Oleh :
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam
Direktorat Jenderal PHKA
Departemen Kehutanan
KATA PENGANTAR
Pengelolaan kawasan konservasi tidak terlepas dari peran masyarakat di
daerah penyangga, oleh karena itu peran masyarakat turut menentukan
dalam
diarahkan dan digerakkan oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan yang berdaya
guna dan behasil guna. Selanjutnya PP. No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Kawasan Hutan
kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan dan lestari wajib memenuhi kriteria dan
indikator pengelolaan hutan secara lestari.
Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan konservasi telah dilakukan oleh
berbagai institusi maupun para pihak dan sudah berlangsung, melalui sistem
perencanaan bottom up yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan dan mensinergikan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan konservasi, perlu dilakukan pengawasan
melalui kegiatan monitoring dan evaluasi.
NIP. 710005945
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ii
iii
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................
1
B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran ..................................................
2
B. 1. Maksud .....................................................................
2
B. 2. Tujuan .......................................................................
2
B. 3. Sasaran ......................................................................
2
C. ......................................................................................... Ruang
Lingkup ...................................................................................
3
D.
Prinsip-Prinsip Monitoring dan Evaluasi . ....................................
3
E. Pengertian ...........................................................................
4
F. Kriteria dan Indikator ...........................................................
6
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
iv
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan sistem pengelolaan hutan saat ini telah mengalami pergeseran
paradigma dari timber management menjadi resource based management, hal ini
terkait dengan kondisi biofisik hutan yang telah mengalami penurunan potensi
maupun fungsinya.
Pengaturan pemanfaatan hutan berazaskan konservasi dalam undangundang No. 5 Tahun 1990 merupakan bentuk pengaturan upaya-upaya
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem secara luas untuk mendukung
kehidupan manusia pada masa kini dan yang akan datang.
Dalam
sistem
pengelolaan
hutan
lestari
saat
ini,
telah
konservasi
perlu
disusun
Pedoman
Monitoring
dan
Evaluasi
Maksud
Memberikan panduan/acuan bagi petugas dalam melaksanakan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar
kawasan konservasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun para
pihak.
B. 2.
Tujuan
1. Tersedianya acuan baku/pedoman dalam penyelenggaraan monitoring
dan evaluasi pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.
2. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi pemberdayaan
masyarakat disekitar kawasan konservasi dan sebagai alat koreksi dan
perbaikan terhadap kegiatan yang sudah dan sedang berjalan, sekaligus
masukan bagi perencanaan kegiatan kedepan dengan baik sesuai
ketentuan
dan
terintegrasi
dengan
Rencana
Pengelolaan
Balai
TN/KSDA.
B. 3.
Sasaran
Sebagai acuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi bagi Pusat dan
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di UPT (Balai KSDA dan
TN).
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi ini meliputi :
Unsur manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan monitoring dan
evaluasi, serta koordinasi dengan para pihak), siapa yang melaksanakan, waktu
pelaksanaan, metoda dan instrumen monev, dll.
D. Prinsip-prinsip Monitoring dan Evaluasi
Prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi dilakukan secara obyektif guna
mendapatkan data dan informasi yang akurat, meliputi :
1. Partisipatif, banyak pihak yang terlibat mulai dari proses perencanaan hingga
evaluasi program.
2. Transparan, pertanggung jawaban dilaporkan secara transparan.
3. Tanggung gugat, pengambilan keputusan dan penggunaan sumberdaya bisa di
tanggung di depan masyarakat luas.
4. Kesetaraan, semua pihak yang terlibat dalam proses monitoring dan evaluasi
mempunyai hak dan kedudukan yang setara.
5. Kejujuran, pelaporan kegiatan dilakukan dengan jujur dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
6. Berjiwa besar, dalam menerima dan memberikan kritik dan saran dari dan
kepada pihak lain.
E. Pengertian
1. Monitoring,
adalah
proses
melihat
dan
memikirkan
kembali
secara
menyeluruh yang dilakukan terus menerus atau berkala oleh berbagai pihak
untuk mengetahui perkembangan dari sebuah pekerjaan atau program.
2. Evaluasi, adalah penilaian/analisa tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dari perencanaan yang telah diprogramkan.
3. Pemberdayaan Masyarakat, adalah segala bentuk kegiatan yang bertujuan
untuk terus meningkatkan keberdayaan masyarakat, untuk memperbaiki
kesejahteraan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam segala kegiatan
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, secara berkelanjutan.
4. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Konservasi, adalah segala bentuk
kegiatan yang bertujuan untuk terus meningkatkan keberdayaan masyarakat di
sekitar
kawasan
konservasi,
untuk
memperbaiki
kesejahteraan
dan
penentuan
kelestarian
pengelolaan hutan.
13.
akan
suatu
untitusi
guna
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan/direncanakan.
14.
untuk
dapat
menilai
keberhasilan
pengelolaan
pemberdayaan
pemberdayaan
dihentikan
atau
dari
kesanggupan
masyarakat
dapat
berlanjut
atau
masyarakat
sanggup
melanjutkan
unit
1. Setiap individu mampu merasakan tujuan dan komitmen terhadap tujuan dan
nilai organisasi.
2. Pencapaian individu mendapat penghargaan.
3. Individu menerima pelatihan dan atau penataran untuk memaksimalkan
teknik dan skill yang dibutuhkan.
4. Semua orang dapat melihat tujuan akhir dari pekerjaannya.
5. Setiap individu memiliki otonomi untuk melaksanakan pekerjaan mereka,
sesuai cara yang menurut mereka paling baik.
6. Setiap orang mampu bertanggungjawab sesuai dengan komitmen sepanjang
proses.
7. Pekerja memiliki rasa ingin tahu, bagaimana kontribusi mereka terhadap
kesuksesan organisasi.
8. Setiap orang dihitung kontribusinya terhadap proses.
9. Manajer berfungsi sebagai fasilitator, pelatih, penyuluh atau sponsor.
10.
bukan oleh senior manajer sebagai pelaksana dalam hirarki tingkat kerja.
11.
kawasan konservasi.
14.
yang
ditujukan
untuk
kelancaran
pelaksanaan
program
pengendalian.
5. Meningkatnya jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk
menunjang pelaksanaan program kegiatan.
6. Meningkatnya intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah.
7. Meningkatnya kapasitas skala partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.
8. Terbukanya peluang usaha, kesempatan kerja dan pasar bagi masyarakat.
9. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian masyarakat.
10.
11.
semua kehidupan.
12.
hendaknya
dapat
mengacu
pada
pedoman
dimaksud,
serta
Kegiatan Evaluasi
pada
awal
persiapan/perencanaan
kegiatan,
kegiatan
dilakukan
penyelenggaraan
untuk
menilai
pemberdayaan
masyarakat.
2. Evaluasi Tahunan, dilakukan untuk menilai hasil-hasil kegiatan yang telah
dicapai
selama
satu
tahun
pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan
penyelenggaraan
sampai
dengan
berakhirnya
kegiatan,
10
pemberdayaan
masyarakat,
evaluasi
terhadap
manfaat
apakah
terkait
pemberdayaan masyarakat.
F Pelaku kegiatan yang terlibat (stakeholder), apakah sudah melibatkan
semua stakeholders terkait.
2. Pengorganisasian
F Mekanisme fasilitator medampingi kegiatan pengembangan ekonomi
masyarakat.
3. Pelaksanaan
F Pelaksanaan tahapan Kegiatan, sesuai jangka waktu dan anggaran
F Komitmen para pihak terkait.
F Penggunaan sumberdaya (dana, sdm maupun fasilitas).
F Pembinaan yang telah dilakukan
Pedoman Monev PM Di Sekitar Kawasan Konservasi
11
12
A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat di sekitar
kawasan konservasi dapat dilakukan oleh :
1. Direktorat pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam
terhadap
13
Monitoring
dilakukan terhadap
seluruh
aspek
kegiatan
14
keberhasilan
hingga
perumusan
kesimpulan
dan
rekomendasi
15
16
5. Permasalahan
Permasalahan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar
kawasan konservasi, antara lain dapat ditemui berupa : kurang lancarnya
pendanaan,
pendapampingan
yang
tidak
tuntas,
kelembagaan,
17
18
evaluasi
kegiatan
bertujuan
untuk
pemberdayaan
menilai
masyarakat,
tingkat
yang
keberhasilan
berguna
dalam
memberikan umpan balik bagi pihak terkait (UPT, stakeholders yang terlibat
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, dll) dalam meningkatkan kualitas
kinerjanya.
Agar dalam pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan tertib, lancar,
efektif dan efisien, maka perlu adanya persiapan yang baik, antara lain dengan
memahami indikator-indikator pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat,
serta mempersiapkan instrumen yang akan dipergunakan.
D. 1.
Indikator Keberhasilan
Keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
yang
19
yang
digunakan
untuk
melaksanakan
kegiatan
evaluasi
20
A. Kerangka Isi
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR PETA DAN GAMBAR (BILA ADA)
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Maksud, Tujuan dan Sasaran.
C. Ruang Lingkup.
D. Metode Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat.
BAB. II RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
A. Rencana Kegiatan.
B. Pelaksanaan Kegiatan.
C. Permasalahan dan Upaya Yang Telah Dilakukan.
BAB.III HASIL MONITORING DAN EVALUASI
BAB.IV PEMBAHASAN
21
B. Bentuk Pelaporan
1.
Penyajian
a. Laporan Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat di sekitar
Kawasan kawasan Konservasi (diketik/dicetak/digandakan pada kertas
HVS ukuran kuarto).
b. Penyajian dalam bentuk uraian dan tabel/blangko seperti terlampir.
c. Penulisan
2. Tata Waktu
a. Laporan Bulanan
b. Laporan Triwulan
c. Laporan Tahunan
3. Laporan dibedakan, antara format laporan kemajauan fisik maupun
keuangan.
22
LAMPIRAN
23