Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“ INDIVIDU DAN ASPEK PERKEMBANGAN ”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

RIZKA YUNITA 1928041001


NURHAYATI SALAM 1928041024
MIRANDA 1928042019

KELAS 03
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
Abstrak

Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,
tunggal, dan khas. Dalam kaitannya dengan pendidikan, akan lebih ditekankan
hakikat manusia sebagai kesatuan makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai
kesatuan jasmani dan rohani, dan sebgai makhluk ciptaan Tuhan yang hidup
untuk mempersiapakan kehidupan di akhirat. Setiap individu yang satu berbeda
dengan individu yang lainnya karena ciri-ciri yang khusus.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan yang
diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir baik yang menyangkut faktor
biologis maupun faktor sosial. Karakteristik yang berkaitan dengan faktor
biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan yang berkaitan dengan sosial
psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Rangsangan dari
berbagai faktor lingkungan membantu perkembangan potensi-potensi biologis
dan ketnudia membentuk pola karakteristik tingkah laku yang berbeda pada setiap
individu.
DAFTAR ISI

Abstrak.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................4
I. LATAR BELAKANG..............................................................................4
II. RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
II. TUJUAN PEMBELAJARAN...................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Individu.....................................................................................................5
B. Perkembangan (development).................................................................10
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan.................................11
D. Prinsip Perkembangan.............................................................................12
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................13
I. SIMPULAN............................................................................................13
II. SARAN...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul yaitu Individu dan Aspek
Perkembangan.
Tentu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Makassar, 25 Agustus 2020

Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan


perkembangan non fisik. Dan pengertian individu sendiri adalah manusia yang
berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebagai
subyek yang merupakan satu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai
kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan
dengan Tuhan yang menciptakannya
Perkembangan merupakan proses dimana seorang individu mengalami
perubahan dalam aspek psikologis dan sosialnya. Setiap individu dalam proses
hidupnya selalu akan mengalami, tumbuh, berkembang baik dalam hal psikologis
maupun sosialnya dengan melaui beberapa periode/ tahapan-tahapan
perkembangan. Adapun tahapan-tahapan perkembangan suatu individu memiliki
beberapa dan tugas-tugas yang harus dicapai demi keberhasilan perkembangan
pada fase tersebut. Keberhasilan mencapai fase tersebut sangat mempengaruhi
individu untuk melalui tahapan perkembangan selanjutnya dan memperlancar
pelaksanakan tugas-tugas perkembangan pada tahap selanjutnya. Sebaliknya, jika
seseorang individu gagal melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada tahapan
tersebut akan berakibat tidak baik bagi perkembangan psikologis maupun
sosialnya.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian Individu?
2. Bagaimana aspek-aspek pertumbuhan pada Individu?
3. Perbedaan-perbedaan apa yang ada pada Individu?
4. Apakah pengertian Perkembangan?
5. Apa saja Faktor dan Prinsip dari Perkembangan?

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Menjelaskan tentang pengertian Individu
2. Menjelaskan aspek-aspek pertumbuhan pada Individu
3. Memaparkan perbedaan-perbedaan apa saja yang ada pada Individu
4. Menjelaskan tentang pengertian Perkembangan
5. Memaparkan faktor-faktor dan prinsip-prinsip Perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Individu
Pembahasan tentang aspek-aspek perkembangan individu telah dikenali
ada dua hal yang menonjol, yaitu: (1) pada umumnya manusia mempunyai
unsur kesamaan dalam pola perkembangannya dan (2) dalam pola yang
bersifat umum itu, manusia cenderung berbeda fisik dan nonfisik.
Individu menunjukkan kedudukan orang perorang atau perseorangan.
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan,
berkaitan perbedaan individual dengan perseorangan. Ciri atau karakteristik
orang yang satu berbeda dengan lainnya. Dengan kata lain, makna perbedaan
individu menyangkut variasi yang terjadi baik variasi aspek fisik maupun
psikologis. Perbedaan yang segera dikenali oleh guru terhadap siswanya
adalah perbedaan fisiknya, seperti: warna kulit, tinggi badan, berat badan,
bentuk muka, warna rambut, cara berdandannya, sedangkan perbedaan aspek
psikologisnya adalah: perilakunya, kerajinannya, kepandaiannya,
motivasinya, bakatnya, kegemarannya, dsb.
Garry pada 1963 (dalam Hartono, dkk., 1994) mengkategorikan
perbedaan individu sebagai berikut.
1. Perbedaan fisik: usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, pedengaran,
penglihatan, kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk: sosial ekonomi, agama, hubungan keluarga,
suku.
3. Perbedaan kepribadian: watak, motif, sikap dan minat.
4. Perbedaan kemampuan: inteligensi, bakat.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu


Setiap individu hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan non tisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial,
bahasa. bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.

1. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan
lebih panjang dan prosesnya sejak anak lahir hingga ia dewasa.
a. Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan
sangat kompeks karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya
organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk
sistem lengkap.
b. Pertumbuhan sctelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan
pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan manusia
berlangsung hingga dia dewasa. Pertumbuhan fisik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi perilaku anak sehari-hari.
Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan
keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi
bagaimana anak memandang dirinya sendiri dan orang Iain.
2. Intelek-intelek atau daya pikir dipengaruhi oleh kemampuan otak yang
mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi khusus yang dimiliki
manusia. Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan
perilaku fisik.
4. Sosial
Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan manusia Iainnya.
Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama atau berkehidupan
sosial.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk berkomunikasi. Setiap manusia cenderung
berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Pengetian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk
menyampaikan isi pikiran kepada orang Iain.
6. Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh
seoranng individu yang hanya sedikit rangsangan atau latihan
kemarnpuan itu telah berkembang dengan baik.
7. Sikap, nilai dan moral
Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar
dikelompokkan menjadi tiga sasaran. yaiyu penguasaan pengetahuan
(kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan penguasaan motorik.
Sikap, nilai dan moral ditanamkan sejak anak-anak hingga ia marnpu
mengikuti berbagai ketentuan yang ada dalam masyaakat.

Setiap individu berbeda, bidang perbedaan yang tampak dalam perilaku


manusia baik di rumah maupun di sekolah adalah:
1. Perbedaan kognitif
Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar
sekolah, menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal
sebagai Taxonomy Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang
berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap
individu memiliki persepsi tentang hasil pengamatan terhadap suatu objek.
Berarti ia menguasai sesuatu yang diketahui, artinya dalam dirinya
terbentuk suatu persepsi dan pengetahuan itu diorganisasikan secara
sistematik untuk mejadi miliknya. Setiap saat bila diperlukan, pengetahuan
yang dimilikinya dapat direproduksi. Banyak atau sedikit, tepat atau
kurang tepat pengetahuan itu
dapat dimiliki dan dapat diproduksi kembali merupakan tingkat
kemampuan kognitif seseorang.

Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan


dan teknologi setiap orang.Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan
hasil belajar. Sebagaimana diketahui bahwa hasil belajar merupakan
perpaduan antara pembawaan dan pengaruh lingkungan. Faktor dasar yang
berpengaruh menonjol pada kemampuan kognitif. Proses pembelajaran
adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif, diatur, dan
direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang telah dimiliki oleh
anak. Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang
diukur dengan tes hasil belajar. Tes hasil belajar menghasilkan nilai
kemampuan kognitif yang bervariasi. Hal ini menggambarkan adanya
perbedaan kemampuan kognitif setiap individu. Demikian inteligensi
sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Hasil-hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai kemampuan kognitif berkorelasi
positif dengan tingkat kecerdasan seseorang.

