Anda di halaman 1dari 37

http

LAPORAN ILMU GIZI DAN DIET

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

JIHAN HIRA FAHIRA. NUNUNG JUHERANI


KIKI FRESISKA. NUR ALISKA AZALIYA
MEPI RAKAN. NUR FADHILAH HAS
MUHAMMAD ADITYA PRATAMA. NUR FITRAH
MUTMAINNA HIJRIANI. NUR RAHMA

DOSEN PENGAJAR :
HJ. Nuraeni Mustari, S.SiT., M.Kes

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2019-2020

1
http

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai Gizi dan
Diet. Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan. Sehingga dengan makalah ini kami dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan kami.

Dalam pembuatan makalah ini, kami sangat berterima kasih kepada


segala pihak yang telah ikut berpartisipasi yang tidak dapat disebutkan satu
persatu hingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,


dan tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa kekurangan. Untuk itu,
diperlukan saran dan kritik yang membangun dari segala pihak sebagai
perbaikan dan penyempurnaan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Kamis, 12 Maret 2020

KELOMPOK TIGA

2
http

DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................3

BIODATA ANGGOTA...........................................................................4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................6

1.2 Rumusan Masalah...................................................................6

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Nutrisi.........................................................................7

2.2 Diit Pada Pasien Penyakit Lambung......................................11

2.3 Diit Pada Pasien Penyakit Usus Halus Dan Usus Besar........16

2.4 Diit Pada Pasien Penyakit Hati..............................................23

2.5 Diit Pada Pasien Penyakit Kantung Empedu........................29

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................35

B. Saran.............................................................................................35

3
http
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………36

BIODATA ANGGOTA
Nama : Jihan Hira Fahira
Nim : PO713201191173
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 160 Cm
Berat Badan : 42 Kg
Berat Badan Relatif : 70 Kg
Jumlah Kalori : 2.100 kal/haru

Nama : Kiki Fresiska


Nim : PO7132011911
Umur : 19 tahun
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 60 kg
Berat Badan Relatif : 109,09 Kg
Jumlah Kalori : 3.000 kal/hari

Nama : Mepi Rakan


Nim : PO713201191175
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 150 Cm
Berat Badan : 46 Kg
Berat Badan Relatif : 92 Kg
Jumlah Kalori : 2.300 Kal / Hari

Nama : Muhammad Aditya Pratama


Nim : PO713201191177
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 167 Cm
Berat Badan : 50 Kg
Berat Badan Relatif : 74,62 Kg
Jumlah Kalori : 2.500 Kal / Hari

Nama : Mutmainna Hijriani


Nim : PO713201191179
Umur : 19 Tahun
Tinggi Badan : 168 Cm
Berat Badan : 52 Kg

4
http
Berat Badan Relatif : 76,4 Kg
Jumlah Kalori : 2.600 Kal / Hari

Nama : Nunung Juherani.


Nim : PO713201191180
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 154 Cm
Berat Badan : 46 Kg
Berat Badan Relatif : 85,18 Kg
Jumlah Kalori : 2.300 Kal / Hari

Nama : Nur Aliska Azaliya


Nim : PO713201191181
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 158 Cm
Berat Badan : 46 Kg
Berat Badan Relatif : 79,31 Kg
Jumlah Kalori : 2.300 Kal / Hari

Nama : Nur Fadhilah Has


Nim : PO713201191182
Umur : 17 Tahun
Tinggi Badan : 165 Cm
Berat Badan : 70 Kg
Berat Badan Relatif : 107,6 Kg
Jumlah Kalori : 3.500 Kal / Hari

Nama : Nur Fitrah


Nim : PO713201191183
Umur : 19 Tahun
Tinggi Badan : 158 Cm
Berat Badan : 48 Kg
Berat Badan Relatif : 82,7 Kg
Jumlah Kalori : 2.400 Kal / Hari

Nama : Nur Rahma


Nim : PO7132011911184
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 157 Cm
Berat Badan : 60 Kg
Berat Badan Relatif : 105,26 Kg

5
http
Jumlah Kalori : 3000 Kal / Hari

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem saluran pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna


makanan, mengabsorpsi zat-zat gizi, dan mengekresi sisa-sisa pencernaan.
Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar dan anus.

Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan,


mengosongkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar
(defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan,
gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis – melena, kondisi saluran
cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna
yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastritis akut atau kronik,
hematenesis –melena, ulkus peptikum, sindroma dumping, hemoroid, diare
dan kostipasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Konsep Nutrisi ?
2. Bagaimana Diit pada pasien penyakit lambung ?
3. Bagaimana Diit pada pasien penyakit pada usus halus dan usus besar ?
4. Bagaimana Diit pada pasien penyakit hati ?
5. Bagaimana Diit pada pasien penyakit kandung empedu ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Konsep Nutrisi.
2. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit lambung.
3. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit pada usus halus dan usus
besar.

