…
PDRATURAN DAD― PROVIWSI NUSA TEICC― TImR
■OMOR 14 TAHUN 2016
TEITANG
PERLINDUNGtt LAHAN PERTANH PAHCAN BD― ― JUTN
DENGAN― MAT T― YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGG― TIMUR,
keragaman lokal.
2O. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya
pangan bagi rumah
Bagi.B Kedue
Asas
Pasaf 2
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan diselenggarakan
berdasarkan asas :
a. manfaat;
b. keberlanj utan dan konsisten;
c. produktif;
d. keterpaduan;
e. keterbukaan dan akuntabilitas;
f. kebersamaan dan gotong-royong;
g. h
partisipatif;
keadilan;
i
tanggungjawab;
keragaman; dan
I
n.
Bagian KeenPat
Ruang LtngkuP
Pasal 4
RuanglingkupPerlindunganLahanPertanianPanganBerkelanjutanmeliputi:
a. perencanaan;
b. penetaPan;
c. pengembangan;
d. penelitian;
e. pemanfaatan;
f. pembinaaa;
g. pengendalian;
h. pengawasan;
i. sistem informasi;
j. perlindungan dan pemberdayaan petani;
k. pembiaYaan; dan
1. peran serta masyara kat' lu
BAB U
PEREITCANAAI{
Paragraf I
Umum
Pasal 5
BAB III
PEI{Ef,APAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Pasel 1()
Pasal 14
a. tanah tersebut telah diberikan hak atas tanahnya, tetapi sebagian atau
seluruhnya tidak diusahakan, tidak dipergunakan, dan tidak
dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian hak;
b. tanah tersebut selama 3 (tiga) tahun atau lebih tidak dimalfaatkan
sejak tanggal pemberian hak diterbitkan; atau
c. bekas galian bahan tambang yang telah direklamasi.
(4) Pengembangan lahan pertanian pangan berkelanjutan pada lahan di
bawah tegakan tanarnan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terhadap :
BA'B V
PEITELITIAIT
Pasal 16
(1) Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dilakukan dengan
dukungan penelitian.
(21 Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
pemerintah Provinsi, dan pemerintah Kabupaten/ Kota.
(3) Penelitian lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (l) sekurang-kuralgrrya meliputi :
Pesel la
Hasil penelitian l.ahan Pertanian Pangan Berkelanjutan merupakan informasi
publik yang dapat diakses oleh petani dan pengguna lainnya melalui Pusat
Informasi La-l.an Pertanian Pangan Berkelanjutan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB VI
PEIUAJTFAATA"IT
Pasal 19
Setiap orang yang memiliki hak atas tanah dan/ atau yang mengusahakan
tanah yang ditetapkan sebagai Lahal Pertanian Pangan Berkelanjutan
berkewajiban:
a. memanfaatkan tanah sesuai peruntukan;
b. mencegah kerusakan irigasi; dan
c. menjamin konservasi tanah dan air.
(2) Setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berperan serta dalam :
Pesel 20
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten lKota secara bersama-
sama menjaga konservasi lahan dan air, yang meliputi :
a. perlindungan sumber daya lahan dan air;
b. pelestarian sumber daya lahan dan air; f,
c. pengelolaan kualitas sumber daya lahan dan air; dan
d. pengendalian pencemaran.
(2) Konservasi lahan dan air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PEUBINAAN
Pasal 21
(1) Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota berkewajiban
Kabupaten/
melakukan pembinaan kepada setiap orang yang terikat dengan
pemanfaatan lahan pertanian pangan berkelanjutan sesuai dengan
kewenangannya.
(21 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. koordinasi;
b. sosialisasi;
c. bimbingan, supervisi, dan konsultasi;
d. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan;
e. penyebarluasan informasi kawasan pertanian berkelanjutan dan
lahan pertanian pangan berkelanjutan; dan
f. peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (21diatur dengan Peraturan Gubernur.
BAB VIII
PENGEI{DALIAN
Bagran Kesatu
Umum
Pasal 22
(1) Pengendalian Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dilakukan secara
terkoordinasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
(2) Koordinasi pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.
Pasal 23
Pengendalian l,ahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud
dalam Pasa-l 22 ayat (1) melalui:
a. insentif;
b. disinsentif;
c. mekanisme prizinan;
d. proteksi; dan
t
e. penyuluhan. f
Bagian Kedua
Insentlf dan Distnseatif
Pas8l 24
Pasal 25
Pa.eal2T
(l) Pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (3) huruf a, meliputi:
a. pengembangan jalan umum;
b. pembangunan waduk;
c. bendungan;
d. pembangunan jaringan irigasi;
e. meningkatlan saluran penyelenggaraan air minum;
f. drainase dan sanitasi;
g. bangunan pengairan;
h. pelabuhan;
i. bandar udara;
j. pengembangan termind; f,
k. fasilitas keselamatan umum;
l. cagar alam; dan
m. pembangkit dan jaringan listrik.
(2) Alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk kepentingan
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga dapat dilakukan untuk
pengadaan tanah guna kepentingan umum lainnya yang ditentukan oleh
undang-undang dan dimuat dalam Rencana Pembangunan Daerah sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.
(3) Pengalihfungsian lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21 dilakukan dengan mengganti luasan
lahan pertanian pangan berkelanjutan yang akan dialihfungsikan.
(4) Penggantian luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) disediakan oleh pihak yang mengalihfungsikan.
Pasal 28
Bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasat 26 ayat (3) hurrf b
Pasel 29
Pasal 30
faragraf 3
Tata Cara Pengalihfungrian Lahan Pertanian
Pangaa Ber&elanJutaa
Pasd 32
Pasal 33
(1) Persetujuan alih fungsi lahan pertanial pangan berkelanjutan dapat
diberikan oleh Gubernur setelah dilakukan verifikasi.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim
verifikasi daerah yang dibentuk oleh Gubernur.
(3) Keanggotaan tim verifrkasi Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari:
a. SKPD yang tugas dan fungsinya di bidang pertanian;
b. SKPD yang tugas dan fungsinya di bidang perencanazrn pembangunan
.UI
daerah:
c. SKPD yang tugas dan fungsinya di bidang pembangunan infrastruktur
dan Penataan Ruang Daerah;
d. Instansi yang tugas dan fungsinya di bidang pertanahan;
e. Biro yang tugas dan fungsinya di bidang pengendalian dan
f. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah'
P.sel 34
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara alih fungsi lahan pertanian pangan
berkelanjutan diatur dengan Peraturan Gubernur'
Paragraf4
Kompenaasi Pengalihfungslan Lahan Pertanlan
Paagaa Berkela{utan
Pasal 35
Pasel 38
pelaksanaan di laPangan'
pada ayat
(2) Apabila hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud
(1) terbukti terjadi penyimpangan' Gubernur berkewqiiban mengambil
langkah-langkahpenyelesaianyangtidakdilaksanakanolehPemerintah
Kabupaten/Kota.
(3) Dafam hal Pemerintah Kabupaten/ Kota melakukan penyimpangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tidak melakukan langkah-
langkah penyelesaian, Gubernur memotong Alokasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi yang diberikan kepada Kabupaten/ Kota'
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan pemotongan
yang
Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
diberikan kepada Kabupaten/ Kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(3)
Berkelanjutansebagaimanadimaksudpadaayat(3)sekurang-kurangrrya
memuat informasi tentang:
a. fisik alamiah;
b. frsik buatan;
c. kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi;
d. status kepemilikan dan/ atau penguasaan;
e. luas dan lokasi lahan; dan
f. jenis komoditas tertentu yang bersifat pangan pokok'
dimaksud
(5) Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana
pada ayat (1) wajib disampaikan setiap tahun kepada;
a. Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Perwakilan Daerah
Pe.sal 41
4O dilakukan
(1) Penyebaran informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
samPai kecamatan dan desa'
(2) Menteri mengoordinasikan Sistem Informasi Lahan Pertanian
Pangan
BerkelanjutanuntukkeperluanPerlindrrnganl.ahanPertanianPangan
Berkelanjutan sebagaimana dima'ksud dalam Pasal a0' /
(3) Sistem informasi dan administrasi pertanahan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan dikelola oleh Pusat Informasi Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan yang dikoordinasikan antar lembaga pemerintah di bidang
pertanahan, lembaga Pemerintah di bidang statistik, dan instalsi
pemerintah terkait lainnYa.
Pasd 42
BAB XT
PERLIITDTINGAIT DAN PEDIBERDAYAAIT PETAI{I
Pasal .Xl
Kabupaten/Kota. f,
BAB XII
PDRAN SERTA MASY― AT
Pasa1 45
Pasa1 4・ 6
Perall Serta masy釘 」at sebaga■ mana dimaksud dalaFn PaSa1 45 ayat(3)
dilakubm meldu■
a. pembc五 an usulan perencannAn,tanggapan,dan saran perbaikan kepada
pemerlntah provinsi dalarn percncanaan;
b. penettan dilakukan inelalui proses kesepakatan dan persetuJuan dengan
pemilik lahan mclalui pcnandatanganan pcr」 anJlan;
c.pelaksanaan ke」 atan intenslflkasi dan ekstensi■ kasi lahan dalam
pengcmbangan Lahan Pcrtanian Pangan BCrkcl珂 utan;
d.peneLuan mengenai usaha tani dalarn rangka pengembangan
perundungan Kawasan Lahan Pcrtanian Pangan Bcrkelaniutan;
ntah
c. penyalnpalan laporan dan pemantauan tCrhadap kine可 a peme五
Provinst
i perlindungan dan pemberdayaan petani;
g.pembiayaan pcnindungan lahan pertanian pangarl berkelttutan・ ι
Pasa1 47
Dalam hal perundungan Lahan Pertanian Pangan BcrkclanJutan,masyarakat
bcrhak:
a. mengaJukan keberatan kepada peiabat benvcnang terhadap pembangunan
yang tidak sesuai dengan rencana Lahan Pertanian Pangan BerkelanJutan
di wilayahnya;dan
b. menga」 ukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan
yang udak sesuai dcngan rencana Lahan Pertanian Pangan BerkelanJutan.
BAB XIn
回 DNTUAN PENYIDl―
Pasa1 48
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan;
c. penghentian sementara pelayanan umum;
d. penutupan lokasi;
e. pencabutan izin;
f. pembongkaran bangunan;
g. pemulihan fungsi lahan;
h. pencabutan insentif; dan
i.
dendaadministratif.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi dan besarnya denda
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Gubernur.
f
BAB I(II
XETEilTUAN PIDANA
Passf 50
Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 ayat (2) dikenakan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BA'B ]ffI
I(EIENTUAI{ PERALIHAN
Pasal 51
Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Nomor I Tahun 2O11 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur tetap diakui keberadaannya sampai dilakukan
revisi terhadap Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2O11 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
BAA trVU
X TEIITUAIT PEI{UTT'P
Pasal 52
Diundangkan di Kupang
pada tangga1 21 Desember 2016
′ ル
SEKREDヽ RI AE H PROVINSI
NUSA T TIMUR,
‖
FRANSISKUS SALEM
UItrU}I
Cukup jelas.
Pasal 2
Hurufa
Yang dimaksud dengan "manfaat" adalah Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang diselenggarakan untuk
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagt
kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini
maupun generasi masa depan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "keberlanjutan dan konsisten" adalah
Perlindungan Lallan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang
fungsi, pemanfaatan, dan produktivitas lahannya
dipertahankan secara konsisten dan lestari untuk menjamin
terwujudnya kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan
I
b
nasional dengan memperhatikan generasi masa kini dan masa
mendatang.
Huruf c
Yang dimaksud dengan produktif adalah Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang memperhatikan tujuan
untuk meningkatkan produktifitas hasil-hasil pertanian
pangan untuk kecukupan ketersediaan pangan daerah dan
pangan nasional.
Hurufd
Yang dimaksud dengan "keterpaduan" adalah Perlindungan
l,ahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang diselenggarakan
dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat
lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan.
Huruf e
Yang dimalsud dengan "keterbukaan dan akuntabilitas"
adalah Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
yang diselenggarakan dengan memberikan akses yang seluas-
luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan.
Huruf f
Yang dimaksud dengan "kebersamaan dan gotong-royong"
adalah Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
yang diselenggarakan secara bersama-sama baik arrtara
Pemerintah, pemerintah daerah, pemilik lahan, petani,
kelompok tani, dan dunia usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan petani.
Huruf g
Yang dimaksud dengan "partisipatif" adalah Perlindungan
l,ahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang melibatkan
masyarakat dalam perencanaan, pembiayaan, dan
pengawasan.
Hurufh
Yang dimaksud dengan "keadilan" adalah Perlindungan l.ahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang harus mencerminkan
keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara tanpa
terkecuali. f,
Huruf i
Yang dimaksud dengan "keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan" adalah Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan yang harus mencerminkan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat, lingkungan, dan kepentingan bangsa dan
negara serta kemampual maksimum daerah.
Hurufj
Yang dimaksud dengan "kelestarian lingkungan dan kearifan
lokal" adalah Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan yang harus memperhatikan kelestarian
lingkungan dan ekosistemnya serta karakteristik budaya dan
daerahnya dalam rangka mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan.
Hurufk
Yang dimaksud dengan "desentralisasi" adalah Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang diselenggarakan
di daerah dengan memperhatikan kemampuan maksimum
daerah.
Huruf 1
Hunf b
Cukupjelas.
Huruf c
Yang dilnaksud pcmangku kcpentingan adalah semua
pihak terkait baik langsung lnaupun tidak langsung yang
mempunyal pcrhatian tcrhadap keseJahteraan petani
antara lain: Pergun■ an Tinggi, LSM, perorangan, dan
kelompok masyarakat.
Hunlf d
Yang di=naksud dengan“ masyarakat petanP adalah suatu
kclompok masyarakat yang mengusahakan lahan di
宙 layahnya un● は lahan pertanian pangan berkelaniutan・
Ayat(6)
Cukupjelas.
Pasa1 7
Cukupjelas.
Pasa1 8
Cukupjelas.
Pasa1 9
Ayat(1)
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang dimaksud dcngan “ pencegahan, pcnanggulangan harna
dan penyakit" adalah penggunaan pesusida hayati dengan
mengurangi pesdsida kimia
Huruf e
Cukup jelas.
Hun■ff
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Hunlf h
Cukup jelas.
Pasal 13
Hun■ fa
Cukup jelas. ′
Hun■ fb
Cukup jelas.
Hun■ fc
Yang dimaksud dengan tanaman
“ tahllnan" adalah tanaman
pangan yang berbentuk batang kayu yang berumur lebih dari
satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari
satu kali dan ddak dibongkar sckali panen
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasa1 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukupjelas.
Pasa1 19
Ayat(1)
Huruf a
Cukup jelas.
Hun■ fb
Cukup jelas.
Hun■ fc
Yang dimaksud dengan “ konscrvasi tanah dan ai′
adalah upaya memclihara keberadaan serta
kebcrlaniuねm keadaan,sifat,dan fungsi sumber daya
lahan agar senandasa terscdia dalam kuandtas dan/atau
kualitasyang memadai untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat bak pada waktu sckarang maupun yang
akan datang.
Pasa1 20
Cukupjelas
Pasa1 2 1
Cukup Jelas.
Pasa1 22
C■lkup jelas. 11
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasa] 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (21
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "kepentingan umum" adalah
kepentingan sebagian besar masyarakat yang meliputi
kepentingan pengembangan jalan umum, pembangunan
waduk, bendungan, pembangunan jaringan irigasi,
meningkatkan saluran penyelenggaraan air minum,
drainase dan sanitasi, bangunan pengairan, pelabuhan,
baadar udara, stasiun dan j"lan kereta api,
pengembangan terminal, fasilitas keselamatan umum,
cagar alam, serta pembangkit dan jaringan listrik.
Huruf b
Yang dimalsud dengan "bencana alam" adalah bencana
alam hilang atau rusaknya infrastruktur secara pennanen
dal membahayakan keselamatan jiwa.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
,
Cukup jelas. t
Pasa1 30
Yang dimaksud dcngan “
1く
=iteria kesesuaian lahan" antnra lain
medasarkan pada ketersedinЯ n infrastruktur dan kcsuburan lahan.
Yang dirnaksud dengan ・siap tanaln" adalah kondisi lahan yang
dibuka dan telah dilakukan pembukaan lahan,pembersihan lahan,
pembangunan pematang, pengolahan lahan dan telah tersedia
anngan i五 gasi serta jalan usaha tani sebagal sarana pendukung
」
utama usaha tani.
Pasa1 31
Cukup jelas.
Pasa1 32
Cukup jelas.
Pasa1 33
Cukup jelas.
Pasa1 34
Cukup jclas.
Pasa1 35
Cukup jelas.
Pasa1 36
Cukup jelas
Pasa1 37
Cukup jelas.
Pasa1 38
Cukup jelas
Pasa1 39
Cukupjelas.
Pasa1 40
Ayat(1)
Cukup jelas.
Ayat(2)
Cukup jclas
Ayat(3)
Cukup jelas. 1
Ayat (4)
Hurufa
Yang dimaksud dengan "informasi fisik
alamiah, adalah
informasi spasial atau nonparsial sumber daya
alam yang
mendukung sistem produksi pangan pokok, termasuk
di
antaranya peta dasar, peta tematik, serta informasi yang
diturunkan dari data penginderaan jauh dan survey
lapangan.
Huruf b
Yang dimalsud dengan "informasi Iisik buatan" adalah
informasi tentang sarana dan prasarana fisik pertanian
dan permukiman perdesaan yang terkait, termasuk
sistem irigasi, jalan usaha tani, lahan, dan sarana
angkutan pertanian / perdesaan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "informasi fisik sumber daya
manusia" adalah informasi tentang keluarga petani dan
pelaku lainnya yang terkait dengan sistem produksi
pangan pokok.
Yang dimaksud dengan "informasi fisik sumber daya
sosial" adalah informasi tentang sosial budaya meliputi
organisasi petani serta organisasi perdesaan lain yang
terkait.
Hurlf d
Yang dimaksud dengan "informasi status kepemilikan
dan atau penguasaan" meliputi informasi terkait dengan
hak yang melekat atas tanah.
Huruf e
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e