Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
tentang Gizi seimbang pada remaja ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini penyusun memberikan sedikit gambaran tentang apa itu
gizi seimbang. Penyusun berharap dengan adanya makalah ini bisa menjadi salah
satu referensi bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam ilmu keperawatan.
Selain itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen maupun temanteman yang turut banyak membantu memberikan sarannya dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari
itu kami mengharapkan kritikan dan saran bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa keperawatan.
Demikian makalah ini kami buat untuk menyempurnakan nilai tugas.
Makassar,
Penyusun
DAFTAR ISI
Definisi .........................................................................................................
Karakteristik perilaku makan remaja ...........................................................
Faktor yang mempengaruhi gizi seimbang pada remaja ............................
Kebutuhan zat gizi untuk remaja .................................................................
Kebutuhan energi ........................................................................................
Kebutuhan protein .......................................................................................
Kebutuhan lemak dan karbohidrat ..............................................................
Kebutuhan vitamin dan mineral ...................................................................
Kebutuhan Fe atau zat besi ........................................................................
Pola makan remaja ......................................................................................
Penyakit yang muncul pada remaja akibat ketidakseimbangan gizi ........... .
Pendidikan gizi pada remaja .......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Remaja?
2. Bagaimana karakteristik makan pada remaja?
3. Alasan apa saja yang mendasari remaja?
4. Bagaimana karakteristik makan pada remaja?
5. Faktor apa saja yang memicu timbulnya masalah gizi pada remaja?
6. Bagaimana cara mengatasi masalah gizi pada remaja agar tidak terjadi?
C. Manfaat Penulisan Makalah
1. Bagi penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang
kebutuhan gizi remaja.
2. Bagi Remaja
Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan gizi
dalam kehidupannya sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza yang berarti makanan.
WHO mengartikan ilmu gizi sebagai Ilmu yang mempelajari proses yang
terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan
pengolahan zat padat dan cair dari makanan (proses pencernaan, transport
dan ekskresi) yang di perlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan,
berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absopsi, tranportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan (Sibagariang, 2010).
Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang dikonsumsi remaja
yang mengandung zat sumber tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
serta beraneka ragam jenisnya (Marmi, 2013).
Kecukupan gizi remaja akan terpenuhi dengan pola makan yang beragam
dan gizi seimbang. Modifikasi menu dilakukan terhadap jenis olahan pangan
dengan memperhatikan jumlah dan sesuai kebutuhan gizi pada usia tersebut
dimana sangat membutuhkan makanan yang sangat bergizi.
B. Karakteristik perilaku makan remaja
Ketidak tahuan akan gizi yang benar pada usia remaja ataupun sekolah,
menyebabkan remaja tersebut sering berperilaku konsumsi gizi yang salah.
berikut beberapa karakteristik perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja:
a. Tidak Mengonsumsi Menu Gizi Seimbang
Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan, ini biasanya hanya
gemar pada makanan seperti mie, padahal jelas mie goreng itu hanya
mengandung karbohidrat dan lemak saja. tidak ada sumber protein,
vitamin dan mineralnya.
b. Kebiasaan Tidak Sarapan Pagi
Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja yang
khususnya sekolah/kuliah, yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi hari dimana
para remaja dan anak-anak tersebut mempunyai aktivitas yang sangat
padat di sekolah maupun kampus. Apabila anak-anak terbiasa sarapan
pagi, maka akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutama daya
ingat sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak/ remaja tersebut
ke arah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak
yang paling baik agar dapat berkonsentrasi disekolah.
Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena
semalaman tidak makan. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit
berkonsentrasi di sekolah/di kampus.
c. Jajan tidak sehat di Sekolah/ di Kampus
Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan di sekolah.
hal ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena
aktivitas di sekolah yang tinggi. Biasanya para remaja sekolah ini
menyukai makanan yang tinggi kalori yang bersumber dari lemak dan
gula. padahal makanan tradisional sebetulnya kaya akan serat dan
kalorinya tidak terlalu tinggi.
d. Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
Anak-anak sekolah atau remaja umumnya susah apa bila disuruh
mengonsumsi buah dan sayur. Padahal buah dan sayur merupakan
sumber zat gizi vitamin, serat dan mineral. yang tentunya sangat baik
untuk kesehatan dan kecerdasan remaja/anak tersebut.
e. Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food
Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food dan
junk food karena mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada di televisi
sehingga mereka beranggapan bahwa fast food dan junk food
menunjukkan status sosial yang tinggi dan mengandung gizi yang baik.
fast food tidak baik bagi kesehatan tubuh apabila di konsumsi dalam
jumlah banyak, karena fast food dan junk food merupakan makanan tinggi
lemak dan kolesterol. Bahkan di negara asalnya yaitu amerika ataupun
Italia, makanan fast food dan Junk food ini di anggap sebagai makanan
Sampah. Maka dari itu, mulailah konsumsi makanan tradisional yang kaya
akan gizi tentunya.
f. Konsumsi Gula Berlebihan
Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang serba
manis-manis seperti es, gula-gula dan sebagainya. yang pada umumnya
mengguna pemanis yangtidak aman untuk tubuh.
g. Konsumsi Natrium Berlebihan
Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli
jajanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan yang
rasanya asin. Kelebihan Natrium, menyebabkan kadar natrium dalam
darah meningkat. akibatnya, volume darah juga meningkat karaena
kelebihan
air
disebabkan
osmosis.
peningkatan
volume
darah
(defisiensi Fe).
Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran
Kemampuan daya beli keluarga
Pengetahuan tentang gizi
Anggapan yang salah, kepala keluarga lebih diutamakan dibandingkan
h.
i.
j.
k.
l.
o. Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang juga komposisi
gizinya tidak seimbang, yaitu terlalu tinggi kandung kalorinya, efeknya kita
jadi mudah gemuk.
p. Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih.
kkal
2050 kkal
2400 kkal
2600 kkal
1. Remaja putri
Umur
10-12 tahun
13-18 tahun
kkal
50-60 kkal/kg berat badan/hari
40-50 kkal/kg berat badan/hari
2. Remaja putra
Umur
10-12 tahun
13-18 tahun
kkal
55-60 kkal/kg berat badan/hari
45.55kkal/kg berat badan/hari
F. Kebutuhan protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang
berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan
dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/hari, 13-15 tahun sebesar 57
g/hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/hari. Sumber protein terdapat dalam
daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein
nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan
tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energi terbatas atau kurang
Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu
sebagai berikut:
a. Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Umur
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
gram
50 gr
60 gr
65 gr
gr/hari
40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
sewaktu-waktu
diperlukan.
Departemen
Kesehatan
RI
menganjurkan
konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau
paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan
sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang
dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga
rendah.
Maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :
Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr
Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr
sekolah,
mengakibatkan
anak
sering
menyimpang
dari
kebiasaanmakannya
a. Anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
b. Anak yang memiliki aktifitas tinggi diluar rumah canderung melupakan
waktu makan
c. Masa remaja merupakan masa adoloseence growth spurt
Beberapa masalah yg berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada remaja
antara lain adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari bata normal atau
sebaliknya, memiliki IMT berlebih (obesitas), dan anemia serta berhungan
dengan gangguan perilaku berupa anoreksia nerosa dan bulminia.
Rumus:
IMT
BBI
obesitas adalah
keadaan seseorang jika berat badannya lebih dari 30 standar BBI (Berat
Badan Ideal) atau juga keadaan jika seorang anak mempunyai berat
badan 120% lebih besar dari berat badan seharusnya pada usianya.
Obesitas biasanya disebabkan karena remaja tidak dapat mengontrol
makanannya, makan dalam jumlah yang berlebih sehingga berat
badannya melebihi ukuran normal. Pada beberapa kasus obesitas terjadi
karena binge eating disorder, yaitu suatu keadaan yang menyebabkan
sesorang makan dalam jumlah besar secara terus menerus dan cepat
tanpa terkontrol. Hal ini yang akhirnya akan menimbulkan terjadinya
depresi dan memicu obesitas.
Penyakit ini tejadi karena adanya ketidakseimbangan antara konsumsi
kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih
dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi
dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak
2. Kurus
Kurus merupakan masalah gizi yang umumnya lebih banayk ditemukan
pada remaja wanita. Karena ada motto bahwa kurus itu indah bagi
remaja wanita maka remaja wanita sering melakukan diet tanpa
pengawasan dari dokter atau ahli gizi sehingga zat-zat gizi penting tidak
dapat dipenuhi. Padahal masa remaja merupakan masa rawan gizi
karena kebutuhan akan gizi sedang tinggi-tingginya.
Remaja yang kurus penampilannya malah cenderung kurang menarik,
mudah letih dan risiko sakitpun tinggi. Selain itu orang kurus akan kurang
mampu bekerja keras. Jika penyebab kurus itu memang hanya karena
kekurangan zat gizi semata atau karena sedang menderita penyakit
tertentu tanpa ada faktor psikologis seperti anoreksia dan bulimia maka
penanganan bisa segera dilakukan dengan terapi gizi atau dengan
pengobatan jika pengobatan jika menderita sakit, dilanjutkan dengan
pemulihan gizi. Namun jika penyebabnya adalah karena anoreksia dan
bulimia maka penanganannnya perlu dilakukan terpadu antara dokter
(psikiater) dan ahli gizi (Badriah, 2011).
3. Anoreksia Nervosa dan Bulimia
Anoreksia nervosa adalah hilangnya nafsu makan atau terganggunya
pusat nafsu makan. Hal ini disebabkan oleh konsep yang terputar balik
mengenai penampilan tubuh hingga penderita mempunyai rasa takut yang
berlebihan terhadap kegemukan. Karena ketakutannya itu penderita
anoreksia nervosa melakukan diet yang sangat ketat sehingga berat
badannya turun secara drastis dalam waktu yang singkat (Badriah, 2011).
Dalam Marmi (2013), berikut ini adalah beberapa tanda remaja yang
mengalami anoreksia:
4. Bulimia
akan
sering
BAK
sehingga
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja dapat dikategorikan rentan dalam mengahadapi masalah gizi.
Beberapa alasan yang membuat remaja dikategorikan rentan adalah:
1. percepatan pertumbuhan dan perkembangan gaya hidup memerlukan
energi dan zat gizi yang lebih banyak.
2. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan menuntut penyesuaian
asupan energi dan zat gizi.
3. aktiftas fisik yang tinggi meningktakan kebutuhan energi dan zat gizi. Di
samping itu tidak sedikit remaja yang makan secara berlebiha dan
akhirnya mengalami obesitas atau sebaliknya remaja yang membatasi
makan karena kecemasan akan bentuk tubuh sehingga mengalami
kekurangan zat gizi.
Kegemaran yang tidak lazim, seperti pilihan untuk menjadi vegetarian,
merupakan sebagian contoh keterpengaruhan ini. Banyak remaja yang lebih
memilih makan di luar atau hanya menyantap kudapan atau fast food.
Dengan
melihat
alasan-alasan
tersebut
maka
perhatian
dan
penanganan yang lebih besar untuk msalah gizi pada remaja. Cara yang
dapat dilakukan diantaranya adalah dengan melibatkan langsung remaja
dalam pemilihan makanan yang bergizi, memberikan pengertian tentang
makanan sehat dan melatih tanggung jawab remaja dalam hal perencanaan
makanan, pembelajaran, pemasakan.
B. Saran
Diharapkan pada remaja dan dewasa agar lebih memilih dalam hal
makanan dan mengkonsumsi gizi yang seimbang yaitu terdiri dari karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin, kalium, zat besi dan seng.
DAFTAR PUSTAKA