ENVIRONMENTAL OUTLOOK 2018

“BERGERAK MENUJU KEADILAN SOSIAL DAN EKOLOGIS

UNTUK KELESTARIAN DAN KESEJAHTERAAN”
“Strategi Percepatan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial”

HUTAN KEMASYARAKATAN
Hidup-Matinya Petani Miskin

Herman Supriyanto

Jakarta, 19 Januari 2018

Auditorum Dr. Soejarwo, Gedung Manggala Wanabakti
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
 ISI MATERI

1 MENYOAL KONTRIBUSI PERHUTANAN SOSIAL

2 KARAKTERISTIK PESERTA PROGRAM HKm

3 MANFAAT DAN DAMPAK EKONOMI

4 MANFAAT DAN DAMPAK SOSIAL

5 POTENSI MANFAAT DAN DAMPAK EKONOMI-EKOLOGIS

6 MASALAH, KENDALA DAN KEBUTUHAN INTERVENSI

PENGELOLAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL YANG
7 BERKELANJUTAN
“All our knowledge begins with the senses, proceeds then to the understanding, and ends with reason;
There is nothing higher than “reason”.
Immanuel Kant
 1 MENYOAL KONTRIBUSI PERHUTANAN SOSIAL
HUTAN DAN KEMISKINAN
 Luas Hutan 120,7 Juta hektar atau
63,42 % Luas Daratan
 Penduduk Miskin 27,8 Juta atau
10,64 %
 Penduduk Miskin Sekitar Hutan
10,2 Juta atau 36,7 persen
FAKTOR PENYEBAB
 KETIMPANGAN PENGUASAAN LAHAN
 RENDAHYA AKSES KEGIATAN EKONOMI
 KONFLIK TENURIAL
DAMPAK
KONTRIBUSI PDB HARGA KONSTAN
SEKTOR KEHUTANAN 0,63 %
KONTRIBUSI EKONOMI, SOSIAL &
EKOLOGIS PERHUTANAN SOSIAL
SELAMA INI?
KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI
 BASIS KEBIJAKAN: Kemiskinan, Pengangguran dan
Ketimpangan Pendapatan
 ISI KEBIJAKAN: Akses Lahan, Kesempatan
Kerja/Berusaha, Kualitas SDM, dan Bantuan Sosial
 PROGRAM UTAMA: Reforma Agraria & Perhutanan
Sosial, Redistribusi Lahan, Sertifikasi untuk Legalisasi
Aset, Implementasi Kebijakan LP2B, dan Hunian
Penduduk Miskin Perkotaan
KEBIJAKAN PERHUTANAN SOSIAL
 BASIS KEBIJAKAN: Kemiskinan, Pengangguran dan
Ketimpangan Pengelolaan Lahan
 TUJUAN: Meningkatkan Kesejahteraan, Keseimbangan
Lingkungan, dan Dinamika Sosial
 SKEMA PROGRAM: HD, HKm, HTR, Kemitraan & Hutan
Adat
PERCEPATAN REFORMA AGRARIA DAN
PERHUTANAN SOSIAL
 TORA: 4,1 Juta Ha (Dalam) dan 4,9 Juta Ha (Luar)
Kawasan Hutan
 PERHUTANAN SOSIAL: 12,7 Juta Ha
 MENGAPA HUTAN KEMASYARAKATAN?
Indikator HD HKm HTR Mitra Adat
PS> 10 Tahun
Pengalaman Tdk (2008) Ya (1995) Ya (2007) Tdk Tdk
% Luas Saar ini 17.38 34.23 44.22 4.17 -
Pemohon/Pemanfaat Langsung
Pemohon Lembaga Desa Kelompok Perorangan/ Kelompok Pemegang Izin Masy. Adat
PHBM Ya Ya Ya Tdk Ya
Maksud Perhutanan Sosial
Kemiskinan Tdk Ya Ya Ya Tdk
Penganguran Tdk Ya Ya Ya Tdk
Ketimpangan Tdk Ya Ya Tdk Tdk
Tujuan Perhutanan Sosial
Ekonomi Tdk Ya Ya Ya Ya
Ekologi Ya Ya Tdk Ya Ya
Sosial Tdk Ya Ya/Tdk Tdk Ya
Fokus Ekonomi Desa Pemberdayaan Produksi Kayu Kesempatan Kerja Pemberdayaan
Pemanfaatan PS
Lindung Jasling, HHBK Jasling, HHBK - Jasling, HHBK Jasling, HHBK
Produksi Jasling, HHK, HHBK Jasling, HHK, HHBK HHK Jasling, HHK, HHBK Jasling, HHK, HHBK
Kebijakan Pemerataan Ekonomi
Kelola Langsung Tdk Ya Ya Tdk Tdk
Produk Unggulan Ya Ya Tdk Ya Ya
Masy. Miskin Tdk Ya Ya Ya Tdk
           
