Anda di halaman 1dari 55
Bab i j LINEAR PROGRAMM METODE TRANSPORr, TPOKOK BAHASAN 2)" » _Pendahuluan Masalah Produksi/Distibus| Langkah Penyelesaian transportas! Bentuk Umum Tabel Transportas) Membontuk Tabet Awaltransponasi Menentukan Solus! Optimum, Tronsportasi Moto thus dom tenner Portas Aplikas! Motode Transporos SN & m-n co wee 213 Dipindai dengan CamScanner «oft eateha, memiliki tiga pabrik re . at i rratisa pabrik akan di alokasikan aa di lokasi yang berbeda. Hasil pasts produksi per bulan ketiga Bt Gaerah pemasaran yaitu daerah A,B Kapa Van jumlah permi Pabrik tersebut adalah 106 uni ae iit gedangkan jumlah permintaan ketiga daerah (06 unit, 132 unit, dan oe eit oan 91 unit. Baye" produlsi per unit dar Pemasaran masing-masing 122 17 35-8 930 0: Biaya transporasi per unit dar i masing-masing pabrikbesamya Tao Tabel 81 belkin (dalam ruin) Pabrik ke lokasi pemasaran dapat gt Tabel 8.1. Biaya Transportasi Céntoh 8,1 masalah PT Elteha dapat diperlihatkan dalam network transportasi seperti terlihat dalam Gambar 8.2. 215 Dipindai dengan CamScanner Gambar 8.2. Network Transportasi PT Elteha Namun demikian gambar tersebut secara langsung tidak dapat menyelesaikan masal transportasi, gambar tersebut hanya bentuk visualisasi masalah. Ketiga pabrik men jukkan sumber dan ketiga daerah pemasaran menunjukkan tempat tujuan. Tanda pane dari sumber ke tempat tujuan menunjukkan arus alokasi secara langsung dan biaya 216 Dipindai dengan CamScanner | jt dihituny dari i A dihitung dari has penjumlahan biaya produksi dengan biays ya PS us | produk akan dial inv’ jsalny’ uk akan dia lokasikan dari pabri “ iy satan avi penumlhan bias pb ke ath ema A. ot pe Vangat DIB? ranepotaal ke tera pera si per unit pabrik 1 R900 ips ae pemasaran A Rp 2,00, total biaya ae (0. o € sadahuluan bab ini di pada “og a ini disebutkan bahwa masalah transportasi adalah roses dant ae Lia ch karena itu masalah PT Elteha dapat diformu- iam bent ersoalan yang harus djawab dalam formulasi ini adalah it menentukan variabel keputusan, (2] Bagaimana menentukan fungsi p wen p) Bagaimana menentukan kendala. ae iP ta y00 pera dijawab dengan menentukan jumlah produk yang dialokasi- got oP pabrik ke setiap daerah pemasaran. Pertanyaan kedua, asi total it per bulan dan pertanyaan ketiga, adalah kapasitas yang tersedia di setiap pabrik i ssl permintaan setiap daerah pemasaran. yarabel keputusan perikut menunjukkan jumlah produk yang dialokasikan dari pabrik ke pea pemasaren- ae pabrik 1 ke daerah pemasaran A eae” Darl pabrik 1 ke daerah pemasaran B ye = DaF pabrik 1 ke daerah pemasaran C ya = Dash pabrik 2 ke daerah pemasaran A typ = Dati pabrik 2 ke daerah pemasaran B gc = Davi pabrik 2 ke daerah pemasaran C xyq_= Daripabrik3 ke daerah pemasaran A gg = Dati pabrikS ke daerah pemasaran B xge_= Daripabrik 3 ke daerah pemasaran C 27 Dipindai dengan CamScanner Fungsi tujuan Minimum Z = 32x, + 33xyp +3440 + 36%2A + 42X20 + 38%2c + 334 +375, Kendala : ini i tuj but, harus memperhati Untuk meminimumkan fungsi tujuan terse Pethatikan tempat asal (pabrik) dan kendala tempat tujuan ee pamuenan), Oleh Karena kapasitas pabrik sama dengan jumlah permintaan, maka semua kendala berber, samaan. Kendala tempat asal (pabrik) Oat B+ %Ic ms [2] Xa + %0B + OC = 132 (3) Xt Xt Xac = 127 Kendala tempat tujuan (daerah pemasaran) 4] xq + Xa + Xa = 122 6] ™B + %B + 3B 152 [6] XI + XC +X%c = 91 Secara lengkap formulasi LP masalah PT Elteha adalah sebagai berikut: Minimum Z = 26x14 + 28xp + 28x4c + 28x) + 32xpp + 28Xy¢ + 25x34 + 30X55 + 34x50 dk. Mat Bt Ic = 106 2] at B+ XC = 132 (3) Xa t Xp+ Xo = 127 7 9, MA +a +34 =12 (5) x + x, = . 1B a +55 = 152 - ec +X = 91 ’ 2 0 Aa» Br %icr %Ar XB, Ye, Gi Fg 0 ‘ 218 Dipindai dengan CamScanner Gambat 8.3 menunjukkan ikhti Lage ah memiliki perbedaan dengan yi ee Rebeca Seat aiee eit dam setiap Tangkah adalah sebagai yang lls Beberapa metode yang dapat Membentuk tabel awal transportasi yang feasible Langkah 1 Langkah 2 Pindah ke langkah 2, “ hingga didapatkan - < solusi yang feasible Langkah 3 Gambar 8.3. Ikitisar Langkat-langlah Transportasi 220 al Dipindai dengan CamScanner Secara umum bentuk formulasi LP masalah transportasi dapat disederhany, dengan asumsi: Fungsi tujuan yang akan diminimumkan adalah: Keterangan: 1. m = _ tempatasal atau baris 2 n= tempat tujuan atau kolom 3. xy = jumlah barang yang harus dialokasikan dari tempat asal (i) tujuan (). 4. qj = _ biaya alokasi per unit dari tempat asal (i) ke tempat tujuan (j). 5. a, = jumlah barang ditempat asal (i). 6. bj = _jumlah permintaan ditempat tujuan (j) 219 ~ Dipindai dengan CamScanner r. ps . aa metode unk membentuk abe aval yang feasible yates : em? aa tode pojok Kiri atas pojok kanan bawah (NW-comer). 1. etode biaya minimum. . Metode VAM (Vogel's approximation method). neat 1 gudah optimum? Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mene- yah tabel : Me tabel optimum yaitu: le batu loncatan. DI (modified distribution method). eto 1 etode MO pada bagian awal bab ini dikatakan bahwa penyelesaian masalah transportasi, ebih efisien apabila menggunakan tabel transportasi. Secara umum bentuk tabel i dapat dilihat dalam Tabel 8.2. Dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa i kendala baik kendala tempat asa) maupun kendala tempat tujuan dimasukkan dalam tabel. Kendala tempat asal (pabrik) berada pada sebelah kiri dan jumlah barang yanB tersedia berada sebelah kanan tabel. Sedangkan kendala tempat tujuan berada dj atas tabel dan jumlah barang Yan diminta terletak di bawah tabel. pojok iri atau pojok n ke dalam setiap sel di jalam proses penye- nit barang, dimasukka tuk ‘mempermudahkan d Biaya per ul Hal ini dilakukan uni kanan setiap sel. lesaian. Dipindai dengan CamScanner Tabel 8.2. Bentuk Unuunt Tabel Transportasi ‘5. MEMBENTUK TABEL AWAL TRANSPORTASI Pada bagian ini, kita akan menyelesaikan Contoh 8.1 masalah PT Elteha denga menggunakan langkah-langkah seperti ditunjukkan dalam bagian tiga dengan meg gunakan metode NW-corner (pojok kiri atas pojok kanan bawah) dan metode bia minimum. Sedangkan metode VAM akan dibahas tersediri setelah penggunaa metode stepping-stone (batu loncatan) dan metode modified distribution metho! (MOD). Dipindai dengan CamScanner re io Metode NW-corner pertama kita membuat tabel transportasi. Tabel awal yang dibentuk dalam ystama ini menunjukkan tabel awal yang fisibel atau penyelesaian awal yang kah 1a tial feasible solution). pasis hi tempat syarat yang harus dipenuhi dalam setiap tabel transportasi adalah banyaknya sel rus memenuhi rumus (m+n-1), di mana (ii) menunjukkan banyaknya baris atau asal dan (n) menunjukkan banyaknya kolom atau tempat tujuan. Pembentukan tabel awal dengan metode NW-corner menggunakan aturan sebagai pesikut a Dimulai dari sudut kiri atas atau sel (Kotak) P, ~ A, alokasikan sebanyak mungkin parang ke sel xy, dengan memilih jumlah terkecil di antara barang yang ada di Py atau permintaan daerah A. Jumlah barang di P; = 106 unit sedangkan permintaan daerah A = 122 unit. Berarti P, mengalokasikan barang ke daerah A sebesar 106 unit, atau P, — A = 106 unit. Karena barang di P, sudah dialokasikan semuanya ke daerah A, kita berpindah ke baris kedua yaitu P,. Kapasitas P, = 132 unit, sedangkan daerah A masih mem- putuhkan barang sebanyak 122 - 106 = 16. Berarti P, mengalokasikan barang sebanyak 16 unit ke daerah A, atau P)~ A = 16 unit. Daerah A sudah mendapatkan jumlah barang sesuai dengan permintaan. Kita berpindah ke kolom dua yaitu daerah B, Permintaan daerah B sebanyak 152 unit, sedangkan barang di pabrik P, masih tersisa sebanyak 132 ~ 16 = 116. Berarti P, mengalokasikan barang sebanyak 116 unit ke daerah B, atau Py-B= 116 unit. Karena barang di P, sudah dialokasikan semuanya, kita berpindah ke baris tiga yaitu P,, Kapasitas Py = 127 unit, sedangkan daerah B masih membutuhkan barang sebanyak 152 ~ 116 = 36 unit. Berarti P mengalokasikan barang ke daerah Bsebanyak 36 unit atau P3-B= 36 unit. Daerah B sudah mendapatkan jumlah barang sesuai dengan permintaan. Kita berpindah kekolom tiga yaitu daerah C. Permintaan daerah C sebanyak 91 unit, sedangkan barang di pabrik P3 masih tersisa sebanyak 127 ~ 36 = 91 unit. Ber- arti P, mengalokasikan barang sebanyak 91 unit ke daerah C, atau Py C = 91 unit. : 223 Dipindai dengan CamScanner Tabel 8.3, Tabel Atal Metode NW-corner e183 diatas sebanyak lima sel basis yaitu P,— 4, p aA, Siig Jumlah sel basis dalam Tab P)B, Py B, dan Py C. Jumlah ini sesuai dengan aturan m=n=1=343-1 kita hitung total biaya transportasi metode NW-corner adalah sebagai berikut: Z = 106(32) + 16(36) + 116(42) + 36(37) + 91(40) = 13.812. Kelemahan métode NW-corner ini adalah setiap alokasi tidak memperhatian besarnya biaya per unit. Kriteria yang dituntut adalah sudut kiri atas dan sudut kan bawah merupakan sel basis. Oleh karena tidak memperhatikan biaya per unit, metode NW-corner kurang efisien dan merupakan metode terpanjang dalam mencari tab optimum. Persoalannya adalah apakah alokasi seperti tabel awal ini adalah yang terbait Atau telah memperoleh biaya minimum. Pada langkah kedua kita akan-menjawab pertanyaan di atas. 2. Metode Biaya Minimum Membentuk tabel awal yang fisibel dengan metode biaya minimum, dilakukan dengan aturan sebagai berikut. 224 e Dipindai dengan CamScanner pilih biaya per unit terkecil dalam setiap sel. Pada kasus PT Elteha biaya terkecil a pada sel P, ~ A yaitu sebesar 32, Kemudian alokasikan sebanyak mungkin barang ke sel Py - A, dengan memilih jumlah minimum antara P; dan permintaan gaerah A. P; = 106 unit, sedangkan daerah A membutuhkan barang sebanyak 122 nit. Berarti P, mengalokasikan barang sebanyak 106 unit ke daerah A, atau Py ~ A 2106 unit. b Langkah selanjutnya adalah memilih biaya terkecil berikutnya yaitu sel P,-B * sebesar 34. Oleh karena barang di P, telah dialokasikan semuanya ke daerah A, wraka sel P, ~ B tidak mungkin di isi. Berarti kita harus memilih biaya terkecil perikutnya lagi yaitu sel P;~ A sebesar 34. Oleh karena daerah A telah menda- patkan alokasi dari P, sebesar 106 unit, maka daerah A masih membutuhkan gebanyak 16 unit yang harus diperoleh dari P3. Berarti P, mengalokasikan barang sebanyak 16 unit ke daerah A, atau sel P— A = 16 unit. Langkah berikutnya adalah mencari sel biaya terkecil yang belum memiliki alokasi yaitu sel P;—B sebesar 37. Barang yang masih tersisa di P, sebanyak 127 — 16 = 111 unit, sedangkan daerah B membutuhkan barang sebanyak 152 unit. Berarti P3 mengalokasikan barang ke daerah B sebesar 111 unit, atau P— B= 111 unit. 4. Langkah selanjutnya adalah mencari sel yang memiliki biaya terkecil berikutnya dan belum memiliki alokasi yaitu sel P, - C sebesar 38. Barang di P, sebesar 132 unit, sedangkan daerah C membutuhkan sebanyak 91 unit. Oleh karena itu P2 mengalokasikan ke daerah C sebanyak 91 unit, atau P) ~C= 91 unit. Terakhir adalah sel P,~ B, di mana barang di P, belum dialokasikan sebesar 41 unit, sedangkan permintaan daearah B masih membutuhkan barang sebesar 41 unit. Berarti P - B = 41 unit. Tabel awal transportasi dengan menggunakan metode biaya minimum diperlihat- kan dalam Tabel 8.4. Dan jika kita hitung total biaya transportasi dengan metode biaya minimum, menghasilkan total biaya sebesar: Z = 106(32) + 41(42) + 91(38) + 16(34) + 121(87) = 13.223. Fasilnya lebih kecil jika dibandingkan dengan metode NW-corner di atas. Oleh Karena itu metode biaya minimum lebih efisienjika dibandingkan dengan metode NW-comner. Persoalannya adalah apakah Tabel 8.4 adalah tabel optimum? 