Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KEKAR

VI. 1. Dasar teori


Kekar (Joint) adalah rekahan pada batuan yang belum mengalamai
pergerseran. Kekar dapat terbentuk baik secara primer (bersamaan dengan
pembentukan batuan, misalnya kekar kolom dan kekar melembar pada batuan beku)
maupun secara sekunder (setelah proses pembentukan batuan, umumnya
merupakan kekar tektonik).Dari hasil eksperimen dengan memberi gaya pada
contoh batuan akan diperoleh retakan yang menyudut ancip dengan arah gaya
kompresi yang tidak pernah melebihi 45o , umunya sekitar 30o , tergantung sudut
geser dalam batuan. Pada praktikum geologi struktur yang dibahas adalah kekar
yang terbentuk akibat gaya tektonik.
Kekar tektonik berdasarkan genesanya dibagi menjadi:
1. Shear joint (kekar gerus), yaitu kekar yang terjadi akibat tegasan kompresif
(compressive stress).
2. Tension joint (kekar tarik) ,yaitu kekar yang terjadi akibat tegasan tarikan
(tension stress), yang dibedakan menjadi :
a. Extension joint, terjadi akibat peregangan / tarikan.
Tanda-tanda untuk mengetahui kekar genus ini
1. Bidang kekar rata (lurus)
2. Adakala terdapat struktur "Pumice" akibat pergeseran yang sangat
kecil
3. Bidang kekar rata dan rapat, tak ada pengisian walau memotong
batuan yang bermacam-macam maka dibidangnya tetap rata.
b. Release joint, terjadi akibat hilangnya tegasan yang bekerja
Tanda-tanda kekar tarik di lapangan
1. Sifatnya membuka
2. Biasanya rekahanya terisi dengan batuan lain
3. Bidang kekar tidak rata

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali”
Pola tegasan yang membentuk kekar-kekar tersebut terdiri dari tegasan utama maksimum
(𝜎1), tegasan utama menengah (𝜎2) dan tegasan utama minimum (𝜎3). Tegasan utama maksimum
(𝜎1) membagi sudut lancip yang dibentuk oleh kedua shear joint, sedangkan tegasan utama
minimum (𝜎3) membagi sudut tumpul yang dibentuk oleh kedua shear joint.

Gambar 6.1 (a) Tegasan yang bekerja pada suatu kubus dan pola kekar yang terbentuk (b) Hubungan antara
tegasan utama dengan sudut geser dalam
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”.Yogyakarta

Ф :sudut geser dalam dari batuan (angle of internal friction)


α :sudut antara tegasan utama maksimum ( 𝜎 1) dengan shear joint
θ :sudut antara tegasan utama minimum ( 𝜎 3) dengan shear joint

VI.2. Langkah Kerja

VI.2.1 Langkah Kerja Analisis Kekar dengan Diagram Kipas


Analisis dengan Diagram Kipas, digunakan untuk kekar-kekar vertikal (kemiringan/dip 80°-
90°), jadi data kekar yang dianalisa adalah jurus kekar saja.
Data jurus dari 25 kekar :
336 007 008 015 327
338 008 014 017 327
337 007 012 018 326
004 007 013 326 328
005 006 014 327 022

1. Memasukkan data ke dalam tabel.

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali”
Tabel 1. Contoh data jurus kekar
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”.Yogyakarta

2. Membuat diagram kipas, yaitu berupa setengah lingkaran dengan pembagian jari-jarinya,
sesuai dengan prosentase data terbanyak. seperti contoh tabel diatas data terbanyak 6 atau
24% maka jari-jarinya disesuaikan dengan angka maksimum tersebut.
3. Memasukkan data dalam tabel ke dalam diagram kipas yang telah dilakukan pembagian
skala sebesar 5°, selanjutnya menentukan kedudukan umum shear joint dan kedudukan
tegasan-tegasan pembentuknya (σ1, σ2, dan σ 3).
4. Jadi arah umumnya dari data diatas jika dilihat dengan diagram kipas adalah dengan nilai
kedudukan umumnya N 328° E dan N 07° E.

Gambar 6.2 Contoh diagram kipas Dengan nilai kedudukan umumnya N 3280 E dan N 070 E.
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”.Yogyakarta

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali”
VI.2 `.2 Langkah Kerja Analisis Kekar dengan proyeksi stereografis
Digunakan untuk menganalisa kekar – kekar dengan kedudukan yang bervariasi (baik strike
maupun dip). Langkah – langkah yang dilakukan adalah :
1. Semua titik di plot kan terlebih dahulu pada Polar Net
2. Kemudian membuat gambar dan menghitung titik terbanyak pada segi enam di Kalsbeek
Net.
3. Kemudian dapat mengetahui titik terbanyak/titik tertinggi pada data Shear 1 dan Shear 2
4. Mencari kedudukan umum kekar (shear joint) dengan diagram kontur.
5. Memplotkan kedudukan umum tersebut kedalam Wulft net atau Smith net
6. Perpotongan kedua shear joint adalah σ2
7. σ2 diletakkan pada garis East – West (garis EW) kemudian membuat bidang bantu yaitu
90º dari σ2 melewati pusat hitung pada pembagian skala yang terdapat di garis EW (bidang
bantu tetap pada posis NS).
8. Membuat kedudukan dari release joint yaitu melalui dari titik bidang bantu dengan
pertemuan kedua shear sampai garis bidang nya saling bertemu.
9. Membuat kedudukan dari extension joint yaitu melalui σ1 dan σ3 atau dari sisi bidang
release 900 putaran searah jarum jam/kaidah tangan kiri
10. Menentukan σ1 yaitu dari pertemuan bidang extension dengan bidang bantu dengan
penulisan struktur garis 0,N 0E dan penarikan dibawa ke East kemudian dibuat garis tegas
sampai perpotongan dan garis putus putus untuk selanjutnya
11. Menentukan σ3 yaitu dari pertemuan bidang release dengan bidang bantu dengan
penulisan struktur garis 0,N 0E dan penarikan dibawa ke East kemudian dibuat garis tegas
sampai perpotongan dan garis putus putus untuk selanjutnya
12. Menentukan σ2 yaitu dari seluruh titik pertemuan shear 1, shear 2, extension, dan release
dan penarikan dibawa ke East kemudian dibuat garis tegas sampai perpotongan dan garis
putus putus untuk selanjutnya

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali”
Gambar 6.3 Analisa kekar dengan stereografis
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”.Yogyakarta

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali”

Anda mungkin juga menyukai