1. Inefektif pola nafas Setelah dilakukan tindakan - Beri O2 5-10 e/i - Dapat
keperawatan selama 1x24 jam pasien - Posisikan pasien mengoptimalkan
menunjukan keefektifan jalan nafas untuk pernafasan
memaksimalkan - Mengetahui
kriteria hasil: ( posis Powler yang prekuensi pernafasan
- Mendemontrasikan batuk efektif dan membuat pasien
suara nafas yang bersih, tidak ada nyaman untuk saat
cianosis dan dyspneu (mampu ni)
mengeluarkan sputum, mampu - ventilasi
bernafas dengan Mudah, tidak ada - Auskultasi Suara
pursed lips) nafas
- Menunjukkan jalan nafas yang - Pantau TTV
paten (klien tidak merasa tercekik, - Ajarkan tehnik nafas
irama nafas, frekuensi pernafasan dalam
dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal
- Saturasi O2 dalam batas normal
Kolaborasi tim medis:
- IVFD RL 10 tts/i
- Inj lasik 2 amp/8 jam
- Inj omeperzole 40 gr/12 jam
- Amlodipin 1 x 10 gr
2. Nyeri Setelah dilakukan tindakan - Manajemen nyeri - dapat mengurangi
keperawatan selama 1x24 jam pasien - Pemberian nyeri sampai
menunjukan nyeri teratasi analgesik ketingkat
- Manajemen kenyamanan pasien
kriteria hasil: medikasi - memfasilitasi
penggunaan resep
1. Skala Nyeri normal obat dan penggunaan
2. Ekspresi wajah tenang obat bebas pada
3. Tanda-tan vital normal pasien
- menpercepat proses
penyembuhan pasien
P : intervensi dilanjutkan
Jam - - Posisikan pasien S : ps mengatakan sesak
17.05 untuk nafas berkurang
memaksimalkan
( posis semi fowler O : K/u mulai membaik
yang membuat Pasien mulai tidak
pasien nyaman untuk tergantung dengan selang
saat ni) oksigen
- ventilasi
- Auskultasi Suara TD : 148/87 mmhg
nafas Pols : 89 x/i
- Pantau TTV Temp : 36,5 0c
- Beri O2 5-10 e/i R/R : 21 x/i
- Ajarkan tehnik SPO2 : 98
relaksasi
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan