Anda di halaman 1dari 16

MODUL SISTEM KARDIOVASKULER

Tujuan umum :

Setelah melewati bagian radiologi diharapkan koassisten dapat mengetahui gambaran radiologi
dari kelainan Jantung Bawaan (VSD, ASD ) dan kelainan Jantung didapat (Bendungan Paru,
Edema Paru, Kelainan Katup Mitral, Cor Pulmonale )

Tujuan Khusus :

1. Mengetahui dan memahami radioanatomi dari sistem kardiovaskuler

2. Dapat menerangkan dan menyimpulkan gambaran radiologi dari kelainan Jantung


Bawaan (VSD, ASD ) dan kelainan Jantung didapat (Bendungan Paru, Edema Paru,
Kelainan Katup Mitral, Cor Pulmonale )
3. Mengerti patofisiologis terjadinya gambaran radiologi pada kelainan tersebut

Materi kelainan sistem traktus respiratorius sesuai kompetensi dokter umum :


1. VSD
2. ASD
3. Bendungan paru
4. Edema paru
5. Kelainan katup mitral
6. Cor pulmonale

RADIOANATOMI TRAKTUS RESPIRATORIUS

 Mengetahui dan mengerti tentang anatomi sistim kardiovaskuler.


 Dapat mengidentifikasi struktur-struktur pada foto polos yaitu : jantung, hilus, pembuluh
darah.
POSITIONING FOTO TORAK

 Mengetahui dan mengerti posisi foto torak PA, AP, Lateral, cor analisa

INDIKASI PEMERIKSAAN

 Mengetahui dan mengerti indikasi dari masing-masing pemeriksaan foto torak posisi PA,
AP, Lateral, dan cor analisa

DEFINISI PEMERIKSAAN COR ANALISA


Pemeriksaan secara radiologi untuk menilai kemungkinan kelainan pada jantung dengan menggunakan
media kontras positif.
INDIKASI
• Pembesaran ventrikel
• Pembesaran atrium
• Mitral/bikuspidalis stenosis
• Mitral/bikuspidal defect
• Inter ventrikel defect
• Inter atrium defect
• Mitral / trikuspidal insufficiency

KARDIOVASKULER PATOLOGIS :

Kelainan Jantung Bawaan (VSD, ASD )

Kelainan Jantung Didapat (Bendungan Paru, Edema Paru, Kelainan Katup Mitral, Cor
Pulmonale )

VSD

PENDAHULUAN

VSD adalah suatu kelainan jantung bawaan yang paling sering ditemukan di masyarakat, selain
gejala klinis untuk mendiagnosa VSD diperlukan pemeriksaan radiologi foto torak PA atau AP
dan lateral.

PENGERTIAN

VSD adalah suatu kelainan jantung bawaan dimana terjadi kebocoran pada septum
interventrikuler yang menyebabkan gambaran pembesaran jantung dengan corakan
bronkovaskuler yang bertambah atau berkurang pada keadaan yang lebih lanjut.

PATOFOSIOLOGI

Pada VSD terdapat defek pada septum interventrikuler yang menyebabkan kebocoran darah
dengan arah aliran dari kiri ke kanan ,yang menyebabkan jumlah darah di ventrikel kanan dan
arteri pulmonalis bertambah .

GAMBARAN RADIOLOGI

-Pada kebocoran yang sangat kecil , jantung tidak membesar, dan pembuluh darah paru-paru
normal

-Pada kebocoran ringan , jantung membesar ke kiri, apex menuju ke diafragma, pembuluh darah
paru-paru bertambah
-Pada kebocoran yang sedang sampai berat, ventrikel kanan dilatasi dan hipertrofi, atrium kiri
dilatasi, pembuluh darah paru-paru bertambah.

- Pada keadaan dengan hipertensi pulmonal , ventrikel kanan membesar, hilus tampak melebar, ,
pembuluh darah paru-paru berkurang.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesuai kompetensi dokter umum menurut Standar Kompetensi (KIPDI).

KOMPETENSI

1.Memahami secara teoritis

2.Memahami pemeriksaan pada pasien.

3.Melakukan secara terbatas pada pasien dibawah bimbingan (membaca atau ekspertise
di bawah bimbingan)

REFERENSI

Sutton D, Textbook of Radiology and Imaging volume 1, 7 th edition, Churchill Livingstone


2003.

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

 Radioanatomi kardiovaskuler

 Cara pembacaan foto torak

 Gambaran radiologi VSD

METODE

• BST/Foto reading

• CSS/Jurnal /Kepustakaan

• CRS/Kasus yang berhubungan dengan radiologi,

PENILAIAN

 Ujian foto dengan komputer

 Ujian Lisan
 Nilai preceptor

ASD

PENGERTIAN

ASD adalah suatu kelainan jantung bawaan dimana terjadi kebocoran pada septum interatrial
yang menyebabkan gambaran pembesaran jantung dengan corakan bronkovaskuler yang
bertambah atau berkurang pada keadaan yang lebih lanjut.

PATOFISIOLOGI

Pada ASD terdapat defek pada septum interatrial yang menyebabkan kebocoran darah dengan
arah aliran dari kiri ke kanan ,yang menyebabkan jumlah darah di atrium ,ventrikel kanan dan
arteri pulmonalis bertambah .

GAMBARAN RADIOLOGI

Pembesaran jantung kanan (atrium dan ventrikel), corakan bronkovaskuler bertambah. Pada
keadaan dengan hipertensi pulmonal , hilus tampak melebar dengan pembuluh darah paru-paru
berkurang

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesuai kompetensi dokter umum menurut Standar Kompetensi (KIPDI).

KOMPETENSI

1.Memahami secara teoritis

2.Memahami dan Melihat prosedur pemeriksaan pada pasien.

3.Melakukan secara terbatas pada pasien dibawah bombingan membaca atau ekspertise di
bawah bimbingan)

REFERENSI

Sutton D, Textbook of Radiology and Imaging volume 1, 7 th edition, Churchill Livingstone


2003.

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

 Radioanatomi traktus respiratorius


 Cara pembacaan foto torak

 Gambaran radiologi

BENDUNGAN PARU

PENGERTIAN

Bendungan vaskuler paru(arteri dan vena) biasanya terjadi disebabkan oleh peningkatan tekanan
di atrium kiri yang disebabkan oleh kelainan katup mitral.

ETIOLOGI

Kelainan katup mitral dapat disebabkan oleh :

1. Rhematic fever

2. Viral

3. Bakteri streptokokus

PATOFISIOLOGI

Pada kelainan katup mitral ( stenosis dan insufisiensi) yang lanjut menyebabkan darah banyak
terakumulasi pada jantung kiri , hal ini menyebabkan darah dari vena pulmonalis terbendung.

GAMBARAN RADIOLOGI

Pada foto torak akan tampak vena-vena pulmonalis yang melebar disekitar hilus (kranialisasi),
disusul dengan bendungan pada arteri pulmonalis (hilus melebar).

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesuai kompetensi dokter umum menurut Standar Kompetensi (KIPDI).

KOMPETENSI

1.Memahami secara teoritis

2.Memahami dan Melihat prosedur pemeriksaan pada pasien.

3.Melakukan secara terbatas pada pasien dibawah bimbingan


4.Melakukan secara mandiri

EDEMA PARU

PENGERTIAN

Edema paru merupakan akumulasi cairan yang terdapat pada ruang interstitial atau ruang
alveolar.

ETIOLOGI

-Kardiogenik

-Non kardiogenik

PATOFISIOLOGI

Pada keadaan-keadaan patologis tertentu dimanan terjadi peningkatan tekanan didalam kapiler-
kapiler pembuluh darah paru, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, atau perubahan
tekanan osmose darah akan menyebabkan cairan didalam pembuluh darah keluar ke interstitial,
apabila pembuluh limfe sudah tidak mampu mengkompensasi maka terjadilah akumulasi cairan
pada ruang interstitial atau ruang alveolar.

GAMBARAN RADIOLOGI

Pada foto torak edema interstitial akan tampak garis-garis septa (garis Kerley), pada edema
alveolar tampak bercak-bercak yang tebal di kedua perihiler sehingga batas-batas pembuluh
darah menjadi suram.

KELAINAN KATUP MITRAL

PENGERTIAN

Kelainan katup mitral yang sering adalah mitral stenosis dan mitral insufisiensi (kebocoran).
Mitral stenosis merupakan keadaan dimana katup mitral tidak dapat terbuka sempurna,
sedangkan pada mitral isufisiensi , katup mitral tidak dapat tertutup sempurna.

ETIOLOGI

Kelainan katup mitral dapat disebabkan oleh :

1. Rhematic fever
2. Viral

3. Bakteri streptokokus

PATOFISIOLOGI

Pada keadaan akut terjadi kelemahan-kelemahan pada katup dan chorda tendinea, sehingga
mula-mula terjadi insufisiensi katup, bila keadaan menjadi kronis, terjadilah penyempitan dari
katup, karena terjadi pengerutan dan perlekatan-perlekatan katup dan cincin katup, sehingga
lubang mitral menjadi sempit dan kecil. Pada mitral stenosis menyebabkan darah banyak
terakumulasi pada atrium kiri . Pada mitral insufisiensi terjadi regurgitasi darah dari ventrikel kiri
ke atrium kiri pada keadaan systole, sehingga pada diastole darah yang diterima oleh ventrikel
kiri jumlahnya meningkat, terjadilah dilatasi dan hipertrofi.

GAMBARAN RADIOLOGI

Pada mitral stenosis terjadi pembesaran dari atrium kiri, sedangkan pada mitral insufisiensi
terjadi pembesaran dari atrium maupun ventrikel kiri yang disertai oleh gambaran kranialisasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesuai kompetensi dokter umum menurut Standar Kompetensi (KIPDI).

KOMPETENSI

1.Memahami secara teoritis

2.Memahami dan Melihat prosedur pemeriksaan pada pasien.

3.Melakukan secara terbatas pada pasien dibawah bimbingan

4.Melakukan secara mandiri

REFERENSI

Sutton D, Textbook of Radiology and Imaging volume 1, 7 th edition, Churchill Livingstone


2003.

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Radioanatomi kardiovaskuler

 Cara pembacaan foto torak

 Gambaran radiologi

METODE

• BST/Foto reading

• CSS/Jurnal /Kepustakaan

• CRS/Kasus yang berhubungan dengan radiologi,

PENILAIAN

 Ujian foto dengan komputer

 Ujian Lisan

 Nilai preseptor

COR PULMONALE

PENGERTIAN

Cor pulmonale adalah kelainan dari jantung terutama jantung kanan (ventrikel kanan) karena
adanya kelainan-kelainan pada paru yang menyebabkan hambatan besar pada sirkulasi jantung
paru-paru.

ETIOLOGI

Akut : Emboli pulmonal, kompresi atelektasis, tension pneumotorak, reseksi paru

Kronis: empisema, bronchitis kronis, fibrosis paru, tuberkulosis luas, karsinoma paru

PATOFISIOLOGI

Pada keadaan normal terdapat keseimbangan antara luasnya penampung pembuluh darah dengan
volume darah yang mengalir didalamnya. Bila luasnya pembuluh darah ini berkurang oleh
keadaan-keadaan tertentu , maka timbul hambatan-hambatan pada sirkulasi darah, dan
menyebabkan hipertensi pulmonal, dan jantung kanan terutama ventrikel kanan mempunyai
beban yang berat sehingga menjadi hipertrofi

GAMBARAN RADIOLOGI

Pertama terdapat kelainan pada paru-paru, diikuti oleh hilus yang melebar dan menyempit di
bagian perifernya, jantung kanan terutama ventrikel kanan tampak membesar.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesuai kompetensi dokter umum menurut Standar Kompetensi (KIPDI).

KOMPETENSI

1.Memahami secara teoritis

2.Memahami dan Melihat prosedur pemeriksaan pada pasien.

3.Melakukan secara terbatas pada pasien dibawah bimbingan

4.Melakukan secara mandiri

REFERENSI

Sutton D, Textbook of Radiology and Imaging volume 1, 7 th edition, Churchill Livingstone


2003.

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

 Radioanatomi kardiovaskuler

 Cara pembacaan foto torak

 Gambaran radiologi

METODE

• BST/Foto reading

• CSS/Jurnal /Kepustakaan

• CRS/Kasus yang berhubungan dengan radiologi,

PENILAIAN

 Ujian foto dengan komputer


 Ujian Lisan

 Nilai preceptor

MODUL ULTRASONOGRAFI
Tujuan umum :

Setelah melewati bagian radiologi diharapkan koassisten dapat mengetahui prinsip dasar alat
USG dan mengetahui gambaran USG dari keadaan patologis yang sering seperti kolesistitis akut,
kolelithiasis, nefrolithiasis, dan vesikolithiasis.

Tujuan Khusus :

1. Dapat menerangkan dan menyimpulkan gambaran USG dari kolesistitis akut,


kolelithiasis, nefrolithiasis, dan vesikolithiasis.
2. Mengerti patofisiologis terjadinya gambaran USG pada kelainan tersebut

Materi kelainan sistem traktus respiratorius sesuai kompetensi dokter umum :


1. kolesistitis akut
2. kolelithiasis
3. Nefrolithiasis
4. vesikolithiasis.

INDIKASI PEMERIKSAAN
 Mengetahui dan mengerti indikasi dari pemeriksaan USG pada masing –masing kelainan
tersebut.

PENGERTIAN

Suara ultra adalah suatu bentuk energi berupa gelombang suara berfrekuensi tinggi melebihi
20.000 Hertz. Suara ini berada di luar kemampuan pendengaran manusia.

PRINSIP DASAR ALAT USG

Alat scanner diagnostic suara ultra , pada dasarnya terdiri dari tiga bagian pokok yaitu:

-Alat pemancar dan penerima gema.

- Alat penyimpan dan pengolah gema

- Alat peraga gambar

Alat pemancar dan penerima gema disebut sebagai probe. Didalamnya terdapat Kristal bersifat
piezoelektrik (tunggal maupun multiple)yang disebut sebagai tranduser. Tranduser ini bila
dirangsang oleh listrik akan bergetar menghasilkan suara ultra. Sebaliknya dilain waktu bila
transduser ini dikenai (menerima) gema suara ultra, energi getaran suara ultra tersebut akan
dirubah menjadi impuls-impuls listrik.Berkas suara ultra yang dipancarkan oleh probe kedalam
tubuh atau jaringan pada permulaannya akan tetap sejajar sampai jarak tertentu , kemudian akan
mulai berpencar. Gema-gema yang berasal dari tubuh yang diterima kembali oleh probe, akan
dirubah menjadi impuls-impuls listrik dengan kekuatan (intensitas) yang berbeda-beda. Dalam
unit skener kemudian akan dirubah lagi dan disimpan pada suatu pixels memori dalam bentuk “
number values”(digital). Dari memori ini kita dapat memanipulasi dan memperagakan kembali
menjadi suatu sonogram yang dapat kita lihat dan teliti. Pada peragaan (sonogram), gema gema
akan ditata kembali sesuai dengan lokasi dan intensitas yang dimilikinya. Alat peraga yang
sering dipergunakan adalah B-mode yang merupakan alat peraga dua dimensi. Peragaan ini
memperlihatkan gema sebagai suatu titik terang. Bila titik titik gema ini ditata kembali sesuai
dengan lokasinya maka akan terbentuk suatu gambaran dua dimensi pada satu bidang
pengamatan. Saat ini dengan suatu cara yang disebut sistim skala abu-abu, intensitas gema gema
yang berlainan akan di “kode” dalam suatu skala antara putih-abu-abu-hitam. Gema-gema yang
kuat akan tampak berwarna putih dan gema-gema yang lemah akan tampak hitam, sedangkan
gema gema berintensitas sedang akan tampak dalam berbagai nuansa abu-abu sesuai dengan
intensitas gema yang dimilikinya.
KOLESISTITIS AKUT

PENGERTIAN

Peradangan yang terjadi pada kantung empedu

ETIOLOGI

-Batu

- Bakteri

PATOFISIOLOGI

Peradangan akut dinding kantung empedu biasanya terjadi akibat sumbatan duktus sistikus oleh
batu. Peradangan tersebut dapat menyebabkan edema .Respon peradangannya sendiri dapat
dicetuskan oleh tiga faktor yaitu (1) peradangan mekanis akibat tekanan intralumen dan regangan
yang mnimbulkan iskemi mukosa dan dinding kantung empedu, (2) peradangan kimiawi akibat
pelepasan lisolesitin (akibat kerja fosfolipase pada lesitin dalam empedu), dan (3) peradangan
bakteri

GAMBARAN USG

Pada keadaan ini dapat menyebabkan pembesaran kantung empedu dengan dinding yang
menebal mencapai 8-10 mm, penebalan ini memberikan gambaran berlapis dua terdiri dari 2
lapis hiperekhoik yang dibatasi oleh daerah yang bebas ekho

KOLELITHIASIS

PENGERTIAN

Batu yang terdapat pada kantung empedu

ETIOLOGI

Kegemukan, diet tinggi kalori, obat (klofibrat)

PATOFISIOLOGI

Terdapat beberapa mekanisme penting dalam pembentukan empedu litogenik


kolesterol(pembentuk batu) yaitu peningkatan sekresi empedu, gangguan konversi kolesterol
menjadi asam empedu, dan penurunan sekresi garam-garam empedu dan fosfolipid oleh hati. Hal
tersebut dapat menyebabkan kejenuhan kolesterol dalam empedu sehingga menimbulkan
endapan.

GAMBARAN RADIOLOGI

Kolelithiasis dapat memberikan dua gambaran sonografi yang berbeda. Kantung empedu dapat
terisi penuh dengan batu, atau terdapat satu atau beberapa batu. Batu pada kantung empedu akan
terlihat sebagai massa yang hiperekhoik sebagai tanda langsung dan timbulnya bayangan akustik
dibawahnya debagai tanda tidak langsung.

NEFROLITHIASIS

PENGERTIAN

Batu yang terdapat pada pelvokalises ginjal

ETIOLOGI

Urolithiasis dapat disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya;

1. Sindroma tubular renal

2. Gangguan enzimatik

3. Keadaan hiperkalsemia

4. Asam urat

GAMBARAN RADIOLOGI

Batu pada ginjal dapat tunggal atau multiple. Terlihat sebagai suatu massa hiperekhoik di daerah
sinus ginjal (pada kaliks atau pielum ginjal). Pada batu-batau yang cukup besar yang berukuran
lebih dari 5mm umumnya disertai dengan bayangan akustik di posteriornya. Batu “staghorn”
dapat terlihat menyerupai kelompokan batu-batu multiple.

VESIKOLITHIASIS

PENGERTIAN

Batu yang terdapat pada kantung kemih

GAMBARAN RADIOLOGI

Batu akan terlihat sebagai suatu massa hiperekhoik padat , bentuk bulat atau lonjong yang bila
cukup besar umumnya disertai dengan bayangan akustik di posteriornya. Batu dalam lumen
dapat berpindah-pindah bila penderita berubah posisi waktu pemeriksaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesuai kompetensi dokter umum menurut Standar Kompetensi (KIPDI).

KOMPETENSI

1.Memahami secara teoritis

2.Memahami dan Melihat prosedur pemeriksaan pada pasien.

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

 Prinsip dasar USG

 Cara pemeriksaan

 Mengetahui gambaran USG

METODE

• Melihat prosedur pemeriksaan pasien

• CSS/Jurnal /Kepustakaan

• CRS/Kasus yang berhubungan dengan radiologi,

PENILAIAN

 Ujian foto dengan komputer

REFERENSI

 Sutton D, Textbook of Radiology and Imaging volume 1, 7 th edition, Churchill


Livingstone 2003.

Anda mungkin juga menyukai