Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

PRA PROFESI PRAKTIK KEPERAWATAN MATERNITAS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A DENGAN GANGGUAN
SISTEM PEREKEMIHAN
DI RUANG MARWA RS SEHAT MULYA

Disusun Oleh
KELOMPOK 6 :
1. Endar Pristiwana R 1130017154
2. Muzaini 1130017155
3. Lukmanul Hakim 1130017156
4. Nuril Husna 1130017157
5. Fatimahtuzzahro Salsabila 1130017158
6. Areta Salsabila N 1130017159
7. Noer Jamilah 1130017160
8. Nadjunda Sari 1130017163

DOSEN :
Riska Rohmawati, S.Kep., Ns, M.Tr.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
KASUS
Seorang wanita bernama Ny. A berusia 32 tahun masuk ke IGD Rumah
Sakit Sehat Mulya pada sore hari sekitar pukul 16.45. Setelah mendapatkan
perawatan dari dokter dan tim medis lainnya, pasien didiagnosis mengalami
Infeksi Saluran Kemih oleh dokter, dan masuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan
rawat inap di Ruang Marwa. Hasil anamnesis pasien mengatakan bahwa awalnya
pasien merasakan nyeri saat buang air kecil dan nyeri yang dirasakan menyebar
sampai ke pinggang dengan skala nyeri 1-10 berada pada skala 7, BAK sering tapi
sedikit, susah buang air besar, merasakan demam sejak 2 hari yang lalu, dan
badannya terasa panas, nafsu makan berkurang, hanya mau minum, pasien juga
mengeluhkan kerongkongan terasa sakit saat menelan, pasien juga mengatakan
badannya lemas, meraskan badannya menggigil, susah untuk tidur dan sering
mengalami batuk dan pilek.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB: 55kg, TB: 159 cm, suhu
38,4°C, nadi: 80x/menit, respirasi: 20x/menit, TD: 130/80 mmHg. Turgor kulit
kembali segera, kulit kering, membrane mukosa pucat. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan: Hb: 13,2gr/dl, Hematokrit: 39,5%, Eritrosit (RBC) :
4,0(x106/uL), trombosit: 220000/mm3, Leukosit: 14250/uL, Glukosa darah 195
mg/dl, Eosinofil 0,1%, Monosit 6,0%, Limfosit 10,0%, Basofil 0,2%, Neutrofil
83,7%, LED 20mm/jam, Kalsium darah 138,8Meq/L, Kalium 180,0Meq/L,
Natrium 0,45mg/dl, Kreatin 20 mg/dl, Urea 14250/uL.

Keluarga pasien mengatakan bahwa mereka terkejut, tidak menyangka,


dan tidak percaya jika pasien didiagnosa oleh dokter mengalami Infeksi Saluran
Kemih, padahal sebelumnya tidak ada anggota keluarga dari pasien yang
menderita Infeksi Saluran Kemih. Keluarga pasien mengatakan jika mereka tidak
paham tentang Infeksi Saluran Kemih ini dan bagaimana cara perawatannya
terutama setelah pasien pulang dari Rumah Sakit. Keluarga pasien khawatir
memikirkan bagaimana kedepannya hidup pasien dengan menderita penyakit ini.
Terapi saat ini yang diberikan oleh medis yakni diberikan: pemberian cairan D5
500 ml 10tetes/m, Ceftriacone 1x1gr (3x1hari), Paracetamol 3x250mg (3x1hari),
Dulcolak supos 1x1mg (1x1hari).
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

ANALISA DATA
Nama klien : Ny. A No. Register : 345XXX
Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : ISK
Ruang Rawat : Marwa Alamat : Darmo, Surabaya
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : Obstruksi Mekanik Gangguan Eliminasi
Pasien mengatakan sering pada saluran kandung Urin
buang air kecil tapi sedikit, kemih.
sering merasa lelah, pasien
susah BAB.
DO :
 Pasien terlihat lemas Gangguan eliminasi
 TD : 130/80 mmHg urin
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 38,4°C
 RR : 20 x/menit
 BB : 55kg
 TB : 159cm
 Urea 14250/uL
2. DS : Pasien mengatakan nyeri Lingkungan yang Nyeri Akut
saat buang air kecil dan nyeri kotor
yang dirasakan menyebar
sampai ke pinggang dengan
skala nyeri 1-10 berada pada Perkembangbiakan
skala 7, BAK sering tapi bakteri dan kuman
sedikit.

DO : Resiko Infeksi
 Mukosa bibir pasien pucat saluran kemih
 Mimik wajah pasien terlihat
menahan kesakitan
 BB : 55kg Nyeri akut
 PB : 159cm
 Kalium 180,0Meq/L
 Natrium 0,45mg/dl
 Kreatin 20 mg/dl
 Urea 14250/uL.
3. DS : Pasien mengatakan Sering buang air kecil Hipertermia
menggigil, susah untuk tidur
dan sering mengalami batuk
dan pilek.
DO : Kekurangan volume
 Kulit tampak berwarna cairan
merah
 Pasien terlihat lemas
 Hidung terlihat merah Dehidrasi
 TD : 130/80 mmHg
 Suhu : 38,4°C
 Hb: 13,2gr/dl Hipertermia
 Hematokrit: 39,5%
 Eritrosit (RBC) :
6
4,0(x10 /uL)
 Trombosit: 220000/mm3
 Leukosit: 14250/uL
PRIORITAS DIAGNOSA

1. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan adanya obstruksi mekanik


pada saluran kemih yang ditandai dengan adanya sering buang air kecil
tapi sedikit, sering merasa lelah, pasien susah BAB.
2. Nyeri akut berhubungan dengan resiko infeksi pada slauran kemih yang
ditandai dengan nyeri saat buang air kecil dan nyeri yang dirasakan
menyebar sampai ke pinggang dengan skala nyeri 1-10 berada pada skala
7, BAK sering tapi sedikit.
3. Hipertermia berhubungan dengan kekurangan volume cairan dan dehidrasi
yang ditandai dengan menggigil, susah untuk tidur dan sering mengalami
batuk dan pilek.
RENCANA TINDAKAN
Nama klien : Ny. A No. Register : 345XXX
Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : ISK
Ruang Rawat : Marwa Alamat : Darmo, Surabaya