2. Perbedaan Dalam Kecakapan Bahasa


Bahasa adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali
dalam kehidupannya. Kemampuan berbahasa setiap individu berbeda.
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan individu untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat
yang bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan tersebuat sangat
dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan, termasuk faktor
fisik yakni organ berbicara.
Guru-guru telah menyadari bahwa adanya perbedaan bagi siswanya
dalam kemampuan untuk menguasai dan memahami bahasa lisan dan tulis
serta kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri secara tepat.
Kelancaran atau sebaliknya hambatan berbahasa bagi anak tergantung
pada kondisi lingkungan keluarga dan pembiasaannya dalam
berkomunikasi serta lingkungan pada umumnya. Dengan kata lain,
pengalaman dan kematangan anak sebelumnya merupakan faktor
pendorong perkembangan anak dalam berbagai kemampuan, termasuk
kemampuan berbahasa.

3. Perbedaan Dalam Kecakapan Motorik


Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan
kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang
dilakukan oleh syaraf pusat (otak) untuk melakukan kegiatan. Kegiatan itu
terjadi karena kerja syaraf yang sistematis. Alat indera menerima
rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke
syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik
untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan.
Dengan demikian ketepatan kerja jaringan syaraf akan menghasilkan suatu
bentuk kegiatan yang tepat, dalam arti kesesuaian antara rangsangan dan
responnya. Kerja ini akan menggambarkan tingkat kecakapan motorik.
Syaraf pusat (otak) yang melaksanakan fungsi sentral dalam proses
berfikir merupakan faktor penting dalam koordinasi kecakapan motorik.
Ketidaktepatan dalam pembentukan persepsi dan penyampaian perintah,
akan terjadi kekeliruan respon dan/atau kegiatan yang kurang sesuai
dengan tujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inteligensi merupakan
faktor dalam bentuk yang lebih tinggi dari keterampilan motorik. Secara
umum koordinasi motorik dan kecakapan untuk melakukan suatu kegiatan
yang kompleks membutuhkan keterampilan motorik yang lebih kompleks
pula.
Bertambahnya umur seseorang mengindikasikan adanya
kematangan. Hal ini akan menunjukkan kemampuan yang lebih baik
dalam banyak hal, seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian,
koordinasi otot, kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol,
dan resisten terhadap kelelahan. Dengan kata lain makin bertambahnya
umur seseorang akan makin matang dan selanjutnya menunjukkan tingkat
kecakapan motorik yang makin tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik dipengaruhi oleh
kematangan fisik dan tingkat kemampuan berfikir. Karena kematangan
fisik dan kemampuan berfikir setiap individu berbeda akan membawa
akibat terhadap kecakapan motorik masing-masing, pada gilirannya
kecakapan motorik setiap individu akan berbeda pula.

4. Perbedaan Dalam Latar Belakang


Perbedaan latar belakang dan pengalaman individu dapat
memperlancar atau sebaliknya menghambat prestasi belajar mereka, sebab
perbedaan tersebut dapat mempengaruhi kemauan dan situasi belajar.
Latar belakang individu dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari dalam
dan faktor di luar dirinya. Faktor dari dalam misalnya kecerdasan,
kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan bekerja sama, dan
kesehatan yang mendukung atau menghambat belajar. Adapun faktor dari
luar diri individu antara lain: pola sikap orangtua, sosial ekonomi keluarga,
tingkat kesukaran bahan ajar, metode pembelajaran, kurikulum, dan situasi
dan kondisi belajar.

5. Perbedaan Dalam Bakat


Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir oleh
individu. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik bila
mendapat rangsangan atau kesempatan dan fasilitas secara tepat.
Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala
lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang. Gayut
dengan inilah makna pendidikan menjadi penting keberadaanya.
Belajar pada jenjang bawah--sekolah dasar--berkaitan dengan
penguasaan alat-alat belajar dan pemenuhan tentang ajaran umum. Pada
tahun-tahun pertama, hal tersebut belum tentu membuat anak berbakat
menjadi menonjol dibandingkan pada tahun berikutnya. Pada jenjang
SLTA dan perguruan tinggi patut diduga program pembelajaran amat
berarti untuk merangsang dan memberi fasilitas bagi perkembangan bakat
anak.

6. Perbedaan Dalam Kesiapan Belajar


Dari latar belakang lingkungan (sosioekonomi dan sosiokultural)
yang bervariasi akan mempengaruhi adanya variasi kesiapan belajar
individu. Kesiapan belajar individu bergantung pada sejumlah faktor
seperti kematangan fisik, kematangan mental, umur, kesehatan, dan
pengalaman-pengalaman hasil persepsi dan perhatiannya terhadap
lingkungan.
B. Perkembangan (development)

Dijelaskan oleh perkembangan ialah perubahan yang terjadi selama


proses pertumbuhan menuju keadaan yang lebih dewasa dibanding
sebelumnya sehingga terbentuk organ-organ atau sel-sel yang memiliki
fungsi dan struktur yang berbeda pula. Dengan kata lain perkembangan
adalah suatu gejala perubahan dalam fungsi dari organ-organ yang telah
mengalami pertumbuhan tersebut. Pada aspek ini lebih ditekankan pada
perubahan fungsi atau psikis yang lebih kompleks sehingga pada
perkembangan ini tidak dapat diukur dengan mudah tetapi hanya bisa
dilihat gejala perubahannya. Jadi proses perkembangan ini berjalan seiring
dengan terjadinya pertumbuhan pada makhluk hidup.
Pengertian lain dijelaskan oleh Santrock (2007) dimana
perkembangan memiliki makna sebagai pola perubahan yang dimulai
sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Kebanyakan
perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun melibatkan juga
penuaan. Sebagai contoh proses yang terjadi pada sebuah tanaman buah
dari bibit pohon yang kecil menjadi pohon besar yang menjadi rindang,
daun lebat dan buah yang rabum. Dalam proses tersebut menunjukkan
kedua proses pertumbuhan dan perkembangan. Karena dalam
pertumbuhan tinggi dan bertambahnya volume pohon, terdapat juga proses
perkembangan yaitu berupa perubahan sel-sel di dalam pohon menuju
tahap lebih dewasa sehingga akhirnya mampu menghasilkan buah.
Senada dengan hal tersebut Desmita (2009) menjelaskan bahwa
perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan
yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-
fungsi jasmaniah dan rohaniah yang memiliki individu menuju ke tahap
kematangan melalui pertumbuhan, pematangan dan belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejak lahir sampai
masa meninggal seorang individu tidak pernah statis, melainkan senang
tiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan
berkesinambungan. Atau dapat diartikan bahwa perkembangan secara luas
menunjuk pada keseluruhandari proses erubahan yang ada dalam individu
baik terkait dengan fisik, mental, sifat dan ciri-cri yang baru pada level
yang leih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pematanangan dan belajar.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

1. Aliran Nativisme
Tokoh aliran ini adalah Schoupen Howern. Menurut aliran ini
perkembangan organisme ditentukan oleh faktor pembawaan (nativus).
Aliran ini mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah
memiliki bakat dan pembawaan baik karena berasal dari keturunan orang
tuanya maupun karena memang ditakdirkan demikian. Jika individu
pembawaannya baik, maka akan baik pula individu tersebut begitu juga
sebaliknya. Menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat diubah dan
senantiasa berkembang dengan sendirinya.

2. Aliran Empirisme
Salah satu tokoh aliran ini adalah John Locke, yang mengembangkan
teori “tabula rasa”. Menurutnya manusia bagaikan “tabula rasa”, yakni
meja lilin yang putih bersih belum tergoreskan apapun. Mau dijadikan
gambar-gambar apa saja meja lilin tersebut terserah pelukisnya. Meja lilin
di sini diibaratkan sebagai bayi yang baru lahir yang akan berkembang,
sedangkan pelukis adalah lingkungan yang akan membentuk jadi apapun
anak yang baru lahir ini. Dengan kata lain, aliran empirisme sangat yakin
bahwa perkembangan organisme ditentukan oleh lingkungan. Bahkan J. B.
Watson, yang terkenal sebagai behaviorist dari Amerikat Serikat, pernah
sesumbar “Beri aku bayi, lalu mintalah kepada ku mau dijadikan apa pun
bayi itu. Mau dijadikan dokter, lawyer, guru, bahkan dijadikan criminal.
Mintalah kepadaku”.

