BEST PRACTICE
e. pramita marsongko
april 2008
LINGKUNGAN HIDUP
Isu
IsuGlobal
GlobalMasalah
MasalahLingkungan Masalah
Global warming
Lingkungan MasalahLingkungan
Lingkungan
Global warming Internasional
Penipisan lapisan ozon Internasional
Penipisan lapisan ozon Nasional
Hujan asam Nasional
Hujan asam Regional
Peningkatan populasi Regional
Peningkatan populasi Lokal
Lokal
Penebangan hutan
Penebangan hutan Usaha
UsahaPariwisata
Eksploitasi sumber daya alam Pariwisata
Eksploitasi sumber daya alam Individu/perilaku
Individu/perilaku
Konfrensi
KonfrensiStockholm
Stockholm(1972)
(1972)
Brundtland Report (1987)
Brundtland Report (1987)
Rio
RioSummit
Summit(1992)
(1992)
Rio Declaration on Environment Development
Rio Declaration on Environment Development
Agenda 21
Agenda 21
Best practice, EMS
Best practice, EMS E. Pramita Marsongko, 2004
THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY
global
action
TREND MANAJEMEN LINGKUNGAN
Eco- 1990s
Efficiency
1980s
Prevention
1970s
Treatment
Ignore 1950s
MENGURANGI/MENEKAN BIAYA
PEMUASAN KONSUMEN
KEUNTUNGAN PEMASARAN (competitive advantage)
“VISIBILITY”
ANTISIPASI TERHADAP PERATURAN LINGKUNGAN
MENINGKATKAN KESEHATAN
MENINGKATKAN KONDISI KERJA
KEGIATAN EKONOMI LINGKUNGAN
Barang
(Pertanian, Industri) Sumber daya manusia &
budaya memerlukan sumber
Jasa (pariwisata) daya alam (air, tenaga,
mineral, atau makhluk hidup)
Menyediakan
barang & jasa
Green Consumerism
Perdagangan International
AGENDA 21
Energi
Eco-efficiency (Sustainable
Development) Efesiensi Sumber Daya Sumber daya alam
To Environmental
Improvement
RESPON PERUSAHAAN TERHADAP AGENDA 21
(Inisiatif Sukarela)
Contoh :
- CERTIFICATION
o ISO 14000 (perlindungan lingkungan & pembangunan
berkelanjutan)
o Social Accountability (SA) 8000 standards
(Tenaga kerja di bawah umur; kesehatan & keamanan, diskriminasi, waktu kerja dll)
pariwisata dan lingkungan
Peluang lingkungan alam:
Pemandangan/lansekap yang indah
Kendala:
Erosi
Banjir/longsor
Rawan gempa
Dlsb
PARIWISATA
Produk wisata
Daya tarik
Amenitas (fasilitas, aktivitas)
aksesibilitas
PASAR
PASAR Bentuk dan skala pengembangan
New
Newtrend
trend: :
berpendidikan
berpendidikan
sadar
sadarakan kualitas
akan kualitas
mencari
mencari pengalamanbaru
pengalaman
baru
ingin terlibat PEMBANGUNAN
ingin terlibat
peka terhadap lingkungan PEMBANGUNANPARIWISATA
PARIWISATA
peka terhadap lingkungan BERKELANJUTAN
mencari keunikan dan keaslian daerah tujuan
mencari keunikan dan keaslian daerah tujuan BERKELANJUTAN
melihat, menikmati dan tidak merusak Amdal/EMS
melihat, menikmati dan tidak merusak Amdal/EMS
Mencari
Mencarikeaslian/keunikan alam dan budaya Integrated & holistic approach
keaslian/keunikan alam dan budaya Integrated & holistic approach
memahami/menghargai
memahami/menghargaiperbedaan Konsep-konsep pengembangan
perbedaan Konsep-konsep pengembangan
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
Peraturan
Peraturan
Pengawasan
Pengawasandan pengendalian
dan pengendalian
Perilaku
Perilaku manusia(awareness)
manusia
(awareness)
Sumber: Marsongko & Budisetyorini, 1999 after EPE, 1996; Roos, 1992; Marsongko2004
E. Pramita Marsongko, 2004
PERSPEKTIF
(cara memandang)
Bentuk
BentukPembangunan
PembangunanPariwisata
Pariwisata
Tantangan
TantanganPembangunan
Pembangunan
Dampak
DampakPembangunan
Pembangunan
Kepadatan/Penuh sesak Konsumsi air yang berlebihan
Polusi suara Polusi udara
Polusi pada tanah dan air dsb
Pertimbangan
PertimbanganDalam
DalamPembangunan
Pembangunan
(Estetika
(Estetika VS pelestarian VSKualitas
VS pelestarian VS KualitasVS
VS
Daya Dukung Lahan
Daya Dukung Lahan
Sumber : EPE, 1996; EKP & BEB, 1999 E. Pramita Marsongko, 2004
Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan
SESUAI SOSIAL
RAMAH BUDAYA LOKAL
LINGKUNGAN (SOSIAL-
(ECOLOGICALY CULTURAL
KESEIMBANGAN
FRIENDLY) ACCEPTABLE)
KESINAMBUNGAN
EKONOMI (ECONOMY
VIABLE)
UNTUK MENCAPAI KUALITAS KEHIDUPAN MANUSIA SAAT INI DAN GENERASI YANG AKAN DATANG
REQUIRES:
informed participation of all relevant
PEMERINTAH :
pengembangan yg berkelanjutan
Pengentasan kemiskinan dan menciptakan
Pasal:
1. Kontribusi kepariwisataan untuk membangun saling pengertian &
saling menghormati antar penduduk & masyarakat
2. Kepariwisataan sbg media utk memenuhi kebutuhan hidup baik
secara perseorangan maupun secara kolektif
3. Kepariwisataan sbg faktor pembangunan berkelanjutan
4. Kepariwisataan sbg pemakai warisan budaya kemanusiaan serta
sbg penyumbang pengembangan warisan budaya itu sendiri
5. Kepariwisataan adalah kegiatan yg menguntungkan bagi
masyarakat & negara penerima wisatawan
6. Kewajiban para pemangku kepentingan pembangunan
kepariwisataan
7. Hak dasar berwisata
8. Kebebasan bergerak wisatawan
9. Hak para pekerja & pengusaha dlm industri pariwisata
10. Pelaksanaan prinsip-prinsip Kode Etik Kepariwisataan Dunia
RUANG LINGKUP / SUBSTANSI :
HOTEL The International Hotels Initiative (IHEI) Charter for Environmental Action in
International Hotel & Catering Industry
TRAVEL The European Tour Operators Association Guidelines for Nature Tour Opertors
ODTW The National Parks Service of The United States 20 – 20 Sustainable Design
LSM The World Wild Fund (WWF) Beyond The Green Horison
MASYARAKA German (Government, NGO, Community) Codes of The Responsible Host Population
T
Environtment
(Sustainable Development)
GREEN PRODUCTIVITY
Profitability Quality
(Higher Productivity) (Voice of Customer)
Bentuk (Hunter & Green, 1995; Mowforth & Munt, 1998; EKP,
1998):
Green tourism
Soft tourism
Low impact tourism
Ecotourism
Responsible tourism
Appropriate tourism
Sustainable tourism
Etc
ALTERNATIVE/GREEN
MASS TOURISM
TOURISM
Gambaran Umum Pengembangan Cepat Pengembangan lambat
Maksimalisasi Optimalisasi
Tidak terkendali Terkendali
Jangka pendek Jangka panjang
Sektoral Menyeluruh
OPPORTUNISTIC
these suppliers are simply “selling nature”, having identified a
new, lucrative market, and are generally unaware of or
unconcerned about environmental or cultural impacts.
SENSITIVE
this group is aware of host county concerns & consequently
designs low-impact trips. However, profit continues to be their
main motivation.
CONSTRUCTIVE
these operators donate a portion of their revenue to local
environmental or community causes.
PROACTIVE
this group companies those tour operators, who play decisive role
in conserving & improving the areas they visit, e.i, by initiating
projects with non-profit affiliates; a substantial part of their profit
is put into preservation funds.
ISO 14001
(ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM)
Kerangka Awal
Review lingkungan
Penetapan prioritas tindakan pelaksanaan &
pencegahan
Pertimbangan dalam menetapkan program
pengelolaan lingkungan
Implementasi
Aplikasi pengelolaan
Pemantauan & evaluasi
Koreksi terhadap penilaian & perbaikan kebijakan
Komunikasi eksternal, pamasaran & “eco-labelling”
KERANGKA AWAL
KOMITMEN PENGELOLA
PENETAPAN KEBIJAKAN
KONTINUITAS
REVIEW LINGKUNGAN
Energi
Berapa penggunaan energi per unit/outlet?
Sejauhmana energi digunakan dan dikelola dalam usaha
pariwisata (penerangan, pemanas air, mesin-mesin,
pendingin ruangan?
Air
Sejauhmana usaha pariwisata mengkonsumsi air per
unit/outlet (taman, toilet umum, kamar tamu, dapur,
kolam renang, cuci mobil?)
Apakah diketahui kualitas & kualtitas air yang digunakan
per unit/outlet?
Darimana sumber air diperoleh & kemana limbah cair
dibuang?
Pembelian Barang
Apakah digunakan kertas daur ulang?
Untuk file apakah digunakan plastik atau karton?
Pada saat pembelian dan pemesanan barang, apakah
dipertimbangkan produk dan pengemasan barang dari
bahan ramah lingkungan yang mudah didaur ulang?
Limbah
Berapa volume limbah yang dihasilkan oleh usaha
pariwisata yang sedang dikelola?
Sejauhmana dampak negatif yang diakibatkan oleh limbah
usaha pariwisata terhadap lingkungan (terhadap area
sekitar usaha pariwisata, terhadap sistem buangan limbah,
terhadap masyarakat lokal)?
Bagaimana penanganan limbah berbahaya?
Apakah kita mengetahui bagaimana cara mengurangi
limbah melalui pembelian barang?
Apakah telah dilakukan pemisahan berbagai jenis limbah?
Apakah sudah dilakukan prinsip “3R’s”?
MENETAPKAN PRIORITAS TINDAKAN PENEKANAN &
PENCEGAHAN
IMPLEMENTASI
Pengolahan limbah
Pengelolaan energi
Pengelolaan/pengolahan air
Pembelian barang
Pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar ruangan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Daftar periksa per tema atau unit
Pengukuran hasil pelaksanaan pengelolaan
lingkungan terhadap biaya yang dikeluarkan,
kepuasan pengunjung, citra usaha pariwisata,
komunitas sekitar, dll
Keberlanjutan usaha/produk wisata
REDUCE
mengurangi konsumsi barang (penggunaan kertas, air,
energi, kantong plastik, dlsb)
REUSE
memanfaatkan kembali barang2 yg masih dpt digunakan
(pemakaian kembali kantong plastik, penggunakan kertas
(cetak/tulis) yg masih dpt dipergunakan, penggunaan air,
dlsb)
RECYCLE
mendaur ulang (bahan kertas, plastik, kayu, sampah
menjadi kompos, dlsb)
Disebutkan pula bahwa
keanekaragaman hayati yang dimiliki
Indonesia merupakan modal
Indonesia dalam menanggapi
persaingan global. Hal ini
merupakan keunggulan komparatif
bagi Indonesia yang hanya dapat
diungguli oleh Brazil dan Zaire.
Beberapa organisasi yang mengatur
masalah lingkungan pariwisata, antara
lain: