Anda di halaman 1dari 15

CASEMETHOD ILMU GIZI

“OBESITAS HYPERTENSI”

Disusun Oleh:
Ditha Tri Amanda (5213142010)
Jihan Putri Airlangga (5213142011)
Miftahul Khairat Julia (5213142019)
Najla Mudhiah Sari (5213342005)
Oldxa Anfani (5213342031)

Dosen Pengampu:
Tyas Permatasari S,Gs.M,Si
Dra.Fatma Tresno Ingtyas M,Si

ILMU GIZI
PROGRAM STUDI SI –PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang dibuat untuk memenuhi syarat
memperoleh nilai tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi pada Program Studi Tata Boga Fakultas
Teknik dan Keguruan Universitas Negeri Medan, akhirnya dapat selesai dengan bantuan
berbagai pihak.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen mata kuliah Ilmu Gizi
Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tugas kami ini, namun
saya menyadari bahwa ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki tugas
makalah ini.

Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semoga makalah ini bermanfaat dalam memperkaya Ilmu Gizi

Medan, 15 Mei 2022


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda
kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup
berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena
memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas
kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga
kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan
wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan
bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya
lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.
Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan
obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga
apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami
mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya.
B. Buku Penunjang
Judul buku : Panduan Pelaksanaan Gerakan
Nusantara Tekan Angka Obesitas
Pengarang :-
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2017
Penerbit :-
ISBN :-
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kasus pada obesitas

B. Seorang Ibu rumah tangga


umur 49 tahun, TB = 154
cm, BB = 85 kg. Ibu tersebut
datang ke
C. poli gizi untuk
menjalankan program diet
agar BB nya ideal. Ibu
tersebut suka makan gulai,
D. aneka sup serta jajanan
tradisional yang manis-
manis, suka juice dan
puding. Rencanakan
E. program diet untuk ibu
tersebut, apa kiat konseling
gizinya. Hitung kebutuhan
kalori dan zat-
F. zat gizi untuk satu hari.
Serta buatlah contoh
menunya untuk satu hari
Seorang Ibu rumah tangga umur 49 tahun, TB = 154 cm, BB = 85 kg. Ibu tersebut
datang kepoli gizi untuk menjalankan program diet agar BB nya ideal. Ibu tersebut
suka makan gulai,aneka sup serta jajanan tradisional yang manis-manis, suka juice dan
puding. Rencanakanprogram diet untuk ibu tersebut, apa kiat konseling gizinya.
B. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. Tiara Anugrah
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 40 tahun
Berat badan : 95 kg
Tinggi badan : 168 cm
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Aktivitas : kesehariannya adalah Melakukan pekerjaan rumah tangga
(mencuci baju, menyetrika pakaian, menyapu, mengepel, dll) namun ny tiara anugrah
memiliki pola hidup yang tidak sehat.
C. Dietary history

Domain Subclass Terminologi


Asupan makanan dan Asupan makan Jenis makanan yang
minuman seringdikosumsiyaitu
termasuk
kategorimakanan yang
berlemak dan manis.
Kesukaannya : suka makan
gulai, anekasup serta
jajanan tradisional
yangmanis-manis, suka
juice dan puding.
Pengetahuan/Kepercayaan/ Kepercayaan dan sikap Kesukaan makanan
sikap yaitugulai, aneka
sop ,serta
jajanantradisional yang
manis-manis, suka jusdan
pudding

D. Faktor penyebab obesitas


Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas pada seseorang. Diantara nya
1. Asupan Protein
Asupan protein yang lebih pada kelompok non-obesitas ditemukan lebih tinggi dibandingkan
kelompok obesitas. Hasil analisis menunjukkan asupan protein bukan merupakan faktor
risiko terjadinya obesitas. Asupan protein merupakan faktor protektif, disini asupan protein
digunakan sebagai energi. Hal ini disebabkan asupan lemak dan karbohidrat tidak cukup
sehingga memecah protein. Apabila tubuh kekurangan zat energi, fungsi protein untuk
menghasilkan energi atau untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau
asam lemak didalam tubuh terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk
glukosa dan energi (11) Almatsier juga menjelaskan bahwa dalam keadaan berlebihan,
protein akan mengalami deaminase. Nitrogen dikeluarkan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan
karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh. Dengan demikian,
konsumai protein secara berlebihan juga dapat menyebabkan kegemukan dan obesitas.
2. Asupan Lemak
Asupan lemak yang lebih ditemukan lebih banyak pada kelompok obesitas dibandingkan
kelompok tidak obesitas. Hasil penelitian tentang asupan lemak menunjukkan bahwa
tingginya konsumsi lemak disebagian besar sampel penelitian mengkonsumsi makanan
tinggi lemak seperti gorengan yaitu tempe mendoan, tahu goreng, lumpia, risoles, martabak,
telur dadar dan biasanya makanan yang digoreng tersebut tinggi protein. Dengan demikian
makanan yang digoreng memiliki kontribusi yang besar dalam asupan lemak tiap harinya
3. Asupan Karbohidrat
Asupan karbohidrat berlebih pada kelompok obesitas ditemukan lebih tinggi dibandingkan
kelompok tidak obesitas. Tingginya konsumsi karbohidrat disebabkan sebagian sampel
penelitian mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat pada jam istirahat (jajan) seperti nasi
goreng, cilok, batagor, mie ayam, bakso, dan siomay. Selain itu juga dari jenis makanan ringan
seperti chitato, keripik singkong, dan keripik kentang. Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh
akan diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke
sel-sel lemak yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Ukuran atau porsi
makan yang terlalu berlebihan juga dapat memiliki banyak kalori dalam jumlah banyak
dibandingkan dengan apa yang dianjurkan untuk orang normal untuk konsumsi sehari-
harinya
4. Asupan serat
Berbeda dengan asupan serat, persentase asupan serat kurang ditemukan lebih banyak pada
kelompok non-obesitas (76,4%) dibandingkan obesitas (59,7%). Berdasarkan hail wawancara
dengan SQ-FFQ diketahui jenis sumber serat yang sering dikonsumsi oleh subjek kelompok
obesitas meliputi serealia (nasi putih, jagung, roti tawar, mi kuning), umbi-umbian yaitu
kentang, kacang-kacangan (tempe kedelai dan tahu), sayuran (bayam, bunga kol, sawi
hijau, daun singkong, daun papaya, kacang panjang, kangkung, tomat, wortel), buah-buahan
(apel, jeruk, mangga, semangka, melon), dan teh. Sementara jenis sumber serat yang sering
dikonsumsi subjek kelompok non-obesitas meliputi serealia (nasi putih, jagung kuning, roti
tawar, mi kuning), umbi-umbian yaitu kentang, kacang-kacangan (tahu dan tempe kedelai),
sayuran (bayam, caisin, wortel, tomat), buah-buahan (jeruk, melon, mangga), dan the.
5. Pola konsumsi fast food
Demikian juga untuk asupan energi fast food yang sebagian besar subjek dengan jumlah asupan
energi fast food tinggi adalah kelompok non-obesitas dibandingkan kelompok obesitas (60,3% vs
39,7%). Perbedaan jumlah asupan energi fast food antara kelompok obesitas dan non-obesitas
dapat disebabkan oleh porsi fast food yang dikonsumsi lebih besar pada kelompok non-
obesitas dibandingkan dengan kelompok obesitas. Selain itu, jenis fast food yang sering
dikonsumsi subjek kelompok non-obesitas memiliki kandungan energi lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis fast food yang sering dikonsumsi subjek pada kelompok obesitas,
baik itu fast food lokal maupun modern.
6. Aktivitas fisik
Tingkat aktivitas remaja obesitas lebih rendah bila dibandingkan dengan remaja non-obesitas.
Dalam Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remajapenelitian ini, aktivitas
fisik aktif yaitu >10.000 langkah yang dapat dilakukan dengan melakukan gerak langkah sejauh
4,02-5,24 km. Beberapa penelitian epidemiologi menyebutkan bahwa obesitas pada remaja
terjadi karena interaksi antara makan yang banyak dan sedikit aktivitas.
7. Faktor genetic
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang memiliki ayah dan ibu dengan status obesitas
berisiko lebih besar menjadi obesitas dibandingkan dengan remaja yang memiliki ayah dan
ibu yang tidak obesitas. Pengambilan data berat badan dan tinggi badan orang tua berdasarkan
data sekunder sehingga peneliti tidak secara langsung menimbang dan mengukur berat badan
dan tinggi badan orang tua. Pengambilan data dilakukan dengan cara menanyakan kepada
subjek penelitian. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa orang tua mempengaruhi pola
makan anak dan gaya hidup yang sama dalam keluarga. Keluarga mewariskan kebiasaan pola
makan dan gaya hidup yang bisa berkontribusi terhadap kejadian obesitas. Keluarga berbagi
makanan dan kebiasaan aktivitas fisik yang sama, sehingga hubungan antara gen dan
lingkungan saling mendukunng. Cukup alami bila anak-anak mengadopsi kebiasaan orang tua
mereka. Seorang anak yang orang tuanya gemuk yang terbiasa makan makanan berkalori
tinggi dan tidak aktif, kemungkinan besar anak tersebut akan mewarisi kebiasaan serupa dan
menjadikannya kelebihan berat badan juga

E. Dampak dari obesitas

Berikut adalah dampak dari obesitas ada wanita :


Pada dasar nya tubuh wanita memang lebih mudah mengalami kegemukan. Tak hanya merusak
penampilan dan mengurangi rasa percaya diri, kegemukan pada tubuh wanita juga memiliki efek
buruk tambahanpada kesehatan.
Efek obesitas (kegemukan) pada tubuh wanita jauh lebih jelas dibandingkan pria. Pada pria, efek
kegemukan umumnya hanya bersifat medis, sedangkan pada wanita juga berpengaruh pada
psikologis atau kejiwaannya. Ujung-ujungnya, jiwa yang tidak sehat makin memperburuk
kondisi fisik.

1. Menstruasi tidak teratur


Tidak teraturnya periode menstruasi bisa terjadi akibat terlalu banyak lemak yang menumpuk di
sekitar rahim. Ini sangat umum terjadi pada remaja yang gemar mengonsumsi junk food.

2. Risiko serangan jantung


Ada mitos yang mengatakan risiko penyakit jantung pada wanita lebih kecil dibanding pria. Tapi
pada wanita yang sudah menopause, risiko serangan jantung menjadi lebih besar. Terlebih bila
wanita tersebut bertubuhgemuk.
3. Degenerasi otot
Degenerasi otot dan kelemahan terjadi karena terlalu banyak penumpukan lemak di tubuh. Orang
gemuk biasanya tidak banyak berolahraga sehingga harus berakhir dengan otot yang lemah.

4. Tekanan darah tinggi


Tekanan darah tinggi terjadi karena penumpukan kolesterol pada pembuluh darah, yang sangat
umum terjadipadaorang-oranggemuk.
5.Kista
Poly cystic ovaries atau kista ovarium telah terbukti terjadi karena kebiasaan makan yang tidak
sehat. Kista kecil terbentu di seluruh ovarium menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan
dalam beberapa kasusmengakibatkan infertilitas (kemandulan).

6.Kemandulan
Wanita gemuk berisiko tinggi mengalami ketidakseimbangan hormon, yang menjadi penyebab
infertilitas ataukemandulanpadawanita.

F. Cara menatasi dan mencegah Obesitas

1. Atur Pola Makan


Atur pola makan dengan menggunakan piring mode T :
A. Konsumsi sayur 2 kali lipatdari jumlah bahan makanan sumber karbihidrat.
B. Konsumsi bahan makanan sumber protein sama dengan jumlah bakan makanan sumber
karbohidrat.
C. Konsumsi sayur atau buah minimal harus sama dengan jumlah karbohidarat ditambah protein.
D. Minyak sebagai bahan makanan sumber lemak dapat digunakan untuk mengolah bahan
makanan.

2. Aktif Bergerak

A. Aktifitas Fisik

Secara umum aktifitas fisik dibagi menjadi 3 (tiga) bagian :

1) Aktifitas Fisik Ringan

Contoh aktifitas fisik yang dikategorikan ringan adalah :

a) Berjalan santai di rumah


b) Duduk bekerja didepan komputer, membaca, menulis, menyetir
c) Berdiri melakukan pekerjaan rumah tangga ringan
d) Latihan pereganggan dan pemanasan dengan lambat
e) Membuat prakarya, bermain kartu, bermain video game, menggambar, melukis dan
bermain musik
f) Bermain bilyard, memancing, memanah, menembak, golf

2) Aktifitas fisik sedang

Contoh aktifitas fisik yang dikategorikan sedang adalah :

a) Berjalan cepat
b) Membersihkan halaman rumah
c) Pekerjaan rumah seperti mengepel lantai, menanam pohon, mencuci kendaraan

3) Aktifitas fisik berat

Contoh aktifitas fisik yang dikategorikan berat adalah :

a) Berjalan sangat cepat


b) Pekerjaan seperti mengangkut beban berat, menyekop pasir, mencangkul
c) Pekerjaan rumah seperti memindahkan perabotan berat, menggendong anak
d) Bersepeda, bermain basket, badminton

B. Latihan Fisik
a) Latihan fisik yang Baik adalah latihan fisik yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan
kemampuan supaya tidak menimbulkan dampak yang merugikan
b) Latihan fisik yang Berat adalah latihan fisik yang dilakukan secara bertahap dan dimulai
dari latihan pemanasan
c) Latihan fisik yang Terukur adalah latihan fisik yang dilakukan dengan mengukur
intensitas dan waktu latihan
d) Latihan fisik yang Teratur adalah latihan fisik yang dilakukan secara teratur 3-5 kali
seminggu.

