Anda di halaman 1dari 48

TUGAS KELOMPOK GIZI & DIET

“DIET”

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Lokal 1B

1. Anastasya Syaputri
2. Aurella Eugenea Y.P
3. Elsa Tri Nanda Fitri
4. Indah Lufisa Winanda
5. Mutia Tri Allda
6. Putri Asani
7. Reni Mardiyana
8. Silvani
9. Tatik Sundary
10. Zahratul Jannah

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Diet” dengan mata kuliah Gizi & Diet, tepat pada
waktunya. Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini serta kesempurnaan makalah berikutnya.Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca, Sekian penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Padang, April 2020

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
A. Diet Lambung...........................................................................................................................7
B. Diet Hati..................................................................................................................................14
C. Diet DM..................................................................................................................................21
D. Diet Jantung............................................................................................................................31
E. Diet Hipertensi.......................................................................................................................32
F. Diet Ginjal Kronik..................................................................................................................35
G. Diet Nephrotik Syndrom........................................................................................................39
H. Diet Batu Ginjal.....................................................................................................................43
I. Diet Hiperemesis....................................................................................................................44
J. Diet Preeklampsi....................................................................................................................47
BAB III..........................................................................................................................................49
A. Kesimpulan.........................................................................................................................49
B. Saran...................................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................50
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang
dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk
tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan atau penurunan berat badan. Oleh karena itu Diet
dapat di defenisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi
makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
Pengaturan pola makan adalah hal terpenting dalam menjalankan diet. Keseimbangan antara
kebutuhan nutrisi dan jumlah energi yang dibakar dalam tubuh harus seimbang sehingga akan
menghasilkan berat badan yang ideal pula. Kebiasaan hidup sehat terutama berolahraga juga
sangat menunjang keberhasilan diet. Diet yang dilakukan hanya dengan mengurangi jumlah
makan atau bahkan tidak makan sama sekali, jika tidak diimbangi dengan kebiasaan hidup sehat
dan pola makan yang benar, hanya akan memberikan gangguan kesehatan pada tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud diet lambung


2. Apa yang dimaksud diet hati
3. Apa yang dimaksud diet DM
4. Apa yang dimaksud diet jantung
5. Apa yang dimaksud diet hipertensi
6. Apa yang dimaksud diet ginjal kronik
7. Apa yang dimaksud diet nephrotik syndrom
8. Apa yang dimaksud diet batu ginjal
9. Apa yang dimaksud diet hiperemesis
10. Apa yang dimaksud diet preeklampsi
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mempelajari maksud dari diet lambung
2. Untuk mempelajari maksud dari diet hati
3. Untuk mempelajari maksud diet DM
4. Untuk mempelajari maksud diet jantung
5. Untuk mempelajari maksud diet hipertensi
6. Untuk mempelajari maksud diet ginjal kronik
7. Untuk mempelajari maksud dari diet nephrotik syndrom
8. Untuk mempelajari maksud dari diet batu ginjal
9. Untuk mempelajari maksud dari diet hiperemesis
10. Untuk mempelajari maksud dari diet preeklampsi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Diet Lambung

Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum,
pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung.
Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan makan
terlala cepat karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung
umumnya berupa sindroma dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah,
nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang, dan rasa cepat kenyang.
Tujuan Diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang
tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan.
Syarat Diet penyakit lambung adalah :
1) Mudah cerna, porsi kecil, dan sering di berikan
2) Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya
3) Lemak rendah, yaitu 10–15 % dari kebutuhan energi total yang di tingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan
4) Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap
5) Cairan cukup, terutama bila ada muntah
6) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis,
maupun kimia (disesuaikan daya terima perorangan)
7) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurkan minum
susu terlalu banyak
8) Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang
9) Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24–48 jam untuk member
istirahat pada lambung.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian. Diet lambung diberikan pada pasien dengan Gastritis,
Ulkus Peptikum, Tifus Abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas. Terdiri dari :
Diet Lambung I. Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska
pendarahan, dan tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan
perpindahan dari pasca–hematemesis–melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan diberikan
setiap tiga jam selama 1–2 hari saja, karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin,
dan vitamin C.
Diet Lambung II. Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I,
kepada pasien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
Makanan berbentuk lunak, porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2–3
kali makanan selingan. Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.
Contoh bahan makanan yang digunakan dalam sehari.

Tabel Makanan Sehari


Bahan Makanan Berat (g) URT

Beras 90 3,5 gls bubur

Roti 40 2 iris

Maizena 20 4 sdm

Daging 100 2 ptg sdg

Telur ayam 100 2 btr

Tempe 100 4 ptg sdg

Sayuran 250 2,5 gls

Buah 200 2 ptg sdg papaya

Margarine 35 3,5 sdm

Gula pasir 65 6,5 sdm

Susu 300 1,5 gls

Tabel Nilai Gizi


Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Karbohidrat 241 g
Vitamin A 15369 RE Vitamn C 205 mg
Lemak 79 g Kalsium 817 mg
Tiamin 0,8 mg

Tabel Pembagian Bahan Makanan


Pagi (pukul 10.00)
Beras 30 g = 1,25 gls bubur Sayuran 50 g = 0,5 gls
Maizena 20 g = 4 sdm Susu 100 g = 0,5 gls
Telur ayam 50 g = 1 btr Gula pasir 10 g = 1 sdm
Gula pasir 25 g = 2,5 sdm Margarin 5 g = 0,5 sdm
Siang (pukul 16.00)
Beras 30 g = 1,25 gls bubur Telur 50 g = 1 btr
Roti 40 g = 2 iris Sayuran 100 g = 1 gls
Daging 50 g = 1 ptg sdg Gula pasir 10 g = 1 sdm
Margarine 10 g = 1 sdm Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Tempe 50 g = 2 ptg sdg Margarine 10 g = 1 sdm
Malam (pukul 20.00)
Beras 30 g = 1,25 gls bubur Tempe 50 g = 2 ptg sdg
Susu 200 g = 1 gls Sayuran 100 g = 1 gls
Daging 50 g = 1 ptg sdg Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm Margarine 10 g = 1 sdm

Tabel Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan pada Diet Lambung I & II
Bahan
makanan/ Bahan makanan tidak
Bahan makanan dianjurkan
jenis zat dianjurkan
gizi

