CH2OCOR CH2OH
Lemak Alkali Sabun Glise
(Sukeksi, 2017).
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi proses penyabunan adalah:
- Konsentrasi larutan KOH/NaOH
Konsentrasi basa yang digunakan dihitung berdasarkan stokiometri reaksi, dimana
penambahan minyak harus sedikir berlebih agar sabun yang terbentuk tidak
memiliki nilai alkali bebas berlebih. Alkali terlalu pekat akan menyebabkan
terpecahnya emulsi pada larutan sehingga fasenya tidak homogen, sedangkan jika
alkali yang digunakan terlalu encer, maka reaksi akan membutuhkan waktu yang
lebih lama.
- Suhu (T)
Ditinjau dari segi termodinamikan, kenaikan suhu akan menurunkan rendemen
5.7. Dokumentasi
Gambar 5.1. larutan 1 + larutan 2
Gambar 5.2. Ditambahkan C12H22O11
CH2OCOR CH2OH
Lemak Alkali Sabun Glise
5.9. Pembahasan
- Pertama preparasi bahan
- Menimbang 17,5 gram C18H36O2 yang berfungsi membantu untuk mengeraskan
sabun lalu memimbang 8 gram NaOH yang akan bereaksi membentuk sabun
lewat reaksi saponifikasi dan melarutkan dengan H2O sebanyak 25 mL yang
berfungsi sebagai pelarut dan menyiapkan 50 mL minyak sebagai pengeras
sabun, lalu 5 mL TEA berfungsi sebagai surfaktan dan penstabil busa, 30 mL
CH3CH2OH 96% bahan yang digunakan untuk melarutkan sabun sehingga sabun
menjadi bening atau transparan dan 6 mL C3H5(OH)3 yang berfungsi sebagai
pelembab pada kulit lalu menimbang 25 gram C12H22O11 yang berfungsi
membantu pembusaan sabun.dan dilarutkan dalam 25 mL H2O yang berfungsi
sebagai pelarut di atas penangas air.
- Yang kedua pembuatan sabun transparan dengan melelehkan C18H30O2 yang
berfungsi membantu untuk mengeraskan sabun pada suhu 60oC didalam
Beakerglass 400 mL diatas Hotplate (suhu dijaga konstan) dan masukkan
minyak ke dalam lelehan C18H36O2 dengan suhu 65-70 oC memasukkan larutan
NaOH sedikit demi sedikit sambal terus dipanaskan dengan suhu 70 oC (dijaga
constant) dan diaduk sampai proses saponifikasi sempurna (terbentuk larutan
yang semi padat) memasukan CH3CH2OH sedikit demi sedikit (wadah dijaga,
jika campuran meluap, keluarkan wadah dari Hotplate), C3H5(OH)3, TEA dan
larutan C12H22O11 sambil terus diaduk sampai campuran menjadi homogen
mematikan pengontrol suhu lalu tambahkan pewarna dan pewangi sebangai
aroma dan warna pada sabun dilakukan pada suhu 40 oC tuangkan campuran ke
dalam cetakan (ambil bagian yang transparan saja) dan mendiamkan selama 24
jam hingga sabun mengeras keluarkan sabun yang sudah mengeras dari cetakan.
5.10. Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat memahami reaksi penyabunan. Reaksi penyabunan
yang digunakan adalah reaksi saponifikasi yaitu reaksi yang membentuk produk
samping gliserol yang bereaksi antara trigliserida dengan alkali. Dengan hasil praktikum
pembuatan sabun yang didapatkan yaitu sabun transparan.
DAFTAR PUSTAKA
Hart, Craine. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.
Rini, windia. 2016. Pedoman cerdas RPAL. Depok: Huta publisher.
Bunta, Melindawati Sri dkk. 2013. Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Asam
Sitrat Terhadap Kualitas Sintesis Sabun Transparan.Universitas Negeri
Gorontalo (diakses tanggal 17 November 2019).
Hambali, Erliza. 2015. Aplikasi Dietanolamida Dari Asam Laurat Minyak Inti Sawit
Pada Pembuatan Sabun Transparan. Fakultas Teknologi Pertanian (diakses
tanggal 17 November 2019).
Perdana, Kurnia Farid dan Hakim, Ibnu. 2015. Pembuatan Sabun Cair Dari Minyak
Jarak dan Soda Q Sebagai Upaya Meningkatkan Pangsa Pasar Soda Q.
Universitas Diponegoro (diakses tanggal 17 November 2019).
Priani, Ega Sani dan Lukmayani, Yani. 2010. Pembuatan Sabun Transparan Berbahan
Dasar Minyak Jelanjath Serta Hasil Uji Iritasinya Pada Kelinci. Universitas
Islam Bandung ISSN. 2089-3582 (diakses tanggal 17 November 2019).
Putri windi. 2016. Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kelor Terhadap Kualitas
Sabun Transparan. Universitas negri Surabaya. Vol. 05. (diakses tanggal 17
November 2019).
Purnawanti. 2006. Pengaruh Penambahan Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Mutu
Sabun Transparan. Fakultas Teknologi Pertanian (diakses tanggal 17 November
2019).
Sari, julianti perdana. 2010. Pembuatan Sabun Padat Dan Sabun Cair Dari Minyak
Jarak. Universitas brawijaya No.1 Vol. 17 (diakses tanggal 17 November 2019).
Sukeksi, andy. 2017. Pembuatan Sabun Dengan Menggunakan Kulit Buah Kapuk
Sebagai Sumber Alkali. Universitas sumatera utara. No. 3. Vol. 6 (diakses tanggal
17 November 2019).
Syafruddin dan Kurniasih Eka. 2015. Aplikasi Minyak Nilam Sebagai Bahan Adiktif
Sabun Transparan Antiseptik. Politeknik Negeri Lhokseumawe (diakses tanggal
17 November 2019).
Widyasanti asri, shayana. 2017. Pengaruh Konsentrasi Minyak Kelapa Murni Dan
Minyak Jarak Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptic Sabun Mandi Cair.
Universitas syiah kuala. No.01 vol.09 (diakses tanggal 17 November 2019).