Anda di halaman 1dari 70

RaTA

AGATA
M e n g e n a l To o l s P e m e t a a n
d a n A n a l i s a K o n fl i k
Te n u r i a l
Hotel Parama Su, palu
25 Maret 2022
P E N G A N TA R

Kondisi Faktual
74.754
DESA DI INDONESIA
(Permendagri No 56 Tahun 2015)
25.863
DESA BERADA DALAM KAWASAN HUTAN
(Presiden RI, Selasa (20/12/2016) di desa Buntoi Kalteng)
34,6 %
desa dalam kawasan hutan
dari
25.863
DESA BERADA DALAM KAWASAN HUTAN
70 %
menggantungkan hidupnya dari
sumber daya hutan (SDH)

(Presiden RI, Selasa (20/12/2016) di desa Buntoi Kalteng)


Sumber Daya Hutan (SDH)

APA SAJA ?
POHON KAYU
Sorgum
PADI LADANG
JAGUNG
KOPI
GAHARU
ROTAN & PANDAN HUTAN
BAMBU
Bumbu Masak dan Obat-obatan
Fauna
Flora
Air Bersih
JASA LINGKUNGAN
10,2 juta jiwa
Yang menggantungkan hidupnya dari
sumber daya hutan (SDH)

MASIH BELUM

SEJAHTERA !!!
(Presiden RI, Selasa (20/12/2016) di desa Buntoi Kalteng)
TERMASUK !!!
PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK
Sejak Kapan ?
Sampai
Kapan ?
Apakah desa-desa
di Sulawesi Tengah
termasuk ?
desa yang menggantungkan hidupnya dari
sumber daya hutan (SDH), dan belum Sejahtera
dari
2.020 Desa, sekitar
74,31% atau 1.501
desa
BERADA DALAM KAWASAN HUTAN
(Kantor Berita ANTARA, 22 Agustus 2021
APA SEBAB ??
DOMEIN
VERKLARING
Penetapan
kawasan hutan
BAGAIMANA
CERITANYA ??
1984
TGHK
(Tata Guna Hutan Kesepakatan)
Setelah kemerdekaan, untuk sementara
pemerintah Indonesia tetap
menggunakan peta-peta Belanda
sebagai dasar pengelolaan wilayah.
Pada 1960-an Jawatan Topografi AD (Jantop)
bekerjasama dengan Departemen Pertahanan AS
memetakan seluruh wilayah Indonesia
dengan skala 1:250.000 – 1:500.000
garis tinggi 250 meter
(JOG, Joint Operation Graphic),
Peta JOG inilah yang secara umum dipakai
hampir setiap departemen di Indonesia
untuk merencanakan kegiatannya
termasuk dalam penetapan
Tata Guna Hutan Kesepakatan
(TGHK) pada tahun 1984.
Peta dengan skala 1:250.000
sebenarnya terlalu kecil
untuk akurasi perencanaan
dan pasti tidak akurat.
Banyak hal-hal yang detail
tidak nampak dengan
peta berskala seperti itu.
APA
DAMPAKNYA ?
?
KAMPUNG LADANG KEBUN HUTAN ADAT
DITUNJUK
DAN
DITETAPKAN
MENJADI
HUTAN NEGARA
K E M U D I A N . . .
D I B A G I H A B I S M E N JA D I . . . . . .

KPH LINDUNG SUAKA MARGASATWA

PERTAMBANGAN CAGAR ALAM

NG
DU N
KO HU

LIN UTA
NS TA
ER N TAMAN NASIONAL
H
VA
SI

A
PL

SI
UK N
PEMUKIMAN HPH / IUPHHK-HA
OD TA
PR HU
PERTAMBANGAN IPK / IUPHHK-HTI

PERKEBUNAN SAWIT KPH PRODUKSI


Add Image

maka tidak heran jika


kemudian terjadi....
KONFLIK
TENURIAL
KAWASAN HUTAN
KONFLIK TENURIAL KAWASAN HUTAN
ADALAH
BERBAGAI BENTUK PERSELISIHAN, ATAU
PERTENTANGAN KLAIM PENGUASAAN,
PENGELOLAAN, PEMANFAATAN DAN
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
(PERMEN LHK NO P.84 TAHUN 2015)
PASAL 1 ANGKA 1
9 TIPOLOGI
KONFLIK TENURIAL
KAWASAN HUTAN
TUMPANG
TINDIH
ANTAR IZIN KAWASAN HUTAN
&
DENGAN LAHAN MASYARAKAT
(KAMPUNG, LADANG, KEBUN, HUTAN ADAT)
Contoh
KONFLIK TENURIAL
KAWASAN HUTAN
Kota Mamuju

HP HL

HPT

HP

HL

HP

Desa Tampalang

HL

Desa Taan
HL
HP
DESA TAMPALANG KEC. TAPALANG

Hutan Produksi
Terbatas
Hutan
Hutan Lindung
Tanaman
Industri
(Kaliandra)

PT. LTJ
Hutan Produksi
Global Jaya
Hutan
Lindung

PT. BARA INDOCO


IUP Eksplorasi Komoditas
Zirkon SK.Blok.
188.45/617/KPTS/X/2014

Lokasi Usulan Izin Usaha Pemanfaatan


Hutan Kemasyarakatan 525 Ha
diajukan tahun 2017 kepada menteri LHK
DESA TAAN KEC. TAPALANG
Hutan
Produksi

PT. BARA INDOCO


Lokasi Usulan Izin Usaha
Pemanfaatan
Hutan Kemasyarakatan 320 Ha
diajukan tahun 2017 kepada
menteri LHK

Hutan
Lindung
Hutan
Produksi
Terbatas
PT. BARA INDOCO

DATA PEMEGANG IUPHHK-HTI DI SULAWESI BARAT

PT. BARA INDOCO

Keputusan IUPHHK : Keputusan Menteri Kehutanan


SK.110/Menhut-II/2014 tanggal 30
Januari 2014
Luas : 27.370 Ha
Lokasi : di Kab. Mamuju, Sulawesi Barat
Kelas perusahaan : Kayu Energi
Status Pemodalan : Penanaman Modal Asing (PMA)
Komisaris : Won Jong Hoon
Direktur Utama : Shin Ill Chung
Direktur: Agus Wirawan Syafrudin

RKT Tahun 2017, SK Kepala Dinas Kehutanan Prop. Sulawesi


Barat Nomor 61 Tahun 2017 tanggal 03 Mei 2017
PT. BARA INDOCO

RKT Tahun 2017 berdasarkan SK Kepala Dinas Kehutanan


Prop. Sulawesi Barat Nomor 61 Tahun 2017, tgl 03 Mei 2017

- Penyiapan lahan : 1.480 Ha


- Pemanfaatan KB : 46.676,80 m3
- Pembibitan : 4.820.401 batang
- Penanaman : 2.645 Ha
- Pemeliharaan : 2.645 Ha
- Pemanenan hasil tanaman : -
- Pemanenan HHBK HT - -
APA
SOLUSINYA ??
Advokasi Kasus
- berpihak
- pendekatan menang atau kalah

dv ok as i Ka s us
A

Resolusi Kon
flik

Resolusi Konflik Tenurial


- netral
- pendekatan menang - menang
RaTA dan AGATA
merupakan alat pemetaan dan analisis konflik tenurial yang
dikembangkan oleh WG Tenure sebagai bagian dari resolusi konflik
tenurial kawasan hutan
APA ITU

