Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN

MONITORING DAN EVALUASI


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI SEKITAR KAWASAN
KONSERVASI

Oleh :
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam
Direktorat Jenderal PHKA
Departemen Kehutanan

DIPA BA-29 TAHUN 2008

SATKER Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam


Direktorat Jenderal PHKA

KATA PENGANTAR
Pengelolaan kawasan konservasi tidak terlepas dari peran masyarakat di
daerah penyangga, oleh karena itu peran masyarakat turut menentukan

dalam

menjaga eksistensi pengelolaan kawasan konservasi secara lestari.


Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya (KSDAH&E), pasal 37 ayat 1 disebutkan bahwa peran
serta masyarakat dalam konservasi

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

diarahkan dan digerakkan oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan yang berdaya
guna dan behasil guna. Selanjutnya PP. No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Kawasan Hutan

pasal 15 menyatakan bahwa untuk pemanfaatan hutan bagi

kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan dan lestari wajib memenuhi kriteria dan
indikator pengelolaan hutan secara lestari.
Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan konservasi telah dilakukan oleh
berbagai institusi maupun para pihak dan sudah berlangsung, melalui sistem
perencanaan bottom up yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan dan mensinergikan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan konservasi, perlu dilakukan pengawasan
melalui kegiatan monitoring dan evaluasi.

Untuk memperlancar pelaksanaan

monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan konservasi perlu


disusun Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar
Hutan Konservasi.
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan
Konservasi ini, kami meucapkan terima kasih.
Direktur

DR. Hilman Nugroho


Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

NIP. 710005945

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................

ii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

iii

PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................
1
B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran ..................................................
2
B. 1. Maksud .....................................................................
2
B. 2. Tujuan .......................................................................
2
B. 3. Sasaran ......................................................................
2
C. ......................................................................................... Ruang
Lingkup ...................................................................................
3
D.
Prinsip-Prinsip Monitoring dan Evaluasi . ....................................
3
E. Pengertian ...........................................................................
4
F. Kriteria dan Indikator ...........................................................
6

II METODE PELAKSANAAN ..............................................................


9
A. .........................................................................................Waktu
Pelaksanaan ..............................................................................
9
A. 1. Kegiatan Monitoring .....................................................
9
A. 2. Kegiatan Evaluasi ..........................................................
9
B.
Metoda Pelaksanaan .............................................................
9
B. 1. Metode Pelaksanaan Monitoring ......................................
9
B. 2. Metode Pelaksanaan Evaluasi ...........................................
9
C. Obyek Monitoring dan Evaluasi ...............................................
10
III PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT .............................................................................
.....................................................................................................12
A.
Pelaksana Kegiatan ...............................................................
12

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

ii

B. Persiapan Pelaksanaan ...........................................................


12
C. Pelaksanaan Kegiatan Monitoring .............................................
12
D. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi .................................................
17
IV KERANGKA ISI BENTUK PELAPORAN MONITORING DAN EVALUASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN KONSERVASI
.....................................................................................................19
A. Kerangka Isi .........................................................................
19
B. Bentuk Pelaporan ..................................................................
20
LAMPIRAN..........................................................................................
..........................................................................................................21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


Lampiran 2. Formulir Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

iii

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

iv

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan sistem pengelolaan hutan saat ini telah mengalami pergeseran
paradigma dari timber management menjadi resource based management, hal ini
terkait dengan kondisi biofisik hutan yang telah mengalami penurunan potensi
maupun fungsinya.
Pengaturan pemanfaatan hutan berazaskan konservasi dalam undangundang No. 5 Tahun 1990 merupakan bentuk pengaturan upaya-upaya
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem secara luas untuk mendukung
kehidupan manusia pada masa kini dan yang akan datang.
Dalam

