Pertanyaan penelitian:
“Apakah pemberian asuhan keperawatan efektif dalam memenuhi kebutuhan oksigen
pasien penderita asma ?”
Konsep:
- Pemenuhan kebutuhan oksigen
- Bersihan jalan nafas
- asma
Sinonim konsep:
- Pemenuhan kebutuhan oksigen: posisi semi fowler, pemberian O2, batuk efektif
- Bersihan jalan nafas: tidak efektif, gangguan pertukaran gas, respirasi
- Asma: bronchial, kardial, alergi, non alergi, okupasional
Formulasi Query:
Operator Boolean:
(posisi semi fowler atau pemberian O2 atau batuk efektif) DAN (bersihan jalan nafas
tidak efektif* atau gangguan pertukaran gas* atau respirasi*) DAN (“asma bronchial”
atau asma kardial atau asma alergi atau asma non alergi atau “asma okupasional”)
Implementasi query:
STUDI LITERATURE ASUHAN KEPERAWATAN
Disusun oleh:
PO713201191181
TK. 2D
KLP. H
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan tugas STUDI LITERATUR mata
kuliah Praktik Keperawatan Berdasarkan Bukti
Semoga tugas ini bermanfaat bagi para mahasiswa keperawatan yang ingin menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang studi literatur serta memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun juga mengharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma merupakan gangguan pada saluran bronkial dengan ciri bronkopasme
periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Bronkus mengalami inflamasi atau
peradangan dan hiperesponsif sehingga saluran nafas menyempit dan menimbulkan
kesulitan dalam bernafas (Yuniartanti, 2019).
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) 2010 penderita asma di
dunia diperkirakan sejumlah 100 sampai 150 juta orang. Diperkirakan akan meningkat
menjadi 180.000 orang tiap tahun. Keadaan ini dapat terjadi di semua negara, baik negara
berkembang maupun negara maju. Penyakit asma masuk dalam urutan 5 besar penyebab
kematian di dunia, yaitu 17,4%. David, dkk (2010) mengatakan penyakit asma
menyerang Eropa dan Amerika Utara sebanyak 5 sampai 7% (Mustafidhoh & yuda,
2016)
Dari hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 jumlah penderita asma di
Indonesia mencapai 4,5%. Prevalensi penyakit asma di Provinsi Kalimantan Tengah
5,7% lebih tinggi 1,2% dari prevalensi penyakit asma di tingkat nasional (Kementerian
Kesehatan RI, 2013). Pada tahun 2010 penyakit asma di Indonesia diperkirakan mencapai
6,4%. Di provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sejumlah 1,09%, tahun 2011 sejumlah 0,69%,
tahun 2012 sejumlah 0,68% dan tahun 2013 sejumlah 0,58% (John, 2010).
Asma adalah penyakit dengan karakteristik sesak napas dan wheezing, dimana
frekuensi dan keparahan dari tiap orang berbeda. Kondisi ini akibat kelainan dari jalan
napas di paru dan memengaruhi sensitivitas saraf pada jalan napas sehingga mudah
teriritasi (Asmarani, 2018).
Kebutuhan oksigenasi harus selalu terpenuhi karena berhubungan erat dengan
terjadinya kekambuhan penyakit asma. Oleh karena itu, kekambuhan penyakit asma
seharusnya dicegah dengan menghindari alergen yang menyebabkan gejala asma muncul,
tetapi apabila tidak dicegah kekambuhannya akan mengakibatkan kematian (Saini, 2019).
Dengan berbagai data maupun informasi diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan studi literature terkait asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen
pada pasien asma baik itu asma bronchial maupun asma yang disebabkan oleh bersihan
jalan nafas tidak efektif akibat adanya benda asing ataupun lainnya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum studi literature ini adalah untuk memahami penjelasan tentang
asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan asma untuk memenuhi
kebutuhan oksigennya.
2. Tujuan Khusus
- Memaparkan bagaimana konsep asuhan keperawatan
- Menguraikan asuhan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pasien dengan asma
- Faktor yang mempengaruhi asma bronchial
- Bagaimana asuhan keperawatan pemenuhan oksigen asma berdasarkan faktor yang
mempengaruhi
C. Manfaat
- Memberikan bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi khususnya asma.
- Meningkatkan kualitas dalam melaksanakan asuhan keperawatan gangguan
pemenuhan oksigenasi khususnya asma
- Mengetahui prosedur penelitian pada asuhan keperawatan
- Menguasai kaidah-kaidah penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Asma Bronkhial
1. Tahap PraInteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
d. Menjaga privacy pasien
e. Mempersiapkan pasien
f. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
g. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
h. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung
pada punggung)
i. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
j. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut,
bibir seperti meniup)
k. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
l. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di
dekat mulut bila tidur miring)
m. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke-3: inspirasi,
tahan nafas dan batukkan dengan kuat n. Menampung lender dalam sputum
pot o. Merapikan pasien
A. Rancangan Studi
Penulis dalam penelitian menggunakan rancang dengan desain deskriptif.
Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran
lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi
mengenai suatu fenomena atau kenyataan social (Asmarani, 2018).
B. Subyek Studi Kasus
(Asmarani, 2018) Subyek studi dalam kasus ini adalah pasien asma bal dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang harus di penuhi setiap masing-
masing anggota yang akan di jadikan subyek (Notoatmodjo 2010).
a) Pasien dengan diagnosa medis asma bronkial
b) Pasien dengan Diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak afektif.
c) Pasien yang menjalani rawat inap
d) Pasien bersedia menjadi subjek
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota yang tidak bisa dijadikan
sebagai subyek (Notaotmodjo, 2010). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
pasien yang menolak menjadi subyek.
a) Pasien pulang, pindah ruangan sebelum 5 hari.
b) Pasien yang tidak di diagnosa medis asma bronkial.
C. Fokus Studi
1. Asuhan keperawatan dengan pasien asma bronkial
D. Definisi Operasional
Studi Kasus Asuhan Keperawatan : (Asmarani, 2018)
1. Pengkajian adalah langkah awal dari tahapan proses keperawatan dalam mengkaji
harus memperhatikan data dasar pasien.
2. Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia
(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok.
3. Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam
beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang
diharapkan.
4. Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatanyang lebih baik yang mengambarkan criteria hasil yang diharapkan.
5. Evaluasi keperawatan adalah tahap ahkir dari proses keperawatan yang menyediakan
nilai imformasi mengenai pengaruh intervensi yang telah direncanakan dengan
merupakan perbandingan dari hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang telah di buat
pada tahap perencanaan.
E. Tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 juli 2018 s/d 25 juli 2018 di RSU
Bahtramas Provensi Sulawesi tenggara (Asmarani, 2018).
F. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah sebagai
berikut: (Asmarani, 2018).
1. Pengkajian meliputi
a. Inspeksi adalah pemeriksaan dengan metode pengamtan atau observasi menggunakan
panca indra untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien.
b. Palpasi adalah metode pemeriksaan dimana penguji meraskan ukuran, kekuatan, atau
letak sesuatu dari bagian tubuh.
c. Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk permukaan badan dengan perantara
jari tangan. Tujuannya untuk mengetahui keadaan organ-organ dalam tubuh.
d. Auskultasi adalah mendegarkan suara yang terdapat di dalam tubuh dengan bantuan
alat yang disebut stetoskop.
H. Etika
1. Informed consent (lembran persetujuan)
2. Peneliti meminta partisipan untuk mendatangani lembar persetujuan penelitian setelah
menyatakan kebersediaannya untuk berparisipasi dalam peniltian (Hidayat 2009).
3. Anonymity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan paritisipan, maka dalam lembar
pengumpulan data tidak di dicantumkan nama jelas subyek (Hidayat, 2009).
4. Confidendiality (kerahasian) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari
partisipasi di jaga oleh peneliti data hanya di sajikan atau di laporkan dalam bentuk
kelompok yang berhubungan dengan penelitian ini (Hidayat, 2009).
BAB III
A. Kesimpulan
Pemberian asuhan keperawatan sangat membantu pasien asma dalam memenuhi
kebutuhan oksigenasinya. Asma bronkial merupakan gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel dan elemen selularnya. Sampai saat ini kematian
disebabkan oleh serangan asma seperti sesak napas, mengi, dan lain-lain. Menurut World
Health Organization (WHO), tahun 2008 tercatat sebanyak 300 juta orang menderita
asma dan 225 ribu penderita meninggal karena asma diseluruh dunia. Prevalensi asma di
seluruh dunia adalah sebesar 8-10% pada anak dan 3-5% pada dewasa. Pada tahun 2007,
Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) mencatat prevalensi asma belum diketahui secara pasti,
namun diperkirakan 5-7% penduduk Indonesia menderita asma. Karena tingkat
kejadiannya yang tinggi menyebabkan banyak penelitian mengarahkan penelitiannya
pada faktor risiko timbulnya asma. Faktor genetik dan lingkungan telah diketahui
berpengaruh terhadap timbulnya gejala dan sebagai faktor risiko asma. Terdapat berbagai
faktor lain yang mempengaruhi prevalensi penyakit ini diantaranya usia, jenis kelamin,
ras, sosio – ekonomi, dan faktor lingkungan. Faktor - faktor tersebut mempengaruhi
angka terjadinya serangan asma, derajat asma dan juga kematian yang disebabkan
penyakit asma (Laksana, 2015).
B. Saran
Diharapkan Dapat menambah wawasasan bagi penyusun tugas ini dan sebagai referensi
perkembangan ilmu keperawatan, terutama asuhan keperawatan pasien dengan asma
dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Serta dapat lebih memahami proses asuhan
keperawatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/1iscUIJEfczbaRuDNJwcvEzI7W7SNasdA/view?
usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1ofvWdh2tR9LYSeQUBhRrJDHRGT-hb2Dg/view?
usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1VE30b2f4sBrRXRi__Nr-w9WVVs4hmtva/view?
usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1dUflKnZlKoGScXcjwKq0dloEgU0qyqba/view?
usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1i5KTIoJ-Bgge3vmiAPQ_yMWuQYVcabhV/view?
usp=sharing