3. Nikmati Harimu
Dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan antara lain :
 Rekreasi
 Melakukan hobi
 Menikmati liburan bersama keluarga
 Bermain bersama
 Beribadah
 Tidur yang cukup
G. Efek samping dari obesitas
1. Sulit bernapas
Hal yang dialami orang kegemukan adalah sulit bernapas dan napasnya cenderung
pendek. Disebabkan karna adanya lemak yang menumpuk pada daerah dada dan leher,
sehingga mengalami kesulitan bernafas baik untuk menghirup atau mengeluarkan udara.

2. Munculnya masalah kulit


Salah satu dampak negatif obesitas adalah munculnya masalah pada kulit yang
diakibatkan perubahan hormon. Timbunan lemak berlebih akan membuat kulit lebih lebar
yang akhirnya menciptakan garis-garis halus. Lipatan lemak juga membuat jamur dan
bakteri tumbuh dan berkembang yang memicu terjadi infeksi pada kulit.
3. Nyeri persendia dan otot kaki
Orang yang mengalami berat badan sering mengalami nyeri pada persendian dan otot
kaki. Nyeri lutut secara terus menerus dapat merusak postur tubuh. Semua hal tersebut
terjadi karena kelebihan berat badan yang menambah beban atau tekanan pada lutut dan
pergelangan kaki.

4. Asam lambung naik


Kelebihan berat badan memicu asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Jika hal
tersebut terjadi, pengidap akan merasakan sensasi terbakar, rasa sakit dan tekanan
disekitar dada dan leher. Penyebabnya adalah lemak yang menekan daerah lambung yang
bersifat asam naik.

5. Depresi
Kegemukan juga bisa memicu depresi. Orang yang merasa dirinya gendut atau
kegemukan cenderung lebih mudah stres itu dikarenakan perasaan rendah diri menjadi
salah satu faktor pendorong peingadap menjadi lebih mudah stres depresi.

6. Sakit punggung
Tidak sedikit dari pengidap mengeluhkan sakit punggung. Lemak yang menumpuk akan
menambah beban pada tulang belakang. Jika tidak segera menurunkan berat badan, nyeri
punggung bisa berlanjut, dan meningkatkan patah tulang dari dalam.

7. Hipertensi
salah satu resiko yang dialami pengidap adalah meningkatnya tekanan darah perifer.
Banyak pengidap obesitas mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi dan akhirnya
memicu penyakit jantung.

8. Menstruasi tidak teratur


datang bulan atau menstruasi tidak teratur diakibatkan faktor ketidakseimbangan hormon.
Ketidakseimbangan ini pada umumnya dipicu oleh kondisi obesitas. Kelebihan lemak
dapat memengaruhi kinerja hormon yang membuatnya tidak berfungsi dengan normal.
9. Varises
Varises terjadi saat vena melebar yang diakibatkan karena melemahnya dinding
pembuluh darah. Gumpalan pembuluh darah berwarna ungu atau biru menjadi pertanda
munculnya varises.

10. Mendengkur
pengidap akan mengalami gangguan tidur yang identik dengan mendengkur. Hal ini
disebabkan jaringan lemak pada leher menekan saluran napas bagian atas, terutama
ketika berbaring, yang membuat pengidap beresiko untuk mendengkur.
BAB III

A. Kesimpulan

Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia Perhatian tidak
hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan
lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita
cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran
seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga
memberikan gambaran seperti buah apel. Faktor penyebab obesitas Terdapat beberapa faktor
yang dapat menyebabkan obesitas pada seseorang. Diantara nya

1. Asupan Protein Asupan protein yang lebih pada kelompok non-obesitas ditemukan lebih
tinggi dibandingkan kelompok obesitas.

2. Asupan Lemak Hasil  penelitian  tentang  asupan  lemak menunjukkan  bahwa  tingginya
konsumsi  lemak disebagian  besar  sampel  penelitian  mengkonsumsi makanan  tinggi
lemak.

Dampak dari obesitas

1. Menstruasi tidak teratur

2.resiko serangan jantung

3.degenerasi otot
4.kista

Cara menatasi dan mencegah Obesitas

  1. Atur Pola Makan

2.aktif bergerak

efek samping dari obesitas

1.sulit bernapas

2.munculnya masalah kulit

3.nyeri persendi dan otot kaki

4.asam lambung

5.sakit punggung

B. Saran

a. Diharapkan dapat secara rutin untuk memeriksa tekenan darah di tempat pelayanan
kesehatan.
b. Diharapkan melakukan pencegahan hipertensi dari faktor risiko yang bisa dikontrol seperti
menjaga berat badan ideal atau normal agar tidak mengalami obesitas dengan rutin
berolahraga, karena semakin meningkatnya berat badan akan rentan terhadap penyakit
hipertensi, selain itu juga diharapkan dapat menjaga pola makan dengan diet seimbang,
karena asupan makan yang berlebih juga akan mempengaruhi untuk terjadinya hypertensi

Anda mungkin juga menyukai