Sumber Beras dibubur atau ditim; kentang Beras ketan, beras tumbuk, roti
karbohidrat dipure; macaroni direbus; roti whole wheat, jagung; ubi,
dipanggang; biskuit; krekers; mi, bihun, singkong, tales; cake, dodol, dan
tepung-tepungan dibuat pudding atau berbagai kue yang terlalu manis
bubur. dan beremak tinggi.
Sumber Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam Daging, ikan , ayam yang diawet,
protein digiling atau dicincang dan direbus, digoreng; daging babi; telur
hewani disemur, ditim, dipanggang; telur ayam diceplok atau digoreng.
direbus, didadar, ditim, diceplok air dan
dicampur dalam makanan; susu.
Sumber Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis; Tahu, tempe digoreng; kacang
protein kacang hijau direbus, dan dihaluskan. tanah, kacang merah, kacang polo.
nabati
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan Sayuran mentah, sayuran berserat
tidak menimbulkan gas dimasak; tinggi dan menimbulkan gas
bayam, bir, labu siam, labu kuning, seperti daun singkong, kacang
wortel, tomat direbus dan ditumis. panjang, kol, lobak, sawi, dan
asparagus.
Buah- Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; Buah yang tinggi serat atau dapat
buahan pir dan peach dalam kaleng. menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong,
durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak Margarine dan mentega; minyak untuk Lemak hewan, santan kental.
menumis dan santan encer.
Minuman Sirup, teh. Minuman yang mengandung soda
dan alcohol, kopi, ice cream.
Bumbu Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe, Lombok, bawang, merica, cuka,
kunyit, terasi, laos, saam sereh. dan sebagainya yang tajam.

Tabel Menu Sehari


Pagi (pukul 10.00) Siang (pukul 16.00) Malam (pukul 20.00)

Bubur nasi/tim nasi Bubur nasi/tim nasi Bubur nasi/tim nasi


Pudding Roti bakar Susu
Maizena+saos sirup Semur daging giling Sup ayam giling
Telur ceplok Orak arik telur Tumis labu siam+tomat
Setup wortel Setup bayam Pisang
Teh Jus papaya

Diet Lambung III. Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II
pada pasien dengan ulkus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh.
Makanan yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup
energi dan zat gizi lainnya.
Tabel Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) URT

Beras 200 4 gls tim

Maizena 15 2 sdm

Biskuit 20 2 bh

Daging 100 2 ptg sdg

Telur ayam 50 1 btr

Tempe 100 4 ptg sdg

Sayuran 250 2,5 gls

Buah 200 2 ptg sdg papaya

Minyak 25 2,5 sdm

Gula pasir 40 4 sdm

Susu 200 1 gls

Tabel Nilai Gizi


Energi 2054 kkal Protein 70 g
Besi 26 mg Vitamin A 29103 RE
Lemak 69 g Vitamn C 204 mg
Tiamin 0,8 mg Kalsium 653 mg
Karbohidrat 290 g

Tabel Pembagian Makanan Sehari


Pagi (pukul 10.00)
Beras 50 g = 1 gls tim Gula pasir 20 g = 2 sdm
Maizena 15 g = 3 sdm Sayuran 50 g = 0,5 gls
Telur ayam 50 g = 1 btr Minyak 5 g = 0,5 sdm
Siang dan Malam (Pukul 16.00)
Beras 75 g = 1,5 gls tim
Biskuit 20 g = 2 bh
Daging 50 g = 1 ptg sdg
Susu 200 g = 1 gls
Tempe 50 g = 2 ptg sdg
Sayuran 100 g = 1 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Tabel Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Diet Lambung III
Bahan
makanan/ Bahan makanan tidak
Bahan makanan dianjurkan
jenis zat dianjurkan
gizi

Sumber Beras ditim, nasi; kentang direbus, Beras ketan, beras tumbuk, roti
karbohidrat dipure; macaroni, mi, bihun direbus; whole wheat, jagung; ubi,
roti, biskuit, krekers; tepung-tepungan singkong, tales; cake, kentang
dibuat pudding atau bubur. digoreng, dodol dan sebagainya.
Sumber Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam Daging, ikan, ayam yang
protein direbus, disemur, ditim, dipanggang; dikaleng, dikeringkan, diasap,
hewani telur ayam direbus, didadar, ditim, diberi bumbu-bumbu tajam;
diceplok air dan dicampur dalam daging babi; telur digoreng.
makanan; susu.
Sumber Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; Tahu, tempe digoreng; kacang
protein kacang hijau direbus. tanah, kacang merah, kacang polo.
nabati
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan
tidak menimbulkan gas dimasak;
bayam, buncis, kacang panjang, bit,
labu siam, labu kuning, wortel, tomat
direbus dan ditumis, disetup dan diberi
santan.
Buah- Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari Buah yang tinggi serat atau dapat
buahan buah; buah dalam kaleng. menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong,
durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak Margarine, minyak untuk, santan encer. Lemak hewan, santan kental.
Minuman Sirup, teh encer. Teh kental, minuman yang
mengandung soda dan alcohol,
kopi, ice cream.
Bumbu Gula, garam, vetsin, dalam jumlah Lombok, bawang, merica, cuka,
terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit, dan sebagainya yang tajam.
terasi, laos, saam sereh.

Tabel Menu Sehari


Pagi Siang (pukul 16.00) Malam (pukul 20.00)

Nasi tim/nasi Nasi tim/nasi Nasi tim/nasi


Telur dadar Semur ayam Ikan bumbu tomat
Serup wortel Tahu bumbu tomat Tim tempa
Sayur bening bayam Sayur lodeh
Papaya Pisang

Pukul 10.00 dan pukul 16.00: pudding maizena/agar-agar+saos susu bubur kacang ijo susu

B. Diet Hati

Hati merupakan salah satu alat tubuh yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein. Sebagian dari hasil pencernaan diabsorbsi, langsung dibawa ke hati utk
disimpan/diubah menjadi bentuk lain dan diangkut kebagian tubuh yang membutuhkan. Hati
juga sbg tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan utk
pembentukan sel darah merah serta vitamin larut lemak A, D, E, dan K. Hati mengatur volume
dan sirkulasi darah serta berperan dalama detoksifikasi obat-obatan dan racun. Dengan demikian,
kelainan/kerusakan pada hati berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan
makanan dalam tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.

Tujuan Diet Penyakit Hati


1. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan
meningkatkan fungsi jaringan hati yg tersisa.
2. Mencegah katabolisme protein.

3. Mencegah penurunan berat badan/meningkatkan berat badan bila kurang.

4. Mencegah atau mengurangi asites, varises esofagus, dan hipertensi portal.

5. Mencegah koma hepatik.

Syarat Diet
a) Energi tinggi utk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan
kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB.

b) Lemak cukup, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah
dicerna atau emulsi.

c) Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein.

d) Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.

e) Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites.

f) Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.

g) Bentuk makanan lunak bila keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai
kemampuan saluran cerna.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


Diet Hati I

Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi
dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan.

Bahan Makanan Sehari


Bahan Makanan Berat Urt
Beras 120 4 gls bubur
Telur ayam 50 1 btr
Maizena 20 4 sdm
Daging 50 1 ptg sdg
Sayuran 200 2 gls
Buah 300 3 ptg sdg pepaya
Margarin 20 2 sdm
Gula pasir 100 10 sdm

Nilai Gizi
Energi 1394 kkal Besi 11, 3 mg
Protein 28 g Vitamin A 12018 RE
Lemak 37 g Tiamin 0,5 mg
Karbohidrat 244 g Vitamin C 271 mg
Kalsium 271 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari


Pagi Pukul 10.00
Beras 30 g = 1 gls bubur maizena 20 g = 4 sdm
Telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 40 g = 4 sdm
Sayuran 50 g = 1/2 gls pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm

Siang dan Malam Pukul 16.00


Beras 45 g = 1 1/2 gls bubur gula pasir 30 g = 3 sdm
Daging 25 g = 1 ptg kcl
Sayuran 75 g = 1/2 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm

Contoh Menu
Pagi Siang Malam
Bubur ayam Bubur nasi/tim Bubur nasi/tim
Telur 1/2 masak Gadon daging Perkedel daging
Jus tomat Setup bayam Sup wortel+labu siam
pepaya Pisang
Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang
nafsu makananya cukup. Menurut kedaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau
biasa.

Bahan Makanan Sehari


Bahan Makanan Berat Urt
Beras 200 4 gls tim
Telur ayam 50 1 btr
Maizena 40 8 sdm
Daging 100 2 ptg sdg
Sayuran 200 2 gls
Buah 300 3 ptg sdg pepaya
Tempe 50 2 ptg sdg
Gula pasir 70 7 sdm
Minyak 25 2 1/2 sdm

Nilai Gizi
Energi 1973 kkal Besi 18,8 mg
Protein 253 g Vitamin A 26671 RE
Lemak 55 g Tiamin 0,7 mg
Karbohidrat 318 g Vitamin C 271 mg
Kalsium 295 mg Natrium 194 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras 50 g = 1 gls bubur maizena 20 g = 4 sdm
Telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 30 g = 3 sdm
Sayuran 50 g = 1/2 gls pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Minyak 5 g = 1/2 sdm

Siang Pukul 16.00


Beras 75 g = 1 1/2 gls bubur gula pasir 30 g = 3 sdm
Daging 50 g = 1 ptg kcl maizena 20 g = 4 sdm
Sayuran 75 g = 1/2 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Minyak 10 g = 1 sdm
Tempe 25 g = 1 ptg sdg

Malam
Beras 75 g = 1 1/2 gls bubur
Daging 50 g = 1 ptg kcl
Sayuran 75 g = 1/2 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Minyak 10 g = 1 sdm
Tempe 25 g = 1 ptg sdg

Contoh Menu
Pagi Siang Malam
Bubur manado Nasi/tim Nasi/tim
Telur 1/2 masak Semur bola-bola daging Lele bakar kecap
Teh manis Souffle tahu saos tomat Pepes tempe
Tumis bayam Sayur lodeh
Selada buah pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Ongol-ongol+ kelapaa muda+ jus apel Puding karamel & sirup

Diet Hati III


Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien
hepatitis akut (Hepatitis infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu
makannya telah baik, telah dapat menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosis hati
aktif.

Bahan Makanan Sehari


Bahan Makanan Berat Urt
Beras 250 5 gls tim
Telur ayam 100 2 btr
Maizena 20 4 sdm
Daging 100 2 ptg sdg
Sayuran 200 2 gls
Buah 300 3 ptg sdg pepaya
Tempe 100 4 ptg sdg
Gula pasir 70 7 sdm
Minyak 25 2 1/2 sdm
Susu 200 1 gls
Kacang Hijau 25 2 1/2 sdm

Nilai Gizi
Energi 2367 kkal Besi 28,9 mg
Protein 78 g Vitamin A 27002 RE
Lemak 65 g Tiamin 1,1 mg
Karbohidrat 371 g Vitamin C 274 mg
Kalsium 676 mg Natrium 298 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari


Pagi Pukul 10.00
Beras 50 g = 1 gls bubur kacang hijau 25 g = 2 1/2 sdm
Telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 30 g = 3 sdm
Sayuran 50 g = 1/2 gls pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Minyak 5 g = 1/2 sdm
Susu 200 g = 1 gls

Siang dan Malam Pukul 16.00


Beras 45 g = 1 1/2 gls bubur gula pasir 30 g = 3 sdm
Daging 25 g = 1 ptg kcl maizena 20 g = 4 sdm
Sayuran 75 g = 1/2 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Telur ayam 25 g = 1/2 btr
Tempe 50 g = 2 ptg sdg
Minyak 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan Yang Dibatasi


Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I,II,III adalah dari sumber lemak, yaitu
semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan
yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan adalah makanan yang mengandung alkohol, teh, atau
kopi kental

Contoh Menu
Pagi Siang Malam
Nasi/tim Nasi/tim Nasi/tim
Telur ceplok air Ikan bakar + saos tomat Empal daging
Setup buncis Tumis tahu Oceng-oceng tempe
Susu Sup bayam Sup kacang polong +
wortel
apel pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00


Bubur kacang hijau dan teh kelepon dan teh

C. Diet DM

1. Diet Penyakit Diabetes Melitus Tanpa Komplikasi

Gambaran Umum
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak mampu membuat cukup banyak insulin atau mungkin juga jika
ada cukup insulin, tubuh bermasalah dalam menggunakan insulin, atau keduanya.
Jika insulin dalam tubuh tidak cukup banyak atau tidak dapat bekerja dengan baik,
glukosa tidak dapat diubah menjadi energi, lama-kelamaan glukosa akan meumpuk dalam darah
tidak masuk ke dalam sel, kadar glukosa darah menjadi tinggi, dan kemudian dikelurkan melalui
urine. Hal ini akan mengganggu organ-organ tubuh atau menimbulkan komplikasi seperti
gangguan pada mata, ginjal, saraf, jantung, pembuluh darah, dan lain-lain.
Pengkajian Gizi
1. Data riwayat personal, data antropometri
2. Data riwayat gizi

Tujuan Diet
Diet diabetes melitus disebut juga terapi gizi medis. Tujuan terapi gizi medis adalah
membantu penyandang diabetes memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang baik. Perlu dilakukan pemulihan darah, tekanan darah, berat badan,  dan
profil lipid, dengan cara:
1. Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan menyeimbangkan
asupan makanan dengan insulin (endogenus dan eksogenus), dengan obat penurun
glukosa oral dan aktivitas fisik. 
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal. 
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal. 
4. Menghindari komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin, seperti hipoglikemia,
komplikasi jangka pendek, dan jangka panjang serta masalah yang berkaitan dengan
latihan jasmani. 
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal

Syarat dan Prinsip Diet


Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes tanpa komplikasi hampir sama
dengan ajuran untuk masyarakat umum, yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi setiap individu.  Pada penderita diabetes perlu memenuhi
keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi (terutama makanan
sumber karbohidrat), khususnya pada mereka yang menggunakan obat sekresi insulin dan terapi
insulin.  Syarat-syarat diet penyakit diabetes melitus adalah:
1. Energi
Kebutuhan energi sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. 
Kebutuhan kalori basal adalah 25 kalori untuk wanita dan 30 kalori per kg berat badan
ideal. Ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor, yaitu tinggi badan, berat
badan, umur, aktivitas, dan adanya komplikasi. 
2. Karbobidrat
a. Karbohidrat yang disetujui berjumlah 45-65% total asupan energi.  Konsumsi
karbohidrat kurang dari 130 g / hari tidak disarankan. 
b. Penggunaan alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi
batas aman konsumsi harian (accepted daily intake / ADI).  Pemanis alternatif
dikelompokkan menjadi pemanis tidak berkalori, seperti aspartam, sakarin,
acesulfame potassium, sukralose, neotame.  Pemanis berkalori seperti gula alkohol
dan fruktosa.  Fruktosa tidak dapat digunakan oleh penderita diabetes karena dapat
meningkatkan kadar LDL, kecuali fruktosa alami yang terkandung pada buah dan
sayuran. 
3. Lemak
a. Asupan lemak sebaiknya sekitar 20-25% kebutuhan kalori, dan tidak disetujui lebih
dari 30% total asupan energi. 
b. Komposisi yang direkomendasikan:
1) Lemak jenuh <7% kebutuhan kalori
2) Lemak tidak jenuh ganda <10%
3) Selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal
c. Konsumsi kolesterol dianjurkan <200 mg / hari
4. Protein
Kebutuhan protein sebesar 10-20% total asupan energi. 

5. Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penderita diabetes yang sama dengan orang sehat, yaitu
<2300 mg per hari.  Penyandang diabetes yang menderita hipertensi perlu dilakukan
pengurangan natrium secara individu. 
6. Serat
Anjuran konsumsi serat adalah 20-25% gram / hari yang berasal dari berbagai sumber
bahan makanan, seperti kacang-kacangan, buah, sayur dan sumber kacang yang tinggi
serat. 

Bahan Makanan
Perencanaan makan dengan sistem Daftar Makanan Penukar.  Dengan menggunakan
Daftar Bahan Makanan Penukar dapat mengubah bahan makanan dalam menu dengan bahan
makanan lain dari golongan yang sama.  Dengan demikian, hidangan makanan dapat bervariasi
setiap hari.  Perencanaan makan dengan sistem Daftar Bahan Makanan Penukar memungkinkan
asupan zat gizi dalam makanan menjadi seimbang sesuai anjuran.  Pada sistrem ini asupan
energi, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral diperhatikan dengan demikian sesuai
dengan tujuan pengendalian diabetes, yaitu pengendalian glukosa darah, berat badan, profil
lipid, tekanan darah, dan fungsi ginjal.
Standar diet dalam satuan penukar sesuai dengan kebutuhan kalori sehari-hari sehingga
dapat mengetahui jenis dan jumlah bahan makanan sehari-hari.  Setelah diketahui jumlah
kebutuhan energi maka dapat diketahui kebutuhan bahan makanan sehari-hari sesuai standar diet
dalam satuan penukar.
Diet diabetes dikelompokkan menjadi diet 1100 kalori-2500 kalori.  Banyaknya makanan
setiap diet dinyatakan pada standar diet dalam satuan penukar. 
Berikut adalah Tabelnya :
Energi 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300
Pagi :
Karbohidrat ½ 1 1 1 1½ 1 1½
Hewani* 1 1 1 1 1 1 1
Nabati - - ½ ½ ½ 1 1
Sayuran A s s s s s s s
Minyak 1 1 1 1 2 2 2
Selingan :
Karbohidrat - - - - - -
Buah 1 1 1 1 1 1
Susu - - - - - -
Siang :
Karbohidrat 2 2 2 2 2 2 2
Hewani 1 1 1 1 1 1 1
Nabati 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran B s s s s s s s
Buah 1 1 1 1 1 1 v
Minyak 1 2 2 2 2 2 2
Selingan :
Karbohidrat - - - - - 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1
Minyak - - - - - 1 1
Malam :
Karbohidrat ½ 1 1 1½ 2 2 2
Hewani** 1 1 1 1 1 1 1
Nabati 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 2 2 2
Energi (kkal) 1042 1263 1476 1652 1918 2089 2603
Protein (g) 41 45 51 55 59 64 87
Lemak(g) 30 35 36 36 46 53 69
Karbohidrat(g) 152 192 25 275 315 339 413

Cara Memesan Diet


Diet Diabetes Melitus 1100/1300/1500/1700/2100/2500 kalori

Contoh menu 1700 kalori


Berat(g) URT Penukar Contoh Menu
Pagi
Nasi 100 ¾ gls 1 karbo Nasi
Daging 35 1 ptg sdg 1 hewani Semur daging
Tahu 55 ½ bj sdg ½ nabati Tahu masak jamur
Minyak 5 1 sdt 1 minyak Sop lobak + tomat
Snack : Buah 90 ¾ buah bsr 1 buah Jus mangga
Siang
Nasi 200 1 ½ gls 2 karbo Nasi
Ikan 40 1 ptg sdg 1 hewani Ikan goreng
Tempe 50 2 ptg sdg 1 nabati Tempe goreng
Sayur B 100 1 gls 1 sayuran Sayur asem
Buah 110 2 buah 1 buah Jeruk
Minyak 10 2 sdt 2 minyak
Snack : Buah 50 1 buah 1 buah Pisang
Malam
Nasi 150 1 gls 1 ½ karbo Nasi
Ayam tanpa 40 1 ptg sdg 1 hewani Botok ayam
kulit 110 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu
Tahu 100 1 gls 1 sayuran Tumis buncis
Sayur B 110 1 ptg bsr 1 buah Pepaya
Buah 10 2 sdt 2 minyak
Minyak

Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


Sumber Yang Dianjurkan Yang Tidak Dianjurkan
Karbohidrat kompleks Nasi, roti, mi, kentang,
singkong, ubi, sagu dll.
Diutamakan yang berserat
tinggi
Karbohidrat Sederhana Gula, madu, sirup, jam, jeli,
tarcis, dodok, kue-kue manis,
buah yang diawet dengan
gula, susu kental manis, es
krim
Protein Dianjurkan yang tidak
mengandung tinggi lemak,
seperti daging rendah lemak,
ikan, ayam tanpa kulit, susu
rendah lemak, keju rendah
lemak, tahu, tempe, kacang-
kacangan
Lemak Dalam jumlah terbatas. Sumber protein yang banyak
Makanan dianjurkan diolah mengandung lemak jenuh,
dengan cara dipanggang, dan lemak trans antara lain
dikukus, ditumis, disetup, daging berlemaak dan susu
direbus, dibakar full cream, makanan siap saji,
cake goreng-gorengan
Sayur dan Buah Dianjurkan mengonsumsi
cukup banyak saturan dan
buah
Mineral Sumber natrium antara lain
garam dapur, vetsin, soda dan
bahan pengawet. Hindari
bahan makanan seperti : ikan
asin, telur asin

2. Diet Diabetes Melitus Gestasional


Gambaran Umum
Diabetes melitus (DM) pada kehamilan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. DM yang memang sudah diketahui sebelumnya dan kemudian menjadi hamil (diabetes
melitus hamil / DMH / DM pragestasional)
2. DM yang baru ditemukan saat hamil (  diabetes melitus gestasional / DMG).  Diabetes
melitus (DM) gestasional didefinisikan sebagai suaru intoleransi glukosa yang terjadi
atau pertama kali ditemukan pada saat hamil.

Timbulnya DM destasional karena selama trimester kedua dan trimester ketiga terjadi
perubahan metabolik untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi pada wanita hamil dan
janin. Di samping itu, perubahan sekresi insulin memengaruhi metabolisme karbohidrat
(glukosa), asam amino, dan lemak.  Terjadinya resistansi insulin pada kehamilan karena hormon,
seperti human placental lactogen (HPL) berinteraksi dengan kerja insulin.  Walaupun,
kebanyakan wanita hamil dengan DM gestasional kondisi pasca-persalinan akan menjadi normal,
tetapi di kemudian hari dapat berkembang juga menjadi DM Tipe 2, apabila pasca-melahirkan
ibu hamil ada obesitas, intoleransi glukosa
Pengkajian Gizi
1. Antropometri
a. Tinggi badan (cm)
b. Berat badan aktual (kg)
c. Obesitas (IMT> 30 kg / m2) sebelum kehamilan
d. LILA (cm)
e. Penambahan berat badan selama kehamilan (kg)
f. IMT sebelum kehamilan
2. Biokimia
Kadar gula darah puasa 95 mg / dL, 1 jam setelah makan >140 mg / dL, 2 jam setelah
makan 155 mg / dL3
3. Pemeriksaan fisik ( Tekanan darah (mmHg) )
4. Riwayat pribadi
a. Usia saat hamil> 30 tahun
b. Riwayat diabetes melitus dalam keluarga
c. Riwayat DMG (diabetes melitus gestasional) pada kehamilan sebelumnya
d. Riwayat melahirkan bayi >4000 gram
5. Riwayat gizi
a. Riwayat makan sebelum kehamilan
b. Riwayat makan trimester 1 masa kehamilan

Tujuan Diet
1. Menormalkan kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan.  Sasaran konsentrasi gula
darah puasa 65-95 mg / dL dan 2 jam setelah makan <120 mg / dL2
2. Makan dengan menyesuaikan kebiasaan makan sehari-hari
3. Mengendalikan kenaikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan

Syarat Diet
1. Kebutuhan energi 30 kkal  / kg BB saat hamil, untuk yang dengan IMT >30 kg / m2 perlu
ada pembatasan kalori dengan memberikan 25 kkal / kg BB saat hamil atau mengikuti
cara cepat yaitu 25 kkal / kg BB ideal ditambah :
a. Trimester 1: 150 kkal / hari
b. Trimester 2 dan 3: 300 kkal / hari
2. Protein yang diberikan lebih tinggi untuk pertumbuhan janin sekitar 1,1 g / kg BB aktual
atau sekitar 15% -20% total energi
3. Lemak diberikan cukup 20-25% total energi, batasi  asupan lemak jenuh
4. Karbohidrat sisa dari keburuhan protein dan lemak, dan sebaiknya didistribusikan setiap
hari
5. Asupan serat ditambah secara bertahap dan asupan cairan juga ditambah untuk
menghindari konstipasi
6. Vitamin dan mineral sesuai dengan AKG untuk kondisi hamil
7. Makanan diberikan dengan porsi kecil dan sering

Bahan Makanan
Berat URT Berat (g) URT
Beras 200 - 225 -
Telur 50 1 btr 50 1 btr
Daging 70 2 ptg kcl 100 2 ptng kcl
Tempe 150 3 ptng sdng 150 3 ptng sdng
Sayuran 400 4 gls 400 4 gls
Buah 550 5 buah 660 6 ptng sdg
Minyak Nabati 25 5 sdt 30 6 sdt
Susus tanpa 40 8 sdm rata 40 8 sdm rata
lemak

Nilai Gizi
Energi (kkal) 1864 2137,5 Thiamin (mg) 1,2 1,2
Protein (g) 84,5 92,7 Vitamin C (mg) 402,7 348
Lemak (g) 53 60 Besi (mg) 23,65 16,65
Karbohidrat 269,5 312,3 Natrium (mg) 653,3 624,3
(g) 15,75 18,14
Serat (g)

Contoh menu 1900 kkal


Pagi ( pukul 10.00 )
Nasi merah ¾ gls
Jeruk manis 1 buah sdg
Telur mata sapi 1 btr
Tempe orek 1 porsi
Tumis buncis 1 porsi
Pepaya 1 p[tg sdng
Susu skim 1 gls

Siang ( pukul 16.00 )


Nasi merah 1 gls pnh
Pisang rebus 1 buah sdg
Semur daging 1 ptg kecil
Pepes tahu 2 bks kcl
Urap Sayuran 1 porsi
Pisang Raja 1 buah sdg

Malam ( pukul 21.00 )


Nasi merah 1 gls penuh
Susu skim 1 gls
Ayam goreng 1 ptg sdg
Sup kacang hijau + wortel+ buncis 1 porsi
Lalap ketimun, selada
Semangka 1 ptg sdng

D. Diet Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur
kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit, jantung
mampu mengompensasi ketidakefisienan fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal
melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi (Compensated Heart Disease). Dalam keadaan
tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan
sesak napas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah
dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah,yang berakibat
terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi
akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), Gagal jantung, setelah Myocard Infarct,
dan setelah operasi jantung.
Tujuan diet penyakit jantung :
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan karja jantung
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

Syarat-syarat diet penyakit jantung :


1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB
3. lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh,
dan 10-15% lemak tidak jenuh
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia (lihat Diet Dislipidemia)
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan seplemen kalium, kalsium, dan
magnesium jika tidak dibutuhkan
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi
9. Cairan cukup ,kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam poni kecil
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa makanan enternal, parenteral, atau suplemen gizi .

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung seperti Myocard Infarct (MCI)
atau Dekompensatio Cardis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2
hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat
tinggi, sehinggga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.
2. Diet Jantung II
Diet Jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung I , atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai
hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah. Diet ini rendah
energi, protein, kalsium, dan tiamin.
3. Diet Jantung III
Diet Jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan
sebagai perpindahan diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak
terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema,diberikan sebagai diet jantung III garam
rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
4. Diet Jantung IV
Diet Jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai
hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup
energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Cara Memesan Diet, cukup menuliskan Diet Jantung I/II/III/IV Garam Rendah I/II/III (
DJ I/II/III/IV GR I/II/III ).

E. Diet Hipertensi

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang melebihi 140 untuk tekanan sistolik
dan 90 untuk tekanan diastolik. Tekanan sistolik terjadi pada saat jantung menguncup
sementara tekanan diastolik terjadi pada saat jantung mengembang. Penyakit hipertensi lebih
dikenal oleh orang awam dengan sebutan penyakit darah tinggi. Sebenarnya tekanan darah
normal itu bervariasi pada masing-masing individu, tergantung pada usia dan kegiatannya sehari-
hari. Tekanan darah akan cenderung tinggi bersama peningkatan usia. Stress, perasaan takut atau
cemas cenderung membuat tekanan darah meningkat.

Gejala Hipertensi

1. Sakit Kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak Napas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak , mata ,
jantung , dan ginjal

Penyebab Hipertensi

1. Keturunan,Faktor yang tidak bisa dikendalikan.


2. Usia,Penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun
akan meningkat.
3. Garam
4. Kolesterol,Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan
kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah
menyempit dan akan mengakibatkan tekanan darah meningkat.
5. Obesitas,Seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan
lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres,Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi
tinggi.
7. Rokok
8. Kafein
9. Alkohol
10. Olahraga 

Diet Hipertensi
Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.

Syarat diet

1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.


2. Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau
hipertensi.

Diet rendah garam

1. Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)


2. Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
3. Diet Rendah Garam III ( 1000-1200 mg Na)

Makanan yang dianjurkan

1. Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah dari bahan
makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun, roti.
2. Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir sehari.
3. Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
4. Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
5. Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
6. Teh dan kopi.
7. Bumbu kering yang tidak mengandung garam

Makanan yang tidak dianjurkan

1. Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking powder
dan soda.
2. Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
3. Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.
4. Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya, seperti
asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
5. Margarin dan mentega biasa.
6. Minuman ringan.
7. Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, maggi, tomat
ketchup, petis, dan tauco.

F. Diet Ginjal Kronik

Gambaran Umum
Penyakit ginjal kronik (chronik kidney disease) adalah kaadaan penurunan fungsi ginjal
yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
Penyakit ini progresif dan tidak dapat pulih kembali.
Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak
nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan dan uremia. Apabila nilai glomerulo fitration rate
(GFR) atau tes kliren kreatinin (TKK) <25 ml/menit, diberikan Diet Protein rendah.
Tujuan Diet
1) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimaldan memperhitungkan sisa fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
2) Mencegah dan menurunkan kadar ureumdarah yang tinggi (uremia)
3) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4) Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya
laju filtrasi glomerulus

Syarat Diet
1) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
2) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
3) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak
jenuh ganda
4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari
protein dan lemak
5) Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyak
natrium 1-3 g
6) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia ( kalium dara >5,5 mEq),
oliguria, atau anuria
7) Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urime sehari ditambah pengeluaran cairan
melalui keringat atau pernapasan ( 500 ml)
8) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin c dan D

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


1) Diet protein rendah I : 30 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 50 kg
2) Diet protein renda II : 35 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 60 kg
3) Diet protein renda III : 40 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 65 kg

Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial murni.
Bahan Makanan Sehari
Bahan 30 g Protein 35 g protein 40 g protein
makanan Berat g urt Berat g Urt Berat g Urt

Beras 100 1 ½ gls 150 2 gls nasi 150 2 gls nasi


Telur ayam 50 nasi 50 1 btr 50 1 btr
Daging 50 1 btr 50 1 ptg sdg 75 1 ptg sdg
Sayuran 100 1 ptg sdg 150 1½ gls 150 1½ gls
Pepaya 200 1 gls 200 2 ptg sdg 200 2 ptg sdg
Minyak 35 2 ptg sdg 40 4 sdm 40 4 sdm
Gula pasir 60 3 ½ sdm 80 8 sdm 100 10 sdm
Susu bubuk 10 6 sdm 150 3 sdm 20 4 sdm
Kue RP 150 2 sdm 150 3 sdm 150 3 sdm
Madu 20 2 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm
Agar-agar - 2 sdm - 1 porsi - 1 porsi
1 porsi
Nilai Gizi
30 g protein 35 g protein 40 g protein
1729 2086 2265
Energi (kkal)
30 35 41
Protein (g)
57 70 75
Lemak (g)
263 327 356
Karbohidrat (g)
262 336 385
Kalsium (mg)
10 11 11,7
Besi (mg)
17403 32999 33085
Vit A (RE)
0,4 0,5 0,5
Tiamin (mg)
182 191 192
Vit C (mg)
197 623 702
Fosfor (mg)
195 216 275
Natrium (mg)
1277 1387 1590
Kalium (mg)

Pembagian bahan Makanan Sehari


Diet Rendah Protein 40
Pagi Siang
Beras 50 g = ¾ gls nasi beras 50 g = ¾ gls nasi
Telur ayam 50 g = 1 btr daging 50 g = 1 ptg sdg
Sayuran 50 g = ½ gls sayuran 50 g = ½ gls
Minyak 10 g = 1 sdm pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm minyak 15 g = 1½ sdm
Madu 30 g = 3 sdm gula pasir 20 g = 2 sdm
Susu bubuk 20 g = 4 sdm

Malam Pukul 10.00/21.00


Beras 50 g = ¾ gls nasi kue RP 50 g = 1 porsi
Ayam 25 g = 1 ptg sdg gula pasir 20 g = 2 sdm
Sayuran 50 g = ½ gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg Pukul 16.00
Minyak 15 g = 1½ sdm kue RP 50 g = 1 porsi
Gula pasir 20 g = 2 sdm gula pasir 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Nasi, bihun, jagung, kacang,


makaroni, mi, tepung-tepungan,
singkong, ubi, madu, permen
Sumber protein Telur, daging, ikan, ayam, susu Kacang-kacangan dan
hasil olahannya
Sumber lemak Minyak jagung, minyak kacang Kelapa, santan, minyak
tanah, minyak kelapa sawit, kelapa, margarin, mentega
minyak kedelai, margarin dan biasa dan lemak hewan
mentega rendah garam
Sumber vitamin dan Semua sayuran dan buah, kecuali Sayuran dan buah yang
mineral pasien hiperkalemia dianjurkan tinggi kalium pada pasien
yang mengandung kalium rendah hiperkalemia

