Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL YANG

MEMERLUKAN PENDAMPINGAN
PENYULUH KEHUTANAN

disampaikan oleh:

Catur Endah Prasetiani, S.Si, M.T


Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial

Direktorat Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial


Pada Rapat Koordinasi Penyuluhan Kehutanan Tahun 2022 Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Jakarta, 30 Mei 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sistem pengelolaan hutan lestari yang 1. UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang
dilaksanakan dalam kawasan hutan Cipta Kerja
negara atau hutan hak/hutan adat
(Pasal 29A dan 29B)
yang dilaksanakan oleh masyarakat Pengelolaan
setempat atau masyarakat hukum Perhutanan
Sosial
2. PP No. 23 Tahun 2021 tentang
adat sebagai pelaku utama
Penyelenggaraan Kehutanan
Meningkatkan kesejahteraannya,
(BAB VI)
keseimbangan lingkungan dan
dinamika sosial budaya (Permen-LHK No. 9 Tahun 2021)
TUJUAN PERHUTANAN SOSIAL ON-FARM -> OFF-FARM

01 TUJUAN Meningkatkan proporsi hak kelola masyarakat terhadap hutan hingga 10% (setara dengan 12,7 juta ha) dalam
bentuk hutan sosial
1. Perbaikan dan adaptasi sistem, tersedianya indikasi wilayah kelola dan perbaikan proses bisnis hutan
sosial;
DAMPAK JANGKA
02 PENDEK 2. Perbaikan modal sosial
3. Perbaikan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro (BLU);
4. Pendampingan dan akses pasar terhadap produk masyarakat;
5. Peningkatan Kapasitas manajemen masyarakat
DAMPAK JANGKA 1. Pengembangan Ekonomi Domestik
03 MENENGAH
2. Sentra produksi hasil hutan
3. Penurunan konflik tenurial
4. Kelestarian Hutan
DAMPAK JANGKA
04 PANJANG Terbangun pusat-pusat ekonomi domestik dan pertumbuhan desa sentra produksi hasil hutan berbasis desa
yang menyerap tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan.
Ketidak Adilan Akses ➔ KEMISKINAN ➔ Reforma Agraria Perhutanan Sosial

LAHAN
PIAPS KORPORASI
IUPHHK-RE
31,8% Pengelolaan
0,3%
KEBIJAKAN
KESEMPATAN:
Perhutanan Sosial
PEMERATAAN
EKONOMI ACCESS MODAL ➢ Kelola
Kelembagaan
➢ Kelola Kawasan
Moratorium (Tata Hutan)
/PIPPIB X
54,8% ➢ Kelola Usaha
KAPASITAS SDM

• Luas Hutan di Indonesia 120,7 jt Ha (63,09 % dari luas daratan)


• Jumlah Desa di seluruh Indonesia terdapat 83.381 Desa dimana 25.853 Desa berada
disekitar kawasan hutan (36,7% penduduknya miskin); konflik tenurial ±2.100 kasus;
kesenjangan desa/kota (Gini Ratio): urbanisasi
PETA INDIKATIF PERHUTANAN SOSIAL
• PROGRAM REFORMA AGRARIA: TORA/PERHUTANAN SOSIAL + PROGRAM PEMERATAAN
EKONOMI (AKSES PENINGKATAN KAPASITAS SDM DAN KERJASAMA MODAL DAN PASAR) ± 14,061 Juta Ha
ARAHAN YTH BAPAK PRESIDEN PADA RATAS 3 NOVEMBER 2020
➢ Tidak hanya sekedar pemberian SK, tetapi juga aspek bisnisnya (Agroforestry, Ekowisata,
bioenergi), sehingga perlu adanya pendampingan, integrasi dan kolaborasi program oleh
K/L dan Pemda
➢ Perlu ditetapkan penyuluh pendamping serta offtaker nya sehingga pasarnya terjamin dan
kreditnya dapat dikembalikan
➢ Siapkan sarana dan prasarana produksi serta pelatihan sehingga KUPS berkembang baik
dan menjadi contoh/benchmarking
CAPAIAN PERHUTANAN SOSIAL S.D MEI 2022
REALISASI Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) adalah Startup Perhutanan Sosial
yang merupakan kelompok usaha yang dibentuk oleh Kelompok Perhutanan Sosial yang
4.929.380,01 Ha yang dikelola ± 1.080.476 KK akan dan/atau telah melakukan usaha
7.494 Unit SK KPS KUPS MANDIRI
KUPS sebagai ujung tombak
pelaku usaha di tingkat tapak Platinum (48 KUPS)
0,5%
NO SKEMA LUAS (HA)
Gold (573 KUPS)
1 HD 1.946.137,21
2 HKM 870.035,57 KUPS berkembang menjadi
3 HTR 353.911,08 Silver (3.894 KUPS)
UKM berbasis potensi SDH
4 KEMITRAAN KEHUTANAN
A. KULIN KK 557.595,36 Blue (4.704 KUPS)
B. IPHPS 34.789,79 Bisnis Model 4P (people-
5 HA*) 1.166.911,00 public-private-partnership)
JUMLAH 4.929.380,01 9.219 KUPS
PENDAMPINGAN
PERHUTANAN SOSIAL

sebelum/pra Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan
Sosial

sesudah/pasca
Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial
DUKUNGAN PROGRAM MELALUI SINERGITAS LINTAS SEKTOR
PENDAMPINGAN
(KPH, PENYULUH,
LSM)

Fasilitasi Pengembangan Usaha :


Masyarakat/ Kawasan Hutan - Penyusunan RKU/RP/RKT
Kelompok Perhutanan - Pembentukan Lembaga
Lembaga Desa/ (Hutan Produksi,
Sosial (KPS) Usaha/koperasi
Koperasi/ 1 Hutan Lindung,
- Peningkatan Kewirausahaan
Masyarakat Hukum Hutan (pelatihan/sekolah lapang, studi
Adat Konservasi) Penerima Ijin/ Hak Kelola/
Pengakuan dan banding, Pameran, jejaring pemasaran)
- Bibit Unggul
Perlindungan pengelolaan
Permohonan - Teknologi
kawasan hutan - Bantuan Infrastruktur/sarpras
akses kelola PS
- Pembiayaan

PENINGKATAN KAPASITAS
FASILITASI AKSEES LEGAL PS KELOMPOK (KELOLA KAWASAN,
KELEMBAGAAN, DAN USAHA)

Kemenko Marvest, Kemenko Kemen Pertanian, Kemenko KUKM, Kemen Perindustrian,


Eksternal Perekonomian, Kemendagri, Kemendes, Kemendagri, Kemendes, Kementerian BUMN, Kemen
KLHK Perdagangan, Kementerian Parekraf, Pemda, LSM/NGO,
Pemda, LSM/NGO
Perguruan Tinggi, Lembaga Kuangan
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN Penyuluh Kehutanan
Pegawai Negeri Sipil
Penyuluh Kehutanan
Swadaya Masyarakat
Click here to add content that
PENDAMPING
matches the title. Bakti Rimbawan

Click here to add content that Click here to add content that
Penyuluh K/L terkait
PEMERINTAH
matches the title.
MANDIRI
matches the title.
Penyuluh Kehutanan
Swasta
SUMBER
Click here to add content that Click here to add content that Badan Usaha Milik Negara
PENDAMPING PENDAMPING
matches the title. matches the title. PENDAMPING
Lembaga swadaya
Masyarakat

Click here tooleh


Direkrut: add content that
Pemerintah ClickDirekrut
here to add content
oleh LSM,that Organisasi Masyarakat
matches the title. matches
disetujui olehthe title.
Kelompok PS
(K/L/D)

Praktisi

Akademisi
Click here to add content that
Dikoordinasikan Click here to add content
Dikoordinasikan oleh that
KLHK
matches
dan ditetapkan the title.
oleh UPT matches the title.
dan ditetapkan oleh UPT Tokoh Masyarakat atau
Tokoh Adat
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG
PERENCANAAN TERPADU PERCEPATAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL
Dilaksanakan dalam Periode 2022 - 2030
A Fokus Percepatan B Fokus Percepatan Distribusi C Fokus Percepatan
Pendampingan Pengelolaan Akses Legal Pengelolaan Pengembangan Usaha
Perhutanan Sosial Perhutanan Sosial Pengelolaan Perhutanan Sosial

a. KLHK menyelenggarakan peningkatan a. Kerjasama para pihak melakukan a. Penguatan kelembagaan


kapasitas pendamping K/L dan fasilitasi usulan Perhutanan Sosial di b. Peningkatan produktivitas areal dan
Pemerintah Daerah serta Pendamping tingkat tapak; nilai tambah
Mandiri; b. Penetapan skala prioritas lokasi c. peningkatan kewirausahaan integrasi
b. KLHK menetapkan Pendamping yang PIAPS; on-farm dan off-farm
telah mengikuti peningkatan kapasitas c. Gubernur menugaskan Pokja PPS d. penguatan kolaborasi peran para
pada setiap lokasi perhutanan sosial. Provinsi dan/atau Bupati untuk pihak untuk mendorong proses
c. K/L/Gubernur menugaskan OPD yg pendampingan fasilitasi usulan; bisnis Perhutanan Sosial
membidangi kehutanan/pemberdayaan d. Kementerian/Lembaga yg mempunyai
masyarakat untuk melakukan pendamping dapat melakukan fasilitasi
pendampingan. usulan dg koordinasi kepada
d. Kolaborasi pendamping antar Gubernur;
kementerian/Lembaga dan Pemerintah e. Kementerian LHK menyelenggarakan
Daerah untuk pelaksanaan IAD dengan
Dilakukan melalui:
peningkatan kapasitas pendamping
biaya masing-masing K/L dan Pemerintah Daerah; a. Penyusunan target
f. Kementerian LHK dapat melibatkan b. Penyusunan strategi,
Pemerintah Daerah dan K/L yang program dan kegiatan
mempunyai pendamping melakukan
vertek.
✓ Kolaborasi Pendampingan Antar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
✓ Kolaborasi Pendampingan Para Pihak Lainnya LSM/Perguruan Tinggi/Swasta/BUMN/lainnya

MENGEMBANGANKAN LEARNING MANAGEMENT


SYSTEM (LMS) PENGEMBANGAN KOMPETENSI
CALON PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL
PENGEMBANGAN WILAYAH BERBASIS PERHUTANAN SOSIAL →
INTEGRETED AREA DEVELOPMENT
(KELESTARIAN, PRODUKTIVITAS/SKALA EKONOMI DAN NILAI TAMBAH)

PRODUKTIVITAS
/NILAI TAMBAH

KLASTER KOMODITI
(SKALA EKONOMI)

Tipologi
Hutan PENGEMBANGAN
Sosial WILAYAH
PERDESAAN
NILAI TAMBANG : IKM +
BERBASIS PS PEMASARAN BERSAMA

PUBLIC-PRIVATE-
PEOPLE PARTNERSHIP
PENGEMBANGAN INTEGRATED AREA DEVELOPMENT (IAD)
Kemitraan Usaha (4P): Public-Private-
People-Partnership
Integrated Area Sinergi dan
Development/IAD Kolaborasi

PUBLIC
Pemerintah
Melalui : Pengembangan wilayah Pusat dan Daerah ❖ Bertujuan untuk peningkatan
terpadu berbasis Perhutanan pembangunan ekonomi di desa;
Sosial/Integrated Area ❖ Dilakukan secara terintegrasi dan
Development untuk peningkatan kolaborasi antara KLHK bersama
skala ekonomi di desa yang dilakukan PARTNERSHIP Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN,
secara terintegrasi dan kolaborasi akademisi, swasta dan masyarakat;
antara Kementerian Lingkungan Hidup ❖ Dalam pelaksanaan kegiatan
dan Kehutanan dengan PEOPLE PRIVATE pengembangan IAD, pemegang
kementerian/lembaga, Pemerintah Dana CSR Persetujuan PS dapat melakukan
KUPS kerjasama dengan para pihak melalui
Daerah, badan usaha milik negara, Dana investasi
akademisi, swasta, dan Masyarakat. Offtaker kemitraan usaha;
❖ Pemegang Persetujuan PS dapat
MoU
membentuk koperasi untuk
meningkatkan kelembagaan
NGO/AKademisi Media Pengelolaan PS

Implementasi (Pendampingan) dan Monev

Contoh IAD secara Nasional di Kab. Lumajang dan Kab. Belitung


PENGHASILAN KTH WONO LESTARI KABUPATEN LUMAJANG (564 ha; 367 KK)
KAYU SENGGON PISANG KIRANA TALAS SUSU SAPI
Produksi 300 m2/Ha, 2,5 Ton Hasil Panen/Minggu, 2 Ton/minggu 5.172 liter per hari
dengan harga Rp.630.000/m2 harga Rp. 6.300/Kg Dengan harga dengan harga Rp.
sehingga sehingga pendapatannya Rp. 3.000/Kg 5.300/liter,
HASIL PANEN
pendapatannya Rp.15.750.000/minggu sehingga sehingga
Rp.189.000.000/ha/6 tahun pendapatanya pendapatannya
Rp.6.000.000/minggu Rp.27.411.600/hari
PENDAPATAN Rp.31.500.000/tahun x 564 ha Rp.819.000.000/tahun Rp.312.000.000/tahun Rp.10.052.340.000/
KOTOR PER-
TAHUN
= 17.766.000.000/tahun tahun
75% (bagi hasil) x 70% 90% (bagi hasil) x 70% (biaya 90% (bagi hasil) x 70% 90% (bagi hasil) x 70%
PENDAPATAN (biaya produksi) x Rp. produksi) x Rp.819.000.000 = (biaya produksi) x Rp. (biaya produksi) x
BERSIH PER-
TAHUN 17.766.000.000 = Rp. Rp.515.970.000/tahun 312.000.000 = Rp.10.052.340.000 = Rp.
9.327.150.000/tahun (3,15%) Rp.196.560.000/tahun 6.332.974.200/tahun
(56,97%) (1,20%) (38,68%)
PENDAPATAN BERSIH DARI KOMODITAS TAHUNAN, MINGGUAN DAN HARIAN = Rp.16.372.654.200/tahun/367 KK atau
Rp.3.717.678/bulan/KK
Perum PERHUTANI PT Sewu Segar PT Maksindo karya NESTLE
Primatama anugerah

OFF-
TAKER
Contoh Hasil Kegiatan Agrosilvopastura

15
Lokasi Pengembangan Wilayah
Terintegrasi Berbasis Perhutanan
Sosial di Kabupaten Belitung
FASILITASI PENGEMBANGAN USAHA PERHUTANAN SOSIAL

02 Rencana
Pemanfaatan Hutan 04
Kerjasama
Pengembangan Usaha
Kegiatan Kelola Kawasan : 1. Memiliki Mitra Usaha
Pemanfaatan Jasling, HHBK, 2. Penyusunan NKK
dan HHK : Agroforestry,
Agrosilvopastura, dll

01 Penguatan
Kelembagaan 03
Pengembangan
Kewirausahaan
1. Penandaan Batas 1. Peningkatan Produksi
2. Penyusunan Rencana RKPS/RKT 2. Peningkatan Nilai Tambah
3. Pembentukan KUPS 3. Promosi dan pemasaran
4. Klasifikasi KUPS 4. Akses Permodalan
5. Peningkatan Kelas KUPS
6. Penguatan Kapasitas Kelembagaan
goKUPS adalah Sistem Informasi Perhutanan Sosial Terintegrasi berbasis elektronik
(online dan real time), berfungsi sebagai Sistem Register Nasional Perhutanan
Sosial, updating data, monitoring, evaluasi, sumber informasi dan publikasi kinerja
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan sebagai dasar penentuan kebijakan.

Fungsi goKUPS
1. goKUPS sebagai sistem pemanfaatan Capaian Kinerja Program PSKL
(Sistem Register Nasional Perhutanan Sosial)
2. Sumber Data & Informasi perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan
(keterbukaan informasi publik)
3. Menentukan arahan kebijakan/intervensi program terhadap dinamika
dan kondisi pengelolaan pada seluruh level
4. Dasar perencanaan anggaran dan kegiatan
5. Bahan Publikasi dan Promosi produk/komoditi Perhutanan Sosial

Fasilitas Promosi dan Pemasaran


Halaman Dhasboard Katalog Produk
Produk/Komoditas KUPS
CHANGEDIGITALISASI
YOUR TITLE IN THE MASTER
RKPS Berdasarkan PermenLHK No. 9 Tahun 2021
Dapat difasilitasi oleh:
Digitalisasi Rencana Kelola Perhutanan ➢ Pemerintah Pusat
Sosial (RKPS) merupakan salah satu bagian ➢ Pemerintah Daerah
dari fasilitasi penyusunan Dokumen RKPS ➢ Lembaga Swadaya Masyarakat
berbasis digital, untuk memberikan kemudahan ➢ Pendamping/Penyuluh/Penyuluh Kehutanan
dalam upaya percepatan peningkatan kinerja Swadaya Masyarakat
Pemegang Persetujuan Perhutanan Sposial ➢ Pokja PPS
dalam memenuhi kewajibannya setelah ➢ Pemegang Perizinan berusaha Pemanfaatan Hutan atau
mendapatkan Persetujuan Perhutanan Sposial. Pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan

Halaman Beranda

Contoh Hasil
Dokumen RKPS
eKUPS
eKUPS adalah sistem monitoring dan evaluasi produktivitas KUPS yang menyajikan informasi
peningkatan ekonomi masyarakat dan bertujuan untuk mendorong upaya pengelolaan hutan
dengan melibatkan masyarakat.
eKUPS

eKUPS
Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan DITJEN Perhutanan Sosial dan Kemitraan
pskl_klhk Lingkungan
Kemitraan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai