1
(82,00% dari target 85,00%)
e. Persentase balita naik timbangan
(67,00% dari target 85,00%)
f. Persentase balita yang mempunyai KMS
(100,00% dari target 100,00%)
g. Persentase balita 6-59 bulamn mendapatkan kapsul vitamin A dosis tinggi
(100,00% dari target 100,00%)
h. Persentase remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun mendapatkan TTD
(27,52% dari target 100%)
i. Persentase ibu hamil kurang energi kronis (KEK) mendapat makan tambahan
(68% dari target 100%)
j. Persentase balita kurus mendat makn tambahan
(289% dari target 1000%)
3. UPAYA PROMKES
a. Cakupan Penyuluhan PHBS di keluarga
(15,05% dari target 100%)
b. Cakupan Penyuluhan PHBS di Sekolah
(74,50% dari target 100,00%)
c. Cakupan Penyuluhan PHBS di tempat-tempat umum
(66,70% dari target 100,00%)
d. Cakupan Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan
(80,90% dari target 100,00%)
e. Cakupan komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K)
(4,90% dari target 100,00%)
f. Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas
(66,70% dari target 100,00%)
g. Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS.
(80,90% dari target 100,00%)
h. Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah
(6,20% dari target 100,00%)
i. Cakupan pengkajian PHBS tatanan Rumah Tangga
(48,46% dari target 70,00%)
j. Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui presentase
(%) desa siaga aktif /Kelurahan siaga aktif
(62,50% dari target 50,00%)
2
k. Cakupan pembinaan UKBM di lihat melalui presentase (%) posyandu dan
Mandiri (35,11% dari target 40,00%)
l. Cakupan Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan
Lintas Sektor
(72,72% dari target 100,00%)
m. Cakupan Penggalangan Kemitraan
(67,00% dari target 100,00%)
n. Cakupan Oritentasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi Kader
(69,36% dari target 50,00%)
o. Cakupan Penggunaan Media KIE menyebarluaskan informasi
(100,00% dari target 100,00%)
p. Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang Kesehatan mendapat
pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD)
(100,00% dari target 100,00%)
4. UPAYA KESLING
a. Cakupan Persentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban
sehat)
(11,76% dari target 75,00%)
b. Cakupan Presentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas
(memenuhi syarat)
(21,37% dari target 85,00%)
c. Cakupan Jumlah desa yang melaksanakan STBM
(12,50% dari target 75,00%)
d. Cakupan Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air
bersih, pasar sehat , TFU dan TPM
( 26,22% dari target 75,00 %)
5. UPAYA P2M
a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB
(73,70% dari target 100,00%)
b. Cakupan Pengobatan Semua Kasus TB
(135,70% dari target 100,00%)
c. Cakupan Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
(75,20% dari target 100,00%)
d. Cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
( 29,20% dari target 100,00%)
3
e. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
(110,30% dari target 100,00%)
f. Cakupan Pelayanan Diare pada Kasus Semua Umur
(50,00% dari target 100,00%)
g. Cakupan Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
( 50,00% dari target 100,00%)
h. CakupanDeteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil
(0,40% dari target 100,00%)
i. Cakupan Pemeriksaan Kontak pada Penderita Kusta
(60,00% dari target 100,00%)
j. Cakupan Pemeriksaan Fungsi Saraf (PFS) pada Penderta Kusta
(100,00% dari target 100,00%)
k. Cakupan Angka Bebas Jentik
(66,70% dari 100,00%)
l. Cakupan Tatalaksana Kasus Filariasis
(0% dari target 0%)
6. UPAYA PTM
a. Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
(61,95% dari target 100,00%)
b. Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
(100% dari target 100,00%)
c. Cakupan Pelayanan Hipertensi
(1,85% dari target 34,5%)
d. Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
( 9,56% dari target 100,00%)
4
e. Cakupan Campak-Rubella (MR)
(77,35 % dari target 95,00%)
f. Cakupan BIAS DT
(0% dari target)
g. Cakupan BIAS Td
(0% dari target)
h. Cakupan BIAS MR
(90,70% dari target 95,00%)
i. Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
(49,10% dari target 85,00%)
j. Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
( 12,5 desa dari target 100)
5
d. Cakupan kelompok usia lanjut/posyandu usia lanjut yang aktif
(100,00% dari target 100,00 %)
6
a. Cakupan pembinaan pos UKK
(100,00% dari target 100,00%)
7. UPAYA KEFARMASIAN
a. Cakupan Persentase ketersediaan obat di Puskesmas
(90% dari target 100,00%)
b. Cakupan Persentase penggunaan obat yang rasional di puskesmas :
ISPA,nonpneumonia,Myalgia,Diare non spesifik
(71,8% dari target 60,00%)
c. Cakupan Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional
(90% dari target 100%)
8. UPAYA LABORATORIUM
a. Pelayanan laboratorium
(35,11% dari target 20%)
7
d. Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan perawatan kesehatan
Gigi
(38,5% dari target 100%)
8
ANALISA MASALAH
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil kegiatan Tahun 2019dari bulan januari s/d September , masih
banyak kegiatan di Puskesmas Klari yang cakupannya di bawah target, antara lain :
A.UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. UPAYA KIA DAN KB
a. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani.
(38,70% dari target 100,00%)
b. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani.
(66,90% dari target 100%)
c. Cakupan Pelayanan Anak Balita
(54,20% dari target 100,00 %)
3. UPAYA PROMKES
a. Cakupan Penyuluhan PHBS di keluarga
(15,05% dari target 100%)
b. Cakupan Penyuluhan PHBS di tempat-tempat umum
(66,70% dari target 100,00%)
c. Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas
(66,70% dari target 100,00%)
9
d. Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah
(6,20% dari target 100,00%)
e. Cakupan pengkajian PHBS tatanan Rumah Tangga
(48,46% dari target 70,00%)
f. Cakupan Penggalangan Kemitraan
(67,00% dari target 100,00%)
4. UPAYA KESLING
a. Cakupan Persentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban
sehat)
(11,76% dari target 75,00%)
b. Cakupan Presentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas
(memenuhi syarat)
(21,37% dari target 85,00%)
c. Cakupan Jumlah desa yang melaksanakan STBM
(12,50% dari target 75,00%)
d. Cakupan Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air
bersih, pasar sehat , TFU dan TPM
( 26,22% dari target 75,00 %)
5. UPAYA P2M
a. Cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
( 29,20% dari target 100,00%)
b. Cakupan Pelayanan Diare pada Kasus Semua Umur
(50,00% dari target 100,00%)
c. Cakupan Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
( 50% dari target 100,00%)
d. CakupanDeteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil
( 0,40% dari target 100,00%)
e. Cakupan Pemeriksaan Kontak pada Penderita Kusta
(60,00% dari target 100,00%)
f. Cakupan Angka Bebas Jentik
(66,70% dari 100,00%)
6. UPAYA PTM
a. Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
(61,95% dari target 100,00%)
10
b. Cakupan Pelayanan Hipertensi
(1,85% dari target 34,5%)
c. Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
( 9,56% dari target 100,00%)
11
(16,1% dari target 80,00%)
f. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan ODGJ
yang mendapat askep keluarga
(0% dari target 80,00%)
g. Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep
(8,3% dari target 80,00%)
h. Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas
(0% dari target 80,00%)
i. Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif
(0% dari target 80,00%)
1.PRIORITAS MASALAH
Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan
lain-lain.Untuk itu dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak
hingga tidak terlalu mendesak.Dalam menentukan prioritas masalah dilakukan dengan
12
menggunakan metode USG(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan
salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5
dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG.
1. Urgency
Seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius masalah tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah.
3. Growth
Seberapa kemungkinan masalah tersebut menjadi berkembang kalau dibiarkan.
13
3. Rendahnya cakupan 4 4 4 64 IV
presentase balita naik
timbangan
4. Rendahnya presentasi remaja 4 4 3 48 V
putri di sekolah usia 12-18
tahun mendapatkan TTD
3. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
persentase Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis (KEK) mendapat
Makanan Tambahan
3. UPAYA PROMKES
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 80
5 4 4
Penyuluhan PHBS di keluarga III
2. Rendahnya cakupan 4 4 3 48 V
Penyuluhan PHBS di Tempat
Tempat Umum
3. Rendahnya cakupan 4 4 4 64 IV
penyuluhan kelompok oleh
petugas di dalam gedung
Puskesmas
4. Rendahnya cakupan 5 4 4 100 II
pemberdayaan
individsu/keluarga melalui
kunjungan rumah
5. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
pengkajian PHBS tatanan
Rumah Tangga
6. Rendahnya cakupan 4 3 3 36 VI
penggalangan kemitraan
4. UPAYA KESLING
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 5 5 4 100 I1
Presentase Penduduk
terhadap akses sanitasi yang
14
layak (jamban sehat)
2. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
presentase penduduk
terhadap akses air minum
yang berkualitas (memenuhi
syarat)
3. Rendahnya cakupan jumlah 5 4 4 80 III
desa yang melaksanakan
STBM
4. Rendahnya Cakupan 4 4 4 64 IV
presentase inspeksi kesehatan
lingkungan terhadap sarana
air bersih,pasar sehat,TFU
dan TPM
5. UPAYA P2M
USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Cakupan 5 5 4 100 II
Pelayanan Kesehatan Orang
dengan risiko terinfeksi HIV
5. Rendahnya Cakupan 4 3 3 36 VI
pemeriksaan kontak pada
penderita kusta
15
Bebas Jentik
6. UPAYA PTM
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 1
Pelayanan skrining kesehatan
pada usia produktif
2. Rendahnya cakupan 5 5 4 100 II
pelayanan Hipertensi
3. Rendahnya cakupan 5 4 4 80 III
pelayanan orang dengan
gangguan jiwa berat
16
lanjut
17
6. Rendahnya Cakupan Keluarga 4 3 3 36 VI
Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang
mendapat askep keluarga
7. Rendahnya Cakupan Kelompok 3 3 3 27 VII
Resiko tinggi mendapat Askep
8. Rendahnya Cakupan 3 2 2 12 IX
masyarakat/Desa mendapat
Askep Komunitas
9. Rendahnya Persentase 3 3 2 18 VIII
kunjungan pasien ke Sentra
keperawatan aktif
2. Rendahnya Cakupan 5 4 4 80 II
pemeriksaan kesehatan Gigi
18
dan mulut siswa SD
3. Rendahnya Cakupan 4 4 4 64 III
penanganan siswa SD yang
membutuhkan perawatan
kesehatan Gigi
19
III. Rendahnya cakupan jumlah desa yang melaksanakan STBM
IV. Rendahnya cakupan presentase inspeksi kesehatan lingkungan terhadap
sarana air bersih,pasar sehat,TFU dan TPM
5. UPAYA P2M
I. Rendahnya Cakupan deteksi dini hevatitis B pada ibu hamil
II. Rendahnya Cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
HIV
III. Rendahnya cakupan pelayanan Diare pada kasus semua umur
IV. Rendahnya Cakupan Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
V. Rendahnya CakupanAngka bebas jentik
VI. Rendahnya cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta
6. UPAYA PTM
I. Rendahnya cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia produktif
II. Rendahnya cakupan pelayanan hipertensi
III. Rendahnya cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
7. UPAYA SURVEILANS DAN IMUNISASI
I. Rendahnya cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
II. Rendahnya cakupan Desa/kerlurahan Universal Child Imunization) UCI
b. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
1. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
I. Rendahnya cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar
II. Rendahnya Cakupan pembinaan usia lanjut umur ≥ 60 tahun pada
kelompok usia lanjut
2. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
I. Rendahnya Cakupan sekolah SD/MI sederajat yang melaksanakan
penjaringan
Kesehatan kelas 1
3. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
I. Rendahnya Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus
II. Rendahnya Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
III. Rendahnya Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga
IV. Rendahnya Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan
IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
V. Rendahnya cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV) pada keluarga
hipertensi yang mendapatkan askep keluarga
20
VI. Rendahnya Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga
dengan ODGJ yang mendapat askep keluarga
VII. Rendahnya Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep
VIII. Rendahnya Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif
IX. Rendahnya cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas
4. UPAYA PROGRAM UKP (RAWAT JALAN NON DTP)
I. Rendahnya Cakupan kunjungan rawat jalan Gigi
II. Rendahnya cakupan IGD
III. Rendahnya Cakupan ALOS( Average Length of Stay = Rata-rata
lamanya pasien dirawat)
IV. Rendahnya Cakupan BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur
5. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
I. Rendahnya Cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat
II. Rendahnya cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa SD
III. Rendahnya cakupan penanganan siswa yang membutuhkan
perawatan kesehatan Gigi
1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisa prioritas masalah menggunakan metode USG, ditentukan
rumusan masalah di Puskesmas Klari sebagai berikut :
a. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. UPAYA KIA DAN KB
1) Masih rendahnya cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 38,70% dari target
100,00%
2) Masih rendahnya cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 66,90% dari target
100,00%
3) Masih rendahnya Cakupan Pelayanan Anak Balita di puskesmas Klari
tahun 2019 dengan cakupan 54,20% dari target 100,00%
21
2) Masih rendahnya cakupan persentase Bayi baru lahir mendapatkan IMD
di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 37,00% dari target
50,00%
3) Masih rendahnya cakupan persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI
Eksklusif di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 40,3% dari
target 75,00%
4) Masih rendahnya cakupan persentase Balitanaik timbangan di puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 67,00% dari target 85,00%
5) Masih rendahnya cakupan persentase remaja putri di sekolah usia 12-18
tahun mendapatkan TTD di puskesmas Klari tahun 2019 dengan
cakupan27,52% dari target 100,00%
3. UPAYA PROMKES
1) Masih rendahnya cakupan pengkajian PHBS tatanan Rumah Tangga di
Puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 48,46% dari target 70,00%
2) Masih rendahnya cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui
kunjungan rumah di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 6,20%
dari target 100,00%
3) Masih Rendahnya cakupan Penyuluhan PHBS di keluargadi puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 15,05% dari target 100,00%
4) Masih Rendahnya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam
gedung Puskesmas di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan
66,70% dari target 100,00%
5) Masih Rendahnya cakupan penyuluhan PHBS di tempat tempat Umun di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 66,70% dari target
100,00%
6) Masih rndahnya cakupan penggalangan kemitraan di puskesmas klari
tahun 2019 dengan cakupan 67,00% dari target 100,00%
4) UPAYA KESLING
1) Masih Rendahnya cakupan presentase penduduk terhadap akses air
minum yang berkualitas (memenuhi syarat)di puskesmas Klari tahun 2019
dengan cakupan 21,37% dari target 85,00%
2) Masih Rendahnya cakupan Persentase Penduduk terhadap akses
sanitasi yang layak (jamban sehat) di puskesmas Klari tahun 2019
dengan cakupan 11,76% dari target 75,00%
22
3) Masih Rendahnya jumlah desa yang melaksanakan STBM di puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 12,50% dari target 75,00%
4) Masih rendahnya cakupan presentase inspeksi kesehatan lingkungan
terhadap sarana air bersih,pasar sehatr,TFU,TPM di puskesmas klari
tahun 2019 dengan cakupan 26,22% dari target 75,00%
5) UPAYA P2M
1) Masih rendahnya cakupan deteksi dini hevatitis B pada ibu hamil di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,40 % dari target 100,00%
2) Masih rendahnya cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi HIVdi puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 29,20% dari
target 100,00%
3) Masih rendahnya cakupan Pelayanan Diare pada Kasus semua umurdi
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 50,00% dari target
100,00%
4) Masih rendahnya cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan50,00% dari target 100,00%
5) Masih rendahnya cakupanAngka bebas jentik di puskesmas Klari tahun
2019 dengan cakupan66,70% dari target 100,00%
6) Masih rendahnya cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta di
Puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 60,00% dari target
100,00%
6) UPAYA PTM
1) Masih rendahnya cakupan skrining kesehatan pada usia produktif di
Puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 61,95% dari target
100,00%
2) Masih rendahnya cakupan pelayanan hipertensidi puskesmas Klari tahun
2019 dengan cakupan 1,85% dari target 34,5%
3) Masih rendahnya cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 9,56% dari target
100,00%
23
2) Masih rendahnya cakupan Desa/Kelurahan UCIdi puskesmas Klari
tahun 2019 dengan cakupan 12,5% dari target 100,00%
24
8) Masih rendahnya cakupan Persentase kunjungan pasien ke Sentra
keperawatan aktifdi puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,00%
dari target 80,00%
9) Masih rendahnya cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,00% dari target 80,00%
25
26
Gambar 1
Diagram Fishbone
Upaya KIA dan KB
27
Gambar 2
Diagram Fishbone
Upaya KIA dan KB
biaya manusia
Kurangnya kerjasama
lintas program dan
lintas sektoral
Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan presentase ibu
hamil KEK
mendapatkan makanan
Sarana pemeriksaan
tambahan 2019 dengan
masih minim
cakupan 68% dari
target 100%.
Kurang5optimalnya
Gambar
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
Diagramdan
Fishbone
pelaporan
Upaya Gizi
30
Kurangnya kerjasama Kurangnya penyuluhan
lintas program Kurangnya kesadaran dan penkes tentang IMD
masyarakat tentang dari petugas
pentingnya IMD
Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan presentase BBL
mendapatkan IMD
2019 dengan cakupan
37,00% dari target
50,00%.
Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan
Gambar 6
Diagram Fishbone
Upaya Gizi
Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan ASI Eksklusif
di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 40,3% dari
target 75,00%.
Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan
Gambar 7
Diagram Fishbone
Upaya Gizi
Bahan Alat Metoda
Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan
Gambar 8
Diagram Fishbone
Upaya Gizi
33
Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan presentase
remaja putri di sekolah
usia 12-18 tahun
mendapatkan TTD di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 27,52% dari
target 100,00%.
Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan
Gambar 9
Diagram Fishbone
Upaya Promkes
Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama beberapa program
lintas program
34
Realisasi dana sering Mitra petugas
terlambat kesehatan belum
semua paham tentang Masih rendahnya Cakupan
Kurangnya kerjasama DO PHBS Rumah pengkajian PHBS Rumah
lintas sektoral Tangga Tangga di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 48,46%dari target
Gambar 10 70,00%
Diagram Fishbone
Jadwal kunjungan
Upaya Promkes
kurang efektif
Akomodasi /
Sarana dan prasarana
kendaraan
masih kurang
petugas/sarana kurang
Lingkungan penunjang Biaya Manusia
Metode puldat kurang
optim
Kurangnya kerjasama
lintas program Bahan Alat Metoda
35
Minimnya dukungan Petugas merangkap
dana beberapa program
Kurangnya kerjasama
lintas program Bahan Alat Metoda
36
Minimnya dukungan Petugas memegang
dana beberapa program
Masih.rendahnya Cakupan
penyuluhan PHBS di
Kurangnya dukungan
lintas sektoral keluarga di puskesmas klari
tahun 2019 dengan cakupan
15,05% dari target
100,00%
Gambar 12
Materi/bahan Jadwal kurang optimal
Diagram Fishbone
penyuluhan kurang
inovatif Minimnya sarana
Upaya Promkes
prasarana penunjang
Pencatatan dan
pelaporan data belum
optimal
Lingkungan
biaya Manusia
Bahan Alat Metoda
Kurangnya kerjasama
lintas program
37
Minimnya dukungan Petuga memegang
dana beberapa program
Masih.rendahnya Cakupan
Penyuluhan kelompok oleh
petugas di dalam gedung
Puskesmas di puskesmas
klari tahun 2019 dengan
cakupan 66,70% dari target
100%
(
Petugas yang perlu di Jadwal kurang efektif
mapping dengan baik 4
Minimnya sarana
prasarana penunjang
Gambar 13
Pencatatan dan
Diagram Fishbone
pelaporan belum
optimal
Upaya Promkes
Lingkungan
biaya Manusia
Masih.rendahnya Cakupan
Kurangnya kerjasama penyuluhan PHBS di
lintas program Minimnya dukungan Petugas merangkap
tempat tempat umum di
dana beberapa program
puskesmas klari tahun
2019 dengan cakupan
66,70% dari target 100%
Kurangnya dukungan
lintas sektoral
38 (
4
1,
Gambar 14
Diagram Fishbone
Upaya Promkes
Lingkungan
biaya Manusia
Gambar 17
Diagram Fishbone
Upaya Kesling
Masih rendahnya
Cakupan jumlah Desa
yang melaksanakan
STBM di puskesmas
Kurangnya dukungan Pendanaan masih Petugas bukan klari tahun 2018
lintas program dan minim Sanitarian dengan cakupan
lintas sektoral 12,50% dari target
75.00%
42
Gambar 18
Diagram Fishbone
Upaya Kesling
Masih rendahnya
Cakupan presentase
inspeksi kesling
terhadap sarana air
bersih,pasar
Pendanaan masih sehat,TFU,TPM di
Kurangnya dukungan Petugas bukan
lintas program dan minim Sanitarian puskesmas klari
lintas sektoral tahun 2019 dengan
cakupan 26,22% dari
43 target 75.00%
Gambar 19
Diagram Fishbone
Upaya P2M
Masih.rendahnya
Kurangnya kerja sama Cakupan. Pelayanan orang
lintas sektoral dengan gangguan jiwa
beratdi puskesmas klari
tahun 2019 dengan
52 cakupan 9,56% dari
target 100,00%
Gambar 28
Diagram Fishbone
Upaya Surveilan dan imunisasi
Masih.rendahnya
Kurangnya kerja sama
Cakupan. Desa/Kelurahan
lintas sektoral
UCI di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 12,5% dari
54 target 100,00%
Gambar 3
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
Masih rendahnya
Cakupan lansia yang
Masyarakat kurang
Minimnya dana Petugas memegang mendapatkan skrining
paham tentang Lansia
beberapa program kesehatan sesuai strandar di
55
Gambar 31
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
Masih rendahnya
Lingkungan Dana Manusia
Cakupan sekolah SD?MI
sederajat yang
melaksanakan
penjaringan kesehatan
kelas 1di puskesmas
Minimnya dana Petugas merangkap klari tahun
Kurangnya kerjasama program lain
2019dengan cakupan
lintas program dan
57 73,00 % dari target
lintas sektoral
100,00 %
Gambar 33
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
58
Minimnya dana Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama program lain
lintas program dan Masih rendahnya
lintas sektoral Cakupan keluarga
mandiri III dan IV pada
semua kasus di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan
Meningkatkan 61,00 % dari target
pembinaan dan 80,00 %
Sarana dan prasarana Gambar 34 pelaksanaan kegiatan
kurang memadai
Diagram Fishbone
Data kurang mutahir
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
59
Minimnya dana Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama program lain
lintas program dan Masih rendahnya
lintas sektoral Cakupan kunjungan
rawat jalan umum
mendapat askep
individu di puskesmas
klari tahun 2019
dengan cakupan
Meningkatkan 65,00 % dari target
pembinaan dan 80,00 %
Sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan
kurang memadai
60
Gambar 36
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
61
Minimnya dana Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama program lain
lintas program dan Masih rendahnya
lintas sektoral Cakupan keluarga dg
TBC yang mencapai
KM III dan IV setelah
minimal 4 kali
kunjungan rumah di
puskesmas klari
Meningkatkan tahun 2019dengan
pembinaan dan cakupan
Sarana dan prasarana pelaksanaan
Gambar 37 kegiatan 12,2 % dari target 80,00
kurang memadai
Diagram Fishbone %
Data kurang mutahir
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
Masih rendahnya
Bahan Alat Metoda Cakupan keluarga
Lingkungan Dana Manusia mandiri KM III dan IV
pada keluarga
hipertensi yang
mendapatkan askep
keluarga di
puskesmas klari
Minimnya dana Petugas merangkap tahun 2019dengan
Kurangnya kerjasama program lain cakupan
lintas program dan 16,1% dari target 80,00
lintas sektoral 62 %
Gambar 38
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
Masih rendahnya
Masih rendahnya
Cakupan kelompok
resiko tinggi mendapat
askep di puskesmas
klari tahun 2019
Minimnya dana Petugas merangkap
dengan cakupan
Kurangnya kerjasama program lain
8,3 % dari target 80,00
lintas program dan
%
lintas sektoral 64
Gambar 40
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
Masih rendahnya
Cakupan presentase
kunjungan pasien ke
sentra keperawatan
aktif di puskesmas
Minimnya dana Petugas merangkap
program lain klari tahun 2019
Kurangnya kerjasama
lintas program dan dengan cakupan
lintas sektoral 0 % dari target 80,00 %
65
Gambar 41
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
Masih rendahnya
Cakupan
masyarakat/Desa
mendapat askep
Minimnya dana Petugas merangkap komunitas di
Kurangnya kerjasama program lain puskesmas klari
lintas program dan tahun 2019 dengan
lintas sektoral
cakupan
66 0 % dari target 80,00 %
Gambar 42
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP
67
Gambar 43
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP
Kurangnya kerjasama 68
lintas program dan
sektoral
Gambar 44
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP
Kurangnya kerjasama
lintas program dan 70
sektoral
Gambar 46
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN GIG DAN MULUT
Masih rendahnya
Cakupan pembinaan
kesehatan Gigi mulut di
masayarakatdi
Minimnya dana Petugas merangkap
program lain puskesmas klari tahun
Kurangnya kerjasama
lintas program dan 2019 dengan cakupan
lintas sektoral 19,00% dari target 100,00
%
71
Gambar 47
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Masih rendahnya
Cakupan pemeriksaan
Minimnya dana Petugas merangkap kesehatan Gigi dan mulut
73
74
III. KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
Dari Diagram Fishbone didapatkan penyebab masalah sebagai berikut :
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB
I.UPAYA KIA DAN KB
1). Masih rendahnya Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
(38,70% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya pemahaman bidan tentang Definisi Operasional
b. Kurangnya pemahaman dari masyarakat tentang komplikasi
kebidanan
c. Masih minimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak mutakhir
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan
75
2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1) Masih rendahnya Cakupan presentase ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan
(68,00% dari target 100,00 %)
Penyebab masalah :
76
f. Data dasar sering tidak mutakhir
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan
3. UPAYA PROMKES
1) Masih rendahnya Cakupan pengkajian PHBS Rumah Tangga
(48,46% dari target 70,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Mitra petugas kesehatan belum semua paham tentang DO PHBS
Rumah tangga
c. Realisasi dana sering terlambat
d. Kurangnya kerjasama lintas program
77
e. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
f. Sarana dan prasarana masih kurang
g. Akomodasi/kendaraan petugas/sarana kurang penunjang
h. Jadwal kunjungan kurang efektif
i. Metoda PULDAT kurang optimal
78
b. minimnya dukungan dana
c. kurangnya kerjasama lintas program
d. petugas yang perlu di mapping dengan baik
e. Minimnya sarana prasarana penunjang
f. Jadwal kurang epektif
g. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal
4. UPAYA KESLING
1) Masih rendahnya Cakupan Presentase penduduk akses air minum yang
berkualitas ( memenuhi syarat)
79
a. Petugas bukan Sanitarian
b. Pendanaan masih minim
c. Kurangnya dukungan lintas program dan sektoral
d. Data dasar sering tidak mutakhir
e. Tidak tersedia sarana transportasi khusus kesling untuk ke lapangan
f. Jadwal ke lapangan kurang optimal
80
f. Jadwal ke lapangan kurang optimal
5. UPAYA P2M
1). Masih rendahnya Cakupan deteksi dini Hevatitis B pada ibu hamil
(0,40% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Minimnyadana
c. Kurangnya kerja sama lintas program
d. Kurangnya kerja sama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak dimutakhirkan
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Sweeping kurang maksimal
h. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal
81
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan
82
6. UPAYA PTM
1). Masih rendahnya Cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia produktif
(61,95% dari target pada pasien 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Perawat merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data sering tidak mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal
3). Masih rendahnya Cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
(9,56% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas memegang program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data kurang mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Pencatatan dan pelaporan kurang noptimal
83
1). Masih rendahnya Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+(49,10% dari
target pada pasien 85,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya pemahaman petugas tentang depinisi oprasional
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data sering tidak mutahir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Sweeping kurang optimal
h. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal
84
2). Masih rendahnya Cakupan pembinaan usia lanjut umur > 60 tahun pada
kelompok usia lanjut
(48,72% dari target 75,00%)
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Masyarakat kurang paham tentang pelayanan lansia
c. Minimnya dana
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
e. Data kurang dimutakhirkan
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Jadwal pelayanan posbindu belum optimal
85
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaandan pelaksanaan kegiatan
5). Masih rendahnya Cakupan keluarga mandiri ( KM III dan IV) pada
keluarga hipertensi yang mendapatkan askep keluarga
(16,1% dari target 80,00%)
a. Petugas memegang beberapa program
b. Minimnya dukungan dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan
86
6). Masih rendahnya Cakupan keluarga mandiri ( KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang mendapatkan askep keluarga
( 0% dari target 80,00%)
a. Petugas memegang beberapa program
b. Minimnya dukungan dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan
87
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan
88
(38,5% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. 5S dari petugas masih kurang
b. Minimnya dana
c. Posisi kurang strategis
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
e. Data kurang mutakhir
f. Sarana dan prasaran kurang memadai
g. Pengaturan jadwal dan peningkatan promosi kurang optimal
89
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan
90
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB
91
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan Lokbul dan
Lokmin
program dan lintas sektoral
92
2.UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
93
ALTERNATIF
MASALAH PENYEBAB MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
Kurangnya penyuluhan dan
skrining bumil dari petugas. Meningkatkan penyuluhan.
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang Meningkatkan penyuluhan.
Masih
KADARZI.
rendahnya
Cakupan Kurangnya kerjasama lintas
presentase ibu program. Melaksanakan Lokbul.
hamil KEK
mendapat Kurangnya kerjasama lintas
makanan sektoral. Melaksanakan Lokmin.
tambahan.
(68,00% dari Data dasar sering tidak
target mutakhir. Melakukan pendataan.
100,00%).
Sarana pemeriksaan masih
minim. Koordinasi lintas sektoral.
Kurang optimalnya
Pelatihan kader Desa
pendataan,pencatatan dan
Siaga.
pelaporan.
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang Meningkatkan penyuluhan.
pentingnya IMD
Kurang optimalnya
pendataan,pencatatan dan Koordinasi lintas sektoral.
pelaporan.
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
memberikan ASI Eksklusif Meningkatkan penyuluhan.
pada bayinya.
95
efektif sebaik-baiknya
96
kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin
program
97
penggalangan kemitraan dan petugas tentang tentang kemitraan
(67,00 % dari target 100,00
kemitraan masih kurang
%)
minimnya dukungan dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja
sama lintas program dan
lintas sectoral
kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program
4.UPAYA KESLING
PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Masih rendahnya Petugas bukan Mengajukan permohonan SDM.
98
Sanitarian.
Tidak tersedia
sarana transportasi Mengajukan pengadaan sarana
khusus kesling transportasi untuk meningkatkan
untuk ke lapangan. mobilisasi petugas.
99
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
program.
Kurangnya
dukungan lintas Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program.
Data dasar sering
Melakukan pendataan.
tidak mutakhir.
75,00%)
Tidak tersedia
Mengajukan pengadaan sarana
sarana transportasi
transportasi untuk meningkatkan
khusus kesling
mobilisasi petugas.
untuk ke lapangan.
Jadwal ke lapangan Melakukan perencanaan dan
kurang optimal. koordinasi dengan kader setempat
mengenai jadwal kegiatan.
Petugas bukan
Mengajukan permohonan SDM.
Sanitarian.
Pendanaan masih - Pemegang program melakukan
minim. perencanaan dengan sebaik-
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih rendahnya
program.
cakupan presentase
Kurangnya
inspeksi kesehatan
dukungan lintas
lingkungan terhadap Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
sarana air bersih,pasar
sektoral.
sehat,TFU,TPM.
(26,22% dari target Data dasar sering
Melakukan pendataan.
75,00%) tidak mutakhir.
Tidak tersedia
Mengajukan pengadaan sarana
sarana transportasi
transportasi untuk meningkatkan
khusus kesling
mobilisasi petugas.
untuk ke lapangan.
Jadwal ke lapangan Melakukan perencanaan dan
kurang optimal. koordinasi dengan kader setempat
mengenai jadwal kegiatan.
5. UPAYA P2M
100
100,00%) Minimnyadana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program
101
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program
102
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap
- Meningkatkan kerja sama
lintas program
layanan rehidrasi oral aktif beberapa program
- Mengajukan permohonan
(LROA) penambahan SDM
Minimnya dana - Pemegang program
(50,00% dari target 100,00%)
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program
103
dan pelaporan
6. UPAYA PTM
104
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin
sektoral
Data sering tidak mutakhir Melakukan pendataan
105
dari target 100,00%) dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokbul
program
106
3. UPAYA SURVEILAN DAN IMUNISASI
PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Kurangnya
pemahaman petugas Meningkatkan pemahaman melalui
tentang definisi penyuluhan.
operasional.
107
Data dasar sering
tidak mutakhir. Melakukan pendataan.
PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama lintas
beberapa program. program.
- Melakukan pengajuan penambahan
SDM.
Masyarakat kurang
paham tentang Meningkatkan penyuluhan.
pelayanan lansia.
Masih Minimnya dana. - Pemegang program melakukan
rendahnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
cakupan - Meningkatkan kerja sama lintas
lansia yang program.
mendapatka Kurangnya kerja sama
n skrining lintas program dan Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
kesehatan lintas sektoral.
sesuai
standar. Data kurang
dimutakhirkan. Melakukan pendataan.
(48,72% dari
target Sarana dan prasarana - Mengajukan pengajuan kebutuhan
75,00%). kurang memadai. sarana dan prasarana.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Jadwal pelayanan Melakukan perencanaan dan koordinasi
posbindu belum dengan kader setempat mengenai jadwal
optimal. kegiatan.
Masih Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama lintas
rendahnya beberapa program. program.
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
pembinaan SDM.
108
Masyarakat kurang
paham tentang Meningkatkan penyuluhan.
pelayanan lansia.
109
Sarana dan prasarana Pengadaan
kurang memadai
110
3. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Petugas - Meningkatkan kerja sama lintas
merangkap program.
program lain. - Melakukan pengajuan penambahan
SDM.
- Pemegang program melakukan
Minimnya dana. perencanaan dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
program.
Kurangnya kerja
Masih sama lintas
rendahnya program dan lintas Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
Cakupan tingkat sektoral.
keluarga mandiri
III dan IV pada Data kurang
semua kasus. mutakhir. Melakukan pendataan.
(61% dari target
80,00%). - Mengajukan pengajuan kebutuhan
Sarana dan sarana dan prasarana.
prasarana kurang - Pemegang program melakukan
memadai. perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
pelaksanaan Meningkatkan pembinaan.
kegiatan.
Data kurang
mutakhir. Melakukan pendataan.
111
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
pelaksanaan Meningkatkan pembinaan.
kegiatan.
112
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
program.
memegang
- Melakukan pengajuan penambahan
beberapa program.
SDM.
- Pemegang program melakukan
Minimnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
dukungan dana. - Meningkatkan kerja sama lintas
Masih
program.
rendahnya
Kurangnya kerja
Cakupan
sama lintas
keluarga mandiri Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
(KM III dan IV)
sektoral.
pada keluarga
Data kurang
hipertensi yang Melakukan pendataan.
mutakhir.
mendapatkan
- Mengajukan pengajuan kebutuhan
askep keluarga.
sarana dan prasarana.
(16,1% dari Sarana dan
- Pemegang program melakukan
target 80,00%) prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
Masih - Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
rendahnya program.
memegang
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
beberapa program.
keluarga mandiri SDM.
(KM III dan IV) - Pemegang program melakukan
pada keluarga Minimnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
dengan ODGJ dukungan dana. - Meningkatkan kerja sama lintas
yang program.
mendapatkan Kurangnya kerja
askep keluarga. sama lintas
(0% dari target Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
80,00%) sektoral.
Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
Sarana dan - Mengajukan pengajuan kebutuhan
prasarana kurang sarana dan prasarana.
memadai. - Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
113
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
program.
merangkap
- Melakukan pengajuan penambahan
program lain.
SDM.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih program.
rendahnya Kurangnya kerja
Cakupan sama lintas
Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
kelompok resiko program dan lintas
tinggi mendapat sektoral.
askep. Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
(8,3% dari target - Mengajukan pengajuan kebutuhan
80,00%) sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
Masih - Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
rendahnya program.
merangkap
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
program lain.
presentase SDM.
kunjungan - Pemegang program melakukan
pasen ke sentra perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
keperawatan - Meningkatkan kerja sama lintas
aktif. program.
Kurangnya kerja
(0% dari target sama lintas
80,00%). Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
sektoral.
Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
- Mengajukan pengajuan kebutuhan
sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan Meningkatkan pembinaan.
pembinaan dan
114
pelaksanaan
kegiatan.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
program.
merangkap
- Melakukan pengajuan penambahan
program lain.
SDM.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih program.
rendahnya Kurangnya kerja
Cakupan sama lintas
Masyarakat/Des Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
a mendapat sektoral.
askep Data kurang
komunitas. Melakukan pendataan.
mutakhir.
(0% dari target - Mengajukan pengajuan kebutuhan
80,00%) sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
115
sectoral
116
lintas program dan lintas
sectoral
Melakukann perencanaan
sebaik-baiknya
Pengaturan jadwal dan
peningkatan promosi
kurang optimal
117
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama
lintas program
pembinaan kesehatan Gigi program lain
- Mengajukan permohonan
di masyarakat(19% dari Minimnya dana penambahan SDM
target 100,00%) Pemegang program
-
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul dan
lokmin
program dan lintas sektoral
118
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul dan
lokmin
program dan lintas sectoral
119