Anda di halaman 1dari 6

“ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH

DI TAMAN NASIONAL WASUR, PAPUA”

Disusun oleh:

ANGELINA HELEN C.K.Y 1614022

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
Pengusahaan Oleh Penduduk Asli
Asumsi :
- Alat suling merupakan bantuan dari WWF dan PEMDA Kabupaten Merauke
- Masa pakai alat suling 10 tahun
- Bahan baku daun kayu putih dalam proses produksi 160 kg daun dalam sekali
penyulingan. Dalam satu hari terjadi dua kali proses penyulingan sehingga jumlah daun
kayu putih dalam sehari 320 kg. jika setahun sebanyak 92.160 kg
- Penyulingan dilakukan setiap hari kecuali hari minggu. Sehingga total hari kerja dalam
satu tahun yaitu 288 hari
- Pemanen daun dilakukan oleh 2 orang
- Penyulingan dilakukan oleh 1 orang
- Pencari bahan bakar ( kayu bakar) dilakukan 1 orang
- Harga minyak kayu putih Rp 70.000/liter
- Produksi rata-rata proses penyulingan adalah 4 liter/hari pada musim hujan dan 6
liter/hari pada musim kemarau, apabila jumlah musim hujan dan musim kemarau adalah
sama-sama 6 bulan. Maka total minyak dalam 1 tahun yaitu 1440 liter
- Bunga bank sebesar 10%
- Upah tenaga kerja/ hari Rp 50.000
Pengusahaan Oleh Pendatang
Asumsi :
- Alat suling merupakan bantuan dari WWF dan PEMDA Kabupaten Merauke
- Masa pakai alat suling 10 tahun
- Bahan baku daun kayu putih dalam proses produksi 160 kg daun dalam sekali
penyulingan. Dalam satu hari terjadi dua kali proses penyulingan sehingga jumlah daun
kayu putih dalam sehari 320 kg. jika setahun sebanyak 92.160 kg
- Bahan baku dilakukan dengan pembelian kepada masyarakat sebesar Rp 700/kg
- Penyulingan dilakukan setiap hari kecuali hari minggu. Sehingga total hari kerja dalam
satu tahun yaitu 288 hari
- Penyulingan dilakukan oleh 1 orang
- Pengadaan bahan bakar juga dilakukan dengan pembelian dari masyarakat sebesar Rp
10.000/gerobak. Kebutuhan bahan bakar dalam sekali masak 2 gerobak, sehingga per hari
dubutuhkan 4 gerobak
- Harga minyak kayu putih Rp 70.000/liter
- Produksi rata-rata proses penyulingan adalah 4 liter/hari pada musim hujan dan 6
liter/hari pada musim kemarau, apabila jumlah musim hujan dan musim kemarau adalah
sama-sama 6 bulan. Maka total minyak dalam 1 tahun yaitu 1440 liter
- Bunga bank sebesar 10%
- Upah tenaga kerja/ hari Rp 50.000
Biaya Produksi
Penduduk Asli Pendatang
No
Biaya Produksi Satuan / Jumlah Per Satuan / Jumlah Per
.
Unit tahun Unit tahun
Biaya Tenaga Kerja Rp 50.000 Rp 57.600.000 Rp 50.000 Rp 14.400.000
a. Pemanen daun @2 orang 576 Rp 28.800.000 - -
b. Penyulingan Minyak @1
1 288 Rp 14.400.000 288 Rp 14.400.000
orang
c. Pengumpul kayu Bakar @1
288 Rp 14.400.000 - -
orang
Biaya Pembelian Bahan Baku - Rp 700
2
- - 92.160 Rp 64.512.000
Biaya Pembelian Bahan Bakar - Rp 10.000
3
- - 1.152 Rp 6.912.000
Rp
4 Biaya Pemeliharaan Alat Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
500.000
Rp
5 Biaya Pemasaran Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 600.000
600.000
Total Biaya Produksi Rp 58.700.000 Rp 86.924.000

A. Pendapatan
1. Penduduk Asli
Harga Minyak × Jumlah Minyak = Rp 70.000 × 1.440 = Rp 100.800.000
2. Pendatang
Harga Minyak × Jumlah Minyak = Rp 70.000 × 1.440 = Rp 100.800.000
B. Keuntungan
1. Penduduk Asli
Pendapatan – Biaya Produksi = Rp 100.800.000 - Rp58.700.000 = Rp 42.100.000
2. Pendatang
Pendapatan – Biaya Produksi = Rp 100.800.000 – Rp86.924.000 = Rp 13.876.000
C. BEP (Break Event Value)
1. Penduduk asli
Total Biaya Produksi
BEP untuk harga prosuksi =
Jumlah Minyak
Rp 58.700 .000
= Rp 40.763,889
1.440
Total Biaya Produksi
BEP untuk volume produksi =
harga minyak /liter
Rp 58.700.000
= 838,57 liter
Rp 70.000
2. Pendatang
Total Biaya Produksi
BEP untuk harga prosuksi =
Jumlah Minyak
Rp 86.924 .000
= Rp 60.363,889
1.440
Total Biaya Produksi
BEP untuk volume produksi =
harga minyak /liter
Rp 86.924.000
= 1.241,771 liter
Rp 70.000
D. B/C (Perbandingan Penerimaan dan Biaya)
1. Penduduk asli
Pendapatan
B/C =
Total Biaya Produksi
Rp 100.800.000
= Rp 1,717
Rp 58.700.000
Jadi setiap penambahan biaya Rp 1 untuk menyuling minyak akan diperoleh penerimaan
Rp 1,717

2. Pendatang
Pendapatan
B/C =
Total Biaya Produksi
Rp 100.800.000
= Rp 1,16
Rp 86.924.000
Jadi setiap penambahan biaya Rp 1 untuk menyuling minyak akan diperoleh penerimaan
Rp 1,16
E. NPV (Net Present Value)
1. Penduduk asli
1
NPV = Pendapatan ×
( 1 + i )n
1
Rp 100.800.000 × = Rp 91.636.363,636
( 1+ 0,1 )1
Dengan asumsi bunga bank 10% per tahun, penerimaan yang akan diperoleh 1 tahun
mendatang senilai Rp 91.636.363,636
2. Pendatang
1
NPV = Pendapatan ×
( 1 + i )n
1
Rp 100.800.000 × = Rp 91.636.363,636
( 1+ 0,1 )1
Dengan asumsi bunga bank 10% per tahun, penerimaan yang akan diperoleh 1 tahun
mendatang senilai Rp 91.636.363,636
F. ROR
- ROR BT
Laba Kotor
× 100%
Modal
1. Penduduk Asli :
Rp 42.100.000
× 100% = 71%
Rp 58.700.000
2. Pendatang :
Rp 13.876.000
× 100% = 15,96%
Rp 86.924.000
- ROR AT
Laba Bersih
×100%
Modal
1. Penduduk Asli
Laba kotor – 5% pendapatan
×100 %
Modal
Rp 42.100.000 – (5% × Rp 100.800.000)
×100% = 63%
Rp 58.700.000
2. Pendatang
Laba kotor – 5% pendapatan
×100 %
Modal
Rp 13.876.000 – (5% × Rp 100.800.000)
×100% = 10,165%
Rp 86.924.000
G. POT
1. Penduduk asli
modal
laba bersih / tahun + depresiasi / tahun
Rp 58.700.000
= 1,56 tahun
Rp 37.060.000+Rp 5 5 0.000
2. Pendatang
modal
laba bersih / tahun + depresiasi / tahun

Rp 86.924.000
= 9,26 tahun
Rp 8.836.000+Rp 5 5 0.000

Anda mungkin juga menyukai