Anda di halaman 1dari 102

PEDOMAN

PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


PADA SEKOLAH MENANGAH KEJURUAN
(SMK)/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK)

PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2012
KATA PENGANTAR

Pembinaan satuan pendidikan untuk mampu memenuhi Standar Nasional


Pendidikan (SNP) terus dilakukan oleh pemerintah. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Pasal 3 ayat (2) memberi rambu-rambu bahwa dalam peningkatan
mutu dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan, terencana, dan sistematis
dengan kerangka waktu dan target capaian yang jelas. Dalam rangka memenuhi
ketentuan tersebut, khususnya dalam memperkuat kerangka waktu dan target-
target capaiannya, dipandang perlu untuk disusun buku pedoman tentang
pemenuhan standar nasional pendidikan pada satuan pendidikan.
Penyusunan pedoman ini dimaksudkan sebagai upaya akselerasi
peningkatan mutu pendidikan melalui pemenuhan delapan Standar Nasional
Pendidikan oleh setiap satuan pendidikan. Harapannya, melalui pedoman ini
satuan pendidikan mulai merintis pembudayaan mutu di lingkungannya masing-
masing. Sebenarnya, budaya peningkatan mutu mulai tampak setelah
diterapkannya instrumen utama dalam pelaksanaan SPMP yaitu Evaluasi Diri
Sekolah (EDS). Dalam implementasinya, EDS telah banyak membantu semua
pihak dalam melakukan program monitoring sekolah yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah atau dikenal dengan istilah Monitoring Sekolah oleh
Pemerintah daerah (MSPD) yang dilaksanakan oleh para Pengawas Pendidikan.
MSPD merupakan instrumen utama Evaluasi Diri Kota/Kabupaten (EDK) sebagai
dasar penyusunan program peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut.
Pedoman ini disusun dengan memperhatikan berbagai peraturan dan
produk hukum yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Hal yang
membedakannya barangkali terletak pada tujuan, ruang lingkup, dan
sasarannya. Tujuan pedoman ini adalah untuk memberi pedoman bagi semua
satuan pendidikan dalam mememenuhi SNP dengan rincian langkah-langkah

1|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


pemenuhan, personil yang dapat dilibatkan, waktu atau durasi, dan hasil yang
ditargetkan.Sasaran utamanya adalah agar satuan pendidikan dapat mencapai
SNP dalam waktu yang terukur.Panduan yang bersifat rinci akan dimuat pada
panduan lainnya.
Akhirnya dengan adanya pedoman ini, kiranyasemua pihak dapat
memanfaatkannya dengan baik terutama bagi para pemangku kepentingan di
satuan pendidikan dan bagi semua pihak yang terlibat dalam peningkatan mutu
pendidikan di lingkungan pemerintah daerahnya masing-masing. Terima kasih.

Jakarta, 2012

2|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Tujuan
C. Dasar Hukum
BAB II ACUAN MUTU PENDIDIKAN
A. Definisi Mutu Pendidikan
B. Siklus Mutu Pendidikan
C. Standar Nasional Pendidikan sebagai Acuan Mutu Pendidikan

BAB III PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANPADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan
B. Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan
C. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Pendidikan dalam Penjaminan Mutu
Pendidikan
D. Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan
E. Tahapan dan waktu Pencapaian Mutu Pendidikan pada Setiap SNP

BAB IV PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SMK/MAK


A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota, Penyelenggara, dan
Masyarakat
B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan
Pendidikan

BAB V PENUTUP

3|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Penjaminan mutu pendidikan adalah serentetan proses dalam sistem
yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data
tentang program atau kegiatan pendidikan dalam mencapai mutu pendidikan.
Proses penjaminan mutu diawali dari mengidentifikasi aspek pencapaian dan
prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan
mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan
menengah dikaji berdasarkan delapan standar nasional pendidikan dari Badan
Standar nasional Pendidikan (BSNP).Penjaminan mutu secara langsung tentu
saja memiliki kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah di Indonesia berkaitan dengan tiga aspek utama yaitu: (1)
pengkajian mutu pendidikan, (2) analisis dan pelaporan mutu pendidikan, dan
(3) peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan mutu yang
berkelanjutan. Khususnya pada aspek pertama, secara sederhana diartikan
bahwa dalam aspek pengkajian mutu pendidikan didalamnya perlu ada
pemetaan dan penetapan langkah yang perlu dilakukan untuk pencapaian mutu.
Kegiatan pemetaan salah satunya melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan
instrumen lain yang dapat menambah informasi tentang profil sekolah. Adapun
kegiatan penetapan langkah pencapaian mutu adalah rencana sistematis,
rasional, dan terukur serta dirumuskan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi
pencapaian mutu pendidikan.
Untuk mencapai mutu, ternyata tidak setiap satuan pendidikan mampu
melakukannya. Banyak faktor yang menjadi kendala dan penghambat sehingga

4|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


mereka tidak mampu melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian secara
mendalam, salah satu sebabnya adalah karena budayapenjaminan mutu di
satuan pendidikan relatif sangat lemah. Secara operasional, jika ingin membina
budaya penjaminan mutu di setiap satuan pendidikan maka dipandang perlu
memberi petunjuk atau panduan pencapaian mutu yang lebih rinci yaitu
berdasarkan pada pencapaian setiap komponen Standar NasionalPendidikan
(SNP).
Hasil riset menunjukkan bahwa sekolah dan madrasah merupakan pihak
yang memberikan kontribusi terbesar terhadap proses dan hasil penjaminan
mutu dan peningkatan mutu pendidikan, sedangkanmasyarakat, penyelenggara
pendidikan, dan pemerintah daerah memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan
penjaminan mutu tersebut. Oleh karena itu, sekolah dan madrasah perlu
diberdayakan dan didukung dalam usahanya menciptakan budaya mutu. Pihak
masyarakat perlu didorong agar secara aktif mendukung program sekolah dan
madrasah. Adapun pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan upaya
koordinasinya agar mereka menyusun program dan penganggaran penjaminan
mutu sebagai prioritas utamanya.

B. Tujuan
Tujuan umum penyusunan pedoman pemenuhan SNP pada satuan
pendidikan ini adalah untuk memberikan acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan secara sinergis dan berkelanjutan
melalui pemenuhan SNP oleh satuan pendidikan.
Secara khusus pedoman ini bertujuan untuk:
1. memberi penjelasan tentang indikator esensial pada delapan Standar
Nasional Pendidikan yang diuraikan berdasarkan argumentasi perlunya
pemenuhan indikator esensial, langkah pemenuhannya, waktu dan durasi
implementasi pemenuhannya, dan hasil yang dapat diukur.

5|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


2. mengatur peran dan tanggung jawab setiap unsur organisasi pada
satuan pendidikan dan pihak terkait lainnya untuk mencapai mutu
pendidikan berdasarkan acuan mutu delapan Standar Nasional
Pendidikan.
3. memberi petunjuk pengelolaan dan koordinasi penjaminan mutu
pendidikan yang diawali dari pemetaan mutu pendidikan dengan
berbagai penggunaan instrumen, pemenuhan standar yang mengacu
pada SNP atau Standar mutu pendidikan di atas SNP, serta evaluasi mutu
pendidikan.

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301),
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496),
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
TentangStandar Isi (SI),
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah, dan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah,
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah,
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru,

6|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar
Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah,
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan,
10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang
Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah,
12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah,
13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah,
14.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar
Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah,
15.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor,
16.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan,
17.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang
Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009.

7|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


BAB II
ACUAN MUTU PENDIDIKAN

A. Definisi Mutu Pendidikan


Ada tiga konsep dasar yang perlu dibedakan dalam peningkatan mutu
yaitu kontrol mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) dan mutu
terpadu (total quality). Kontrol mutu secara historis merupakan konsep mutu
yang paling tua. Kegiatannya melibatkan deteksi dan eliminasi terhadap produk-
produk gagal yang tidak sesuai dengan standar. Tujuannya hanya untuk
menerima produk yang berhasil danmenolak produk yang gagal. Dalam dunia
pendidikan, kontrol mutu diimplementasikan dengan melaksanaan ujian sumatif
dan ujian akhir.Hasil ujian dapat dijadikan sebagai bahan untuk kontrol mutu.
Jaminan mutu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin proses produksi agar dapat
menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi tertentu. Jaminan mutu adalah
sebuah cara menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan.
Lanjutan dari konsep jaminan mutu adalah Total Quality Management(TQM)
yang berusaha menciptakan sebuah budaya mutu dengan cara mendorong
semua anggota stafnya untuk dapat memuaskan para pelanggan. Dalam konsep
TQM pelanggan adalah raja. Inilahyang merupakan pendekatan yang sangat
populer termasuk dalam dunia pendidikan. Sifat TQM adalah perbaikan yang
terus menerus untuk memenuhi harapan pelanggan.
Dalam TQM, mutu adalah kesesuaian fungsi dengan tujuan, kesesuaian
dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan, sesuai dengan kegunaannya,
produk yang memuaskan pelanggan, sifat dan karakteristik produk atau jasa
yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.Sistem manajemen mutu

8|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


pendidikan adalah suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan satuan pendidikan dalam penetapan kebijakan, sasaran, rencana
dan proses/prosedur mutu serta pencapaiannya secara berkelanjutan
(continous improvement).
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang berlaku saat ini
bertumpu kepada tanggung jawab tiap pemangku kepentingan pendidikanuntuk
menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan.Implementasi SPMP terdiri atas
rangkaian proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari (1) pengumpulan data,
(2) analisis data, (3) pelaporan/pemetaan, (4) penyusunan rekomendasi, dan
(5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program peningkatan mutu
pendidikan. Pelaksanaan tahapan-tahapan di atas dilaksanakan secara
kolaboratif antara satuan pendidikan dengan pihak-pihak lain yang terkait sesuai
dengan ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan) yaitu
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau
kota, pemerintah provinsi,dan pemerintah.
SPMP berbasis pada data dan pemetaan yang valid, akurat, dan
empirik.Data yang dikumpulkan oleh sekolah dapat diperoleh dari hasil
akreditasi sekolah, sertifikasi guru, ujian nasional, dan profil sekolah. Selain itu
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan instrumen implementasi SPMP yang
dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan sebagai salah satu program
akseleratif dalam peningkatan kualitas pengelolaan dan layanan pendidikan
(Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010; Prioritas Nomor 2.
Pendidikan).

B. Alur Penjaminan Mutu Pendidikan

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) merupakan alur siklus yang


terpadu dan berkelanjutan. Siklus tersebut dapat menyatukan dan

9|Page - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


mengarahkan pelaksanaan penjaminan mutu secara internal dan eksternal.
Adapun skema alur penjaminan mutu pendidikan adalah sebagai berikut:

Gambar: Alur Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan

Bagan alir di atas dapat diterangkan sebagai berikut:


1. Lingkaran besar merupakan siklus Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
di sekolah. Kegiatan yang esensialnya terdiri dari lima langkah yaitu
pengembangan standar mutu, penetapan standar, perencanaan
pemenuhan, pemenuhan standar, dan auidit/evaluasi.
2. Pada langkah pemenuhan standar, pihak sekolah tidak mampu
melakukannya sendiri karena banyak komponen yang bukan merupakan

10 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


kewenangannya dan perlunya ketentuan standarisasi dari pihak
eksternal. Oleh karena itu dalam pemenuhan standar dan audit/evaluasi
dibutuhkan pedoman pemenuhan mutu yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
3. Pedoman pemenuhan mutu menjadi acuan dalam melakukan Monitoring
Sekolah oleh Pemerintah daerah (MSPD). Kerangka kegiatan MSPD juga
didasarkan pada SNP dan hasil Audit/evaluasi internal pihak sekolah.
Hasil MSPD dapat dijadikan peta mutu dan atau profil mutu yang dapat
digunakan untuk rencana intervensi pemerintah dan pemerintah daerah.
4. Intervensi pemerintah dan pemerintah daerah meliputi semua tahapan
penjaminan mutu di sekolah sebagaimana terlihat dalam lingkaran besar
pada gambar di atas.
5. Ketika sinergitas kegiatan penjaminan mutu telah dilakukan oleh
sekolah di satu sisi dan intervensi pemerintah di pihak lain, maka pada
dasarnya sekolah layak mendapat status terakreditasi.

C. Standar Nasional Pendidikan sebagai Acuan Mutu Pendidikan


Acuan mutu yang digunakan untuk pencapaian atau pemenuhan mutu
pendidikan pada satuan pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP)
dan standar-standar lain yang disepakati oleh kelompok masyarakat. Standar
nasional pendidikan adalah standar yang dibuat oleh pemerintah, sedangkan
standar lain adalah standar yang dibuat oleh satuan pendidikan dan/atau
lembaga lain yang dijadikan acuan oleh satuan pendidikan. Standar-standar lain
yang disepakati oleh kelompok masyarakat digunakan setelah SNP dipenuhi oleh
satuan pendidikan sesuai dengan kekhasan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
SNP sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan peraturan perundangan
lain yang relevan yaitu kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh

11 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP dipenuhi oleh satuan
atau program pendidikan dan penyelenggara satuan atau program pendidikan
secara sistematis dan bertahap dalam kerangka jangka menengah yang
ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan.
Terdapat delapan SNP yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian

Delapan SNP di atas memiliki keterkaitan satu sama lain dan sebagian
standar menjadi prasyarat bagi pemenuhan standar yang lainnya. Dalam
kerangka sistem, komponen input sistem pemenuhan SNP adalah Standar
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Standar Pengelolaan,
Standar Sarana dan Prasarana (Sarpras), dan Standar Pembiayaan. Bagian yang
termasuk pada komponen proses adalah Standar Isi, Standar Proses, dan
Standar Evaluasi, sedangkan bagian yang termasuk pada komponen output
adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berikut ini disajikan kaitan antara
SNP.

12 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


Gambar: Kaitan antar Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Setiap standar memiliki indikator ketercapaiannya dan setiap indikator


merupakan acuan mutu pendidikan di Indonesia. Berikut ini adalah daftar
indikator pemenuhan standar sebagai acuan mutu yang harus diupayakan
dipenuhi oleh setiap sekolah di berbagai jenjang dan jenis pendidikan.

TABEL 1.
KOMPONEN, SUB-KOMPONEN DAN INDIKATOR
PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) PADA JENJANG SD/MI

1. STANDAR ISI

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Kerangka dasar, dan 1.1.Pengembangan 1.1.1 Sekolah melaksanakan pengembangan
struktur kurikulum kurikulum kurikulum dengan melibatkan unsur
guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber, dan pihak-
pihak lain yang terkait.
1.1.2 Sekolah, mengembangkan kurikulum

13 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum dalam
Standar Isi.
1.2 Struktur kurikulum 1.2.1 Kurikulum sekolah mencakup kelima
kelompok mata pelajaran dengan
karakteristiknya masing-masing sesuai
dengan Standar Isi.
1.3.Beban belajar 1.3.1. Sekolah menerapkan beban belajar
sesuai dengan Standar Isi
1.4.Muatan Lokal 1.4.1 Kurikulum sekolah dibuat dengan
mempertimbangkan karakter daerah,
kebutuhan sosial masyarakat, kondisi
budaya, dan usia peserta didik.
2. Pengembangan diri 2.1 Layanan bimbingan 2.1.1 Sekolah melakukan kegiatan pelayanan
peserta didik dan konseling konseling yang diperuntukkan bagi
semua peserta didik yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta.didik
2.1.2 Sekolah melaksanakan kegiatan BK
secara terprogram, yang meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan tindak lanjut.
2.2 Kegiatan ekstra 2.2.1 Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler kurikuler secara terprogram, yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut.
2.2.2 Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler bagi semua siswa sesuai
dengan minat dan bakat dan kondisi
sekolah

2. STANDAR PROSES

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1. Perencanaan 1.1. Kualitas silabus 1.1.1 Kegiatan untuk merencanakan
pembelajaan
1.1.2 Kepemilikan silabus
1.1.3 Komponen silabus
1.1.4 Keterkaitan antar komponen dalam silabus
1.2 Kualitas RPP 1.2.1 Kepemilikan RPP
1.2.2 Komponen RPP
1. 2.3 Keterkaitan antar komponen RPP
1.2.4 Keterkaitan RPP dengan silabus
1.2.5 Kelayakan kegiatan pembelajaran
1.3 Sumber Belajar 1.3.1 Ketersedian buku teks, buku panduan,
sumber belajar lain

14 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


1.3.2 Pemanfaatan buku teks, buku panduan,
sumber belajar lain
2. Pelaksanaan 2.1 Kualitas Pengelolaan 2.1.1 Pengelolaan kelas
Pembelajaran kelas
2.2 Pelaksanaan 2.2.1 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran dengan RPP untuk pendahuluan
2.2.2 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
dengan RPP untuk inti
2.2.3 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
dengan RPP untuk penutup
3 Pemantauan, 3.1 Pelaksanaaan 3.1.1 Pelaksanaan Pemantauan, Pengawasan,
Pengawasan, dan Pemantauan, dan Evaluasi (persiapan, proses,
Evaluasi Pengawasan, dan penilaian)
Evaluasi 3.1.2Tindak Lanjut

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Cerdas, berpengetahuan, 1.1 Percaya diri dan 1.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
berkepribadian, berakhlak bertanggung untuk menumbuhkan dan mengembangkan
mulia, serta siap hidup sikap percaya diri dan bertanggung jawab
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
1.2 Biasa berbagai 1.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
sumber belajar melalui program pembiasaan untuk
mencari informasi/ pengetahuan lebih
lanjut dari berbagai sumber belajar
1.3 Berprestasi 1.3.1 Sekolah memiliki prestasi yang
ditunjukkan dengan tingkat kelulusan
dan rata-rata nilai US/UN yang tinggi
1.4 Produktif dan 1.4.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
bertanggung jawab untuk mengenal pemanfaatan lingkungan
secara produktif dan bertanggung jawab
1.5 Biasa hidup bersih, 1.5.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
sehat, bugar, yang menunjukkan kebiasaan hidup
aman, dan sportif bersih, sehat, bugar dan aman
1.6 Siap melanjutkan 1.6.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
ke jenjang agar mampu menguasai pengetahuan
pendidikan yang untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
lebih yang lebih tinggi
1.7 Berkomunikasi 1.7.1 Siswa memperoleh pengalaman dalam
secara efektif dan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
santun secara efektif dan santun
2 Beriman dan bertakwa 2.1 Melaksanakan 2.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
kepada Tuhan Yang ajaran agama untuk melaksanakan ajaran agama dan
Maha Esa serta akhlak mulia
berakhlak mulia

15 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


2.2 Berakhlak mulia 2.2.1 Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan
perilaku yang baik setelah belajar akhlak
mulia sesuai ajaran agama yang
dianutnya
3 Memiliki rasa kebangsaan 3.1 Menghargai 3.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
dan cinta tanah air keberagaman untuk menghargai keberagaman agama,
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
3.2 Menegakkan aturan 3.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
untuk berpartisipasi dalam penegakan
aturan-aturan sosial.
3.3 Bekerjasama dan 3.3.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
tolong-menolong bekerjasama dalam kelompok, tolong-
menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya
(hanya untuk SD).
3.4 Berpartisipasi siswa 3.4.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
dalam kehidupan yang dapat melibatkan partisipasi siswa
bermasyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara secara
demokratis dalam wadah NKRI.
3.5 Cinta dan bangga 3.5.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
terhadap bangsa, yang dapat menunjukkan kecintaan dan
negara dan tanah air kebanggaan terhadap bangsa, negara
Indonesia dan tanah air Indonesia.
4 Berfikir logis dan analisis 4.1 Belajar iptek secara 4.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
efektif iptek secara efektif.
4.2 Mengenali dan 4.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
menganalisis gejala untukmengenali dan menganalisis gejala
alam dan social alam dan sosial.

5 Memiliki rasa seni dan 5.1 Mengekspresikan 5.1.1 Siswa memperoleh pengalaman
memahami budaya seni dan budaya mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya.
6 Sehat jasmani dan rohani 6.1 Bugaran jasmani 6.1.1 Mengembangkan dan memelihara
serta sportif serta hidup sehat kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat
6.2 Menjaga tubuh serta 6.2.2 Siswa memahami perawatan tubuh serta
lingkungan lingkungan, mengenal berbagai penyakit
dan cara pencegahannya serta menjauhi
narkoba

4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)

16 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial
1 Guru 1.1 Kualifikasi guru 1.1.1 Guru mempunyai kualifikasi minimal
1.1.2. Jumlah guru memenuhi persyaratan
minimal
1.2 Kompetensi guru 1.2.1 Guru mempunyai kompetensi yang
dipersyaratkan
2 Tenaga kependidikan 2.1 Kualifikasi tenaga 2.1.1 Kepala sekolah mempunyai kualifikasi
kependidikan pendidikan minimal
2.1.2 Tenaga administrasi mempunyai kualifikasi
pendidikan minimal
2.1.3 Tenaga perpustakaan mempunyai
kualifikasi pendidikan minimal
2.1.4 Sekolah mempunyai penjaga sekolah
2.2 Kompetensi tenaga 2.2.1 Kepala sekolah mempunyai kompetensi
kependidikan yang dipersyaratkan
2.2.2 Tenaga perpustakaan mempunyai
kompetensi yang dipersyaratkan

5. STANDAR SARANA PRASARANA

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Lahan 1.1 Luas lahan 1.1.1 Luas lahan sekolah sesuai dengan SNP
m2/Siswa, Jumlah
Rombongan belajar,
Siswa, Guru
2 Ruang Kelas 2.1 Perabot yang dimiliki 2.1.1 Perabot yang dimiliki ruang kelas sesuai
ruang kelas dengan SNP
3 Kondisi ruang kelas 3.1 3.1.1 Kelayakan/kenyaman ruang kelas untuk
Kelayakan/kenyaman belajar
an ruang kelas untuk
belajar
4 Ruang Perpustakaan 4.1 Buku perpustakaan 4.1.1 Buku perpustakaan sesuai dengan standar
yang berlaku
5 Perabotan perpustakaan 5.1 Ketersediaan 5.1.1 Ketersediaan peralatan multimedia di
peralatan multimedia ruang perpustakaan
6 Kondisi ruang 6.1 6.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang
perpustakaan Kelayakan/kenyaman perpustakaan untuk belajar
an ruang
perpustakaan untuk
belajar
7 Laboratorium/ Bengkel 7.1 Peralatan pendidikan 7.1.1 Peralatan pendidikan di laboratorium IPA
di laboratorium IPA lengkap
7.2 Peralatan pendidikan 7.2.1 Peralatan pendidikan di laboratorium
di laboratorium Fisika Fisika lengkap
7.3 Peralatan pendidikan 7.3.1 Peralatan pendidikan di laboratorium kimia
di laboratorium Kimia lengkap
7.4 Peralatan pendidikan 7.4.1 Peralatan pendidikan di laboratorium

17 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial
di laboratorium biologi lengkap
Biologi
7.5 Peralatan pendidikan 7.5.1 Peralatan pendidikan di laboratorium
di laboratorium bahas lengkap
Bahasa
7.6 Peralatan pendidikan 7.6.1 Peralatan pendidikan di laboratorium IPS
di laboratorium IPS lengkap
7.7 Peralatan pendidikan 7.7.1 Peralatan pendidikan di laboratorium TIK
di laboratorium TIK lengkap
7.8 Peralatan kerja di 7.8.1 Peralatan kerja di ruang bengkel lengkap
ruang bengkel
8 Ruang Kerja Pimpinan 8.1 8.1.1 Kelayakan ruang kerja pimpinan
Kelayakan/kenyaman
an ruang kerja
pimpinan
8.2 Kelengkapan sarana 8.1.2 Kelengkapan sarana ruang kerja pimpinan
ruang kerja pimpinan
9 Ruang Kerja Guru 9.1 9.1.1 Kelayakan ruang kerja guru
Kelayakan/kenyaman
an ruang kerja guru
9.2Kelengkapan sarana 9.2.1 Kelengkapan saran ruang kerja guru
kerja guru
10 Tempat Ibadah 10.1 10.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang ibadah
Kelayakan/kenyam
anan ruang ibadah
10.2 Kelengkapan 10.2.1 Kelengkapan sarana ruang ibadah
sarana ruang
ibadah
11 Ruang Jamban 11.1 11.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang jamban
Kelayakan/kenyam
anan jamban
11.2 Kelengkapan 11.2.1 Kelengkapan sarana jamban
sarana jamban
12 Ruang UKS 12.1 12.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang UKS
Kelayakan/kenyam
anan ruang UKS
12.2 Kelengkapan 12.2.1 Kelengkapan sarana ruang UKS
sarana ruang UKS
13 Ruang Konseling 13.1 13.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang konseling
Kelayakan/kenyam
anan ruang
konseling
13.2 Kelengkapan 13.2.1 Kelengkapan sarana ruang konseling
sarana konseling
14 Tempat bermain/OR 14.1 14.1.1 Kelayakan/kenyamanan tempat
Kelayakan/kenyam bermain/OR
anan tempat

18 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial
bermain/OR
14.2Kelengkapan sarana 14.2.1 Kelengkapan sarana tempat bermain/OR
tempat bermain/OR
15 Ruang Sirkulasi 15.1 15.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang sirkulasi
Kelayakan/kenyam
anan ruang
sirkulasi
15.2 Kelengkapan 15.2.1 Kelengkapan sarana ruang sirkulasi
sarana ruang
sirkulasi/penghubu
ng antar bangunan
16 Pencemaran 16.1 Pencemaran 16.1.1 Pencemaran lingkungan
lingkungan
16.2 Kelengkapan 16.2.1 Kelengkapan sarana drainase,
sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan
pembungan limbah, (perindang)
perindang

6. STANDAR PENGELOLAAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Perencanaan Program 1.1 Sosialisasi visi, misi 1.1.1 Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah
dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah.
1.1.2 Warga sekolah memahami visi, misi dan
tujuan sekolah
1.1.3 Sosialisasi KTSP sekolah dilakukan
kepada semua warga sekolah
1.2 Kepemilikan rencana 1.2.1 Sekolah memiliki dokumen rencana kerja
kerja sekolah sekolah dalam bentuk RKS (Rencana
Kerja Sekolah 4-tahunan) dan RKA-S
(Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah) atau rencana kerja tahunan)
1.2.2 Penyusunan rencana kerja sekolah (RKS)
memperhatikan pertimbangan Komite
Sekolah, disetujui oleh Dewan Pendidik,
dan disahkan berlakunya oleh Dinas
Pendidikan kab/kota atau oleh
penyelenggara sekolah bagi sekolah
swasta
1.2.3 Rencana kerja sekolah mendukung
pengembangan karir guru
1.3 Program peningkatan 1.3.1 Sekolah melaksanakan program
mutu sekolah peningkatan mutu sekolah
1.3.2 Penyusunan program peningkatan mutu
sekolah mendasarkan pada: hasil evaluasi
diri, hasil akreditasi sekolah, dan hasil

19 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


kelulusan siswa.
2 Pelaksanaan Rencana 2.1 Realisasi visi dan misi 2.1.1 Sekolah merealisasikan visi dan misi ke
Kerja ke dalam rencana kerja dalam pelaksanaan kegiatan
sekolah pembelajaran, pengelolaan PTK, dan
Pelaksanaan kegiatan kesiswaan.
2.2 Sekolah menyusun 2.2.1 Sekolah menyusun pedoman-pedoman
pedoman pengelolaan pengelolaan sekolah
sekolah
2.3 Sekolah menciptakan 2.3.1 Budaya dan lingkungan sekolah kondusif
lingkungan yg kondusif untuk pembelajaran.
untuk kegiatan
pembelajaran
2.4 Sekolah menyediakan 2.4.1 Warga sekolah dapat mengakses laporan
akses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara
pengelolaan keuangan transparan dan akuntabel
sekolah secara
transparan dan
akuntabel
2.5 Sekolah menjalin 2.5.1 Sekolah menjalin kemitraan dengan
kemitraan dengan lembaga lain untuk mendukung
lembaga lain implementasi rencana kerja sekolah
3 Pengawasan dan 3.1 Sekolah melakukan 3.1.1 Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja
Evaluasi evaluasi rencana kerja sekolah minimal 1 kali per tahun
sekolah 2 kali setahun
3.1.2 Program supervisi dan evaluasi meliputi:
pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
3.2 Sekolah melakukan 3.2.1 Sekolah mensosialisasikan laporan hasil
sosialisasi hasil pelaksanaan program sekolah
pelaksanaan program
sekolah
3.2.2 Sekolah melakukan tindak lanjut hasil
evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
sekolah.
3.3 Kepala sekolah 3.3.1 Sekolah melakukan evaluasi
melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik pada setiap
pendayagunaan akhir semester
pendidik
3.3.2 Sekolah melakukan evaluasi
pendayagunaan tenaga kependidikan
pada setiap akhir semester
3.4 Sekolah sudah 3.4.1 Sekolah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM
melakukan akreditasi untuk menentukan status akreditasi
sesuai dengan sekolah
peraturan yang berlaku
3.5 Pelibatan /Partisipasi 3.5.1 Guru dilibatkan dalam perumusan visi, misi
Warga sekolah dan tujuan, serta penyusunan rencana
kerja sekolah.
3.6 Kepala sekolah 3.6.1 Sesuai kompetensinya kepala sekolah

20 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


menerapkan dapat dijadikan teladan bagi semua warga
kepemimpinan yang sekolah
efektif
3.6.2 Kepemimpinan sekolah mampu
menerapkan cirri-ciri kepemimpinan yang
efektif.
4 Sistem informasi 4.1 Sekolah menerapkan 4.1.1 Warga sekolah, mudah mengakses
manajemen sistem informasi informasi dan pengaduan terkait dengan
manajemen yang pengelolaan sekolah.
mudah diakses
olehwarga sekolah

7. STANDAR PEMBIAYAAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Penyusunan Program 1.2. RAPBS dan RAKS 1.2.1. Ada unsur masyarakat yang
Pembiayaan disusun bersama- berpartisipasi dalam rapat penetapan
sama dengan Komite besaran pembiayaan yang harus
Sekolah dan ditanggung oleh orang tua murid
mempertimbangkan
kemampuan ekonomi
orang tua siswa
2 Penetapan besaran 2.1. Besaran Standar 2.1.1. Besaran biaya operasi nonpersonalia
biaya operasi Biaya Operasi dihitung berdasarkan standar biaya per
nonpersonalia, ATS dan Nonpersonalia sekolah/program keahlian
BAHP
2.1.2. Besaran biaya operasi nonpersonalia
dihitung berdasarkan standar biaya per
rombongan belajar
2.1.3. Besaran biaya operasi nonpersonalia
dihitung berdasarkan standar biaya per
peserta didik
2.1.4. Sekolah menghitung besaran persentase
minimum biaya ATS berdasarkan standar
pembiayaan
2.1.5. Sekolah menghitung besaran persentase
minimum biaya BAHP berdasarkan
standar pembiayaan
2.2. Realisasi Besaran 2.2.1. Sekolah menghitung besaran biaya
Pembiayaan selain operasi selain biaya operasi
Operasi nonpersonalia, ATS dan BAHP
Nonpersonalia, ATS
dan BAHP
2.3. Realisasi 2.3.1. Kemudahan mengakses dokumen
Pengelolaan pengelolaan pembiayaan sekolah
Pembiayaan Operasi
Nonpersonalia

21 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


2.4. Realisasi Perolehan 2.4.1. Besaran peroleh dana yang berrsumber
Dana Pembiayaan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Sekolah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
orang tua siswa, dan masyarakat
3 Pelaporan Pengelolaan 3.1. Dokumen Laporan 3.1.1.Sekolah menyusun laporan pengelolaan
Program Pembiayaan Pembiayaan Operasi pembiayaan
Nonpersonalia
3.1.2.Kemudahan akses terhadap laporan
pengelolaan keuangan

8. STANDAR PENILAIAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Teknik, 1.1. Teknik-teknik 1.1.1.Guru membuatrancanganpenilaian yang
mekanismedanprosedurp penilaian menggunakanberbagaiteknikpenilaian,
enilaian misaltesuntukprestasibelajar,
pengamatanuntukperilaku,
lembarpenilaianuntuk proses
pencapaiankompetensi
1.2. Prosedurpenillaian 1.2.1.Guru menyusuninstrumen yang
memenuhisyaratsubstansi, konstruksi,
danbahasa
1.2.2.Satuan pendidikanmelakukanvaliditas
empiric terhadap instrument penilaian
1.2.3. Satuanpendidikanmemilikiinstrumen yang
berkualitas
2 Pelaksanaanpenilaian 2.1. 2.1.1.
Penilaianolehpendidi Siswamenerimainformasihasilulanganhari
k an
2.1.2.Gurumenyampaikanhasilpenilaianakhirkep
adapesertadidikdalambentuksatunilaidisert
aideskripsi
2.1.3.Gurumemberikanremidipadasiswa yang
belummencapai KKM
2.1.4.Guru
menggunakanberbagaiteknikpenilaianuntu
kmenilaihasilbelajarkognitif, keterampilan,
danafektif
2.1.5.Guru
menggunakanberbagaiteknikuntukmenilai
hasilbelajarkognitifsiswa
2.1.7.Guru mengolah/
menganalisishasilpenilaianuntukmengetah
uikemajuandankesulitanbelajarsiswa
2.1.8. Guru memanfaatkanhasilpenilaian
2.1.9.Setiap akhir semester, guru

22 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


melaporkanhasilpenilaian
2.1.10.Guru
melaporkanhasilpenilaianakhlakkepada
guru agama
2.1.11.Guru
melaporkanhasilpenilaiankepribadiankepa
da guru PKN
2.2. 2.2.1.
Penilaianolehsekolah Satuanpendidikanmengadakanrapatdewa
n guru
untukmenentukannilaiakhirpesertadidik
(termasukkenaikankelasdankelulusan)
2.2.2.Satuan pendidikanmelaksanakan:
kriteriakenaikankelas, KKM
2.2.3.
Satuanpendidikanmelaporkanhasilpenilai
ansetiapakhir semester
kepadasemuaorangtua/walisiswa.
2.3. 2.3.1.Satuan pendidikanmemanfatkanhasil UN
PenilaianolehPemeri untukseleksimasuk,
ntah
2.3.2. Satuanpendidikanmemiliki rata-rata UN
setinggi UN SSN
2.3.3.
Satuanpendidikanmemanfaatkanhasilanali
sisdayaserap
3 Pemantauanpenilaian 3.1.Pemantauan 3.1.1.Pemantauan terahadapkualitassoal
yang penilaian yang
berkualitasdantindaklanju berkualitas
tnya
3.1.2.Pemantauan terhadappelaksanaanujian

Satuan atau program pendidikan yang telah memenuhi SNP, dapat


mengembangkan standar yang lebih tinggi lagi yaitu berupa:
1. Standar mutu di atas SNP yang dapat diadopsi dan/atau diadaptasi dari
standar internasional.
2. Standar mutu di atas SNP yang berbasis pada keunggulan dan
spesifikasi tertentu.

23 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


BAB III
PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan yang dimaksud dalam


bab ini adalah upaya pemenuhan standar nasional pendidikan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil pemetaan mutu satuan pendidikan. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengidentifikasi kekurangan sekolah dalam SNP.
Identifikasi dilakukan dengan menggunakan instrument evaluasi diri sekolah
(EDS). Berdasarkan hasil EDS kemudian dilihat lebih rinci saran upaya
pemenuhan yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bab ini. Perlu
dipertegas, bahwa upaya pemenuhan SNP oleh SD/MIyang dibuat dalam
manual ini merupakan upaya pembimbingan yang memungkinkan untuk
digunakan oleh sekolah, jika situasi dan kondisinya sesuai dan memungkinkan
untuk diimplementasikan oleh sekolah. Namun demikian, sekolah dapat
membuat upaya yang berbeda dengan apa yang disarankan dalam manual ini
sepanjang upaya tersebut normatif dan tidak melanggar aturan yang berlaku.

A. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan


Penjaminan mutu pendidikan berdasarkan Permen Nomor 63 Tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah kegiatan sistemik dan
terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan masyarakat untuk
menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui
pendidikan.Berdasarkan peraturan di atas, tujuan akhir penjaminan mutu
pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa
sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP. Adapun

24 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


tujuan antara pada penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya SPMP
yang di dalamnya termasuk:
1. terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal, dan/atau
informal;
2. pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proporsional
dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal pada
satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program
pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan
Pemerintah;
3. ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu
pendidikan formal dan/atau nonformal;
4. terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan nonformal
yang dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau
program pendidikan;
5. terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan
tersambung yang menghubungkan satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten
atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah.
Berdasarkan pada ketentuan di atas, kegiatan penjaminan mutu pendidikan
pada lingkungan pendidikan formal dan jenjang pendidikan dasar dan
menengah secara umum meliputi kegiatan:
1. Pengisian evaluasi diri sekolah oleh satuan pendidikan. Proses ini
menghasilkan profil mutu sekolah;
2. Penyusunan rencana pemenuhan SNP atau rencana peningkatan mutu
sekolah, baik dalam kurun waktu jangka menengah (4 tahunan) atau
tahunan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS);

25 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


3. Sekolah melaksanakan rencana pemenuhan SNP atau rencana
peningkatan mutu sekolah berdasarkan situasi dan kondisi sekolah;
4. Kepala sekolah dan pihak terkait mengevaluasi proses pememuhan SNP
oleh satuan pendidikan atau kegiatan peningkatan mutu yang dilakukan
oleh sekolah. Dari proses ini, sekolah mendapatkan informasi mengenai
tingkat ketercapaian, faktor pendukung dan penghambat upaya
pemenuhan SNP;
5. Kepala sekolah dan pihak terkait melakukan perencanaan ulang kegiatan
pemenuhan SNP untuk kemudian dilakukan perbaikan berkelanjutan.
Tahapan kegiatan ini dilakukan secara berulang. Pada waktu sekolah
sudah memenuhi SNP, sekolah harus meningkatkan standar mutu sekolah di
atas SNP.

C. Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan


Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penjaminan mutu pendidikan
dilakukan atas dasar prinsip:
1. berbasis pada hasil pemetaan,
2. terencana dan sistematis,
3. dalam kerangka waktu yang rasional dan pasti,
4. memiliki target capaian mutu yang jelas dan terukur,
5. terbuka dan disempurnakan secara berkelanjutan, serta
6. menghormati otonomi satuan pendidikan;

D. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Pendidikan dalam Penjaminan


Mutu Pendidikan
Satuan pendidikan merupakan pelaksana penjaminan mutu memiliki
tugas dan kewenangan sebagai berikut:

26 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


1. Melakukan evaluasi diri sebagai dasar perencanaan program pemenuhan
dan peningkatan mutu secara internal, dan sebagai informasi bagi unit
lain guna mendukung pemenuhan standar mutu pendidikan.
2. Melaksanakan proses pemenuhan Standar Nasional Pendidikan sebagai
perwujudan dari penjaminan mutu pendidikan.
3. Menyusun pelaporan pemetaan mutu satuan pendidikan kepada
pemangku kepentingan di tingkay satuan pendidikan, pengelola
program, dan Dinas pendidikan Kabupaten/Kota.
4. Menyediakan data bagi pihak lain guna kepentingan akreditasi, kebijakan
peningkatan mutu pendidikan, fasilitasi, pemenuhan standar,
perencanaan program, dan audit kinerja.

E. Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan


Pendidikan
Satuan pendidikan sebagai pelaksana penjaminan mutu melakukan
penjaminan mutu sesuai dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Pemetaan Mutu
Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan, diartikan
sebagai informasi tentang pencapaian delapan standar nasional
pendidikan, dimulai dengan:
a. Menjaring dan mengumpulkan informasi mutu pendidikan pada
tingkatsatuan pendidikan, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membentuk tim untuk penjaringan atau pengumpulan data mutu
pendidikan atau data pencapaian delapan standar nasional
pendidikan.
2) Mengisi instrument untuk menjaring data tentang mutu
pendidikan seperti instrument Evaluasi Diri Sekolah (EDS).

27 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


3) Memasukan data dari instrument ke format data mutu
pendidikan;
4) Memelihara data yaitu mengecek kebenaran data mutu
pendidikan yang dilengkapi dengan bukti-bukti, dan menjaga
kemutahiran data.
5) Mengolah data mutu pendidikan menjadi informasi mutu
pendidikan di tingkat satuan pendidikan, untuk dijadikan dasar
dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS);
6) Menyiapkan data mutu pendidikan kepada unit/instansi yang
memerlukan untuk membantu pengembangan satuan
pendidikan;
7) Menyampaikan data mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan kepada penyelenggara sekolah ke dinas pendidikan
kabupaten/kota; MA ke kementrian agama kabupaten/kota).
b. Menyusun profil mutu SD/MI dengan tahapan berikut:
1) Satuan Pendidikan menentukan acuan mutu pendidikan sebagai
acuan atau patok duga (benchmark), baik Standar Pelayanan
Minimal dan atau Standar Nasional Pendidikan.
2) Mengolah data mutu pendidikan menjadi profil mutu pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan.
3) Profil mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan berisi
kesenjangan antara keadaan nyata posisi setiap Standar di
satuan pendidikan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan;
4) Menyampaikan laporan profil mutu pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota; MA
ke kementrian agama kabupaten/kota.

28 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


2. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
a. Menggunakan profil mutu pendidikan sebagai dasar penyusunan
program peningkatan mutu pendidikan atau upaya pemenuhan
standar mencapai standar yang dijadikan acuan, dan tertuang
dalam Rencana Kegiatam Sekolah (4 tahunan) dan/atau RKAS.
Minimal berisi komponen standar yang akan dipenuhi oleh satuan
pendidikan dan komponenyang akan diusulkan pemenuhannya oleh
penyelenggara pendidikan dan/atau pemerintah kabupaten/kota,
provinsi, dan pemerintah.
b. Melakukan perbaikan mutu pendidikan atau upaya pemenuhan
standar mencapai standar yang dijadikan acuan berdasarkan
program yang telah direncanakan (RKS atau RKAS).

3. Pemantauan
a. Pemantauan dilakukan oleh satuan pendidikan dengan cara
pengecekan keterlaksanaan pemenuhan standar, dan mencatat
penyebab berbagai kendala dalam pemenuhan standar.
b. Melakukan penilain internal terhadap pelaksanaan program
peningkatan mutu pendidikan.

4. Pelaporan
a. Menuliskan pelaksanaan peningkatan mutu atau pemenuhan
stándar pada tahun berjalan, dan menjadi dasar untuk penyusunan
program untuk tahun berikutnya.
b. Menyampaikan laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, atau
provinsi/pusat untuk dijadikan bahan menyusun program
peningkatan mutu atau pemenuhan standar pada satuan
pendidikan yang menjadi binaannya.

29 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


c. Melakukan pemutakhiran data mutu pendidikan setelah pelaksanaan
program peningkatan mutu.

5. Pengembangan Standar di atas SNP


Satuan pendidikan yang telah mencapai atau memenuhi standar
tertentu sebagai acuan mutu pendidikan ini dapat mengembangkan ke
standar yang lebih tinggi. Sebagai contoh, dari SNP menjadi SNP plus atau
standar lainnya sebagai acuan mutunya yang sesuai dengan kemampuan
dan visi satuan pendidikan.

30 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


1. Menjaringdanmengumpulkaninformasimutupendidikanpadatingkatsat
PemetaanMutu uanpendidikan
2. Menyusunprofil mutupendidikanpadatingkatsatuanpendidikan

1. Menggunakanprofilmutupendidikanuntukdasarpenyusunan program
peningkatanmutupendidikanatauupayapemenuhanstandarmencapaist
andar yang dijadikanacuan, dantertuangdalamRencana Kerja
PemenuhanStand
Sekolah (4 tahunan) dan/atau Rencana Kerja dan Anggaran
ar Nasional
Sekolah(RKAS)
Pendidikan
2. Melakukan perbaikan mutu pendidikan atau upaya pemenuhan
standar mencapai standar yang dijadikan acuan berdasarkan
program yang telah direncanakan (RKS atau RKAS).

Melakukanpenilain internal terhadappelaksanaan program


Pemantauan peningkatanmutupendidikan

a. Menuliskanpelaksanaanpeningkatanmutuataupemenuhanstandarpad
atahunberjalan, danmenjadidasaruntukpenyusunan program
untuktahunberikutnya.
b. MenyampaikanlaporankeDinasPendidikanKabupaten/kota,
atauprovinsi/pusatuntukdijadikanbahanmenyusun program
Pelaporan peningkatanmutuataupemenuhanstandarpadasatuanpendidikan yang
menjadibinaannya.
c. Melakukanpemutakhiran data mutupendidikansetelahpelaksanaan
program peningkatanmutu.

Satuanpendidikan yang
PengembanganSt telahmencapaiataumemenuhistandartertentusebagaiacuanmutupendidika
andar di atas ndapatmengembangkankestandar yang lebihtinggi.
SNP

Gambar: Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan

31 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


F. Tahapan dan Waktu Pencapaian Mutu Pendidikan pada setiap SNP
Pada bagian ini dijelaskan tahapan dan waktu pencapaian mutu
pendidikan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada setiap SNP. Berikut
adalah tabel tahapan dan waktu pemenuhan SNP.

32 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


TABEL LANGKAH PEMENUHAN SNP PADA SMP/MTS

1. STANDAR ISI

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Sekolah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  Melakukan sosialisasi tentang Guru, konselor, kepala Awal tahun  Tersedianya Dokumen
melaksanakan (KTSP) merupakan kurikulum yang kebijakan KTSP. sekolah, komite KTSP (buku I)
pengembangan memiliki prinsip otonomi yang menuntut  Melakukan rapat koordinasi untuk sekolah, nara sumber,
kurikulum dengan partisipasi warga sekolah dan semua menyusun KTSP dan pihak-pihak lain
melibatkan unsur stakeholder pada tingkat satuan  Menyusun draft KTSP oleh 2 – 3 yang terkait.
guru, konselor, pendidikan. Arah dan kebijakan KTSP orang guru yang memiliki wawasan
kepala sekolah, serta keberhasilannya ditentukan oleh tentang KTSP
komite sekolah, dan kerjasama semua pihak yang terkait  Melaksanakan musyawarah untuk
nara sumber, dan mengambil keputusan tentang isi dan
pihak-pihak lain yang struktur KTSP.
terkait.  Hasil keputususan ditinjau kembali di
setiap awal tahun.
Sekolah, Standar isi merupakan bagaian inti dari  Melakukan analisis terhadap standar Guru, Wakasek Setiap awal  Tersedianya Dokumen
mengembangkan struktur kurikulum (KTSP) yang isi Kurikulum (atau Tim semester KTSP (buku I)
kurikulum ditampilkan dalam bentuk mata pelajaran  Melakukan analisis kebutuhan untuk Pengembang  Terjaminnya relevansi
berdasarkan acuan sesuai standar yang berlaku dan muatan pengembangan KTSP yang relevan Kurikulum), dan Kepala antara visi, misi, tujuan,
dan prinsip-prinsip lokal. Pengembangan mata pelajaran dengan visi dan misi sekolah, Sekolah dan struktur mata
pengembangan diuraikan dalam bentuk silabus dan pembiayaan, dan kondisi lingkungan pelajaran yang
kurikulum dalam RPP.  Menetapkan kebijakan tentang diberikan.
Standar Isi. struktur kurikulum (susunan mata
pelajaran, jumlah jam pelajaran,
jadwal, dan tenaga pendidik).
 Merencanakan pencapaian tujuan
sekolah sesuai visi dan misinya
dipertimbangkan dari formasi atau
struktur mata pelajaran yang akan
disampaikan
Kurikulum sekolah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun  Kajian terhadap Peraturan Pemerintah Kepala Sekolah, Guru, Setiap awal  Tersedianya Dokumen

33 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
mencakup kelima 2005 tentang Standar Nasional Nomor 19 Tahun 2005 tentang Wakasek Kurikulum semester KTSP (buku I)
kelompok mata Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan Standar Nasional Pendidikan. (atau Tim Pengembang  Terjaminnya relevansi
pelajaran dengan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan  Memasukkan lima kelompok mata Kurikulum). antara visi, misi, dan
karakteristiknya umum, kejuruan, dan khusus pada pelajaran pada kerangka KTSP yang tujuan dengan indikator
masing-masing jenjang pendidikan dasar dan menengah dibuat. pencapaian dari lima
sesuai dengan terdiri atas kelompok mata pelajaran  Menetapkan sebaran jumlah jam kelompok mata
Standar Isi. agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran untuk lima kelompok mata pelajaran.
pelajaran kewarganegaraan dan pelajaran sesuai dengan visi dan misi  Tersosialisasinya tujuan
kepribadian; kelompok mata pelajaran sekolah dengan tetap sesuai dengan kelompok mata
ilmu pengetahuan dan teknologi; ketentuan dan rambu-rambu yang pelajaran yang relevan
kelompok mata pelajaran estetika; berlaku dengan visi dan misi
kelompok mata pelajaran jasmani,  Mendiskusikan indikator pencapaian sekolah
olahraga dan kesehatan. Dengan tujuan dari masing-masing kelompok
demikian menjadi persyaratan wajib mata pelajaran
yang harus dipenuhi oleh setiap  Sosialisasi kepada guru untuk
penyelenggaraan pendidikan memperhatikan tujuan pokok kelima
kelompok mata pelajaran.
Sekolah menerapkan Kurikulum dikembangkan dengan  Kajian terhadap lampiran Peraturan Kepala Sekolah, Guru, Awal tahun  Tersedianya Dokumen
beban belajar sesuai sejumlah prinsip yaitu diantaranya menteri pendidikan nasional nomor Wakasek Kurikulum KTSP (buku I)
dengan Standar Isi memperhatikan kebutuhan kehidupan, 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (atau Tim Pengembang  Tersosialisasinya beban
menyeluruh, dan memperhatikan tentang Standar Isi Kurikulum) belajar kepada siswa
keseimbangan antara kepentingan  Memasukkan keterangan beban dan orang tua siswa.
nasional dan kepentingan daerah. Oleh belajar pada KTSP Buku I
karrena itu perlu diatur beban belajar  Sosialisasi kepada guru, siswa, dan
supaya dapat memberi pelayanan orang tua peserta didik tentang beban
kepada peserta didik secara proprsional mengajar dalam berbagai bentuk
sesuai usia dan tingkat kesempatan pertemuan.
perkembangannya
Kurikulum sekolah Lampiran Peraturan menteri pendidikan  Kajian terhadap lampiran Peraturan Kepala Sekolah, Guru, Di awal  Tersedianya Dokumen
dibuat dengan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal menteri pendidikan nasional nomor Wakasek Kurikulum semester KTSP (buku I)
mempertimbangkan 23 mei 2006 tentang Standar Isi 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (atau Tim Pengembang  Tersosialisasinya
karakter daerah, mengatakan bahwa pengembangan tentang Standar Isi Kurikulum), dan komite tentang visi, misi, dan
kebutuhan sosial KTSP harus memperhatikan prinsip  Memasukkan prinsip berpusat pada sekolah. kebijakan sekolah yang
masyarakat, kondisi berpusat pada potensi, perkembangan, potensi, perkembangan, kebutuhan, telah

34 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
budaya, dan usia kebutuhan, dan kepentingan peserta dan kepentingan peserta didik dan mempertimbangkan
peserta didik. didik dan lingkungannya. Hal ini perlu lingkungannya pada naskah KTSP karakter daerah,
dijadikan rambu-rambu karena esensi (Buku I) yang tercermin dalam visi dan kebutuhan sosial
dari KTSP bersifat otonomi dan misi sekolah serta muatan lokal yang masyarakat, kondisi
kontekstual dengan keadaan lingkungan dipilih oleh satuan pendidikan budaya, dan usia
sekitarnya.  Sosialisasi kepada guru, siswa, dan peserta didik. Bentuk
orang tua peserta didik tentang visi, sosialisasinya dapat
misi, dan kebijakan sekolah yang telah berupa poster, spanduk,
mempertimbangkan karakter daerah, dan dalam berbagai
kebutuhan sosial masyarakat, kondisi pertemuan.
budaya, dan usia peserta didik.
Sekolah melakukan Kegiatan BK memiliki kedudukan yang  Menganalisis permasalahan siswa. Kepala Sekolah dan Harian  Deskripsi identifikasi
kegiatan pelayanan sangat penting dalam membina peserta  Menyusun program BK berdasarkan guru BK potensi dan
konseling yang didik untuk dapat berkembang sesuai hasil analisis permasalahan
diperuntukkan bagi dengan potensi dan bakat yang  Menganalisis kebutuhan bakat dan perkembangan peserta
semua peserta didik dimilikinya. Selain itu BK memiliki minat siswa didik
yang berkenaan perananan yang penting untuk  Menetapkan jadwal rutin pelayanan  Dokumen program
dengan masalah diri membantu peserta didik dalam BK. layanan BK untuk satu
pribadi dan mengatasi masalah diri pribadi dan  Penyediakan buku pemantauan tahun berjalan
kehidupan sosial, kehidupan sosial, belajar, dan perkembangan belajar siswa.  Daftar hadir harian
belajar, dan pengembangan karier peserta.didik.  Membuat daftar giliran layanan BK layanan BK yang
pengembangan untuk semua siswa (bersifat rutin) dan memuan nama siswa,
karier peserta.didik mencatat kasus pelayanan bagi siswa waktu, dan isi layanan
yang membutuhkan BK.
 Melaporkan perkembangan kemajuan
siswa secara terbatas dalam waktu
tertentu dihadapan kepala sekolah
dan pengawas.
Sekolah Program BK merupakan kegiatan yang  Menyusun program BK berdasarkan Kepala Sekolah dan Bulanan  Deskripsi identifikasi
melaksanakan tidak dapat dipisahkan dari kurikulum hasil analisis guru BK potensi dan
kegiatan BK secara dan layanan pendidikan. Oleh karen aitu  Menganalisis kebutuhan bakat dan permasalahan
terprogram, yang menjadi indikator mutu karena minat siswa perkembangan peserta
meliputi: merupakan kelengkapan dalam  Menyusun program kerja BK dalam didik
perencanaan, membina siswa. Bukti kegiatan BK dapat satu tahun berjalan  Dokumen program

35 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
pelaksanaan, direkam sesuai panduan yang tersedia.  Melakukan layanan BK layanan BK untuk satu
evaluasi, dan tindak  Melakukan evaluasi terhadap tahun berjalan
lanjut. efektivitas program BK tiap bulan.  Laporan bulanan hasil
 Membuat program tindak lanjut sesuai evaluasi layanan BK.
program dan memperhatikan hasil
evaluasi bulanan.
Sekolah Kegiatan ekstrakurikuler merupakan  Menganalisis kebutuhan bakat dan Guru yang dipilih untuk Bulanan  Deskripsi identifikasi
melaksanakan bagian dari kegiatan pengembangan minat siswa membina kegiatan potensi peserta didik
kegiatan ekstra dalam struktur KTSP. Keberadaannya  Menganalisis potensi dan kompetensi ektrakurikuler kaitannya dengan
kurikuler secara tidak dapat dilepaskan dari kedudukan guru untuk pemenuhan kebutuhan kegiatan ektrakurikuler
terprogram, yang KTSP itu sendiri. program ekstrakurikuler.  Program kurikuler yang
meliputi:  Menetapkan jadwal kegiatan sekurang-kurangnya
perencanaan, ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler membuat nama
pelaksanaan, yang akan dibina kegiatan, tujuan, target,
evaluasi, dan tindak  Melakukan pembinaan kegiatan langkah pembinaan
lanjut. ektrakurikuler ekstrakurikuler, dan
 Melaporkan perkembangan kemajuan dampak yang
siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. diharapkan (pembinaan
 Melakukan tindak lanjut untuk karakter,
peningkatan mutu kegiatan kewirausahaan, dan
ektrakurikuler dengan memasukkan prestasi).
program pada tahun berikutnya atau  Daftar hadir guru
melakukan perbaikan secara spontan pembina dan peserta
setelah ditemukan peluang untuk didik.
pengembangan  Agenda kegiatan
ektrakurikuler yang
memuat hari/tanggal,
jumlah siswa, guru
pembina, dan isi
kegiatan ektrakurikuler
Sekolah Kegiatan ektrakurikuler merupakan  Menganalisis potensi dan kompetensi Guru yang dipilih untuk Bulanan  Deskripsi identifikasi
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tidak guru untuk pemenuhan kebutuhan membina kegiatan potensi peserta didik
kegiatan ekstra terstruktur dalam mata pelajaran tetapi program ekstrakurikuler. ektrakurikuler kaitannya dengan
kurikuler bagi semua sangat berpengaruh terhadap  Menetapkan jadwal kegiatan kegiatan ektrakurikuler

36 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
siswa sesuai dengan pembinaan peserta didik sebagai ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler  Program kurikuler yang
minat dan bakat dan manusia seutuhnya karena yang akan dibina sekurang-kurangnya
kondisi sekolah dikembangkan sesuai dengan minat dan  Melakukan pembinaan kegiatan membuat nama
bakat peserta didik. Oleh karena itu perlu ektrakurikuler kegiatan, tujuan, target,
dikembangkan secara sungguh-  Melaporkan perkembangan kemajuan langkah pembinaan
sungguh. siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. ekstrakurikuler, dan
dampak yang
diharapkan (pembinaan
karakter,
kewirausahaan, dan
prestasi).
 Daftar hadir guru
pembina dan peserta
didik.
 Agenda kegiatan
ektrakurikuler yang
memuat hari/tanggal,
jumlah siswa, guru
pembina, dan isi
kegiatan ektrakurikuler

2. STANDAR PROSES

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
 Kegiatan untuk Silabus merupakan perencanaan  Workshop penyamaan persepsi Guru dan wakil kepala Awal tahun  Silabus untuk masing-
merencanakan pembelajaran yang harus disediakan tentang format silabus sesuai sekolah bidang masing mata pelajaran
pembelajaan oleh guru sesuai perundang-undangan ketentuan yang berlaku dan relevansi kurikulum,dan kepala yang telah dilelegalisasi
 Kepemilikan yang berlaku. Secara teoritis, silabus muatan silabus dengan visi sekolah sekolah oleh kepala sekolah yang
silabus dapat dijadikan dokumen mutu yang  Penyusunan draft silabus oleh sebelumnya telah di
 Komponen silabus berfungsi sebagai bagian perencanaan, masing-masing guru periksa oleh tim ahli.
 Keterkaitan antar penilaian, dan bahan acuan (base line)  Review draft silabus melalui wokshop

37 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
komponen dalam untuk mencapai derajat kompetensi sehingga menghasilkan isi silabus
silabus yang lebih tinggi yang inovatif sesuai standar proses.
Kualitas dari silabus harus dikontrol oleh  Pendokumentasian silabus yang
kepala sekolah sebagai penanggung berlaku untuk tahun berjalan
jawab kegiatan, atau salah seorang  Harus diusahakan ada salah seorang
yang dipercaya sebagai ahli untuk ahli yang bertanggungjawab sebagai
mengawal kualitas silabus. Hal ini nara sumber/fasilitator dalam
dilakukan karena silabus tidak hanya pengembangan silabus
sekedar ada secara administratif tetapi
juga harus mememuhi komponen yang
berkualitas dan memiliki Keterkaitan
antar komponen dalam silabus.
 Kepemilikan RPP RPP merupakan perencanaan  Wokshop penyaman persepsi tentang Guru dan wakil kepala Awal tahun ajaran  RPP untuk setiap kali
 Komponen RPP pembelajaran yang harus disediakan format RPP sesuai ketentuan yang sekolah bidang pertemuan yang
 Keterkaitan antar oleh guru sesuai perundang-undangan berlaku dan pemuatan inovasi kurikulum, kepala dipisahkan masing-
komponen RPP yang berlaku. Secara teoritis, RPP pembelajaran yang aktif dan sekolah masing mata pelajaran
 Keterkaitan RPP merupakan kelengkapan guru kontekstual dan guru yang telah
dengan silabus profesional sebelum melaksanakan  Penyusunan draft RPP oleh guru dilelegalisasi oleh kepala
 Kelayakan proses pembelajaran di kelas. untuk seluruh pertemuan yang akan sekolah yang
kegiatan Kualitas dari RPP harus dikontrol oleh dilakukan sebelumnya telah di
pembelajaran kepala sekolah sebagai penanggung  Review dan penyelarasan draft RPP periksa oleh ahlinya
jawab kegiatan, atau salah seorang oleh guru sebelum mengajar sehingga
yang dipercaya sebagai ahli untuk melahirkan RPP yang kontekstual baik
mengawal kualitas RPP. Kualitas RPP waktu dan tempat
antara lain dicirikan oleh kelengkapan  Pendokumentasian RPP yang berlaku
komponen RPP dengan indikator yang untuk tahun berjalan.
terukur dan skenario pembelajaran yang  Harus diusahakan ada salah seorang
mendorong siswa aktif. Selai itu terdapat ahli yang bertanggungjawab sebagai
keterkaitan antar komponen RPP dan nara sumber/fasilitator dalam
keterkaitan RPP dengan silabus. penyusunan RPP
 Ketersedian buku Buku teks, buku panduan, dan sumber  Rapat koordinasi untuk Guru dan wakil kepala Setiap Awal Tahun  Daftar inventaris judul
teks, buku belajar lainnya merupakan bagian mencantumkan mata anggaran pada sekolah bidang dan jumlah eksemplar
panduan, sumber terpenting sebagai mendukung kegiatan RKS untuk menyediakan berbagai kurikulum, kepala  Bukti fisik buku dan
belajar lain pembelajaran. Kedudukan sumber sumber belajar atau mengusulkan sekolah sumber belajar lain yang

38 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
 Pemanfaatan buku belajar yang berupa buku teks dan pengadaannya kepada pihak dinas tercatat.
teks, buku lainnya sama dengan kedudukan guru. pendidikan dan dunia industri.  Aturan pemanfaatan
panduan, sumber  Membuat aturan tentang optimasi buku teks, buku panduan,
belajar lain pemanfaatan buku dan sumber belajar sumber belajar lain
lainnya baik dalam kegiata belajar di
kelas maupun di luar kelas
 Mensosialisasikan budaya baca dan
pemanfaatan sumber belajar di
sekolah dan di luar lingkungan
sekolah.
 Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas merupakan kegiatan  Menyiapkan ruang kelas dan  Guru dan kepala Setiap akhir pekan  Daftar hadir guru di kelas
inti dari standar proses. Efektivitas perlengkapannya sebaik mungkin sekolah dalam bentuk agenda
pendidikan salah satunya ditentukan sesuai strandar sarana dan prasarana pembelajaran
oleh efektivitas pengelolaan kelas. pendidikan  Agenda pertemuan
Dengan demikian, pengelolaan kelas  Guru mereview skenario lesson study di akhir
harus diperhatikan dengan seksama pembelajaran yang telah disusunnya pekan (jam yang
dalam peningkatan mutu pendidikan dan pada RPP digunakan setelah proses
keterampilan pengelolaan kelas  Menyiapakan berbagai bahan ajar dan pembelajaran dan atau
merupakan ukuran terhadap tingkat sumber belajar pada waktu jam
kompetensi dan profesionalisme guru.  Guru melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler)
 Secara rutin di akhir pekan, salah
seorang guru menyampaikan
pengalamannya di kelas di depan
guru-guru lain dalam kerangka
kegiatan lesson study.
 Kesesuaian Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran  Sebelum masuk kelas, guru membaca Guru Setiap akhir jam  Naskah RPP
pelaksanaan dengan RPP baik pada tahap kembali RPP yang telah disusunnya pembelajaran di  Catatan akhir (anekdot)
pembelajaran pendahuluan, inti, maupun penutup terutama pada komponen langkah- setiap kelas pembelajaran yang
dengan RPP untuk sangat penting karena RPP yang telah langkah pembelajaran dan indikatir dibuat oleh guru dengan
pendahuluan disusun tidak bermakna apapun jika guru pencapaiannya. memuat keterangan
 Kesesuaian tidak melaksanakannya di kelas. Oleh  Mengapresiasi tahap inti pada nama mata pelajaran,
pelaksanaan karena itu kesesuaian pelaksanaan skenario pembelajaran dengan jam pelajaran, temuan di
pembelajaran pembelajaran dengan RPP perlu kerangka aspek eksplorasi, elaborasi, kelas, rencana perbaikan
dengan RPP untuk diperhatikan dengan baik. dan konfirmasi. di masa yang akan

39 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
inti  Guru melakasanakan pembelajaran datang.
 Kesesuaian sesuai dengan RPP yang disusunya
pelaksanaan  Melakukan refleksi segera setelah
pembelajaran selesai melakukan pembelajaran
dengan RPP untuk sehingga dapat ditentukan tingkat
penutup kesesuaian antara RPP dengan
pelaksanaanya di kelas.
Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan, Pengawasan,  Penyebaran angket penggalian Kepala sekolah 1 semester  Angket
Pemantauan, dan Evaluasi (persiapan, proses, masalah pembelajaran.  Laporan singkat analisis
Pengawasan, dan penilaian), dan tindak lanjut merupakan  Analisis kebutuhan supervisi kebutuhan
Evaluasi (persiapan, kegiatan supervisi yang bermanfaat pembelajaran  Lembaran observasi
proses, penilaian). untuk peningkatan mutu proses  Observasi kelas setiap penampilan yang teriisi
pembelajaran guru sekurang-kurangnya dilakukan 1  Catatan refleksi
kali dalam satu semester  Laporan hasil supervisi
 Refleksi langsung antara kepala akademik
sekolah dengan guru yang
bersangkutan
Tindak lanjut Tindak lanjut hasil supervisi merupakan  Rekapitulasi data hasil observasi Kepala Sekolah dan 1 semester  Laporan analisis obervasi
implementasi peningkatan mutu. kelas Guru kelas
Dengan demikian memiliki kedudukan  Laporan dan ulasan hasil observasi  Daftar hadir peserta
yang sangat penting dalam proses kelas Pembinaan dan
peningkatan mutu.  Pembinaan dan peningkatan proses peningkatan proses
pembelajaran minimal 1 kali di akhir pembelajaran.
semester dipimpin oleh kepala  Notulen kegiatan
sekolah (dapat menghadirkan nara pembinaan guru
sumber dari luar).
 Memberi tugas pelatihan bagi guru
untuk meningkatkan kemampuannya
dalam pembelajaran

40 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh Tujuan pendidikan salah satunya  Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar menumbuhkan sikap percaya diri dan peluang bagi peserta didik merasakan dan guru BK  Dokumen program
untuk menumbuhkan bertanggung jawab. Sikap percaya diri pengalamannya untuk layanan BK untuk satu
dan mengembangkan adalah modal untuk menumbuhkan mengembangkan sikap percaya diri tahun berjalan
sikap percaya diri dan keberanian untuk melakukan sesuatu dan bertanggung jawab. Rancangan  Daftar hadir harian
bertanggung jawab yang dianggap benar bagi dirinya, diawali dengan mencantumkannya layanan BK yang memuat
namun untuk memupuk percaya diri pada KTSP yaitu dalam komponen nama siswa, waktu, dan isi
perlu dibarengi dengan rasa tanggung pengembangan diri. layanan BK.
jawab agar percaya diri peserta didik  Membina sikap percaya diri dan
adalah yang bertanggung jawab. bertanggung jawab di ruang kelas,
pada kegiatan ektrakurikuler, dan
bimbingan BK secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
sikap percaya diri dan bertanggung
jawab peserta didik melalui catatan
BK.
Siswa memperoleh Keterampilan peserta didik untuk  Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar mencari informasi/ pengetahuan lebih peluang bagi peserta didik dan guru BK  Dokumen program
melalui program lanjut dari berbagai sumber belajar meningkatkan keterampilan mencari layanan BK untuk satu
pembiasaan untuk merupakan kunci dari segala proses informasi/ pengetahuan lebih lanjut tahun berjalan
mencari informasi/ pembelajaran. Jika peserta didik mampu Rancangan diawali dengan  Daftar hadir harian
pengetahuan lebih mencari informasi/ pengetahuan sendiri mencantumkannya pada KTSP yaitu layanan BK yang memuat
lanjut dari berbagai maka ia akan berkembang sesuai minat dalam komponen pengembangan diri. nama siswa, waktu, dan isi
sumber belajar dan potensi yang dimilikinya  Membina keterampilan mencari layanan BK.
informasi/ pengetahuan lebih lanjut
dapat dilakukan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
keterampilan mencari informasi/
pengetahuan lebih lanjut peserta didik

41 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
melalui catatan BK.
Sekolah memiliki Kelulusan dan nilai rata-rata US/UN  Menganalisis potensi Kriteria Guru Awal semester  Surat keputusan dan
prestasi yang merupakan indikator mutu pendidikan Ketuntasan Minimal (KKM). lampiran tentang
ditunjukkan dengan yang dilakukan di akhir kegiatan  menetapkan KKM mata pelajaran penetapan KKM
tingkat kelulusan dan pembelajaran. Dengan hasil ujian yang dengan mempertimbangkan tiga aspek
rata-rata nilai US/UN diperoleh, kita dapat menarik kesimpulan kriteria, yaitu kompleksitas, daya
yang tinggi tentang keberhasilan sistem pendidikan dukung, dan intake peserta didik.
yang diselenggarakan di sekolah  KKM dijadikan acuan untuk melakukan
penilaian harian, tengah semester, dan
akhir semester sehingga tingkat
kelulusan dan rata-rata nilai US/UN
dapat dipantau.
 KKM yang ditetapkan disosialisaikan
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik,
orang tua, dan dinas pendidikan.
Siswa memperoleh Pengalaman belajar untuk mengenal  Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar pemanfaatan lingkungan secara produktif peluang bagi peserta didik untuk dan guru BK  Dokumen program
untuk mengenal dan bertanggung jawab merupakan mengenal pemanfaatan lingkungan layanan BK untuk satu
pemanfaatan salah satu pilar dalam pembelajaran secara produktif dan bertanggung tahun berjalan
lingkungan secara siswa aktif baik PAKEM maupun jawab.Rancangan diawali dengan  Daftar hadir harian
produktif dan Contextual Teaching Learning (CTL). mencantumkannya pada KTSP yaitu layanan BK yang memuat
bertanggung jawab Dengan selalu mendorong peserta didik dalam komponen pengembangan diri. nama siswa, waktu, dan isi
untuk memanfaatkan lingkungan secara  Membina pemanfaataan lingkungan layanan BK.
produktif dan bertanggung jawab secara produktif dan bertanggung
diharapkan akan terjadi akselerasi jawabketerampilan mencari informasi/
peningkatan mutu pendidikan. pengetahuan lebih lanjut dapat
dilakukan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
mengenal pemanfaatan lingkungan
secara produktif dan bertanggung
jawabmelalui catatan BK.

42 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh Kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar  Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar dan aman adalah tujuan umum dari peluang bagi peserta didik untuk dan guru BK  Dokumen program
yang menunjukkan seluruh proses pendidikan. Kebiasaan memperoleh pengalaman belajar yang layanan BK untuk satu
kebiasaan hidup hidup bersih, sehat, bugar dan aman menunjukkan kebiasaan hidup bersih, tahun berjalan
bersih, sehat, bugar adalah keterampilan hidup bagi peserta sehat, bugar dan aman. Rancangan  Daftar hadir harian
dan aman didik sebagai bekal hidupnya. diawali dengan mencantumkannya layanan BK yang memuat
pada KTSP yaitu dalam komponen nama siswa, waktu, dan isi
pengembangan diri. layanan BK.
 Membina kebiasaan hidup bersih,
sehat, bugar dan aman dapat
dilakukan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar
dan aman melalui catatan BK.
Siswa memperoleh Tujuan pokok dari pendidikan adalah  Merancang kegiatan agar iswa Guru Akhir semester  Jadwal pengayaan dan
pengalaman belajar menyiapkan peserta didik untuk dapat memperoleh pengalaman belajar yang remedial
agar mampu hidup di masyarakat (bekerja) dan disiapkan melanjutkan ke jenjang  Daftar hadir siswa dan
menguasai melanjutkan ke jenjang pendidikan yang pendidikan yang lebih tinggi. guru dalam kegiatan
pengetahuan untuk lebih tinggi. Dengan demikian menguasai Rancangannya dituangkan dalam pengayaan dan
melanjutkan ke pengetahuan untuk melanjutkan ke KTSP yaitu dalam kalender penddikan remedial.
jenjang pendidikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi  Membina pengalaman belajar yang
yang lebih tinggi adalah komponen yang paling penting. disiapkan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dapat
dilakukan di ruang kelas dan kegiatan
remedial serta pengayaan
 Terus memantau hasil pembinaan di
berbagai kesempatan.
Siswa memperoleh Khusus untuk SMK, pengalaman belajar  Merancang kegiatan praktek agar Guru Akhir semester  Jadwal praktek
pengalaman belajar dalam penguasaan kompetensi keahlian siswa memperoleh pengalaman untuk  Daftar hadir siswa dan
agar menguasai dan kewirausahaan baik melalui kegiatan penguasaan kompetensi keahlian dan guru dalam kegiatan
kompetensi keahlian pembelajaran studi kasus, nyata, dan kewirausahaan baik melalui kegiatan praktek.
dan kewirausahaan rekaan adalah sangat penting karena pembelajaran studi kasus, nyata, dan

43 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
melalui kegiatan lulusan SMK disiapkan untuk siap rekaan. Rancangannya dituangkan
pembelajaran studi bekerja dan siap melanjutkan ke jenjang dalam KTSP yaitu dalam struktur
kasus/nyata dan pendidikan yang lebih tinggi. kurikulum dan kalender penddikan
rekaan (hanya untuk  Membina pengalaman untuk
SMK). penguasaan kompetensi keahlian dan
kewirausahaan dapat dilakukan di
ruang kelas dan praktek kerja.
 Terus memantau hasil pembinaan di
berbagai kesempatan.

Siswa memperoleh Kemampuan berkomunikasi baik lisan  Merancang kegiatan agar iswa Guru Akhir semester  Jadwal pengayaan dan
pengalaman dalam maupun tulisan secara efektif dan santun memperoleh pengalaman belajar remedial
berkomunikasi baik akan menjadi ukuran keberhasilan berkomunikasi baik lisan maupun  Jadwal kegiatan
lisan maupun tulisan pendidikan karakter. Selain itu, tulisan secara efektif dan santun ekstrakurikuler yang
secara efektif dan kemampuan berkomunikasi adalah Rancangannya dituangkan dalam relevan
santun tujuan utama dari pendidikan karena itu KTSP yaitu dalam kalender penddikan  Daftar hadir siswa dan
perlu dijadikan indikator pemenuhan  Membina pengalaman belajar guru dalam kegiatan
standar nasional pendidikan berkomunikasi dapat dilakukan di pengayaan dan
ruang kelas, kegiatan ektrakurikuler, remedial.
dan kegiatan remedial serta
pengayaan.
 Terus memantau hasil pembinaan di
berbagai kesempatan.
Siswa memperoleh Melaksanakan ajaran agama dan akhlah  Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar mulia merupakan salah satu tujuan kesempatan peserta didik dan guru BK  Dokumen program
untuk melaksanakan pendidikan di Indonesia yang melaksanakan ajaran agama dan layanan BK untuk satu
ajaran agama dan berketuhanan yang mahaesa. Jika akhlah mulia.Rancangan diawali tahun berjalan
akhlak mulia peserta didik tidak memperoleh dengan mencantumkannya pada  Daftar hadir harian
pengalaman belajar melaksanakan KTSP yaitu dalam komponen layanan BK yang memuat
ajaran agama dan akhlak mulia dapat pengembangan diri. nama siswa, waktu, dan isi
dikatakan kegiatan pembelajaran gagal  Membina peserta didik melaksanakan layanan BK.
total. Hal ini karena tujuan pendidikan ajaran agama dan akhlah mulia melalui
nasional dilandasi oleh salah satu sila kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan

44 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha ektrakurikuler, dan bimbingan BK
Esa. secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
secara rutin dan terencana.
Siswa memiliki Untuk dapat menjalankan ajaran  Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengetahuan, sikap, agamanya, peserta didik perlu dibekali kesempatan peserta didik dan guru BK  Silabus dan RPP
dan perilaku yang dengan pengetahuan, sikap, dan melaksanakan ajaran agama dan pendidikan agama
baik setelah belajar pembiasaan perilaku yang terkait dengan akhlah mulia yang sekalus menambah  Dokumen program
akhlak mulia sesuai ajaran agamanya. Sebaliknya pengetahuan, sikap, dan perilaku layanan BK untuk satu
ajaran agama yang pembelajaran ajaran agama yang baiknya.Rancangan diawali dengan tahun berjalan
dianutnya dianturnya akan membina pengetahuan, mencantumkannya pada KTSP yaitu  Daftar hadir harian
sikap, dan perilaku yang baik. Dengan dalam strukur kurikulum (pendidikan layanan BK yang memuat
demikian kedua pihak saling agama) dan pengembangan diri. nama siswa, waktu, dan isi
mempengaruhi.  Membina peserta didik melaksanakan layanan BK.
ajaran agama dan akhlah mulia melalui
kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan
ektrakurikuler, dan bimbingan BK
secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
secara rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Indonesia merupakan negara yang  Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar multikultur, multi agama, bangsa, suku kesempatan peserta didik untuk dan guru BK  Dokumen program
untuk menghargai dan ras. Pendidikan di Indonesia memperoleh pengalaman belajar untuk layanan BK untuk satu
keberagaman agama, memiliki misi untuk membina peserta menghargai keberagaman agama, tahun berjalan
bangsa, suku, ras, didik agar memiliki jiwa saling bangsa, suku, ras, dan golongan sosial  Jadwal kegiatan
dan golongan sosial menghargai antar warga negara yang ekonomi.Rancangan diawali dengan ektrakurikuler yang
ekonomi. berbeda agama, bangsa, suku, dan ras. mencantumkannya pada KTSP yaitu menunjukkan kegiatan
dalam komponen pengembangan diri. saling menghargai antar
 Pemberian peluang untuk memperoleh siswa dengan berbagai
pengalaman belajar untuk menghargai latar belakang.
keberagaman agama, bangsa, suku,
ras, dan golongan sosial
ekonomimelalui kegiatan di ruang
kelas, pada kegiatan ektrakurikuler,

45 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
dan bimbingan BK secara
berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
secara rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Kehidupan di masyarakat penuh dengan  Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar aturan-aturan sosial. Pendidikan memiliki kesempatan peserta didik untuk dan guru BK  Dokumen program
untuk berpartisipasi misi menyiapkan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar untuk layanan BK untuk satu
dalam penegakan dapat hidup di masyarakat yang penuh berpartisipasi dalam penegakan tahun berjalan
aturan-aturan sosial. aturan-aturan sosial. Oleh karena itu aturan-aturan sosial.Rancangan  Jadwal kegiatan
dianggap penting dijadikan indikator diawali dengan mencantumkannya ektrakurikuler yang
mutu pendidikan. pada KTSP yaitu dalam komponen menunjukkan kegiatan
pengembangan diri. pembiasaan berpartisipasi
 Pemberian peluang untuk memperoleh dalam penegakan aturan-
pengalaman belajar berpartisipasi aturan social.
dalam penegakan aturan-aturan sosial
melalui kegiatan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
 Terus memantau hasil pembinaan
secara rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Pendidikan salah satunya memiliki misi  Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar untuk tetap menjaga keutuhan sebuah kesempatan peserta didik untuk dan guru BK  Jadwal kegiatan
yang dapat negara. Dengan demikian mutu lulusan partisipasi siswa dalam kehidupan ektrakurikuler yang
melibatkan partisipasi perlu memberi peluang pembinaan agar bermasyarakat, berbangsa, dan menunjukkan kegiatan
siswa dalam siswa mampu partisipasi dalam bernegara secara demokratis dalam latihan partisipasi siswa
kehidupan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, wadah NKRI.. Rancangan diawali dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara secara demokratis dalam dengan mencantumkannya pada bermasyarakat,
berbangsa, dan wadah NKRI. KTSP yaitu dalam komponen berbangsa, dan bernegara
bernegara secara pengembangan diri dan pendidikan secara demokratis dalam
demokratis dalam karater wadah NKRI seperti
wadah NKRI.  Melaksanakan pendidikan yang pramuka, paskibra, PMR,
terintegrasi dengan semua mata dan lain-lain.
pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler
 Terus memantau hasil pembinaan

46 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
secara rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Pendidikan salah satunya memiliki misi  Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan  Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar untuk menumbuhkan rasa cinta dan kesempatan peserta didik untuk belajar dan guru BK  Jadwal kegiatan
yang dapat bangga terhadap bangsa, negara dan menunjukkan kecintaan dan ektrakurikuler yang
menunjukkan tanah air Indonesia. Dengan demikian kebanggaan terhadap bangsa, negara menunjukkan kecintaan
kecintaan dan perlu dijadikan indikator mutu lulusan dan tanah air Indonesia. Rancangan dan kebanggaan terhadap
kebanggaan terhadap diawali dengan mencantumkannya bangsa, negara dan tanah
bangsa, negara dan pada KTSP yaitu dalam komponen air Indonesiaseperti
tanah air Indonesia. pengembangan diri dan pendidikan pramuka, paskibra, PMR,
karater. dan lain-lain.
 Melaksanakan pendidikan yang
terintegrasi dengan semua mata
pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler
 Terus memantau hasil pembinaan
secara rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Tujuan pendidikan adalah  Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan  Silabus dan RPP
pengalaman belajar mengembangan ilmu pengetahuan dan kesempatan peserta didik untuk belajar
iptek secara efektif. tekologi yang disampaikan dengan iptek secara efektif. Rancangan diawali
pendekatan siswa aktif. Oleh karena itu dengan mencantumkannya pada
Siswa memperoleh pengalaman belajar silabus dan RPP pada mata pelajaran
iptek secara efektif dijadikan indikator yang relevan.
mutu lulusan.  Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan
dengan penyampaian mata iptek.
Siswa memperoleh Belajar untukmengenali dan  Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan  Silabus dan RPP
pengalaman belajar menganalisis gejala alam dan social kesempatan peserta didik untuk
untukmengenali dan dapat menyiapkan peserta didik hidup di mengenali dan menganalisis gejala
menganalisis gejala masyarakat dengan penuh wawasan. alam dan social. Rancangan diawali
alam dan sosial. Keterampilan menganalisis gejala alam dengan mencantumkannya pada
dan social akan membantu silabus dan RPP pada mata pelajaran
mempertahankan diri dan menyesuaikan yang relevan.
diri dengan lingkungan hidupnya.  Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.

47 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh Belajar untukmemperoleh pengalaman  Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan  Dokumen KTSP (Buku I)
pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan kesempatan peserta didik untuk  Silabus dan RPP
mengekspresikan diri seni dan budaya dapat menyiapkan mengekspresikan diri melalui kegiatan
melalui kegiatan seni peserta didik untuk mengembangan seni dan budaya. Rancangan diawali
dan budaya. potensi dan bakat seni di masyarakat. dengan mencantumkannya pada
Selain itu, melatih keterampilan dalam KTSP yaitu pada pengembangan diri,
mengembangkan budaya luhur. memasukkan pada silabus dan RPP
pada mata pelajaran yang relevan.
 Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.
Mengembangkan dan Belajar untukmengembangkan dan  Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan  Dokumen KTSP (Buku I)
memelihara memelihara kebugaran jasmani serta kesempatan peserta didik untuk  Silabus dan RPP
kebugaran jasmani pola hidup sehat dapat menyiapkan mengembangkan dan memelihara
serta pola hidup peserta didik untuk mengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat potensi dan bakat olah raga di sehat. Rancangan diawali dengan
masyarakat. mencantumkannya pada KTSP yaitu
pada pengembangan diri,
memasukkan pada silabus dan RPP
pada mata pelajaran yang relevan.
 Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.
Siswa memahami Belajar untukmemahami perawatan  Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan  Dokumen KTSP (Buku I)
perawatan tubuh tubuh serta lingkungan, mengenal kesempatan peserta didik untuk  Silabus dan RPP
serta lingkungan, berbagai penyakit dan cara memahami perawatan tubuh serta
mengenal berbagai pencegahannya serta menjauhi narkoba lingkungan, mengenal berbagai
penyakit dan cara dapat menyiapkan peserta didik hidup penyakit dan cara pencegahannya
pencegahannya serta sehat dan terhindar dari bahaya narkoba serta menjauhi narkoba. Rancangan
menjauhi narkoba dan obat-obatan yang berbahaya. diawali dengan mencantumkannya
pada KTSP yaitu pada pengembangan
diri, memasukkan pada silabus dan
RPP pada mata pelajaran yang
relevan.
 Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.

48 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Guru mempunyai Tuntutan sebagai guru profesional harus  Kepala sekolah dan pengawas Kepala sekolah, guru, 4,5 tahun  Kualifikasi pendidikan guru
kualifikasi minimal memenuhi persyaratan sesuai PP no. 74 mendorong guru yang belum S1/DIV pengawas S1/DIV dibuktikan dengan
th. 2008 tentang Guru dan Dosen dan untuk melanjutkan studi yang sesuai. ijazah
Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang  Kepala sekolah dan guru mengajukan  Guru melanjutkan studi
Standar Kualifikasi Akademik dan beasiswa untuk studi S1/DIV. S1/DIV dengan biaya
Kompetensi Guru beasiswa (Pemda,
Pemprov, Pusat, pihak
lainnya)
Jumlah guru Pemenuhan jumlah guru yang sesuai  Kepala sekolah mengajukan Kepala sekolah, komite Menjelang awal  Semua kebutuhan guru
memenuhi dengan rombongan belajar/mata pelajaran penambahan jumlah guru kepada sekolah tahun ajaran untuk rombongan belajar
persyaratan memberikan dukungan kebermutuan pemerintahan kab./kota melalui dinas baru yang ada di sekolah dapat
minimal layanan pembelajaran pendidikan kab./kota; terpenuhi
 Jika pengajuan ini belum direspon,
padahal sekolah membutuhkan
penambahan guru, kepala sekolah
bersama dengan komite sekolah dan
guru-guru melakukan rapat untuk
mempertimbangkan perekrutan guru
honorer yang dibiayai dari dana
sekolah
 Kepala sekolah membuka komunikasi
dengan kepala sekolah lain di sekitar
sekolah, jika ada kelebihan jumlah
guru/guru yang kekurangan jam
mengajar, dapat diberi jadwal pada
sekolah tersebut.
Guru mempunyai  Bagian dari tuntutan Permendiknas  Kepala sekolah melakukan penilaian Kepala Sekolah, Guru, Sepajang tahun  Kompetensi guru yang
kompetensi yang No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kompetensi guru (PKG) komite sekolah ajaran kurang (hasil dari PKG)
dipersyaratkan Kualifikasu Akademik dan Kompetensi  Kepala sekolah bersama komite dapat ditingkatkan
Guru sekolah menyusun dan mengesahkan  Guru memiliki kebiasaan

49 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
 Untuk mendapatkan kebermutuan program peningkatan kompetensi guru untuk mengimplementasikan
dalam memberikan layanan untuk satu tahun. kemampuannya dalam
pembelajaran bagi peserta didik  Kepala sekolah dan guru-guru layanan bagi peserta didik.
melaksanakan program peningkatan
kompetensi guru.
Kepala sekolah Merupakan syarat formal yang harus  Kepala sekolah melanjutkan studi Kepala sekolah Sepanjang  Kepala sekolah dapat
memiliki kualifikasi dipenuhi dari Permendiknas No. 13 tahun S1/D4; tahun ajaran menyelesaikan studi,
pendidikan 2007 tentang standar kepala  Mengajukan bea siswa S1/D4 ke minimal S1/D4.
minimal sekolah/madrasah Pemerintahan kab./kota atau ke Pusat
atau perusahaan sekitar melalui
program CSR
 Konselor Merupakan syarat formal yang harus  TAS, Pustakawan, penanggungjawab Kepala Sekolah, TAS, 1 – 4 tahun TAS, Pustakawan, Laboran,
mempunyai dipenuhi dari Permendiknas No. 24 tahun bengkel, dan Konselor melanjutkan Pustakawan, Konselor memiliki kualifikasi
kualifikasi 2008 tentang Standar TAS/M, studi sesuai dengan tuntutan Penanggungjawab yang sesuai dengan
pendidikan Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang permendiknas (SMA/SMK, D3, S1/D4) bengkel, Konselor Permendiknas, yaitu:
minimal Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/  Kepala sekolah mendorong dan TASD = SMK/sederajat
 Tenaga Madrasah, Permendiknas No. 26 tahun memfasilitasi TAS, Pustakawan, TASMP = D3
Administrasi 2008 tentang Standar Tenaga penanggungjawab bengkel, Konselor TASMA/K = S1/D4
mempunyai Laboratorium Sekolah/ Madrasah, untuk melanjutkan studi sesuai dengan Kepala perpustakaan
kualifikasi Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang kualifikasi pada masing-masing (pendidik) = S1/D4
pendidikan Standar Kualifikasi Akademik dan Permendiknas. Kepala perpustakaan (Non-
minimal Kompetensi Konselor  Jika sekolah merekrut tenaga honorer pendidik) = D2 Ilmu
 Tenaga untuk TAS, Pustakawan, perpustakaan
perpustakaan Penanggungjawab bengkel, Konselor, Tenaga perpustakaan =
mempunyai diusahakan untuk merekrut yang SMA/sederajat
kualifikasi sudah memenuhi kualifikasi. Kepala Laboratorium
minimal (pendidik) = S1/D4
 Penanggung- Kepala Laboratorium (laboran)
jawab = D3
bengkel Teknisi Laboratorium = D2
mempunyai Laboran sekolah =
kualifikasi SMA/Sederajat
pendidikan Konselor = S1

50 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
minimal
Sekolah Untuk memelihara dan menjaga sekolah  Jika memungkinkan, Kepala sekolah Kepala sekolah Sepanjang Sekolah memiliki penjaga
mempunyai dari gangguan sosial, bencana, dan merekrut satu atau beberapa penjaga tahun ajaran sekolah sesuai kebutuhan
penjaga sekolah lingkungan sekitar. sekolah sesuai dengan kebutuhan
sekolah
 Kepala sekolah mengajukan
pemenuhan tenaga penjaga sekolah
kepada Pemerintah daerah kab./kota.
Kepala Sekolah Mengelola dan memimpin sekolah  Kepala sekolah melakukan penilaian Kepala sekolah Sepanjang Kepala sekolah menguasai
mempunyai merupakan hal yang kompleks dilihat dari diri sendiri untuk mengetahui tahun ajaran kompetensi yang
kompetensi yang urusan-urusan dan masalah-masalah yang sejuahmana sudah/belum menguasai dipersyaratkan
dipersyaratkan harus ditangani dan dipecahkan oleh kompetensi yang disyaratkan. Hal ini
seorang kepala sekolah, karena itu, tanpa dapat dilakukan dengan cara refleksi
penguasaan kompetensi yang disyaratkan diri atau pengisian daftar checklist,
dalam Permendikan No. 13 tahun 2007, atau bertanya kepada warga sekolah
kemajuan sekolah akan sangat lambat, mengenai kekurangan kepala sekolah.
bahkan sekolah tidak akan berhasil  Kepala sekolah menyusun rencana
mencapai visi dan misinya pengembangan profesi secara
berkelanjutan
 Kepala sekolah mengimplementasikan
program/kegiatan pengembangan diri
melalui berbagai bentuk dan jenis
kegiatan seperti: 1) mengikuti kegiatan
pengembangan profesi di K3S atau
MKKS. 2) meminta dibina secara
langsung oleh pengawas pada
kompetensi-kompetensi yang belum
dikuasai, dll.
Konselor Layanan tenaga konselor berkaitan  Tenaga konselor melakukan penilaian Kepala Sekolah, Tenaga Sepanjang Kompetensi tenaga konselor
mempunyai langsung dengan pengembangan atau kompetensi sebagai konselor, baik konselor tahun ajaran sekolah terus meningkat stiap
kompetensi yang pemecahan masalah peserta didik, melalui pengisian instrument, penilaian tahunnya sesuai dengan
dipersyaratkan sehingga kompetensi yang harus dimiliki dari kepala sekolah, penilaian kebutuhan/hasil pemetaan
harus betul-betul dikuasai. Jika tidak, maka pengawas, atau pihak lain yang kompetensi.
tindakan yang dilakukan oleh konselor dianggap kompeten.

