Anda di halaman 1dari 11

Tugas Stase Penyakit Dalam

Nama: Azreena Hanim Binti Azril Haris Yafee

NIM: 112017268

1. Sebutkan target pengendalian DM menurut PERKENI 2015.

Kriteria Pengendalian DM didasarkan pada hasil pemeriksaan kadar glukosa, kadar


HbA1C, dan profil lipid. Definisi DM yang terkendali baik adalah apabila kadar glukosa
darah, kadar lipid dan Hba1C mencapai kadar yang diharapkan serta status gizi maupun
tekanan darah sesuai target yang ditentukan.

Parameter Sasaran
IMT (kg/m²) 18,5 - <23,0
Tekanan darah sistolik (mmHg) <140
Tekanan darah diastolic <90
Glukosa darah prepandial kapiler (mg/dl) 80-130
Glukosa darah 1-2 jam PP kapiler (mg/dl) <180
HbA1c (%) <7 (atau individual)
Kolestrol LDL (mg/dl) <100 (<70 bila risiko KV sangat tinggi)
Kolestrol HDL (mg/dl) Laki-laki: >40; Perempuan: >50
Trigliserida (mg/dl) <150

2. Sebutkan kelas terapi dan obat DM yang ada di Indonesia, beserta dosisnya

Obat & Golongan mg / tab Dosis harian Frekuensi harian


Sulphonylrea
 Glibenclamide 5 mg 2,5-20mg 1-2

 Glipizide 5 – 10mg 5-20mg 1

 Gliclazide 30-60mg, 30-120mg, 1


80mg 40-320mg 1-2

 Gliquidone 30mg 15-120mg 1-3


 Glimepiride 1-2-3-4mg 1-8mg 1

Glinide
 Repaglinide 0,5-1-2mg 1-16mg 2-4
 Nateglinide 60-120mg 180-360mg 3

Thiazolidinedione
 Pioglitazon 15-30mg 15-45mg 1

Penghambat alpha glukosidase


 Acarbose 50-100mg 100-300mg 3

Biguanide
 Metformin 500,850mg 500-3000mg 1-3
 Metformin XR 500,750mg 500-2000mg 1-2

Penghambat DPP-IV
 Vildagliptin 50mg 50-100mg 1-2
 Sitagliptin 25,50,100mg 25-100mg 1
 Saxagliptin 5mg 5mg 1
 Linagliptin 5mg 5mg 1

Penghambat SGLT-2
 Dapagliflozin 5-10mg 5-10mg 1

Obat kombinasi tetap


 Glibenclamide + metformin 1,25/250, 1-2
2,5/500,
5/500,

 Glimepiride + metformin 1/250, 1-2


2/500,

 Pioglitazone + metformin 15/500mg 1-2


15/850mg

 Sitagliptin + metformin 50/500, 2


50/850,
50/1000

 Vildagliptin + metformin 50/500, 2


50/850,
50/1000

 Saxagliptin + metformin 5/500 1


2,5/500
1
 Linagliptin + metformin
2,5/850
2,5/1000
Jenis Insulin Onset Puncak Kerja Lama Kerja
Rapid-Acting
 Insulin Lispro (Humalog)
 Insulin Aspart
(Novorapid) 5 – 15 menit 1-2 jam 4-6 jam
 Insulin Glulisin (Apidra)

Short-Acting
 Humulin 30-60 menit 2-4 jam 6-8 jam
 Actrapid

Intermediate-Acting
 Humulin N
 Insulatard 1,5-4jam 4-10 jam 8-12 jam
 Insuman Basal

Long-Acting
 Insulin Glargine (Lantus)
 Insulin Detemir (Levemir) 1-3 jam Hampir tanpa 12-24 jam
 Lantus 300 puncak

3. Jelaskan terapi Osteoartritis lutut

Rekomendasi berdasarkan American College of Rheumatology (ACR) 2012: terapi


farmakologi untuk Osteoarthrtis genu:

OA ringan-sedang  Paracetamol (Maksimal 4gr/hari)


dengan / atau
 Capsaicin topical

Jika gejala klinis menetap:


 NSAID oral jangka pendek.
 Monitoring tekanan darah & fungsi ginjal

OA sedang-berat  Lanjutkan NSAID oral dengan monitoring


ketat.
 Viscosuplemen untuk OA lutut
 Terapi opioid ringan
OA Eksaserbasi Akut  Terapi sesuai dengan OA rigan-sedang

 Bertahap disertai dengan Injeksi intrartikular


kortikosteroid.

Kombinasi Farmokologi  Optimalisasi Berat Badan


dan Non-farmakologi  Target BMI: 18,5 – 25,0
 Kombinasi 2 atau lebih intervensi: edukasi
nutrisi, diet redah kalori, latihan, rujuk ke
spesialis gizi.

Terapi Farmakologi Jangka Pendek Terapi Farmakologi Jangka Pangjang

 Paracetamol  Paracetamol
 NSAID oral/COX-2 inhibitors  Opioid ringan dan berat
 Injeksi kortikosteroid intrartikular  Viskosuplemen (Eg: Hyaluronan
untuk 5-13 minggu untuk OA genu).

4. Sebutkan jenis NSAID beserta dosisnya.

Obat Dosis

Salisilat
 Aspirin 325-650mg (Setiap 4-6 jam)

Asam Asetat
 Indometasin 25mg, 75mg (1x/hari)
 Etodolac 300-600mg (2x/hari)
400-1000mg (1x/hari)
 Diklofeac 100-150mg (1x/hari)

Asam Antranilic
 Asam Mefenamat 250mg (setiap 6 jam)

Asam Sulfonanilida
 Nimelsulide 100mg (2x/hari)
Asam Arylpropionat
 Ibuprofen 400-800mg (3-4x/hari)
 Naproxen 250-500mg (2x/hari)
 Ketoprofen 150-300mg/hari (dalam dosis terbagi)

Asam Enolat
 Piroxicam 10-20mg (1x/hari)
 Meloxicam 7,5-15mg (1x/hari)

Alkanone
 Nabumetone 500-750mg (1-2x/hari)

Coxib
 Celecoxib 100mg (2x/hari), 200mg (1x/hari)
 Etoricoxib

5. Sebutkan antibiotik yang digunakan untuk infeksi saluran kemih beserta dosis dan
cara pemberian.

Prinsip terapi antibiotik menurut European Association of Urology dalam Guideline On


Urological Infections 2015:

Obat Dosis harian Pemberian Lama Rute


pemberian
Uncomplicated pyelonephritis

 Siprofloxacin
 Levofloxacin 500-700mg 2x 7-10 hari
 Sefodoxim 500mg, 750mg 4x 7-10 hari PO
 Seftibuten 200mg 2x 10 hari
 TMP-SX 400mg 4x 10 hari
 Co-amoxiclav 160/800mg 2x 14 hari
125/500mg 3x 14 hari
 Siprofloxacin
 Levofloxacin 400mg 2x
 Cefotaxim 250-500mg, 750mg 4x
 Ceftriaxone 2gr 3x
 Cefazidim 1-2gr 4x
 Cefepim 1-2g 3x
1-2gr 2x
 Co-amoxiclav
1,5gr 3x IV
 Piperasilin
 Gentamicin 2,5-4,5gr 3x
 Amikacin 5mg/kg 4x
 Ertapenem 15mg/kg 4x
 Doripenem 1gr 4x
 TMP-SX 1gr 3x
0,5gr 3x
Uncomplicated /Complicated
UTI

Beta-lactam
 Amoxicillin 250-500mg 3x PO
 Ampicilin 250-500mg, 1000mg 4x PO
 Amoxiciilin/clavulanat 500mg (3x), 125mg IV
(2x)
 Ampicillin/sulbactam 3gr 4x PO
 Cefotaxim 1-2gr IV
 Ceftriaxone 1-2gr IV
1-2gr IV
 Cefepim
500mg 2x PO/IV
 Cefadroxil
2gr 2x IV
 Piperacilin 15mg/kg 4x IV
 Amikacin

Sulfonamide
100mg 4x PO
 TMP 160/800mg 2x PO
 TMP-SX

Quinolone
500-750mg, 400mg 2x PO
 Ciprofloxacin 2x IV
200-400mg
 Ofloxacin 250-750mg 2x PO/IV
 Levofloxacin

Aminoglycoside

 Gentamicin 2-7mg/kg PO
 Nutrofurantion 100mg 4x PO
 Phosphomycin 300mg SD PO
 Imipenem/cilastatin 500mg IV
1gr IV
 Ertapenem
1gr 3x IV
 meropenem
6. Sebutkan kelas obat antihipertensi, beserta jenis dan dosisnya.

Kelas Obat Dosis harian Frekuensi harian

Thiazide diuretic Chlorothiazide 125-500 mg 1-2


Chlorthalidone 12,5-25mg 1
Hydrochlorothiazide 12,5-50mg 1
Polythiazide 2-4mg 1
Indapamide 1,25-2,5mg 1

Loop diuretic Bumetanide 0,5-2mg 2


Furosemide 20-80mg 2
Torsemide 2,5-10mg 1

Potassium sparing Amiloride 5-10mg 1-2


diuretic Triamterene 50-100mg 1-2

ARB Eplerenone 50-100mg 1


Spironolactone 25-50mg 1

BBs
Atenolol 25-100mg 1
Bisoprolol 2,5-10mg 1
Metoprolol 50-100mg 1-2
Propranolol 40-160mg 1
Propranolol long acting 60-180mg 1
Timolol 20-40mg 1

Combined Alpha Carvedilol 12,5-50mg 2


blockers & Beta Labetalol 200-800mg 2
blockers

ACE-I Captopril 25-100mg 1


Enalapril 5-40mg 1-2
Fosinopril 10-40mg 1
Lisinopril 10-40mg 1
Perindopril 4-8mg 1
Ramipril 2,5-20mg 1

Angiotensin II Candesartan 8-32mg 1


antagonists Irbesartan 150-300mg 1
Losartan 25-100mg 1-2
Valsartan 80-320mg 1-2

CCBs Diltiazem 180-420mg 1


(non- Verapamil 80-320mg 2
dihydropyridines)

CCBs Amlodipine 2,5-10mg 1


(dihydropyridines) Nicardipine 60-120mg 2
Nifedipin 30-60mg 1

Alpha-1 Blockers Doxazosin 1-16mg 1


Prazosin 2-20mg 2-3
Terazosin 1-20mg 1-2

Central alpha-2 Clonidine 0,1-0,8mg 2


Agonists Methyldopa 250-1000mg 2

Direct Vasodilator Hydralazine 25-100mg 2

7. Jelaskan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang pasien dengan sirosis hepatis.

Sirosis hati dekompensata yang sudah memiliki gejala yang jelas:

1. Kegagalan Sirosis Hati

 Edema Perifer (Penurunan tekanan osmotic/sintesis aldosterone)


 Ikterus (Penurunan Konjugasi Bilirubin)
 Koma/Ensefalopati Hepatikum (Penurunan Metabolisme Amonia)
 Spider Nevi (Peningkatan estrogren)
 Alopesia Pectoralis (Peningkatan estrogren)
 Ginekomastia (Peningkatan estrogren)
 Kerusakan Hati (Hepatomegali)
 Asites (Penurunan Sintesis Aldosteron)
 Eritema Palmaris (Peningkatan estrogren)
 Atropi Testis (Peningkatan estrogren)
 Kelainan darah (Anemia) (Penurunan sintesis faktor pembekuan dan
antikoagulasi).
 Hiperalbuminemia (Penurunan sintesis albumin)

2. Hipertensi Portal
 Varises Esofagus
 Splenomegali
 Caput Medusa
 Asites
 Collateral Vein Hemoroid
 Kelainan Sel darah tepi (Anemia, Leukopeni, Trombositopeni)

Pemeriksaan Penunjang:

1. Pemeriksaan Darah
 Hb rendah (Anemia normokrom normositer/hipokrom mikrositer/hipokrom
makrositer)
 Kenaikan enzim transaminase/ SGOT
 Penurunan CHE (kolinesterase)
 Pemeriksaan Kadar elektrolit (Pada ensefalopati, Natrium <4 meq/L)

2. Biopsi Hati
3. Endoskopi
4. Kolonoskopi
5. Bilirubin Serum
6. Alkalin Fosfatase
7. Albumin Serum (IgA dan IgG)
8. Glukosa serum
9. Masa protombin atau PTT
10. USG Abdomen (hepar)
11. Pemeriksaan BUN (Blood Urea Nitrogen)
12. Pemeriksaan AFP (Alfa Feto Protein)

8. Sebutkan obat yang digunakan untuk dyslipidemia beserta dosisnya.

Obat Dosis per hari Frekuensi per hari


Statin (Simvastatin / Atorvastatin ) 10mg 1

Ezetimibe 10mg 1

Bile Acid Squestrant 4gr (Kolestramin), 1


5gr (Kolestipol)

Fibrat 600mg (Gemfibrozil), 2 (Gemfibrozil)


200mg (Fenofibrat) 1 Fenofibrat

Asam Nikotinat (Niasin) 500mg 1

9. Sebutkan warning sign DBD

Kriteria dengue tanpa / dengan tanda bahaya adalah seperti berikut:

Dengue probable:
 Bertempat tinggal di / bepergian ke daerah endemic

Demam disertai dengan 2 dari hal berikut:

 Mual
 Muntah
 Ruam
 Sakit & nyeri
 Uji torniket positif
 Leukopenia
 Adanya tanda bahaya

Tanda-tanda bahaya adalah seperti:

 Nyeri perut
 Muntah berkepanjangan
 Terdapat akumulasi cairan
 Pendarahan pada mukosa
 Letargik, lemas
 Hepatomegali > 2 cm
 Kenaikan hematocrit seiring dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat

Denguedengan konfirmasi dari pemeriksaan laboratorium adalah amat penting apabila


bukti kebocoran plasma tidak jelas.

Kriteria dengue berat:

 Terdapat kebocoran plasma berat, yang dapat menyebabkan terjadinya syok


(Dengue Shock Syndrome)
 Terdapat akumulasi cairan dengan distress pernafasan
 Gangguan pada organ seperti hepar (AST atau ALT >1000), terdapat gangguan
kesadaran, gangguan jantung dan organ lain.

10. Sebutkan derajat CKD beserta GFRnya

Derajat Deskripsi GFR (ml/menit)

I Kerusakan ginjal dengan GFR ≥90


normal atau meningkat

II Kerusakan ginjal dengan penurunan 60-89


GFR ringan

III Penurunan GFR sedang 30-59

IV Penurunan GFR berat 15-29

V Gagal ginjal ≤15 (atau dialysis)

Anda mungkin juga menyukai