Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL METODE PENELITIAN DAN SOSIAL EKONOMI

ANALISIS PENGARUH EKONOMI PERUM PERHUTANI TERHADAP


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN BANTARKAWUNG

DISUSUN OLEH

ADLY BAZLINA HAZMI (2104010059)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2023
1. Latar Belakang
Hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Hutan juga
merupakan penyeimbang alam dan paru-paru dunia. Sebagai sumber daya alam, hutan
mempunyai multi fungsi sangat penting bagi kehidupan. Tajuk pohon yang banyak dan
berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk menahan
energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air tidak terlalu besar , hal ini akan
mengurangi kerusakan tanah , baik erosi percikan maupun erosi alur. Kondisi ini akan
membantu kesuburan tanah dan penyerapan air tanah. Secara global hutan adalah paru-
paru dunia karena akan menyerap karbondioksida di udara dan melepaskan oksigen yang
lebih banyak yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup di dunia. Menurut Departemen
Perhutanan, 2006. Kawasan hutan pegunungan merupakan hulu Daerah Aliran Sungai
(DAS) yang berfungsi sebagai penyangga tata air daerah hilir, oleh karena itu perlu
dilakukan pengelolaan lahan yang tepat agar dapat melakukan pelestarian sumber daya
alam dan lingkungan terutama kawasan hilir yang akan mempengaruhi kegiatan pertanian
dan ekonomi setempat. Pengelolaan hutan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang
baik pula terhadap masyarakat. Dalam pengelolaan hasil hutan yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar hutan saat ini cenderung kurang optimal sehinggga masyarakat 2 belum
mampu merasakan hasil hutan dengan baik. Masih banyak masyarakat sekitar hutan yang
seyogyanya dapat sejahtera dari hasil hutan, akan tetapi mereka tidak mampu mencukupi
segala kebutuhan hidupnya. Sehingga masyarakat yang kurang paham terhadap
pemenfaatan hutan justru dapat merusak hutan. Permasalahan di atas dapat kita lihat hal
itu terjadi di kawasan hutan Bantarkawung ,Brebes. Padahal kalau kita perhatikan kawasan
hutan di kecamatan tersebut merupakan daerah hutan yang harus dimanfaatkan paling tidak
area kawasan hutan lindung harus diperluas, disatu sisi memang daerah-daerah itu
potensial menjadi tempat produksi pertanian dan kawasan wisata, namun disisi lain
dampak dari tumpang sari ditambah perambahan hutan yang dilakukan oleh masyarakat
kurang dapat pengawasan dari pihak yang terkait seperti Dinas Kehutanan dan Perhutani.
Upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan telah dilakukan
oleh Departemen Kehutanan melalui berbagai program kehutanan masyarakat. Perhutani
sebagai pemangku amanat pengelolaan hutan di Pulau Jawa juga telah mengembangkan
berbagai model kehutanan masyarakat dalam upaya meng-akomodir kepentingan
masyarakat desa hutan. Model pende-katan kehutanan masyarakat yang dikembangkan
Perhutani sejak tahun 2001 yaitu program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat
(PHBM). Pendekatan ini pada dasarnya merupakan sistem pengelolaan sumberdaya hutan
yang dilakukan bersama oleh Perhutani dan masyarakat desa hutan dengan jiwa berbagi,
sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat
sumberdaya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional. 3 Perum Perhutani
memiliki peranan dalam mengurus dan mengolah hutan tersebut. Namun dalam
pelaksanaan tugas dan wewenang sebagai yang mengelola dan mengurus hutan tersebut
pihak perhutani belum mampu mengoptimalkan potensi tersebut. yang terjadi pada
kawasan hutan itu sendiri menjadi terlantar bahkan yang tumbuh hanya alang-alang atau
tanah yang dilakukan kerjasama antara pihak Perhutani dan masyarakat dengan
melaksanakan pola tumpang sari, tidak berjalan secara maksimal karena kurang optimalnya
bidang pengawasan secara rutinitas terhadap pohon milik Perhutani, yang terjadi pohon
kayu yang ditanam oleh perhutani dengan sengaja dibuat tidak hidup oleh petani itu sendiri,
karena dianggap akan menghambat terhadap tanaman milik masyarakat pengelola.
Penanganan masalah di atas maka perlu diadakannya suatu pemberdayaan dalam
pengelolaan hutan, yang mana dari pemberdayaan tersebut akan mengambil suatu manfaat
yang besar bagi masyarakat sendiri maupun terhadap lingkungan hutannya. Pemberdayaan
yakni tindakan yang dikembangkan oleh suatu masyarakata agar warganya tersebut dapat
mengatasi masalah sosialnya dengan tujuan tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial.
Dengan adanya suatu pemberdayaan bagi masyarakat sekitar hutan dalam mengelola dan
melestarikan hutan maka akan tercapainya kesejahteraan bagi masyarakat tersebut.
Sehingga ketika sudah tercapainya kesejahteraan tidak akan ada lagi keresahan ataupun
rasa kekhawtiran pada masyarakat itu sendiri.
Perlu adanya suatu upaya masyarakat sekitar hutan khususnya yang menggantungkan
hidupnya terhadap hutan tentang upaya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Peran
serta aktif masyarakat, terutama masyarakat sekitar hutan, mutlak diperlukan agar dapat
menciptakan eksploitasi SDA yang terkontrol dan mampu menghasilkan nilai tambah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanpa dilibatkannya masyarakat secara
aktif dalam kegiatan pengelolaan hutan, maka akan sulit hutan Indonesia mampu
memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketika peran
masyarakat masih hanya sebagai penonton, dapat dipastikan kerusakan hutan Indonesia
akan semakin menjadi-jadi dan penderitaan masyarakat pun juga akan semakin menjadi-
jadi pula. Pemerintah yang dipegang oleh instansi Perum Perhutani bertanggung jawab dan
berperan aktif dalam melestarikan dan mengelola hutan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan. Pada kesempatan ini penulis akan mengkaji dan meneliti
pemberdayaan masyarakat sekitar hutan oleh Perum Perhutani yang ada di kawasan desa
yang berada di kecamatan Bantarkawung kabupaten Brebes . Hal ini dikarenakan dengan
melihat kondisi hutan yang ada di sekitar daerah tersebut yang berperan penting dalam
menopang keberlangsungan hidup mereka yang mayoritas bermatapencaharian sebagai
petani. Hasil dari proses pemberdayaan diharapkan dapat meningkatkan tarap
kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Karena ketersediaan sumber daya hutan yang
melimpah sudah selayaknya masyarakat yang ada di sekitarnya dapat menikmati dari
sumber daya tersebut. Dengan demikian masyarakat dapat memetik hasil dari sumber daya
tersebut. Penelitian ini diharapakan dapat menemukan temuan yang baik sehingga
menghasilkan pola kerjasama yang baik antara pihak Perum Perhutani dengan masyarakat
sekitar hutan.

Jika ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari hasil hutan maka perhutani harus
berkerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mengelola hasil hutan dengan baik
sehingga dapat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar dari aspek kesejahteraan
ekonomi ,dimana perhutani membuat pola kegiatan Kerjasama agar semua dapat
menikmati sumber daya yang ada,karena hutan di Kec Bantarkawung merupakan salah
satu yang terluas di kab Brebes sehingga banyak sekali kesempatan untuk memanfaat kan
hutan dengan baik Bersama masyarakat melalui program yang di rancang oleh
perhutani,yang contoh kegiatannya yaitu seperti Lembaga msyarakat Desa Hutan
(LMDH) dan juga ada Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Penelitian ini
diharapakan dapat menemukan temuan yang baik sehingga menghasilkan pola kerjasama
yang baik antara pihak Perum Perhutani dengan masyarakat sekitar hutan.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarakan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat diambil beberapa
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini:
1. Bagaimana kondisi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan Kec Bantarkawung?
2. Bagaimana mekanisme program Perum Perhutani dalam memberdayakan masyarakat
sekitar hutan Kec Bantarkwung?
3. Bagaimana keberhasilan Perum Perhutani dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan Kec Bantarkwung?

3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui kondisi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan Kec Bantarkawung.
2. Mengetahui mekanisme program Perum Perhutani dalam memberdayakan masyarakat
sekitar hutan di Kec Bantarkawung.
3. Mengetahui keberhasilan Perum Perhutani dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan Kec Bantarkawung.

4.TINJAUAN PUSTAKA
A. Perum Perhutani
Pasal 33 pada UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai oleh negara
dan digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hutan merupakan salah satu
sumber daya alam yang sangat penting bagi Indonesia. Tidak hanya dari segi ekonomi yang
mendatangkan devisa bagi negara, hutan juga berperan dalam menopang kehidupan
masyarakat sehari-hari dan mempunyai nilai sosial dan budaya bagi masyarakat setempat.10
Oleh sebab itu, pemerintah membentuk suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
mengelola kekayaan alam berupa hutan untuk wilayah Jawa, yaitu Perum Perhutani. Badan
usaha dari Perhutani adalah Perusahaan Umum yaitu BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyedia barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdsarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.11 Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan
Umum memilki aspek dan peran sosial yang ditegaskan dalam peraturan pemerintah yaitu :
10 Undang-Undang Tahun 1945 tentang Bumi Air Dan Kekayaan Alam Yang Terkandung
Didalamnya Dikuasai Oleh Negara Dan Digunakan Untuk Sebesar-besar Kemakmuran
Rakyat Pasal 3 ayat (3). 11 Undang-Undang N0.19 Tahun 2003 tentang Perusahaan Umum
(PERUM), Pasal 1 ayat (4).

B. Kontribusi
Secara umum masyarakat mengartikan sebagai sumbangasih atau peran, atau keikutsertaan
seseorang dalam suatu kegiatan tertentu. Ada banyak definisi kontribusi dari berbagai ahli.
Mereka mengartikan kontribusi menurut sudut pandang masing-masing. Kontribusi tidak bisa
diartikan hanya sebagai keikutsertaan seseorang secara formalitas saja, melainkan harus ada
bukti nyata atau aksi nyata bahwa seorang tau kelompok tersebut ikut membantu ikut turun
kelapangan untuk mengsukseskan suatu kegiatan tertentu. Bentuk kontribusi yang bisa 21
diberikan oleh masayarakat harus sesuai dengan kapasitas atau kemampuan masing-masing
orang tersebut. Individu atau kelompok bisa menyumbangkan pikirannya, tenaganya, dan
materinya demi mengsukseskan kegiatan yang direncanakan demi untuk mencapai tujuan
bersama. Itulah pengertian kontribusi secara umum.

C. Kesejahteraan Masyarakat
Menurut kamus Bahasa Indonesia, kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang berarti
aman, sentosa, makmur dan selamat. Dapat juga diartikan seabagai kata atau ungkapan yang
menunjuk ke dalam keadaan yang baik, atau suatu kondisi dimana orang-orang yang terlibat
di dalamnya berada dalam keadaan sehat, damai dan makmur.16 Dalam arti yang lebih luas
kesejahteraan adalah terbebasnya seseorang dari jeratan kemiskinan, kebodohan dan rasa
takut. Sehingga memperoleh kehidupan yang aman, nyaman dan tentram secara lahirilah
maupun batiniah. Dalam UU No. 11 tahun 2011 Tentang kesejateraan Sosial dijelaskan bahwa
kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara, supaya bisa hidup dengan layak dan mampu mengembangkan diri dan dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Sedangkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah
upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan oleh Pemerintah dan
masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga 16
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hal 1284 26 negara, yang
meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.17

Anda mungkin juga menyukai