51 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
akan sangat beresiko menyebabkan  Tenaga konselor menyusun rencana
disorientasi kepribadian peserta didik. pengembangan keprofesian untuk satu
tahun ajaran yang dilakukan setiap
tahunnya.
 Tenaga konselor melaksanakan
program/kegiatan pengembangan
kompetensi melalui berbagai cara,
misalnya: penelitian tindakan,
pembinaan oleh kepala sekolah,
pembinaan oleh pengawas, MGMP
BK, dll.
Tenaga Pengelolaan perpustakaan merupakan  Pustakawan sekolah/madrasah Kepala sekolah, tenaga Sepanjang Kompetensi yang belum
perpustakaan kegiatan yang secara langsung berkaitan melakukan penilaian kompetensi perpustakaan sekolah/ tahun ajaran dikuasai oleh pustakawan
mempunyai dengan penyediaan atau fasilitasi belajar sebagai tenaga perpustakaan madrasah sekolah dapat dikuasai secara
kompetensi yang peserta didik, khususnya di ruang sekolah/madrasah, baik melalui bertahap dalam setiap
dipersyaratkan perpustakaan. Untuk memberikan pengisian instrument, penilaian dari tahunnya sesuai dengan hasil
dukungan yang optimal, diperlukan kepala sekolah, penilaian pengawas, pemetaan kompetensi
layanan yang professional, karenanya atau pihak lain yang dianggap
tenaga perpustakaan sekolah haruslah kompeten.
orang-orang yang memiliki kompetensi  Pustakawan sekolah/madrasah
sebagaimana dipersyaratkan dalam menyusun rencana pengembangan
Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang keprofesian untuk satu tahun ajaran
Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ yang dilakukan pada setiap tahunnya.
Madrasah  Pustakawan sekolah/madrasah
melaksanakan program/kegiatan
pengembangan kompetensi melalui
berbagai cara, misalnya: workshop
pengembangan layanan perpustakaan,
pembinaan langsung dari KS,
pembinaan langsung dari pengawas,
mengikuti kegiatan asosiasi
pustakawan sekolah/madrasah,
pelatihan ICT untuk tenaga
perpustakaan, dll.

52 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Luas lahan Untuk kepentingan pelayanan yang  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah. komite Sepanjang  Sekolah memiliki desain
sekolah sesuai memadai bagi peserta didik dan proses membandingkan lahan yang dimiliki sekolah tahun ajaran pengembangan sarana
dengan SNP kerja bagi PTK, lahan sekolah harus sekolah dengan SNP sesuai jenjang dan prasana sekolah
distandarkan sekolah  Sekolah melakukan
 Kepala sekolah menyusun pengajuan pemenuhan
kebutuhan penambahan lahan lahan sekolah kepada
sekolah disertai dengan rencana berbgai pihak terkait
desain pengembangan sarana dan  Sekolah memiliki lahan
prasarana sekolah sekolah sesuai dengan
 Kepala sekolah dan komite sekolah SNP
mengajukan pemenuhan lahan
sekolah sesuai dengan SNP ke
pemerintah kab./kota atau pihak-
pihak yang berkepentingan
Perabot yang Pemenuhan perabot yang dibutuhkan  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah. komite Sepanjang  Sekolah memiliki rincian
dimiliki ruang sesuai SNP akan memberikan mengidentifikasi perabor masing- sekolah tahun ajaran kebutuhan perabot kelas
kelas sesuai kenyamanan bagi peserta didik dalam masing kelas yang dimiliki sekolah yang sudah dimiliki dan
dengan SNP KBM kemudian membandingkannya belum dimiliki
dengan kebutuhan bagi peserta didik  Sekolah melakukan
yang ada. pengajuan pemenuhan
 Kepala sekolah menyusun perabot kelas yang
kebutuhan penambahan atau belum dimiliki kepada
pemeliharaan perabot kelas sesuai berbgai pihak terkait
kebutuhan  Sekolah memiliki
 Kepala sekolah dan komite sekolah kelengkapan perabot
mengajukan pemenuhan perabot kelas sesuai dengan
kelas sesuai dengan SNP ke SNP
pemerintah kab./kota atau pihak-
pihak yang berkepentingan
Kelayakan/kenya Kelayakan kelas merupakan pra-syarat  Sekolah memprogramkan Kepala sekolah, penjaga Penyusunan  Sekolah dapat

53 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
man ruang kelas bagi keberhasilan belajar siswa kenyamanan sekolah dalam RKAS sekolah, peserta didik, RKAS dan melakukan program
untuk belajar  Sekolah menyusun aturan mengenai guru sepanjang tahun kenyamanan kelas
kenyamanan ruang kelas  Lingkungan kelas
 Warga sekolah melakukan dirasakan nyaman oleh
pemeliharaan terhadap fasilitas peserta didik dan guru
ruang kelas sesuai dengan perannya untuk proses
masing-masing pembelajaran
 Kepala sekolah mengevaluasi  Diketahuinya kondisi
keterlaksanaan program pemenuhan kenyamanan lingkungan
kenyamanan ruang kelas kelas
Buku untuk mencapai mutu hasil belajar peserta  Kepala sekolah mengidentifikasi Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah memiliki
perpustakaan didik, sekolah harus melengkapi kebutuhan jumlah buku yang ada dan sekolah, pustakawan tahun ajaran informasi mengenai
sesuai dengan belajar peserta didik, khususnya buku- kebutuhan buku perpustakaan yang kondisi buku di
standar yang buku perpustakaan sebagai salah satu belum dimiliki perpustakaan dan
berlaku sumber belajar bagi peserta didik  Kepala sekolah bersama komite kebutuhannya
sekolah menyusun proporal untuk  Sekolah memiliki
pemenuhan buku yang dibutuhkan di proposal pemenuhan
perustakaan buku perpustakaan
 Kepala sekolah dan komite sekolah  Buku-buku yang
mengajukan pemenuhan kebutuhan dibutuhkan di
buku perpustakaan kepada berbagai perpustakaan sekolah
pihak terkait. lengkap sesuai
kebutuhan
Ketersediaan Peralatan multimedia di perpustakaan  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah memiliki
peralatan diperlukan untuk mendukung layanan menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, pustakawan tahun ajaran informasi mengenai
multimedia di sumber belajar secara online atau sumber multimedia di perpustakaan kondisi peralatan
ruang belajar yang bebasis teknologi informasi,  Kepala sekolah dan komite sekolah multimedia di
perpustakaan seperti penggunaan BSE, sumber belajar menyusun proporal untuk perpustakaan dan
bahasa inggris dll. pemenuhan kebutuhan multimedia di kebutuhannya
perpustakaan kepada berbagai  Sekolah memiliki
pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan multimedia di
mengajukan pemenuhan kebutuhan perpustakaan
peralatan multi media di  Peralatan multimedia

54 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
perpustakaan kepada berbagai yang dibutuhkan di
pihak terkait. perpustakaan sekolah
lengkap sesuai
kebutuhan
Kelayakan/kenya Kelayakan ruang perpustakaan untuk  Sekolah memprogramkan Kepala sekolah, penjaga Penyusunan  Sekolah dapat
manan ruang belajar merupakan pra-syarat bagi kenyamanan ruang perpustakaan sekolah, peserta didik, RKAS dan melakukan program
perpustakaan keberhasilan belajar siswa di perpustakaan dalam RKAS pustakawan sepanjang tahun kenyamanan
untuk belajar  Pustakawan menyusun aturan perpustakaan
mengenai kenyamanan ruang  Lingkungan
perpustakaan perpustakaan dirasakan
 Warga sekolah melakukan nyaman oleh peserta
pemeliharaan terhadap fasilitas didik dan guru untuk
ruang perpustakaan sesuai dengan proses pembelajaran
perannya masing-masing  Diketahuinya kondisi
 Kepala sekolah mengevaluasi kenyamanan lingkungan
keterlaksanaan program pemenuhan perpustakaan
kenyamanan ruang perpustakaan
untuk belajar peserta didik
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium IPA dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium IPA IPA kondisi peralatan
lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium IPA dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium IPA  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA
laboratorium IPA kepada berbagai  Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium IPA lengkap
sesuai kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki

55 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium Fisika IPA (fisika) kondisi peralatan
Fisika lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium Fisika dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium Fisika  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika
laboratorium Fisika kepada berbagai  Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium Fisika
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium kimia dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium Kimia IPA (kimia) kondisi peralatan
lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium kimia dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium kimia  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia
laboratorium kimia kepada berbagai  Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium kimia
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium biologi IPA (biologi) kondisi peralatan

56 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
biologi lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium biologi dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium biologi  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi
laboratorium biologi kepada  Peralatan yang
berbagai pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium biologi
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium bahasa Bahasa (inggris, kondisi peralatan
bahas lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah Indonesia, daerah) peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium bahasa dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium bahasa  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa
laboratorium bahasa kepada  Peralatan yang
berbagai pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium bahasa
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium IPS dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium IPS IPS kondisi peralatan
lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium IPS dan

57 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium IPS  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS
laboratorium IPS kepada berbagai  Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium IPS lengkap
sesuai kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium TIK dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium TIK TIK kondisi peralatan
lengkap  Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium TIK dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium TIK  Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
 Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK
laboratorium TIK kepada berbagai  Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium TIK lengkap
sesuai kebutuhan
Peralatan kerja di Kelengkapan peralatan di ruang bengkel  Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang  Sekolah memiliki
ruang bengkel akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan di sekolah, guru praktik, tahun ajaran informasi mengenai
lengkap dalam proses praktikum ruang bengkel teknisi bengkel kondisi peralatan di
 Kepala sekolah dan komite sekolah ruang bengkel dan
menyusun proporal untuk kebutuhannya
pemenuhan kebutuhan peralatan di  Sekolah memiliki
ruang bengkel kepada berbagai proposal pemenuhan
pihak terkait peralatan di ruang
 Kepala sekolah dan komite sekolah bengkel

58 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
mengajukan pemenuhan kebutuhan  Peralatan yang
peralatan peralatan di ruang bengkel dibutuhkan di ruang
kepada berbagai pihak terkait. bengkel lengkap sesuai
kebutuhan
Kelayakan ruang Kelayakan ruang kerja KS menjadi unsur  Kepala sekolah menganalisis Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
kerja pimpinan pendukung bagi keberhasilan kerja kepala kebutuhan ruang kerja bagi kepala sekolah tahun ajaran melaksanakan program
sekolah, dan menjadi ruang untuk sekolah peningkatan kelayakan
penerimaan tamu sekolah  Membuat keputusan bersama antara ruang kerja kepala
kepala sekolah dengan komite sekolah
sekolah untuk program peningkatan  Sekolah memiliki ruang
kualitas ruang kerja melalui kerja pimpinan sekolah
pembangunan ruang kerja KS atau yang layak untuk bekerja
renovasi ruang kerja KS
 Penajaga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang kerja
kepala sekolah secara rutin
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
sekolah
Kelengkapan Kelengkapan ruang kerja KS menjadi  Kepala sekolah menganalisis Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
sarana ruang unsur pendukung bagi keberhasilan kerja kebutuhan kelengkapan ruang kerja sekolah tahun ajaran melakukan pemenuhan
kerja pimpinan kepala sekolah, dan menjadi ruang untuk kepala sekolah kebutuhan ruang kerja
penerimaan tamu sekolah  Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah
kepala sekolah dengan komite  Ruang kerja pimpinan
sekolah untuk program peningkatan sekolah nyaman untuk
kualitas ruang kerja melalui bekerja
melengkapi perabotan ruang kerja
KS
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
sekolah
Kelayakan ruang Kelayakan ruang kerja guru menjadi unsur  Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
kerja guru pendukung untuk keberhasilan kerja guru menganalisis kebutuhan ruang kerja sekolah, guru tahun ajaran melaksanakan program
guru peningkatan kelayakan

59 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
 Membuat keputusan bersama antara ruang kerja guru
kepala sekolah dengan komite  Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan kerja guru yang layak
kualitas ruang kerja guru melalui untuk bekerja
pembangunan ruang kerja guru atau
renovasi ruang kerja guru
 Penajaga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang kerja
guru secara rutin
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
ruang kerja guru
Kelengkapan Kelengkapan ruang kerja guru menjadi  Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
saran ruang kerja unsur pendukung bagi keberhasilan kerja menganalisis kebutuhan sekolah, guru tahun ajaran melakukan pemenuhan
guru guru kelengkapan ruang kerja guru kebutuhan ruang kerja
 Membuat keputusan bersama antara guru
kepala sekolah dengan komite  Ruang kerja guru
sekolah untuk program peningkatan nyaman untuk bekerja
kualitas ruang kerja melalui
melengkapi perabotan ruang kerja
guru
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
ruang kerja guru
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang ibadah  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
manan ruang menjadi unsur penting untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan ruang tahun ajaran melaksanakan program
ibadah praktik ibadah warga sekolah di ruang ibadah peningkatan kelayakan
ibadah  Membuat keputusan bersama antara ruang ibadah
kepala sekolah dengan komite  Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan ibadah yang
kualitas ruang ibadah melalui layak/nyaman untuk
pembangunan atau renovasi ruang ibadah warga sekolah
ibadah
 Warga sekolah melakukan

60 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
perawatan terhadap ruang ibadah
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
ruang ibadah
Kelengkapan Kelengkapan sarana ruang iabadah  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
sarana ruang menjadi unsur pendukung untuk motivasi menganalisis kebutuhan tahun ajaran melakukan pemenuhan
ibadah beribadah di ruang ibadah kelengkapan ruang ibadah kebutuhan ruang ibadah
 Membuat keputusan bersama antara  Ruang ibadah sekolah
kepala sekolah dengan komite nyaman untuk dijadikan
sekolah untuk program peningkatan tempat ibadah
kualitas ruang kerja melalui
melengkapi kelengkapan ibadah di
ruang ibadah
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
ruang sarana di ruang ibadah
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang jamban  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
manan ruang menjadi unsur penting untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan ruang tahun ajaran melaksanakan program
jamban praktik hidup sehat di sekolah jamban peningkatan kelayakan
 Membuat keputusan bersama antara ruang jamban
kepala sekolah dengan komite  Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan jamban yang
kualitas ruang jamban melalui layak/nyaman
pembangunan atau renovasi ruang
jamban
 Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang jamban
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
ruang jamban

61 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Kelengkapan Kelengkapan sarana jamban menjadi  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
sarana jamban unsur pendukung untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan tahun ajaran melakukan pemenuhan
praktik hidup sehat di sekolah kelengkapan sarana jamban kebutuhan ruang jamban
 Membuat keputusan bersama antara  Sarana jamban sekolah
kepala sekolah dengan komite nyaman untuk digunakan
sekolah untuk program peningkatan oleh warga sekolah
kualitas jamban melalui melengkapi
kelengkapan sarana jamban
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
sarana jamban
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang UKS menjadi  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
manan ruang unsur penting untuk meningkatkan praktik menganalisis kebutuhan ruang UKS tahun ajaran melaksanakan program
UKS hidup sehat di sekolah  Membuat keputusan bersama antara peningkatan kelayakan
kepala sekolah dengan komite ruang UKS
sekolah untuk program peningkatan  Sekolah memiliki ruang
kualitas ruang UKS melalui UKS yang layak/nyaman
pembangunan atau renovasi ruang
UKS
 Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang UKS
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
 Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan ruang UKS
Kelengkapan Kelengkapan sarana ruang UKS menjadi  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
sarana ruang unsur pendukung untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan tahun ajaran melakukan pemenuhan
UKS praktik hidup sehat di sekolah kelengkapan sarana UKS kebutuhan ruang UKS
 Membuat keputusan bersama antara  Sarana UKS sekolah
kepala sekolah dengan komite nyaman untuk digunakan
sekolah untuk program peningkatan oleh warga sekolah
kualitas ruang UKS melalui
melengkapi kelengkapan sarana

62 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
UKS
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
sarana UKS
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang konseling  Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
manan ruang menjadi unsur penting dalam memberikan menganalisis kebutuhan ruang sekolah, guru BK, tahun ajaran melaksanakan program
konseling layanan bimbingan dan konseling peserta konseling penjaga sekolah peningkatan kelayakan
didik dan guru BK  Membuat keputusan bersama antara ruang konseling
kepala sekolah dengan komite  Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan konseling yang
kualitas ruang konseling melalui layak/nyaman
pembangunan atau renovasi ruang
konseling
 penjaga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang konseling
secara rutin
 Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan ruang konseling
Kelengkapan Kelengkapan sarana konseling menjadi  Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
sarana ruang unsur penting dalam memberikan layanan menganalisis kebutuhan sekolah, guru BK tahun ajaran melakukan pemenuhan
konseling bimbingan dan konseling peserta didik dan kelengkapan sarana konseling kebutuhan ruang
guru BK  Membuat keputusan bersama antara konseling
kepala sekolah dengan komite  Sarana konseling
sekolah untuk melengkapi sekolah nyaman untuk
kelengkapan sarana ruang konseling digunakan oleh peserta
 Mengevaluasi keterlaksanaan didik dan guru BK
program pemenuhan kelengkapan
sarana ruang konseling
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman tempat bermain/OR  Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
manan tempat menjadi unsur penting dalam layanan menganalisis kebutuhan tempat sekolah, guru olahraga, tahun ajaran melaksanakan program
bermain/OR kepada peserta didik bermain/OR penjaga sekolah peningkatan kelayakan
 Membuat keputusan bersama antara tempat bermain/ OR
kepala sekolah dengan komite  Sekolah memiliki tempat

63 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sekolah untuk pembangunan atau bermain/OR yang
renovasi tempat bermain/OR layak/nyaman
 Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap tempat
bermain/OR secara rutin sesuai
dengan perannya masing-masing
 Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan tempat bermain/OR
Kelengkapan Kelengkapan sarana tempat bermain/OR  Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
sarana tempat menjadi unsur penting dalam layanan menganalisis kebutuhan sekolah, guru olahraga tahun ajaran melakukan pemenuhan
bermain/OR kepada peserta didik kelengkapan tempat bermain/OR kebutuhan tempat
 Membuat keputusan bersama antara bermain/OR
kepala sekolah dengan komite  Sarana tempat
sekolah untuk melengkapi bermain/OR sekolah
kelengkapan sarana tempat nyaman untuk digunakan
bermain/OR oleh peserta didik dan
 Mengevaluasi keterlaksanaan guru OR
program pemenuhan kelengkapan
sarana tempat bermain/OR
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang sirkulasi akan  Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
manan ruang mempermudah layanan bagi peserta didik menganalisis kebutuhan ruang sekolah, guru olahraga, tahun ajaran melaksanakan program
sirkulasi dalam mencari sumber belajar sirkulasi penjaga sekolah peningkatan kelayakan
 Membuat keputusan bersama antara ruang sirkulasi
kepala sekolah dengan komite  Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk pembangunan atau sirkulasi yang
renovasi ruang sirkulasi layak/nyaman
 Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang sirkulasi
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
 Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan ruang sirkulasi

64 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Kelengkapan Kelengkapan ruang sirkulasi akan  Kepala sekolah dan pustakawan Kepala sekolah, komite Sepanjang  Sekolah dapat
sarana ruang mempermudah layanan bagi peserta didik sekolah menganalisis kebutuhan sekolah, pustakawan tahun ajaran melakukan pemenuhan
sirkulasi dalam mencari sumber belajar kelengkapan ruang sirkulasi kebutuhan ruang
 Membuat keputusan bersama antara sirkulasi
kepala sekolah dengan komite  Sarana ruang sirkulasi
sekolah untuk melengkapi sekolah nyaman untuk
kelengkapan sarana ruang sirkulasi digunakan oleh peserta
 Mengevaluasi keterlaksanaan didik dan pustakawan
program pemenuhan kelengkapan
sarana ruang sirkulasi
Pencemaran Sekolah yang bebas dari pencemaran  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
lingkungan lingkungan merupakan salah satu bentuk menganalisis pencemaran tahun ajaran melaksanakan program
pengkondisian hidup sehat bagi peserta lingkungan sekolah pencegahan
didik  Membuat keputusan bersama antara pencemaran lingkungan
kepala sekolah dengan komite sekolah
sekolah untuk penanganan  Lingkungan sekolah
pencemaran lingkungan sekolah, layak/nyaman sebagai
semisal dengan memprogramkan tempat belajar bagi
sekolah hijau peserta didik
 Warga sekolah melakukan
penanganan pencemaran
lingkungan sekolah secara rutin
sesuai dengan perannya masing-
masing
 Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program
penanganan pencemaran
lingkungan sekolah
Kelengkapan Kelengkapan sarana drainase,  Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang  Sekolah dapat
sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan menganalisis kebutuhan sarana tahun ajaran melakukan pemenuhan
pembuangan (perindang) memberikan kenyamanan bagi drainase, pembuangan limbah, kebutuhan sarana
limbah, warga sekolah untuk tinggal di sekolah pepohonan (perindang) drainase, pembuangan
pepohonan  Membuat keputusan bersama antara limbah, pepohonan
(perindang) kepala sekolah dengan komite (perindang)

65 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sekolah untuk melengkapi  Lingkungan sekolah
kelengkapan sarana drainase, nyaman bagi warga
pembuangan limbah, pepohonan sekolah
(perindang)
 Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
sarana sarana drainase,
pembuangan limbah, pepohonan
(perindang)

6. STANDAR PENGELOLAAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Sosialisasi visi, Visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan PTK di sekolah, komite Satu bulan Sekolah memiliki visi, misi,
misi dan tujuan rujukan utama dalam penyusunan rencana bersama antara sekolah dengan para sekolah, pemangku dan tujuan sekolah yang
sekolah dilakukan kerja jangka pendek, menengah maupun pemangku kepentingan kepentingan sekolah, dimiliki bersama oleh
kepada semua panjang missal: alumni, DU/DI, sekolahd an para pemangku
warga sekolah. dll. kepentingan
Warga sekolah Visi, misi, dan tujuan sekolah yang tidak Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan PTK di sekolah, komite 1 bln Semua/kecenderungan
memahami visi, dipahami tidak akan memberikan energy bersama antara sekolah dengan para sekolah, warga sekolah dapat
misi dan tujuan untuk pencapaian visi dan tujuan dan pemangku kepentingan berkontribusi untuk
sekolah pelaksanaan misi-misi sekolah pencapaian visi dan tujuan
sekolah, dan
mengimplementasikan misi
sekolah karena mereka
memahami visi, misi, dan
tujuan sekolah
Sosialisasi KTSP  KTSP merupakan produk bersama  KTSP dibuat dalam versi ringkas Kepala sekolah, guru- Menjelang atau Stakeholders sekolah dapat

66 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sekolah dilakukan yang mencerminkan layanan pokok (resume) dan versi lengkap. Versi guru, komite sekolah awal tahun dengan mudah menerima
kepada semua sekolah bagi peserta didiknya. Karena ringkas diperuntukan bagi ajaran dan memahami informasi
warga sekolah itu, semua pihak yang terlibat dengan masyarakat umum, sedangkan versi yang terkandung dalam
penyelenggaraan sekolah ybs harus lengkap diperuntukan bagi pengelola KTSP
mengetahui dan memahami informasi sekolah.
yang tertuang dalam KTSP dengan  Minimal satu tahun satu kali, pihak
baik sekolah wajib mengundang para
 Supaya tidak terjadi pemaknaan yang pemangku kepentingan
berbeda atau salah terhadap hal-hal (stakeholders) untuk melakukan
yang harus dilakukan oleh berbagai proses sosialisasi KTSP.
pihak dalam memberikan layanan bagi  Jika sekolah memiliki website,
peserta didik, khususnya layanan proses sosialisasi dapat dilakukan
pendidikan. melalui pengunduhan di website
 Supaya semua orang yang sekolah.
berkepentingan dapat ikut  Jika sekolah memiliki Koran/majalah
berkontribusi terhadap sekolah, sosialisasi dapat dilakukan
penyelenggaraan sekolah secara melalui perantara Koran/majalah
proporsional sesuai dengan perannya sekolah.
masing-masing.
Sekolah memiliki  Penyusunan rencana program Sekolah menyelenggarakan workshop Kepala sekolah, komite Antara 1 - 4 hari  Stakeholder skolah
dokumen rencana merupakan salah satu dari fungsi untuk menyusun rencana kerja sekolah sekolah, unsur peserta terlibat dalam
kerja sekolah manajemen sekolah bersama dengan stakeholders dalam didik, unsur PTK lainnya, penyusunan RPS dan
dalam bentuk  RKS dan RKAS merupakan pedoman bentuk RKS dan RKAS pengawas, dan pihak- RKAS
RKS dan RKAS bagi semua warga sekolah dalam pihak yang dinilai  Sekolah memiliki
mengelola dan mengembangkan sekolah berkontribusi dokumen RKS dan
sekolah untuk mencapai visi dan misi dalam mengelola RKAS yang merupakan
sekolah sekolah, seperti DU/DI, produk bersama
 RKS dan RKAS menjadi salah satu tokoh masyarakat yg
rujukan dalam proses evaluasi tidak masuk dalam
keberhasilan program kerja/kegiatan komite sekolah, dll.
sekolah dalam setiap tahunnya.
Penyusunan RKS  Komite sekolah, dewan pendidikan,  Penyusunan/workshop/lokakarya Kepala sekolah, komite Antara 1 - 4 hari  RKS dan RKAS dibuat
memperhatikan dinas pendidikan kab./kota, atau RKS dan RKAS melibatkan para sekolah secara bersama dengan

67 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pertimbangan yayasan merupakan bagian yang tidak stakeholders sekolah melibatkan stakeholder
komite sekolah, dapat dipisahkan dengan pengelolaan  Pengesahan RPS dan RKAS sekolah
disetujui oleh sekolah. Karena itu RKS dan RAKS mencantumkan “mengetahui” pihak  RKS dan RKAS
Dewan perlu untuk diberikan pertimbangan komite sekolah, dewan pendidikan, ditandatangani oleh
Pendidikan, dan oleh unsur-unsur tersebut. dan dinas pendidikan kab./kota atau komite sekolah, dewan
disahkan  Sekolah merupakan bagian dari pihak yayasan (khusus bagi sekolah pendidikan, dinas
berlakunya oleh komunitas yang lebih besar, seperti swasta). pendidikan kab./kota
Dinas Pendidikan masyarakat kelurahan, kecamatan, atau yayasan (khusus
kab./kota atau dst. sekolah swasta)
oleh
penyelenggara
sekolah bagi
sekolah swasta
Rencana kerja Guru yang berkualitas merupakan kunci  Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah, guru Ketika  Dalam RKS dan RKAS
sekolah utama keberhasilan sekolah dalam mengusulkan untuk memasukan penyusunan mencantumkan program
mendukung memberikan layanan pokok program kerja pengembangan karir RKS dan RKAS pengembangan karir
pengembangan (pembelajaran/KBM). Pengembangan karir guru ke dalam RKS dan RKAS. guru
karir guru guru merupakan salah satu upaya untuk  Sekolah harus membuat indikator  Kegiatan pengembangan
menjadikan guru memiliki motivasi yang keberhasilan pengembangan karir karir guru didukung oleh
tinggi dalam memberikan layanan yang guru untuk kepentingan pencapaian, kepala sekolah
professional kepada peserta didik dan evaluasi pencapaian dan tindaklanjut  Kegiatan pengembangan
berbagai pihak terkait. dari evaluasi tersebut. karir guru didukung oleh
pendanaan sekolah
Sekolah Program yang diselenggarakan oleh  Penyusunan program–program Warga sekolah (KS, Sepanjang  Dalam satu tahun ajaran,
melaksanakan sekolah harus berorientasi mutu bukan sekolah didasarkan pada masalah- guru, TAS, pustakawan, tahun ajaran sekolah mampu
program sekedar pelaksanaan program tanpa ada masalah dan tantangan-tantangan laboran, konselor, melaksanakan program
peningkatan mutu orientasi peningkatan mutu. Hal ini yang dihadapi sekolah. penjaga sekolah, komite peningkatan mutu yang
sekolah dikarenakan proses manajemen sekolah  Sekolah menyusun indikator sekolah, peserta didik) tertuang dalam RKAS
diorientasikan untuk pencapaian tujuan kebermutuan sekolah/pemenuhan lebih dari 80%.
secara efektif dan efisien standar nasional pendidikan yang  Mutu/prestasi akademik
dijadikan sebagai acuan dalam dan non akademik
upaya pemenuhan SNP. sekolah (guru, siswa,
 Kepala sekolah mempertimbangkan KS) terus meningkat dari

68 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
dampak mutu ketika memutuskan tahun ke tahun
program atau kegiatan yang akan
dilakukan
 Pengelolaan program dan kegiatan
dilakukan secara transparan
sehingga banyak orang/pihak yang
akan memberikan pemikiran untuk
kebermutuannya.
Penyusunan Untuk kesinambungan program dan hasil  Sekolah melakukan EDS dan Kepala sekolah, komite 1 bulan  Program peningkatan
program yang lebih baik, penyusunan program mengolahnya menjadi profil mutu sekolah, unsur peserta mutu sekolah didasarkan
peningkatan mutu peningkatan mutu perlu mengggunakan sekolah didik, unsur orang tua, pada data dan informasi
sekolah hasil evaluasi diri, akreditasi sekolah, dan  Berdasarkan profil mutu sekolah yang akurat dan up
mendasarkan kelulusan siswa. kemudian disusun program kerja todate
pada: hasil jangka menengah (RKS-4 tahunan)  RKS dan RKAS
evaluasi diri, hasil dan tahunan (RKAS).
akreditasi sekolah,
dan kelulusan
siswa
Sekolah Pencapaian visi dan misi sekolah tidak  Kepala sekolah bersama komute Kepala sekolah, guru, Sepanjang  KBM yang dilaksanakan
merealisasikan dapat dilakukan secara terpisah-pisah sekolah dan guru-guru membuat peserta didik, komite tahun ajaran sesuai atau
visi dan misi ke (parsial). Semua kegiatan yang dilakukan indikator keberhasilan visi sekolah sekolah, unsur orang tua, mencerminan upaya
dalam harus sesuai dengan upaya pencapaian sebagai acuan untuk mengetahuai pencapaian visi dan misi
pelaksanaan visi dan misi sekolah. Demikian halnya ketercapaian visi sekolah. sekolah.
kegiatan pengelolaan PTK dan kesiswaan  Kepala sekolah melakukan rapat  PTK memiliki
pembelajaran, merupakan bagian dari manajemen sekolah untuk membahas upaya kemampuan dalam
pengelolaan PTK, sekolah yang tujuan intinya adalah pencapaian visi sekolah melalui memberikan layanan
dan pelaksanaan bagaimana mencapai visi dan misi peran dan tugas masing-masing bagi peserta didik dan
kegiatan sekolah. orang di sekolah. stakeholders lainnya
kesiswaan  Kepala sekolah memberikan  Program kesiswaan
penguatan kepada warga sekolah dapat memfasilitasi
mengenai pentingnya kebermutuan pengembangan potensi
layanan pokok sekolah, yaitu peserta didik secara
”pendidikan bagi peserta didik yang memadai.

69 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
dirancang oleh guru dan difasilitasi
oleh sekolah”
 Untuk menstimulasi motivasi warga
sekolah dalam pencapaian visi dan
misi sekolah, kepala sekolah dapat
membuat program pemeliharaan
dan peningkatan kinerja bagi warga
sekolah, seperti dalam bentuk:
pemilihan siswa terbaik untuk setiap
semester, pemilihan guru terbaik,
pemberian penghargaan kepada
warga sekolah yang berprestasi, dll.
Sekolah Pedoman pengelolaan memberikan  Kepala sekolah memberikan Kepala sekolah Sepanjang Sekolah memiliki dokumen-
menyusun kemudahan bagi warga sekolah dalam petunjuk kepada penanggungjawab tahun ajaran dokumen POS, khususnya
pedoman- melaksanakan tugas-tugasnya untuk program/ kegiatan untuk menyusun dalam implementasi layanan
pedoman mencapai tujuan sekolah atau mengembangkan pedoman- pokok sekolah.
pengelolaan pedoman yang dibutuhkan dalam
sekolah pelaksanaan kerja masing-masing
(menyusun POS)
 Jika POS ini sudah ada, kepala
sekolah melakukan kajian mengenai
efektifitas POS dan kemudian
memperbaiki hal-hal yang dianggap
lemah/kurang.
Budaya dan Pembelajaran sebagai layanan pokok  Kepala sekolah menjadi teladan Kepala sekolah dan Sepanjang Secara psikis, social, dan
lingkungan sekolah tidak akan tercapai secara efektif dalam perilaku ideal yang semua warga sekolah tahun ajaran budaya, Lingkungan sekolah
sekolah kondusif jika budaya dan lingkungan sekolah tidak diharapkan nyaman untuk belajar bagi
untuk kondusif. Terlebih jika sekolah memiliki  Sekolah mengeluarkan aturan tata peserta didik dan nyamana
pembelajaran kondisi toxic culture (mindset, kebiasaan, tertib yang dilaksanakan secara untuk bekerja bagi PTK
dan artifac/simbol-simbol yang konsisten, baik untuk PTK maupun
bertentangan dengan proses pendidikan) peserta didik.
 Penataan lingkungan sekolah dan
kelas diakukan dengan

70 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
memperhatikan kenyamanan psikis,
sosial, dan budaya belajar bagi
peserta didik
Warga sekolah  Transaparansi dan akuntabilitas  Jika memungkinkan semua PTK dan PTK di sekolah Sepanjang Warga sekolah dapat terlibat
dapat mengakses pengelolaan keuangan merupakan komite sekolah diberikan photo copy tahun ajaran dalam menentukan anggaran
laporan bagian dari indikator good RKAS dan dengan mudah
pengelolaan governance.  RKAS ditempel di mading atau pada mengakses informasi
keuangan sekolah  Transparansi dan akuntabilitas akan media yang digunakan oleh warga mengenai pengelolaan
secara transparan memicu profesionalitas yang lebih sekolah keuangan sekolah (baik
dan akuntabel tinggi dalam pelaksanaan setiap  Sekolah mengeluarkan laporan dalam proses penganggaran,
pekerjaan yang dilakukan keuangan bulanan, tiga bulanan, penggunaan, maupun
semesteran, dan tahunan yang pertanggyngjawaban)
dipublikasikan secara rutin kepada
warga sekolah, baik melalui rapat,
media madding atau media yang
paling memunginkan digunakan oleh
sekolah
 Setiap anggaran yang digunakan
oleh sekolah disertai oleh
pertanggungajawaban, baik secara
adeministratif dat/atau kesepakatan
bersama (pihak sekolah dengan
komite sekolah).
Sekolah menjalin  Pengelolaan sekolah sangat tidak  Kepala sekolah mengidentifikasi Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah memiliki
kemitraan dengan mungkin dilakukan hanya oleh kepala pihak-pihak yang potensial untuk sekolah tahun ajaran kesepahaman dan kerja
lembaga lain sekolah dan guru, tetapi harus menjadi mitra sekolah dalam sama dengan berbagai pihak
untuk mendukung melibatkan pihak lain di luar sekolah, mencapai visi dan misi sekolah, baik terkait (eksternal) dalam
implementasi seperti orang tua, DU/DI, dan para secara perorangan, kelompok, mencapai tujuan sekolah.
rencana kerja pemangku kepentingan lainnya. maupun organisasi.
sekolah  Sumber daya sekolah amat sangat  Kepala sekolah menjalin/membuka
terbatas, sedangkan sumber daya pembicaraan dengan stakeholders
masyarakat di sekitar sekolah itu tidak untuk kerjasama yang mutualisme
terbatas.  Sekolah mengirimkan secara

71 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
berkala informasi mengenai
perkembangan sekolah kepada
stakeholders.
 Sekolah mengadakan pertemuan
secara berkala dengan pihak-pihak
yang dianggap potensial, untuk
memelihara dan meningkatkan
komitmen dalam pencapaian visi
bersama sekolah
Sekolah Evaluasi rencana kerja dilakukan untuk  Pada setiap akhir semester PTK, komite sekolah Setiap akhir Sekolah memiliki rencana
melakukan mengetahui tingkat ketercapaian rencana, dilakukan rapat evaluasi bersama semester tindak untuk pemecahan
evaluasi rencana sehingga dapat dilakukan tindak lanjut mengenai capaian kinerja PTK dan masalah yang dihadapi oleh
kerja sekolah untuk perbaikan atau peningkatan kinerja sekolah masing-masing maupun oleh
minimal 1 kali per  Berdasarkan evaluasi tersebut, jika satuan pendidikan
tahun diperlukan, rencana kerja sekolah
direvisi/diperbaiki/disesuaikan
Program supervisi Pelaksanaan supervisi jika tidak dibarengi Kepala sekolah membuat program Kepala Sekolah, guru Sepanjang Guru mengalami
dan evaluasi dengan tindaklanjut, tidak akan supervisi tahunan untuk semua guru. tahun ajaran perbaikan/peningkatan dalam
meliputi: memberikan perbaikan pada proses Setiap guru minimal mengalami proses layanan pembelajaran
pemantauan, pembelajaran. supervise sebanyak 3 kali untuk melihat
evaluasi dan apakah tindak lanjut yang dilakukan
tindak lanjut berhasil atau tidak
Sekolah Hasil evaluasi program kerja sekolah  Setiap akhir semester kepala PTK, komite sekolah Setiap akhir  PTK dan komite sekolah
mensosialisasikan merupakan informasi penting yang harus sekolah mengadakan rapat dengan semester memahami tingkat
laporan hasil diketahui oleh warga sekolah untuk PTK dan komite sekolah untuk capaian, kendala, dan
pelaksanaan ditindaklanjuti oleh warga sekolah melalui membahas laporan hasil pemecahan masalah
program sekolah proses perbaikan atau peningkatan pelaksanaan program sekolah. yang harus diambil ke
(continuous improvement)  Program kerja sekolah yang tidak depannya
sesuai/tidak memungkinkan dicapai  Program kerja sekolah
direvisi yang telah direvisi, jika
ada kebutuhan untuk
revisi program kerja
Sekolah Tindaklanjut merupakan upaya pemecahan  Kepala sekolah, guru, pustawakan, PTK Setiap akhir  PTK termotivasi untuk

72 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
melakukan tindak masalah atau peningkatan mutu, tanpa laboran, TAS menganalisis hasil semester dan bekerja lebih baik
lanjut hasil tindak lanjut, maka evaluasi dapat evaluasi terhadap pelaksanaan Sepanjang  PTK yang kinerjanya
evaluasi dikatakan tidak memiliki makna apa-apa. program kerja sekolah tahun ajaran rendah dapat
pelaksanaan  Melakukan perencanaan meningkatkan kinerjanya
program/kegiatan ulang/penyesuaian terhadap secara bertahap
sekolah program kerja yang belum
direalisasikan dan dirasakan perlu
untuk direvisi
 Merancang program kerja untuk
tahun ajaran selanjutnya yang
didasarkan pada hasil evaluasi hasil
pelaksanaan program kerja yang
telah lalu.
 Memberikan reward kepada PTK
atas capaian keberhasilan kerja
sesuai ketentuan sekolah
 Melakukan pembinaan kepada PTK
yang kinerjanya rendah
Sekolah Proses kerja guru perlu dianalisis dalam  Menjelang tengah semester dan KS, guru Menjelang  Kepala sekolah dan guru
melakukan proses pencapaian tujuan. Apakah efektif akhir semester kepala sekolah dan tengah dan mengalami proses
evaluasi atau tidak? Proses evaluasi ini dilakukan guru melakukan analisis terhadap akhir semester evaluasi bersama
pendayagunaan untuk membandingkan antara apa yang capaian KKM peserta didik. terhadap efektivitas KBM
pendidik pada dilakukan dengan apa yang direncanakan  Berdasarkan capaian KKM siswa ini, dan beban kerja guru
setiap akhir atau membandingkan apa yang kepala sekolah berdiskusi dengan  Sekolah memiliki
semester diharapkan dengan apa yang menjadi guru-guru mengenai apa yang informasi mengenai
kenyataan dari guru-guru di sekolah menjadi kendala bagi guru dalam capaian KKM dan
KBM dan apa yang harus diperbaiki. efektivitas beban kerja
 Kepala sekolah dan guru guru
membandingkan efektifitas beban
kerja guru dengan ketercapaian
KKM pada masing-masing
kelas/mata pelajaran.
 Kepala sekolah dan guru membuat

73 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
kesimpulan-kesimpulan terhadap
proses kerja yang telah dilakukan,
misal: beban kerja guru terlalu berat,
sehingga banyak tugas-tugas siswa
yang tidak terperiksa. Dll.
Sekolah Proses kerja tenaga kependidikan perlu  Menjelang tengah semester dan KS, pustakawan, Menjelang  Kepala sekolah dan
melakukan dianalisis dalam proses pencapaian tujuan. akhir semester kepala sekolah dan laboran, TAS, konselor tengah dan mengalami proses
evaluasi Apakah efektif atau tidak? Proses evaluasi tenaga kependidikan sekolah akhir semester evaluasi bersama
pendayagunaan ini dilakukan untuk membandingkan antara melakukan analisis terhadap terhadap implementasi
tenaga apa yang dilakukan dengan apa yang implementasi tupoksi masing-masing Tupoksi masing-masing,
kependidikan direncanakan atau membandingkan apa  Berdasarkan implementasi tupoksi beban kerja, dan daya
pada setiap akhir yang diharapkan dengan apa yang menjadi masing-masing, kepala sekolah dukung kerja masing-
semester kenyataan dari tenaga kependidikan di berdiskusi dengan tenaga masing
sekolah kependidikan (TK) mengenai apa  Sekolah memiliki
yang menjadi kendala bagi TK informasi mengenai
dalam melaksanakan tupoksinya capaian kerja masing-
dan apa yang harus diperbaiki masing TK dan
kemudian. efektivitas beban kerja
 Kepala sekolah dan TK sekolah TK
membandingkan efektifitas beban
kerja masing-masing TK dengan
ketercapaian target kerja masing-
masing.
 Kepala sekolah dan TK membuat
kesimpulan-kesimpulan terhadap
proses kerja yang telah dilakukan,
misal: implementasi pelayanan
pustakawan terkendala oleh
kemampuan pustakawan dalam
menyusun buku-buku refensi. Dll.
Sekolah mengikuti  Akreditasi diperlukan sebagai salah  Kepala sekolah mengadakan rapat Warga sekolah Sesuai  Sekolah memiliki SK tim
akreditasi oleh satu bentuk pertanggungjawaban sekolah untuk membahas proses kebutuhan akreditasi sekolah
BAN-SM untuk sekolah terhadap para pemangku akreditasi sekolah dan penyusunan  Sekolah memiliki

74 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
melakukan status kepentingan tim akreditasi sekolah sejumlah persyaratan
akreditasi sekolah  Akreditasi diperlukan untuk  Kepala sekolah menyusun tim untuk akreditasi sekolah
kepentingan sekolah dalam akreditasi sekolah yang dikukuhkan  Sekolah memiliki nilai
mengeluarkan izajah bagi peserta melalui surat keputusan KS akreditasi sekolah yang
didik mengenai tim akreditasi sekolah dikeluarkan oleh BAN-
 Akreditasi diperlukan untuk berbagai  Kepala sekolah memfasilitasi tim SM
kepentingan pengelolaan sekolah, akreditasi untuk melakukan tugas-
seperti pembinaan oleh kepala tugasnya.
sekolah dan pengawas, dll.  Tim akreditasi menyiapkan semua
persyaratan untuk akreditasi, seperi
pengisian EDS, dll sesuai petunjuk
akreditasi BAN-SM
 Kepala sekolah memeriksa
persiapan syarat-syarat untuk
diakreditasi yang sudah disiapkan
oleh tim akreditasi sekolah.
 Jika dinilai sudah memenuhi
berbagai persyaratan akreditasi,
Kepala sekolah mengajukan, melalui
dinas pendidikan kab./kota untuk
dilakukan proses akreditasi.