sistem

pengelolaan

hutan

lestari

saat

ini,

telah

mengikutsertakan/melibatkan/keberpihakan terhadap masyarakat, terutama di


dalam dan sekitar hutan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain
pemanfaatan, pengamanan, rehabilitasi hutan berazaskan aspek konservasi
maupun perlindungan.
Hal ini sejalan dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 41 tahun
1999 pasal 70 yang menyatakan bahwa Masyarakat turut berperan serta dalam
pembangunan di bidang kehutanan, pemerintah wajib mendorong peran serta
masyarakat melalui berbagai kegiatan di bidang kehutanan yang berdaya guna.
Sebaran desa yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi
berjumlah 2.040 desa, dikawatirkan keberadaannya akan mengancam
eksistensi pengelolaan kawasan konservasi maka pemberdayaan masyarakat di
sekitar hutan (kawasan) konservasi telah dilakukan oleh berbagai institusi maupun
para pihak, melalui sistem perencanaan bottom up yang dibutuhkan masyarakat.
Bentuk pelibatan/keberpihakan (keterlibatan) terhadap masyarakat
sekitar dalam pengelolaan sumber daya hutan dan ekosistemnya menuju hutan
lestari yang diselenggarakan oleh pemerintah/Departemen Kehutanan saat ini,
dilakukan melalui berbagai bentuk pendekatan antara lain : Social Forestry,

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH), Pengelolaan Hutan Berbasis


Masyarakat (PHBM), dan Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam pemberdayaan masyarakat pada prinsipnya dapat dilakukan
melalui proses enabling guna menciptakan suasana yang memungkinkan potensi
masyrakat berkembang, empowering untuk memperkuat potensi yang dimiliki
masyarakat dan advokasi/perlindungan untuk mencegah timbulnya persaingan
tidak seimbang.
Dalam rangka meningkatkan dan mensinergikan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi perlu dilakukan
pengawasan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi. Untuk memperlancar
pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat di
kawasan

konservasi

perlu

disusun

Pedoman

Monitoring

dan

Evaluasi

Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Kawasan konservasi.


B. Maksud, Tujuan dan Sasaran
B. 1.

Maksud
Memberikan panduan/acuan bagi petugas dalam melaksanakan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar
kawasan konservasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun para
pihak.

B. 2.

Tujuan
1. Tersedianya acuan baku/pedoman dalam penyelenggaraan monitoring
dan evaluasi pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.
2. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi pemberdayaan
masyarakat disekitar kawasan konservasi dan sebagai alat koreksi dan
perbaikan terhadap kegiatan yang sudah dan sedang berjalan, sekaligus
masukan bagi perencanaan kegiatan kedepan dengan baik sesuai
ketentuan

dan

terintegrasi

dengan

Rencana

Pengelolaan

Balai

TN/KSDA.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

B. 3.

Sasaran
Sebagai acuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi bagi Pusat dan
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di UPT (Balai KSDA dan
TN).

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi ini meliputi :
Unsur manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan monitoring dan
evaluasi, serta koordinasi dengan para pihak), siapa yang melaksanakan, waktu
pelaksanaan, metoda dan instrumen monev, dll.
D. Prinsip-prinsip Monitoring dan Evaluasi
Prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi dilakukan secara obyektif guna
mendapatkan data dan informasi yang akurat, meliputi :
1. Partisipatif, banyak pihak yang terlibat mulai dari proses perencanaan hingga
evaluasi program.
2. Transparan, pertanggung jawaban dilaporkan secara transparan.
3. Tanggung gugat, pengambilan keputusan dan penggunaan sumberdaya bisa di
tanggung di depan masyarakat luas.
4. Kesetaraan, semua pihak yang terlibat dalam proses monitoring dan evaluasi
mempunyai hak dan kedudukan yang setara.
5. Kejujuran, pelaporan kegiatan dilakukan dengan jujur dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
6. Berjiwa besar, dalam menerima dan memberikan kritik dan saran dari dan
kepada pihak lain.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

7. Keterpaduan, monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melihat semua arah


secara terpadu dan menyeluruh.
8. Fleksibel, tidak kaku, sesuai dengan keadaan waktu dan tempat.
9. Kesepakatan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus didasarkan pada
kesepakatan bersama semua pihak.

E. Pengertian
1. Monitoring,

adalah

proses

melihat

dan

memikirkan

kembali

secara

menyeluruh yang dilakukan terus menerus atau berkala oleh berbagai pihak
untuk mengetahui perkembangan dari sebuah pekerjaan atau program.
2. Evaluasi, adalah penilaian/analisa tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dari perencanaan yang telah diprogramkan.
3. Pemberdayaan Masyarakat, adalah segala bentuk kegiatan yang bertujuan
untuk terus meningkatkan keberdayaan masyarakat, untuk memperbaiki
kesejahteraan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam segala kegiatan
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, secara berkelanjutan.
4. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Konservasi, adalah segala bentuk
kegiatan yang bertujuan untuk terus meningkatkan keberdayaan masyarakat di
sekitar

kawasan

konservasi,

untuk

memperbaiki

kesejahteraan

dan

meningkatkan partisipasi mereka dalam segala kegiatan konservasi sumber


daya alam hayati dan ekosistemnya, secara berkelanjutan.
5. Daerah Penyangga, adalah wilayah yang berada di luar kawasan kawasan
konservasi, baik sebagai kawasan hutan, tanah Negara maupun tanah yang
dibebani hak, yang diperlukan dan mampu menjaga keutuhan kawasan
kawasan konservasi maupun melindungi kepentingan masyarakat.
6. Desa di dalam Hutan, adalah desa enclave, desa/desa adat yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

7. Desa di sekitar hutan, adalah desa/desa adat yang keberadaannya terletak di


sekitar kawasan konservasi/daerah penyangga.
8. Desa Adat, adalah desa yang terletak di dalam kawasan konservasi yang dihuni
oleh masyarakat lokal/adat, dimana keberadaannya sebelum kawasan tersebut
di tetapkan sebagai kawasan konservasi.
9. Hutan Konservasi, adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya.

Sedangkan yang dimaksud kawasan konservasi disini

adalah kawasan konservasi yang telah ditunjuk oleh pemerintah mencakup


wilayah perairan/laut.
10.

Data Primer, adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung

terhadap kegiatan yang sedang dimonitor

anatara lain diperoleh melalui

wawancara maupun pengisian kuisioner.


11.

Data sekunder, adalah data yang diperoleh melalui telaahan/analisa

terhadap literature penunjang maupun ketentuan peraturan yang berlaku.


12.

Perencanaan pemberdayaan masyrakat, adalah proses penetapan tujuan,

penentuan

kegiatan dan perangkat yang diperlukan dalam pengurusan

pemberdayaan masyarakat, untuk memberikan pedoman dan arah guna menjamin


tercapainya tujuan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan
konservasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan

kelestarian

pengelolaan hutan.
13.
akan

Pengorganisasian, adalah pengkoordinasian kegiatan-kegiatan yang


dilakukakn

suatu

untitusi

guna

mencapai

tujuan

yang

telah

ditetapkan/direncanakan.
14.

Pelaksanaan, adalah implementasi dari perencananaan tang telah

disusun, sesuai sarana prasarana yang tersedia.


15. Para Pihak/Stakeholders, adalah pihak-pihak yang terkait dan atau pihak
yang diajak kerjasama.
16. Metode, adalah cara.
Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

F. Kriteria dan Indikator


Pelaksanaan program/kegiatan Pemberdayaan Masyarakat memang tidak
semudah yang dibayangkan, kegiatan ini perlu terus disempurnakan baik dari
mulai tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan/implementasi, sampai
pada tahap monitoring dan evaluasi kegiatan. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan

untuk

dapat

menilai

keberhasilan

pengelolaan

pemberdayaan

masyarakat yaitu dari kelangsungan unit usaha/kegiatan kelompok setelah


program

pemberdayaan

dihentikan

atau

dari

kesanggupan

masyarakat

melanjutkan unit usaha/kelompok dalam mengembalikan/ mengembangkan


modal usaha.
Apabila unit usaha/kelompok masyarakat tidak berjalan atau masyarakat
tidak sanggup untuk melanjutkan usaha/mengembalikan kredit setelah program
pemberdayaan selesai, maka program pemberdayaan masyarakat dinilai tidak
berhasil atau Gagal, sebaliknya apabila unit usaha/kelompok masyarakat
masih

dapat

berlanjut

atau

masyarakat

sanggup

melanjutkan

unit

usaha/mengembalikan bantuan kredit setelah program pemberdayaan dihentikan,


maka program pemberdayaan tersebut dinilai berhasil.
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat antara lain, yaitu :

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

1. Setiap individu mampu merasakan tujuan dan komitmen terhadap tujuan dan
nilai organisasi.
2. Pencapaian individu mendapat penghargaan.
3. Individu menerima pelatihan dan atau penataran untuk memaksimalkan
teknik dan skill yang dibutuhkan.
4. Semua orang dapat melihat tujuan akhir dari pekerjaannya.
5. Setiap individu memiliki otonomi untuk melaksanakan pekerjaan mereka,
sesuai cara yang menurut mereka paling baik.
6. Setiap orang mampu bertanggungjawab sesuai dengan komitmen sepanjang
proses.
7. Pekerja memiliki rasa ingin tahu, bagaimana kontribusi mereka terhadap
kesuksesan organisasi.
8. Setiap orang dihitung kontribusinya terhadap proses.
9. Manajer berfungsi sebagai fasilitator, pelatih, penyuluh atau sponsor.
10.

Proses dikembangkan dan mereka yang bekerja di dalam tim kerja,

bukan oleh senior manajer sebagai pelaksana dalam hirarki tingkat kerja.
11.

Setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan

input terhadap desain sistem kerja.


12.

Setiap orang memiliki komitmen terhadap pengembangan secara

kontinyu sebagai bagian dari proses tersebut


13.

Semakin meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian

kawasan konservasi.
14.

Berkurangnya gangguan terhadap kawasan konservasi.


Selanjutnya indikator dari keberhasilan pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan dapat dicirikan sebagai berikut :


1. Meningkatnya jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir dalam
setiap kegiatan yang dilaksanakan.
2. Meningkatnya frekuensi kehadiran tiap warga pada pelaksanaan setiap jenis
kegiatan.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

3. Meningkatnya kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh


pertimbangan atau persetujuan warga atas ide baru yang dikemukakan.
4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta jenis ide yang dikemukakan oleh
masyarakat

yang

ditujukan

untuk

kelancaran

pelaksanaan

program

pengendalian.
5. Meningkatnya jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk
menunjang pelaksanaan program kegiatan.
6. Meningkatnya intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah.
7. Meningkatnya kapasitas skala partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.
8. Terbukanya peluang usaha, kesempatan kerja dan pasar bagi masyarakat.
9. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian masyarakat.
10.

Terjaganya kelestarian kawasan konservasi.

11.

Meningkatnya peran dan fungsi kawasan hutan konservasi terhadap

semua kehidupan.
12.

Meningkatnya perekonomian pedesaan.


Untuk dapat menilai keberhasilan ataupun kegagalan suatu kegiatan

(termasuk pemberdayaan masyarakat) memang tidak dapat hanya melihat dari


satu sisi saja. Masih banyak faktor yang harus diperhatikan, termasuk diantaranya
karakteristik masing-masing wilayah dengan keberagaman kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan juga merupakan salah satu faktor kunci yang perlu
diperhatikan.
Selanjutnya secara lebih rinci dan spesifik mengenai seperangkat kriteria
dan indikator yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan kegiatan
pemberdayaan masyarakat akan disajikan dalam buku terpisah mengenai
Pedoman Kriteria dan Indikator Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Hutan
Konservasi.
Bagi UPT Direktorat Jenderal PHKA (Balai KSDA dan TN), dalam
pelaksanaan penilaian keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan

hendaknya

dapat

mengacu

pada

pedoman

dimaksud,

serta

berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

II. METODE PELAKSANAAN


A. Waktu Pelaksanaan
A. 1. Kegiatan Monitoring
Kegiatan monitoring dilaksanakan secara kontinyu yang disesuaikan dengan
tahapan proses kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan, yaitu
dari tahap perencanaan sampai pada monitoring dan evaluasi.
A. 2.

Kegiatan Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan secara berkala, yaitu :


1. Evaluasi

pada

awal

persiapan/perencanaan

kegiatan,
kegiatan

dilakukan

penyelenggaraan

untuk

menilai

pemberdayaan

masyarakat.
2. Evaluasi Tahunan, dilakukan untuk menilai hasil-hasil kegiatan yang telah
dicapai

selama

satu

tahun

pelaksanaan

kegiatan

pemberdayaan

masyarakat, berdasarkan hasil monotoring.


3. Evaluasi Lima Tahunan, dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan
program pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan, mulai dari awal
kegiatan

penyelenggaraan

sampai

dengan

berakhirnya

kegiatan,

berdasarkan hasil monitoring.


B. Metoda Pelaksanaan
B. 1. Metoda pelaksanaan monitoring
F Pengumpulan data primer dari peninjauan langsung, wawancara, serta
pengisian kuisioner.
F Pengumpulan data sekundair dari menelaah laporan surat dan berkas
/dokumen lain terkait dengan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
B. 2. Metode pelaksanaan evaluasi

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

10

Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan monitoring dan verifikasi


terhadap pendanaaan dan fisik (outcomes).

Evaluasi dilakukan terhadap konsep kegiatan pemberdayaan masyarakat,


evaluasi proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, evaluasi hasil
pelaksanaan

pemberdayaan

masyarakat,

evaluasi

terhadap

manfaat

pemberdayaan masyarakat, dan evaluasi dampak kegiatan pemberdayaan


masyarakat terhadap kawasan hutan konservasi.
C. Objek Monitoring dan Evaluasi
Obyek dari kegiatan monitoring yang dilakukan secara lengkap akan diuraikan
dalam bab berikut, meliputi 4 (empat) unsur manajemen yaitu Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling :
1. Perencanaan pemberdayaan masyarakat (makro).
F Sistim penyusunan rencana pemberdayaan msyarakat makro,

apakah

sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada Pedoman Penyusunan


Master Plan Pemberdayaan Masyarakat Disekitar Hutan Konservasi,
diantaranya

terkait

tahapan kegiatan yang dilakukan dalam rangka

pemberdayaan masyarakat.
F Pelaku kegiatan yang terlibat (stakeholder), apakah sudah melibatkan
semua stakeholders terkait.
2. Pengorganisasian
F Mekanisme fasilitator medampingi kegiatan pengembangan ekonomi
masyarakat.
3. Pelaksanaan
F Pelaksanaan tahapan Kegiatan, sesuai jangka waktu dan anggaran
F Komitmen para pihak terkait.
F Penggunaan sumberdaya (dana, sdm maupun fasilitas).
F Pembinaan yang telah dilakukan
Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

11

F Respon masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan


4. Pengawasan/Controling.
Mekanisme pengawasan oleh UPT dalam pelaksanaan kegiatan.
Dari data dan informasi hasil dari kegiatan monitoring diperoleh hasil kegiatan
pemberdayaan masyarakat (outcome) sebagai bahan evaluasi. Kegiatan evaluasi
dilakukan dengan menggunakan pendekatan (asumsi) kriteria dan indikator
pemberdayaan masyarakat, antara lain :
1. Apa tujuan dan manfaat dari program pemberdayaan masyarakat yang ingin
dicapai ?.
2. Nilai-nilai yang disepakati oleh stakeholders apa masih di taati semua pihak ?.
3. Apakah tolok ukur yang akan dicapai ?.
a. Masyarakat terhadap kesejahteraan tercapai?.
b. Kondisi KSDA & E bagaimana (3 P) ?.
c. Apakah aturan yang dibangun adil bagi para stakeholders ?.
d. Apakah tingkat ketrampilan, pengetahuan, sikap masyarakat meningkat?.
e. Bagaimana kelembagaan masyarakat ?.
f. Pendampingan ?.
g. Komitmen para pihak di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten ?.
h. Tingkat pendapatan masyarakat, apakah ada peningkatan dengan adanya
kegiatan pemberdayaan masyarakat ?.
i. Perubahan perilaku ?.
j. dll.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

