Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAJAR :
HJ. Nuraeni Mustari, S.SiT., M.Kes
1
http
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai Gizi dan
Diet. Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan. Sehingga dengan makalah ini kami dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan kami.
KELOMPOK TIGA
2
http
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BIODATA ANGGOTA...........................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Diit Pada Pasien Penyakit Usus Halus Dan Usus Besar........16
A. Kesimpulan...................................................................................35
B. Saran.............................................................................................35
3
http
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………36
BIODATA ANGGOTA
Nama : Jihan Hira Fahira
Nim : PO713201191173
Umur : 18 Tahun
Tinggi Badan : 160 Cm
Berat Badan : 42 Kg
Berat Badan Relatif : 70 Kg
Jumlah Kalori : 2.100 kal/haru
4
http
Berat Badan Relatif : 76,4 Kg
Jumlah Kalori : 2.600 Kal / Hari
5
http
Jumlah Kalori : 3000 Kal / Hari
BAB I
PENDAHULUAN
6
http
4. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit hati.
5. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit kandung empedu.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Karbohidrat
Fungsi karbohidrat:
• Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.
• Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat
dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai
cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat
dipergunakan.
7
http
(gula ganda)
8
http
Fungsi lemak:
• Sebagai sumber energi.
• Membangun jaringan tubuh.
• Fungsi perlindungan.
• Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan
panas dari tubuh
• Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu
pengosongan lambung dan mencegah timbulnya rasa
lapar.
c. Protein
9
http
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari
asam-asam amino.
Fungsi protein:
• Menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang
normal.
• Menghasilkan jaringan baru.
• Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon
dan hemoglobin.
• Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
• Protein hewani: Yaitu protein yang berasal dari binatang
seperti protein dari daging, protein dari susu.
• Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari
tumbuhan, seperti protein dari jagung, protein dari
terigu.
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh.
10
http
tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan
lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar
mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan.
Fungsi mineral:
• Konstituen tulang dan gigi.
• Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh.
• Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008).
f. Air
Fungsi air:
• Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang
sisasisa metabolisme, hormon ke organ sasaran (target
organ).
• Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas
fisik.
• Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik,
2007).
2.2 Diit Pada Pasien Penyakit Lambung
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis,
ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping
syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal dijalani pada
Pasien dengan gastritis, Ulkus peptikum, Tifus abdominalis, Diare, Pasca
operasi lambung, Kanker Lambung
11
http
2.2.1 Faktor Yang Mendukung Terjadinya Penyakit Lambung
1. Pola makan yang tidak sehat, tidak teratur, dan sering terlambat makan.
2. ritme kerja yang menekan, stres, dan diperparah dengan kondisi tubuh
yang tidak fit, akan berakibat pada terjadinya ketidakmampuan sistem
pencernaan untuk mencerna dan menyerap lemak.
3. Makan yang terlalu cepat atau kurang dikunyah
4. Merokok
Gejala-gejala yang timbul pada penyakit Lambung
• Mual, Muntah
• Nyeri epigastrium
• Kembung
• Nafsu makan berkurang
• Rasa cepat kenyang
2.2.2 Tujuan Diit
12
http
• Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik
secara termis, mekanis, ,maupun kimia (dusesuaikan dengan daya
terima perorangan)
• Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak.
• Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
• Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-
48 jam untuk memberi istirahat pada lambung.
2.2.4 Macam Diit Dan Indikasi Pemberian
a. Diit Lambung I
Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus
peptikum, paska perdarahan, dan tifus abdominalis berat.
b. Diet Lambung II
• Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung I, kepada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis
kronis dan tifus abdominalis ringan.
• Makanan berbebtuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3
kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
• Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang
toamin.
13
http
c. Diet Lambung III
• Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung II pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis
kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh.
• Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada toleransi
pasien dan Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
Lauk nabati tahu, tempe, lunak dan tidak digoreng, kacang hijau
direbus dan dihaluskan
Sayuran rendah serat : wortel, labu siam, labu air, bayam ketimun
tanpa kulit dan biji, oyong tanpa kulit, zucchini, tomat
• Buah : pisang, melon, apel tanpa kulit, jeruk manis, pir, sari buah.
Untuk pasien tifus yang disertai dengan obstipasi /susah BAB boleh
diberikan papaya
• Minuman : teh, sirup
• Lemak yang digunakan margarin dan mentega, minyak goreng
hanya untuk menumis
• Bumbu yang boleh gula, garam, kunci, kencur, jahe, kunyit, laos,
salam, sereh
Beras Ketan, Beras tumbuk, jagung, ubi, singkong, talas, cake, Dodol
dan berbagai kue yang terlalu manis dan berlemak tinggi
Daging/ ikan yang diawetkan, digoreng, daging babi, telur diceplok atau
digoreng.
kacang merah, kacang ndul, kacang kedelai, kacang tanah, kacang tolo,
14
http
(Tahu tempe) lauk pauk digoreng
Sayuran mentah seperti lalap, salad, karedok, toge, kangkung, caesim.
Sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong,
kacang panjang, kol, lobak, sawi dan asparagus
Buah yang tinggi serat dan atau dapat menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka, buah yang dikeringkan.
Makanan yang berlemak tidak dianjurkan lemak hewan, santan kental
Susu dan produk olahannya sebaiknya dihindari
Minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, ice cream. Cabe,
bawang, merica, dsb yang tajam
Setup bayam
Buah Pisang
15
http
NILAI GIZI :
susu
Ikan
semur ayam
bb.tomat
Tempe
Tahu bb.tomat
bacem
Sayur bening bayam Sayur lodeh
Buah Pisang
Pepaya
NILAI GIZI :
Energi : 2054 Kal Kalsium : 653 mg
Protein : 70 g Besi : 26 mg
16
http
2.3 Diit Pada Pasien Penyakit Usus Halus dan Usus Besar
Penyakit usus adalah peradangan. terutama pada ileum dan usus besar dengan
gejala diare, disertai darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang,
nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya
lemak dalam feses).
Diet Rendah Sisa adalah makanan yang terdiri terdiri dari bahan makanan
rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. sisa adalah bagian2
makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat dalam susu dan produk
susu serta serat daging yang berserat kasar/liat. Disamping itu makanan lain
yang merangsang saluran cerna harus dibatasi
• Diare berat
• Peradangan saluran cerna akut
• Divertikulitis akut
• Obstipasi spastik
• Penyumbatan sebagian saluran cerna
• Hemoroid berat
• Pra dan Pasca bedah saluran cerna
2.3.3 Syarat-syarat Diit penyakit lambung :
1. Energi cukup
2. Protein cukup yaitu 10-15%
3. Lemak sedang yaitu 10-25%
4. Karbohidrat cukup
5. Menghindari makanan berserat tinggi (Asupan serat maksimal
17
http
8g/hari)
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar sesuai
dengan toleransi perorangan
18
http
• Kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kacang
kedelai, tempe dan oncom
• Sayuran utuh
• Buah utuh
• Teh kental, kopi, minuman beralkohol dan bersoda
Contoh Menu Sehari PAGI SIANG
MALAM
Bubur saring bubur saring Bubur saring
Telur ½ masak semur daging (diblender) Ayam
cincang
Kecap Tim tahu Sup Tahu
Sari tomat Sari jeruk Sari Jeruk
Rata-Rata Nilai Gizi Diet Rendah Sisa I
Energi : 1441 kkal Protein
: 40 g
Lemak : 58 g
KH : 188 g
Kalsium : 100 mg
Besi : 6,5 mg
Vit C : 118 mg
Serat : 1,5 mg
DIET RENDAH SISA II
Diet rendah sisa II merupakan peralihan dari diet rendah sisa I ke makanan
biasa. Diet ini Diberikan bila penyakit mulai membaik atau bila penyakit
bersifat kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.
Sedangkan Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah
terbatas. Susu maksimal 2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dlm
bentuk mudah cerna dan Kandungan serat maksimal 4-8 gram
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• Bubur/nasi tim, roti bakar, kentang rebus, mi, bihun direbus, krakers,
tepung2an dipuding/dibubur
19
http
• Tahu, tempe ditim dan direbus, ditumis, susu kedelai
• Sayuran berserat rendah : kacang panjang, buncis,bayam labu siam,wortel
rebus, tomat masak
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
• Buah-buahan : Semua sari buah, Buah segar yg matang (tanpa kulit dan
biji) dan tidak menimbulkan gas, seperti : Pepaya, pisang, jeruk, Avokad
dan Nanas.
• Lemak : Margarin, mentega dan minyak dlm jumlah terbatas untuk
menumis, mengoles dan setup.
• Minuman : teh encer, kopi, sirup
• Bumbu : Garam, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci, dlm jumlah
terbatas.
• Beras, beras ketan, beras merah, jagung, ubi, singkong, tales, cake, tarcis,
dodol, tepung2an yang manis & gurih
• Daging berserat kasar, Ayam, ikan yang diawet, digoreng kering, telor
dadar, udang, kerang.
• Kacang merah, Kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau,
kacang kedelai.
• Sayuran yang berserat tinggi : daun singkong, daun katuk, daun pepaya,
daun dan buah melinjo, oyong, pare, serta semua sayuran yang dimakan
mentah.
• Buah-buahan : Buah yang dimakan dengan kulit, seperti apel, jambu biji,
dan pir serta jeruk yang dimakan dg kulit ari. Buah yang menimbulkan gas
seperti durian, dan nangka
• Lemak : Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan.
