Anda di halaman 1dari 3

Journal Reading

Clinical Outcomes of Pediatric Macular Edema


Associated with Non-Infectious Uveitis
Ahn Hong Nguyen, Bethelem Mekonnnen, Eric Kim, Nisha Acharya

Dipresentasikan Oleh:

Ayu Retno Lestari, S.Ked


Putri Sari, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFINACHMAD
PROVINSI RIAU
2020
Resume Journal

Nama Jurnal : Journal of Ophtalmic inflammation and infection

Judul Artikel : Clinical Outcomes of Pediatric Macular Edema Associated with Non-
Infectious Uveitis
Tanggal/Bulan/Tahun : 15 Maret 2021
Latar Belakang : Tiga puluh empat persen anak-anak dengan uveitis memiliki
setidaknya satu komplikasi mata pada saat didiagnosis dan 86,3%
mengalami komplikasi pada mata setelah 3 tahun didiagnosis. Makula
edem (ME) merupakan salah satu komplikasi uveitis dan juga
penyebab paling sering dari gangguan penglihatan irreversible.
Meskipun kejadian ME pada anak-anak tampaknya lebih rendah
daripada orang dewasa namun 8% dari kebutaan yang diakibatkan
oleh uveitis disebabkan oleh makula edem. Sampai saat ini, hanya
terdapat sedikit data mengenai perjalanan klinis ME pada pasien anak
Ditemukan beberapa bukti bahwa uveitis pada anak-anak cenderung
lebih resisten terhadap pengobatan, dengan kecenderung inflamasi
berulang atau kronis yang memiliki kemungkinan lebih tinggi
terhadap kebutaan.

Tujuan : untuk memeriksa visus dan ketebalan makula dari ME terkait dengan
uveitis non-infeksi pada pasien anak-anak.
Metodologi : Penelitian ini diperoleh dari rekam medis elektronik pasien dari tahun
2012 hingga 2018. Data dikumpulkan adalah demografi, diagnosis,
riwayat mata, temuan pencitraan OCT, komplikasi, dan perawatan
pada pertemuan pertama dan pada follow up 3, 6, 9, dan 12 bulan.

Hasil : Penelitian ini terdiri dari 21 anak (26 mata) dengan usia rata-rata 10.5
tahun. Dengan diagnosis paling sering adalah Undiferentiated uveitis
terjadi pada 19 mata (73,1%). Dengan 16 pasien (76.2%) mengalami
macula edem unilateral dan 5 pasien mengalami macula edem
bilateral. Best-corrected visual acuity (BCVA) pada awal memiliki
median 0,5 logMAR (IQR 0,3–1,0, n = 26 mata) (Snellen 20/69, IQR
20/40 hingga 20/200). Median BCVA kemudian meningkat menjadi
0,3 logMAR pada 3 bulan (IQR 0,1– 0,5, n = 26 mata) (Snellen
20/40, IQR 20/25 menjadi 20/69), 0,2 logMAR pada 6 bulan (IQR
0,1–0,6 , n = 26 mata) (Snellen 20/32, IQR 20/25 hingga 20/79), dan
0,2 logMAR pada 9 bulan (IQR 0–0,5, n = 24 mata) (Snellen 20/28,
IQR 20/20 hingga 20/69). Pada kunjungan tindak lanjut 12 bulan
terakhir, ketajaman visual median adalah 0,1 logMAR (IQR 0–0,4, n
= 21) (Snellen 20/25, IQR 20/20 hingga 20/50)
Kesimpulan : Pada persentase pasien anak-anak dengan uveitis non infeksi dengan
komplikasi edema makula relatif rendah, temuan menunjukkan
bahwa OCT untuk mendeteksi edema makula penting dalam populasi
ini karena pengobatan memiliki dampak yang bermakna secara klinis

Anda mungkin juga menyukai