12

III. PELAKSANAAN MONITORING


DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat di sekitar
kawasan konservasi dapat dilakukan oleh :
1. Direktorat pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam

terhadap

pelaksanaan (dari kebijakan hingga pendanaan), serta permasalahan yang


dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat.
2. Balai Taman Nasional (TN)/Balai Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA),
terhadap

pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyarakat berikut

permasalahan yang dihadapi.


B. Persiapan Pelaksanaan
1. Penyusunan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan);
2. Penyiapan materi kegiatan;
3. Penyiapan administrasi seperti SPTdan lain-lain;
4. Pemberitahuan kepada pihak yang akan dimonitoring dan evaluasi.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

13

C. Pelaksanaan Kegiatan Monitoring


Kegiatan Monitoring bertujuan untuk memperoleh data dan informasi
tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah/sedang dilaksanakan dan
permasalahan yang dihadapi.
Penekanan monitoring adalah pada aspek proses pelaksanaan kegiatan dan
mengandung 4 (empat) fungsi yaitu fungsi ketaatan (compliance), pemeriksaan
(unditing), akuntabilitas dan penjelasan (eksplanation).
Agar pelaksanaan monitoring berjalan dengan tertib, lancar, efektif dan
efisien, maka diperlukan adanya persiapan yang baik, antara lain dengan
mempelajari dan memahami obyek yang akan dimonitor serta mempersiapkan
instrumen yang akan dipergunakan.

C.1. Obyek Monitoring


Pelaksanaan

Monitoring

dilakukan terhadap

seluruh

aspek

kegiatan

pemberdayaan masyarakat pada semua tahapan yang meliputi :


1. Perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
a. Dipelajari melalui pencermatan kegiatan dari Rencana Karya
Tahunan (RKT) tahun berjalan yang dilakukan BTN/BKSDA,
merupakan implementasi tahapan kegiatan yang tertuang dalam
Master Plan pemberdayaan masyrakat.
b. Sistem perencanaan (bottom up, sinergitas dengan pembangunan
daerah, pentahapan sesuai prioritas pendanaan dan jangka waktu,
dll).
c. Dukungan para pihak
Untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang akan dilaksanakan
oleh Balai TN/KSDA harus dilakukan secara partisipatif dengan
melibatkan masyarakat, mulai dari penetapan kriteria dan indikator

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

14

keberhasilan

hingga

perumusan

kesimpulan

dan

rekomendasi

terhadap hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi.


2. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
Merupakan implementasi pelaksanaan rencana tahapan kegiatan, sesuai
jangka waktu dan anggaran dari butir 1 diatas, diantaranya meliputi :
a. Informasi kondisi awal sosekbud, dan Infrasruktur masyarakat,
(keadaan perekonomian, mata pencaharian, pendidikan serta fasilitas
sarana prasarana/infrastruktur yang ada).
b. Bentuk kegiatan
Berbagai bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar
kawasan konservasi, antara lain berupa kegiatan budidaya tanaman,
penangkaran, home industri, homestay, perikanan, peternakan dan
lain-lain.
F Jenis/bentuk kegiatan pemberdayaan
F Jumlah kelompok masyarakat penerima bantuan

c. Jumlah dan letak desa


Berapa jumlah desa dan letak administratif (Kec, Kab). yang
mendapat bantuan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
d. Kelembagaan masyarakat penerima bantuan
Merupakan wadah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam berbagai hal,
termasuk pemasaran produk.
F Apabila sudah ada, bagaimana mekanisme kerja dan pembinaan
dari UPT dalam melaksanakan program bantuan pemberdayaan
masyarakat dari UPT, AD/ART, serta prospek opersional
pengembangan ekonomi pasca bantuan selesai.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