3. Aliran Konvergensi
Tokoh aliran konvergensi adalah William Stern. Aliran ini meyakini
bahwa baik factor pembawaan maupun faktor lingkungan sama penting
bagi perkembangan organism. Dengan kata lain Aliran ini mempercayai
bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia tidak hanya
berasal dari lingkungan (pengalaman) saja atau pembawaan saja, tapi
dipengaruhi oleh keduanya. Faktor pengalaman tidak berarti apa-apa tanpa
faktor pengalaman begitu juga sebaliknya. Perkembangan yang sehatakan
berkembang jika ada kombinasi dari fasilitas yang diberikan oleh
lingkungan dan potensial kodrati anak bisa mendorong berfungsinya
segenap kemampuan anak.
D. Prinsip Perkembangan

Pada dasarnya, setiap fase perkembangan sat dengan lainnya saling


berkaitan erat. Hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan satu
kesatuan yang utuh. Adapun tujuan perkembangan adalah untuk
menjadikan individu manusia dewasa yang mandiri. Sedangkan prinsip-
prinsip perkembangan itu adalah sebagai berikut.
1. Perkembangan tidak terbatas pada pertumbuhan secara fisik, namun
mencakup rangkaian perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren,
dan berkesinambungan.
2. Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan integrasi.
3. Perkembangan dimulai dari respon-respon yang sifatnya umum menuju
khusus.
4. Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung
secara berantai.
5. Setiap individu mempunyai tempo kecepatan perkembangannya sendiri-
sendiri.
6. Didalam perkembangan, dikenal adanya irama atau naik turunnya proses
perkembangan.
7. Setiap individu seperti halnya organisme lainnya memiliki dorongan dan
hasrat mempertahankan diri dari hal-hal yang negatif seperti rasa sakit,
rasa tidak aman, kematian dan sebagainya.
8. Dalam perkembangan terdapat masa peka, yaitu suatu masa dalam
perkembangan individu dimana suatu fungsi jasmani ataupun rohani dapat
berkembang dengan cepat jika mendapat latihan yang baik dan kontinu.
9. Perkembangan tiap-tiap individu pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi
oleh factor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan.
BAB III
PENUTUP

I. SIMPULAN
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,
tunggal, dan khas. Dalam kaitannya dengan pendidikan akan lebih ditekankan
hakikat manusia sebagai kesatuan makhluk individudan makhluk sosial. Sebagai
kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk ciptaan Tuban yang hidup
untuk mempersiapakan kehidupan diakhirat. Setiap individu yang satu berbeda
dengan individu yang lainnya karena ciri-ciri yang khusus.
Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus menenerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan
melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
Setiap individu hakikatnya akan mengalarni pertumbuhan fisik dan
perkembangan non fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa,
bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.

II. SARAN
Dengan pembahasan tentang individu dan aspek perkembangan
diharapkan kita lebih mengetahui mengenai apa itu pengertian individu, tentang
pengertian Individu, aspek-aspek pertumbuhan pada Individu. perbedaan-
perbedaan apa saja yang ada pada Individu, mengetahui pengertian
Perkembangan, dan juga bisa memahami apa saja faktor-faktor dan prinsip-
prinsip Perkembangan. Dengan tujuan agar kita sebagai tenaga kerja pendidik
mengerti dan memahami karakter-karakter siswa/mahasiswa yang akan kita didik
agar tidak salah metode dalam penyampaian ilmu ke generasi muda berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock. Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan


Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti. dkk.
Jakarta: Penerbit Erlangga,
Monks. FJ. dkk. 1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berhagai
Bagiannya, Yogyakarta: tJGMPress.
Singgih D.Gunarsa dan NY. Singgih D.G. 1990. Psikologi Remaja. Jakarta: PT.
BPK Gunung Mulia.

Anda mungkin juga menyukai