Anda di halaman 1dari 47

Janeta Odelia 201906010004

Pembimbing: dr. Andrie Ronggani, Sp. OG


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan Fakultas
Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya
01.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S
Tanggal lahir / Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Penjaringan
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Agama : Muslim
Pekerjaan : Karyawan
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal masuk RS :-
ANAMNESA

KELUHAN UTAMA
Pasien mengaku keluar cairan melalui vagina sejak 2 hari lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ny. S datang ke poliklinik dengan keluhan keluar cairan melalui


vagina sejak 2 hari lalu, jumlah cairan yang dikeluarkan kurang
lebih 1/2 pantyliner, warna cairan putih seperti susu dan lengket,
berbau amis. Keluhan nyeri dan gatal disangkal oleh pasien.
Keluhan nyeri saat BAK disangkal oleh pasien. Pasien mengaku
belum pernah mengkonsumsi obat maupun berobah untuk
keluhan yang sekarang dirasakan oleh pasien. Keluhan serupa
sebelumnya disangkal oleh pasien.
ANAMNESA

Pasien mengaku menggunakan kontrasepsi berupa IUD sejak


18 bulan lalu. Pasien mengaku menstruasi pasien keluar
dengan teratur. Pasien mengaku selalu menggunakan
pantyliner yang biasanya diganti 1x dalam 24 jam. Bila pasien
BAB pasien selalu menjaga kebersihan, namun bila pasien BAK
pasien jarang membilas daerah kemaluan pasien.
ANAMNESA
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat hipertensi : disangkal


• Riwayat diabetes mellitus: disangkal
• Riwayat penyakit asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat tuberculosis : Pasien didiagnosa menderita TB sejak 3 bulan lalu,
saat ini pasien masih mengkonsumsi obat TB
• Riwayat trauma : disangkal
• Riwayat operasi : disangkal
ANAMNESA
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat hipertensi : disangkal


• Riwayat diabetes mellitus : disangkal
• Riwayat penyakit asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat tuberculosis : disangkal
ANAMNESA
RIWAYAT KEBIASAAN

• Pasien jarang membilas kemaluan setelah BAK


• Merokok, minum alkohol, konsumsi obat-obatan terlarang disangkal pasien.

RIWAYAT KB

• Pasien menggunakan IUD sejak 18 bulan lalu

RIWAYAT MENSTRUASI

• Menarche usia 13 tahun, pola menstruasi teratur, interval 28 hari, durasi 5 hari,
ganti pembalut 3-4x / hari, penuh (sekitar 60-80 cc), dysmenorrhea (-).
ANAMNESA
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Status marital : menikah 1 kali, pernikahan sudah berjalan 1 tahun 6 bulan


PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : kompos mentis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg.
Laju nadi : 82x/menit.
Laju pernapasan : 22x/menit.
Suhu : 36,4oC.
Antopometri:
Berat badan : 60 Kg
Tinggi badan : 157 cm
IMT : 24,34 Kg/m2 (overweight)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS
Kepala : normocephali, deformitas (-).
Wajah : tampak simetris, deformitas (-).
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil berbentuk
bulat diameter 3 mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+).
Hidung : deviasi (-), deformitas (-), sekret (-).
Telinga : deformitas (-), sekret (-).
Mulut : mukosa oral tampak basah.
Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB (-), bendungan vena (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-).
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS
Thorax: Cor : bunyi jantung I & II reguler, murmur (-) gallop(-).
Pulmo : gerakan dinding dada simetris, perkusi sonor,
bunyi napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-).
Mammae : hiperpigmentasi aerola (-/-), retraksi puting (-/-).
Abdomen: Inspeksi : Tampak datar, striae gravidarum (-), linea nigra (-)
Palpasi : Teraba supel, nyeri tekan (-)
Auskultasi : BU (+) 4x/menit.
Ekstremitas: Akral teraba hangat, CRT < 2s,
Edema -/-/-/-
Refleks fisiologis ++/++/++/++
Refleks patologis --/--
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Inspeksi : discharge (+) berwarna putih, busa (-) perdarahan (-),
eritema (-) edema (-), ulkus (-), massa (-), condyloma (-),
erosi (-), jaringan parut (-)
Inspekulo :
Vagina : discharge (+) putih tipis, Rugae (+), massa (-)
Portio : fluor albus (+), erosi (-), fluksus (-), massa (-)
Vaginal Toucher : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Pemeriksaan milkrobiologi
Bahan: Sekret vagina
Gram:
 Cocus gram negatif : -
 Cocus gram positif : -
 Batang gram negatif : +
 Batang gram positif : -
o Lekosit : 2-3
o Epitel : 0-4
GO : tidak ditemukan diplococcus gram negative
Trichomonas: tdak ditemukan trichomonas
Candida : tidak ditemukan yeast cell/ hypha/ pseudohyphae
KOH 10% : whiff test (+)
Pemeriksaan mikroskopis : clue cells (+)
RESUME PASIEN
Ny. S, 24 tahun P0A0, datang ke poliklinik RS swasta dengan keluhan keluar
cairan melalui vagina sejak 2 hari lalu, jumlah cairan yang dikeluarkan kurang
lebih 1/2 pantyliner, cairan putih seperti susu dan lengket, berbau amis. Pasien
tidak merasakan gatal, panas maupun perdarahan selama keluhan muncul.
Keluhan nyeri saat BAK disangkal oleh pasien. Pasien mengaku belum pernah
mengkonsumsi obat maupun berobah untuk keluhan yang sekarang
dirasakan oleh pasien. Keluhan serupa sebelumnya disangkal oleh pasien.
Pasien menggunakan kontrasepsi berupa IUD sejak 18 bulan lalu. Riwayat
kebersihan pasien kurang baik karena pasien jarang mengganti pantyliner dan
tidak membersihan kelamin pasein setelah BAK.
RESUME PASIEN
Sekarang pasien sedang mengkonsumsi obat TB yang sudah dikonsumsi sejak
3 bulan lalu. Keluhan serupa sebelumnya disangkal oleh pasien. Pada
pemeriksaan umum tampak keadaan pasien sakit ringan, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 82 kali/menit, laju nafas 22
kali/menit, suhu 36,4 ‘C. Pada pemeriksaan ginekologi, pada inspeksi tidak
didapatkan adanya perdarahan, edema, ulkus, massa, kondiloma, erosi, dan
jaringan parut. Pada pemeriksaan vaginal touche, didapatkan rugae vagina (+),
posisi portio anterior dengan konsistensi kenyal. Tidak teraba massa dan tidak
ada nyeri pada uterus, adnexa, dan parametrium. Pada pemeriksaan
mikrobiologi secret vagina ditemukan bakteri basil Gram negatif, pemeriksaan
KOH whiff test +, dengan clue cells +.
DIAGNOSIS

Ny. S 24 tahun, P0A0, dengan bacterial vaginosis


TATALAKSANA
TATALAKSANA DPJP USULAN TATALAKSANA DARI
CO-ASS
Medikamentosa :
Non-medikamentosa :
• Metronidazole 2 x 500 mg PO
• Menjaga kebersihan dan membersihkan
selama 7 hari
daerah genitalia dengan air mengalir.
• Memakai celana dalam dengan bahan yang
halus dan tidak terlalu ketat
• Rajin mengganti pembalut jika sedang
haid
Medikamentosa :
• Metronidazole 2 x 500 mg PO selama 7 hari
DIAGNOSIS AKHIR

Ny. S 24 tahun, P0A0, dengan bacterial


vaginosis
02.
ANALISA KASUS
ANALISA KASUS
TEORI KASUS
Definisi Vaginosis bakterial (VB) merupakan Pasien datang dengan keluhan munculnya
salah satu infeksi pada vagina dengan keputihan dari kemaluan yang berbau
prevalensi terbesar yang amis.
dikarakteristikkan dengan munculnya
sekret putih dan “fishy odor” dari vagina.
Faktor Risiko - Pasangan seksual multiple atau baru Pasien mengkonsumsi antibiotik (OAT),
- Douching kurang menjaga kebersihan, pasien
- Berhubungan tanpa menggunakan menggunakan IUD sejak 18 bulan lalu
kondom
- Penggunaan antibiotic

- Menggunakan IUD
ANALISA KASUS
Manifestasi Klinis Manifestasi klinik paling umum : Keluhan utama pasien adalah
- Keluarganya sekret berbau dari vagina berwarna keputihan, berwarna putih
putih atau abu, tebal dan lengket terutama seperti susu dan lengket, berbau
setelah menstruasi atau berhubungan seksual amis.
- Tidak dirasakan adanya nyeri, panas atau perih Keluhan memberat setelah
pada daerah genitalia maupun keluarnya darah berhubungan seksual. Tidak ada
dari vagina. rasa gatal, panas maupun
- Dari pemeriksaan fisik, dapat ditemukan fluor perdarahan selama keluhan
albus (+). muncul. Pemeriksaan fisik pasien
- Tanda-tanda vital maupun pemeriksaan fisik dalam batas normal. Dari
generalis dalam batas normal pemeriksaan ginekologi, didapati
discharge (+) berwarna putih
Pada beberapa pasien dapat bersifat asimptomatik
tipis pada vagina.
ANALISA KASUS
Diagnosis Setidaknya 3 dari 4 Kriteria Amsel terpenuhi : Dari pemeriksaan didapati sekret
- Terdapat sekret putih homogen berwarna putih, tipis dan lengket dengan
- pH sekret vagina >4.5 whiff test (+) dan dari pemeriksaan
- Whiff test (+) mikroskopis ditemukan clue cells (+).
- Pemeriksaan mikroskopis : clue cells maupun Ditemukan bakteri basil Gram negatif
bakteri (Gardnerella / Haemophilus dan atau Pemeriksaan pH tidak dilakukan.
Mycoplasma)

Pemeriksaan lain : Gram


Tatalaksana Tatalaksana Non-medika mentosa : Pada pasien diberikan antibiotik
1. Edukasi untuk menjaga kebersihan vagina, metronidazole 2 x 500 mg per oral selama
termasuk membersihkan dengan air mengalir 7 hari.
dari depan ke belakang
ANALISA KASUS
Tatalaksana 2. Rajin mengganti pembalut jika sedang haid

Medikamentosa
1. Regimen rekomendasi :
a. Metronidazole 2 x 500 mg PO selama 7 hari.
b. Metronidazole gel 0.75% aplikasi 1 x 5 g intravaginal selama 5 hari.
c. Clindamycin krim 2 %, aplikasi 1 x 5 g intravaginal saat malam hari selama 7
hari.
2. Regimen alternatif :
a. Tinidazole 1 x 2 g PO selama 2 hari
b. Tinidazole 1 x 1 g PO selama 5 hari
c. Clindamycin 2 x 300 mg PO selama 7 hari

d. Clindamycin ovul 1 x 100 mg secara intravaginal saat malam hari selama 3 hari
03.

TINJAUAN PUSTAKA
Leukorea (white discharge, fluor albus, keputihan)
 Gejala pada keadaan adanya cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang
tidak berupa darah.
 Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang
keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari
kelenjar Bartolin.
 Sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina
yang normal. Pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami
dari tubuh untuk membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai
infeksi. .
Leukorea (white discharge, fluor albus, keputihan)
 Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh atau
berwarna kekuningan ketika mengering pada pakaian.
 Sekret ini non-irritan, tidak mengganggu, tidak terdapat darah, dan memiliki pH
3,5-4,5.
 Gejala paling sering dijumpai pada pasien ginekologik
 Leukorea fisiologik terdiri atas cairan yang kadang-kadang berupa mukus yang
mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang sedang pada leukorea
patologik yang biasanya terdapat banyak leukosit.
 Leukorea patologik dapat ditemukan pada infeksi, tumor (jinak maupun ganas)
Etiologi leukorea
FIsiologik:
• Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah pengaruh
estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
• Waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen. Leukore
disini hilang sendiri akan tetapi dapat menimbulkan keresahan pada orang tuanya.
• Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan
oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina.
• Waktu disekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi
lebih encer.
• Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri juga bertambah pada
wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan
ektropion porsionis uteri.
Etiologi leukorea
Patologis:
1. Infeksi :
- Bakteri : Gardanerrella vaginalis, Chlamidia trachomatis, Neisseria gonorhoae, dan
Gonococcus
- Jamur : Candida albicans
- Protozoa : Trichomonas vaginalis
- Virus : Virus Herpes dan human papilloma virus

2. Iritasi :
- Sperma, pelicin, kondom
- Sabun cuci dan pelembut pakaian
- Deodorant dan sabun
- Cairan antiseptic untuk mandi.
- Pembersih vagina.
- Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat
- Kertas tisu toilet yang berwarna.
Etiologi leukorea
3. Tumor atau jaringan abnormal lain
4. Fistula
5. Benda asing
6. Radiasi
7. Penyebab lain:
- Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik
- Tidak dikatehui : mis: Desquamative inflammatory vaginitis
DEFINISI & EPIDEMIOLOGI
Vaginosis bakterial (VB)
• Infeksi pada vagina tersering pada wanita usia reproduktif  prevalensi 5 - 70%,
meningkat pada ras Afrika dibandingkan Asia dan Eropa.
• Karakteristik : sekret putih atau abu dan berbau “fishy odor”
• Peningkatan bakteri seperti Gardnerella (Haemophilus) dan Mycoplasma serta
penurunan spesies Lactobacillus yang signifikan.
• Kejadian meningkat pada wanita dengan pasangan seksual multipel, tidak
menikah, pertama kali berhubungan seksual pada usia muda dan pada kelompok
pekerja seksual komersil.2,3
FAKTOR RISIKO
a. Ras kulit hitam
b. Pasangan seksual multipel atau baru berganti pasangan
c. Pasangan seksual sesama wanita
d. Berhubungan tanpa menggunakan kondom
e. Douching secara rutin
f. Penggunaan antibiotik
g. Merokok
h. Penggunaan AKDR (IUD)
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Lactobacillus
Kadar pH Risiko infeksi
menurun &
Keseimbangan meningkat & menular
bakteri
Faktor risiko flora normal pembentukan seksual
anaerobik
terganggu biofilm oleh lainnnya
patogen
Gardnerella bertambah
meningkat

• Bakteri patogen anaerobic diantaranya Gardnerella (Haemophilus), Myocplasma,


Prevotella dan Mobiluncus.
• VB berkaitan dengan turunnya fungsi leukosit dan peningkatan endotoksin
(sitokin ↑)
MANIFESTASI KLINIS
Keputihan  sekret berwarna putih, tipis dan lengket terutama
Discharge
setelah menstruasi atau setelah senggama. Jarang disertai rasa
gatal, perih atau panas

Bau amis pada sekret


Fishy odor

Keluhan lain Dysuria, dyspareunia, pruritus  jarang ditemukan


MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan • Sekret (+) warna putih atau abu, tipis dan lengket pada genitalia
fisik eksterna atau menempel pada dinding vagina.
• Tidak didapati eritema dan edema pada genitalia eksterna
maupun vagina dan serviks
• Periksa : demam, nyeri goyang serviks, nyeri pada daerah pelvis
DIAGNOSIS Tegak jika terdapat 3
dari 4 kriteria positif

KRITERIA AMSEL (1983) :


1. Terdapat sekret berwarna putih homogen
2. Pemeriksaan mikroskopis : adanya clue cells minimal 20% dari semua sel.
• Clue cells : sel epitel yang menempel pada bakteri pathogen batas sel yang
tidak jelas.
• Dianggap sebagai indikator yang paling pasti dari VB.
3. Whiff test dengan KOH 10%  Keluarnya volatile (metabolisme bakteri anaerobik) 
positif jika terdapat bau amis
4. pH vagina > 4.5
DIAGNOSIS
Pemeriksaan lain : pewarnaan Gram dan Nugent Scoring
• Menghitung Lactobacillus dan bakteri patogen lainnya secara kuantitatif
• Kurang praktis
• Scoring :
• 0–3 : normal
• 4-6 : intermediate
• 7-10 : Vaginosis Bakterial
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING

● Pertimbankan koinfeksi  VB meningkatkan risiko penularan PMS.


● CDC merekomendasikan pemeriksaan terhadap HIV terutama pada kelompok
berisiko
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA (CDC)
TATALAKSANA
NON - MEDIKAMENTOSA
● Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan dan membersihkan daerah genitalia
dengan air mengalir
● Membasuh dengan benar  menggunakan air dari depan ke belakang
● Menyarankan pasien memakai celana dalam dengan bahan yang halus dan tidak
terlalu ketat, serta menjaga agar tetap kering.
● Mengingatkan pasien untuk rajin mengganti pembalut jika sedang haid
KOMPLIKASI & PROGNOSIS

● Risiko terhadap penyakit infeksi : vaginitis, endometritis, pelvic indlammatory


disease (PID), infeksi Neisseria gonorrheae atau Chlamydia trachomatis, dan
infeksi HIV.
● Pada kehamilan : peningkatan risiko persalinan preterm, KPD prematur dan
abortus spontan
● 30% kasus yang memiliki respon terhadap terapi akan rekuren dalam 3 bulan dan
>50% kasus akan rekuren dalam 12 bulan pertama..
DAFTAR PUSTAKA
1. Hoffman BL, Schorge JO, Halvorson LM, Hamid CA, Corton MM, Schaffer JI, et al.
Williams GYNECOLOGY. 4th Edition. United States of America: McGraw-Hill Education;
2016.
2. Kairys, N. and Garg, M., Bacterial Vaginosis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2020 Jan
3. DECHERNEY, Alan H. and NATHAN, Lauren (eds.), Current diagnosis & treatment
obstetrics & gynecology. Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies, Inc. 2013.
4. Bagnall P, Rizzolo D. Bacterial vaginosis: a practical review. Journal of the American
Academy of PAs. 2017 Dec 1;30(12):15-21.
5. Stead L, Stead SM, Kaufman MS, Suarez L. First Aid for The® Obstetrics and
Gynecology Clerkship. McGraw Hill Professional; 2007.
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and illustrations by
Stories
TERIMA
KASIH

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai