Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI

Multi Usaha Kehutan (MUK)


PT INHUTANI I UMHT BATUAMPAR

Place Your Picture Here

Jl. Soekarno Hatta KM. 38 Kel. Karya Merdeka,


Kec. Samboja – Kab. Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur
MULTI USAHA KEHUTANAN
Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Lestari

Kebijakan ini memberikan peluang kepada


Pengusaha Kehutanan untuk dapat
DASAR HUKUM mendiversifikasikan usahanya agar lebih
• UU NO. 11 TAHUN 2020 memiliki dampak pada dimensi sosial, ekonomi
TENTANG CIPTA KERJA dan lingkungan. Kebijakan ini membuka peluang
• PP NO. 23 TAHUN 2021 TENTANG kepada pengusaha hutan untuk memperluas
PENYELENGGARAAN KEHUTANAN spektrum produk dari hanya usaha berbasis
kayu menjadil multi produk, yakni produk-produk
hutan yang lebih bervariasi, seperti pemanfaatan
Kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan bukan
kayu (skema wanatani – agroforestry).
Multi Usaha Kehutanan (MUK)

“Multi Usaha Kehutanan (MUK) adalah penerapan beberapa kegiatan usaha kehutanan berupa usaha :
1. Pemanfaatan Kawasan
2. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu & Bukan Kayu (HHBK)
3. Pemanfaatan Jasa Lingkungan untuk mengoptimalkan Kawasan Hutan pada Hutan Lindung dan Produksi

Multi Usaha Kehutanan (MUK) sebagai strategi optimalisaasi pemanfaatan


Kawasan Hutan sekaligus merupakan perbaikan iklim investasi, yaitu
penyederhanaan atau simplifikasi perizinan berusaha yang semula satu izin
untuk satu kegiatan menjadi satu perizinan berusaha dengan multi usaha

3
LUAS AREA HTI BATUAMPAR

Hutan Lindung = 1.453 Ha


Buffer zone HL S. Wain – S.Bugis= 1.112,9 Ha
Kawasan Lindung Buffer Zone Tahura Bukit Suharto = 419 Ha
5.964,6 Ha KWA Bukit Bangkirai = 1.290.6 Ha
Perlindungan Mangrove & Rawa = 1.351,9 Ha
Luas PBPH HTI = 16.521 Ha Sempadan Sungai = 337,2 Ha
(SK.651/MENLHK/SETJEN/HPL.3/9/2021)
Tanggal 08 September 2021

Tanaman Karet = 3.238 Ha


Areal Efektif untuk Unit Sarana Prasarana = 84,2 Ha
Produksi Persemaian IKN = 120 Ha
10.556,4 Ha Overlap dengan IPPKH = 1.373,37 Ha
Pengembangan Hutan Tanaman = 3.456,63 Ha
Buffzone B Soeharto
( Luas : 419 Ha )
Persemaian Modern
( Luas : 120 Ha )

Tanaman Karet Areal IPPKH


( Luas : 3.238 Ha ) Luas : 1.407 Ha

Kawasan Mangrove
( Luas : 1.351,9 Ha )
K. Wisata B. Bangkirai
Buffzone HL.S Wain (Luas Total : 1.290,6 ha )
( Luas : 1.113 Ha ) ( Zona Inti 500 ha )

Pengembangan
Hutan Tanaman
2.Pengembangan Hutan 3.Pemanfaatan Jasa Lingkungan
1. Pemanfaatan Hasil Hutan Tanaman  Pengembangan JWH
Bukan Kayu (HHBK)  Pinus Bukit Bangkirai
 Produksi Getah Karet  Buah-buahan  Pengembangan Mangrove
(Kopi, Jahe, Nenas, Pisang) Mentawir
1. Produksi Getah Karet

Tanaman siap sadap 1.500 Ha


Tanaman yang disadap/produksi 800 Ha
Penghasilan rata-rata per bulan 31 Ton
2.Tanaman Agroforestry

Optimalisasi Lahan

1. Karet = Jangka Panjang


2. Kopi = Jangka Menengah
3. Nenas = Jangka Pendek
4. Jahe = Jangka Pendek
JASA WISATA HUTAN
BUKIT BANGKIRAI
Wisata Alam Bukit Bangkirai

Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai terletak di daerah hutan hujan tropis (Tropical Rain Forest)
dengan didominasi oleh family Dipteracarpaceae jenis Shorea laevis (Bangkirai). Luas Kawasan
hutan konservasi ini sebesar 1.290,6 Ha dan yang telah dijadikan Kawasan wisata seluas 500 Ha.

Terletak di Kec. Samboja Kab. Kutai Kartanegara, sekitar 58 KM dari kota Balikpapan yang
merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.

Kawasan ini mempunyai peran yang sangat penting untuk pengembangan monument hutan alam
tropika basah yang dapat dijadikan sebagai sarana Pendidikan lingkungan dan kehutanan. Selain
itu Kawasan ini dibangun dengan tujuan guna mengembangkan potensi wisata alam dan ilmiah
serta untuk dapat meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan terutama pada flora dan fauna .

 
SEJARAH
Kawasan Wisata Alam Bukit
Bangkirai

Sejarah Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai


Kawasan Wisata Alam yang berada dalam Kawasan Lindung / Konservasi PT. INHUTANI I Unit Manajemen Hutan (UMHT)
Batuampar berperan penting sebagai representasi keberadaan Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest) di Kalimantan dan
merupakan monumen hutan alam yang memiliki keunikan tersendiri dimana didominasi oleh Jenis Bangkirai ( Shorea laevis ).
Dengan keanekaragaman hayatinya, keberadaan kawasan ini sangat mendukung untuk pengembangan wisata alam
(ekowisata) untuk dijadikan sebagai sarana pendidikan lingkungan, penelitian dan pelatihan mengenai hutan.
Canopy Bridge
Wahana yang menjadi ikon utama wisata adalah Jembatan
Gantung (Canopy Bridge), adapun sejarah singkat
pembangunan Canopy Bridge dilakukan pada tahun 1998
yang dikerjakan oleh kontraktor Amerika yang tergabung
dalam CCA (Canopy Construction Associated) dari North
Carolina – USA sebagai pelaksana lapangan dengan
dibantu tenaga lokal. Selain kayu dalam konstruksinya
digunakan pula baja tahan karat atau Galvanized dari
Amerika.

Sesuai dengan usulan dari Menteri Kehutanan


Bapak Djamaludin maka Kawasan ini diberi nama
KAWASAN WISATA ALAM BUKIT BANGKIRAI yang
diresmikan pada tanggal 14 Maret 1998.

Dinamakan Bukit Bangkirai karena topografi wilayahnya


pada perbukitan dan ditumbuhi oleh pohon yang
didominasi dari kayu jenis Bangkirai
TUJUAN
Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai

- Untuk pengembangan potensi pariwisata khususnya wisata alam dan wisata


ilmiah
- Untuk meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan (flora dan fauna)
Usaha pengelolaan jasa lingkungan pada areal PBPH pada Kawasan Wisata Alam
Bukit Bangkirai merupakan bentuk Optimalisasi dan Diversifikasi Pemanfaatan
Sumber Daya Hutan dengan tetap mempertahankan kelestarian hutan dan menjadi
kebanggan bagi perusahaan karena dikenal dan menjadi salah satu destinasi
wisata unggulan di Kalimantan Timur..
>>
WAHANA /OBYEK WISATA & FASILITAS
Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai
OBYEK WISATA KWA BUKIT
BANGKIRAI
Obyek Wisata Program Unggulan

Canopy Bridge

Tree Walking Rope

Program Sekolah Hutan

Kebun Buah Hutan

Koleksi Anggrek

Pogram Adopsi Pohon

Tanaman Memorial
Adventure Jungle Tracking Trek Sepeda Adopsi Tanaman
FASILITAS DAN SARANA PRASARANA

Lamin Cottage Jalan Hutan/Trek Camping Ground Guest House

Pondok/Rest Area Musholla Barak Outbound Papan Informasi Kantor

Arboretum Restoran Bangkirai Center Pujasera

Menara Pemancar
(repeater)
Outbound Area Permainan Anak Sarana Olahraga Sewa Pakaian Adat
Website : //www.bukitbangkirai.com
Facebook : Bangkirai Hills Ecotourism Area
Halaman Facebook : Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai
Instagram : @bukitbangkirai
Tiktok : bukit bangkirai
PERMASALAHAN & FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEGIATAN USAHA
NO URAIAN TINDAKLANJUT KET
I Internal
1 Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya - Perlu peningkatan SDM dalam penguasaan bidang usaha jasa & IT
Manusia (SDM) kurang ahli dalam bidang dalam meningkatkan pelayanan terutama peningkatan keahlian
Pariwisata (tidak memiliki latar belakang Pemandu Wisata dan lain-lain terkait pelayanan
ilmu kepariwisataan)

2 Sarana KWA & Penambahan Wahana Sebagian besar sarana merupakan bangunan tua sehingga membutuhkan
baru pemeliharaan yang rutin & secara bertahap dilakukan pemeliharaan &
penambahan wahana baru sebagai daya tarik wisata
3 Pemeliharaan Icon Wisata Utama Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap icon kawasan wisata
(Canopy Bridge ) berupa laporan secara berkala oleh Ahli K3 Umum dan adanya jaminan
berupa sertifikasi kelayakan dari PT. Sucofindo
II Eksternal
1 Promosi & pemasaran Wisata Perlu kerjasama dengan agen travel dan dinas terkait pengelolaan
kepariwisataan
2 Aksesibilitas Jalan menuju KWA Aksesibilitas jalan menjadi perhatian karena menyangkut keselamatan &
kenyamanan pengunjung sehingga diperlukan peningkatan kualitas jalan
RENCANA PENGEMBANGAN
Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai

1. Olahraga Panahan
2. Sky Bike
3. Glamping
4. Kolam renang (perbaikan)
5. Permainan anak-anak
6. Perahu dayung (penambahan)
MANGROVE MENTAWIR

Kawasan Hutan Mangrove Mentawir seluas + 1.352 berada didalam wilayah


areal PT Inhutani I Unit Batuampar - Mentawir , Kelurahan Mentawir
Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Letak Kelurahan Mentawir berada disekitar teluk Balikpapan dengan jumlah
penduduk 786 orang (201 KK) dan sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian berkebun, beternak dan nelayan.

Untuk melestarikan dan mengembangkan potensi mangrove di desa


Mentawir PT Inhutani I bersama-sama masyarakat Kelurahan Mentawir
membentuk Kelompok Sadar Wisata “Tiram Tambun “ dan diharapkan akan
berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
POTENSI MANGROVE MENTAWIR

Beberapa jenis mangrove


yang ada di mangrove
Mentawir :
• Ceriops sp (Tengere),
• Xylocarpus granatum
(Boli)
• Nypa frutica (Nipah),
• Avicennia sp (Api-api)
• Sonneratia sp (Pidada)
• Mangrove Mentawir perlu dijaga kelestariannya, dan sangat
• Brughueira sp (Lenro), potensial untuk dikembangkan menjadi penyangga
• Lumnitcera sp (Landing) perekonomian masyarakat sekitar.

• Sebagian masyarakat Mentawir memanfaatkan hutan


• Beberapa jenis mangrove yang terdapat di Mentawir mangrove untuk kehidupan sehari-hari (mencari ikan,
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternative kepiting, dll).
maupun menjadi pewarna alami, yang jika
dikembangkan dapat menambah penghasilan
masyarakat Mentawir. • Lanskap area Mangrove Mentawir potensial untuk
dikembangan menjadi area wisata alam dengan penambahan
beberapa sarana prasarana.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

• Bekerjasama dengan masyarakat yang tergabung


dalam kelompok sadar wisata untuk memanfaatkan
Kawasan Mangrove Mentawir

• Pelatihan dalam memanfaatkan dan mengolah • Pengembangan produk kerajinan bambu


mangrove menjadi produk pangan alternatif

• Membangun area pemancingan di area Mangrove


• Pemanfaatan mangrove sebagai pewarna kain yang
akan menjadi ciri khas merchandise dari Mangrove
Mentawir • Wisata susur mangrove

• Pendampingan dalam branding dan pemasaran produk • Membangun persemaian mangrove


yang dihasilkan oleh kelompok tani
• Penambahan sarana prasarana agar menjadi objek
• Pembuatan keramba ikan belanak dan kepiting untuk wisata yang menarik masyarakat serta menjadi wisata
pelaksanaan budidaya, dan pelatihan budidayanya. kebanggaan masyarakat mentawir
PROGRAM YANG TELAH BERJALAN

1 2 • Pelatihan kepada 3
masyarakat cara
memanfaatkan • Membuat
dan mengolah produk
mangrove makanan dan
menjadi alternatif minuman dari
pangan mangrove
• Telah terbentuk Kelompok Sadar
Wisata (POKDARWIS) Tiram Tambun

5
4 • Pendampingan dalam
branding, pengemasan, dan
• Membuat pupur pemasaran produk olahan
dingin dari daun mangrove
Pidada
PROGRAM YANG TELAH BERJALAN

6
7

• Menjadi desa wisata unggulan di


Kabupaten Penajam Paser Utara

MANFAAT PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Masyarakat terlibat dalam kegiatan pengamanan areal hutan
• Dibangunnya sarana prasarana mangrove
penunjang objek wisata Mangrove 2. Meningkatkan sumber penghasilan masyarakat setempat dari
Mentawir, seperti: Jembatan, kegiatan wisata dan hasil olahan pangan dari mangrove
Gazebo, Photo Booth, Pondok 3. Kawasan hutan mangrove terjaga kelestariannya,
Bambu, Mushola, dll. 4. Menambah destinasi wisata baru bagi wisatawan domestik dan
mancanegara di wilayah Kalimantan Timur.
PRODUK OLAHAN DARI MANGROVE

Terciptanya inovasi produk baru dari


buah dan daun mangrove, diantaranya:
Kopi dan Teh mangrove

Telah meraih Piagam Penghargaan Lomba Sadar


Wisata Tingkat Kabupaten PPU TH. 2019 & Tingkat
Prov. Kalimantan Timur TH. 2019
Rencana Pembangunan Gapura Induk
Terima kasih

PT. INHUTANI I DIVISI REGIONAL KALTIM - SULSEL


UNIT MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BATUAMPAR

Basecamp : Kawasan Wisata Alam – Bukit Bangkirai Kel. Sungai Merdeka-Kec. Samboja Kab. Kutai Kartanegara

Anda mungkin juga menyukai