Anda di halaman 1dari 23

LINOKU - TUVUKU

LET US SEE
UNIT HTI
Unit <2009 Unit 2013 Unit 2013 Unit 2016

57
56
55
54
51
50
49

34 34
33
31

24
23
22
20 20

15

8 8
7 7
6
5 5 5
4
3
2 2

Aceh Sumatera Selatan Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Tengah
LUAS HTI
3500000

3000000

2500000
Ha

2000000

1500000

1000000

500000

0 Aceh Sumatera Selatan Sumatera Barat Riau Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Tengah
NASIONAL
Tahun HPH HTI
Unit HPH Luas (Juta Unit HTI Luas (Juta
Ha) Ha)
<2009 308 26.16 165 7.15
2009 304 25.77 206 8.67
2013 272 22.8 252 10.05
2016 263 19.48 290 10.89

<2009 2009 <2009 2009


2013 2016 2013 2016
308 304
290 26.1625.77
272 263
252 22.8
206 19.48
165
10.05 10.89
7.15 8.67

Unit HPH Unit HTI Luas HPH(Juta Ha) Luas HTI (Juta Ha)
#DEFORESTASI:
Tata Ruang Provinsi Kaltim 2016 - 2036 VS Konsesi Ijin
KELAS RUANG HPH HTI KEBUN TAMBANG Tumpang Tindih Konsesi Ijin Di luar Konsesi Grand Total
Hutan Lindung 253 22 2,265 281 115 8,957 11,893
KSA/KPA 3 203 35 146 9 9,884 10,280
Konservasi Mangrove - - 12 - - 4 16
Hutan Produksi Terbatas 20,446 316 88 1,870 25,153 2,838 50,712
Hutan Produksi Tetap 15,827 30,705 2,371 10,687 107,737 12,016 179,343
Hutan Produksi Konversi 5 197 315 74 782 982 2,354
Kawasan Industri 7 - 82 - 18 407 513
Kawasan Pariwisata Darat - - 191 8 986 312 1,497
Kawasan Pariwisata Laut - - - - - 0 0
Kawasan Perikanan 30 - 251 374 2 775 1,433
Perkebunan 24,377 1,697 55,751 11,059 47,295 47,066 187,246
Permukiman 121 99 1,668 487 816 3,071 6,261
Tanaman Pangan dan Holtikultura 202 25 5,362 2,625 3,338 8,468 20,018
Tubuh Air 17 - 78 12 16 216 339
Laut 12 mill - - 6 0 - 63 69
(blank) 45 1 0 105 132 345 627
Grand Total 61,332 33,265 68,474 27,730 186,398 95,403 472,602
#DEFORESTASI DALAM KHG
Deforestasi 2013 - 2016dalam KHG di Areal Konsesi

80,000
72,343
70,000

60,000
51,430
50,000

40,000

30,000

20,000

10,000 7,876 6,645 7,946

-
HPH HTI KEBUN IUP TUMPANG
TINDIH
Upaya Pemerintah dalam
Pencegahan deforestasi dan
konversi gambut

• Moratorium Ijin Baru


• Perlindungan dan Restorasi Gambut
• SVLK
• KPH – pengelolaan hutan di tingkat
tapak
MORATORIUM
IJIN BARU HUTAN
DAN LAHAN GAMBUT
6 Tahun kebijakan moratorium (PPIB tahun 2011
– Revisi XI)
• Mandat Inpres moratorium: Penundaan ijin
baru, perbaikan tata kelola dan perijinan,
pembenahan tata ruang
• 5,4 juta hektar masuk dalam wilayah
moratorium dan 8,1 juta hektar keluar dari
wilayah moratorium
• Rata-rata 28 persen/tahun titik api berada di
wilayah moratorium
• 508 ribu hektar, luas deforestasi di 8 provinsi
pada periode 2013 – 2016.
• Fokus implementasi pada penundaan ijin baru
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LAHAN
GAMBUT
- Kebijakan Kawasan Hidrologis Gambut dan
Fungsi Ekosistem gambut
- Kebijakan perubahan Rencana Kerja Usaha
untuk HTI

Tantangan
- 1,9 juta hektare KHG berada dalam konsesi
ijin (HPH, HTI, Perkebunan Kelapa Sawit
dan IUP Tambang)
- Acuan dalam Rencana Tata Ruang
- Acuan dalam rencana kerja unit
manajemen kelola hutan termasuk KPH
SVLK
• Pencegahan praktik-praktik penebangan dan
perdagangan kayu illegal
• Upaya pembenahan peredaran dan tata usaha kayu
• Kayu dan produk kayu dapat diverifikasi sumbernya

Tantangan
• Implementasi SVLK untuk pengelolaan hutan yang
lestari (aspek produksi, ekologi dan sosial)
• Perlu diperkuat agar mampu menjawab persolaan:
konflik tenurial, permalahan lingkungan
(pencemaran), korupsi perijinan, kebakaran hutan
dan lahan
Contoh Kasus, SVLK yang belum mampu menjawab permasalahan
lingkungan
PT. Poleko Yubarsons, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
izin IUPHHK-HA SK No: 962/Kpts-II/1999 tanggal 14 Oktober 1999 dengan luas izin mencapai 86.599 ha. Telah memiliki SVLK dari LS PT. Lambodja
Sertifikasi.
PT. Poleko Yubarson menguasai 32% wilayah daratan pulau Obi. Selain PT. Poleko Yubarson, ada juga PT. Telaga Bhakti Persada yang memang izin IUPHHK-
HA dengan luas sekitar 63 ribu ha.
Penebangan di daerah Curam dan Sisi
Anak Sungai

Penimbunan mata air dan penebangan di


Sempadan Sungai
Lokasi tebangan IUPHHK-HA PT. Poleko Yusbarsons
KESATUAN
PENGELOLAAN HUTAN
• Kelembagaan pengelolaan hutan di tingkat tapak
• Implementasi kebijakan kehutanan Nasional dan Daerah
• Menyelenggarakan pengelolaan hutan
• Membuka ruang investasi
• Instrumen untuk mencegah deforestasi dan konversi
lahan gambut

Tantangan
• Transisi kelembagaan KPH pasca UU 23 tahun 2014
• Penguatan kapasitas kelembagaan – Leadership yang
kuat - Inovatif
• Distribusi basis data informasi
• Akomodasi hak dan akses masyarakat dalam
pengelolaan hutan
REKOMENDASI
• Revisi Fungsi Kawasan Hutan
• Harmonisasi penggunaan ruang antar sektor
• Penguatan KPH dalam konteks pengelolaan kawasan hutan dan
menjadi simpul dalam setiap program-program kehutanan
• Pelibatan aktif masyarakat dalam proses – proses perencanaan

Anda mungkin juga menyukai