RaTA dan
AGATA ??
RaTA AGATA
Rapid Land Tenure Assessment Analisis Gaya Bersengketa
Penilaian tenurial secara cepat) Merupakan suatu alat (tools) untuk
mengeksplorasi tumpang-tindih klaim menganalisis gaya para pihak yang
di antara para pelaku, yang memiliki sedang berkonflik.
hak dan kekuasaan yang berbeda
beda. Mengingat klaim ini seringkali
berhubungan dengan kebijakan yang Tujuan Analisis Gaya Bersengketa
tumpang-tindih atau kebijakan (AGATA) adalah: 1. Memberikan
penguasaan tanah yang berubah- pemahaman tentang gaya para pihak
ubah, studi historis dibutuhkan untuk dalam bersengketa kepada mediator
memahami kepentingan dan tujuan dan pihak lain yang mendukung
yang beragam seiring dengan penyelesaian sengketa. 2. Menemu
perkembangan sejarah. Dengan kenali (Mengidentifikasi) pilihan-
menganalisis kebijakan di dalam pilihan cara penyelesaian sengketa
konflik tanah dan klaim bersaing, atau bentuk intervensi strategis yang
RaTa bisa menyediakan pilihan dapat dilakukan oleh mediator atau
kebijakan dan intervensi yang pihak lain untuk merespon gaya para
ditawarkan sebagai solusi alternatif pihak dalam menghadapi sengketa.
untuk menyelesaikan konflik tanah.
Pihak mana saja yang
sudah menggunakan

RaTA dan
AGATA ??
PEMERINTAH PEBISNIS
KEMENTRIAN LHK KADIN
PUSDIKLAT KEHUTANAN Lembaga Mediasi Bisnis (LEMBIS)
KADIN, Bekerja sama dengan
Kerjasama dengan WG Tenure sejak Indonesia Business Council for
tahun 2014 Sustainable Development (IBCSD),
Conflict Resolution Unit dan Penabulu
Foundation.

DAPAT DI AKSES DI :
Kurikulum Silabus Diklat Pemetaan Konflik
melalui SK No. 35/Dik-2/2014. https://www.conflictresolutionunit.id/wp-
content/uploads/2019/03/CRU.Panduan-
DAPAT DI AKSES DI : Penanganan-Konflik-Berbasis-
Lahan.29Nov2018.pdf
https://elearning.menlhk.go.id/
pluginfile.php/899/mod_resource/content/ DAPAT DI AKSES DI :
3/modul_rata.html
https://www.conflictresolutionunit.id/wp-
content/uploads/2020/06/EBOOK-CRU-
WEB-REVISI_resize.pdf
APA PENTINGNYA

RaTA dan
AGATA ??
207
Konflik Agraria
(KPA, 2021)
207 Kasus Konflik Agraria
32 propinsi
1

507 Desa/Kota
“Catatan
2

Korban yang terdampak mencapai


akhir tahun 3
198.895 kepala keluarga (KK)
Konsorsium
luas lahan berkonflik 500.062 hektare
Pembaruan 4

Agraria merupakan konflik agraria struktural


disektor pertambangan, perkebunan,
tahun 2021” 5 kehutanan dan infrastruktur.
desa, petani, atau masyarakat adat
6 berhadapan dengan badan usaha milik
negara (BUMN) maupun milik swasta.
M NOOR MARZUKI
Mantan Sekjen Agraria dan "Memang dari tahun ke tahun konflik
Tata Ruang/Badan Pertanahan agraria di negeri ini terus
Nasional (ATR/BPN),Tim Ahli
Wakil Presiden RI
1 meningkat,"
redistribusi aset yang dijalankan melalui
“Redistribusi aset yang
2 program reforma agraria masih jauh dari
dilakukan pemerintah ekspektasi
melalui program 3 redistribusi aset hanya sebatas bagi-bagi
reforma agraria ternyata sertifikat.
tak mampu mengurangi
sengketa agraria. Alih-alih 4
kementerian terkait dalam hal ini ATR/BPN
mengurangi, justru  harus fokus menyelesaikan konflik yang terjadi.
konflik agraria di "Sebenarnya, untuk menyelesaikan konflik
Indonesia semakin
5 tidak rumit kok. Tinggal kita serius apa tidak,"
meningkat.” kementerian terkait seperti membiarkan konflik
6 itu dan mengharapkan konflik selesai di
pengadilan,"
40 Tahun
“Tak selesai, banyak konflik Agraria berlangsung
sangat lama”

(Presiden RI, Rabu (22/9/2021) di Istana Bogor)


T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai