Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL USAHA

PETERNAKAN AYAM KAMPUNG

Oleh:
Mikhael Narwastu, SP
Sutrinoto, SP
Nova Putriyuanti, SP
I. PENDAHULUAN

Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan banyak
dibudidayakan di pedesaan maupun di perkotaan. Budidaya peternakan ayam kampung
perawatannya tergolong mudah, daya tahan hidupnya yang cukup tinggi, adaptasi dengan
lingkungan dan makanan yang mudah serta banyak digemari masyarakat karena baik daging
maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras. Secara umum
ayam kampung masih banyak dipelihara secara tradisional walaupun sudah ada beberapa
peternak yang membudidayakannya secara intensif, namun jumlahnya masih sedikit.

Di Kota Palangka Raya jumlah populasi ayam kampung jauh lebih sedikit bila
dibandingkan dengan ayam ras baik secara nasional maupun yang ada di daerah Kota
Palangka Raya. Sementara Permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu.
Dengan kenyataan dilapangan tersebut tentunya sangat mendukung untuk memulai
usaha perternakan ayam kampung karna bisnis tersebut sangat menjanjikan untuk
mendapatkan pendapatan yang cukup besar sehingga mampu menggerakkan ekonomi yang
notabenenya merupakan usaha skala mikro. Selain itu Pengembangan bisnis ternak ayam
kampung sendiri tidak hanya bermanfaat bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain
misalnya nilai perdagangan dari pakan dan pengolahan daging ayam kampung serta limbah
kotoran yang bisa ikut dijual kepada petani untuk memberi nutrisi pada tanamannya.
Selama ini penyebab rendahnya tingkat produksi ayam kampung di masyarakat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif lebih lambat
bila dibandingkan dengan ayam ras, terbatasnya manajemen pemeliharaan dan tingginya
variasi genetik pada ayam kampung itu sendiri sehingga masih banyak peternak yang kurang
membudidayakannya terutama untuk penghasil daging dan telur. Padahal, bila ayam
kampung ini dibudidayakan secara intensif dengan pemberian pakan yang baik dan teratur,
pertumbuhan ayam jauh lebih cepat dibandingkan dengan pola pemeliharaan ala kadarnya
atau umbaran ( Krista dan Bagus, 2010). Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang
intensif, pemberian pakan secara teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun
lingkungan sekitarnya, pertumbuhan ayam kampung pedaging akan lebih cepat panen pada
usia 2 bulan.
II. TUJUAN

a. Memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki supaya bisa menjadi lahan yang produktif.
b. Menambah Pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.
c. Menciptakan Lapangan Kerja
III. ANALISA USAHA

A. Modal Usaha

Rincian biaya yang dikeluarkan untuk budidaya ternak ayam kampung adalah:

a. Pembuatan Kandang 90 m2 : Rp. 6.000.000,-


b. Pembuatan Kandang DOC : Rp. 800.000,-
c. Wadah air minum @ Rp. 20.000,- x 25 buah : Rp. 500.000,-
d. Wadah pakan ayam @ Rp. 20.000,- x 25 buah : Rp. 500.000,-
e. Instalasi listrik 1 set : Rp. 500.000,-
f. Bibit DOC @ Rp. 500.000,- x 5 Box : Rp. 2.500.000,-
g. Pakan @ Rp. 350.000,- x 25 karung : Rp. 8.750.000,-
h. Jagung @ Rp. 200.000,- x 10 karung : Rp. 2.000.000,-
i. Tandon penampungan air @ Rp. 300.000,- x 1 unit : Rp. 300.000,-
j. Sprayer electric @ Rp. 850.000,- x 1 unit : Rp. 850.000,-
k. Jaring pembatas kandang ayam @ Rp. 60.000,- x 5 rol : Rp. 300.000,-
l. Biaya Perawatan @ Rp. 1.000.000,- x 2 bulan x 1 orang : Rp. 2.000.000,-
Total : Rp.
25.000.000,-

B. Hasil Panen
a. Jumlah ayam @Box 102 ekor x 5 = 510 ekor dengan asumsi tingkat kematiannya 5%,
jadi kemungkinan ayam mati adalah 26 ekor maka tersisa 484 ekor ayam.
b. Asumsi bobot ayam selama 2 bulan adalah 1,5 kg / ekor
c. Harga ayam kampung dengan harga terendah Rp. 50.000,- / kg
d. Asumsi jumlah kotoran ayam selama 2 bulan adalah 15 karung
e. Harga kotoran ayam @karung Rp. 25.000,-
f. Potensi penghasilan dalam 2 bulan
- Daging ayam 484 ekor x 1,5 kg = 726 kg x Rp. 50.000,- = Rp. 36.300.000,-
- Kotoran ayam 15 karung x Rp. 25.000,- = Rp. 375.000,-
Total = Rp. 36.675.000,-
IV. KESIMPULAN

Dari analisa hasil panen diatas pada bulan ke-2 pada masa panen kita dapat
memanen 726 kg daging ayam dan 15 karung kotoran ayam dengan harga jual daging ayam
terendah Rp. 50.000,- / kg dan harga kotoran ayam Rp. 25.000,- / karung, maka kita akan
mendapatkan masukan sebesar Rp. 36.675.000,- (Tiga Puluh Enam Juta Enam Ratus Tujuh
Puluh Lima Ribu Rupiah). Kemudian jika dikurangi dengan modal awal sebesar Rp.
25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) maka sudah dapat balik modal dan menghasilkan
keuntungan sebesar Rp. 11.675.000,- (Sebelas Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu
Rupiah).
V. PENUTUP

Demikian proposal usaha peternakan ayam kampung ini kami susun sebagai acuan
untuk mendapatkan tanggapan serta dukungan dari semua pihak. Atas perhatian serta
kebijakannya kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai