BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi
dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
satunya adalah belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat
membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk
mengatasi masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga
sebagai tempat untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak.
Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit
keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga
sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota
keluarga. Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu
menanggung semua harpan-harapan dan kewajiban masyarakat serta
membentuk dan mengubah sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi
kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga. Setiap
anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan sosial. Keluarga
harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan dan harapan dari
semua individu yang ada dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai
dengan anak pertama meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan
rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat dan agak panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang ada
dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan perguruna tinggi. Fase ini
ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk
kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi penting
ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari sebuah rumah tangga dengan
anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami
dan istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi
sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang
dewasa ke dalam kehidupan yang sendiri (duvall, 1977). Selama tahap ini
pasangan tersebut mengambil peran kakek-nenek perubahan lainnya dalam
peran maupun dalam citra diri mereka.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Penulisan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
dengan tahap anak usia dewasa awal.
1.2.2 Tujuan Penulisan Khusus
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga secara
umumnya.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga dengan
tahap anak usia dewasa awal.
3. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan
keperawatan keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal.
1.3 Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode
deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber
buku perpustakaan dan internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dari
dosen pembimbing.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Penulis
1) Agar penulis lebih memahami dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada keluarga yang sehat
1.4.2 Bagi Mahasiswa Kesehatan
1) Agar makalah ini dapat menjadi sumber untuk pembelajaran
dikelas
2) Agar makalah ini dapat menjadi refrensi pembelajaran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka
tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi
mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
3. Asah
Memenuhi ebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi
industriliasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
1. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan
anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan membentuk prilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
3. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien
dan keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit
yang teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian
tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat
kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbina
dengan baik , kemampuan perawat dalam menyampaikan
informasi yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.
6. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
dan anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan
keluarga yang optimal.
7. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti
masalah sosial ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui
sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan
dana sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di
masyrakat sehingga menghindari dari ledakan kasus atau
wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun masyarakat agar tercipta lingkungan sehat.
BAB III
3.1 Pengkajian
3.1.1 Indentitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Perkerjaan : Polri
Alamat : Jln. Ya’m Sabran Komp.Villa Elektrik Permai No
D1.61
No. Telpon : -
3.1.2 komposisi keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Perkerjaan Pendidikan
Klg
1 Tn. S L 49 Suami Polri SMK
2 Ny. L P 45 Istri BUMN S1
3 An. N P 19 Anak Mahasiswa SMA
4 An. I L 14 Anak Pelajar SD
3.1.2 Genogram
3.3 Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
1. Luas rumah : 25 x 20 meter
2. Type rumah : permanen
3. Kepemilikan : pribadi
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 5 buah kamar tidur, ruang tamu 1
buah, ruang makan, dapur 1 buah, kamar mandi dan toilet masing
masing 1 buah,
5. Ventilasi/jendela : Ada 14 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
6. Pemanfaatan ruangan ruangan di gunakan sebagaimana fungsi dari
ruangan tersebut
7. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari rumah
8. Sumber air minum : air galon
9. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi
10. Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah
sejauh 1 km
11. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu
terjaga karena setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong
royong untuk membersihkan lingkungan
12. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny. L dan Tn. S tinggal
dirumah sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah
permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas rumah
kurang lebih 500 m2. Lantai rumah menggunakan porselen. Rumah
memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah
seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-
jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja
jika ada orang di rumah. Menurut Ny. L karena mereka sering keluar
kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di malam
hari menggunakan listrik dan kadang dipergunakan juga untuk siang
hari karena dalam ruangan tampak gelap. Secara umum ventilasi dan
pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak
dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah baik.
13. Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang agak
sempit dan ditanami bunga-bunga . Kebersihan pekarangan secara
umum baik. Keluarga memanfaatkan air ledeng dengan pompa listrik
untuk sumber air bersih. Keluarga memiliki kamar mandi dengan
saluran pembuangan ke tempat saluran pembuangan melalui pipa
paralon. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan
jarak lebih dari 10 m dari rumah. Kebersihan kamar mandi dan jamban
cukup.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1. Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT.
2. Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap
harus lapor RT / RW
3. Budaya : budaya yang mayoritas merata.
3) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. L selama ini keluarganya
tinggal di rumah ini sejak mereka menikah.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. L
dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau
pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul di waktu-waktu
tertentu seperti lebaran atau seperti acara pernikahann semua keluarga
berkumpul. Interaksi keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup
baik dan di wilayahnya sudah menjadi kebiasaan untuk saling membantu.
Keluarga Ny. L dan Tn. S sendiri sudah banyak bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar rumah.
5) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat
anggota keluarga yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan
yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.
R. Keluarga
Kamar tidur I
Kamar tidur II
R. Makan
Dapur
WC
Garasi
Ruang Sholat
Balkon depan
Ruang TV atas
LANTAI
1
LANTAI
2
3.4 Struktur Keluarga
1) Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. L dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu.
2) Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga
Tn. S dan Ny. L selalu memutuskan secara bersama-sama atau
musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di
atasi jika mereka bermusyawarah
3) Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam
keluarga Ny. L, Tn. S sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja
membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan
anak-anaknya di rumah
4) Nilai dan norma keluarga :: sebagai umat islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang
tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan
bersama kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai
sore.
3.5 Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif : Menurut An.N kasih sayang orang tuanya lebih kepada
adiknya sehingga antara An. N dan orang tua jarang berkomunikasi
secara langsung.
2) Fungsi sosialisasi : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik,
dan hubungan dengan anggota keluarganya kurang baik terutama
dengan anggota keluarga dari ibu
3) Fungsi perawatan kesehatan
1. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny. L di dalam keluarganya
mengetahui penyakit yang diderita oleh dirinya maupun anggota
keluarga yang lain.
2. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami : Ny. L sudah melakukan pengobata berbagai cara,
Tn. S selalu kedokter jika mengalami masalah kesehatannya begitu juga
pada Anaknya
3. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan : Ke dokter prakter keluarga.
4. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan : Menurut keluarga menjalankan perintah dokter,
mengkonsumsi obat yang sudah diberikan,makan teratur dan istirahat
yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan.
4) Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak : 2 anak lebih baik
2. Akseptor : ya.
5) Keterangan lain : Saat ini Ny. L menggunakan alat kontrasepsi spiral.
Dan tidak merencanakan utntuk memiliki anak lagi
6) Fungsi ekonomi
Ny. L mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S dan Ny.
L tersebut.
3.8 Harapan Keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang di
alami Ny. L bisa sembuh
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas
kesehatan yang datang ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya
petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada keluarganya
dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini.
3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
No
Fisik Tn. S Ny. L An. N
1 Keadaan
Umum
75 kg 55 kg 70 kg
BB
170 cm 162 cm 160 cm
TB
2 Kepala :
Rambut lurus, hitam, dan Lurus, hitam, Lurus, hitam, tebal dan L
bersih halus dan bersih K
Mata konjungtiva baik, bersih Komjumgtiva baik, b
penglihatan kurang Konjungtiva sclera bersih,
baik, Tn. S baik, sclera penglihatan baik
menggunakan bersih,
kacamata silinder penglihatan sinusitis (-),
kurang baik, polip (-), penciuman
menggunakan baik si
Hidung sinusitis (-), kacamata mulut bersih, mukosa p
polip (-), penciuman minus lembab, lidah bersih, b
baik sinusitis (-), gigi cukup.
polip (-), Pendengaran baik, m
Mulut mulut bersih, mukosa penciuman baik serumen (-) le
lembab, lidah bersih, g
gigi cukup. mulut bersih,
mukosa P
Pendengaran baik, lembab, lidah se
Telinga serumen (-) bersih, gigi
cukup.
Pendengaran
baik, serumen
(-)
3 Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada pembesaran T
JVP vena jugularis pembesaran vena jugularis ve
Kelenjar Tiroid Tidak ada vena jugularis Tidak ada T
pembengkakan Tidak ada pembengkaka p
pembengkakan
4 Dada
Mamae
· Inspeksi Perubahan Tidak ada T
idak ada bentuk mamae pembengkakan,simetris p
pembengkakan,simetris pasca operasi antara kiri dan kanan a
antara kiri dan kanan pada bagian kiri
dan kanan Tidak ada
· Palpasi Tidak ada pembengkakan T
pembengkakan Tidak ada Saat bernafas tidak p
pembengkakan menggunakan otot
Paru Saat bernafas tidak pasca operasi bantuan pernafasan. S
· Inspeksi menggunakan otot Saat bernafas Pengembangan paru m
bantuan pernafasan. tidak simetris. b
Pengembangan paru menggunakan Tidak ada bengkak, P
simetris. otot bantuan fremitus normal. RR si
pernafasan. 24x/menit
Tidak ada bengkak, Pengembangan Tidak ada penimbunan T
· Palpasi fremitus normal. RR paru simetris. cairan, dan tidak ada fr
22x/menit pembesaran paru. 2
Tidak ada
Tidak ada penimbunan bengkak, Bunyi nafas normal, T
cairan, dan tidak ada fremitus tidak terdengar suara ca
· Perkusi pembesaran paru. normal. RR ronchi maupun mengi. p
20x/menit Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6
Bunyi nafas normal, Tidak ada B
tidak terdengar suara penimbunan Letak normal ics 2 dan tid
ronchi maupun mengi. cairan, dan 3 – 5dan 6 ro
· Auskultasi tidak ada
Ictus cordis normal pembesaran Irama teratur, sura Ic
yaitu ics 5 dan 6 paru. tambahan tidak ada ya
TD : 110/80 mmHg
L
Jantung Letak normal ics 2 dan Bunyi nafas 3
· Palpasi 3 – 5dan 6 normal, tidak
terdengar suara
ronchi maupun Ir
Irama teratur, suara mengi. ta
· Perkusi tambahan tidak ada T
TD : 120/90 mmHg Ictus cordis
normal yaitu ics
· Auskultasi 5 dan 6
Letak normal
ics 2 dan 3 –
5dan 6
Irama teratur,
sura tambahan
tidak ada
TD : 110/80
mmHg
5 Abdomen
· Inspeksi Simetris, warna normal, Simetris, warna Simetris, warna normal, S
asites (-), ada bekas normal, asites asites (-). a
luka pasca operasi (-).
usus buntu.
3.9 Daftar Masalah
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Perilaku Stressor
Tn. S Kesehatan yang
mengatakan berisiko banyak
bahwa ia
perokok aktif,
terutama saat dia
mengalami
stress.
Dia merokok
dalam sehari
dulunya 1
bungkus dalam
sehari
Tn. S merokok
sejak sekitar 5
tahun yang lalu
Do :
Tn. S tampak
merokok pada
saat pengkajian.
2. DS: Ansietas Perubahan
Keluarga status
mengatakan kesehatan
sangat cemas Ny. L
dengan kondisi
kesehatan Ny. L
sekarang
Ny. L
mengatakan
merasa khawatir
jikalau
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
Ketika
dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirka
n keadaan Ny. L
3. DS : Resti ketakutan Perpisahan
Keluarga orang tua dengan
mengatakan anaknya
tidak bisa
berpisah jauh
dari anak-
anaknya.
Ny. L
mengatakan
tidak pernah
melepaskan
anaknya untuk
bepergian jauh
tanpa Ny. L dan
Tn. S
DO :
Tampak An. N
melanjutkan
pendidikannya di
kota tempat
tinggal orang
tuanya.
3.10 Skoring
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT 1 2/3X1 Sifat masalah
MASALAH 3 = 2/3 ini adalah
o Tidak sehat 2 ancaman
o Ancaman 1 kesehatan
kesehatan karena Tn. S
o Krisis atau memiliki
keadaan riwayat
sejahtera kesehatan
pasca operasi
yang menjaga
kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2 Sifat masalah
MASALAH =1 ini adalah
DAPAT DIUBAH hanya
o Dengan 2 sebagian
Mudah 1 karena Tn. S
o Hanya 0 belum ada
Sebagian rencana untuk
o Tidak dapat berubah, tetapi
sangat mudah
untuk berubah.
PONTISIAL 1 3/3x1 Sifat masalah
MASALAHA =1 ini adalah tinggi
DAPAT karena Tn. S
DICEGAH 3 bisa saja
o Tinggi 2 dengan mudah
o Cukup 1 untuk berubah
o Rendah tidak merokok,
tetapi belum
merencanakan
untuk tidak
merokok.
MENONJOLNYA 1 1/2x1 Sifat masalah
MASALAH = 1/2 ini adalah ada
o Masalah 2 masalah tapi
berat, harus tidak perlu
segera ditangani 1 segera
o Ada masalah, ditangani
tapi tidak perlu 0 karena Tn. S
segera merasa belum
ditangani mengganggu
o Masalah tidak aktivitas
dirasakan kesehariannya.
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT 1 2/3X1 Sifat masalah
MASALAH 3 = 2/3 ini adalah
o Tidak sehat 2 ancaman
o Ancaman 1 kesehatan
kesehatan karena kondisi
o Krisis atau Ny. L sudah
keadaan sembuh namun
sejahtera memiliki resiko
untuk kambuh
kembali.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2 Sifat masalah
MASALAH =1 ini adalah
DAPAT DIUBAH hanya
o Dengan 2 sebagian
Mudah 1 karena
o Hanya 0 penyakit Ny. L
Sebagian belum positif
o Tidak dapat sembuh dari
kanker,
msekipun
sudah
dilakukan
pengobatan.
PONTISIAL 1 2/3x1 Sifat masalah
MASALAHA = 2/3 ini adalah tinggi
DAPAT karena
DICEGAH 3 keluarga Tn. S
o Tinggi 2 masih dapat
o Cukup 1 mengendalikan
o Rendah kecemasannya
di saat kondisi
Ny. L membaik
atau sehat.
MENONJOLNYA 1 2/2x1 Sifat masalah
MASALAH =1 ini adalah ada
o Masalah 2 masalah berat,
berat, harus harus segera
segera 1 ditangani
ditangani karena
o Ada masalah, 0 penyakit Ny. L
tapi tidak perlu sangat
segera ditangani berbahaya dan
o Masalah tidak mengancam
dirasakan kesehatan.
3. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT 1 1/3X1 Sifat masalah ini
MASALAH 3 = 1/3 adalah krisis
o Tidak sehat 2 atau keadaan
o Ancaman 1 sejahtera
kesehatan karena keluarga
o Krisis atau masih belum
keadaan mampu untuk
sejahtera melakukan
tugas
perkembangan
keluarga
dengah dewasa
awal, namun
sudah
mengetahuinya.
KEMUNGKINAN 2 2/2x2= Sifat masalah ini
MASALAH 2 adalah dengan
DAPAT DIUBAH mudah karena
o Dengan 2 keluarga sudah
Mudah 1 mengetahui
o Hanya 0 tugas
Sebagian perkembangan
o Tidak dapat dari keluarga
dewasa awal
hanya saja
kleuarga kurang
pemahaman.
PONTISIAL 1 3/3x1= Sifat masalah ini
MASALAH 1 adalah tinggi
DAPAT karena keluarga
DICEGAH 3 sudah
o Tinggi 2 mengetahui
o Cukup 1 hanya perlu
o Rendah diberikan
pemahaman.
MENONJOLNYA 1 0/2x1= Sifat masalah ini
MASALAH 0 adalah masalah
o Masalah 2 tidak dirasakan
berat, harus karena tidak
segera ditangani 1 terjadi
o Ada masalah, disfungsional
tapi tidak perlu dalam proses
segera ditangani 0 keluarga.
o Masalah
tidak dirasakan
3.12 Rencana Tindakan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Tindakan Rasional
kriteria hasil keperawatan
1 Perilaku Kesehatan Perilaku Berikan Agar Tn. S lebih
berisiko b.d stressor kesehatan pendidikan memahami tentang
yang banyak yang di berisiko kesehatan terkait bahaya merokok
tandai dengan : berkurang dengan dengan merokok. dan berencana
DS : KH : untuk berhenti
Tn. S Tn. S Berikan merokok.
mengatakan bahwa mengetahui motivasi pada Tn. Menumbuhkan
ia perokok aktif, semua tentang S untuk berhenti motivasi dalam diri
terutama saat dia bahaya merokok. Tn. S agar benar-
mengalami stress. merokok,baik benar dapat
Dia merokok untuk dirinya berhenti merokok.
dalam sehari maupun untuk Berikan terapi
dulunya 1 bungkus orang anti merokok Mengannti rokok
dalam sehari disekitarnya. seperti mengganti dengan permen
Tn. S merokok Klien mulai rokok dengan mengurangi
sejak sekitar 5 tahun mnegurangi permen. kecanduan Tn. S
yang lalu intensitas dengan rokok.
DO : merokonya 1
Tn. S tampak bungkus bisa
merokok pada saat untuk 2 hari
pengkajian.
2. Ansietas b.d Ansietas Kaji Untuk
ancaman/perubahan berkurang dengan kecemasan Ny. L menetukan
status kesehatan KH : dan keluarga. intervensi
Ny. L yang di tandai Manunjukkan Berikan selanjutnya.
dengan : kontrol ansietas pendidikan informasi yang
DS: Keluarga kesehatan terkait cukup dan aktual
Keluarga mengatakan tidak dengan penyakit dapat mengurangi
mengatakan sangat terlalu Ny. L kecemasan
cemas dengan mengkhawatirkan Bantu klien keluarga maupun
kondisi kesehatan lagi kondisi Ny. L untuk Ny. L
Ny. L sekarang yang sudah mulai memfokuskan Sebagai alat
Ny. L membaik. pada situasi saat untuk
mengatakan merasa ini mengidentifikasi
khawatir jikalau mekanisme koping
penyakitnya kambuh yang diperlukan
kembali. mengatasi cemas.
DO :
Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. Resti ketakutan Kecemasan Tn. S Berikan Agar keluarga
orang tua b.d dan Ny. L penyuluhan dapat memahami
perpisahan dengan berkurang dengan kepada keluarga bahwa anak
anaknya yang KH : tentang dewasa awal sudah
ditandai dengan : Keluarga pentingnya harus mampu untuk
DS : mampu memandirikan hidup mandiri.
Keluarga mengurangi anak.
mengatakan tidak kecemasan dan Berikan Menjelaskan
bisa berpisah jauh ketakutan untuk penyuluhan kepada keluarga
dari anak-anaknya. melepaskan tentang bahwa kecemasan
Ny. L anak-anaknya kecemasan dan mereka dapat
mengatakan tidak keluar. ketakutan yang diatasi dengan
pernah melepaskan Keluarga dapat di atasi. informasi yang
anaknya untuk mengetahui Ajarkan cukup.
bepergian jauh bahwa melepas kepada keluarga Memberi
tanpa Ny. L dan Tn. anak dewasa untuk dapat kesempatan
S awal adalah tugas melepaskan keluarga untuk
DO : dari anaknya keluar dapat mengizinkan
Tampak An. N perkembangan namun masih anaknya bepergian
melanjutkan keluarga. dapat untuk tanpa mereka,
pendidikannya di dipantau, seperti sebagai bentuk
kota tempat tinggal mengizinkan anak awal untuk
orang tuanya. dewasa awal mengurangi
untuk pergi ketakutan keluarga
bersama teman- yang berlebihan.
temannya.
4.1. kesimpulan
4.1.1 Depkes RI ( 1988 ) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
4.1.2 Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-
macam menurut Setiadi, 2008 hal. 6, diantaranya :Patrilineal, Matrilineal,
Matrilokal, Patrilokal dan Keluarga kawin.
4.1.3 Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum
fungsi keluarga adalah sebagai berikut : Fungsi afektif, Fungsi sosialisasi,
Fungsi reproduksi, Fungsi ekonomi, dan Fungsi perawatan/pemeliharaan
kesehatan
4.1.4 Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai
pada saat anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam
melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga mempersipakan anaknya yang
tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantuk anak terakhir
untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
4.1.5 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa
Muda adalah Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum
dewasa muda dengan orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran
bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang tua
lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang
berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap penting
4.2 Saran
4.2.1 bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata ajar
keperawatan komunitas makalah ini bisa digunakan sebagai acuan
untuk pembelajaran.
4.2.2 Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami
tahap perkembangan keluarga tahap anak usia dewasa awal ,
memahami tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini,
permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi pada tahap ini, peran
dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima tugas
perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai
tujuan tahap perkembnagan keluarga dengan anak usia dewasa awal.
4.2.3 Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang
konsep dan asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia dewasa
awal agar dapat menerapkan dan memberikan pelayanan yang efektif
kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalami masalah yang
ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga
dengan anak usia dewasa awal ini.
DAFTAR PUSTAKA