Contoh Menu Sehari


Pagi Siang Malam
Nasi goreng nasi nasi
Telur ceplok capcay goreng ayam goreng
Ketimun daging bistik setup buncis
Susu pepaya setup nenas
Madu puding saos karamel
Pukul 10.00 pukul 16.00 pukul 21.00
Kue klepon ubi kue cantik manis kue pepe/lapis
Sirup teh sirup

G. Diet Nephrotik Syndrom


Orang dengan sindrom nefrotik harus mengatur diet akibat terjadinya kerusakan pada
ginjal. Kerusakan ini menyebabkan protein yang biasanya disimpan dalam plasma darah terlepas
ke dalam urin. Protein membantu meregulasi jumlah cairan di dalam aliran darah. Banyaknya
protein yang terbuang melalui urin menyebabkan cairan keluar dari aliran darah dan masuk ke
jaringan sehingga menyebabkan bengkak (edema).
Selain mengalami proteinuria, penderita sindrom nefrotik juga mengalami
hipoalbuminemia dan hiperlipidemia, Oleh karena itu, penderita sindrom nefrotik, disarankan
untuk mengikuti pola makan rendah sodium, rendah lemak dan rendah kolesterol.
Asupan protein bagi penderita sindrom nefrotik tidak perlu dibatasi. Asupan protein yang
disarankan adalah 1,5-2 gram/kg per hari. Asupan kalori dari lemak tidak boleh melebihi 30%
dan konsumsi lemak jenuh harus dihindari.
Jenis Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari atau Dapat Dikonsumsi yaitu Diet
rendah sodium membatasi asupan sodium per hari antara 1500-2000 mg per hari.
Jenis MakananHarus Dihindari Dapat Dikonsumsi

Jenis Makanan Harus Dihindari Dapat Dikonsumsi


Keju yang sudah diproses
Keju seperti saus keju keju keras
Susu rendah lemak

Puding / pai susu

Es krim

Yogurt
Susu -
Daging olahan seperti sosis, Daging segar atau beku yang
Daging bakso, smoked beef,  kornet. belum diolah
Chicken nuggetChicken
Daging ayam wings siap saji
Ikan dalam kemasan seperti
sarden siap saji

Ikan asin
Ikan Ikan segar
Roti tawar putih atau roti
tawar gandum

Pancake
Waffle
Roti kering yang sudah Biskuit
Roti diproses
Nasi Nasi siap saji dalam kemasan Nasi putih atau nasi merah
Sereal - Sereal gandum polos
Keripik kentang dalam Kentang rebusKentang
Kentang kemasan goreng tanpa garam
Mi Instan

Mi telur atau mi pabrikan


lainnya
Mi Homemade pasta
Buah segar

Buah dalam kaleng

Buah beku
Buah -
Sayuran segar
Asinan sayur/acar
Sayuran beku
Sayuran yang sudah diasinkan
Sayuran dalam kaleng yang
Jus sayuran dalam kemasan rendah sodium
Sayuran
Makanan ringan dalam
kemasan
Coklat
Potato chips
Popcorn Sup yang dimasak sendiri
Sup dalam kaleng tanpa garam
Makanan ringan
Bumbu Garam Cabe bubuk

Monosodium Glutamate
Bubuk kari

Cengkeh

Pala

Lada hitam dan putih

Cuka
(MSG)
Bawang putih dan bawang
Olives (zaitun) putih bubuk
Barbeque sauce
Saus dan sambal botol/dalam Bawang bombay
kemasan
Paprika
Kecap
Daun salam
Mustard
Salad Dressing seperti Daun kemangi
saus Thousand Island
Mentega

Margarin

Minyak sayur

Mayonnaise
Lemak Lemak dari daging
Minuman ringan berkarbonasi
(soft drink)
Jus buah dalam kemasan

Minuman penambah energi


Minuman (energy drink) Air mineral

Definisi dari Klaim Rendah Sodium Pada Kemasan Makanan


Tulisan Pada Kemasan Makanan Definisi
Bebas sodium (sodium-free) Kurang dari 5 mg sodium per takaran saji
Bebas garam (salt-free) Sama dengan bebas sodium
Sama dengan atau kurang dari 140 mg sodium
Rendah sodium (low sodium) per takaran saji
Sangat rendah sodium (very low Sama dengan atau kurang dari 35 mg sodium per
sodium) takaran saji
Paling tidak mengandung 25% sodium yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan produk
Reduced sodium yang tidak berlabel "reduced sodium"
Mengandung 50% sodium yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan makanan yang memiliki
lebih dari 40 kalori per takaran saji atau makanan
yang mengandung lemak lebih dari 3 gram per
Light in sodium takaran saji.
Tanpa garam (Unsalted, no added Garam tidak ditambahkan selama proses
salt, without added salt) pembuatan makanan

Cara Mengontrol Asupan Lemak dan Kolesterol


1. Batasi konsumsi telur yakni maksimal 2 telur per minggu, atau konsumsi hanya putih
telurnya saja
2. Konsumsi daging tanpa lemak, daging ayam saja tanpa kulitnya, perbanyak konsumsi
ikan dan kacang-kacangan.
3. Gunakan minyak yang lebih sehat seperti olive oil, canola oil, dan minyak kelapa (bukan
minyak kelapa sawit).
4. Hindari konsumsi lemak jenuh (produk yang mengandung susu dan lemak hewani) dan
hentikan konsumsi trans fat (banyak terkandung di dalam makanan olahan dan makanan
siap saji)

Bergantung pada kondisi klinis, beberapa penderita sindrom nefrotik harus membatasi
konsumsi air, terutama bagi yang mengalami edema yang persisten. Semua makanan atau
minuman yang berbentuk cair dalam suhu ruangan terhitung sebagai asupan air. Asupan air dapat
dibatasi sesuai dengan Insensible Water Loss (IWL) ditambah jumlah urin hari sebelumnya.
Cara Untuk Membatasi Konsumsi Air Per Hari
1. Hitung asupan air setiap hari dengan mengukur volume gelas atau botol minum favorit
pasien dan gunakan selalu gelas atau botol minum tersebut untuk minum.
2. Hindari mengkonsumsi makanan yang asin karena lebih cepat menyebabkan haus.
3. Es teh atau lemonade lebih bisa menghilangkan haus daripada minuman berkarbonasi
(soda).
4. Mengunyah permen karet atau permen yang keras dapat membantu menghilangkan haus.
5. Berkumur dengan air dingin dapat membantu mengurangi rasa haus.
6. Menghisap lemon dapat merangsang saliva dan melembabkan rongga mulut.
7. Menghindari panas matahari dapat membantu mengurangi rasa haus selama siang hari

H. Diet Batu Ginjal

Batu ginjal yang terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam dalam urin mencapai nilai
yang memungkinkan terbentuknya kristal, yang akan mengendappada tubulus ginjal ureter.
Meningkatnya konsentrasi garam-garam ini disebabkan adanya kelainan metabolisme atau
oenagruh lingkungan. Sebagian besar batu ginjal merupakan garam kalsium, fosfat,oksalat, serta
asam urat. Batu ginjal lainnya adalah batu sistem terapi jarang terjadi.
Batu ginjal lebih banyak ditemukan pada orang dewasa laki-laki daripada orang dewasa
perempuan. Hiperkalsiuria , hiperurikosuria, hiperoksalouria, rendahnya volume dan pH urin
merupakan faktor risiko terjadinya batu ginjal. Asupan cairan yang tinggi (2,5-3 liter/hari) dapat
menghasilkan paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah terbentuknya berbagai jenis batu
ginjal. Kebutuhan cairan bertambah dengan adanya kenaikan suhu pada lingkungan dan
peningkatan aktivitas. Separo cairan hendaknya adalah air putih.
Gejala batu ginjal adalah rasa nyeri pada abdomen, mual,muntah, infeksi pada saluran kemih,
dan sering buang air kecil. Penyakit ini sering kambh kembali. Agar bisa dilakukan upaya
penyembuhan yang tepat, hedaknya dilakukan analisis terhadap jenis batu dan penyakit
yangmenjadi penyebabnya.

Tujuan Diet
Tujuan diet nefrolitiasis (batu ginjal) adalah untuk :
1) Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal.
2) Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui
peningkatan asupan cairan.
3) Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal.

Syarat Diet
Syarat-syarat diet nefrolitiasis adalah :
1) Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
2) Protein sedang, yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total
3) Lemak sedang, yaitu 15-25 % dari kebutuhan energi total
4) Karbohidrat,sisa dari kebutuhan energi total
5) Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari minimm.
6) Pembatasan makanan sesuai dengan jenis baru.

I. Diet Hiperemesis

Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai Trimester II) yang
ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relatif lama. Bila
keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Ciri khas diet
hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart kompleks terutama pada pagi hari, serta
menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan
muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.

Tujuan Diet
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
2. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

Syarat Diet
1. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total.
2. Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total.
3. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
4. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan
pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
5. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam porsi
kecil.
6. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan
malam.
7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai keadaan dan
kebutuhan gizi pasien.

Kategori Diet Hiperemesis


1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus,
dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya.
Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan
dalam waktu lama.
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara
berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang
tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet
diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Bahan Makanan Dianjurkan


1. Sumber Karbohidrat , berupa roti panggang, biskuit, krekers.
2. Buah-buahan, berupa buah segar, dan sari buah.
3. Minuman, berupa minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh, dan kopi
encer.

Bahan Makanan tidak Dianjurkan


Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan makanan yang
mengandung alkohol, kopi, dan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan
penyedap).
Bahan Makanan Sehari

*) susu khusus ibu hamil, bila diberikan susu biasa, energi hanya separuh terpenuhi

Nilai Gizi

J. Diet Preeklampsi

Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat


kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia
adalah pre-eklampsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan
neurologi. Pre-eklampsia digolongkan ke dalam Pre-eklampsia ringan dan Pre-eklampsia berat.
Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan dengan
penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis dini dapat mengurangi
kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian. Untuk mencegah kejadian Pre-
eklampsia ringan dapat dilakukan nasehat tentang dan berkaitan dengan Diet. Cukup istirahat
dan Pengawasan antenatal (hamil). Pre-eklampsia merupakan sindroma yang terjadi pada saat
kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, preinuria,
kenaikan berat badan yang cepat (karena edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual,
.muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun, ciri khas diet ini
adalah memperhatikan asupan garam dan protein.

Tujuan diet pre-eklampsia :


1) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
2) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
3) Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
4) Mencapai keseimbangan nitrogen
5) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
6) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat
kehamilan atau setelah melahirkan.

Syarat-syarat diet pre-eklampsia :


1) Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara
berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi
tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil
2) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam
atau air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah
1kg/minggu
3) Protein tinggi (1,5 -2g/kg berat badan)
4) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda
5) Vitamin cukup : vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
6) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
7) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
8) Cairan diberikan 2500 ml hari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan
dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat dan pernapasan.

Diet Pre-eklampsia I
Diet Preeklampsia I diberikan kepada pasien dengan pre-eklampsia berat. Makanan
diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan sari buah, jumlah cairan diberikan paling
sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangannya diberikan secara parenteral. Makanan ini
kurang energi dan zat gizi, karena itu hanya diberikan selama 1-2 hari.
Diet Pre-eklampsia II
Diet Pre-eklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre-eklampsia I
atau kepada pasien pre-eklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk
saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan gizi
lainnya.
Diet Pre-eklampsia III
Diet Pre-eklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari pre-eklampsia II atau
kepada pasien dengan pre-eklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam
rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah
energy harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan .
Bahan makanan yang kita berikan dapat dilihat contohnya sebagai berikut.

Pembagian Bahan Makanan Sehari Diet Pre-eklampsia I


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Diet adalah sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan
untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan berat badan yang ideal.
Diet penyakit adalah salah satu usaha mengatur pola makan yang sehat dengan penyakit yang
di derita agar cepat menuju angka kesembuhan dan mencegah penyakit itu kembali lagi.
Macam-macam penyakit yang di perlukan diet :
1. Diet lambung
2. Diet hati
3. Diet DM
4. Diet jantung
5. Diet hipertensi
6. Diet ginjal kronik
7. Diet nephrotik syndrom
8. Diet batu ginjal
9. Diet hiperemesis
10. Diet preeklampsi

B. Saran

Disadari oleh kelompok bahwa makalah yang telah disusun oleh kelompok yang berjudul
“Diet” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan saran terhadap
mak
alah yang bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan
bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,Sunita.2004.Penuntun Diet.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mardalena,Ida.dkk.2016.Ilmu Gizi. Jakarta : Pusdik SDM
Mei Iriani. 2018. Ditjen Yankes “Diet Penderita Hipertensi”. Jakarta: Kementrian Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai