Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TEKNIS

IZIN USAHA PRIMER HASIL HUTAN KAYU


PK. WANJAYA ABADI

DUSUN CIDAHON
DESA KERTAMUKTI
KABUPATEN PANGANDARAN
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Perusahaan : PK. WANJAYA ABADI


Koordinat :
Alamat Perusahaan : CIDAHON. RT/RW 02/06 Desa. Kertamukti Jln Raya
Keusik Luhur Kabupaten Pangandaran.

Nama Pemilik : Dwi Hermawan


Alamat Pemilik :

Untuk selanjutnya Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu dapat
diproses, terlampir sebagai bahan pertimbangan

Mengetahui/Menyetujui :
KEPALA DINAS KEHUTANAN
PROVINSI JAWA BARAT

Ir. EPI KUSTIAWAN, MP.


Pembina Utama Muda
NIP. 19620317 198603 1 009

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena hanya atas limpahan rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyusun
Proposal Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) Tahun 2019.
Adapun yang menjadi landasan pengajuan ini adalah untuk mendapatkan
Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) secara legal dengan tujuan
untuk pengolahan hasil hutan kayu bulat menjadi kayu gergajian. Dengan telah
ditetapkannya teknis kegiatan usaha industri primer hasil hutan kayu, besar harapan
kami dapat mendukung, mendorong dan dapat meningkatkan keberhasilan
pembangunan dalam sektor industri berbasis kayu.
Akhirnya guna menyempurnakan segala kekurangan, kami mengharapkan
dan menerima kritik, saran serta masukan yang membangun, sehingga tujuan usaha
industri primer hasil hutan kayu dapat kita wujudkan bersama.

Ciamis, Mei 2019


PK. WANJAYA ABADI

Dwi Hermawan
Direktur

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II. RENCANA USAHA........................................................................................5
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................8

iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memberikan manfaat besar bagi
kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible yang dirasakan secara langsung,
maupun intangible yang dirasakan secara tidak langsung. Manfaat langsung
seperti penyediaan kayu, satwa dan hasil tambang. Sedangkan, manfaat tidak
langsung seperti manfaat rekreasi, perlindungan, pengaturan tata air, dan
pencegahan erosi. Dalam mengiringi dinamika pembangunan Indonesia, peran
kawasan hutan menjadi penting dalam mendukung peningkatan ekonomi bangsa.
Kayu merupakan hasil hutan komersial paling dominan yang digunakan di
berbagai industri. Sehingga, industri berbasis kayu merupakan bagian penting
dalam sektor kehutanan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian
Indonesia. Perkembangan pembangunan kehutanan menuntut untuk
memperhatikan dan memperhitungkan keberadaan kayu rakyat yang berasal dari
lahan hutan rakyat. Dalam rangka memperoleh manfaat yang optimal dari hutan
dan kawasan hutan bagi kesejahteraan rakyat, maka pada prinsipnya semua hutan
dan kawasan hutan dapat dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan sifat,
karakteristik dan kerentanannya, serta tidak dibolehkan mengubah fungsi
utamanya.
Industri Primer Hasil Hutan Kayu merupakan pengolahan kayu bulat dan/atau
kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam
upaya pembangunan industri primer hasil hutan kayu, sesuai dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.1/MENLHK/SETJEN/
KUM.1/1/2019 harus mendapatkan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
(IUIPHHK) yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan/Gubernur. Izin tersebut yakni digunakan untuk mengolah kayu bulat
dan atau kayu bulat kecil menjadi satu atau beberapa jenis produk (kayu gergajian)
pada satu lokasi tertentu yang diberikan kepada satu pemegang izin oleh pejabat
yang berwenang. Untuk membangun sebuah Usaha Industri Primer Hasil Hutan
Kayu harus sesuai dengan kebijakan atau dasar hukum dalam mekanisme
perizinannya. Khusus perizinan di bidang industri kehutanan, pedoman yang harus
dilakukan dalam keseluruhan proses perizinan (persyaratan dan mekanisme)
IUIPHH sebagaimana diatur dalam Permen LHK Nomor
P.1/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2019.
B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5432);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan
Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6215);
7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.21/MENHUTII/2014 tentang
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Kehutanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 508);
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 32/MENLHK-

2
SETJEN/2015 tentang Hutan Hak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1025);
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang Pengangkutan Hasil Hutan
Kayu Hasil Budidaya yang Berasal dari Hutan Hak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1765) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.48/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.85/MENLHK/SETJEN/KUM-1/11/2016 tentang Pengangkutan Hasil Hutan
Kayu Hasil Budidaya yang Berasal dari Hutan Hak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1130);
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.48/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor
P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang Pengangkutan Hasil Hutan
Kayu Budidaya Yang Berasal Dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/MIND/PER/7/2017 tentang
Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha
Industri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1089);
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang Norma, Standar, Prosedur,
dan Kriteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi secara Elektronik Lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 927);
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.1/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2019 tentang Izin Usaha Industri
Primer Hasil Hutan;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu (Berita Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 7 Seri E);
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4
Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lambaga
Lain Provinsi Jawa Barat (Lembaga Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
Nomor 4 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
164).

C. Maksud dan Tujuan

3
Maksud :
Memiliki izin operasional untuk melakukan kegiatan usaha bidang industri primer
hasil hutan kayu.

Tujuan :
1. Meningkatkan nilai tambah hasil hutan,
2. Mewujudkan industri yang efisien, produktif dan berdaya saing tinggi,
3. Menggunakan bahan baku secara efisien,
4. Mencipatakan lapangan kerja,
5. Perbaikan tata kelola kehutanan,
6. Mengamankan sumber bahan baku dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

BAB II. RENCANA USAHA

A. Identitas Perusahaan dan Penanggungjawab Perusahaan

4
Nama Perusahaan : PK. WANJAYA ABADI
NIK untuk perorangan : 3603282403800002
Akta Pendirian : -
Penanggungjawab Usaha : Dwi Hermawan
NIK Penanggungjawab Usaha : 3603282403800002
Alamat Kantor Badan Usaha : CIDAHON. RT/RW 02/06 Desa.
Kertamukti Jln Raya Keusik Luhur
Kabupaten Pangandaran

Nomor Kontak Badan Usaha : 081314555326


Alamat Pabrik dan Titik Koordinat : CIDAHON. RT/RW 02/06 Desa.
Kertamukti Jln Raya Keusik Luhur
Kabupaten Pangandaran

NPWP : 25.760.897.6-426.000

B. Rencana Kegiatan/Usaha
1. Jenis Industri, Ragam Produk, dan Kapasitas Izin Produksi
Kapasitas Produksi per
No. Jenis Industri Ragam Produk Satuan
Tahun
Penggergajian
1. Kayu Gergajian M3
Kayu

2. Rencana Investasi
(rencana investasi dalam rupiah diperinci tanah; bangunan, alat dan mesin;
modal kerja dapat terdiri dari bahan baku, upah dan lainnya; dan modal yang
dapat terdiri dari modal sendiri dan pinjaman. Untuk IPHH penggergajian kayu
kapasitas produksi sampai dengan 2.000 meter kubik per tahun dan arang kayu
kapasitas produksi sampai dengan 2.000 meter kubik per tahun diluar tanah
dan bangunan).
Rencana Investasi Keterangan
a. Modal tetap :
Tanah Rp. 0 Sewa
Bangunan Rp. 50.000.000
Mesin/Peralatan Rp. 50.000.000
Dan Lain-lain Rp.
b. Modal Kerja :
Bahan Baku untuk 510
Rp. 260.000.000
m3 per bulan
Upah Rp. 40.000.000
Dan lain-lain Rp.
c. Sumber Pembiayaan :
Modal sendiri Rp. 200.000.000
Pinjaman Rp. 200.000.000
TOTAL NILAI
Rp. 400.000.000
INVESTASI

5
3. Rencana Penggunaan Mesin Utama Produksi
Waktu Hari
Spesifikasi Frekuensi
Jenis Kapasitas Kerja
Teknis dan Shif Kerja
No. Mesin Produksi/Jam Efektif
Tahun Dalam
Utama ( m3 per jam) Dalam
Pembuatan Satu Hari
Satu Bulan
Bandsaw 36 /
1. Dongfang 0,75/Jam 1 25
2010
Bandsaw 36 /
2. Dongfang 0,75/Jam 1 25
2010
Bandsaw 36 /
3. Dongfang 0,75/Jam 1 25
2010
# Spesifikasi teknis misalnya : untuk jenis bandsaw spesifikasinya ukuran
diameter roda pemutar pita gergaji 36 inch, untuk jenis rotary dengan
spesifikasi 9 feet, dll .

4. Rencana Pemenuhan Kebutuhan bahan Baku dan Penggunaan Sumber


Bahan Baku
a) Bahan Baku Kayu Bulat
Nama Dokumen Dokumen
Perusahaan Jenis Perizinan Rencana Kerjasama terkait
/ Pemilik Perusahaan/ Volume dengan dengan
No.
Sumber Pemilik Sumber Pasokan Sumber Sumber
Bahan Bahan Baku bahan Baku Bahan Bahan
Baku Baku Baku #
Tahun ke 1
Masyarakat Ciamis Nota
10.600 -
1 / Rakyat Banjar Angkutan
2
dst
Tahun ke 2
Masyarakat Ciamis Nota
10.600 -
1 / Rakyat Banjar Angkutan
2
dst
Tahun ke 3
Masyarakat/ Ciamis  Nota
10.600 -
1 Rakyat Banjar Angkutan
2
ds
t
Tahun ke 4
Masyarakat/ Ciamis  Nota
10.600 -
1 Rakyat Banjar Angkutan
2
ds
t
Tahun ke 5
Masyarakat/ Ciamis  Nota
10.600 -
1 Rakyat Banjar Angkutan
2
ds
t
Ket : Sumber bahan baku yang sah sesuai ketentuan dalam peraturan Menteri
ini.
#dokumen terkait seperti RKU/RKT dll apabila ada.

6
#dalam hal menggunakan bahan baku hutan hak/hutan rakyat/perkebunan
rakyat, kolom pemilik sumber bahan baku dapat diisi dengan nama
lokasi/kabupaten asal sumber bahan baku.

b) Bahan Baku Kayu Olahan Setengah Jadi


Jenis
Nama Dokumen
Perizinan Rencana Jenis Kayu
Perusahaan/ Kerjasama
Perusahaan/ Volume Olahan
No. Pemilik dengan
Pemilik Pasokan Setengah
Sumber Sumber
Sumber bahan Baku Jadi #
Bahan Baku Bahan Baku
Bahan Baku
Tahun ke 1
1  -  -  -  -  -
2
Tahun ke 2
1  -  -  -  -  -
2
Tahunk ke 3
1  -  -  -  -  -
2
dst
Tahun ke 4
1  -  -  -  -  -
2
Tahun ke 5
1  -  -  -  -  -
2
# bahan baku kayu olahan setengah jadi dapat berupa kayu gergajian, veneer.
5. Rencana Penggunaan atau Pemasaran Produk Olahan
Rencana Penggunaan/Pemasaran Produk Olahan
Produk
Untuk dan
Untuk Bahan Kapasitas
Ragam Dijual
No. outsourching Baku Dijual Industri
Produk Dalam
Bahan Baku Industri Ekspor Group/
Negeri
IPHH Group lanjutan (%) Industri
(%)
Sendiri (%) Milik Sendiri Lanjutan
(%) Milik
Sendiri
Kayu
1. - - 100 - -
gergajian

6. Rencana Penggunan/Penyerapan Tenaga Kerja


Tenaga Kerja Indonesia Tenaga Kerja Asing
No Laki- Jabatan / Negara Ket
Perempuan Jumlah Jumlah
Laki Keahlian Asal
1. 20 0 20 - - -

7. Rencana Penggunaan Tenaga Teknis (GANIS) PHPL


Kompetensi GANIS Tahun
No. Jumlah Keterangan
PHPL Pelaksanaan
00991-06/PKG-R/
1. Yopi Sanjaya/PKG-R 1 2018
XIII/2017

8. Dokumen Lingkungan Yang harus Dipenuhi


Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup (SPPL).

7
(Izin Lingkungan/Perubahan izin Lingkungan/SPPL)*

BAB III. PENUTUP


Demikian proposal ini kami buat sebagaimana permintaan izin kegiatan usaha
primer hasil hutan kayu. Semoga dengan adanya perizinan ini dapat mendukung,
mendorong dan meningkatkan keberhasilan pembangunan dalam sektor industri
berbasis kayu.

Ciamis, Mei 2019


PK. WANJAYA ABADI

Dwi Hermawan
Direktur

Anda mungkin juga menyukai