Pada umumnya asam amino terklasifikasikan menjadi molekul yang terdiri dari gugus α-
karboksil atau α-amino dengan cara kimiawi yang dilihat dari rantai samping (gugus R) yang
melekat pada α-karbon. Protein memiliki kualitas yang dilihat berdasarkan jenis dan proporsi dari
asam amino yang ada didalam kandungan protein dengan memiliki prinsip menyediakan asam
amino esensial dengan memiliki perbandingan yang sama dengan suatu kebutuhan dari
manusianya dimana dapat diketahui bahwa kualitasnya yang tinggi.
Sifat-sifat dari suatu protein dapat dilihat dari jenis asam amino yang telah membentuknya
sesuai dengan urutannya dalam ikatan protein. Dalam protein terdapat empat tingkat struktur yang
dapat mempengaruhi konfirmasi fungsional biologis dari suatu protein, struktur yang lainnya
yakni meliputi struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier yang terdapat dpada molekul
dengan rantai polipeptidanya tunggal, sementara yang terakir yakni kuartener yang meliputi
interaksi psds polipeptida yang terdapat dalam suatu rantai protein dengan miliki rantai panjang
(Enny, 2019).
Dalam pengujian protein terdapat Metode-metode yang digunakan yakni:
1. Metode Biuret
Metode biuret merupakan suatu ikatan peptida yang bisa membentuk suatu senyawa
kompleks memiliki warna ungu dengan cara menambahkan garam kupri disuasana
basa.
Berikut merupakan reaksi protein yang berdasarkan urutaan dari suatu atom nitrogen dengan
dua atom karbon.
Terdapat
pula reaksi protein dengan peptida yakni
a. Hidrolisis
b. Reagen sanger
1.3. Tinjauan Bahan
A. Aquadest
- Rumus molekul : H2O
- Bentuk fisik : cair
- Berat molekul : 18.02 g/mol
- Densitas : 0,99823 g/mol
- pH :7
- Titik didih : 100 C
- Titik lebur : 0 C
- Warna : tidak berwarna
B. Natrium Hidroksida
- Rumus molekul : NaOH
- Bentuk fisik :
- Berat molekul : 40.00 g/mol
- Densitas : 2,13 g/m3
- pH : 14
- Titik didih : 1390 C
- Titik lebur : 323 C
- Warna :
C. Tembaga Sulfat
- Rumus molekul : CuSO4
- Bentuk fisik :
- Berat molekul : 40.00 g/mol
- Densitas : 2,13 g/m3
- pH : 14
- Titik didih : 1390 C
- Titik lebur : 323 C
- Warna :
D. Na-K tartarat
- Rumus molekul :
- Bentuk fisik :
- Berat molekul :
- Densitas :
- pH :
- Titik didih :
- Titik lebur :
- Warna :
E. Etanol
- Rumus molekul :
- Bentuk fisik :
- Berat molekul :
- Densitas :
- pH :
- Titik didih :
- Titik lebur :
- Warna :
F. Pereakssi Folinciocalteau
- Rumus molekul :
- Bentuk fisik :
- Berat molekul :
- Densitas :
- pH :
- Titik didih :
- Titik lebur :
- Warna :
G. Natrium Karbonat
- Rumus molekul :
- Bentuk fisik :
- Berat molekul :
- Densitas :
- pH :
- Titik didih :
- Titik lebur :
- Warna :