36
37
kelembapan di bawah 80% yaitu jamur. Dan terdapat mikroba yang dapat hidup
dalam keadaan kering untuk waktu yang lama, seperti dalam bentuk spora, konidia,
atospora, dan kista (Ramadhan, 2015).
Adapun fase-fase dari suatu pertumbuhan mikroba adalah:
c. Cara penggesekkan/penggoresan
Cara ini menggunakan kawat ose untuk menggores bagian permukaan media padat
untuk mendapatkan mikroba yang terdapat pada permukaan tersebut. Saat
penggoresan usahakan cawan petrinya ditutup setelah digunakan dan membalikkan
cawan petrinya agar uap air yang terdapat pada bagian permukaan tutupannya tidak
jatuh di bagian permukaan media tersebut agar medianya tidak terkontaminasi
dengan berbagai mikroba yang tidak diinginkan (waluyo, 2008). Selain itu, setelah
melakukan penggoressan kawat osenya harus dipijarkan kembali menggunakan
spiritus agar mencegah pencemaran pada penggoresan selanjutnya dan dapat
mematikan mikroorganisme yang baru digoreskan.
Ada beberapa teknik penggoresan, yakni:
1. Goresan T
medium tersebut 180˚ dan goreskan pada sisa permukaan media padat (Waluyo,
2018).
mikroskop
- Warna : kehitaman
- Bentuk : panjang
45
- Warna : kehitaman
- Bentuk : seperti batang
46
- Warna : kehitaman
- Bentuk : panjang
47
Makro
- Diameter terbesar :-
- Diameter terkecil :-
- Warna koloni : putih
- Bau : agar-agar
- Dari atas : datar (Flat)
- Dari samping : utuh (Entire)
- Dari tepi : cukup datar (Flat)
Mikro
- Warna : kehitaman
- Bentuk : panjang-cabang
48
Makro
- Diameter terbesar :-
- Diameter terkecil :-
- Warna koloni : putih
- Bau : agar-agar
- Dari atas : datar (Flat)
- Dari samping : utuh (Entire)
- Dari tepi : cukup datar (Flat)
Mikro
- Warna : kehitaman
- Bentuk : batang
50
- Warna : kehitaman
- Bentuk : batang
51
- Warna : kehitaman
- Bentuk : panjang
52
- Warna : kehitaman
- Bentuk : panjang
53
- Warna : kehitaman
- Bentuk : panjang
54
4.6. Pembahasan
A. Penangkapan mikroorganisme dari udara
Memasukkan nutrisi agar steril ke dalam cawan petri. Biarkan terbuka selama
30 menit bertujuan agar mikroba yang terdapat pada ruang sekitar terdapat
pada media tersebut. Tutup cawan petri.
Menginkubasi selama 24-48 jam pada suhu 30 ºC karena mikroba mempunyai
suhu optimum pada ekuivalen suhu 30 ºC (posisi cawan petri terbalik) agar
tidak terjadi penguapan pada cawan petri.
Mengamati pertumbuhan mikroorganisme secara makro dan mikro,
pengamatan secara mikro didapatkan bakteri Aspergilus niger.
B. Penangkapan mikroorganisme dalam air tanah.
Memasukkan nutrisi agar steril dalam cawan petri. Menutup cawan petri
bertujuan agar mikroba yang tidak diharapkan tidak masuk ke dalam cawan
petri tersebut.
Membuka air kran dengan aliran besar selama 1-2 menit, menutup kembali,
kemudian bakar mulut kran dengan api spiritus agar air yang terdapat didalam
selang tersebut berada dalam keadaan steril.
Membuka cawan petri sedikit, meneteskan sedikit air dari mulut kran yang
sudah dibakar, meratakan dengan spatel bengkok bertujuan agar air bisa
diratakan agar mikroba yang terdapat dalam cawan tersebut bisa bertahan
hidup, tutup cawan petri.
Menginkubasi mikroba selama 24-48 jam pada suhu 30 ºC karena mikroba
mempunyai suhu optimum pada ekuivalen suhu 30 ºC, (posisi cawan petri
tebalik) agar tidak terjadi penguapan pada cawan petri.
Mengamati pertumbuhan mikroorganisme secara makro dan mikro pengamatan
secara mikro didapatkan bakteri Aspergilus niger.
C. Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan
Memasukkan nutrisi agar steril dalam cawan petri. menutup cawan petri. Bagi
cawan petri menjadi 4 bagian.
Bagian 1, menempelkan telapak tangan ibu jari sebelah kanan sebelum dicuci,
cawan petri dibuka sedikit. Bagian 2, menempelkan telapak tangan ibu jari
55
sebelah kanan setelah dicuci, membuka cawan petri sedikit agar bisa
membedakan bakteri yang terdapat pada bagian 1 dan 2 sebelum dan sesudah
dicuci.
Bagian 3, menempelkan telapak tangan ibu jari sebelah kiri sebelum dicuci,
cawan petri dibuka sedikit. Bagian 4, menempelkan telapak tangan ibu jari
sebelah kiri setelah dicuci, membuka sedikit cawan petri bertujuan agar
membedakan bakteri yang terdapat pada bagian 3 dan 4 sebelum dan sesudah
di cuci.
Menginkubasi selama 24-48 jam pada suhu 30 ºC dengan suhu optimum pada
mikroba dengan ekuivalen suhu 30 ºC (posisi cawan petri terbalik) agar pada
saat pengamatan bakterinya bisa dilihat dengan jelas. mengamati pertumbuhan
mikroorganisme secara makro dan mikro pada pengamatn secara mikro bagian
1, 2, dan 3 didapatkan bakteri Aspergilus niger sedangkan pada bagian 4
didapatkan bakteri Bacillus.
D. Isolasi jasad renik I
Memasukkan toge agar steril dalam cawan petri sebagai media bagi suatu
mikroorganisme.
Mengambil air sampel dengan menggunakan pipet tetes 2-3 tetes ke permukaan
media menggunakan air kolam lele agar mikroba yang terdapat pada air kolam
leleh dapat bertumbuh di dalam media yang baru.
Menginkubasi cawan petri tersebut selama 24-48 jam dalam Incubator pada
suhu 30 ºC dengan suhu optimum pada mikroba dengan ekuivalen suhu 30 ºC
(posisi cawan petri terbalik) agar tidak terjadi penguapan pada cawan petri
sehingga memudahkan pengamatan.
Mengamati pertumbuhan mikroorganisme secara makro dan mikro pengamatan
secara mikro didapatkan bakteri Bacillus.
E. Isolasi jasad renik II
Memasukkan toge agar steril dalam cawan petri sebagai media bagi suatu
mikroorganisme.
Mengambil sampel organisme dari isolasi jasad renik I dan menggoreskan pada
media agar steril yang baru bertujuan agar mikroba pada isolasi jasad 1 bisa
ditanamkan pada media yang baru.
56
4 .7. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pada mikroorganisme melalui udara terdapat bakteri
Asperigilus niger, air tanah dan isolasi jasad renik II terdapat bakteri
Asperigilus niger, sedangkan pada isolasi jasad renik I teedapat bakteri
Bacillus dan telapak tangan bagian 1,2 dan 3 didapatkan bakteri Aspergilus
niger sedangkan pada bagian 4 didapatkan bakteri Bacillus.
57
Selain pada penangkapan melalui udara, air tanah, dan telapak tangan terdapat
juga suspense campuran kultur murni melalui pembiakan secara media padat
dan cair didapatkan bakteri Aspergilus niger.