Guru dilibatkan  Keterlibatan guru dalam perumusan  Kepala sekolah menampung semua KS, guru Menjelang awal  Aspirasi guru-guru dapat
dalam perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah perlu aspirasi guru untuk perumusan visi, tahun ajaran diidentifikasi oleh kepala
visi, misi dan karena guru menjadi bagian penting misi, dan tujuan sekolah baru sekolah
tujuan serta dalam pencapaian visi, misi, dan  Kepala sekolah menghadirkan guru- (penyusunan  Sekolah memiliki
penyusunan tujuan sekolah. guru dalam rapat penyusunan visi, RPS/RKS) rumusan visi, misi, dan
rencana kerja  Pelibatan guru akan menguatkan misi, dan tujuan sekolah tujuan sekolah
sekolah komitmen guru dalam proses
pencaaian visi, misi, dan tujuan
sekolah
 Pelibatan guru dalam merumuskan
visi, misi, dan tujuan sekolah akan

75 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
mengakibatkan iklim sekolah menjadi
lebih terbuka dan terbangunnya tim
kerja sekolah yang lebih solid.
Sesuai  Keteladanan kepala sekolah  Kepala sekolah melakukan evaluasi KS Sepanjang  Perilaku kepala sekolah
kompetensinya merupakan bagian dari proses diri terhadap proses tahun ajaran mencerminkan nilai-nilai
kepala sekolah pendidikan di sekolah, khususnya bagi kepemimpinannya secara berkala, yang dianut oleh sekolah
dapat dijadikan peserta didik. seperti seminggu sekali  Warga sekolah
teladan bagi  Perilaku teladan kepala sekolah  Kepala sekolah mendengarkan menghormati
semua warga menjadi perilaku pembanding bagi suara-suara warga sekolah, baik kepemimpinan KS
sekolah warga sekolah dalam menjalankan secara langsung maupun tidak karena kesesuaian
tupoksi masing-masing langsung mengenai proses antara perilaku
 Keteladanan lebih bermakna/efektif kepemimpinannya keseharian KS dengan
dalam proses kepemimpinan kepala  Perilaku kepala sekolah konsisten nilai yang dianut
sekolah dibandingkan perintah atau dalam menjalankan aturan-aturan
petunjuk lisan sekolah

Kepemimpinan Kepemimpinan sekolah yang efektif  Kepala sekolah secara konsisten KS Sepanjang  Warga sekolah dapat
sekolah mampu menjadi kunci untuk kinerja sekolah, menjaga kesesuaian antara apa tahun ajaran mengikuti kepemimpinan
menerapkan ciri- kinerja guru, kinerja tenaga kependidikan yang diucapkan dengan apa yang kepala sekolah
ciri kepemimpinan sekolah dalam mencapai visi, misi, dan dilakukan dalam proses  Perilaku kepala sekolah
yang efektif tujuan sekolah kepemimpinannya jadi teladan bagi warga
 Kepemimpinan kepala sekolah sekolah
dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi sekolah
Warga sekolah  Kemudahan mengakses informasi dan  Kepala sekolah bersama dengan Kepala sekolah Sepanjang  Sekolah memiliki
mudah pengaduan terkait dengan warga sekolah membuat mekanisme tahun ajaran mekanisme pengaduan
mengakses pengelolaan sekolah merupakan pengaduan terhadap pengelolaan terkait dengan
informasi dan bagian dari indikasi good governance. sekolah, seperti menggunakan pengelolaan sekolah
pengaduan terkait  Kemudahan mengakses informasi dan kotapengaduan, SMS, email, dll.  Sekolah menyediakan
dengan pengaduan terkait dengan  Kepala sekolah mengumumkan media pengaduan
pengelolaan pengelolaan sekolah akan membuka (lisan/tulisan) mengenai keterbukaan  Warga sekolah dapat
sekolah peluang yang lebih besar dalam informasi terkait dengan pengelolaan memberikan masukan,
proses peningkatan mutu secara sekolah kepada para pemangku koreksi, gagasan dengan

76 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
berkelanjutan kepentingan sekolah mudah untuk perbaikan
 Kemudahan mengakses informasi dan  Kepala sekolah/pihak yang dan peningkatan mutu
pengaduan terkait dengan ditugaskan merespon pengaduan- sekolah
pengelolaan sekolah akan pengaduan yang masuk ke sekolah  Iklim organisasi (sekolah)
mempermudah kepala sekolah dan terbuka
warga sekolah lainnya untuk
memperbaiki kekurangannya

7. STANDAR PEMBIAYAAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Ada unsur Keterlibatan masyarakat dalam penetapan Penyusunan RKS dan RKAS dilakukan Kepala sekolah, guru, Lokakarya/  Masyarakat memiliki
masyarakat yang biaya sekolah merupakan bagian penting dengan mengundang/menghadirkan komite sekolah, rapat komitmen yang lebih
berpartisipasi dari penguatan komitmen (rasa memiliki) unsur-unsur Kepala sekolah, guru, perwakilan orang tua, penyusunan tinggi untuk kemajuan
dalam rapat masyarakat terhadap sekolah komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, aparat RKAS/RKT sekolah
penetapan tokoh masyarakat, aparat RT, RW, RT, RW, Kelurahan  Ada kesepakatan warga
besaran Kelurahan, dan stakeholders lainnya sekolah dan
pembiayaan yang yang memungkinkan stakeholders sekolah
harus ditanggung mengenai besaran biaya
oleh orang tua per bulan yang harus
murid ditanggung orang tua
siswa/wali murid untuk
biaya operasional
sekolah
Besaran biaya Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah  Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat  RKAS disusun dengan
operasi non- harus didasarkan pada pertimbangan biaya operasi non-personalia, bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
personalia rasional dan dapat dipertanggungjawabkan terlebih dahulu dianalisis standar komite sekolah RKAS yang berlaku
dihitung baik secara internal maupun eksternal biaya per sekolah/program keahlian  Sekolah memiliki
berdasarkan sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan  Rapat penyusunan RKAS besaran biaya operasi
standar biaya per harus mengikuti standar yang berlaku atau menyetujui besaran biaya operasi non personalia

77 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sekolah/ program yang diberlakukan oleh sekolah sesuai non personalia berdasarkan standar berdasarkan standar
keahlian dengan aturan yang ditetapkan pemerintah biaya per sekolah/program studi biaya persekolah/
program keahlian
Besaran biaya Besaran biaya yang dihitung berdasarkan  Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat  RKAS disusun dengan
operasi non- perbandingan dengan rombel akan biaya operasi non-personalia, bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
personalia mempermudah sekolah dan stakeholders terlebih dahulu dianalisis standar komite sekolah RKAS yang berlaku
dihitung dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya biaya per rombel  Sekolah memiliki
berdasarkan sekolah  Rapat penyusunan RKAS informasi mengenai
standar biaya per menyetujui besaran biaya operasi satuan biaya operasi
rombongan non personalia berdasarkan standar non-personalia per
belajar biaya per rombel rombel
Besaran biaya Besaran biaya yang dihitung berdasarkan  Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat  RKAS disusun dengan
operasi non- perbandingan dengan peserta didik akan biaya operasi non-personalia, bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
personalia mempermudah sekolah dan stakeholders terlebih dahulu dianalisis standar komite sekolah RKAS yang berlaku
dihitung dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya biaya per peserta didik  Sekolah memiliki
berdasarkan sekolah  Rapat penyusunan RKAS informasi mengenai
standar biaya per menyetujui besaran biaya operasi satuan biaya operasi
peserta didik non personalia berdasarkan standar non-personalia per
biaya per peserta didik peserta didik
Sekolah Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah  Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat  RKAS disusun dengan
menghitung harus didasarkan pada pertimbangan biaya ATS, terlebih dahulu dianalisis bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
besaran rasional dan dapat dipertanggungjawabkan standar pembiayaan yang komite sekolah RKAS yang berlaku
persentase baik secara internal maupun eksternal berlaku/diberlakukan  Persentase biaya ATS
minimum biaya sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan  Rapat penyusunan RKAS ditetapkan berdasarkan
ATS berdasarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau menyetujui persentase minimum standar pembiayaan
standar yang diberlakukan oleh sekolah sesuai biaya ATS berdasarkan standar
pembiayaan dengan aturan yang ditetapkan pemerintah pembiayaan yang
berlaku/diberlakukan
Sekolah Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah  Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat  RKAS disusun dengan
menghitung harus didasarkan pada pertimbangan biaya BAHP, terlebih dahulu bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
besaran rasional dan dapat dipertanggungjawabkan dianalisis standar pembiayaan yang komite sekolah RKAS yang berlaku
persentase baik secara internal maupun eksternal berlaku/diberlakukan  Persentase biaya BAHP
minimum biaya sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan  Rapat penyusunan RKAS ditetapkan berdasarkan

78 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
BAHP harus mengikuti standar yang berlaku atau menyetujui persentase minimum standar pembiayaan
berdasarkan yang diberlakukan oleh sekolah sesuai biaya BAHP berdasarkan standar
standar dengan aturan yang ditetapkan pemerintah pembiayaan yang
pembiayaan berlaku/diberlakukan
Sekolah Untuk kepentingan pengelolaan keuangan  Rapat RKAS menganalisis Kepala sekolah, Pada saat RKAS mengalokasi dana
menghitung sekolah, sekolah harus menghitung semua kebutuhan biaya selain biaya bendahara sekolah, penyusunan untuk membiayai operasi
besaran biaya pengeluaran sekolah untuk setiap operasi non personalia, ATS, dan komite sekolah RKAS sekolah selain biaya operasi
operasi selain tahunnya. BAHP operasi non personalia, ATS,
biaya operasi non  Rapat RAKS menetapkan biaya dan BAHP
personalia, ATS, sekolah selain biaya operasi non
dan BAHP personalia, ATS, dan BAHP
Kemudahan Akses dokumen keuangan sekolah yang  Kepala sekolah dan bendahara Kepala sekolah, Sepanjang Warga sekolah dapat dengan
mengakses mudah bagi pihak-pihak berkepentingan sekolah mempublikasikan dokumen bendahara sekolah, tahun ajaran mudah mengakses dokumen
dokumen merupakan bagian dari implementasi RKAS kepada warga sekolah komite sekolah pengelolaan keuangan
pengelolaan transaparansi (good governance)  Kepala sekolah dan bendahara sekolah
pembiayaan sekolah mempublikasikan laporan
sekolah keuangan sekolah secara berkala.
Misal per tiga bulan sekali, per
semester sekali, dsb.
Besaran Penyusunan keuangan sekolah harus  Dalam penyusunan RKAS, Kepala Kepala sekolah, Pada saat Dokumen RKAS
perolehan dana mengidentifikasi semua pemasukan sekolah, bendahara sekolah, komite bendahara sekolah, penyusunan mencantumkan rencana
yang bersumber keuangan sekolah, sehingga sekolah sekolah mengidentifikasi besaran komite sekolah RKAS pemasukan keuangan
dari Pemerintah dapat dengan mudah memetakan semua pemasukan keuangan sekolah per sumber masukan
Pusat, pemenuhan kebutuhan biaya operasional sekolah secara komprehensif dan secara keseluruhan
Pemerrintahan & investasi sekolah ketika menyusun  Dalam penyusunan RKAS diketahui
Provinsi, RKAS ancangan jumlah pemasukan
Pemerintahan keuangan sekolah secara
Kab./Kota, orang keseluruhan dan per sumber
tua siswa, dan pemasukan
masyarakat
Sekolah Laporan pembiayaan merupakan bagian  Setiap uang yang dikeluarkan Kepala sekolah, Sepanjang Sekolah memiliki laporan
menyusun dari akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah disertai dengan bukti otentik bendahara sekolah, tahun ajaran pengelolaan keuangan
laporan sekolah, yang akan digunakan untuk  Setiap realisasi pengeluaran dan komite sekolah, sekolah

79 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pengelolaan kepentingan internal dan eksternal pemasukan keuangan sekolah departemen/ program
pembiayaan sekolah. direkap sesuai dengan ketentuan studi masing-masing,
akuntasi yang berlaku PTK
 sekolah menyusun laporan
keuangan beradasarkan sistem
akuntansi keuangan Negara
Kemudahan  Kemudahan akses informasi  Kepala sekolah dan bendahara Kepala sekolah, Sepanjang Warga sekolah dapat dengan
akses terhadap pengelolaan keuangan merupakan sekolah mempublikasikan dokumen bendahara sekolah, tahun ajaran mudah mengakses dokumen
laporan bagian dari good governance. RKAS kepada warga sekolah komite sekolah pengelolaan keuangan
pengelolaan  Kemudahan akses informasi  Kepala sekolah dan bendahara sekolah
keuangan pengelolaan keuangan akan sekolah mempublikasikan laporan
membangun “kepercayaan” dan keuangan sekolah secara berkala.
komitmen (rasa memiliki) para Misal per tiga bulan sekali, per
pemangku kepentingan terhadap semester sekali, dsb.
sekolah

8. STANDAR PENILAIAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Guru membuat Untuk memperoleh data pengukuran  Workshop penyamaan persepsi wakasek bidang Awal tahun Sekolah memiliki buku
rancangan dengan hasil yang tepat dibutuhkan teknik tentang teknik-teknik penilaian yang kurikulum dan guru panduan tentang teknik
penilaian yang penilaian yang valid dan reliabel. Dengan sesuai dengan data hasil belajar yang penilaian sesuai dengan
menggunakan demikian setiap penilaian harus dirancang akan diperoleh. karakter hasil belajar mata
berbagai teknik dengan memperhatikan berbagai teknik  Penyusunan buku panduan tentang pelajaran.
penilaian, misal penilaian. teknik penalaian yang berlaku di
tes untuk prestasi sekolah
belajar,  Review draft panduan teknik penilaian
pengamatan melalui wokshop sehingga
untuk perilaku, menghasilkan model yang
lembar penilaian mengandung unsur inovatif sesuai

80 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
untuk proses standar penilaian.
pencapaian  In House Traning bagi semua guru
kompetensi dalam menggunakan teknik-teknik
penilaian
Guru menyusun Instrumen penilaian yang dikembangkan  Workshop penyamaan persepsi Guru Awal tahun Sekolah memiliki instrumen
instrumen yang oleh guru akan lebih bermakna dan tepat tentang pengembangan instrumen atau bank soal yang dibuat
memenuhi syarat sasaran dalam pengukuran hasil belajar. penilaian yang memenuhi syarat oleh guru.
substansi, Dengan demikian dianggap penting dan substansi, konstruksi, dan bahasa.
konstruksi, dan dijadikan indikator pemenuhan standar  Masing-masing guru mengembangkan
bahasa penilaian jika instrumen dikembangkan instrumen pada setiap mata pelajaran
oleh masing-masing guru. yang diampu.
 Uji coba instrumen yang bekerjasama
dengan sekolah lain untuk menjaga
reliabilitas dan validitas alat ukur
(khusus untuk instrumen ujian akhir
semester)
 Pemanfataan instrumen dalam
kegiatan evauasi
 Pendokumentasian instrumen sebagai
bank soal sekolah.
Satuan Instrumen yang baik adalah instrumen  Workshop penyamaan persepsi Guru Awal tahun Sekolah memiliki instrumen
pendidikan yang memiliki tingkat validitas yang baik tentang pengujian validasi instrumen. atau bank soal yang dibuat
melakukan dan teruji secara empirik.  Uji coba instrumen yang bekerjasama oleh guru.
validitas empirik dengan sekolah lain untuk menjaga
terhadap validitas alat ukur (khusus untuk
instrument instrumen ujian akhir semester)
penilaian  Pemanfataan instrumen dalam
kegiatan evaluasi.
 Pendokumentasian instrumen sebagai
bank soal sekolah.
Satuan Persyaratan instrumen yang baik adalah  Workshop penyamaan persepsi Guru Awal tahun Sekolah memiliki instrumen
pendidikan yang mampu mengukur dari apa yang tentang kriteria instrumen yang baik. atau bank soal yang dibuat
memiliki akan diukur, memiliki daya pembeda, dan  Guru mengembangkan instrumen oleh guru.
instrumen yang reliabel.  Uji coba instrumen yang bekerjasama

81 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
berkualitas dengan sekolah lain untuk menjaga
validitas alat ukur (khusus untuk
instrumen ujian akhir semester)
 Pemanfataan instrumen dalam
kegiatan evaluasi.
 Pendokumentasian instrumen sebagai
bank soal sekolah.
Siswa menerima Tujuan dari kegiatan evaluasi adalah  Setelah melakukan ulangan, guru Guru Harian Siswa menerima informasi
informasi hasil mengukur kemampuan atau kompetensi memeriksa lembar jawaban hasil ulangan harian yang
ulangan harian peserta didik. Oleh karena itu peserta didik  Mengolah data hasil ulangan menjadi dibuktikan dengan
berhak memperoleh informasi tentang infrormasi yang bermakna bagi peserta pengumuman pada papan
hasil-hasil ulangan umum. didik. pengumuman.
 Membagian hasil ulangan kepada
peserta didik setelah data hasil
ulangan direkap oleh guru
Guru Kompetensi peserta didik yang diukur  Setelah melakukan ulangan, guru Guru Harian Siswa menerima informasi
menyampaikan memiliki berbagai dimensi. Nilai yang memeriksa lembar jawaban hasil ulangan harian yang
hasil penilaian dikeluarkan mengandung makna yang  Mengolah data hasil ulangan menjadi dilengkapi dengan deskripsi
akhir kepada multitafsir oleh karena itu perlu dijelaskan infrormasi yang bermakna bagi peserta makna nilai ulangan.
peserta didik dari makna nilai tersebut. didik.
dalam bentuk satu  Membagian hasil ulangan kepada
nilai disertai peserta didik setelah data hasil
deskripsi ulangan direkap oleh guru. Pada nilai
dijelaskan tentang makna dari nilai-
nilai tersebut
Guru memberikan Pembelajaran memiliki prinsip ketuntasan.  Setelah melakukan ulangan, guru Guru Harian Jadwal remedial
remidi pada siswa Setiap peserta didik berhak memperoleh memeriksa lembar jawaban Laporan kegiatan remedia
yang belum pelayanan guru jika mereka belum  Mengolah data hasil ulangan menjadi yang membuat tanggal,
mencapai KKM mencapai KKM melalui remidi. Tujuan infrormasi yang bermakna bagi peserta waktu, tempat, materi yang
remidi adalah memberi kesempatan bagi didik. disampaikan, jumlah peserta
peserta didik untuk menuntaskan KKM  Membagian hasil ulangan kepada didik, dan guru mengajar.
peserta didik setelah data hasil
ulangan direkap oleh guru.
 Guru memberi kegiata remidi terhadap

82 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pokok bahasan yang belum berhasil
dicapoi siswa pada waktu yang telah
ditentukan
Guru Untuk memperoleh data pengukuran  Workshop penyamaan persepsi wakasek bidang Awal tahun Sekolah memiliki buku
menggunakan dengan hasil yang tepat sesuai aspek tentang teknik-teknik penilaian yang kurikulum dan guru panduan tentang teknik
berbagai teknik kognitif, afektif, dan keterampilan sesuai dengan data hasil belajar yang penilaian sesuai dengan
penilaian untuk dibutuhkan teknik penilaian yang valid dan akan diperoleh (kognitif, afektif, dan karakter hasil belajar mata
menilai hasil reliabel. Dengan demikian setiap penilaian psikomotor) pelajaran.
belajar kognitif, harus dirancang dengan memperhatikan  Penyusunan buku panduan tentang
keterampilan, dan berbagai teknik penilaian dan aspek yang teknik penalaian yang berlaku di
afektif akan dinilai sekolah
 Review draft panduan teknik penilaian
melalui wokshop sehingga
menghasilkan model yang
mengandung unsur inovatif sesuai
standar penilaian.
 In House Traning bagi semua guru
dalam menggunakan teknik-teknik
penilaian
Guru mengolah/ Analisis hasil penilaian merupakan tindak  Workshop penyamaan persepsi wakasek bidang Akhir tahun Setiap guru memiliki
menganalisis hasil lanjut upaya monitoring dan laporan hasil tentang analisis hasil penilaian untuk kurikulum dan guru dokumen hasilanalisis
penilaian untuk belajar untuk kegiatan perbaikan, kegiatan perbaikan, mengetahui penilaian dan dokumen hasil
mengetahui mengetahui kemajuan dan kesulitan kemajuan dan kesulitan belajar siswa untuk kegiatan perbaikan.
kemajuan dan belajar. Analisis hasil penilaian merupakan  Melakukan analisis hasil penilaian oleh
kesulitan belajar pemaknaan dari pengumpulan dokumen masing-masing guru.
siswa hasil penilaian.  Kajian analisis hasil penilaian melalui
wokshop sehingga menghasilkan
keputusan untuk melakukan perbaikan.
 Pendokumentasian hasil penilaian
kegiatan perbaikan.
Guru Hasil penilaian memiliki banyak manfaat,  Setelah melakukan ulangan, guru Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
memanfaatkan yaitu tidak sekedar mengukur kompetensi memeriksa lembar jawaban dokumen hasilanalisis
hasil penilaian siswa tetapi cerminan dari rangkaian  Mengolah data hasil ulangan menjadi penilaian dan dokumen hasil
proses pembelajaran. Oleh karena itu hasil infrormasi yang bermakna bagi peserta untuk kegiatan perbaikan.

83 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
penilaian harus dimaknai dan didik.
dimanfaatkan untuk perbaikan  Memanfaatkan data hasil penilaian
pembelajaran dan laporan kepada pihak- untuk perbaikan pembelajaran di masa
pihak terkait. yang akan datang.
 Pe Pendokumentasian hasil penilaian
untuk dibandingkan dengan hasil
penilaian yang akan datang.
Setiap akhir Melaporkan hasil penilaian merupakan  Setelah melakukan ulangan, guru Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
semester, guru bagian dari pelaksanaan prinsip memeriksa lembar jawaban dokumen hasilanalisis
melaporkan hasil akuntabilitas dalam pendidikan.  Mengolah data hasil ulangan menjadi penilaian dan dokumen hasil
penilaian infrormasi yang bermakna bagi peserta penilaian dalam bentuk
didik. laporan.
 Melaporkan hasil penilaian kepada
pihak sekolah yang selanjutnya
disampaikan kepada para stakeholder
terkait.
Guru melaporkan Penilaian akhlak menjadi sangat penting  Setelah melakukan penilaian aspek Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
hasil penilaian untuk disaampaikan kepada guru agama akhlak (yang terkait dengan mata dokumen hasilpenilaian
akhlak kepada agar dapat ditindaklanjuti perbaikan dan pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak
guru agama pembinaan secara terarah akhlak kepada guru agama) Guru agama mnerima
 Melaporkan hasil penilaian akh;lak laporan dalam bentuk
kepada pihak sekolah. deskripsi akhlak yang perlu
diperbaiki.
Guru melaporkan Penilaian kepribadian menjadi sangat  Setelah melakukan penilaian aspek Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
hasil penilaian penting untuk disaampaikan kepada guru kepribadian (yang terkait dengan mata dokumen hasilpenilaian
kepribadian PKn agar dapat ditindaklanjuti perbaikan pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak
kepada guru PKN dan pembinaan secara terarah akhlak kepada guru PKn. Guru PKn menerima laporan
 Melaporkan hasil penilaian akh;lak dalam bentuk deskripsi
kepada pihak sekolah. akhlak yang perlu diperbaiki.
Satuan Nilai akhir peserta didik merupakan  Rapat koordinasi menentukan nilai Kepala Sekolah, Guru Akhir semester Notulensi rapat dewan guru
pendidikan putusan yang akan dipublikasikan secara akhir peserta didik BK dan Guru kelas/mata dalam menentukan nilai akhir
mengadakan luas dan akan menjadi laporan kemajuan  Menetapkan kelulusan pelajaran peserta didik (termasuk
rapat dewan guru peserta didik bagi orang tuanya masing-  Mempublikasikan kepada pihk terkait kenaikan kelas dan

84 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
untuk masing karena itu perlu dirapatkan oleh dan orang tua siswa kelulusan)
menentukan nilai dewan guru.
akhir peserta didik
(termasuk
kenaikan kelas
dan kelulusan)
Satuan Kriteria kenaikan kelas dan KKM menjadi  Rapat koordinasi menentukan kriteria Kepala Sekolah, Guru Awal semester  Notulensi rapat dewan guru
pendidikan acuan dalam menentukan lulusan dan kenaikan kelas dan KKM BK dan Guru kelas/mata tentang kriteria kenaikan
melaksanakan: menjadi target bagi semua siswa dalam  Mempublikasikan kepada pihk terkait pelajaran kelas dan KKM.
kriteria kenaikan mencapai ketuntasan belajar karena itu dan orang tua siswa tentang kriteria  Ketetapan kriteria kenaikan
kelas, KKM sekolah harus memfasilitasi dengan baik kenaikan kelas dan KKM kelas dan KKM dalam surat
pencapaian setiap mata pelajaran. keputusan

Satuan Nilai akhir peserta didik merupakan  Rapat koordinasi menentukan nilai Kepala Sekolah, Guru Akhir semester  Notulensi rapat dewan guru
pendidikan putusan hasil belajar yang perlu diketahui akhir peserta didik BK dan Guru kelas/mata dalam menentukan nilai
melaporkan hasil oleh peserta didik dan orang tuanya  Menetapkan kelulusan pelajaran akhir peserta didik
penilaian setiap karena orang tua/wali adalah pihak yang  Menyampaikan hasil penilaian kepada  Dokumentasi serah terima
akhir semester “menitipkan” pendidikan anak-anaknya orang tua siswa dokumen hasil penilaian
kepada semua kepada pihak sekolah kepada orang tua siswa
orangtua/wali
siswa.
Satuan Hasil Ujian Nasional dari sekolah pada  Menetapkan kriteria hasil UN dari Kepala sekolah dan guru Awal tahun  Dikumen ketetapan kriteria
pendidikan jenjang dibawahnya perlu menjadi acuan sekolah pada jenjang dibawahnya ajaran hasil UN yang yang dapat
memanfatkan seleksi masuk sebagai bentuk yang dapat diterima. diterima.
hasil UN untuk kepercayaan antar sekolah, lebih selektif,  Melaksanakan seleksi administratif
seleksi masuk, dan efisiensi dalam penyelenggaraan berdasarkan hasil UN
pendidikan.  Melaksanakan seleksi akademik jika
dianggap perlu sesuai kebijakan
sekolah masing-masing.
Satuan Sekolah Standar Nasional merupakan  Mempelajari ketetapan batas kelulusan Guru Awal semester  Kisi kisi-kisi soal estimasi
pendidikan sekolah yang telah memenuhi persyaratan UN UN
memiliki rata-rata minimal dala penyelenggaraan pendidikan.  Mengembangkan estimasi kisi-kisi soal  instrumen (soal) yang
UN setinggi UN Dengan demikian secara rasional akan UN setara UN

85 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
SSN mebghasilkan lulusan yang berkualitas  Mengembangkan instrumen (soal)  jadwal tryout untuk peserta
yang ditunjukkan dengan rata-rata UN yang setara UN didik yang akan menghadpi
sama denga atau lebih tinggi dari standar.  Tryout untuk peserta didik yang akan UN
menghadpi UN
Satuan Daya serap peserta didik terhadap isi  Mengembangkan instrumen penilaian Wakasek kurikulum dan Akhir semester  Kisi kisi-kisi soal estimasi
pendidikan materi pelajaran dapat dijadikan estimasi yang didasarkan pada tingkat kesulitan guru UN
memanfaatkan terhadap penguasaan kompetensi. Daya UN.  instrumen (soal) yang
hasil analisis daya serap diukur melalui test. Hasil analisis  Melaksanakan test setara UN
serap data tentang daya serap sangat  Pengolahan hasil tes yang diarahkan  Deskripsi analisis daya
bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pada pengukuran daya serap matei serap.
pembelajaran supaya dapat mencapai ajar
KKM dan kelulusan UN.  Laporan dan tindak lanjut
Guru melakukan Tes praktek merupakan tes perbuatan  Menyusun panduan penilaian tes Guru Akhir semester  Kisi kisi pengembangan tes
penilaian yang hasilnya berupa produk atau perilaku praktek sesuai dengan materi praktek. praktek
terhadap perilaku yang sesuai dengan harapan tujuan  Review panduan penilaian tes praktek  Pengembangan instrumen
kerja siswa pembelajaran. Proses penilaian uji praktek oleh tim ahli yang ditunjuk penilaian tes praktek
sewaktu praktik di adalah pengamatan atau observasi.  Menyelenggarakan tes praktek
bengkel/kebun/mo  Mengolah hasil penilaian praktek dan
diste (hanya untuk melaporkannya
SMK)
Guru menilai Penilaian produk merupakan bagian dari  Menyusun panduan penilaian produk Guru Akhir semester  Kisi kisi pengembangan
produk hasil portofolio hasil belajar yang dinilai sesuai sesuai dengan materi praktek. penilaian produk
praktik siswa dengan harapan tujuan pembelajaran.  Review panduan penilaian produk oleh  Pengembangan instrumen
(hanya untuk Proses penilaian produk adalah observasi tim ahli yang ditunjuk penilaian produk.
SMK) produk hasil praktek.  Menyelenggarakan penilaian produk
oleh guru
 Mengolah hasil penilaian produk dan
melaporkannya
Kualitas soal memiliki kedudukan yang  Memerika dan mereview setiap kisi-kisi Wakasek kurikulum dan Awal semester  Kisi-kisi soal dan butir soal
Pemantauan penting dalam mengukur keberhasilan soal yang dikembangkan oleh guru Guru yang dikembangkan oleh
terahadap kualitas belajar. Kualitas soal ditentukan oleh  Memeriksa dan mereview setiap butir guru
soal tingkat validitas, reliabilitas, daya soal yang dikembangkan oleh guru  Berita acara review kisi-kisi
pembeda, dan kualitas distraktor (pilihan atau pihak lain dan butir soal

86 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
ganda). Setiap soal yang dikembangkan  Melakukan uji coba kualitas soal
harus dipantau agar mampu megukur apa  Melakukan dkumentasi soal dalam
yang akan diukur. Soal yang kualitas bank soal milik sekolah
rendah harus dibuang dan tidak perlu
digunakan.
Pemantauan pelaksanaan ujian  Membentuk panitia penyelenggaraan Guru Akhir semester  Panduan penyelenggaraan
Pemantauan merupakan bagian yang sangat tes ujian
terhadap menentukan dalam kegiatan penilaian. Jika  Menggandakan soal sesuai jumlah  Surat pernyataan
pelaksanaan ujian pelaksanaan ujian tidak tertib, banyak siswa pengawas di atas materai
kecurangan, dan dengan suasana yang  Menetapkan jadwal ujian yan berisi  Sampel soal dan lembar
tidak kondusif maka hasil ujian dianggap tanggal/hari, waktu, tempat, mata jawaban
tidak sah. Oleh karena ini perlu ujian, dan pengawas ujian.
pemantauan yang ketat dalam  Membuat pedoman atau ketentuan
penyelenggaraan ujian penyelenggaraan ujian
 Setiap pengawas membuat surat
pernyataan untuk berlaku jujur, disiplin,
menjaga ketertiban, serta tidak
melakukan tindakan yang mengarah
pada perbuatan membantu siswa
dalam pengerjaan soal selama ujian
berlangsung.
 Melaksanakan ujian dengan tertib
 Memeriksa hasil ujian, mengolah, dan
melaporkan.

87 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


BAB IV
PELEMBAGAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Pelembagaan penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan adalah


penyusunan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tingkat sekolah dan penyusunan tugas
pokok dari masing-masing bagian di tingkat satuan pendidikan untuk pemenuhan
standar nasional pendidikan atau penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu perlu
memperhatikan kebijakan usaha peningkatan mutu yang berlaku secara
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota karena banyak kegiatan yang bukan
merupakan kewenangan bagi satuan pendidikan. Berikut adalah
pelembagaan penjaminan mutu yang perlu dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan penyelenggara satuan
atau program pendidikan, serta satuan pendidikan.

A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat Pemerintah,


Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota, Penyelenggara, dan
Masyarakat
Lembaga penjaminan mutu di tingkat pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota mengukuti prosuder yang berlaku sebagaimana tata
organisasi yang sah berdasarkan perundang-undangan.
Tugas dan fungsi pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota dalam penjaminan mutu pendidikan adalah:
1. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat
berupa peraturan pemerintah dan atau peraturan menteri pendidikan
nasional.Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh

88 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


pemerintah propinsi dapat berbentuk peraturan gubernur tentang penjaminan
mutu pendidikan yang berlaku di provinsi dengan tidak bertentangan dengan
peraturan yang ada di atasnya.Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang
ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota dapat berbentuk peraturan
bupati/walikota tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di
kabupaten/kota dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di
atasnya.

2. PenetapanStandar Mutu Pendidikan


Standar Mutu pendidikan untuk tingkat nasional mengacu pada delapan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikandan
Kebudayaan dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Standar mutu pendidikan untuk tingkat pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota sekurang-kurangnya mengacu pada delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan dapat melebihi dari SNP dengan mengacu pada
keunggulan lokal dan standar internasional.

3. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan.


a. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah berupa bantuan,
fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan
pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dapat berupa (1) Peningkatan standar Pendidik dan
tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Biaya pendidikan
(operasional), dan (4) Membangun sistem informasi pendidikan.
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya yang
berada di kabupaten/kota dan menyampaikan kepada instansi terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi kepada
satuan pendidikan dan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam

89 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar;
Menyampaikan hasil UN dan Akreditasi.
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar

b. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah provinsi berupa


bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada
satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dalam bentuk non-fisik dapat berupa: (1)
Peningkatan standar Pendidik dan tenaga Kependidikan, (2) Penyusunan
POS peningkatan penjaminan mutu kepada pemerintah kabupaten/ kota,
dan (3) Biaya pendidikan (operasional)
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya dari
kabupaten-kota dan menyampaikan kepada pemerintah dan/atau instansi
terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dan pemerintah
kabupaten/kota dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai
pemenuhan standar (baik SPM dan kemudian SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama pemerintah kepada pemerintah kabupaten/kota dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar.

c. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten atau kota


berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan
kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.

90 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


Pemberian bantuan dapat berupa: (1) Peningkatan kompetensi Pendidik
dan tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Biaya pendidikan
(operasional).
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya dan
menyampaikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah dan instansi
terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dalam peningkatan
mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar (baik SPM dan
kemudian SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
kepada satuan pendidikan dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan
sampai pemenuhan standar, dan penyusunan Prosedur Operasional Standar
(POS) peningkatan penjaminan mutu kepada satuan
pendidikan.Penyusunan Program kerja peningkatan mutu, penyusunan
rencana strategis satuan pendidikan.

d. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan


yang dimiliki oleh masyarakat seperti halnya Yayasan berupa bantuan,
fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan
pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya, dapat berupa (1)
Penyediaan Pendidik, (2) Pemberian Sarana dan Prasarana, penggunaan
secara bersama sarana dan prasarana, (3) Pemberian bantuan biaya
pendidikan.
e. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh masyarakat kepada satuan
pendidikan berupa bantuan dan/atau saran/arahan dapat berupa fisik dan
non fisik yang sifatnya tidak mengikat.

91 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


3. P
4. Supervisi dan/atau pengawasan
a. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu,
pemenuhan standar. Supervisi dilakukan kepada pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten dan kota.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota.
b. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah provinsi mulai tahap pemetaan, penyusunan program
peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan bersama-sama
pemerintah kepada pemerintah kabupaten dan kota dan satuan pendidikan
yang menjadi kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
c. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan, penyusunan
program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan
pemerintah kabupaten dan kota ke satuan pendidikan yang menjadi
kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
d. Supervisi dan/atau pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan (yayasan) mulai tahap
pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Supervisi dilakukan ke satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.

92 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


e. Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
masyarakat mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu,
pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan.

5. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS)


POS penjaminan mutu yang ditetapkan oleh penyelenggara satuan pendidikan,
pemerintah kabupaten-kota, pemerintah provinsi dan pemerintah minimal berisi;
langkah, apa, siapa, bagaimana, dan kapan mengimplementasikan penjaminan
mutu pendidikan sesuai dengan kewenangannya.

CONTOH POS PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SD/MI


Siapa Siapa Kapan Hasil
Langkah Metode
Pelaksana Sasaran (Waktu) Dokumen
Sosialisasi Pengawas, Guru-Guru Rapat Awal Tahun Daftar hadir,
Standar (SPM Kepala Sekolah dan anggota Tahunan Ajaran Materi
dan SNP) Komite Atau sosialisasi
sekolah. Workshop Awal Tahun
Anggaran
Pemetaan mutu; Kepala sekolah, Kepala Pengisian Awal Tahun Instrument yg
Pengisian Perwakilan dari sekolah, instrument Ajaran sudah diisi,
instrument: Guru-Guru dan guru, penjaminan dan profil mutu
Pemasukan anggota peserta mutu; akhir tahun sekolah
data; Komite sekolah didik, orang ajaran
Pembinaan tua, komite Pedoman
pengisian sekolah, pengisian
instrument pustakawan, EDS
penjaminan laboran,
mutu pendidikan TAS
Analisis data
Pengiriman data
Pemenuhan Kepala sekolah, Guru mata Analisis Menjelang Dokumen
standar; semua guru pelajaran, dokumen 1 awal tahun KTSP dan
Menyusun guru BK KTSP; ajaran baru kelangkapan-
rencana Analisis nya yang
peningkatan silabus; telah
mutu Analisis RPP; dikembangkan
berdasarkan Analisis
pemetaan mutu; capaian
Pelaksanaan akademik
pemenuhan siswa
standar
Pemantauan Pengawas; Kepala Observasi; Sepanjang Laporan hasil
Pelaksanaan Kepala sekolah; sekolah; wawancara; tahun pemantauan
pemenuhan Komite sekolah guru; studi ajaran pemenuhan

93 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


Siapa Siapa Kapan Hasil
Langkah Metode
Pelaksana Sasaran (Waktu) Dokumen
standar pustakawan dokumen; SNP/
; laboran; pengisian peningkatan
TAS; siswa instrument mutu sekolah
pemantauan
Penilaian Pengawas; Kepala Observasi; Akhir Laporan hasil
pelaksanaan Kepala sekolah; sekolah; wawancara; semester penilaian
Komite sekolah guru; studi terhadap
pustakawan dokumen; pelaksanaan
; laboran; pengisian pemenuhan
TAS; siswa instrument SNP
pemantauan

B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan


Pendidikan
Pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan pada
dasarnya merupakan pengaturan tata kelola pada satuan pendidikan dalam pemenuhan
SNP di sekolah/madrasah bersangkutan. Dalam struktur organisasi pencapaian mutu
pendidikan,satuan pendidikan merupakan lembaga yang langsung berinteraksi dengan
peserta didik. Walaupun demikian, satuan pendidikan adalah struktur yang paling
penting karena merupakan unit yang langsung bersentuhan dengan peningkatan mutu
pendidikan secara langsung.
1. Organisasi Penjaminan Mutu pada tingkat Satuan Pendidikan
Peningkatan mutu pada level satuan pendidikan merupakan
tanggungjawab langsung dari kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer
sekolah. Karena itu, organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan
berada langsung di bawah tanggungjawab kepala sekolah. Dalam hal ini,
tanggungjawab kepala sekolah dalam penjaminan mutu adalah
bertanggungjawab atas terlaksananya:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan pelaporan KTSP; (mencakup: SI, SKL, Standar
Proses, Standar Penilaian).

94 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


b. Pemetaan kebutuhan PTK, pengajuan kebutuhan PTK, penugasan PTK,
penilaian PTK, pembinaan dan pengembangan PTK, pelaporan PTK sekolah.
c. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, penyusunan desain
pengembangan sarana dan prasarana sekolah (jangka panjang dan jangka
pendek), pengajuan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang
dibutuhkan kepada berbagai pihak terkait, pengadaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah, pendayagunaan sarana dan prasarana
sekolah, pemantauan sarana dan prasarana sekolah, pelaporan sarana dan
prasarana sekolah.
d. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah, pedayagunaan keuangan
sekolah secara efektif untuk layanan KBM dan pendukungnya, transparansi
pengelolaan keuangan sekolah, pertanggungjawaban keuangan sekolah,
pelaporan keuangan sekolah kepada pemangku kepentingan sekolah.
e. Perencanaan program kerja sekolah, pelaksanaan program-program kerja
sekolah, pengawasan dan evaluasi program sekolah, kepemimpinan
sekolah, sistem informasi sekolah, dan penilaian khusus sekolah.
Organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan dapat berupa tim sekolah
yang secara khusus ditugaskan sebagai gugus kendali mutu. Organisasi ini
secara langsung berada di bawah kepala sekolah. Namun demikian, keberadaan
gugus kendali mutu dalam bentuk tim mutu sekolah harus mempertimbangkan
kondisi nyata sekolah. Semisal pada SD yang hanya memiliki jumlah guru
terbas, tim ini tidak memungkinkan untuk dibuat, tetapi fungsi-fungsi gugus
kendali mutu ini dapat ditangani secara langsung oleh kepala sekolah. Dengan
demikian, yang menjadi acuan dalam pengembangan organisasi penjaminan
mutu pendidikan pada satuan pendidikan bukanlah keberadaan sub organisasi
sekolah (tim mutu sekolah secara khusus) tetapi lebih kepada bagaimana
sistem penjaminan mutu dapat berjalan dalam penyelenggaraan keseharian
sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki peranan penting untuk
keberlangsungan sistem penjaminan mutu sekolah. Untuk memahami sistem

95 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


penjaminan mutu sekolah, lihak kembali BAB III Bagian D “Tahapan Kegiatan
Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan.”
2. Mekanisme peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar oleh satuan
pendidikan

Menyusunrencanapeningkatanmutu atau pemenuhanstandar Implementasipeningkatanmutu


Informasidarihasilpemetaan (profil mutu sekolah)
RKS

RKAS
Evaluasiketercapaian

Gambar: mekanisme peningkatan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan

Upaya pemenuhan SNP dalam rangka penjaminan mutu oleh satuan


pendidikan dapat dilakukan secara langsung ( feed forward) setelah diketahui
adanya kekurangan dalam pemenuhan SNP. Semisal, jika hasil supervise kepala
sekolah mendapati informasi bahwa implementasi pembelajaran guru-guru
belum sesuai dengan standar proses. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat secara
langsung melakukan tindakan peningkatan mutu melalui teknik supervisi yang
dianggap paling tepat. Artinya tidak harus ada perubahan pada RKAS.
Jika pemenuhan SNP dinilai oleh kepala sekolah atau tim mutu sekolah
sebagai suatu hal yang berat, massal/kolektif, memiliki dimensi waktu jangka
panjang (tidak mendesak), dan memerlukan dukungan sumber daya yang besar
maka upaya pemenuhan mutu sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu
memasukkan program/kegiatan pemenuhan mutu kepada RKAS (baik melaui
revisi ataupun pada tahun berikutnya). Kedua hal ini dapat dilihat secara jelas
pada gambar di atas.

96 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


3. Ruang lingkup kegiatan peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar
oleh satuan pendidikan

Dalam kerangka pemenuhan standar, satuan pendidikan hendaknya


melakukan sekurang-kurangnya kegiatan pokok berikut ini:
a. menyediakan sumber daya pendidikan seperti penyediaan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan
biaya pendidikan (operasional dan investasi) pada satuan pendidikan yang
menjadi kewenangannya, menyusun regulasi dan atau menyusun prosedur
operasional standar (POS), melakukan organisasi dan menyusun rencana
strategis satuan atau program pendidikan.
b. Penyediaan program penjaminan mutu pendidikan sebagaimana ketentuan
Permen Nomor 63 tahun 2009 yaitu dituangkan dalam rencana strategis
satuan atau program pendidikan yang menetapkan target-target terukur
capaian mutu pendidikan secara tahunan dan sejalan dengan Rencana
Strategis Pendidikan Penyelenggara satuan atau program pendidikan yang
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Kabupaten atau Kota yang
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Provinsi yang bersangkutan,
dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional.
c. memenuhi SPM dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak
ditetapkannya izin prinsip pendirian/pembukaan dan operasi satuan atau
program pendidikan; secara bertahap dalam kerangka jangka menengah
yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan
memenuhi SNP; dan secara bertahap satuan atau program pendidikan yang
telah memenuhi SPM dan SNP dalam kerangka jangka menengah yang
ditetapkan dalam rencana strategis satuan pendidikan memenuhi standar
mutu di atas SNP yang dipilihnya.
d. melayani audit kinerja penjaminan mutu yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota sesuai
kewenangannya.

97 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


e. melakukan jejaring yaitu satuan atau program pendidikan mengembangkan
sistem informasi mutu pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang andal, terpadu, dan dalam jejaring yang menghubungkan
antara penyelenggara satuan pendidikan; pemerintah kabupaten atau kota
yang bersangkutan; pemerintah provinsi yang bersangkutan; Kementerian
Agama, bagi satuan atau program pendidikan agama dan keagamaan; dan
kementerian/lembaga lain penyelenggara satuan atau program pendidikan.

98 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


BAB V
PENUTUP

Mutu pendidikan di Indonesia sebagaimana dimaklumi masih cukup


memprihatinkan.Di luar berbagai prestasi akademis yang telah diraih oleh anak
Indonesia di berbagai lomba ilmiah tingkat dunia, kita masih menghadapi masalah
persebaran mutu pendidikan yang disebabkan oleh standar nasional Pendidikan yang
belum dapat dipenuhi oleh pihak sekolah.Untuk itu, peningkatan mutu pendidikan
masih merupakan salah satu program utama yang menjadi fokus perhatian
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan.
Buku manual mutu ini diharapkan dapat dijadikan acuan sekolah untuk mencapai
standar nasional pendidikan. Walaupun masih diakui bahwa taraf kemampuan
sekolah/madrasah sangat beragam dan barangkali tidak semua sekolah/madrasah
mampu mengukuti ketentuan pedoman ini. Namun besar harapan, secara bertahap
sekolah memiliki program yang lebih nyata untuk pencapai SNP sesuai dengan harapan
sekolah/madrasah, orang tua, dan pemerintah.

99 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku:
Juran, Joseph M. &Godfrey, A. Blanton. (1998). Juran’s Quality Handbook. USA: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Sallis, Edward. (2002). TQM in Education. Third Edition. London: Kogan Page Ltd.

Referensi Peraturan Perundang-undangan:


Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Program
Percepatan Pembangunan
PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 TentangStandar Isi (SI)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
TentangStandar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar Pengelolaan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar Kualifikasi

100 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1


Akademik dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
Operasi Non Personalia Tahun 2009
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301)

101 | P a g e - BAHAN UJI PUBLIK TAHAP 1

Anda mungkin juga menyukai