225 oa Dipindai dengan CamScanner Tabel 8.4, Tabel Awal Metode Biaya Minimum D 122 152 cu 365 ic MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM TRANSPORTASI (TABEL OPTIMUM) Setelah kita membentuk tabel awal yang fisibel dengan metode NW-corner selanjutnya adalah menguji apakah tabel awal terse {tuk mencari solusi optimum adalsh f maupun metode biaya minimum, sudah optimum, Metode yang dapat digunakan unt metode batu loncatan dan metode MODI. 1. Metode Batu Loncatan 1.1. Berdasarkan tabel awal metode NW-corner Penggunaan metode batu loncatan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Ujiapakah nilai sel bukan basis (sel yang tidak menerima alokasi) memiliki nilai > 0. Pengujian ini dilakukan dengan cara membuat "close pert" a ___ jalur tertutup setiap sel bukan basis. é b. Tanda yang digunakan dalam membuat jalur tertutup selalu bergantian, mulai dari positif (+) kemudian negatif (-) sampai pada sel bukan b: semula, 226 Dipindai dengan CamScanner oh. Dalam tabel awal feasible metode NW-corner, sel bukan basis cont gel PB, 1G Pp~C, dan Py A, Gambar berikut ini menunjuk- ade! pembuatan jalur tertutup setiap sel bukan basis. on sel Py- B P,-B = 93-32436-42=-6 wo Gambar 8.4. Jalur Tertutup Sel P)- B 2 SelP,-C 38 P,-C=38-42437-40=-7 40 | [-——_> () 0 i 37, : or] ) 1 36 Gambar 85. Jalur Tertutup Sel Pp-C 227 - i Dipindai dengan CamScanner 3 SelP,-C A B c 32 [ss] 34 a a «4 [aa] ee P. 1. _}+—_$§—_p 2 16 116 () o ae a7 40 | s ' sey (+) e) PO = 4-924 98-42 +97 -40=-7 Gambar 8.6. Jalur Tertutup P,-C 4, SelP3-A A B 42 i 116 116 oT] et a zy P,-A =34-37 + 42-3623 *—+— () Q Pa 8 Gambar 8,7, Jalur Tertutup Sel P3-A 228 ~~ Dipindai dengan CamScanner Hasil pembuatan jalur p,-C, dan P2-C aml menunjukkan bahwa sel bukan basis P;~B, awal feasible NW-comer b thd memiliki nila -5, -7, dan -7. Berarth tabel menghasilkan tabel awal fe elum optimum, sehingga iterasi pertama ini sible metode batu loncatan sebagai berikut. T ‘abel 8.5. Tabel Awal Metode Batu Loncatan Total biaya = 106(32) + 16(36) + 116(42) + 36(37) + 91(40) = 13.812 2-5, Py-C=-7, dan Py-C=-7, maka sel yang memiliki basis. Dalam hal terdapat lebih dari satu nilai Jah satu di antaranya, misalkan kita pilih sel kan keluar basis adalah memilih jumlah unit Oleh Karena sel P)-B esar akan masul dapat dipilih sa 7. Sedangkan sel yang al co plsnegatif terbs je” negatif terbesar, P,-C= 229 Dipindai dengan CamScanner terkecil dari set bertanda negatif yang terdapat dalam jay yaitu sel P3-C (lihat Tabel 8.5 di atas). ree Pada tabel beri 7 PCa 91, gel Py-B = 116- 91°25, sel Py B= 96 + 91 = 127 garth 91-91 = 0. Sel yang tidak dilewati jalur tertutup tidak Mengalam Sel Gihat Tabel 8.6). Pera abel Kedua Metode Batu Loncatan Tabel 8.6. Total biaya = 106(32) + 16(36) + 25(42) + 91(38) + 127(37) = 13.175 Masalah selanjutnya adalah apakah Tabel 8.6 di atas sudah optimum! Untuk menjawab pertanyaan tersebut, uji kembali nilai sel bukan basis Seperti semula. Hasilnya menunjukkan bahwa gel P,-B memiliki negatif 5, berarti Tabel 8.6 belum optimum. Proses selanjutnya adil 230 Dipindai dengan CamScanner enentukan sel yang akan kel : ‘ yarena miliki jumlah unit fea basis, dalam hal ini-adalah sel P,-B, ma : il dati gemikian sel P)-B = 25, sel P,-, “l dari sel yang bertanda negatif. Dengan sal Py B = 0. Hasil peruba 17A = 106 ~ 25 = 81, sel P,-A = = 41, dan i 1, or ini. in te 16 26 tersebut dapat dilihat dalam Tabel 8.7 berikut Tabel 8.7, i Tabel Ketiga Metode Batu Loncatan | Total biaya = 81(32) + 25(83) + 41(36) + 91(38) + 127(37) = 13.050 Tabel 8.7 di atas ternyata belum optimum, arena sel P3-A memiliki nilai negatif 2. Dengan mengikuti Jangkab-langkah terdahulu, menghasilkan tabel optimum seperti ditunjukkan dalam Tabel 8.8 berikut ini. 231 Dipindai dengan CamScanner Tabel 88. Tate! Optimum Metode Batu Loncay an G A B c P 8 2 33, 34] P, 2 2 a % @ 5 : 132 34 37| 4 Ps 4 127 D 122 152 9 365 SS di atas merupakan tabel transportasi optimum, karena semy, as Tabel 8.8 i > 0 (positif). Tabel optimum ini menghasily bukan basis memiliki nilai total biaya minimum dengan alokasi sebagai berikut: dari pabrik 1 ke daerahB_ 106 unit dari pabrik 2ke daerah A 41 unit dari pabrik 2kedaerahC 91 unit dari pabrik 3 ke daerah A 81 unit dari pabrik 3ke daerah B46 unit 106(33) + 41(36) + 91(38) + 81(34) + 46(37) = 12.888 Total biaya 232 Dipindai dengan CamScanner ye perdas das@! perikut _ sarkatt tabel awal metode biaya minimum Metode batu loncatan dapat pula dimulal dengan menggunakan tabel aWa! je biaya minimum: Proses pencarian solusi optimum berdasarkan tabel awal piaya minimum ini sama dengan cara terdahulu. Perbedaannya hanya feasible ber- me! erode DAYS. ;, pemakaian tabel awal, Kita lihat kembali tabel awal yang ‘xan metode biaya minimum terdahulu seperti terlihat dalam Tabel 8.9 ini. Kemudian tabel tersebut diuji apakah memiliki solusi optimum atau pelum. Total biaya = Tabel 8.9. Tabel awal metode biaya minimunt 106(32) + 41(42) + 91(38) + 16(34) + 11137) = 13,223. Perhitungan nilai sel bukan basis Tabel 8.9 adalah sebagai berikut: 233 Dipindai dengan CamScanner Closed path (jolur tertutup) +P,B-P,A+P3A-PyB +P{C-P,A+PyA-PsB+PQB-PoO | 94-8244-37 4 y9_4, “~2 36 - 34 +37-42 ete 40-98 + 42-37 + PA -PgA + PgB- PB +PC—P,C + P2B- PoB Hasil perhitungan nilai sel bukan basis tersebut dimasukkan dalam Ta : : bel g. oleh karena sel P>-A memiliki nilai negatif terbesar yaitu ~3, maka 9, tag eas Pad, berikutnya sel P,-A menjadi sel basis (lihat Tabel 8.10) berikut ini. = eb Tabel 8.10. G B c P ‘ s 32 33 Ey P, | 4 0 106 [36 2 38 | ® @) 132 I Py 3 @ 7 127 D 122 152 1 365, 234 Dipindai dengan CamScanner a = 106(82) + 16036) + 25(42) + 9148) + 127657) © 13075. getansutny? one A aaa 8.10 di atas merupakan tabel optimum. iyab pertanyaan tersebut, kita uj kembali nila : wal ig. eka bert ji Kembali nilai sel bukan basis yang +PyB-P{A+PLA-P,B 33-32 +36 -42 +P,C-PyA+P,A-P,C st 20138-8) +PgA-P,A+P,B-P,B 4+P,0-P,C + P,B-PaB 34-36 + 42-37 40-38 + 42-37 jitungan nilai sel bukan basis dimasukkan ke dalam Tabel 8.10 dan oleh P,B memiliki nilai negatif 5, berarti Tabel 8.10 belum optimum. Pada -B menjadi sel basis (lihat Tabel 8.11) berikut ini. Masalah k men- sil peri arena sel tabel selanjutnya sel Py ceanjutnya aaalab apakah Tabel 8:11 merupakan tabel optimum. Untu yaan tersebut, jab pean kembali kita hitung nilai sel bukan basis yang terd: da Tabel 8.11. Tabel optimum tercapai apabila sel bukan basis memil Jebih besar sama de jengan nol atau 2 0. Dengan Kata lain apabila masih terdapat sel pukan basis memiliki nilai negatif berarti biaya transportasi masih dapat dimi- nimumkan. pat Dipindai dengan CamScanner a Tabel 8.11. Total biaya = 81(32) + 25(33) + 41(36) + 91(38) + 127(37) = 13.050. Nilai sel bukan basis Tabel 8.11 dihitung sebagai berikut: +P{C-P)A+P,A-P)C ° +P,B-P,A+P,A~P,B +PA~P,A+P,B-P,B +P3C-P,C +P,A-PyA+P,B-P,B | 40-38 + 96 -32+33-37 = +2 Dipindai dengan CamScanner nilai sel bukan basis, dimasukkan ke dalam Tabel 8-11, dan J perhitungin A ilikinilai . 2 Jum opti- pos" rend sel Py-A_memiliki nilai negatif 2, berarti Tabel 8.11 belum © ' ae en ‘abel selanjutnya, sel P;~A menjadi sel basis (lihat Tabel 8.12) beriku um ini Tabel 8.12. G A B é : P s 2 34] Py 2 2 108 138] 38 ® @ 192 34 40 Py 4 127 D 122 152 91 365 Totalbiaya = 106(33) + 41(36) + 91(38) + 83(34) + 46(37) = 12.888 Tabel 8.12 di atas merupakan tabel transportasi optimum, karena sel bukan basis memiliki nilai > 0. Total biaya Tabel 8.12 sebesar 12.888 sama dengan total biaya berdasarkan tabel awal metode NW-comer terdahulu. Perhitungan nilai sel bukan basis yang terdapat dalam Tabel 8.12 adalah sebagai berikut: 237 Dipindai dengan CamScanner Closed path (jalur tertutup) +PpB-PpA + PyA-PaB 42-96 + 34-37 +PsC-P,C+PgA- Pgh 40-38 +36 ~ 34 2 Metode MODI (Modifiet Distribution Method) Pengoperasian metode MODI dalam menyelesaikan masalah transportasi, pring, | dasarnya sama dengan metode yang lain. Perbedaanya terletak pada pengujian nila, sel | bukan basis untuk menentukan apakah tabel sudah optimum. Dalam metode ba loncatan (stapping stone method), pengujian rilai sel bukan basis dilakukan dengay | membuat jalur tertutup (closed path). Dalam metode MODI tidak menggunakan jay, | tertutup, kecuali pada saat menentukan sel yang akan keluar basis (perpindahan tab), Oleh karena itu metode MODI merupakan cara yang lebih efisien di dalam menghitung nilai sel bukan basis. Untuk mencari nilai sel bukan basis berdasarkan metode MODI, dilakukan dengan cara menambahkan satu baris katakanlah K; yang menyatakan nilai setiap kolom Ky, Ky, Ky, Kj, dan menambahkan satu kolom katakanlah R; yang menyatakan rilaj setiap baris Ry, Ry, Ry, Ry, Nilai Kj dan R, yang dicari hanya untuk sel basis (jumlah sel basis sama dengan m +n - 1), dengan menggunakan rumus R; + K, j= biaya | angkut per satuan dari tempat asal (i) ke tempat tujuan (j). Sedangkan untuk mencati | nilai sel bukan basis digunakan rumus C,;~ R;~K,, | Langkah awal metode MODI dapat dimulai dari tabel awal metode NW-cornet maupun tabel awal metode biaya minimum. Sebagai ilustrasi penggunaan metode MODI, akan digunakan tabel awal feasible metode biaya minimum terdahulu dari masalah PT Elteha, s 238 Dipindai dengan CamScanner | | Nilai sel basis: Dari lima persamaan tersebut, mengnolkan salah satu variabel misalkan, R, = 0 maka, 1 sR ep 4. Tabel 8.13, Tabel Awal Metode MODI « Kis 92 Kye 35 Kg= 31 G P 7 8 c é 33 Tee 2, 3 106 % [a] 5 % 3 192 37 2 * @ 3 7 127 ay _| o 122 182 91 365 PA = R)+K, =32 Py-B = R,+K, =42 PyC = R,+K3 =38 PsA = Ry+Ky =34 PB = Ry+K, =37 R)+Ky= 32 K, = 32 239 K; dari R; pala abel 8.13 dihitung dengan cara sebagai berikut: dapat dihitung besarnya nilai Kj dan R; dengan cara Dipindai dengan CamScanner 2 Rye Ky = 4 Ry+a2= M Ry= 2 3 Ry+K, = 97 24K, = 37 kK, = 35 4 Ry+K,= a2 Ry +35 = 42 R= 7 5. Rp+K; = 38 7+Ky = 38 K, = 31 Cnskah selanjutnya adalah mencri lai setiap sel bukan bagi : Sy- RK; len 1. PB = 33-Rj-K, = 33-0-35 = 2 2 PyC = S-R,-Ky = 34-0-31 = 3 3. PyrA’ = 32-R)-K; = 36-7-32 = 3, 4. PyC = 40-Rj-K, = 40- 2-31 =7 sel bukan basis, dimasukan ke dalam Tabel 8.13, dan oleh lai negatif terbesar ~3, maka pada tabel berikutnya sel P,-A me 240, Dipindai dengan CamScanner y k menentukan sel yan; wf uti Tk sel Py-A. Dar he ae keluar basis, terlebih dahulu harus dibuat Aen? WO bertanda negatif dan vtutup tersebut, sel yang akan Keluar basis memiliki jumlah unit terkecil, dalam hal ini Tabel 8.14. Tabel Kedua Metode MODI Ky= 82 Kye 98 Kye 3A 8.14 merupakan tabel optimum. Untuk Jakukan Kembali pencarian nilai Kj dan Ry seperti an basisnya. Tabel optimum tercapai apabila sel erhitungan nilai K;, Rj, dan nila sel bukan basis 4 datas. Oleh kazena sel Py-B memiliki nilai -5, + basis adalah sel P,-B. Sehingga elanjutnya adalah apakah Tabel persoalan St renjawab pertanyaan tersebut, trdahulu, Kemudian cari nilai sel buk | fakan basis memiliki nilai 2 0. Hasil p rampak seperti terlihat dalam Tabel 8.1 au sel P,-B masuk basis, dan sel yang akan kelua tel selanjutnya dapat dilihat sebagai berikut: 24) Dipindai dengan CamScanner ~ Tabel Ketiga Metode MODI Tabel 8.15. Apakah Tabel 8.15 sudah optimum? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, hitung ken. bali nilai R, Kj dan nila sel bukan basis sebagai berikut. Sel basis: 1. PA = Ry+K, = 32 2 PB = Ri+K, = 33 3. PrA = RytK, = 36 4, PrC = Ry+Ky = 38 5. PyB = Ry+Ky = 37 Misalkan R, = 0 maka, 1. Ry +Ky = 32 0 +K, = 32 Ky= 22 242 Dipindai dengan CamScanner b wise i sel PC gel Po-B Sel Pa-A gel Ps spel 816). Dal post, yang, berar' | dari P dari Py Toulbiaya = 4K; = 36 +22 R= 4 R, + Ks = 4+K, = 38 K,= 34 R, +Kp = 33 o+rK, = 3 = 38 K, = 33 akan basis: -C = 40-R3 itungan nilai sel g.15 belum optimum. Jam Tabel 8.16 men' i tabel tersebut optimum dengan ke daerah B ke daerah A dari, ke daerah C dari Py ke daerah A dari P ke daerah B = 106(33) + 41(36) + 91(38) + 81(34) = 12.888 Ry +K2= 97 R3 +33 = Ry r 8 x 34-R,-Ky = 34-0-34 2-R,-K, = 42-4-33 34—R,-K, = 34-4-32 -K; = 40-4-34 = 106unit 41 unit 91 unit = 8lunit 46 unit 243 0 bukan basis menunjukkan bahwa Pada tabel berikutnya sel semua sel sel Pj-A memiliki nilai -2. P,-A menjadi sel basis (ihat bukan basis memiliki nilai distribusi sebagai berikut: ) + 46(37) Dipindai dengan CamScanner Tabel 8.16. Tabel Keempat Metode MODI Ky= 90 Kg= 83 Kgs 92 c Perhitungan nilai R;, K dan nilai sel bukan basis Tabel 8.16 adalah sebagai berikut, Selbasis: 1. Py-B = R)+K)= 33 2. PyA = Ry+K, = 36 3. PyC = R,+K,= 38 yk 5. PyB = Ry+K,= 37 Misalkan R, = 0 maka, 1 Ry+K, =33 0 +K, =33 kK, =33 24d Dipindai dengan CamScanner Ry + Ky =87 Ry + 33 =37 a4 34 Ww 4a+Ky, Ky= 4 R,+K =36 Ry + 30 =36 R, = 6 Rpt K3 38 6+ Kz =38 Ky =32 32-R,-K, = 32-0-30 34—Ry-Ky = S4-0-32 = 42-R)-K, = 42-6-33 40-R-Ky = 40-4-32 wou monn " " Dari hasil penyelesaian masalah transportasi PT Elteha dengan menggunakan netode MODI dapat disimpulkan langkah-langkah metode MODI adalah sebagai berikut: * 1 Tentukan tabel awal yang feasible dengan menggunakan metode NW-corner atau metode biaya minimum. Tambahkan variabel R; dan K; pa Cari nilai R; maupun K; untuk R,+ Kj = Cj dengan memisalkan sal da setiap baris dan kolom. setiap sel basis dengan menggunakan rumus: Jah satu nilai R; atau Kj sama dengan nol. 245 Dipindai dengan CamScanner 5 Hitung semua nilai sel bukan basis dengan menggunakan rumys, Sj-R * Tentukan sel yang akan masuk basis dengan memilih rilai sel buy), >, Memiliki negatif terbesar. Kemudian buatlah closed path untuk me, gal texbesar: ilih jumlah unit terkecil dari ge) «tu, 2 Yang akan keluar basis dengan memilih jumla Cail Gari set yang 5 kan’ Negatif, 8 beg Tabel optimum tercapat apabilasel bukan basis semuanya meni yy, Jika tabel_belum optimum, ulangi kembali langkah 2 sehingga ditery 0. optimum, ON ty 3. Metode VAM (Vogel's Approximation Method) Metode VAM lebih sederhana penggunaannya, Karena tidak memertut., Path Galur tertutup), Metode VAM dilaulkan dengan cra menca sels py. dengan biaya terkecil berikutnya untuk setiap kolom maupun baris, Kemudian selisih biaya terbesar dan alokasikan produk sebanyak mungkin ke sel yang. Pilh biaya terkecl. Cara ini dlakukan scat berulang hinge semua produk saggy ne kasikan. 7 Penggunaan metode VAM tidak menjamin ditemukannya total biaya min oleh karena itu setelah semua produk dialokasikan sebaiknya sel bukan basis dius apakah memiliki nai 0. Hal in dilakukan untuk menjamin bahvwa total biaya hor benar minimum, Sebagai ilustrasi ihat Kembali masalah PT Elteha, kemudian bn selesaikan dengan menggunakan metode VAM seperti terlihat dalam Tabel 8.17 begs ini dengan alokasi: dari P, ke daerahB = 106 unit dari P, ke daerah A = 41 unit dari P, ke daerahC = 91 unit dari P, ke daerah A = 81 unit dariP;kedaerahB = 46 unit Total biaya = —106(33) + 41(36) + 91(38) + 81(34) + 46(37) 12.888 246 Dipindai dengan CamScanner Tabel 8.17. Metode VAM | Solin | biaya satin kolo dan selap bars aboad @ foxx xk | 2220 0 3 3% * penile i 1 ada tangkah (a) kita cari selisih biaya terkecil setiap kolom maupun getiap baris. kolom 1 = selisih antara 32 dan34 = 2 kolom 2 = selisih antara 33 dan 37 = [4] terbesar- kolom 3 = selisih antara 34 dan 38 = [4] terbesar. barisl = selisih antara 32 dan 33 el baris2 = selisih antara 36 dan 38 22 baris3. = selisih antara 34 da 37 23 207 Dipindai dengan CamScanner alam hal terdapat selisih biaya terbesar lebih dari satu dapat dip, Sala Katakanlah kolom 2. F duk ke sel i ‘ Kemudian alokasiken sebanyak mungkin ProU') 0 Yan Temi terkecil yang terdapat dalam kolom 2 yai 1 'g2N jumlah me 106. “sy kai lagi, Karena produk yang ada gi» Ea Pada langkah (b) baris 1 tidak dip’ .dian cari kembali selisih biaya terkeg| ty tk dialokasi semua ke daerah B kemu setiap kolom maupun setiap baris. kolom1 = selisih antara34dan36 = 2 kolom2 = selisih antara37dan42 = [5] terbesar. kolom3 = selisihantara38dan40 = 2 baris2 = selisih antara 36 dan 38. = 2 baris3 = selisihantara 34dan37 = 3 kemudian alokasikan sebanyak mungkin produk ke sel yang memitiyy i terkecil yang terdapat dalam kolom 2 yaitu sel P;-B dengan jumlah 46, va Pada langkah (c) baris 1 dan kolom 2 tidak dipakai lagi kemudian cari embay selisih biaya terkecil untuk setiap kolom maupun setiap baris. i kolom1 = selisihantara34dan36 = 2 kolom3 = =2 2 baris2 = selisih antara36dan38 = baris3 © = selisihantara34dan40 = [6] terbesar. d kemudian alokesikan sebanyak mungkin produk ke sel yang memiliki biay, terkecil yang terdapat dalam baris 3 yaitu sel P;~A dengan jumlah 81. Pada langkah (d) baris 1, kolom 2, dan baris 3 tidak dipakai lagi. Kemudian kembali selisih biaya terkecil untuk setiap kolom maupun baris. kolom1 = selisihantara 36dan36 = 0 kolom3 = selisih antara 38 dan 38 0 baris2 = selisih antara 36 dan 38 [2] terbesar. " 248 Dipindai dengan CamScanner jkan sebanyak mungki alokasi K mungkin produk ke sel emiliki biay 5 terdapat dalam baris 2 yaitu sel PA dengan jumdah 4 diac (@) hanya mengalokasikan produk dari P, ke daerah C sebanyak 7 Lebih Besar dari Permintaan “ent i on terjadi penawaran lebih besar dari permintaan atau unbalance, maka tambahan tempat tujuan semu atau sering disebut dengan Dummy- et tujuan diperlukan agar penawaran = permintaan, sehingge tabel awal sempat r Z en dapat dibentuk. Biaya transportasi untuk setiap sel dummy sama dengan taan Lebih Besar dari Penawaran y pada masalah pertama, apabila terjadi permintaan lebih besar dari 1 erlukan tambahan tempat asal semu dengan biaya transportasi sama ‘Tambahan tempat asal diperlukan agar tabel awal yang feasible dapat _ setiap tabel transportasi jumlah sel basis harus sama dengan m+n-1. basis memiliki jumlah kurang dari ketentuan tersebut, berarti masalah forjadi. Jika hal ini dibiarkan ada kemungkinan terjadi kesulitan dalam dpath (jalur tertutup) dengan kata lain terputusnya hubungan setiap agar sel basis memiliki jumlah sesuai puatan atau Dummy dengan nilai nol. dengan memilih salah satu sel bukan basis untuk dijadikan sel basis. dummy dapat sembarangan, usahakan agar alur tertutup setiap sel pat dibentuk. Perhatikan contoh berikut ini. engatasi masalah degeneracy, ‘m+ n-1, diperlukan sel basis Dipindai dengan CamScanner Tabel 8.18. Masalah Degeneracy Pada Tabel 8.18 seharusnya sel basis berjumlah m+n-1=343-—1< 5. Kenyaten hanya ada 4 sel basis, akibatnya jalur hubungan antar sel basis terputus. Agar jum, basis sama dengan 5, tambahkan satu sel basis semu (dummy) dengan jumiah . antara sel bukan basis. Misalkan sel P,-C sebagai sel basis semu, sehingga sel basis a berjumlah sesuai dengan aturan (lihat tabel 8.18) di atas. Atau dapat juga den memisalkan sel P;-B sebagai sel basis semunya. 4. Maksimisasi Keuntungan Dalam contoh masalah PT Elteha, sasaran pokok yang hendak dicapai dari m transportasi adalah mengalokasikan produk yang tersedia ditempat asal (pabrik) tempat tujuan (daerah Pemasaran), agar diperoleh total biaya minimum. Namun demikian, apabila manajemen beranggapan bahwa keuntungan i relevan untuk dijadikan sebagai tujuan, maka diperlukan konversi (perubahan) terha tujuan dari minimisasi biaya ke maksimisasi keuntungan. Perubahan ini ditunj oleh parameter C;; vad 8 Semula sebagai biaya per satuan produk berubah menjadi per satuan produk, 250 Dipindai dengan CamScanner dapat dilakukan untuk memenuht keinginan maksimisesi keuntungan comijaloh Sr Barameter Cy dari Iaba per satuan menjadi parameter q "yan Ngan menggunak ae F Er aba terbesar-C;,. ggunakan persamaan sebagai berikut: 4 ty cos! 1 ap Messiah Maksimisasi Keuntungan pabrik 1 = 56unit prik2 = 82unit brik 3 = 77 unit. " Gaerah pemasaran] = 72 unit posit aerah pemasaran2 = 102 unit daerah pemasaran3 = 41 unit ati transportasi dari setiap pabrik ke setiap daerah pemasaran sebagai berikut: wi! pi D2 D3 4 8 8 16 24 16 8 16 24 gedangkan matrix keuntungan setiap unit produk sebagai berikut: D1 D2 D3 6 10 8 4 24 18 P3 14 18 10 Contoh di atas dapat menggunakan biaya sebagai parameter Cj untuk mendapatkan sokasi dengan biaya total minimum, atau menggunakan keuntungan sebagai parameter ¢j, untuk mendapatkan alokasi yang menghasilkan keuntungan maksimum, Dalam lass ini akan digunakan C; sebagai parameter keuntungan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung besarnya opportunity cost = aba terbesar — Ci 251 Dipindai dengan CamScanner Dengan menggunakan metode biaya minimum, tabel awal transportasi nampak berikut. Seba Tabel 8.19. Masalah Maksimisasi 7 102 “a 215 252 Dipindai dengan CamScanner | qabel 8.19 di atas merupakan tabel optimum dengan alokasi sebagai berikut- ari P1 ke Di = 15unit geri keD3 = 41 unit dari P2 keD2 = 82unit spriP3 ke DI 57 unit dari P3 ke D2 20 unit otal keuntungan = 15(6) + 41(8) + 82(24) + 57(14) + 20(18) = 3.544 qotal biaya = 15(4) + 41(8) + 82(24) + 57(8) + 20(16) = 3.132 Dari hasil perhitungan keuntungan sebagai parameter C;;, diperoleh keuntungan maksimum sebesar 3.544. Tetapi apakah total biaya 3.132 merupakan total biaya minimum? Jika digunakan biaya sebagai parameter C;;, akan diperoleh alokasi yang meng- hasilkan biaya minimum sebagai berikut: dariPlkeD2 = 56unit dariP2keD2 = 41 unit dariP2keD3 = 41 unit dariP3keD1 = 72unit dariP3keD2 = Sunit Total biaya = 56(8)+41(24)+41(16)+72(8)+5(16) 2.744 Total keuntungan = 56(10)+41(24)+41(16)+72(8)+5(16) = 2856 Hasil perhitungan biaya sebagai parameter Cjy, menunjukkan bahwa biaya total adalah minimum, tetapi belum tentu menjamin. tercapainya laba maksimum. Oleh karena itu jika keuntungan dijadikan sebagai ukuran efisiensi dan efektivitas, maka keuntungan sebagai parameter Cy tetap merupakan alternatif pilihan yang akan menghasilkan total keuntungan maksimum, meskipun biaya total tidak minimum. 253 ' Dipindai dengan CamScanner 5. Masalah Prioritas Tujuan yang hendak dicapai dalam masalah transportasi adalah, dengan total biaya minimum. Oleh Karena itu biaya per satuan barant aly merupakan dasar pengalokasian. Bila menghadapi kasus di mana kita wen ag Pengecualian dalam pengalokasian misalnya untuk menunjang Program > diharuskan untuk mengalokasikan produk ke daerah tertentu meskipun biaye ema tinggi (diprioritaskan). ; pen Jika daerah pemasaran tertentu diprioritaskan untuk menerima aloha, adalah mengubah biaya satuan menjadi nol untuk daerah yang dipriortagjan My, Dengan memberikan biaya satuan nol berarti daerah tertentu diprioritagys a menerima alokasi produk. Pemikiran ink sejalan dengan prinsip bahwa biaye ag merupakan dasar pengalokasian. Berarti semakin kecil biaya persatuan soma sh kemungkinan daerah tertentu mendapatkan alokasi produk. bat 6. Masalah Pemblokiran Sebagai lawan dari prioritas adalah pemblokiran, di mana Perusahaan Mere kan untuk tidak mengalokasikan produk ke daerah pemasaran tertentu. Keinginan but dapat dituangkan ke dalam tabel transportasi dengan cara memberikan biay, i yang sangat tinggi dengan simbul (M). Semakin tinggi biaya per satuan semakin daerah pemasaran tertentu tidak menerima alokasi, karena semakin tidak ekonomis Masalah prioritas dan pemblokiran sangat bermanfaat apabila kita mengapijag kan model transporlasi dalam menyelesaikan masalah skedul produksi maupun dae masalah penugasan. 7. Masalah Multi Commodity Kasus lain yang sangat mungkin dihadapi dalam masalah transportasi adah produk yang akan dialokasikan terdiri dari berbagai jenis produk (multi commodit), Contoh berikut ini menunjukkan bahwa sebuah perusahaan memiliki tiga lokasi pabik yang memproduksi tiga jenis produk. Produk A dan B diproduksi dipabrik 2 dan3, sedangkan produk C diproduksi dipabrik 1 dan 2. Kapasitas produksi masing-masig pabrik dan kapasitas permintaan daerah pemasaran X dan Y serta biaya transportasi dt masing-masing pabrik ke masing-masing daerah pemasaran dapat dilihat dalam tbe berikut ini. a — Dipindai dengan CamScanner toodannya adalah bagaimana mengatur alokasi produk dari ketiga pabrik ke daerah pemasran agar total biaya transportasi minimum. bhukmenjawab pertanyaan tersebut ada dua cara yang dapat dilakukan. \ Membuat tabel transportasi secara terpisah untuk ketiga jenis produk, atau Menggabungkan ketiga jenis produk dalam satu tabel transportasi. 