STASE MATERNITAS
HIPERTENSI PADA IBU HAMIL (PRE EKLAMSI)
PADA NY. S PASIEN PUSTU DUAMPANUA KEC. ANREAPI
PATIMAH
Nim :
CI LAHAN CI INSTITUSI
_______________
_______________
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan
lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling
sentuh. Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya
tidak sama. Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya
gangguan perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah
konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.
b) Serviks
Servik menjadi lebih lunak karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah disebut tanda “goodell”.
c) Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti sampai terbentuknya uri. Ovarium yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
d) Vagina dan vulva
kekenyalan atau elastisitas bertambah artinya daya regang bertambah
sebagai persiapan persalinan
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan.
e) Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
Sistem sirkulasi darah
Volume darah
serum darah meningkat 25-30 %, sel darah bertamabah 20%. Curah
jantung akan bertambah sekitar 30%
Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap
meningkat sampai akhir kehamilan
Hitung jenis dan Hb
Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat
untuk kebutuhan oksigen
Nadi dan TD TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
Jantung Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada
minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
f) Sistem pernapasan
Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
Kapasitas vital paru meningkat.
Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
g) Sistem pencernaan
• nafsu makan meningkat, sekresi usu berkurang, aktivitas peristaltik
menurun akibatnya bising usus menghilang karena konstipasi. Aliran
darah ke panggul dan tekanan vena meningkat menyebabkan haemoroid.
Saliva meningkat, mual dan muntah
• Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
• Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness) pengaruh
hormon HCG
h) Tulang dan gigi
Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi
kebutuhan kalsium janin
i) Kulit:
Terjadi hiperpigmentasi pada :
• Muka : cloasma gravida
• Payudara : putting susu dan areola payudara
• Perut : striae gravidarum(garis-garis memanjang atau serong pada perut,
memanjang dari simpisis ke umbilikalis), cicatrix (selulit)
j) Kelenjarendokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( – )
k) Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat
Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
Bayangan vena lebih membiru
Kaku diperas keluar kolostrum berwarna kuning.
l) Metabolisme
BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.
Laktasi
Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh - Janin, uri, air
ketuban, uterus - Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktas
m) Kenaikan berat badan
trimester I : 1 Kg
trimester II: 5 kg
trimester III: 5,5 kg
4. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu
bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai
dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu:
timbang berat badan
ukur tinggi badan
ukur tekanan darah
pemberian imunisasi TT
ukur tinggi fundus uteri serta pemberian tablet besi minimal 90 tablet
selama masa kehamilan.
5. Jadwal kunjungan
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :
Sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan
29-36 minggu setiap 2 minggu sekali
Di atas 36 minggu setiap minggu sekali). Kecuali jika ditemukan
kelainan atau faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik
lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
Untuk ibu hamil:
Trimester Waktu kunjungan Tindakan
I dan II Sebulan sekali. a) Pemeriksaan laboratorium.
b) Pemeriksaan ultrasonografi.
c) Nasehat diet tentang menu
seimbang.
d) Observasi adanya penyakit
yang dapat mempengaruhi
kehamilan, resiko
komplikasi kehamilan.
e) Rencana untuk pengobatan
penyakit, menghindari
terjadinya komplikasi
kehamilan, dan imunisasi
Tetanus Toksoid I.
III Dua minggu sekali sampai a) Evaluasi data laboratorium
ada tanda kelahiran. untuk melihat hasil
pengobatan.
b) Diet menu seimbang.
c) Pemeriksaan
ultrasonografi.
d) Imunisasi Tetanus Toksoid
II.
e) Observasi adanya penyakit
yang dapat mempengaruhi
kehamilan, komplikasi
kehamilan.
f) Rencana untuk pengobatan.
g) Nasehat tentang tanda-tanda
inpartu, kemana harus
datang untuk melahirkan.
6. Tahap pengkajian
a) Anamnesis
Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan
tingkat pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-
30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar
nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi.
Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan
risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti
preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.
Keluhan utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin
periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.
Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang
Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan
hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini
penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan
memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-
3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari. Ditanyakan apakah sudah
pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah,
berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting
untuk data dasar inisial pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan /
masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan
perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau
diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati,
diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan
sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun
operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.
Riwayat khusus obstetri ginekologi
Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya
(dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa
jumlah anak hidup. Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan /
persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian
janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan terdahulu, cara
persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru
lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan
haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali
ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan
memperkirakan atau menentukan tanggal persalinan menggunakan
rumus Naegele:
Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.
Riwayat sosial / ekonomi Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
b). Objektif
a. Status generalis / pemeriksaan umum
Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi.
Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat
badan.
Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat
badan 75 kg. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg
(nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi sirkulasi plasenta).
Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal,
hypertensive / tension headache nyeri suboksipital berdenyut).
Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.
Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi,
gigigeligi.
Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.
Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises,
simetri (kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk
panggul). Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus
dimasukkan menjadi masalah dan direncanakan
penatalaksanaannya.
b. Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik
Proses
Sebelum palpasi abdominal: Kosongkan kandung kemih.
Baringkan ibu terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga
bantal
Abdomen
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda
dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan
ukuran uterus - pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat
diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri
dengan tepi atas simfisis os pubis).
1) Leopold I
Tujuan:
Menentukan umur kehamilan melalui tinggi fundus uteri
dengan menggunakan jari atau meteran.
Meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak
tangan
Menyimpulkan bagian yang teraba di fundus:
Kepala: teraba keras, bundar dan melenting
Bokong: kurang bundar dan kurang melenting
Letak lintang: fundus uteri kosong
2) Leopold II
Tujuan:
Menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil
janin (letak membujur)
Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letak lintang)
Menyimpulkan bagian punggung dan bagian terkecil:
Punggung: bila pemeriksa merasakan adanya tahanan uterus
dari atas kebawah seperti memapan
Bagian kecil: pada arah yang berlawanan dari punggung
teraba benjolan kecil (kaki dan tangan janin)
3) Leopold III
Tujuan:
Menentukan bagian janin apa yang terdapat dibagian bawah
ibu
Menyimpulkan:
Kepala: besar, bulat, keras, melenting (bila belum masuk
PAP)
Bokong: besar tidak keras
Lintang: tidak teraba bagian besar
4) Leopold IV
Tujuan:
Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah
masuk PAP.
Menyimpulkan:
Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa
bertemu) kepala belum masuk PAP.
Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan
tidak bisa bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.
Taksiran berat janin (TBJ) Rumus “Johnson-Tossec”: TFU (cm) -
(11/12) x 155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.
Auskultasi : Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler
yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi
pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan
dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya
pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin
dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut
jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi
menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban / stress
pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan
kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal
distress/gawat janin).
Genitalia eksterna Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada
tidaknya tanda radang, luka / perdarahan, discharge, kelainan
lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa untuk inspeksi
lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in speculo) :
Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco
(cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal
kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga horisontal,
lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna),
keadaan ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks,
dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda
radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup horisontal, diputar
vertikal dan dikeluarkan dari vagina
Genitalia interna Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan
dua jari sebelah tangan dan BIMANUAL dengan tangan lain
menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan konsistensi, tebal,
arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa ada/tidak
kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan. Ditentukan
bagian terbawah. Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu
dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan
ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Pertumbuhan janin 0 – 4 minggu pertumbuhan yang cepat, gigi,
sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak. 4 – 8 minggu Pertumbuhan cel yang cepat, kepala,
muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis kelamin belum
ada, janin bergerak (USG). 8 – 12 minggu mata, ginjal mulai
berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa
refleks primitive mulai. 12 – 16 minggu berkembang skeletal,
meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum
menyatu. 16 – 20 minggu quecning – ibu merasakan, auskultasi,
verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit. 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah
keriput. 24 – 28 minggu kelangsungan hidup dapat – lahir
pergerakan kelompak mata – respon pernapasan. 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di
muka, kulit mulai putih dan keriput kurang. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut
kepala panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga,
rambut. 38 – 40 minggu batas untuk lahir, tulang tengkorak kua
Pemeriksaan lanjutan Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1
kali setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas
36 minggu setiap minggu sekali). Pada kunjungan pemeriksaan
lanjutan, diperiksa : Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan
tinggi fundus uteri. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar /
berat janin, presentasi dan letak janin, denyut jantung janin,
aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion dan letak plasenta
(jika memungkinkan dengan USG).
12 Resiko
termoregulasi
tidak efektif
DAFTAR PUSTAKA
dan KB. Jakarta : EGC. 2. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2.
Jakarta : EGC. 3. Dongoes, RE. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi
http://vhychocolatenurse.blogspot.com/2012/04/laporan-pendahuluananc-
antenatal-care.html http://www.scribd.com/doc/62008932/Antenatal-Lp
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/05/pemeriksaan-obstetri-dan-
asuhan.html http://www.scribd.com/doc/71391112/8/Perubahan-fisiologis-pada-
kehamilan http://askep45kesehatan.blogspot.com/2012/02/lp-antenatal-care.html