Anda di halaman 1dari 6

Judul Tugas 2 :

Gizi Dalam Daur Kehidupan dan Masalah Gizi Dan


Kesehatan

Kode & nama mata kuliah :


PEBI4428 ILMU GIZI DAN KESEHATAN

Nama mahasiswa :
LANNY KARTIKASARI
NIM :
043820866
Prodi :
FKIP – Pendidikan Biologi
UPBJJ :
Surabaya

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR
Alasan membuat laporan tugas ini sebagai kewajiban saya
selama melaksanakan kegiatan perkuliahan dan agar
memperluas pengetahuan saya. Langkah saya mengerjakan
tugas yaitu saya mengunduh soal dan format jawaban lalu
menjawab soal dengan menggunakan buku modul beserta
internet sebagai sumber jawaban saya lalu saya mengunggah
ke elearning saya.

PEMBAHASAN
1. A) ASI merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi karena ASI digunakan oleh bayi untuk
perkembangan otak dan pembentukan retina.
Zat yang terkandung di dalam ASI meliputi laktosa sebagai
karbohidrat, asam lemak tak jenuh ganda, lactalbumin sebagai
protein, vitamin, mineral, dan kolostrum (ASI yang keluar
pertama kali dan berwarna jernih kekuningan sebanyak 10-100
cc) sebagai zat antibody / zat anti infeksi.
B) ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa makanan
pendamping ASI maupun cairan lain (termasuk air, obat
maupun vitamin) yang diberikan ke bayi pada usia 0-6 bulan.
2. A) Remaja dikatakan sebagai masa rawan gizi karena saat
masa remaja mengalami perkembangan mental, psikologis,
maupun social secara pesat. Sehingga remaja banyak
mengalami ragam gaya hidup, perilaku, dan pengalaman
menentukan makanan sendiri yang akan dikonsumsinya,
akhirnya remaja banyak menghabiskan waktunya untuk
beraktivitas di luar rumah sehingga pemilihan makanan yang
tidak lagi didasarkan pada kebutuhan gizi seimbang. Selain itu,
banyak remaja yang tidak puas dengan penampilan dirinya
sendiri, mereka berpikir bahwa remaja harus memiliki badan
yang langsing dan atletis, sehingga melakukan diet dengan
cara mengendalikan nafsu makanan dan hanya memakan
makanan yang dianggap tidak menambah berat badan, bahkan
remaja memiliki pemikiran bahwa makanan yang memiliki zat
bergizi bila dikonsumsi mengakibatkan kenaikan berat badan
dan badan menjadi gemuk. Banyaknya aktivitas remaja di luar
rumah mengakibatkan perubahan pola gaya hidup khususnya
pola makan dimana remaja lebih memilik fastfood / junkfood
karena dianggap lebih praktis, lebih lezat, dan lebih
mengenyangkan padahal makanan jenis itu malah
mengandung banyak karbohidrat dan lemak dan sedikit
mengandung vitamin serat dan mineral. Remaja juga rawan
mengalami masalah gizi karena sebagian besar remaja
mempunyai kebiasaan tidak sarapan pagi dan cenderung
makan tidak teratur dan terburu-buru. Remaja juga memiliki
pemikiran enggan untuk mengonsumsi susu dan telur,
akibatnya remaja banyak yang mengalami kekurangan vitamin
D, akhirnya banyak remaja mengonsumsi suplemen untuk
memenuhi kekurangan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
B) Alasan zat gizi diperlukan pada masa remaja yaitu untuk
membantu tubuh yang sedang mengalami perkembangan
secara pesat ditandai dengan adanya peningkatan berat badan
dan tinggi badan. Gizi juga berperan dalam perkembangan dan
berfungsinya sistem reproduksi. Terutama bagi remaja wanita
yang nantinya akan mengalami fase menstruasi, hamil,
melahirkan anak dan menyusui anak. Alasan selanjutnya yaitu
perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang
memengaruhi jumlah konsumsi makanan dan zat gizi misalnya
kebiasaan enggan sarapan pagi, kebiasaan ngemil makanan
ringan, dan mengonsumsi makanan cepat saji.
3. A) Kebutuhan zat makro bagi lansia meliputi karbohidrat
sebesar 1.600-2.000 kkal, protein sebesar 45-60 gr, vitamin
sebesar 500-60 RE, nasi sebesar 600-900 gr, sayuran sebesar
400 gr, buah sebesar 500 gr, daging sebesar 150 gr, susu
sebesar 200 ml, gula sebesar 20 gr, dan minyak sebesar 30 gr.
B) Faktor yang sangat berperan dalam menentukan kebutuhan
