MEMERLUKAN PENDAMPINGAN
PENYULUH KEHUTANAN
disampaikan oleh:
01 TUJUAN Meningkatkan proporsi hak kelola masyarakat terhadap hutan hingga 10% (setara dengan 12,7 juta ha) dalam
bentuk hutan sosial
1. Perbaikan dan adaptasi sistem, tersedianya indikasi wilayah kelola dan perbaikan proses bisnis hutan
sosial;
DAMPAK JANGKA
02 PENDEK 2. Perbaikan modal sosial
3. Perbaikan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro (BLU);
4. Pendampingan dan akses pasar terhadap produk masyarakat;
5. Peningkatan Kapasitas manajemen masyarakat
DAMPAK JANGKA 1. Pengembangan Ekonomi Domestik
03 MENENGAH
2. Sentra produksi hasil hutan
3. Penurunan konflik tenurial
4. Kelestarian Hutan
DAMPAK JANGKA
04 PANJANG Terbangun pusat-pusat ekonomi domestik dan pertumbuhan desa sentra produksi hasil hutan berbasis desa
yang menyerap tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan.
Ketidak Adilan Akses ➔ KEMISKINAN ➔ Reforma Agraria Perhutanan Sosial
LAHAN
PIAPS KORPORASI
IUPHHK-RE
31,8% Pengelolaan
0,3%
KEBIJAKAN
KESEMPATAN:
Perhutanan Sosial
PEMERATAAN
EKONOMI ACCESS MODAL ➢ Kelola
Kelembagaan
➢ Kelola Kawasan
Moratorium (Tata Hutan)
/PIPPIB X
54,8% ➢ Kelola Usaha
KAPASITAS SDM
sebelum/pra Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan
Sosial
sesudah/pasca
Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial
DUKUNGAN PROGRAM MELALUI SINERGITAS LINTAS SEKTOR
PENDAMPINGAN
(KPH, PENYULUH,
LSM)
PENINGKATAN KAPASITAS
FASILITASI AKSEES LEGAL PS KELOMPOK (KELOLA KAWASAN,
KELEMBAGAAN, DAN USAHA)
Click here to add content that Click here to add content that
Penyuluh K/L terkait
PEMERINTAH
matches the title.
MANDIRI
matches the title.
Penyuluh Kehutanan
Swasta
SUMBER
Click here to add content that Click here to add content that Badan Usaha Milik Negara
PENDAMPING PENDAMPING
matches the title. matches the title. PENDAMPING
Lembaga swadaya
Masyarakat
Praktisi
Akademisi
Click here to add content that
Dikoordinasikan Click here to add content
Dikoordinasikan oleh that
KLHK
matches
dan ditetapkan the title.
oleh UPT matches the title.
dan ditetapkan oleh UPT Tokoh Masyarakat atau
Tokoh Adat
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG
PERENCANAAN TERPADU PERCEPATAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL
Dilaksanakan dalam Periode 2022 - 2030
A Fokus Percepatan B Fokus Percepatan Distribusi C Fokus Percepatan
Pendampingan Pengelolaan Akses Legal Pengelolaan Pengembangan Usaha
Perhutanan Sosial Perhutanan Sosial Pengelolaan Perhutanan Sosial
PRODUKTIVITAS
/NILAI TAMBAH
KLASTER KOMODITI
(SKALA EKONOMI)
Tipologi
Hutan PENGEMBANGAN
Sosial WILAYAH
PERDESAAN
NILAI TAMBANG : IKM +
BERBASIS PS PEMASARAN BERSAMA
PUBLIC-PRIVATE-
PEOPLE PARTNERSHIP
PENGEMBANGAN INTEGRATED AREA DEVELOPMENT (IAD)
Kemitraan Usaha (4P): Public-Private-
People-Partnership
Integrated Area Sinergi dan
Development/IAD Kolaborasi
PUBLIC
Pemerintah
Melalui : Pengembangan wilayah Pusat dan Daerah ❖ Bertujuan untuk peningkatan
terpadu berbasis Perhutanan pembangunan ekonomi di desa;
Sosial/Integrated Area ❖ Dilakukan secara terintegrasi dan
Development untuk peningkatan kolaborasi antara KLHK bersama
skala ekonomi di desa yang dilakukan PARTNERSHIP Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN,
secara terintegrasi dan kolaborasi akademisi, swasta dan masyarakat;
antara Kementerian Lingkungan Hidup ❖ Dalam pelaksanaan kegiatan
dan Kehutanan dengan PEOPLE PRIVATE pengembangan IAD, pemegang
kementerian/lembaga, Pemerintah Dana CSR Persetujuan PS dapat melakukan
KUPS kerjasama dengan para pihak melalui
Daerah, badan usaha milik negara, Dana investasi
akademisi, swasta, dan Masyarakat. Offtaker kemitraan usaha;
❖ Pemegang Persetujuan PS dapat
MoU
membentuk koperasi untuk
meningkatkan kelembagaan
NGO/AKademisi Media Pengelolaan PS
OFF-
TAKER
Contoh Hasil Kegiatan Agrosilvopastura
15
Lokasi Pengembangan Wilayah
Terintegrasi Berbasis Perhutanan
Sosial di Kabupaten Belitung
FASILITASI PENGEMBANGAN USAHA PERHUTANAN SOSIAL
02 Rencana
Pemanfaatan Hutan 04
Kerjasama
Pengembangan Usaha
Kegiatan Kelola Kawasan : 1. Memiliki Mitra Usaha
Pemanfaatan Jasling, HHBK, 2. Penyusunan NKK
dan HHK : Agroforestry,
Agrosilvopastura, dll
01 Penguatan
Kelembagaan 03
Pengembangan
Kewirausahaan
1. Penandaan Batas 1. Peningkatan Produksi
2. Penyusunan Rencana RKPS/RKT 2. Peningkatan Nilai Tambah
3. Pembentukan KUPS 3. Promosi dan pemasaran
4. Klasifikasi KUPS 4. Akses Permodalan
5. Peningkatan Kelas KUPS
6. Penguatan Kapasitas Kelembagaan
goKUPS adalah Sistem Informasi Perhutanan Sosial Terintegrasi berbasis elektronik
(online dan real time), berfungsi sebagai Sistem Register Nasional Perhutanan
Sosial, updating data, monitoring, evaluasi, sumber informasi dan publikasi kinerja
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan sebagai dasar penentuan kebijakan.
Fungsi goKUPS
1. goKUPS sebagai sistem pemanfaatan Capaian Kinerja Program PSKL
(Sistem Register Nasional Perhutanan Sosial)
2. Sumber Data & Informasi perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan
(keterbukaan informasi publik)
3. Menentukan arahan kebijakan/intervensi program terhadap dinamika
dan kondisi pengelolaan pada seluruh level
4. Dasar perencanaan anggaran dan kegiatan
5. Bahan Publikasi dan Promosi produk/komoditi Perhutanan Sosial
Halaman Beranda
Contoh Hasil
Dokumen RKPS
eKUPS
eKUPS adalah sistem monitoring dan evaluasi produktivitas KUPS yang menyajikan informasi
peningkatan ekonomi masyarakat dan bertujuan untuk mendorong upaya pengelolaan hutan
dengan melibatkan masyarakat.
eKUPS
eKUPS
Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan DITJEN Perhutanan Sosial dan Kemitraan
pskl_klhk Lingkungan
Kemitraan Lingkungan