255 Dipindai dengan CamScanner Penyelesaian secara terpisah Produk A. Tabel optimum Total biaya = 500(54) + 200(51) + 600(34) = 57.600 Produk B. Tabel optimum Total biaya = 500(54) + 100(45) + 400(34) = 45.100 _ Dipindai dengan CamScanner c Tabel optimum Total biaya = 200(40) + 100(25) + 400(54) = 32.100 opti untuk ketiga jenis produk A, B, dan C adalah: ask dari P2kedaerahX = 500 unit gariP3kedaerahX = 200 unit dari P3 ke daerah Y 600 unit dari P2 ke daerah X 500 unit dari P2kedaerahY = 100 unit dariP3kedaerahY = 400 unit dariPlkedaerahX = 200 unit dari P1 ke daerah Y 100 unit = 400unit dari P2 ke daerah X = 57.600 + 45.100 + 32.100 134.800 257 Dipindai dengan CamScanner Penyelesaian dalam satu tabel Tabel optinium A [a] | A [@ 7 B 0 7 c 0 P3 51 A 200; [ey B PI m c |i D 700 = Alokasi optimum ketiga jenis produk adalah sebagai berikut: Produk A, dari P2kedaerahX = 500 unit dari P3 ke daerahX = 200 unit dari P3kedaerah Y = 600 unit Produk B, dariP2kedaerahX = 500 unit dari P2kedaerah Y = 100 unit dari P3 kedaerah Y = 400 unit 258 Dipindai dengan CamScanner _ SS pe gukC, dari P2ke daerahX = 400 unit dari P1 ke daerahX = 200 unit dariPikedaerahY = 100 unit = 500(54) + 200(51) + 600(34) + 500(5: 4) + 100(4! (54) + pn (54) + 100(45) + 400(34) + 40054) = 134.800 pro otal biay penyelesaian secara terpisah maupun dalam satu tabel, menghasilkan alokasi optimum ma untuk kedua cara tersebut. Namun demikian penyelesaian Secor terpisah ang SAM son jika dibandi yok ‘ebih efisien jika dibandingkan dengan penyelesaian dalam satu tabel. Masalah Transipmen Masalah transportasi yang telah dibahas terd Dikatakan bentuk khusus karena pengiriman barang dari tempat asal ke ‘an dilakukan secara langsung. Masalah transipmen timbul karena arang tidak semuanya dapat dilakukan secara langsung dari tempat asal ke Sebagian pengiriman harus melalui perantara dalam hal ini disebut 8. : jahulu merupakan bentuk khusus transportasi. tempat tuju: giriman bi tempat tujuan. tempat transipmen. Dalam model transipmen setiap tempat asal maupun tempat tujuan dapat t asal i ke tempat tujuan j, selain menerima dan mengirimkan arus barang dari tempat jalur secara langsung. Tempat transipmen harus dapat memenuhi persyaratan keseim- hangan antara barang yang keluar (dikirimkan) dikurangi barang yang masuk (diterima) sama dengan kebutuhan bersih. Secara matematis model transipmen dapat dibentuk sebagai berikut: non Min.Z= LL GX ist jel dimana,i=jdancj20 n db uh %% 20; Ajab Poon iF) 259 Dipindai dengan CamScanner Jika dalam model diatas r, = 0 berarti terja Penawaran i = penawaran). i (permintaan = pe! keleluasaan dalam Pendistribusian Model transipmen memberikan 7 at utama dalam menghadapi adanya suplsy tambahan der Memat asl yang neh ™memenuhi permintaan. Penyelesaian transipmen ©0F7 merger akan tabe, sing akan tetapi untuk persoalan yang mempunya) Oi ™ up besar, Penge program komputer dalam hal ini QSB sangat diperiukan. a di keseimbangan antara Permints an 4 hy, Contoh 8.3. Model Transipmen it iliki pabri brik 2 yang terletak dilokas: Katakanlah kita memiliki pabrik 1 dan pabrik ta dilokas Kedua pabrik masing-masing memproduksi dua jenis Produk yaitu produ ree Kapasitas produksi per bulan masing-masing pabrik adalal 1 Pabrik 1: 1.000 unit produk A dan 400 unit produk B Pabrik 2: 1.400 unit produk A dan 600 unit produk B. Kedua jenis produk akan dialokasikan ke daerah pemasaran Pl, P2, P3, Pg, 4, ; an Jumlah permintaan masing-masing daerah pemasaran per bulan sebagai berikut, B 260 Dipindai dengan CamScanner SS v Sa = mish maksimum produk A yang dapat dilokasikan ke daerah pemasaran sebessr fot. Sedangkan jumish maksimum produk B yang dapat dialokasikan sebesar 757% Untuk mementuhi permintaan daerah pemasaran P, Py, dan Ps, kedua pabrik tidak dapat vrengirim secara langsung, Kedua produk tersebut harus ditampung terlebih dahull di dang G yang merupakan pusat transipmen antara pabrik dengan daerah pemasaran- Kapasitas penampungan gudang G sebesar 4.500 unit per bulan. Biaya transportasi dari pabrik ke daerah pemasaran dan dari pabrik ke gudang G maupun dari gudang G ke daerah pemasaran dapat dilihat dalam tabel berikut ini (dalam rupiah /unit). tuk struktur kegiatan, maka akan | Apabila persoalan tersebut digambarkan dalam ben! struktur keg nampak seperti terlihat dalam gambar network transportasi berikut ini. Dipindai dengan CamScanner Gambar 8.5. Network Transportasi Produk A dan B Persoalan sekarang adalah bagaimana mengalokasikan produk A dan B dat Pabrik ke daerah pemasaran dengan melalui gudang penampungan, agar bie transportasi minimum. Persoalan di atas tidak dapat diselesaikan dengan menggunalan tabel transportasi. Metode yang dapat digunakan adalah linear programming metode simpleks. 262 Dipindai dengan CamScanner oo? anf 2 mel jan ini, ya pe oor ortas iH o 3 be 8 oot? ag ind! il. Biaya P? j kerja lembt we? Lan part " tuk: 7 7 ahé bagaimana menentukan rencana produksi dan persediaan optimum sé ih ye fcr permintaan empat bulan mendatang. in yang ingi ‘umkan biaya. _ Untuk empat i produksi regular-time da sa al permintaa Tujual jon. Tot sinpan adalah ik peda bulan April, Pr salah Aqua indus akan diperlihatkan beberapa contoh aplikasi manajemen ma- ponediaah memiliki kapasitas produksi regular time 170 galon per bulan. Makan Kerja lembur (overtime) dapat menambah produksi 50 galon pet an ait mineral untuk empat bulan mendatang diperkirakan 200 galon i, 150 galon bulan Februari, 190 galon bulan Maret, dan 240 galon roduksi air mineral untuk regular-time Rp400,00 per galon dan 7 uur Rp600,00 per galon. Apabila terjadi kelebihan produksi, nanggung biaya simpan Rp50,00 per galon per bulan. Permasa- stri is mel in dicapai adalah merencanakan produksi dan persediaan untuk Persoalan Aqua industri dapat diselesaikan dengan metode bulan mendatang terdapat 8 sumber supply yaitu 4 sumber n 4 sumber dari produksi over-time, dengan total produksi n untuk 4 bulan mendatang adalah 780 galon. Pengaruh biaya a satu galon diproduksi pada bulan Februari regular-time dan dijual ‘maka biaya per galon = 400 + 2(60) = 500. Tabel awal transportasi dari tri adalah sebagai berikut: 263 Dipindai dengan CamScanner Tabel awal transportasi masalah Aqua industry; Tabel awal transportasi di atas menggunakan metode NW-corner. Sel basis ber (m+n-1) =(8+5- 1) = 12. Untuk mencari solusi optimum (tabel optimum) day digunakan metode MODI maupun metode batu loncatan. Jika menggunakan mal batu loncatan, maka pada tabel ke-3 akan ditemukan solusi optimum dengan sked Produksi sebagai berikut: Januari produksiRT = 170galon produksiOT = 30 galon 264 Dipindai dengan CamScanner ae oh oF cebuak P yn au 5 selasa, says PO i pi put paku yane, masih melekat jepasan untuk di | agarmeminimumkan hari c lembar- Ps ; perikutnya. Biaya penggun® 30 Peak hari ber! nuw pata itung dent a7 (600 erusahaan ditorium lai hari dan pe 80 japan yang telah digunakan dalam sats hari, dapat digunakan papan diat hari Kamis. Uni dapat digunakan kembali Masalah yang dihadapi ad: biaya selama satu mings" kerja. + +170(400) + 20(50) + 170(400) + 20(600) + 20(50) + 170(400) + SUED) rusahai 470 galon 20 galon 170 galon 20 galon 20 galon 170 galon 50 galon. an menj i gan menjumlahkan biaya produksi dan biaya persediaan- kontraktor mempunyai kontrak untuk membuat Hang universitas. Perusahaan mempunyai skedul pembuatan Genin hingga Jumat. Untuk membuat pancang beton ‘an membutuhkan papan sebanyak 100 lembar pada hari hhari Rabu, 150 hari Kamis, dan 140 hari Jumat Harga papen an Kembali tersebut diperkirakan sebagai ee oe jembar): en e5t kerja (untuk melepas papan) Rp130,00 ren papan p50,00 Rp20,00. berikut: hanya setengah dari yan& digunakan yu, sedangkan sisanya dapat diguna- f g telah digunakan selama satu hari tur sebagai Kembali pada hari Rabi tuk selanjutnya, papan yan pada hari berikutnya. alah bagaimana menentukan skedul kebutwhan papa Dipindai dengan CamScanner Penyelesaian Persoalan di atas dapa adalah hari kerja mulai dari terdiri dari papan baru dan yang akan digunakan sebanyak ¢ menggunakan metode biaya minimum, adalah sebagai berikut: Tabel awal transportasi masalah skedul sumbey daya t diselesaikan dengan metode transporta, 7 hari Senin hingga hari Jumat, Sedangkan papan yang telah digunakan sebelumnya 600 lembar (100 + 130 + 80 4 30° ami tabel awal transportasi dap; 7 Np, ah asa, ah a Papan baru dar Senin Penggunaan [ kembai = [~ ® ati Selasa & Penggunaan kembal dat Selasa L- Penggunaan | u M kembal = = 8 dat Rabu C) Penggunaan | M My} [M embal 7 dat Kamis __ D 10 | 10} © 1.080 Catatan: 1. Papan yang digunakan pada hari Senin dapat digunakan kembali pada hari Selasasebanpt 100. 2. Papan yang digunakan hari Selasa dapat digunakan kembali pada hari Rabu sebanyik 1/2(130) = 65, sedangkan sisanya (65) dapat digunakan kembali pada hari Karis. 3. Huruf (M) menunjukkan biaya yang cukup besar untuk memblokir, agar ketentuan peng: gunaan dapat dipenuhi. 266 Dipindai dengan CamScanner iselesaikan, akan ditemukan solusi optimum penggunaan papan untuk on sebagai berikut: ‘ an hari Senin dipenuht dati papan baru = 100lembar 1 mari Selasa dipenuihi dav: an baru = 30 lembar ari Senin : . = 100 lembar a putuhar nari Rabu dipenuhi dari: Keb sj Papa baru = 15lembar "pari Selas@ = 65lembar Kamis dipenuhi dari: gebutuhan hari : Papan bare = Slembar Har Selasa = 65lembar Hari Rabu = 80lembar ebutuhan hari Jumat dipenuhi dari: Hari Kamis = 140 lembar dengan total biaya penggunaan per minggu sebesar: 100(500) + 30(600) = 100(200) + 15(600) + 65(200) + 5(500) + 65(200) + 80(200) + 140(200) = 50.000 + 15.000 + 20.000 + 7.500 + 13.000 + 7.500 + 13.000 + 16.000 + 28.000 Rp165.000,00 Le " Sebuah perusahaan bagi hasil yang bergerak di bidang eksplorasi minyak, telah melakukan kontrak dengan Pertamina untuk selama 30 tahun. Sekarang ini perusahaan memiliki dua pusat pengeboran minyak yang telah berproduksi dan masinig-masing berkapasitas 40.000 barel dan 60.000 barel minyak mentah per hari. Biaya produksi dari kedua pusat pengeboran adalah $10 dan $7 per barcl. Hasil eksplorasi tersebut akan dikirim keempat negara pengimpor dengan kapasitas permintaan dan biaya pengangkutan sebagai berikut: 267 Dipindai dengan CamScanner Pusat eksploras! [A _| I $3 ti Permintaan (fibuan bare!) | _15 Karena jumlah permintaan melebihi kapasitas produksi, patkan tambahan supply dari perusahaan lain sebesar k, Tambahan supply dapat langsung dikirim ke negara peng; angkut per barel masing-masing $2, $3.4, $4, dan $28. p, mengganti biaya produksi setiap barel sebesar $12. Bagaimana mengalokasikan minyak mentah tersebut, agar didapatig s n yy Perusahaa, m ekurangan hd, impor denge, etusahaa tin ry, produksi total per bare! minimum? PT Bukaka pada tahun yang akan datang menghadapi pola permintaan * i berikut: triwulan 1 = 3.000 unit triwulan 2 = 7.000 unit triwulan 3 = 9.000 unit triwulan 4 = 8.000 unit. Saat ini PT Bukaka memiliki kapasitas produksi normal sebesar triwulan, dengan biaya produksi rata-rata Rp100,00 per unit untuk triwulan] dan 2. Sedangkan triwulan 3 dan 4 Rp150,00 per unit. Menghadapi Pola per. mintaan tersebut, perusahaan dapat melakukan kerja lembur pada bulan 2 dan3 yang dapat meningkatkan kapasitas produksi masing-masing sebesar 2.000 urit Akibat dari kerja lembur tersebut, biaya produksi akan naik sebesar Rp50,00 dn akan menaikkan biaya produksi rata-rata sebesar Rp30,00 tiap triwulan. Tentukanlah skedul produksi optimum dalam tahun tersebut dan berapa biaya produksi rata-rata per unit? 7.000 unit pr 268 Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai