BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah
individu baik pria atau wanita yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan
dewasa. Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10 sampai 19 tahun.
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan
dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi
perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena
pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.Keti
dakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan mas
alah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara
antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan peme
riksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling m
udah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikato
r yang baik untuk menentukan status gizi remaja.
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan mas
yarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan
BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelo
mpok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain
Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar a
ntara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%.
Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Remaja?
2. Bagaimana karakteristik makan pada remaja?
3. Alasan apa saja yang mendasari remaja?
4. Bagaimana karakteristik makan pada remaja?
5. Faktor apa saja yang memicu timbulnya masalah gizi pada remaja?
6. Bagaimana cara mengatasi supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi ?
C. Manfaat Penulisan Makalah
a. Bagi Penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang kebutuhan
gizi remaja.
b. Bagi Remaja
Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan gizi dalam
kehidupannya sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berada pada
masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Remaja adalah kelompok orang
yang berusia 10-19 tahun. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang
terjadi pada masa remaja akan di pengaruhi status kesehatan dan gizi
remaja tersebut. Salah satu area penting dalam kesehatan remaja adalah
kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi remaja
(adolescent reproductive health) adalah upaya kesehatan reproduksi yang
dibutuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam
mewujudkan kesehatan reproduksi remaja dalah status gizi. Asupan zat-
zat gizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan membantu
remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan
menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun
gizi kurang.
Beberapa alasan yang mendasari masa remaja membutuhka banyak zat gizi adalah :
1. Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat
2. Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi
3. Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi di banding
usia lainnya
Penentuan kebutuhan gizi remaja secara umum didasarkan pada angka
kecukupan gizi yang dianjurkan diindonesia. Yaitu sebagai berikut :
a. Energy
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin
e. Mineral
f. Kalsium
g. Besi (Fe)
h. Seng (Zn)
E. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh.
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-
hari serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh.
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi ba
gi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
– Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
– Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
– Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
2. Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badan
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunak
an rumus berikut :
Remaja putri
– Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
– Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
Remaja putra
– Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
– Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari
F. Kebutuhan protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung
cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai
energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari
dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan,
ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-
kacangan, tempe dan tahu.
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan t
etapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang.
Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Umur 10-11 tahun : 50 gr
Umur 13-15 tahun : 60 gr
Umur 16-18 tahun : 65 gr
Cara kedua : Menggunakan pedoman berikut
Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
G. Kebutuhan Lemak dan Karbohidrat
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan
lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu
diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak
melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak
goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga
mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe
dan Zn juga rendah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan ma
nusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubaha
n fisik karena
pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan mas
alah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan di p
engaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu area penting dalam kes
ehatan remaja adalah kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi remaja (ado
lescent reproductive health) adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh
remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam mewujudkan kesehatan reproduksi rem
aja adalah status gizi. Asupan zat-zat gizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan rem
aja akan membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan mas
alah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
B. SARAN
1. Remaja sebaiknya tetap sadar akan kebutuhan gizi walaupun mempunyai aktivitas
yang sangat padat.
2. Sadar bahwa kesehatan itumahal harganya, lebih baik menjegah daripada mengatas
i.
3. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja diharapkan semakin banyak presta
si yang dihasilkan di negara ini. Karena dengan remaja yang terpenuhi zat gizinya se
makin aktif dan konsentrasi dia dalam belajar dan berkreasi.