15

F Apabila belum ada, dapat diminta mengusulkan pembentukan


SPKP (Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan) sesuai ketentuan
yang berlaku melalui alokasi DIPA UPT.
F Apakah kelembagaan yang telah dibentuk memiliki rencana
kegiatan ?
F Apakah kelembagaan yang telah dibentuk berfungsi sebagai
wadah pengembangan kegiatan pembangunan di pedesaan ?
e. Fasilitator
Pendampingan kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan
bantuan kegiatan pemberdayan masyrakat mutlak diperlukan dengan
mendayagunakan PEH dan POLHUT yang ada di UPT.
F Apakah tenaga fasilitator cukup memadai dari kualitas dan
kuantitas.
F Frekuensi pendampingan.
f. Peningkatan kapasitas fasilitator
Jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang telah dikuti fasilitator
seperti : TOT, pelatihan budidaya anggrek, interpreter,jamur,
pembuatan pupuk organik, pengolahan kayu putih dll.

g. Komitmen para pihak di tingkat desa, kabupaten, dan kecamatan.


Dukungan konkrit dalam kelancaran dan keberhasilan pemberian
bantuan terutama diluar tupoksi kehutanan, berupa apa saja
h. Penggunaan sumberdaya/fasilitasi (dana, sdm maupun fasilitas lain).
Merupakan bentuk penyediaan fasilitasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat baik berupa dana, tenaga profesional/pendampingan,
maupun sarana prasarana pemberdayaan masyarakat, antara lain
Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

16

sumber dan besar dana, jumlah bantuan tenaga profesional dan


keahliannya serta lama waktunya.
i. Pemasaran Produk
Apakah sudah ada pemasaran produk dan pembentukan jaringan
usaha dari kegiatan pemberdayaan masyarakat.
j. Respon masyarakat
Respon masyarakat terhadap pemberian bantuan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat, dapat dilihat dari prosentase keberhasilan
bantuan dan bergulirnya modal ke masyarakat/penduduk sekitar
yang memang memerlukan bantuan.
k. Manfaat (outcome) pemberdayaan masyarakat terhadap masyarakat
F Manfaat jangka pendek, saat penerimaan bantuan
F Manfaat jangka menengah, 1 tahun pasca pemberian bantuan
l. Pembinaan
Dapat dilakukan berupa pembinaan administrasi ataupun pembinaan
teknis dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
3. Pengorganisasian
Merupakan Pengkoordinasian dalam pengaturan sistem pengelolaan
pemberian bantuan kepada masyarakat oleh UPT.
4. Pengawasan
Dilakukan melalui pembinaan dan monitoring oleh pemberi bantuan
yang berfungsi sebagai kontrol.

5. Permasalahan
Permasalahan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar
kawasan konservasi, antara lain dapat ditemui berupa : kurang lancarnya
pendanaan,

pendapampingan

yang

tidak

tuntas,

kelembagaan,

pemasaran dan lain-lain.


Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

17

6. Kewajiban penerima bantuan


Kepala keluarga atau kelompok penerima bantuan, apakah mempunyai
kewajiban yang mengikat terhadap pengamanan kawasan konservasi;
atau bentuk lain seperti memperbaiki habitat, mengembalikan populasi
satwa yang terancam punah dan lain-lain.
Kewajiban lain terhadap pengembalian/perguliran bantuan terhadap
masyarakat lain yang memerlukan bantuan sesuai kriteria yang telah
ditetapkan UPT. Atau beberapa ketentuan lain seperti pengembangan
modal ke koperasi (Apabila sudah terbentuk koperasi) dan lain-lain.
7. Administrasi laporan
Administrasi laporan, dilakukan dengan frekuensi bulanan, triwulan
semesteran atau tahunan yang dibuat oleh penanggung jawab kegiatan.
8. Dampak kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap kondisi fisik dan
fungsi kawasan hutan konservasi.
9. Dan lain-lain yang relevan

C.2. Instrumen Monitoring


Sesuai uraian tersebut diatas (Bab.III.C.1.), maka Instrumen yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan monitoring tersaji sebagaimana
Lampiran 1 (Formulir Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat).

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

18

D. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi


Merupakan suatu proses dimana terjadi upaya pembelajaran, menjawab
pertanyaan, membuat rekomendasi dan saran, dan ditekankan kepada aspek hasil
pelaksanaan kegiatan dan mengandung fungsi penaksiran (appraisal), pemberian
angka (rating) dan penilaian (assesment). Evaluasi harus berorientasi pada tujuan,
kegiatan faktual dan keadaan sebelum maupun sesudah program pemberdayaan
masyarakat.
Pelaksanaan
pelaksanaan

evaluasi

kegiatan

bertujuan

untuk

pemberdayaan

menilai

masyarakat,

tingkat

yang

keberhasilan

berguna

dalam

memberikan umpan balik bagi pihak terkait (UPT, stakeholders yang terlibat
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, dll) dalam meningkatkan kualitas
kinerjanya.
Agar dalam pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan tertib, lancar,
efektif dan efisien, maka perlu adanya persiapan yang baik, antara lain dengan
memahami indikator-indikator pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat,
serta mempersiapkan instrumen yang akan dipergunakan.
D. 1.

Indikator Keberhasilan

Keberhasilan

pelaksanaan

kegiatan

pemberdayaan

masyarakat

yang

dilakukan dinilai melalui beberapa indikator, antara lain :


1. Terbangunnya kesepahaman dengan para pihak (stakeholders) terkait
dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Telah terdapat fasilitator/pendamping yang efektif bagi kegiatan
pemberdayaan masyarakat di lapangan.
3. Terbangun dan berkembangnya kelembagaan masyarakat di tingkat
desa, dan berfungsi dengan baik.
4. Kapasitas SDM (Pengelola dan Masyarakat) meningkat.
5. Ketrampilan dan pengetahuan SDM (Pengelola dan Masyarakat)
meningkat.
6. Kegiatan usaha ekonomi masyarakat telah berkembang.
Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

19

7. Terbangunnya jejaring kerja dengan pola kemitraan.


8. Terpeliharanya fungsi kawasan hutan konservasi.
9. Terbentuk dan berfungsinya PAMSWAKARSA.
D. 2. Instrumen Evaluasi
Instrumen

yang

digunakan

untuk

melaksanakan

kegiatan

evaluasi

sebagaimana uraian pada Bab II.C. terdapat pada Lampiran 2 (Formulir


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat).

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

20

IV. KERANGKA ISI DAN BENTUK LAPORAN MONITORING


DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI SEKITAR HUTAN KONSERVASI

A. Kerangka Isi
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR PETA DAN GAMBAR (BILA ADA)
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Maksud, Tujuan dan Sasaran.
C. Ruang Lingkup.
D. Metode Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat.
BAB. II RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
A. Rencana Kegiatan.
B. Pelaksanaan Kegiatan.
C. Permasalahan dan Upaya Yang Telah Dilakukan.
BAB.III HASIL MONITORING DAN EVALUASI
BAB.IV PEMBAHASAN

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

21

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


BAB VII. PENUTUP

B. Bentuk Pelaporan
1.

Penyajian
a. Laporan Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat di sekitar
Kawasan kawasan Konservasi (diketik/dicetak/digandakan pada kertas
HVS ukuran kuarto).
b. Penyajian dalam bentuk uraian dan tabel/blangko seperti terlampir.
c. Penulisan

Laporan diketik rapi berjarak 1,5 spasi.

Penggandaan dan warna sampul luar disesuaikan dengan ketentuan


keproyekan.

2. Tata Waktu
a. Laporan Bulanan
b. Laporan Triwulan
c. Laporan Tahunan
3. Laporan dibedakan, antara format laporan kemajauan fisik maupun
keuangan.

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

22

LAMPIRAN

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

23

DI FILE EXCEL ....

Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi

Anda mungkin juga menyukai