gizi lansia yaitu keadaan faal, ada tidaknya kelainan yang
diderita, kondisi kesehatan, penurunan kemampuan mencerna
makanan, perubahan selera makanan, penyajian makanan
yang harus memerhatikan kecukupan gizi, konsistensi &
tekstur makanan agar lansia tidak mengalami kesulitan
mencerna makanan.
C) Langkah perencanaan makanan bagi lansia yaitu makanan
harus mengandung zat gizi yang berasal dari makanan yang
beranekaragam (misalnya zat tenaga, zat pembangun, dan zat
pengatur), memerhatikan porsi makanan, banyak minum dan
mengurangi garam, membatasi makanan manis yang banyak
mengandung gula, mengonsumsi makanan yang mudah
dicerna misalnya makanan yang lembek / lunak atau makanan
yang dicincang, membatasi makanan yang gurih seperti
gorengan, memberi makanan selingan seperti buah dan susu,
membatasi minum kopi maupun teh, banyak mengonsumsi
makanan yang tinggi zat besi (misalnya kacang-kacangan,
hati, telur, dan sayuran hijau), mengolah makanan dengan
cara dikukus / direbus.
4. A) Tanda-tanda fisik penderita kekurangan yodium yaitu
perkembangan mental terhambat, menjadi bisu tuli,
perkembangan saraf penggerak terhambat, mata juling, tinggi
badan kurang (cebol), pembesaran kelenjar gondok,
penurunan tingkat kecerdasan, pertumbuhan badan terganggu
(sulit mengalami kenaikan berat badan maupun tinggi badan),
badan lemah, dan anak terlahir menjadi anak keratin.
B) Klasifikasi pembesaran kelenjar tiroid dibagi menjadi 5 yaitu
grade 0 (normal yang ditandai dengan mampu tengadah dan
palpasi tidak teraba), grade IA (kelenjar gondok tidak terlihat
baik secara datar maupun tengadah dan palpasi terasa), grade
IB (kelenjar gondok tidak terlihat secara datar tetapi terlihat
secara tengadah dan palpasi terasa lebih besar dari grade IA),
grade II (kelenjar gondok tidak terlihat secara datar dan
palpasi terasa lebih besar dari grade IB), grade III (kelenjar
gondok cukup besar dan dapat dilihat sampai jarak 6 meter
atau lebih).
C) Cara menanggulangi GAKI dengan diberikan suplemen yaitu
pemberian bahan pangan yang diolah dengan cara fortifikasi
dari iodium yaitu garam, pemberian KIO3 yang dianjurkan oleh
kementerian kesehatan sebesar 40 ppm. Dosis pemberian
kapsul iodium untuk anak SD sebesar 1 kapsul / tahun, wanita
usia subur sebesar 2 kapsul / tahun, ibu hamil sebesar 1
kapsul / tahun. Ibu menyusui sebesar 1 kapsul selama
menyusui.
5. A) Perbedaan DM tipe 1 dan DM tipe II berdasarkan
ketergantungan terhadap insulin, penyebab dan gejalanya :
DM tipe 1 DM tipe 2
 DM yang tergantung pada  DM yang tidak tergantung
insulin. pada insulin.
 Penyebabnya adalah  Penyebabbya adalah
kekurangan insulin di insulin yang ada tidak
dalam darah karena dapat bekerja dengan
kerusakan dari sel beta baik.
pancreas  Insulin dapat norma;,
 Gejalanya yaitu sering rendah, bahkan
kencing pada malam hari, meningkat. Tapi fungsi
sering lapar, dan sering insulin untuk
haus metabolisme glukosa
 Berat badan kurus hingga tidak ada.
normal  Terjadi hiperglikemia
 Memerlukan injeksi (glukosa dalam darah
insulin dari luar tubuh berada pada konsentrasi
seumur hidup tinggi).
 Mengalami obesitas
(kegemukan).
 Kegemukan sebagai
factor penyebab terjadi
DM tipe 2

B) Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penderita DM


untuk menjaga agar kadar gula darah normal yaitu
mempertahankan pola makan sehari-hari yang sehat dan
seimbang dengan meningkatkan pola konsumsi sayur, buah,
dan serat; membatasi konsumsi makanan yang tinggi
karbohidrat, protein, dan lemak; mempertahankan berat badan
normal sesuai dengan berat badan & tinggi badan; olahraga
secara teratur sesuai dengan umur & kemampuan.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Leily Amalia Furkon. 2016. Modul Ilmu Gizi dan Kesehatan Edisi
ke 1. Universitas Terbuka: Tangerang Selatan

Surabaya, 26 November 2021

Lanny Kartikasari – 043820866 – FKIP – Pendidikan Biologi

Anda mungkin juga menyukai