A. PENDAHULUAN
1.
B. METODE ANALISIS
Berikut ini adalah parameter yang terdapat dalam analisis Mutu Hand
Sanitizer Merek “X” dengan Bahan Tambahan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
dilakukan berdasarkan standar SNI 2588:2017 tentang sabun cair pembersih
tangan , WHO-Recommended Handrub Formulations serta Food and Drug
Administration (FDA) Recommendation.
1. Uji pH Potensiometri
Dasarnya Keberadaan ion H+ dan OH- dalam larutan contoh yang diukur
dengan menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan
buffer pH 10 sehingga dapat diketahui pH nya. Pengukuran pH berdasarkan
aktivitas ion hidrogen secara potensiometri dengan menggunakan pH meter.
2. Analisis Organoleptik
4. Uji efektivitas
Pada dasarnya bakteri dapat tumbuh subur pada media yang banyak
mengandung nutrisi yang sesuai bagi perkembangannya. Namun,
pertumbuhannya dapat terhambat oleh adanya zat antiseptik atau desinfektan,
sehingga jika dibiarkan pada cawan petri akan timbul zona steril pada daerah yang
dipengaruhi kerja antiseptik tersebut.
Berikut adalah tabel hasil studi literatur untuk analisis mutu hand sanitizer
merek “X” dengan bahan tambahan jeruk nipis (Citrus aurantifolia):
Tabel 1
Hasil Studi Literatur Analisis Mutu Hand Sanitizer dibandingkan dengan SNI
no. 2588: 2017
No Kriteria Uji Satuan Standar Hasil
1 pH - 4 – 10 5,39
2 Cemaran Koloni/g Maks. 1×103 0
mikroba Angka
Lempeng Total)
Tabel 2
Hasil Studi Literatur Analisis Mutu Hand Sanitizer dibandingkan dengan
Food and Drug Administration (FDA) Recommendations
No Kriteria Uji Satuan Standar Hasil
1 Kadar Etanol / % v/v 60% - 95% 70,4
isopropanol
Tabel 3
Hasil Studi Literatur dengan Perbandingan Produk Merek Dagang Lain
No Kriteria Uji Satuan Standar Hasil
1 Uji Daya Hambat cm 1,7 1,7
Tabel 4
Hasil Studi Literatur Uji Organoleptik
No Kriteria Uji Hasil
1. Uji Hedonik Warna : Agak Suka
Kesukaan Tekstur : Agak Suka
Bau : Suka
Tabel 5
AT 95,18 63,51
EC 98,93 78,90
Berdasarkan hasil studi literatur untuk produk Hand Sanitizer diatas pada
parameter uji pH dan Angka Lempeng Total (ALT) mengacu pada SNI 2588:2017
tentang Sabun Cair Pembersih Tangan (disesuaikan dengan sampel yang
digunakan yakni Hand Sanitizer cair Merek “X”) hasil yang didapat dari analisis
Rafelia, dkk (2020) diperoleh nilai pH sebesar 5,39 dan ALT sebesar 0 koloni/g
yang berarti kualitas nya baik dan memenuhi standar yang ditetapkan. Nilai pH
yang ditunjukkan termasuk kategori pH asam dan dari nilai ALT tersebut berarti
sampel hand sanitizer tidak terkontaminasi bakteri sedikitpun atau higienis, cocok
untuk digunakan sebagai pembersih.
Menurut penelitian Radji, dkk (2007) mengenai efektivitas antimikroba
pada beberapa merek dagang produk Hand Sanitizer, dinyatakan bahwa produk-
produk yang beredar di pasaran tersebut efektif dalam membunuh bakteri dengan
persentase pengurangan total bakteri berkisar antara 93,41%-98,93%, namun
tidak semua produk efektif dalam membunuh jamur (persentase pengurangan
total
jamur berkisar antara 63,51%-84,22%). Persentase pengurangan jumlah jamur
terbanyak yakni 84,22% pada produk IC.
Mengacu pada standar WHO handrub formulation, keefektifan produk
Hand Sanitizer harus dapat membunuh mikroba dalam jangkauan spektrum yang
luas, sehingga produk IC merupakan produk yang paling memenuhi persyaratan
dari WHO dengan persentase pengurangan jumlah bakteri sebesar 94,48% dan
persentase pengurangan jumlah jamur sebesar 84,22%. Perbedaan persentase
pengurangan jumlah bakteri dan jamur dapat terjadi dikarenakan adanya
perbedaan komposisi maupun konsentrasi bahan aktif antiseptik yang digunakan
pada masing-masing produk.
Pada penelitian Zhang (2020), diperoleh kadar etanol dalam hand
sanitizer sebesar 70,4% yang sesuai dengan ketentuan Food and Drug
Administration Recommendations. Kadar alkohol tersebut dalam rentang
konsentrasi yang dapat membasmi mikroba dengan efektif, sehingga dapat
digunakan sebagai pengganti sabun dan air dalam mencuci tangan.
Pada uji daya hambat metode mikrobiologi yang dilakukan dalam analisis
hand sanitizer oleh Dwiyana, dkk (2016), diketahui bahwa produk hand sanitizer
memiliki zona bening yang sama besar dengan standar yaitu 1,7 cm. Uji daya
hambat dilakukan untuk mengetahui keefektifan produk dalam membunuh kuman.
Kemudian, uji hedonik kesukaan pada penelitian yang sama dilakukan dengan
tiga parameter yaitu tekstur, warna, dan bau kepada 13 panelis. Didapatkan hasil
bahwa mayoritas responden menyatakan suka pada parameter bau sementara
itu, agak suka pada parameter tekstur dan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Rafelia, Almira, dkk. 2020. Laporan Praktikum Kimia Terpadu Tahun Ajaran
2019/2020: Analisis Hand Sanitizer Cair Merek “X”. Bogor: SMK-SMAK Bogor
Dwiyana, Amelia, dkk. 2016. Laporan Praktikum Kimia Terpadu Tahun Ajaran
2015/2016: Pembuatan dan Analisis Hand Sanitizer dengan Aroma Melati
(Jasminum officinate) sebagai Antiseptik digunakan Ekstrak Daun Kersen
(Muntingis calabura). Bogor: SMK-SMAK Bogor
Radji, Maksum, dkk. 2007. Uji Efektivitas Antimikroba Beberapa Merek Dagang
Pembersih Tangan Antiseptik. 4(1): 4-5
Zhang, Jie. 2020. Journal Hand Sanitizer Analysis Using the Agilent 8860 GC
Configured with a Flame Ionization Detector. USA: Agilent Technologies, Inc.