Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


FAKULTAS PERTANIAN
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal, Bangkalan – Madura
Telp : (031) 3013234, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER


GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Nama: Nadzirotul Laili
NIM/Kelas: 200311100040 / A

Nama Mata Kuliah : Teknik Dasar Laboratorium


Program Studi : Agroekoteknologi
Hari / Tanggal : 13 Januari 2021
Dosen PJMK : Dr. Agr. Eko Setiawan, SP. M.Si.
Waktu : 60 Menit
Sifat Ujian : Close Book

1. Coba jelaskan alat-alat laboratorium berdasarkan bahan pembuatnya dan berikan contohnya
masing-masing.
1. Alat-alat laboratorium dibedakan menurut bahan pembuatnya, untuk bahannya sendiri yaitu
:
Alat - Alat Laboratorium berdasarkan pembuatannya dibagi menjadi :
a. Bahan Gelas (Memiliki sifat khusus yaitu tahan terhadap panas)
Contoh Bahan Gelas : Kaca arloji, erlenmeyer, corong gelas, gelas ukur, petridis, gelas kimia,
dan lain lain.
b. Bahan Proselen (Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan
tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya
diumpam (glazir). Sifat dari alat yang terbuat dari porselen adalah tidak mudah terhembus
sinar)
Contoh Bahan Porselen : Lumping Alu dan Cawan Porselen
c. Bahan Plastik (Bahan ini memiliki sifat yang beragam, tergantung dari bahan penyusunnya.
Sifatnya seperti Keras atau lentur, Tembus cahaya (translucent), Tembus pandang
(transparant), Tidak tembus sinar (oraque))
Contoh Bahan Plastik : Spatula plastik dan corong
d. Bahan Logam (Bahan yang terbuat dari besi atau kuningan dan tidak mudah berkarat)
Contoh Bahan Logam : Autoklaf, Shaker, dan Sentrifuge
2. Jelaskan fungsi alat berikut :
a. Tabung reaksi
b. Desikator
c. Labu Ukur
d. Buret
Jawab:

a. Tabung Reaksi :- Digunakan mereaksikan larutan


- Sebagai wadah untuk memanaskan sampel atau cairan
b. Desikator:
-Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas setelah dipanaskan dan akan
ditimbang
-Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus dilindungi terhadap
pengaruh kelembaban udara
c. Labu Ukur : Digunakan untuk mencampurkan larutan
d. Buret : Memberikan tetes demi setetes sejumlah volume larutan yang diketahui
dengan teliti pada proses titrasi

3. Jelaskan tentang lensa objektif dan lensa okuler pada mikroskop.


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS PERTANIAN
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal, Bangkalan – Madura
Telp : (031) 3013234, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

Lensa objektif : terletak dekat dengan objek pengamatan dan berfungsi untuk membentuk
bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar
Lensa okuler : lensa terdekat dengan mata, sebagai berfungsi sebagai kaca pembesar yang
membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif

4. Apa yang dimaksud dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium, apa manfaat
dan fungsi dari SOP, jelaskan.
Jawab:
SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Tujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dan
efisien bagi para pekerja
Manfaat SOP
-Standarisasi cara menyelesaikan pekerjaan
-Membantu lebih mandiri
-Meningkatkan akuntabilitas
-Menciptakan ukuran standard kerja
-Menciptakan bahan-bahan training
-Menunjukkan kinerja organisasi yang baik dan efisien
-Menyediakan pedoman bagi setiap anggota
-Menghindari tumpang tindih pekerjaan
-Membantu penelusuran kesalahan prosedural
Fungsi SOP
Fungsi utama SOP adalah sebagai pedoman untuk memudahkan pelaksanaan kerja. SOP yang
berisi tahapan dan urutan suatu pekerjaan akan menuntun para pegawai dalam menyelesaikan
tugasnya. Dengan adanya SOP, kinerja pegawai bisa lebih terarah dan optimal.
-Memperlancar tugas tiap individu
-Dasar hukum aturan
-Mengetahui dengan jelas hambatan dan mudah dilacak
-Mengarahkan pekerjaan berdasarkan aturan
-Pedoman dalam melaksanakan kegiatan rutin
5. Apa tujuan dilakukan sterilisasi, berikan contohnya dan jelaskan dasar pemilihan jenis sterilisasi
yang digunakan.
Jawab:
Sterilisasi (atau sterilisasi) mengacu pada setiap proses yang menghilangkan, menghilangkan,
membunuh, atau menonaktifkan semua bentuk kehidupan dan agen biologis lainnya (seperti
jamur, bakteri, virus, bentuk spora, prion, organisme eukariotik uniseluler seperti Plasmodium,
dll.) hadir di wilayah tertentu, seperti permukaan, volume cairan, obat-obatan, atau dalam
suatu senyawa seperti media biakan biologis. Tujuan sterilisasi adalah untuk mencegah
pencemaran organisme luar, untuk mempertahankan keadaan aseptis, sedangkan pada
pembuatan makanan dan obat-obatan, sterilisasi berfungsi untuk menjamin
keamananterhadap pencemaran oleh mikroorganisme
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia (Tille, 2017).
a. Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan dengan cara:
1). Pemanasan
A. Pemanasan kering
i. Pemijaran
Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai ujung ose
memijar.
ii. Pembakaran
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS PERTANIAN
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal, Bangkalan – Madura
Telp : (031) 3013234, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara dilewatkan di
atas api bunsen namun tidak sampai memijar. Misalkan: a) melewatkan mulut tabung yang
berisi kultur bakteri di atas api Bunsen; b) memanaskan kaca objek di atas api busnen sebelum
digunakan; c) memanaskan pinset sebelum digunakan untuk meletakkan disk antibiotic pada
cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan uji kepekaan antibiotik.
iii. Hot air oven
Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas, petri, tabung
Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic. Oven Suhu 160-1800C
selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum
dilakukan sterilisasi.
iv. Insinerator
Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan yang ditampung dalam safety box
biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator. Hasil pemanasan
dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan polutan berupa asap atau debu. Hal ini yang
menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode insenerasi. Namun, metode ini dapat
meyakinkan bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan baik yang tidak dapat dilakukan
dengan metode lainnya.
B. Pemanasan basah
Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan menggunakan
autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard (bakteri
limbah hasil praktikum) dan alat-alat yang tahan terhadap panas (bluetip, mikropipet),
pembuatan media, dan sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C selama
15 menit (Tille, 2017).
Pemanasan basah dapat menggunakan
i. Autoklaf manual
Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di dalam autoklaf. Sterilisasi
menggunakan autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual
setelah suhu mencapai 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan terus naik,
air dapat habis, dan dapat meledak.
ii. Autoklaf digital/otomatis
Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah suhu tercapai,
maka suhu akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan tetap stabil pada suhu tersebut.
Jika digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk emmbuat media diperlukan
suhu 50-700 C.
2). Radiasi
Radiasi ionisasi digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa bahan plastic seperti kateter,
plastic spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan. Contoh radiasi ionisasi adalah
metode pada penggunaan microwave yaitu dengan menggunakan panjang gelombang pendek
dan sinar gamma high energy.
3). Filtrasi (penyaringan)
Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang sensitive terhadap panas seperti
radioisotope, kimia toksik.
i. Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan prinsip melewatkan larutan pada membran
selulosa asetat atau selulosa nitrat.
ii. Filtarsi berupa udara dengan menggunakan high-efficiency particulate air (HEPA) untuk
menyaring organisme dengan ukuran lebih besar dari 0.3 µm dari ruang biology savety cabinet
(BSCs)
b. Sterilisasi dengan metode kimiawi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS PERTANIAN
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal, Bangkalan – Madura
Telp : (031) 3013234, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

1). Uap formaldehide atau hydrogen peroksida digunakan untuk sterilisasi filter HEPA pada
BSCs.
2). Glutaraldehyde bersifat sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam
pada peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam, contohnya adalah alat
untuk bronkoskopi.

Anda mungkin juga menyukai