6
http
4. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit hati.
5. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit kandung empedu.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Nutrisi


2.1.1 Pengertian Nutrisi
• Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer,
2008).
• Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan (Wikipedia, 2008).
• Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu
yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung
dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

2.1.2 Jenis Nutrisi

a. Karbohidrat

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,


hydrogen dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras,
jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses
asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).

Fungsi karbohidrat:
• Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.
• Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat
dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai
cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat
dipergunakan.

7
http

Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat dibagi menjadi tiga


golongan:
• Monosakarida (gula sederhana)

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang


merupakan molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh
monosakarida langsung diserap oleh dinding-dinding usus
halus dan masuk ke dalam peredaran darah.

Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:

 Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam


buahbuahan dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat
akhirnya akan diubah menjadi glukosa.
 Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama
dalam madu, yang menyebabkan rasa manis.
 Galaktosa: berasal dari pemecahan disakarida. Disakarida

(gula ganda)

Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida.


Dalam proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi
dua molekul monosakarida oleh enzim dalam tubuh.

Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:


 Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses
pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan
fruktosa.

 Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya


dipecah menjadi dua molekul glukosa.
 Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh
laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan
maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah

8
http

menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.


Polisakarida (karbohidrat kompleks)

Polisakarida merupkan gabungan beberapa molekul


monosakarida. Disebut oligosakarida jika tersusun atas 3-6
molekul monosakarida dan disebut polisakarida jika tersusun
atas lebih dari 6 molekul monosakarida (Pekik, 2007).

Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:

 Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena


sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam
bentuk pati.
 Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat
semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk
cadangan karbohidrat.
 Serat
b. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan


minyak terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak.

Fungsi lemak:
• Sebagai sumber energi.
• Membangun jaringan tubuh.
• Fungsi perlindungan.
• Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan
panas dari tubuh
• Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu
pengosongan lambung dan mencegah timbulnya rasa
lapar.
c. Protein

9
http
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari
asam-asam amino.

Fungsi protein:
• Menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang
normal.
• Menghasilkan jaringan baru.
• Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon
dan hemoglobin.
• Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
• Protein hewani: Yaitu protein yang berasal dari binatang
seperti protein dari daging, protein dari susu.
• Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari
tumbuhan, seperti protein dari jagung, protein dari
terigu.

d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh.

Ada dua jenis vitamin:


• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C
e. Mineral

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian


enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan

10
http
tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan
lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar
mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan.

Fungsi mineral:
• Konstituen tulang dan gigi.
• Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh.
• Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008).

f. Air

Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh


manusia. Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa
berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh, terutama
bagi mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.

Fungsi air:
• Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang
sisasisa metabolisme, hormon ke organ sasaran (target
organ).
• Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas
fisik.
• Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik,
2007).
2.2 Diit Pada Pasien Penyakit Lambung
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis,
ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping
syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal dijalani pada
Pasien dengan gastritis, Ulkus peptikum, Tifus abdominalis, Diare, Pasca
operasi lambung, Kanker Lambung

11
http
2.2.1 Faktor Yang Mendukung Terjadinya Penyakit Lambung
1. Pola makan yang tidak sehat, tidak teratur, dan sering terlambat makan.
2. ritme kerja yang menekan, stres, dan diperparah dengan kondisi tubuh
yang tidak fit, akan berakibat pada terjadinya ketidakmampuan sistem
pencernaan untuk mencerna dan menyerap lemak.
3. Makan yang terlalu cepat atau kurang dikunyah
4. Merokok
Gejala-gejala yang timbul pada penyakit Lambung
• Mual, Muntah
• Nyeri epigastrium
• Kembung
• Nafsu makan berkurang
• Rasa cepat kenyang
2.2.2 Tujuan Diit

Tujuan dari diit penyakit lambung adalah


• Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkan lambung,

• Mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan


• Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin
2.2.3 Syarat Diit

Syarat diit penyakit lambung adalah:

• Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan


• Energi dan protein cukup disesuaikan dg kemampuan px
menerimanya
• Lemak rendah 10 – 15%
• Rendah serat, terutama serat yang tidak larut air yang ditingkatkan
secara bertahap.
• Cairan cukup, terutama bila ada muntah

12
http
• Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik
secara termis, mekanis, ,maupun kimia (dusesuaikan dengan daya
terima perorangan)
• Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak.
• Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
• Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-
48 jam untuk memberi istirahat pada lambung.
2.2.4 Macam Diit Dan Indikasi Pemberian

Diit lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum,


tifus abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas.

a. Diit Lambung I
Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus
peptikum, paska perdarahan, dan tifus abdominalis berat.

• Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan


perpindahan dari Diet pasca hematemesis-melena, atau setelah
fase akut teratasi.
• Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena
membosankan & kurang energi, zat besi, tiamin,dan vitamin C.

b. Diet Lambung II
• Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung I, kepada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis
kronis dan tifus abdominalis ringan.
• Makanan berbebtuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3
kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
• Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang
toamin.

13
http
c. Diet Lambung III
• Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung II pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis
kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh.
• Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada toleransi
pasien dan Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.

2.2.5 Makanan yang Dianjurkan

Beras di bubur atau di tim, kentang, macaroni, roti dipanggang toast,


biscuit, crackers, bihun, mi, tepung2an dibuat bubur atau puding
 Lauk hewani yang tidak diawetkan, lunak, rendah lemak, hati, ikan,
daging ayam digiling/cincang, telur

 Lauk nabati tahu, tempe, lunak dan tidak digoreng, kacang hijau
direbus dan dihaluskan
 Sayuran rendah serat : wortel, labu siam, labu air, bayam ketimun
tanpa kulit dan biji, oyong tanpa kulit, zucchini, tomat
• Buah : pisang, melon, apel tanpa kulit, jeruk manis, pir, sari buah.
Untuk pasien tifus yang disertai dengan obstipasi /susah BAB boleh
diberikan papaya
• Minuman : teh, sirup
• Lemak yang digunakan margarin dan mentega, minyak goreng
hanya untuk menumis
• Bumbu yang boleh gula, garam, kunci, kencur, jahe, kunyit, laos,
salam, sereh

2.2.6 Makanan yang Tidak Dianjurkan

 Beras Ketan, Beras tumbuk, jagung, ubi, singkong, talas, cake, Dodol
dan berbagai kue yang terlalu manis dan berlemak tinggi
 Daging/ ikan yang diawetkan, digoreng, daging babi, telur diceplok atau
digoreng.
 kacang merah, kacang ndul, kacang kedelai, kacang tanah, kacang tolo,

14
http
(Tahu tempe) lauk pauk digoreng
 Sayuran mentah seperti lalap, salad, karedok, toge, kangkung, caesim.
 Sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong,
kacang panjang, kol, lobak, sawi dan asparagus
 Buah yang tinggi serat dan atau dapat menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka, buah yang dikeringkan.
 Makanan yang berlemak tidak dianjurkan lemak hewan, santan kental
 Susu dan produk olahannya sebaiknya dihindari
 Minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, ice cream.  Cabe,
bawang, merica, dsb yang tajam

2.2.7 Contoh- contoh Menu Diet pada pasien penyakit lambung


Menu diet lambung I, II
Pagi : Snack pukul 10.00 Siang :

Bubur/nasi tim Puding maizena Bubur/nasi tim

Ceplok telur air sirup semur daging giling


setup wortel tumis labu

teh hangat Jus pepaya

Snack pukul 16.00 Malam :

roti bakar Bubur/Nasi tim

Sari buah jeruk Sup Ayam giling

Setup bayam
Buah Pisang

15
http

NILAI GIZI :

Energi : 1942 Kal Kalsium : 817 mg

Protein : 75 g Besi : 28,5mg

Lemak : 79 g Vit B1 : 0,8 mg

KH : 241 g Vit C : 205 mg


Contoh Menu Diet Lambung III
Pagi : Snack pukul 10.00 nasi
Puding maizena Dadar Telur
tim/nasi

susu

sup wortel, teh hangat


Snack pukul 16.00 Malam :
Siang :
Nasi tim/nasi Bubur kcg.hijau Nasi tim/nasi

Ikan
semur ayam
bb.tomat
Tempe
Tahu bb.tomat
bacem
Sayur bening bayam Sayur lodeh

Buah Pisang

Pepaya

NILAI GIZI :
Energi : 2054 Kal Kalsium : 653 mg

Protein : 70 g Besi : 26 mg

Lemak : 69 g Vit B1 : 0,8 mg

KH : 290 g Vit C : 204 mg

16
http
2.3 Diit Pada Pasien Penyakit Usus Halus dan Usus Besar

Penyakit usus adalah peradangan. terutama pada ileum dan usus besar dengan
gejala diare, disertai darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang,
nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya
lemak dalam feses).

Diet Rendah Sisa adalah makanan yang terdiri terdiri dari bahan makanan
rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. sisa adalah bagian2
makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat dalam susu dan produk
susu serta serat daging yang berserat kasar/liat. Disamping itu makanan lain
yang merangsang saluran cerna harus dibatasi

2.3.1 Tujuan diit penyakit usus


Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin
meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak
merangsang saluran cerna.
2.3.2 Indikasi Pemberian

Diit ini Diberikan kepada pasien dengan :

• Diare berat
• Peradangan saluran cerna akut
• Divertikulitis akut
• Obstipasi spastik
• Penyumbatan sebagian saluran cerna
• Hemoroid berat
• Pra dan Pasca bedah saluran cerna
2.3.3 Syarat-syarat Diit penyakit lambung :
1. Energi cukup
2. Protein cukup yaitu 10-15%
3. Lemak sedang yaitu 10-25%
4. Karbohidrat cukup
5. Menghindari makanan berserat tinggi (Asupan serat maksimal

17
http
8g/hari)
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar sesuai
dengan toleransi perorangan

7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu


asam, dan berbumbu tajam
8. Makanan dimasak hingga lunak
9. Porsi kecil tapi sering
10. Jangka waktu lama ditambah suplemen vitamin dan mineral.
2.3.4 Macam-Macam Diet Pada Penyakit Usus
1. Diet Rendah Sisa. Dibagi ada Dua yaitu :
1. Diet Rendah Sisa I
2. Diet Rendah Sisa II
DIET RENDAH SISA I
Diet ini rendah energi dan sebagian zat gizi. Makanan yang
diberikan dalam bentuk disaring atau diblender. Makanan ini menghindari
makanan berserat tinggi dan sedang, bumbu yang tajam, susu, daging
berserat kasar/liat. Harus Membatasi penggunaan gula dan lemak dan
Kandungan serat maksimal 4 gram. Bahan Makanan Yang Dianjurkan
• Bubur saring, roti bakar, pure kentang, mi, bihun direbus, krakers,
tepung2an dipuding/dibubur
• Daging empuk, hati ayam, ikan digiling halus, telur rebus/ceplok air.
• Tahu ditim dan direbus, susu kedelai
• Sari sayuran
• Sari buah
• Teh, sirup
• Garam, gula
Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan
• Nasi, ketan, jagung, ubi, singkong, tales, cake, tarcis, dodol, tepung2an
yang dibuat kue manis.
• Daging berserat kasar, Ayam, ikan yang diawet, digoreng kering, telor
ceplok, udang, kerang, susu dan produk susu

18
http
• Kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kacang
kedelai, tempe dan oncom
• Sayuran utuh
• Buah utuh
• Teh kental, kopi, minuman beralkohol dan bersoda
Contoh Menu Sehari PAGI SIANG
MALAM
Bubur saring bubur saring Bubur saring
Telur ½ masak semur daging (diblender) Ayam
cincang
Kecap Tim tahu Sup Tahu
Sari tomat Sari jeruk Sari Jeruk
Rata-Rata Nilai Gizi Diet Rendah Sisa I
Energi : 1441 kkal Protein
: 40 g

Lemak : 58 g

KH : 188 g
Kalsium : 100 mg
Besi : 6,5 mg
Vit C : 118 mg
Serat : 1,5 mg
DIET RENDAH SISA II
Diet rendah sisa II merupakan peralihan dari diet rendah sisa I ke makanan
biasa. Diet ini Diberikan bila penyakit mulai membaik atau bila penyakit
bersifat kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.
Sedangkan Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah
terbatas. Susu maksimal 2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dlm
bentuk mudah cerna dan Kandungan serat maksimal 4-8 gram
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• Bubur/nasi tim, roti bakar, kentang rebus, mi, bihun direbus, krakers,
tepung2an dipuding/dibubur

• Daging empuk, hati ayam, ikan direbus,ditumis,diungkep,dipanggang,


telur rebus/ceplok air.

19
http
• Tahu, tempe ditim dan direbus, ditumis, susu kedelai
• Sayuran berserat rendah : kacang panjang, buncis,bayam labu siam,wortel
rebus, tomat masak
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
• Buah-buahan : Semua sari buah, Buah segar yg matang (tanpa kulit dan
biji) dan tidak menimbulkan gas, seperti : Pepaya, pisang, jeruk, Avokad
dan Nanas.
• Lemak : Margarin, mentega dan minyak dlm jumlah terbatas untuk
menumis, mengoles dan setup.
• Minuman : teh encer, kopi, sirup
• Bumbu : Garam, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci, dlm jumlah
terbatas.
• Beras, beras ketan, beras merah, jagung, ubi, singkong, tales, cake, tarcis,
dodol, tepung2an yang manis & gurih
• Daging berserat kasar, Ayam, ikan yang diawet, digoreng kering, telor
dadar, udang, kerang.
• Kacang merah, Kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau,
kacang kedelai.
• Sayuran yang berserat tinggi : daun singkong, daun katuk, daun pepaya,
daun dan buah melinjo, oyong, pare, serta semua sayuran yang dimakan
mentah.
• Buah-buahan : Buah yang dimakan dengan kulit, seperti apel, jambu biji,
dan pir serta jeruk yang dimakan dg kulit ari. Buah yang menimbulkan gas
seperti durian, dan nangka
• Lemak : Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan.
• Miuman : Kopi, teh kental, minuman yg mengandung soda dan alkohol.
• Bumbu : Cabe dan merica
CONTOH MENU SEHARI
PAGI SIANG MALAM
Roti bakar Nasi Tim Nasi tim
Orak arik telur semur daging giling+tahu Sup bola-bola ayam
susu Tumis labu siam Tim tahu

20
http
Pepaya setup wortel
buah pepaya
Rata-Rata Nilai Gizi Diet Rendah Sisa II

• Energi : 1750 kkal


• Protein : 61 g
• Lemak : 60 g
• KH : 281 g
• Kalsium : 800 mg
• Besi : 16 mg
• Vit C : 117 mg
• Serat : 6,3 mg
2. Diet Tinggi Serat
Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua
makanan nabati. Serat tidak dapat dicernakan oleh enzim cerna tapi
berpengaruh baik untuk kesehatan.
Serat ada dua yaitu : Serat larut air dan serat tidak larut air.
• Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang
banyak terdapat dalam dedak beras, gandum, sayuran, dan buahan.
Serat golongan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah
obstipasi, hemoroid, dan divertikulosis.
• Serat larut air yaitu Pektin, Gum dan mukilase yang terdapat dalam
Havermout, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan
Serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dpt
menurunkan absorbsi lemak dan kolesterol darah shg menurunkan
resiko atau mencegah atau meringankan penyakit jantung koroner dan
dislipidemia.
• Serat dapat mencegah kanker kolon dengan mengikat dan
mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus.

• Makanan serat tinggi mengandung energi rendah shg dpt membantu


menurunkan BB

21
http
• Diet tinggi serat menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa
lapar.
Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat
sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.

Syarat Diet
1. Energi cukup sesuai umur, gender, aktivitas
2. Protein cukup yaitu 10-15% dari energi total
3. Lemak sedang yaitu 10-25% dari energi total
4. Karbohidrat cukup
5. Vitamin dan mineral tinggi terutama vit B untuk memelihara kekuatan
otot saluran cerna
6. Cairan tinggi yaitu 2-2,5 ltr untuk membantu defekasi.
7. Serat tinggi 30-50g/hr terutama serat tidak larut air

Indikasi Pemberian
Diberikan kepada pasien dengan :
 Konstipasi kronis
 Penyakit Divertikulosis
Nilai Gizi
Energi : 2100 kkal Protein :
79 g
KH
: 329 g

Kalsium : 700 mg

Besi
: 23 mg

Vit C : 186 mg
• Tiamin : 1,5 mg
• Serat : 41 mg

22
http
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• Beras tumbuk/merah, Havermout, roti whole wheat
• Kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya seperti kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil olahannya seperti tempe
• Sayuran yang serat tinggi seperti : daun singkong, daun kacang
panjang, daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang
panjang, buncis, dan ketimun.
• Buah-buahan yang serat tinggi seperti : jeruk dimakan dengan
selaputnya, Nenas, Mangga, Salak, Pisang, pepaya, sirsak, serta buah
yang dimakan dengan kulitnya seperti apel, anggur, belimbing, pir,
dan jambu biji.
• Minum air putih 8-10 gelas sehari
Pemberian minum sebelum makan dan sesudah bangun tidur akan
membantu merangssang peristaltik usus.
CONTOH MENU SEHARI
PAGI SIANG Pukul 10.00
Nasi Nasi sambal
Telur mata sapi semur daging buah Jeruk
Setup wortel+buncis Opor tempe
Sayur asem
Bubur kacang hijau
SNACK MENU MALAM PUKUL 16.00 Nasi
Urap-urap dan setup nanas Ikan bb. kuning
Setup nanas Tahu goreng
Setup brokoli Sayur lodeh
Sambal
Buah apel
2.4 Diit Pada Pasien Penyakit Hati

Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati
terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan
energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme

23
http
kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang
sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara
optimal. Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan
terkena penyakit serius.

Hati (liver) merupakan organ Yang berperan dalam metabolisme KH,


Lemak dan Protein. Hati juga sebagai tempat penyimpanan mineral yang
berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah serta vitamin2 larut lemak A,D,E,K. Kelainan atau kerusakan pada hati
berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam
tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.
• Dua jenis penyakit Hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis
hati.
 Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan
toksin tertentu atau karena infeksi virus.
 Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta
junndice (kuning). Hepatitis bisa bersifat akut atau kronis.

 Sirosis Hati adalah kerusakan hati yang menetap, jaringan hati secara
merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan sehingga fungsinya
terganggu.
• Beberapa penyebab penyakit hati antara lain:
1. Penyakit hati karena infeksi
2. Penyakit hati karena racun
3. Genetika atau keturunan
4. Gangguan imun
5. Kanker
Tujuan Diet
• Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan
fungsi hati, dengan cara:
• Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih
lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
• Mencegah katabolisme protein.

24
http
• Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.
• Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, dan hipertensi
portal.
• Mencegah koma hepatik.

SYARAT-SYARAT DIET PADA PENYAKIT HATI


• Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan
bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
• Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energo total, dalam
bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien
mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai
sedang. Pemberian lemak sebanyak 45 Kg dapat mempertahankan
fungsi imun dan proses sintesis lemak.

• Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme


protein. Asupan minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati
memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat
mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses.
• Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila
perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral
Zn dan Fe bila ada anemia.
• Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila
pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih
leluasa.

• Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.


• Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau
makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna.
DIET PENYAKIT HATI
3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala dan
keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet Hati
I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH III). Selain itu pada
diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.

25
http
Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites
dan atau atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak
menambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi
kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah
200-400 mg Na.
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN 1. Diet Hati I
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila
prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu
makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang
atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan
dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai
cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan
valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna,
pemberian cairan maksimal 1 L/hari.
Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin;
karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut
beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I
Garam rendah.
Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik,
diberikan Diet Garam Rendah I. Untuk menambah kandungan energi,
selain makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan
glukosa.
NILAI GIZI DIET HATI I
• Energi : 1394 kkal
• Protein : 28 g
• Lemak : 37 g
• KH : 224 g
• Kalsium : 271 mg
• Besi : 11,3 mg
• Vit C : 271 mg
• Tiamin : 0,5 mg

26
http
• Vit A : 12018 mg CONTOH MENU
SEHARI
PAGI SIANG MALAM
Bubur ayam bubur nasi/tim Bubur nasi/tim Telur ½ masak gadon daging
Perkedel daging Jus tomat setup bayam Sup wortel+labu snack
Puding pepaya Pisang snack Jus jeruk
DIET HATI II
Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II
kepada pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg
berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam
bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C,
tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan
diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
NILAI GIZI DIET HATI II
• Energi : 1973 kkal
• Protein : 53 g
• Lemak : 55 g
• KH : 318 g
• Kalsium : 295 mg
• Besi : 18,8 mg
• Vit C : 271 mg
• Tiamin : 0,7 mg
• Vit A : 26671 mg
• Natrium : 194 mg
CONTOH MENU SEHARI PAGI SIANG
MALAM
Bubur manado nasi/tim nasi/tim
Telur ½ masak semur bola2 daging lele bakar
kecap
teh tahu saos tomat pepes tempe

27
http
snack nagasari tumis bayam sayur lodeh jus apel
buah pepaya buah pisang

DIET HATI III


Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet
Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan
Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah
dapat menerima protein dan tidak menunjukkan gejala sirosis hati aktif.

Menurut kesanggupan pasien makanan diberikan makanan diberikan


dalam bentuk lunak atau biasa. Cukup energi, protein, lemak, mineral
dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya retensi garam atau
air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
NILAI GIZI DIET HATI III
Energi : 2367 kkal
• Protein : 78 g
• Lemak : 65 g
• KH : 371 g
• Kalsium : 676 mg
• Besi : 28,9 mg
• Vit C : 274 mg
• Tiamin : 1,1 mg
• Vit A : 27002 mg •
Natrium : 298 mg
CONTOH MENU SEHARI

PAGI SIANG MALAM


Nasi/tim nasi/tim nasi/tim
Telur ceplok Ikan bakar Empal daging
Tumis buncis bacem tahu mendol tempe
snack bubur kacang ijo Sup wortel sayur lodeh
Klepon + susu buah pepaya buah pisang

28
http
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK BOLEH DIBERIKAN
• Beras ketan, ubi, singkong
• Daging berlemak, daging kambing, daging babi, jerohan, daging yang
diawetkan seperti ham, sosis, kornet,sarden, dll
• Kacang merah, kacang tanah
• Sayuran bergas seperti kol, sawi, lobak
• Sayuran berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, lembayung,
nangka muda.
• Sayuran yang diawetkan seperti asinan sayuran, sayur kalengan
• Buah Durian, salak, nangka, alpukat, nanas
• Bumbu Cabe, terasi, petis, tauco, vetsin, kecap asin, saus
• Minuman yang merangsang Kopi, teh kental, bir, anggur, minuman
yang bersoda.

MAKANAN YANG DIANJURKAN


• Nasi, mie, kentang, bihun, havermout, gula, sirup, madu
• Telur, susu, daging sapi tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, yogurt,
• Tahu, tempe, kacang hijau, tofu
• Semua sayuran kecuali yang terdapat pada daftar makanan yang tidak
dianjurkan
• Semua buah kecuali yang terdapat pada daftar bahan makanan yang
tidak dianjurkan
• Bumbu Bawang merah, putih, lada, kunyit, jahe, salam, sereh, kayu
manis, ketumbar
• Pencegahan Terhadap Penyakit Hati Minum delapan gelas air sehari.
• diet rendah lemak, rendah sodium dan tinggi serat.
• Hati-hati dengan makanan apa pun jika tidak tahu sumbernya.
• Jangan mengkonsumsi ikan mentah atau ikan pemakan bangkai
• Penting untuk mempertahankan pemasukan protein dan berat badan
yang cukup.

29
http
2.5 Diit Pada Penyakit Kantung Empedu
Kantung empedu terletak disisi kanan tepat dibawah hati. Fungsi utama:
Mengentalkan, menyimpan dan mengeluarkan cairan empedu yang dihasilkan
hati. Selama proses pengentalan, elektrolit dan air diserab oleh mukosa
kantung empedu. Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol.
Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut lemak
A,D,E,K, mineral besi dan kalsium.

Bilirubin adalah pigmen utama empedu berasal dari hemoglobin yang


dilepas oleh sel darah merah yang rusak/hancur. Selanjutnya dibawa ke hati
dan berikatan serta dikeluarkan melalui empedu. Garam empedu dibuat oleh
hati dari kolesterol, berguna untuk mencerna dan menyerap lemak, vitamin
larut dalam lemak & beberapa mineral. Garam empedu masuk ke usus halus
melalui cairan empedu, selanjutnya diserab masuk sistem portal. Cairan
empedu juga mengandung immunoglo-bulin yg menyokong integritas mukosa
usus. Pada proses pencernaan, begitu makanan sampai duodenum maka usus
mengeluarkan hormon spt cholesistokinin dan sekretin .

Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah


KOLELITIASIS dan KOLESISTITIS

KOLEITIASIS

Pembentukan batu empedu tanpa disertai infeksi disebut cholelitiasis. Batu


dari kantung empedu bila masuk ke duodenum kadang tidak menimbulkan
gejala, tetapi bila ada yang ter-selip di saluran empedu akan menyumbat
saluran, timbul rasa nyeri dan kramp. Dengan tidak adanya cairan empedu di
duodenum maka mengakibatkan penyerapan lemak terganggu. Hal ini juga
menyebabkan warna tinja menjadi pucat.
Ada dua jenis batu empedu yaitu batu kolesterol dan batu pigmen yang terdiri
dari polimer bilirubin dan garam kalsium.

Faktor Risiko terbentuknya batu kolesterol antara lain :

• Gender perempuan

30
http
• Kegemukan
• Obat – obatan
• Penyakit saluran cerna
• Faktor etnik
• Faktor resiko batu pigmen antara lain adalah berat badan kurang, asupan
lemak dan protein kurang, serta Sirosis Hati.

Syarat Diet Pasien Cholelitiasis


• Dianjurkan makanan tinggi serat rendah kalori.
• Mungkin perlu vitamin larut lemak sebagai pengganti yang hilang melalui
air.
• Tingkatkan asupan vitamin C Untuk mencegah kanker kantung empedu
sangat bermanfaat bila makanan cukup asupan selenium, seng dan vitamin E
KOLESISTITIS

Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu karena adanya batu


empedu. Peradangan ini dapat bersifat akut atau kronis. Peradangan ini karena
adanya batu yang menyumbat saluran empedu. Bilirubin yang berwarna hijau
adalah pigmen cairan empedu. Bilirubin ini untuk elastik jaringan, jadi saat
bilirubin banyak yg masuk ke sirkulasi darah, maka kulit dan mata terlihat
kuning jaundice. Tindakan medik biasanya dilakukan operasi pengeluaran
batu atau kandung empedu.

Gejala yang tampak pada pasien Cholecystitis akut adalah nyeri kwadran
keempat abdomen, mual muntah, demam & panas, jaundice. Sedangkan yang
kronis cholecystitis sangat sensitif dengan mkn berlemak, nyeri kolik,
belching, flatulence. Kondisi akut ini dapat diatasi dengan operasi batu
kantung empedu. Pemberian nutrisi kondisi akut dimulai dari cair jernih ->
cair kental selama 23 hari-> makan rendah lemak (30g/hari) hingga mkn
dengan lemak sedang.

31
http
Syarat Diet Pasien Kolesistitis

• Pada kondisi akut puasakan (NPO) Makanan seimbang zat gizi Diet
rendah lemak diberikan pada akut chole-cystitis.

• Hindari sayuran ber gas krn perut menjadi Sebah, peristaktik usus ↑ dan
iritasi.
• Untuk kondisi kronik Cholecystitis diberikan diet seimbang energi dan
lemak sedang untuk mengeluarkan batu empedu tanpa menimbul-kan rasa
nyeri.

• Makanan ↑ karbohidrat dan serat terutama serat (pektin) untuk mengikat


asam-asam empedu.
Tujuan Diet Penyakit Kandung Empedu

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi


istirahat pada kandung empedu, dengan cara :

1. Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap.

2. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.

3. Mengatasi malabsorbsi lemak

Syarat Diet Penyakit Kandung Empedu

1. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan diet rendah energi.


Hindari penurunan BB yang terlalu cepat

2. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kgBB

3. Pada keadaan akut, Lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya


mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari
kebutuhan energi total.

4. Bila perlu diberikan suplemen Vitamin A,D,E,K

32
http
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan
asam empedu dalam saluran cerna

6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak
nyaman.

Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian

DIET RENDAH LEMAK I


• Diet rendah lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis
dengan kolik akut.
• Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis.
• Makanan ini rendah kalori dan semua zat gizi, kecuali vitamin A dan C,
serta sebaiknya hanya diberikan selama 1-2 hari saja.
• Nilai gizi diet ini adalah 996 kalori, 5 g protein dan 244 g karbohidrat.
Pembagian Bahan Makanan Sehari

• Pukul 07.00 Teh 1 gelas


• Pukul 08.00 pisang 1 bh sedang
• Pukul 10.00 Pepaya 2 potong sdng
• Pukul 12.00 Pisang 2 bh + sirup 1 gls
• Pukul 15.00 Pepaya 2 potong sdng
• Pukul 18.00 Pisang 2 bh + sirup 1 gls
• Pukul 20.00 Pisang 1 bh sdg +Teh 1 gelas

DIET RENDAH LEMAK II

Diet rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah
teratasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit
kandung empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa.

Makanan ini rendah kalori, Tiamin dan kalsium. Nilai gizi diet ini adalah
1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.

CONTOH MENU SEHARI

33
http
PAGI SIANG MALAM

Bubur/nasi tim bubur nasi/tim Bubur nasi/tim

Telur ceplok air Perkedel daging panggang Ayam presto


Kcng. Pjng rebus Tempe bacem Sup
wortel+labu
Teh Sayur bening bayam Pisang

snack pagi Buah Apel


Jus jeruk snack sore Selada pepaya
DIET RENDAH LEMAK III

Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang
tidak gemuk dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan
semua zat gizi.
Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g
karbohidrat.
CONTOH MENU SEHARI PAGI SIANG
MALAM

Roti bakar madu nasi tim Nasi tim

Telur ceplok Soto ayam Fuyunghai

Susu skim Perkedel Tempe bakar Sup wortel+Tahu,

Tumis tauge Pepaya


SNACK PAGI Buah semangka SNACK SORE

Puding Sirup
Bahan Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan

• Semua makanan sumber lemak, yaitu semua makanan yang digoreng, semua
makanan dan daging yang mengandung lemak tinggi, seperti mayones, daging
kambing, dan babi

34
http
• bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi,
lobak, durian, nangka, dan ketimun

• bumbu-bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, asam, cuka,


dan jahe. manisan, dan madu.

• Minuman yang mengandung soda dan alkohol.

Bahan Makanan Yang Boleh Diberikan

• Bahan makanan yang baik diberikan adalah bahan makanan yang


mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti gula-gula, selai,
sirup.
• Semua sayuran kecuali yang terdapat pada daftar makanan yang tidak
dianjurkan
• Semua buah kecuali yang terdapat pada daftar bahan makanan yang tidak
dianjurkan
• Bumbu Bawang merah, putih, lada, kunyit, jahe, salam, sereh, kayu manis,
ketumbar

35
http

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).
Jenis Nutrisi : Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Air dan Mineral Diit
Pada Pasien Penyakit Lambung bertujuan untuk memberikan makan dan
cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus Halus dan Usus Besar bertujuan
untuk Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Mengganti
kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
Diit pada kandung empedu bertujuan memberikan istirahat pada kandung
empedu dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman
secukupnya untuk memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian
tubuh.

3.2 Saran

Dari makalah ini kami bisa menyarankan bahwa khususnya pada pembaca
untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan cairan dalam tubuh. Sehingga
supaya tidak menimbulkan penyakit.

36
http

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diit-

padapenyakitpencernaan.html

http://pendidikans1keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-

penyakithatidan-kandung.html

http://pendidikans1keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-

penyakithati-dan-kandung.html

http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diitpadapenyakit-pencernaan.html

http://giziwebster.blogspot.co.id/2013/05/diitpada-penyakit-kandungempedu.html

https://yayanakhyar.wordpress.com/2009/10/14/diit-pada-penyakit-lambung/

37

Anda mungkin juga menyukai