SLKI SIKI
No Kode DIAGNOSA
KODE HASIL KODE HASIL
1. D.0040 Gangguan Eliminasi Urin L.04034 Eliminasi Urine I.04152 Manajemen Eliminasi
Kategori: Fisiologis Tujuan: Urine
Subkategori: Eliminasi Setelah dilakukan Definisi: Mengidentifikasi
Definisi: Disfungsi eliminasi urin. perawatan selama 1x24jam, dan mengelola gangguan
Penyebab: diharapkan gangguan pola eliminasi urine.
a. Penurunan kapasitas kandung kemih eliminasi urine dapat
b. Iritasi kandung kemih teratasi dengan kriteria Intervensi:
c. Penurunan kemampuan menyadari sebagai berikut: Observasi:
tanda-tanda gangguan kandung kemih a. Desakan berkemih a. Identifikasi tanda dan
d. Hambatan lingkungan. (urgensi) dari skala 2 gejala retensi atau
Gejala dan Tanda Mayor: (cukup meningkat) inkontinensia urine (1)
Subyektif: menjadi skala 4 (cukup b. Monitor faktor yang
a. Desakan berkemih (urgensi) menurun) (1) menyebabkan retensi
b. Sering buang air kecil b. Distensi kandung atau inkotinensia urine
c. Nokturia kemih dari skala 2 (2)
Objektif: (cukup meningkat c. Monitor eliminasi urine
a. Distensi kandung kemih menjadi skala 4 (cukup (3)
b. Berkemih tidak tuntas menurun) (2) Terapeutik:
Gejala dan Tanda Minor: c. Berkemih tidak tuntas a. Catat waktu-waktu dan
Subyektif: dari skala 2 (cukup haluaran berkemih (5)
(tidak tersedia) memburuk) menjadi b. Ambil sampel urine
Objektif: skala 4 (cukup tengah (midstream) atau
(tidak tesedia) menurun) (3) kultur (6)
Kondisi Klinis Terkait: d. Frekuensi BAK dari Edukasi:
Infeksi ginjal dan saluran kemih skala 2 (cukup a. Ajarkan tanda dan gejala
memburuk) menjadi infeksi daluran kemih
skala 3 (sedang). (7)
b. Ajarkan mengukur
asupan cairan dan
haluaran urine (8)
c. Anjarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk
berkemih (9)
d. Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
(10)
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian
obat supositoria uretra,
jika perlu (11)
2. D.0077 Nyeri Akut L.08063 Kontrol Nyeri I.08238 Manajemen Nyeri
Tujuan:
Kategori: Psikologis Setelah dilakukan Definisi: Mengidentifikasi
Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan perawatan selama 1x24jam, dan mengelola pengalaman
Definisi: Pengalaman sensorik atau diharapkan nyeri akut dapat sensorik atau emosional yang
emosional yang berkaitan dengan kerusakan teratasi dengan kriteria berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan onset sebagai berikut: jaringan atau fungsional
mendadak atau lambat dan berintensitas a. Kemampuan mengenali dengan onset mendadak atau
ringan hingga berat yang berlangsung kurang onset nyeri dari skala 2 lambat dan berintensitas
dari 3 bulan. (cukup menurun) ringan hingga berat dan
menjadi skala 4 (cukup konstan.
Penyebab : meningkat) (1) Intervensi:
Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, b. Kemampuan mengenali Observasi:
iskemia, neoplasma). penyebab nyeri dari a. Identifikasi lokasi,
Gejala dan Tanda Mayor : skala 2 (cukup karakteristik, durasi,
Subjektif: menurun) menjadi skala frekuensi, kualitas,
a. Mengeluh nyeri 4 (cukup meningkat) intensitas nyeri (1)
Objektif: (2) b. Identifikasi skala nyeri
a. Tampak meringis c. Kemampuan (2)
b. Bersikap protektif menggunakan teknik c. Identifikasi respons
c. Gelisah non-farmakologis dari nyeri non verbal (3)
d. Sulit tidur skala 2 (cukup d. Identifikasi faktor yang
Gejala dan Tanda Minor : menurun) menjadi skala memperberat dan
Subjektif : 4 (cukup meningkat) memperingan nyeri (4)
(tidak tersedia) (3) Terapeutik:
Objektif : d. Keluhan nyeri dari a. Berikan teknik
a. Tekanan darah meningkat skala 2 (cukup nonfarmakologis untuk
b. Pola napas berubah meningkat) menjadi mengurangi rasa nyeri
c. Nafsu makan berubah skala 4 (cukup (5)
d. Proses berfikir terganggu menurun) (4) b. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (6)
c. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri. (7)
Edukasi:
a. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri (8)
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri (9)
c. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
(10)
d. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mrngurangi rasa nyeri
(11)
Kolaborasi:
e. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu (12)
3 D.0129 Hipertermia L.14134 Termoregulasi I.11353 Manajemen Hipertermia
Kategori: Lingkungan Tujuan:
Subkategori: Keamanan dan Proteksi Setelah dilakukan Definisi: Mengidentifikasi
Definisi: Suhu tubuh meningkat di atas perawatan selama 1x24jam, dan mengelola peningkatan
rentang normal tubuh. diharapkan hipertermia suhu tubuh akibat disfungsi
Penyebab: dapat teratasi dengan termoregulasi.
a. Dehidrasi kriteria sebagai berikut:
b. Proses penyakit (mis. infeksi, kanker) a. Menggigil dari skala 2
c. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu (cukup meningkat) Intervensi:
lingkungan menjadi skala 4 (cukup Observasi:
Gejala dan Tanda Mayor: menurun) (1) a. Identifikasi penyebab
Subyektif: b. Kulit merah dari skala 2 Hipertermia (1)
(tidak tersedia) (cukup meningkat) b. Monitor suhu tubuh (2)
Objektif: menjadi skala 4 (cukup c. Monitor haluaran urine
a. Suhu tubuh diatas nilai normal. menurun) (2) (3)
Gejala dan Tanda Minor: c. Takipnea dari skala 2 d. Monitor komplikasi
Subyektif: (cukup meningkat) akibat hopertermia (4)
(tidak tersedia) menjadi skala 4 (cukup Terapeutik:
Objektif: menurun) (3) a. Sediakan lingkungan
a. Kulit merah d. Pucat dari skala 2 yang dingin (5)
b. Takipnea (cukup meningkat) b. Longgarkan atau
c. Kulit terasa hangat menjadi skala 4 (cukup lepaskan pakaian (6)
Kondisi Klinis Terkait: menurun) (4) c. Basahi dan kipasi
Proses infeksi e. Suhu kulit dari skala 2 permukaan tubuh (7)
(cukup memburuk) d. Berikan cairan oral (8)
menjadi skala 4 (cukup Edukasi:
membaik) (5) a. Anjurkan tirah baring
f. Tekanan darah dari skala (9)
3 (sedang) menjadi skala Kolaborasi:
4 (cukup membaik) (6) a. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intervena, jika perlu (10)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : Ny. A No. Register : 345XXX
Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : ISK
Ruang Rawat : Marwa Alamat : Darmo, Surabaya
TANGGAL/
No. IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA/TTD
JAM
1. AF
2. AF
3. AF

Anda mungkin juga menyukai