• Miuman : Kopi, teh kental, minuman yg mengandung soda dan alkohol.
• Bumbu : Cabe dan merica
CONTOH MENU SEHARI
PAGI SIANG MALAM
Roti bakar Nasi Tim Nasi tim
Orak arik telur semur daging giling+tahu Sup bola-bola ayam
susu Tumis labu siam Tim tahu
20
http
Pepaya setup wortel
buah pepaya
Rata-Rata Nilai Gizi Diet Rendah Sisa II
21
http
• Diet tinggi serat menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa
lapar.
Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat
sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.
Syarat Diet
1. Energi cukup sesuai umur, gender, aktivitas
2. Protein cukup yaitu 10-15% dari energi total
3. Lemak sedang yaitu 10-25% dari energi total
4. Karbohidrat cukup
5. Vitamin dan mineral tinggi terutama vit B untuk memelihara kekuatan
otot saluran cerna
6. Cairan tinggi yaitu 2-2,5 ltr untuk membantu defekasi.
7. Serat tinggi 30-50g/hr terutama serat tidak larut air
Indikasi Pemberian
Diberikan kepada pasien dengan :
Konstipasi kronis
Penyakit Divertikulosis
Nilai Gizi
Energi : 2100 kkal Protein :
79 g
KH
: 329 g
Kalsium : 700 mg
Besi
: 23 mg
Vit C : 186 mg
• Tiamin : 1,5 mg
• Serat : 41 mg
22
http
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• Beras tumbuk/merah, Havermout, roti whole wheat
• Kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya seperti kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil olahannya seperti tempe
• Sayuran yang serat tinggi seperti : daun singkong, daun kacang
panjang, daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang
panjang, buncis, dan ketimun.
• Buah-buahan yang serat tinggi seperti : jeruk dimakan dengan
selaputnya, Nenas, Mangga, Salak, Pisang, pepaya, sirsak, serta buah
yang dimakan dengan kulitnya seperti apel, anggur, belimbing, pir,
dan jambu biji.
• Minum air putih 8-10 gelas sehari
Pemberian minum sebelum makan dan sesudah bangun tidur akan
membantu merangssang peristaltik usus.
CONTOH MENU SEHARI
PAGI SIANG Pukul 10.00
Nasi Nasi sambal
Telur mata sapi semur daging buah Jeruk
Setup wortel+buncis Opor tempe
Sayur asem
Bubur kacang hijau
SNACK MENU MALAM PUKUL 16.00 Nasi
Urap-urap dan setup nanas Ikan bb. kuning
Setup nanas Tahu goreng
Setup brokoli Sayur lodeh
Sambal
Buah apel
2.4 Diit Pada Pasien Penyakit Hati
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati
terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan
energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme
23
http
kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang
sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara
optimal. Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan
terkena penyakit serius.
Sirosis Hati adalah kerusakan hati yang menetap, jaringan hati secara
merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan sehingga fungsinya
terganggu.
• Beberapa penyebab penyakit hati antara lain:
1. Penyakit hati karena infeksi
2. Penyakit hati karena racun
3. Genetika atau keturunan
4. Gangguan imun
5. Kanker
Tujuan Diet
• Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan
fungsi hati, dengan cara:
• Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih
lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
• Mencegah katabolisme protein.
24
http
• Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.
• Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, dan hipertensi
portal.
• Mencegah koma hepatik.
25
http
Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites
dan atau atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak
menambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi
kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah
200-400 mg Na.
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN 1. Diet Hati I
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila
prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu
makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang
atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan
dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai
cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan
valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna,
pemberian cairan maksimal 1 L/hari.
Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin;
karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut
beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I
Garam rendah.
Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik,
diberikan Diet Garam Rendah I. Untuk menambah kandungan energi,
selain makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan
glukosa.
NILAI GIZI DIET HATI I
• Energi : 1394 kkal
• Protein : 28 g
• Lemak : 37 g
• KH : 224 g
• Kalsium : 271 mg
• Besi : 11,3 mg
• Vit C : 271 mg
• Tiamin : 0,5 mg
26
http
• Vit A : 12018 mg CONTOH MENU
SEHARI
PAGI SIANG MALAM
Bubur ayam bubur nasi/tim Bubur nasi/tim Telur ½ masak gadon daging
Perkedel daging Jus tomat setup bayam Sup wortel+labu snack
Puding pepaya Pisang snack Jus jeruk
DIET HATI II
Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II
kepada pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg
berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam
bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C,
tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air,
makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan
diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
NILAI GIZI DIET HATI II
• Energi : 1973 kkal
• Protein : 53 g
• Lemak : 55 g
• KH : 318 g
• Kalsium : 295 mg
• Besi : 18,8 mg
• Vit C : 271 mg
• Tiamin : 0,7 mg
• Vit A : 26671 mg
• Natrium : 194 mg
CONTOH MENU SEHARI PAGI SIANG
MALAM
Bubur manado nasi/tim nasi/tim
Telur ½ masak semur bola2 daging lele bakar
kecap
teh tahu saos tomat pepes tempe
27
http
snack nagasari tumis bayam sayur lodeh jus apel
buah pepaya buah pisang
28
http
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK BOLEH DIBERIKAN
• Beras ketan, ubi, singkong
• Daging berlemak, daging kambing, daging babi, jerohan, daging yang
diawetkan seperti ham, sosis, kornet,sarden, dll
• Kacang merah, kacang tanah
• Sayuran bergas seperti kol, sawi, lobak
• Sayuran berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, lembayung,
nangka muda.
• Sayuran yang diawetkan seperti asinan sayuran, sayur kalengan
• Buah Durian, salak, nangka, alpukat, nanas
• Bumbu Cabe, terasi, petis, tauco, vetsin, kecap asin, saus
• Minuman yang merangsang Kopi, teh kental, bir, anggur, minuman
yang bersoda.
29
http
2.5 Diit Pada Penyakit Kantung Empedu
Kantung empedu terletak disisi kanan tepat dibawah hati. Fungsi utama:
Mengentalkan, menyimpan dan mengeluarkan cairan empedu yang dihasilkan
hati. Selama proses pengentalan, elektrolit dan air diserab oleh mukosa
kantung empedu. Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol.
Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut lemak
A,D,E,K, mineral besi dan kalsium.
KOLEITIASIS
• Gender perempuan
30
http
• Kegemukan
• Obat – obatan
• Penyakit saluran cerna
• Faktor etnik
• Faktor resiko batu pigmen antara lain adalah berat badan kurang, asupan
lemak dan protein kurang, serta Sirosis Hati.
Gejala yang tampak pada pasien Cholecystitis akut adalah nyeri kwadran
keempat abdomen, mual muntah, demam & panas, jaundice. Sedangkan yang
kronis cholecystitis sangat sensitif dengan mkn berlemak, nyeri kolik,
belching, flatulence. Kondisi akut ini dapat diatasi dengan operasi batu
kantung empedu. Pemberian nutrisi kondisi akut dimulai dari cair jernih ->
cair kental selama 23 hari-> makan rendah lemak (30g/hari) hingga mkn
dengan lemak sedang.
31
http
Syarat Diet Pasien Kolesistitis
• Pada kondisi akut puasakan (NPO) Makanan seimbang zat gizi Diet
rendah lemak diberikan pada akut chole-cystitis.
• Hindari sayuran ber gas krn perut menjadi Sebah, peristaktik usus ↑ dan
iritasi.
• Untuk kondisi kronik Cholecystitis diberikan diet seimbang energi dan
lemak sedang untuk mengeluarkan batu empedu tanpa menimbul-kan rasa
nyeri.
32
http
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan
asam empedu dalam saluran cerna
6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak
nyaman.
Diet rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah
teratasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit
kandung empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa.
Makanan ini rendah kalori, Tiamin dan kalsium. Nilai gizi diet ini adalah
1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.
33
http
PAGI SIANG MALAM
Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang
tidak gemuk dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan
semua zat gizi.
Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g
karbohidrat.
CONTOH MENU SEHARI PAGI SIANG
MALAM
Puding Sirup
Bahan Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan
• Semua makanan sumber lemak, yaitu semua makanan yang digoreng, semua
makanan dan daging yang mengandung lemak tinggi, seperti mayones, daging
kambing, dan babi
34
http
• bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi,
lobak, durian, nangka, dan ketimun
35
http
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).
Jenis Nutrisi : Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Air dan Mineral Diit
Pada Pasien Penyakit Lambung bertujuan untuk memberikan makan dan
cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus Halus dan Usus Besar bertujuan
untuk Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Mengganti
kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
Diit pada kandung empedu bertujuan memberikan istirahat pada kandung
empedu dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman
secukupnya untuk memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian
tubuh.
3.2 Saran
Dari makalah ini kami bisa menyarankan bahwa khususnya pada pembaca
untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan cairan dalam tubuh. Sehingga
supaya tidak menimbulkan penyakit.
36
http
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
padapenyakitpencernaan.html
http://pendidikans1keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-
penyakithatidan-kandung.html
http://pendidikans1keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-
penyakithati-dan-kandung.html
http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diitpadapenyakit-pencernaan.html
http://giziwebster.blogspot.co.id/2013/05/diitpada-penyakit-kandungempedu.html
https://yayanakhyar.wordpress.com/2009/10/14/diit-pada-penyakit-lambung/
37