 MENGAPA NUSA TENGGARA BARAT?
 Tempat prakarsa awal lahirnya HKm di Indonesia
 Wilayah Kantong Kemiskinan. Penduduk Miskin 793,776 Jiwa atau 7.78%
Penduduk miskin sekitar hutan.
 Mempunyai banyak kearifan/pengetahuan lokal (local wisdom/ knowledge)
dalam pengelohaan hutan dan sumberdaya alam.
 Luas Areal Skema HKm 66% persen
 Perhutanan Sosial di NTB 4,2 persen dari potensial PIAPS.
 Sesaot salah satu uji coba (pilot project) wilayah HKm pertama di Indonesia
 Sambelia sebagai “lokasi ujicoba” SK Program HKm oleh Kementerian
Kehutanan
 Santong merupakan “lokasi proyek perhutanan partisipatif”, kerjasama antara
Pemda, Kanwil Kehutanan, LSM dan Donor Asing
 Terdapat implementasi HKm IUP (Legal) dan HKm Non-IUP (Belum Legal)
 Mewakili eleveasi Dataran Rendah, Sedang dan Tinggi (Sambelia, Sesaot dan
Santong)
 Mewakili Jenis Hutan Lindung dan Hutan Produksi
 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
EXPERIMENTAL

PENERIMA MANFAAT NON PENERIMA MANFAAT

(BENEFICERIES) (NON-BENEFICERIES)
Z 2 p(1  p)
nopt 
Z2
p(1  p)
 ER 2
PURPOSIVE
N
POPULASI DAN
Stratified Random Sampling
SAMPLE  HKm IUP
 HKM Non-IUP

SAMPLE PENERIMA MANFAAT SAMPLE NON-PENERIMA

 HKm IUP MANFAAT
 HKM Non-IUP (Non-HKM)
 HKm IUP & Non-IUP

MIX METHOD ANALISIS

METODE DAN MANFAAT & DAMPAK
 Kuantitatif  Deskriptif
ANALISIS Limited Double Difference
 Kualitatiitf  Inferensia

CAKUPAN EKONOMI SOSIAL EKOLOGIS KEBIJAKAN

2 KARAKTERISTIK PESERTA PROGRAM HKm
STATUS PETANI HKm LUAS LAHAN MASY. HKm & Non_HKm

30.1 2,439
42.9 Total Luas Lahan 14,890

Lahan Sewa HKm 20

27.1 353
Lahan Sewa 60

Lahan HKm Non IUP 6,563

HKm IUP HKm Non-IUP HKm IUP & Non-IUP

Lahan HKm IUP

LUAS LAHAN SENDIRI 5,956

HKm & Non-HKm Sawah

618
771
2,292
2,086
39
2,400
Ladang 18
2,200
2,000
1,800 992
1,600
Perkebunan 1,074
1,400
1,200 437
1,000 Pekarangan 429
800
600
400
- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
200
-
Non-HKm HKm
HKm Non HKm
 PROFIL PENGUASAAN LAHAN PETANI HKm
LUAS LAHAN MENURUT KELOMPOK HKm LUAS LAHAN SENDIRI MASY. HKm
5,746
23,871 6,000
Total Luas Lahan 17,545 5,500
11,940
5,000
63 4,500
Lahan Sewa HKm 4,000 2,900
4 3,500
2,248
3,000
125 2,500
Lahan Sewa 83
2,000
1,500
10,912 1,000
Lahan HKm Non IUP 14,562
500
0
7,025 HKm IUP HKM Non-IUP HKm IUP & Non IUP
Lahan HKm IUP
9,688

Sawah 875
2,563 LUAS LAHAN HKm MASY. HKm
812 17,937

18,000 14,562
Ladang 16,000
29
14,000 9,688
2,726
Perkebunan 1,625 12,000
973 10,000
457 8,000
Pekarangan 400 6,000
434
4,000
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 2,000
-
HKm IUP HKM Non-IUP HKm IUP & Non
HKm IUP & Non IUP HKm Non IUP HKm IUP IUP
 PROFIL PENDIDIKAN, UMUR DAN ANGGOTA KELUARGA
TINGKAT PENDIDIKAN MASY. HKm & Non-HKm UMUR MASY. HKm DAN Non-HKm
58.8
60.0 50.9
51.9 HKm IUP & Non-Iup
50.0

HKm Non-IUP 42.8

40.0

30.0
HKm IUP 49.5
18.0
20.0 14.7
11.8 12.8 12.0 11.8
10.0 5.3 HKm 47.7
2.9

-
Tidak SD SLTP SLTA Sarjana Non-HKm 40.0
Sekolah

HKm Non-HKm - 20.0 40.0 60.0

TINGKAT PENDIDIKAN KELOMPOK HKm ANGGOTA KELUARGA

60.0 55.6
50.9 50.0
HKm IUP & Non-Iup 4.1
50.0

40.0 HKm Non-IUP 4.6

30.0
21.1 22.2 HKm IUP 3.9
20.0
17.5
20.0
11.1 12.5
10.0
7.5 HKm 4.2
10.0 7.0 5.6 5.6
3.5

- Non-HKm 3.8
Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Sarjana

HKm IUP HKm Non IUP HKm IUP & Non IUP 0 1 2 3 4 5
3 MANFAAT DAN DAMPAK EKONOMI
TINGKAT PENDAPATAN HKm dan Non-HKm TINGKAT PENDAPATAN KELOMPOK HKm

14.88
HKm 27.89
30.05

17.17
IUP & Non-IUP 29.69
23.94

9.99
Non-IUP 34.67
32.48

17.48
IUP 19.30
33.72
RATA-RATA PENDAPATAN MASY.
HKm 38,35 % LEBIH BESAR - 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
DIBANDINGKAN MASY. NON-
Sambelia Sesaot Santong
HKm
 KONTRIBUSI PENDAPATAN LAHAN HKm
KONTRIBUSI PENDAPATAN LAHAN HKm KONTRIBUSI PENDAPATAN LAHAN HKm
PER KELOMPOK HKm
37.61
66.55

HKm 61.37
62.39 64.64

74.81

IUP & Non-IUP 64.98

90.20
Lahan HKm Lainnya

74.63

Non-IUP 66.96
60.64

RATA-RATA KONTRIBUSI PENDAPATAN 53.82

LAHAN HKm 62,4 %. KONTRIBUSI IUP 45.79
PENDAPATAN LAHAN HKm SEMAKIN 50.35

BESAR PADA MASYARAKAT DENGAN

PENDAPATAN RENDAH (MISKIN) - 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sambelia Sesaot Santong

 MANFAAT DAN DAMPAK EKONOMI PROGRAM HKm
MANFAAT DAN DAMPAK PROGRAM HKm

30,000,000 25,798,296
Rp. 9,893,921
atau 61,47%
25,000,000 Rp. 16,094,365
Manfaat Bersih
atau 62,39 %
Manfaat Kotor
20,000,000 15,904,375
 MANFAAT EKONOMI TOTAL
Rp. 6,200,444
15,000,000 atau 40,96%, PROGRAM HKm SEBESAR 16,1
9,703,931 Dampak
JUTA PER TAHUN
10,000,000  DAMPAK EKONOMI PROGRAM
HKm SEBESAR 6,2 JUTA PER TAHUN
5,000,000  MANFAAT EKONOMI BERSIH
PROGRAM HKm SEBESAR 9,9 JUTA
- PER TAHUN
Tanpa Program HKm Adanya Program HKm

Petani HKm Petani Non-HKm

 DOMINASI PETANI HKm
PENDAPATAN DAN LUAS LAHAN PENDAPATAN DAN LUAS LAHAN HKm

Populasi HKm umumnya terkonsentrasi pada Quadrant III, yakni Masyaraat HKm
umumnya mempunyai penguasaan lahan yang sempit dengan tingkat
pendapatan yang rendah. Jumlah masyarakat yang mempunyai lahan luas
dengan berpendapatan tinggi, yakni pada Quadrant I, sangat sedikit
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI HKm
PENDAPATAN DAN LUAS LAHAN PENDAPATAN DAN PERSIL PENDAPATAN DAN PENDIDIKAN
140,000,000.00 140000000

120,000,000.00 120000000

100,000,000.00 100000000

80,000,000.00 80000000

Pendapatan (Rupiah)

Pendapatan (Rupiah)
60,000,000.00 60000000

40,000,000.00 40000000

20,000,000.00 20000000
R = 0,258 R = 0,241
R2 = 6,7% R2 = 5,8%
0.00 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persil (Unit) Tingkat Pendidikan

PENDAPATAN DAN UMUR PENDAPATAN DAN ANGGOTA Korelasi dengan jumlah persil
KELUARGA positif dengan “korelasi cukup”
140000000

Korelasi dengan jumlah Luas Lahan

120000000 140000000

100000000
120000000
positif dengan “korelasi lemah”
Korelasi dengan tingkat pendidikan
100000000

80000000
Pendapatan (Rupiah)

80000000
positif dengan “korelasi lemah”
Pendapatan (Rupiah)

60000000

Korelasi dengan Umur negatif

60000000

dengan “korelasi kuat”

40000000
40000000

Korelasi dengan Jumlah Anggota

20000000 20000000

R = 0,067 R = 0,048
R2 = 0,5% R2 = 0,2%
0
20 40 60 80 100
0
0 2 4 6 8 10
Jumlah Anggota Keluarga (orang)
12 14 16 18 20 Keluarga positif dengan “korelasi
Usia (Tahun)
cukup”
 4 MANFAAT DAN DAMPAK SOSIAL
PENDAPATAN GARIS KEMISKINAN PENDAPATAN & PENDAPATAN GARIS KEMISKINAN
30.00
27.00 25.80

Total 16.63 24.00

16,92
21.00
GK HKm 15,43
18.00 15.90 GK Non-HKm

Petani Non-HKm 15.43 15.00

12.00
9.00
Petani HKm 16.92
6.00
3.00
- 2 4 6 8 10 12 14 16 18 -
Petani HKm Petani Non-HKm
Petani HKm Petani Non-HKm Total
Petani HKm Petani Non-HKm

 Pengeluaran Garis Kemiskinan Pedesaan di NTB tahun 2017, sebesar 337,333 rupiah per kapita per bulan
 Rata-rata jumlah anggota keluarga masyarakat HKm sebanyak 4,2 jiwa dan masyarakat Non-HKm
sebanyak 3,8 jiwa,
 Pendapatan Garis Kemiskinan per Pendapatan Garis Kemiskinan Masyarakat HKm sebesar 16,922,449
rupiah per tahun per keluarga,
 Pendapatan Garis Kemiskinan Masyarakat Non-HKm sebesar 15,432,985 rupiah per tahun per keluarga.
 Pendapatan Garis kemiskinan HKm lebih besar dibandingkan Non-HKm, karena jumlah rata-rata anggota
keluarga HKm lebih besar dibandingkan Non-HKm.
 KEMISKINAN DAN KESEJAHTERAAN
PROPORSI PENDUDUK MISKIN
MENURUT LOKASI
50.4
HKm 49.6

59.2
KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN
HKm Sesaot 40.8
12,9 %
50.0 Kontribusi
HKm Santong 50.0
Kesejahteraan
30.0
HKm Sambelia 70.0

0 10 20 30 40 50 60 70

Di Atas Garis Kemiskinan Di Bawah Garis Kemiskinan

Non-HKm 37.50 62.50

PROPORSI PENDUDUK MISKIN

MENURUT STATUS HKm
HKm 50.40 49.60
50.4
HKm 49.6

HKm IUP&Non-IUP
52.5 0% 20% 40% 60% 80% 100%
47.5
Sudah Sejahtera Belum Sejahtera
47.2
HKm Non-IUP 52.8

50.9
HKm IUP 49.1

44.0 46.0 48.0 50.0 52.0 54.0

Di Atas Garis Kemiskinan Di Bawah Garis Kemiskinan

 MANFAAT DAN DAMPAK PROGRAM HKm TERHADAP KEMISKINAN

KEMISKINAN JIKA TIDAK ADA MANFAAT DAN DAMPAK

PROGRAM HKm PROGRAM HKm
81.20 Manfaat
81.20
Penduduk 90.00 Bersih
90.00 Miskin Penurunan
80.00 Kemiskinan
80.00 Naik 31,6 12,9 Persen
Persen 70.00 Dampak
70.00 49.60 Penurunan
60.00 Kemiskinan
60.00 18,7 Persen
Manfaat Total
50.00 Penurunan
50.00 40.00
Kemiskinan
31.6 Persen 62.5
49.60
40.00 30.00
30.00 20.00
20.00 10.00
10.00 -
- Ada Program HKm Tidak Ada Program HKm
Ada Program HKm Tidak Ada Program HKm
Penduduk Miskin HKm Penduduk Miskin Non-HKm

 Penduduk Miskin (Di Bawah Garis Kemiskinan) dengan adanya HKm 49,60 %. Jika Tidak ada Program
HKm, maka Persentase Penduduk Miskin Berubah Menjadi 81,2 Persen
 Manfaat Total Program HKm dalam Penurunan Kemiskinan sebesar 31,6 persen
 Dampak Program HKm dalam Penurunan Kemiskinan sebesar 18,7 persen
 Manfaat Bersih Program HKm dalam Penurunan Kemiskinan sebesar 12,9 persen
 DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PENGUASAAN LAHAN

KETIMPANGAN PENDAPATAN KETIMPANGAN PENGUASAAN LAHAN

Wilayah Wilayah
Kelompok Total Kelompok Total
Santong Sesaot Sambelia Santong Sesaot Sambelia
HKm 0.768 0.778 0.727 0.839 HKm 0.858 0.927 0.838 0.904
HKm IUP 0.733 0.584   0.884 HKm IUP 0.477 0.809   0.823
HKm Non-IUP   0.658 0.613 0.763 HKm Non-IUP   0.780 0.628 0.825
HKM IUP&Non-IUP   0.666   0.708 HKM IUP&Non-IUP   0.749   0.897
Non-HKm       0.749 Non-HKm       0.788
Total 0.788 0.801 0.702 0.855 Total 0.873 0.938 0.864 0.920

 Program HKm menstimuli Peningkatan Ketimpangan

Penguasaan Lahan
 Ketimpangan tersebut bukan akibat dari kesalahan Nilai Indeks Gini Kriteria Ketimpangan
rancangan program HKm, tetapi karena perbedaan >=0.80 Ketimpangan Sangat Tinggi
0.60 - 0.79 Ketimpangan Tinggi
kemampuan akses antar warga dalam membuka kawasan
0.40 - 0.59 Ketimpangan Sedang
hutan di awal-awal. 0.20 - 0.39 Ketimpangan Rendah
 Penataan ulang penguasaan lahan kawasan hutan ini <0.20 Ketimpangan Sangat Rendah
perlu dilakukan oleh pemerintah agar distribusinya
menunjukkan keadilan.
 5 MANFAAT DAN DAMPAK EKONOMI-EKOLOGIS
PROYEKSI NILAI EKONOMI JASA LINGKUNGAN
No. Indikator Satuan Sambelia Santong Sesaot
A. KONDISI EXISTING
 1 Rataan Cadangan Karbon tC/ha/thn 93.09 104.52 104.52
 2 Kepadatan Pohon (Baseline) Pohon/Ha 22 112 125
 3 Pertumbuhan Karbon TC/Ha/Thn 1.46 5.40 6,08
 4 Area yang Bisa Ditanami Ha 402 221 278
B. KONDISI INTERVENSI
 1 Rataan Cadangan Karbon tC/ha/thn 101 98 100
 2 Kepadatan Pohon Pohon/Ha 400 400 400
 3 Tanaman Tambahan Pohon/Ha 378 288 275
C. Proyeksi 10 Tahun        
1 Net Carbon Benefit tCO2e/ha 3,101 952 1,638
2 Luas Ha 402 221 278
3 Total Net Carbon Benefit tCO2e 1,246,791 210,341 455,480.76
4 Harga Rp/tCO2e 47,250 47,250 47,250
5 Nilai Total Jasa Lingkungan Rp 58,910,871,915 9,938,620,283 21,521,465,910
6 Nilai Jasa LingkunganTotal Rp/Ha 146,544,458 44,971,133 77,415,345
D. Rata-Rata PerTahuan
1 Net Carbon Benefit tCO2e/Ha/Tahun 310 952 1,638
2 Luas Ha 402 221 278
3 Total Net Carbon Benefit tCO2e/Tahun 124,679 21,034 45,548
4 Harga Rp/tCO2e 47,250 47,250 47,250
5 Nilai Total Jasa Lingkungan Rp/Tahun 5,891,087,192 993,862,028 2,152,146,591
6 Nilai Jasa Lingkungan Rp/Ha/Tahun 14,654,446 4,497,113 7,741,535
 NILAI EKONOMIS AGROFORESTRY DAN EKOLOGIS
POTENSI NILAI JASA LINGKUNGAN NILAI EKONOMI LAHAN HKm
7,504,378
HKm HKm 13,594,087.58 8,409,894.63
8,409,895

8,589,213.79
Sesaot 18,988,625.04 7,741,534.50
7,741,535 Sesaot

3,969,829
Santong 4,497,113 Santong 17,145,095.44 4,497,113.25

12,807,268
Sambelia 14,654,446 8,653,601.10 14,654,445.75
Sambelia

- 5,000,000 10,000,000 15,000,000 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Per KK Per Hektar Usahatani Potensi Jasa Lingkungan

GARIS KEMISKINAN DAN NILAI

GARIS KEMISKINAN DAN LUAS LAHAN
EKONOMIS LAHAN HKMm
17.00
0.77
HKm 15.23 HKm
22.00 1.25

15.79 0.59
Sesaot 17.11 Sesaot 0.83
26.73

17.81 0.82
19.42
Santong 1.04
Santong
21.64

0.89
20.64 Sambelia
9.90
2.39
Sambelia
23.31
- 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
- 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00
Pendapatan Garis Kemiskinan Pendapatan Usahatani Manfaat Ekonomi Lahan HKm
Dengan Jasa Lingkungan Tanpa Jasa Lingkungan
 6 MASALAH, KENDALA & KEBUTUHAN INTERVENSI
MASALAH DAN KENDALA MASALAH DAN KENDALA PETANI HKm
9.29

9.29 Pemerintah
8.69
Pemerintah 8.49 8.00
9.35

8.00
8.00 8.25
SDM 8.30
SDM 8.45
8.27

7.67 7.67

Infrastruktur 8.06 Infrastruktur

8.19
7.60
8.17

5.00 5.00
Ekologi 4.97 3.67
Ekologi 5.50
5.20

6.92
Sosial 7.39
6.92
7.56
Sosial 7.20
7.35

8.21
Ekonomi 8.06 8.21
8.28
Ekonomi 7.95
7.96
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Non-HKm HKm Non-HKm HKm iup & Non-IUP HKm Non-IUP HKm IUP

Nilai Persepsi Kategori

>7.5 -10 Tinggi
≥5.0 – 7.5 Sedang
>25 – 5.0 Rendah
≤ 2.5 Sangat Rendah
 KEBUTUHAN INTERVENSI
Intervesni Kategori Mean Std, Deviation Std, Error Mean
Izin Kelola HKm 5,3200 3,89737 ,38974
Non HKm 6,9583 3,95055 ,80640
Izin Pemanfataan HKm 8,4200 2,89262 ,28926
Non HKm 9,0833 2,18526 ,44606
Perbaikan Harga HHK HKm 2,9400 4,07213 ,40721
Non HKm 2,7917 4,07515 ,83184
Pencegahan Perambahan HKm 4,4100 2,47450 ,24745
Non HKm 4,3333 2,58199 ,52705
Perbaikan IHKm HKm 8,2200 1,25995 ,12600
Non HKm 7,7917 1,99955 ,40816
PenyuluhanHPT HKm 6,6500 1,57233 ,15723
Non HKm 6,1250 1,82525 ,37258
Bantuan Penguatan Kerjasama Antar Desa HKm 7,0100 1,10550 ,11055
Non HKm 6,7083 1,68056 ,34304
Pengembangan Jaringan Pasar HKm 8,8900 2,04443 ,20444
Non HKm 8,7917 2,18650 ,44632
PelatihanBudidaya HHK & HHBK HKm 6,7500 1,77738 ,17774
Non HKm 6,8750 1,91816 ,39154
Pendampingan Teknis Reuler HKm 8,7700 1,85241 ,18524
Non HKm 8,7500 2,17196 ,44335
Pengelolaan Blok menjadi KUB HKm 7,6300 1,73295 ,17330
Non HKm 7,9167 2,10417 ,42951
Standarisasi Harga HKm 8,6000 1,71152 ,17115
Non HKm 8,6667 2,20013 ,44910
Jalan Pinggir Kawasan Hutan HKm 8,2600 1,63682 ,16368
Non HKm 7,9167 2,61960 ,53472
Bibit Unggul HKm 7,0500 1,62912 ,16291
Non HKm 6,7917 1,86452 ,38059
Optimalisasi Jasling HKm 8,3400 2,32779 ,23278
Non HKm 8,6250 2,14299 ,43744
Pelatihan Pengelolaan Hasil HKm 7,7100 2,42168 ,24217
Non HKm 8,4167 1,13890 ,23248
Peraturan dan Retribusi HKm HKm 6,4900 2,05232 ,20523
Non HKm 6,0833 2,10417 ,42951
7 PENGELOLAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL
YANG BERKELANJUTAN
ASET PENGHIDUPAN KONTEKS PRINSIP SKEMA
 Social Capital  Kemiskinan  Keadilan  Hutan Desa
 Human Capital  Pengangguram  Keberlanjutan  Hutan Kemasyarakatan
 Economic Capital  Ketimpangan  Kepastian Hukum  Hutan Tanaman Rakyat
 Natural Capital  Kerentanan Lainnya  Partisipatif  Hutan Adat
 Physical Capital (Trend atau Kejutan)  Bertanggung Gugat  Kemitraan

KEBIJAKAN AKSESIBILITAS/ FASILITASI

 Kebijakan PS DELIVERY  Usulan Permohonan  Rencana Kerja Tahunan
 Penguatan Kelembagaan  Kegiatan Kemitraan,
 Kebijakan Pemeraan  PIAPS  Peningkatan Kapasitas  Pembiayaan,
Ekonomi (KPE)  Perizinan  Manajemen Usaha  Pasca Panen
 Relasi Sosial  Pembentukan Koperasi  Pengembangan Usaha
 23 Perdiirjen PSKL  Tata Batas Areal Kerja  Akses Pasar
 Kelembagaan  Rencana Pengelolaan Hutan  Akses Modal
 Organisasi  Rencana Kerja Usaha  Akses Tekonlogi

STRATEGI POKOK PERHUTANAN SOSIAL

[1] Kelola Kawasan, [2] Kelola Kelembagaan, dan [3] Kelola Usaha

PROGRAM AGROFORESTRY BERBASIS SISTEM AGRIBISNIS

[1] Sub-Sistem Pengadaan Input, [2] Sub-Sistem Budidaya (On-Farm), [3] Sub-Sistem Pengolahan (Off-Farm),
[4] Sub-Sistem Pemasaran, dan [5] Sub-Sistem Penunjang

DAMPAK
KESEJAHTERAAN, KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, DAN DINAMIKA SOSIAL BUDAYA

“Nothing and no one is perfect. It just takes a good eye to find those hidden imperfections”.
Dhapne Delacorix