Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ully Febra Kusuma

NIM : 04011281621155

Kelas/ Kelompok : Beta 2016/ B4

LEARNING ISSUES

Visum.

a. Proses pembuatan.
- Dilakukan atas permintaan dalam hal penyelidikan terhadap suatu kasus yang
diduga tindak pidana untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka, keracunan ataupun mati kepada seorang ahli kedokteran kehakiman
atau dokter dan ahli lainnya secara tertulis
b. Jenis
- Visum et Repertum untuk orang hidup
 Visum et Repertum biasa. Visum ini diberikan kepada pihak peminta
(penyidik) untuk korban yang tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
 Visum et Repertum sementara. Visum ini diberikan apabila korban
memerlukan perawatan lebih lanjut karena belum dapat membuat diagnosa
dan derajat lukanya. Apabila sembuh dibuatkan Visum et Repertum
lanjutan,
 Visum et Repertum lanjutan. Dalam hal ini korban tidak memerlukan
perawatan lebih lanjut karena sudah smebuh, pindah dirawat dokter lain
atau meninggal dunia.
- Visum et Repertum untuk orang mati. Pada pembuatan visum ini dalam hal
korban mati maka penyidik mengajukan permintaan tertulis kepada pihak
kedokteran forensik untuk dilakukan bedah mayat (autopsi)
- Visum et Repertum TKP. Visum ini dibuat setelah dokter selesai melaksanakan
pemeriksaan TKP.
- Visum et Repertum penggalian jenazah. Visum ini dibuat setelah dokter selesai
melaksanakan penggalian jenazah.
- Visum et Repertum Psikiatri. Yaitu visum terdakwa yang pada saat pemeriksaan
di sidang pengadilan menunjukkan gejala-gejala penyakit jiwa
- Visum et Repertum barang bukti, misalnya visum terhadap barang bukti yang
ditemukan ada hubungannya dengan tindak pidana contohnya darah, selongsong
peluru dan pisau.

Visum et Repertum fisik dibagi lagi menjadi:

- Visum et Repertum Rawagi/ Fisik


1. Visum et Repertum Jenaza
2. Visum et Repertum Korban Hidup
 Visum et Repertum Perlukaan
 Visum et Repertum Keracunan
 Visum et Repertum Kejahatan Seksual
c. Bagian-bagian
- Pembukaan
1. Pada sudut kiri atas dituliskan “PRO JUSTITIA” yang artinya bahwa
Visum et Repertum hanya untuk kepentingan peradilan
2. Ditengah atas dituliskan jenis Visum et Repertum serta nomor Visum et
Repertum tersebut
- Pendahuluan
Pada bagian ini berisikan:
1. Identitas peminta Visum et Repertum
2. Identitas surat permintaan Visum et Repertum
3. Saat penerimaan surat permintaan Visum et Repertum
4. Identitas dokter pembuat/pemeriksa Visum et Repertum
5. Identitas korban/barang bukti yang dimintakan Visum et Repertum
6. Keterangan kejadian di dalam surat permintaan Visum et Repertum
- Pemberitaan
Pada bagian ini berisi hal-hal yang bersifiat objektif yang ditemukan pada tubuh
korban baik pada pemeriksaan luar dan dalam.
- Kesimpulan
pada bagian ini berisi hal-hal yang berisifat subjektif dimana berupa kesimpulan
dokter atas analisa yang dilakukan terhadap hasil pemeriksaan barang bukti
- Penutup
Pada bagian ini berisikan pernyataan dokter bahwa Visum et Repertum ini
dibuat atas sumpah dan janji pada waktu menerima jabatan
- Pada bagian kanan bawah diberikan Nama dan TTD serta cap dinas
dokter pemeriksa.
d. Yang berhak membuat visum.
Dokter umum dan dokter forensik

ANALISIS MASALAH

1. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada saat visum? Andyra ully
- Pemeriksaan luar
Segala sesuatu yang terdapat pada bagian luar tubuh korban seperti bekas
tusukan, bekas robekan, darah dan busa yang keluar dari mulut dsb
- Pemeriksaan dalam
Semua pemeriksaan yang etrkait dengan kondisi tubuh bagian dalam korban
seperti keadaan paru-parunya, lambung, jantung, hati dll
2. Apa saja tanda-tanda seseorang telah meninggal? Ully dyra
- Algor Mortis
Keadaan dimana suhu tubuh orang yang sudah meninggal mengalami penurunan
suhu tubuh sekitar 0,8 C setiap jam setelah kematian hingga mencapai suhu
ruangan
- Rigor Mortis
Pada saat seseorang meninggal maka pompa pada selaput sel otot yang mengatur
kalsium akan berhenti bekerja. Hal ini akan berakibat pada kalsium terperangka
pada sel-sel otot sehingga menyebabkan kontraksi serta mengeras kaku. Keadaan
ini berlangsung sekitar 3-4 jam setelah kematian dengan puncak pada 12 jam
setelah kematian dan akan menghilang dalam 48 jam.
- Livide dan pucat pada kulit
ketika sirkulasi darah terhenti maka sel darah merah yang berta akan bergerak ke
bagian tubuh yang paling dekat dengan tanah sehingga bagian tubuh paling atas
akan terlihat pucat sedangkan bagian tubuh yang dekta dengan tanah akan
mengalami bercak-bercak keunguan.
- Tubuh akan mencerna dirinya sendiri
Enzim di pankreas membuat tubuh mulai mencerna dirinya sendiri. Mikroba akan
bekerja sama dengan enzim-enzim tersebut untuk mengubah tubuh menjadi hijau,
mulai dari area perut dan seterusnya.Ketika bakteri menghancurkan tubuh
manusia, bakteri juga akan melepaskan putresin dan kadaverin, senyawa yang
membuat tubuh manusia berbau busuk.
- Tubuh tertututp Adipocare
Setelah pembusukan, kerusakan akan dengan segera mengubah tubuh menjadi
kerangka. Namun, bila tubuh bersentuhan dengan tanah atau air dingin, maka
pada tubuh akan muncul adipocere. Adipocere merupakan bahan yang berlemak
dan berlilin, yang terbentuk ketika bakteri menghancurkan jaringan tubuh.
Adipocere berfungsi sebagai pengawet alami pada organ dalam.
3. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan di atas?
- Satu gigi depan atas kanan patah sebagian
Ini lebih ke intepretasi: mengidentifikasikan kemungkinan pasien terkena pukulan
kuat dari pelaku sehingga menyebabkan gigi kanannya patah (bisa juga mungkin
dilihat dari bekas lebam pada daerah sekitar bibir atau perdarahan area gusi dan
bucal untuk memperkuat dugaan) atau kemungkinan tertabrak bebatuan sewaktu
hanyut.
- Wajah menggembung
Diakibatkan dari perbedaan tekanan osmotik air sungai dan konsentrasi di dalam
tubuh sehingga menarik masuk air ke dalam jaringan. Sehingga timbulkan wajah
yang menggembung akibat dari air
- Kedua tangan menggenggam
hal ini dapat terjadi pada seseorang yang tenggelam terjadi reflek untuk
menggapai sesuatu. Sehingga ketika korban telah kehabisan nafas keadaan tangan
tetap dalam posisi kontraksi
normalnya Ca terdapat banyak di dalam sakoplasma yang fungsinya adalah untuk
melakukan kontrkasi dan setelah proses kontrkasi selesai kalsium akan kembali
ke dalam retikulum sarkoplasma melalui pompa ion yang membutuhkan energi
dari mitokondria. Namun saat seseorang yang tenggelam dan meninggal.
Kemampuan mitokondria untuk menghasilkan energi tidak dapat dilakukan
sehingga kadar kaslium di dalam sarkoplasma tidak dapat diturunkan untuk
kembali ke retikulum sarkoplasma. Hal ini menyebabkan kalsium memenuhi area
sarkolpalsama dan troponin C terus berikatan dengan kalsium yang memicu
terjadinya kontrkasi otot.
- Tangan dan kaki tampak keriput
Terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotik antara dalam tubuh dan
lingkungan luar (air). Air tawar termasuk ke dalam larutan hipotonik. Ini
menyebabkan air akan terserap ke dalam jaringan tubuh seseorang sehingga
mendesak bagian dari startum korneum dari epidermis. Startum korneum pada
lapisan telapak tangan kaki memiliki ketebalan yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan bagian kulit lainnya sehingga ketika ketika sel yang
membengkak akibat masuknya air. Sehingga terjadilah kerutan.
- Posisi mayat terlentang
beberapa penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang gemuk memiliki
kepadatan lemak yang tinggi. Hal ini menyebabkan tubuh mampu terapung dalam
air.
- Keluar buih mudah pecah pada mulut dan hidung

- Luka iris lengan bawah kanan sepanjang 2 cm dengan dalam 0,5 cm


Kemungkinan korban berusaha mengelek dari senjata tajam yang dibawa pelaku.

Anda mungkin juga menyukai