Anda di halaman 1dari 119

HASIL KEGIATAN PKP TRIWULAN III 2019

A. UPAYA KESEHATAN WAJIB


1. UPAYA KIA DAN KB
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
(91,80% dari target 100,00%)
b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
(97,70% dari target 100,00%)
c. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani.
(38,70% dari target 100,00%)
d. Cakupan pelayanan Nifas
(97,70% dari target 100,00%)
e. Cakupan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan
(97,70% dari target 100,00%)
f. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1)
(102,00% dari target 100,00%)
g. Cakupan kunjungan Neonatus lengkap (KN lengkap)
(102,00% dari target 100,00%)
h. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani.
(66,90% dari target 100%)
i. Cakupan kunjungan Bayi
( 118,7% dari target 100,00%)
j. Cakupan Pelayanan Anak Balita
(54,20% dari target 100,00 %)
k. Cakupan peserta KB aktif
(71,30% dari target 70,00%)

2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


a. Persentase ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah TTD minimal 90
tablet
(94,06% dari target 100,00%)
b. Persentase bayi baru lahir mendapatkan inisiasi menyusui dini (IMD)
(37,00% dari target 50,00%)
c. Persentase bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif
(40,3% dari target 75,00%)
d. Presentase Balita di timbang

1
(82,00% dari target 85,00%)
e. Persentase balita naik timbangan
(67,00% dari target 85,00%)
f. Persentase balita yang mempunyai KMS
(100,00% dari target 100,00%)
g. Persentase balita 6-59 bulamn mendapatkan kapsul vitamin A dosis tinggi
(100,00% dari target 100,00%)
h. Persentase remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun mendapatkan TTD
(27,52% dari target 100%)
i. Persentase ibu hamil kurang energi kronis (KEK) mendapat makan tambahan
(68% dari target 100%)
j. Persentase balita kurus mendat makn tambahan
(289% dari target 1000%)

3. UPAYA PROMKES
a. Cakupan Penyuluhan PHBS di keluarga
(15,05% dari target 100%)
b. Cakupan Penyuluhan PHBS di Sekolah
(74,50% dari target 100,00%)
c. Cakupan Penyuluhan PHBS di tempat-tempat umum
(66,70% dari target 100,00%)
d. Cakupan Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan
(80,90% dari target 100,00%)
e. Cakupan komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K)
(4,90% dari target 100,00%)
f. Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas
(66,70% dari target 100,00%)
g. Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS.
(80,90% dari target 100,00%)
h. Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah
(6,20% dari target 100,00%)
i. Cakupan pengkajian PHBS tatanan Rumah Tangga
(48,46% dari target 70,00%)
j. Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui presentase
(%) desa siaga aktif /Kelurahan siaga aktif
(62,50% dari target 50,00%)

2
k. Cakupan pembinaan UKBM di lihat melalui presentase (%) posyandu dan
Mandiri (35,11% dari target 40,00%)
l. Cakupan Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan
Lintas Sektor
(72,72% dari target 100,00%)
m. Cakupan Penggalangan Kemitraan
(67,00% dari target 100,00%)
n. Cakupan Oritentasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi Kader
(69,36% dari target 50,00%)
o. Cakupan Penggunaan Media KIE menyebarluaskan informasi
(100,00% dari target 100,00%)
p. Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang Kesehatan mendapat
pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD)
(100,00% dari target 100,00%)

4. UPAYA KESLING
a. Cakupan Persentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban
sehat)
(11,76% dari target 75,00%)
b. Cakupan Presentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas
(memenuhi syarat)
(21,37% dari target 85,00%)
c. Cakupan Jumlah desa yang melaksanakan STBM
(12,50% dari target 75,00%)
d. Cakupan Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air
bersih, pasar sehat , TFU dan TPM
( 26,22% dari target 75,00 %)

5. UPAYA P2M
a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB
(73,70% dari target 100,00%)
b. Cakupan Pengobatan Semua Kasus TB
(135,70% dari target 100,00%)
c. Cakupan Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
(75,20% dari target 100,00%)
d. Cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
( 29,20% dari target 100,00%)

3
e. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
(110,30% dari target 100,00%)
f. Cakupan Pelayanan Diare pada Kasus Semua Umur
(50,00% dari target 100,00%)
g. Cakupan Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
( 50,00% dari target 100,00%)
h. CakupanDeteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil
(0,40% dari target 100,00%)
i. Cakupan Pemeriksaan Kontak pada Penderita Kusta
(60,00% dari target 100,00%)
j. Cakupan Pemeriksaan Fungsi Saraf (PFS) pada Penderta Kusta
(100,00% dari target 100,00%)
k. Cakupan Angka Bebas Jentik
(66,70% dari 100,00%)
l. Cakupan Tatalaksana Kasus Filariasis
(0% dari target 0%)

6. UPAYA PTM
a. Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
(61,95% dari target 100,00%)
b. Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
(100% dari target 100,00%)
c. Cakupan Pelayanan Hipertensi
(1,85% dari target 34,5%)
d. Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
( 9,56% dari target 100,00%)

7. SURVEILANS DAN IMUNISASI


a. Cakupan BCG
(75,90% dari target 95,00%)
b. Cakupan DPT HB H1b1
(78,09% dari target 95,00%)
c. Cakupan DPT-HB-Hib3
(78,80% dari target 95,00%)
d. Cakupan Polio 4
(70,36% dari target 95,00%)

4
e. Cakupan Campak-Rubella (MR)
(77,35 % dari target 95,00%)
f. Cakupan BIAS DT
(0% dari target)
g. Cakupan BIAS Td
(0% dari target)
h. Cakupan BIAS MR
(90,70% dari target 95,00%)
i. Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
(49,10% dari target 85,00%)
j. Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
( 12,5 desa dari target 100)

B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
a. Cakupan pembinaan upaya kesehatan tradisional (KESTRAD)
(100,00% dari target 100,00%)
b. Cakupan pengobatan tradisional terdaftar/berizin
(100,00% dari target 100,00%)
c. Cakupan pembinaan kelompok taman obatkeluarga (TOGA )
(100,00% dari target 100,00%)

2. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA


a. Cakupan Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani
(100,00% dari target 100,00%)
b. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang terbentuk di wilayah kerja
Puskesmas
(100,00% dari target 100,00%)

3. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


a. Cakupan lansia yang mendapatkan skrinning kesehatan sesuai standar
(48,72% dari target 75,00%)
b. Cakupan pembinaan usia lanjut umur ≥ 60 tahun pada kelompok usia lanjut
(48,72% dari target 75,00 %)
c. Cakupan pembinaan usia lanjut umur ≥ 70 pada kelompok usia lanjut
(75,44% dari target 75,00 %)

5
d. Cakupan kelompok usia lanjut/posyandu usia lanjut yang aktif
(100,00% dari target 100,00 %)

4. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


a. Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan
Kesehatan (kelas 1)
Sekolah : (73,00% dari target 100,00%)
Siswa : (60,00% dari target 100,00%)
b. Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan
Kesehatan ( kelas 7)
Sekolah : (71,00% dari target 100,00%)
Siswa : (75,00% dari target 100,00%)

5. UPAYA PERAWATAN KES MASYARAKAT


a. Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
( 65% dari target 80,00%)
b. Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga
(65% dari target 80,00%)
c. Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus
(61% dari target 80,00%)
d. Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV) setelah
minimal 4 kali kunjungan rumah
(12,2% dari target 80,00%)
e. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan
hipertensi yang mendapat Askep keluarga
(16,1% dari target 80,00%)
f. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan ODGJ
yang mendapat askep keluarga
(0% dari target 80,00%)
g. Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep
(8,3% dari target 80,00%)
h. Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas
(0% dari target 80,00%)
i. Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif
(0% dari target 80,00%)

6. UPAYA KESEHATAN KERJA

6
a. Cakupan pembinaan pos UKK
(100,00% dari target 100,00%)

7. UPAYA KEFARMASIAN
a. Cakupan Persentase ketersediaan obat di Puskesmas
(90% dari target 100,00%)
b. Cakupan Persentase penggunaan obat yang rasional di puskesmas :
ISPA,nonpneumonia,Myalgia,Diare non spesifik
(71,8% dari target 60,00%)
c. Cakupan Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional
(90% dari target 100%)

8. UPAYA LABORATORIUM
a. Pelayanan laboratorium
(35,11% dari target 20%)

9. UPAYA PROGRAM UKP ( RAWAT JALAN NON DTP )


a. Cakupan kunjungan rawat jalan gigi
(41,6% dari target 100,00%)
b. Cakupan IGD
(40,4% dari target 100,00%)
c. Cakupan Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap
(100% dari target 100%)
d. Cakupan ALOS ( Average Lenght of Stay = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
( 5,8% dari target 100 %)
e. Cakupan BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
(38,5% dari target 100%)

10. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


a. Cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat
(19% dari target 100,00%)
b. Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI
(76% dari target 100,00%)
c. Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa SD
(67% dari target 100%)

7
d. Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan perawatan kesehatan
Gigi
(38,5% dari target 100%)

8
ANALISA MASALAH

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil kegiatan Tahun 2019dari bulan januari s/d September , masih
banyak kegiatan di Puskesmas Klari yang cakupannya di bawah target, antara lain :
A.UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. UPAYA KIA DAN KB
a. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani.
(38,70% dari target 100,00%)
b. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani.
(66,90% dari target 100%)
c. Cakupan Pelayanan Anak Balita
(54,20% dari target 100,00 %)

2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1) Cakupan Persentase bayi baru lahir mendapatkan inisiasi menyusui dini
(IMD)
(37,00% dari target 50,00%)
2) Cakupan Persentase bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif
(40,3% dari target 75,00%)
3) Cakupan persentase balita naik timbangan
(67,00% dari target 85,00%)
4) Cakupan Persentase remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun mendapatkan
TTD
(27,52% dari target 100%)
5) Cakupan Persentase ibu hamil kurang energi kronis (KEK) mendapat makan
tambahan
(68% dari target 100%)

3. UPAYA PROMKES
a. Cakupan Penyuluhan PHBS di keluarga
(15,05% dari target 100%)
b. Cakupan Penyuluhan PHBS di tempat-tempat umum
(66,70% dari target 100,00%)
c. Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas
(66,70% dari target 100,00%)

9
d. Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah
(6,20% dari target 100,00%)
e. Cakupan pengkajian PHBS tatanan Rumah Tangga
(48,46% dari target 70,00%)
f. Cakupan Penggalangan Kemitraan
(67,00% dari target 100,00%)

4. UPAYA KESLING
a. Cakupan Persentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban
sehat)
(11,76% dari target 75,00%)
b. Cakupan Presentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas
(memenuhi syarat)
(21,37% dari target 85,00%)
c. Cakupan Jumlah desa yang melaksanakan STBM
(12,50% dari target 75,00%)
d. Cakupan Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air
bersih, pasar sehat , TFU dan TPM
( 26,22% dari target 75,00 %)

5. UPAYA P2M
a. Cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
( 29,20% dari target 100,00%)
b. Cakupan Pelayanan Diare pada Kasus Semua Umur
(50,00% dari target 100,00%)
c. Cakupan Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
( 50% dari target 100,00%)
d. CakupanDeteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil
( 0,40% dari target 100,00%)
e. Cakupan Pemeriksaan Kontak pada Penderita Kusta
(60,00% dari target 100,00%)
f. Cakupan Angka Bebas Jentik
(66,70% dari 100,00%)

6. UPAYA PTM
a. Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
(61,95% dari target 100,00%)

10
b. Cakupan Pelayanan Hipertensi
(1,85% dari target 34,5%)
c. Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
( 9,56% dari target 100,00%)

7. SURVEILANS DAN IMUNISASI


a. Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
(49,10% dari target 85,00%)
b. Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
( 12,5 desa dari target 100)

B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


a. Cakupan lansia yang mendapatkan skrinning kesehatan sesuai standar
(48,72% dari target 75,00%)
b. Cakupan pembinaan usia lanjut umur ≥ 60 tahun pada kelompok usia lanjut
(48,72% dari target 75,00 %)

2. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


a. Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan
Kesehatan (kelas 1)
Sekolah : (73,00% dari target 100,00%)
Siswa : (60,00% dari target 100,00%)

3. UPAYA PERAWATAN KES MASYARAKAT


a. Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
( 65% dari target 80,00%)
b. Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga
(65% dari target 80,00%)
c. Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus
(61% dari target 80,00%)
d. Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV) setelah
minimal 4 kali kunjungan rumah
(12,2% dari target 80,00%)
e. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan
hipertensi yang mendapat Askep keluarga

11
(16,1% dari target 80,00%)
f. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan ODGJ
yang mendapat askep keluarga
(0% dari target 80,00%)
g. Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep
(8,3% dari target 80,00%)
h. Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas
(0% dari target 80,00%)
i. Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif
(0% dari target 80,00%)

4. UPAYA PROGRAM UKP ( RAWAT JALAN NON DTP )


a. Cakupan kunjungan rawat jalan gigi
(41,6% dari target 100,00%)
b. Cakupan IGD
(40,4% dari target 100,00%)
c. Cakupan ALOS ( Average Lenght of Stay = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
( 5,8% dari target 100 %)
d. Cakupan BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
(38,5% dari target 100%)

5. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


a. Cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat
(19% dari target 100,00%)
b. Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa SD
(67% dari target 100%)
c. Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan perawatan kesehatan
Gigi
(38,5% dari target 100%)

1.PRIORITAS MASALAH
Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan
lain-lain.Untuk itu dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak
hingga tidak terlalu mendesak.Dalam menentukan prioritas masalah dilakukan dengan

12
menggunakan metode USG(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan
salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5
dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG.
1. Urgency
Seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius masalah tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah.
3. Growth
Seberapa kemungkinan masalah tersebut menjadi berkembang kalau dibiarkan.

A.UPAYA KESEHATAN WAJIB


1. UPAYA KIA DAN KB
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
komplikasi kebidanan yang
ditangani

2. Rendahnya cakupan neonatus 5 5 4 100 II


dengan komplikasi yang
ditangani
3. Rendahnya cakupan 5 4 4 80 III
pelayanan Anak Balita

2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya cakupan 5 5 4 100 II
persentase Bayi Baru Lahir
mendapatkan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
2. Rendahnya cakupan 5 4 4 80 III
persentase bayi 0-6 bulan
mendapatkan ASI ekslusif

13
3. Rendahnya cakupan 4 4 4 64 IV
presentase balita naik
timbangan
4. Rendahnya presentasi remaja 4 4 3 48 V
putri di sekolah usia 12-18
tahun mendapatkan TTD
3. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
persentase Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis (KEK) mendapat
Makanan Tambahan

3. UPAYA PROMKES
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 80
5 4 4
Penyuluhan PHBS di keluarga III
2. Rendahnya cakupan 4 4 3 48 V
Penyuluhan PHBS di Tempat
Tempat Umum
3. Rendahnya cakupan 4 4 4 64 IV
penyuluhan kelompok oleh
petugas di dalam gedung
Puskesmas
4. Rendahnya cakupan 5 4 4 100 II
pemberdayaan
individsu/keluarga melalui
kunjungan rumah
5. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
pengkajian PHBS tatanan
Rumah Tangga
6. Rendahnya cakupan 4 3 3 36 VI
penggalangan kemitraan

4. UPAYA KESLING
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 5 5 4 100 I1
Presentase Penduduk
terhadap akses sanitasi yang

14
layak (jamban sehat)
2. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 I
presentase penduduk
terhadap akses air minum
yang berkualitas (memenuhi
syarat)
3. Rendahnya cakupan jumlah 5 4 4 80 III
desa yang melaksanakan
STBM

4. Rendahnya Cakupan 4 4 4 64 IV
presentase inspeksi kesehatan
lingkungan terhadap sarana
air bersih,pasar sehat,TFU
dan TPM

5. UPAYA P2M
USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Cakupan 5 5 4 100 II
Pelayanan Kesehatan Orang
dengan risiko terinfeksi HIV

2. Rendahnya Cakupan 5 4 4 80 III


pelayanan Diare pada kasus
semua umur

3. Rendahnya Cakupan layanan 4 4 4 64 IV


Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
4. Rendahnya Cakupan Deteksi 5 5 5 125 I
Dini Hepatitis B pada ibu
Hamil

5. Rendahnya Cakupan 4 3 3 36 VI
pemeriksaan kontak pada
penderita kusta

6. Rendahnya Cakupan Angka 4 4 3 48 V

15
Bebas Jentik

6. UPAYA PTM
USG TOTAL
NO. MASALAH RANKING
U S G SCORE
1. Rendahnya cakupan 5 5 5 125 1
Pelayanan skrining kesehatan
pada usia produktif
2. Rendahnya cakupan 5 5 4 100 II
pelayanan Hipertensi
3. Rendahnya cakupan 5 4 4 80 III
pelayanan orang dengan
gangguan jiwa berat

7. UPAYA SURVEILAN DAN IMUNISASI


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya cakupan 5 5 4 100 I
pelayanan imunisasi ibu hamil
TT2+
2. Rendahnya cakupan 5 4 4 80 II
Desa/Kelurahan Universal
Child Imunization (UCI)

B.UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PENGEMBANGAN

1.UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Cakupan lansia 5 5 4 100 I
yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
2. Rendahnya Cakupan 5 4 4 80 II
pembinaan usia lanjut umur ≥
60 tahun pada kelompok usia

16
lanjut

2.UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Cakupansekolah 5 5 4 100 I
(SD/MI sederajat ) yang
melaksanakan penjaringan
kesehatan kelas I

3.UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Kunjungan Rawat 5 5 4 100 II
Jalan Umum mendapat Askep
Individu
2. Rendahnya Cakupan keluarga 5 4 4 80 III
resiko tinggi mendapat Askep
keluarga
3. Rendahnya Cakupan Keluarga 5 5 5 125 I
Mandiri III dan IV pada semua
kasus
4. Rendahnya Cakupan Keluarga 4 4 4 64 IV
dengan TBC yang mencapai
(KM III dan IV) setelah minimal
4 kali kunjungan rumah

5 Rendahnya Cakupan Keluarga 4 4 3 48 V


Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga hipertensi yang
mendapat askep keluarga

17
6. Rendahnya Cakupan Keluarga 4 3 3 36 VI
Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang
mendapat askep keluarga
7. Rendahnya Cakupan Kelompok 3 3 3 27 VII
Resiko tinggi mendapat Askep
8. Rendahnya Cakupan 3 2 2 12 IX
masyarakat/Desa mendapat
Askep Komunitas
9. Rendahnya Persentase 3 3 2 18 VIII
kunjungan pasien ke Sentra
keperawatan aktif

4.UPAYA PROGRAM UKP ( RAWAT JALAN NON DPT


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Cakupan 5 5 5 125 I
kunjungan rawat jalan Gigi
2. Rendahnya Cakupan IGD 5 5 4 100 II
3. Rendahnya Cakupan ALOS 5 4 4 80 III
( Average Length of Stay =
Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
4. Rendahnya Cakupan BOR 4 4 4 64 IV
( Bed Occupancy Ratio =
Angka penggunaan tempat
tidur)

5.UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


USG TOTAL
RANKING
NO. MASALAH SCORE
U S G
1. Rendahnya Cakupan 5 5 4 100 I
pembinaan kesehatan gigi di
masyarakat

2. Rendahnya Cakupan 5 4 4 80 II
pemeriksaan kesehatan Gigi

18
dan mulut siswa SD
3. Rendahnya Cakupan 4 4 4 64 III
penanganan siswa SD yang
membutuhkan perawatan
kesehatan Gigi

1. URUTAN PRIORITAS MASALAH


a. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) ESSENSIAL
1. UPAYA KIA DAN KB
I. Rendahnya cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
II. Rendahnya cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
III. Rendahnya cakupan pelayanan Anak Balita
2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
I. Rendahnya cakupan persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
mendapat Makanan Tambahan
II. Rendahnya cakupan persentase Bayi Baru Lahir mendapatkan Inisiasi
menyusu Dini (IMD)
III. Rendahnya cakupan persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI
Eksklusif
IV. Rendahnya cakupan persentase Balita Naik timbangan
V. Rendahnya cakupan persentase remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun
mendapatkan TTD
3. UPAYA PROMKES
I. Rendahnya cakupan Pengkajian PHBS Rumah Tangga
II. Rendahnya cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan
rumah
III. Rendahnya cakupan penyuluhan PHBS di keluarga
IV. Rendahnya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung
Puskesmas
V. Rendahnya cakupan penyuluhan PHBS di tempat tempat umum
VI. Rendahnya cakupan penggalangan kemitraan
4. UPAYA KESLING
I. Rendahnya cakupan presentase penduduk terhadap akses air minum
yang berkualitas (memenuhi syarat)
II. Rendahnya cakupan presentase penduduk terhadap akses sanitasi yang
layak ( jamban Sehat)

19
III. Rendahnya cakupan jumlah desa yang melaksanakan STBM
IV. Rendahnya cakupan presentase inspeksi kesehatan lingkungan terhadap
sarana air bersih,pasar sehat,TFU dan TPM
5. UPAYA P2M
I. Rendahnya Cakupan deteksi dini hevatitis B pada ibu hamil
II. Rendahnya Cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
HIV
III. Rendahnya cakupan pelayanan Diare pada kasus semua umur
IV. Rendahnya Cakupan Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
V. Rendahnya CakupanAngka bebas jentik
VI. Rendahnya cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta
6. UPAYA PTM
I. Rendahnya cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia produktif
II. Rendahnya cakupan pelayanan hipertensi
III. Rendahnya cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
7. UPAYA SURVEILANS DAN IMUNISASI
I. Rendahnya cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
II. Rendahnya cakupan Desa/kerlurahan Universal Child Imunization) UCI
b. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
1. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
I. Rendahnya cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar
II. Rendahnya Cakupan pembinaan usia lanjut umur ≥ 60 tahun pada
kelompok usia lanjut
2. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
I. Rendahnya Cakupan sekolah SD/MI sederajat yang melaksanakan
penjaringan
Kesehatan kelas 1
3. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
I. Rendahnya Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus
II. Rendahnya Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
III. Rendahnya Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga
IV. Rendahnya Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan
IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
V. Rendahnya cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV) pada keluarga
hipertensi yang mendapatkan askep keluarga

20
VI. Rendahnya Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga
dengan ODGJ yang mendapat askep keluarga
VII. Rendahnya Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep
VIII. Rendahnya Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif
IX. Rendahnya cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas
4. UPAYA PROGRAM UKP (RAWAT JALAN NON DTP)
I. Rendahnya Cakupan kunjungan rawat jalan Gigi
II. Rendahnya cakupan IGD
III. Rendahnya Cakupan ALOS( Average Length of Stay = Rata-rata
lamanya pasien dirawat)
IV. Rendahnya Cakupan BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur
5. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
I. Rendahnya Cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat
II. Rendahnya cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa SD
III. Rendahnya cakupan penanganan siswa yang membutuhkan
perawatan kesehatan Gigi
1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisa prioritas masalah menggunakan metode USG, ditentukan
rumusan masalah di Puskesmas Klari sebagai berikut :
a. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. UPAYA KIA DAN KB
1) Masih rendahnya cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 38,70% dari target
100,00%
2) Masih rendahnya cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 66,90% dari target
100,00%
3) Masih rendahnya Cakupan Pelayanan Anak Balita di puskesmas Klari
tahun 2019 dengan cakupan 54,20% dari target 100,00%

2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1) Masih rendahnya cakupan persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
(KEK) mendapat Makanan Tambahan di puskesmas Klari tahun 2019
dengan cakupan 1,90% dari target 90,00%

21
2) Masih rendahnya cakupan persentase Bayi baru lahir mendapatkan IMD
di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 37,00% dari target
50,00%
3) Masih rendahnya cakupan persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI
Eksklusif di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 40,3% dari
target 75,00%
4) Masih rendahnya cakupan persentase Balitanaik timbangan di puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 67,00% dari target 85,00%
5) Masih rendahnya cakupan persentase remaja putri di sekolah usia 12-18
tahun mendapatkan TTD di puskesmas Klari tahun 2019 dengan
cakupan27,52% dari target 100,00%

3. UPAYA PROMKES
1) Masih rendahnya cakupan pengkajian PHBS tatanan Rumah Tangga di
Puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 48,46% dari target 70,00%
2) Masih rendahnya cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui
kunjungan rumah di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 6,20%
dari target 100,00%
3) Masih Rendahnya cakupan Penyuluhan PHBS di keluargadi puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 15,05% dari target 100,00%
4) Masih Rendahnya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam
gedung Puskesmas di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan
66,70% dari target 100,00%
5) Masih Rendahnya cakupan penyuluhan PHBS di tempat tempat Umun di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 66,70% dari target
100,00%
6) Masih rndahnya cakupan penggalangan kemitraan di puskesmas klari
tahun 2019 dengan cakupan 67,00% dari target 100,00%

4) UPAYA KESLING
1) Masih Rendahnya cakupan presentase penduduk terhadap akses air
minum yang berkualitas (memenuhi syarat)di puskesmas Klari tahun 2019
dengan cakupan 21,37% dari target 85,00%
2) Masih Rendahnya cakupan Persentase Penduduk terhadap akses
sanitasi yang layak (jamban sehat) di puskesmas Klari tahun 2019
dengan cakupan 11,76% dari target 75,00%

22
3) Masih Rendahnya jumlah desa yang melaksanakan STBM di puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 12,50% dari target 75,00%
4) Masih rendahnya cakupan presentase inspeksi kesehatan lingkungan
terhadap sarana air bersih,pasar sehatr,TFU,TPM di puskesmas klari
tahun 2019 dengan cakupan 26,22% dari target 75,00%

5) UPAYA P2M
1) Masih rendahnya cakupan deteksi dini hevatitis B pada ibu hamil di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,40 % dari target 100,00%
2) Masih rendahnya cakupan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi HIVdi puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 29,20% dari
target 100,00%
3) Masih rendahnya cakupan Pelayanan Diare pada Kasus semua umurdi
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 50,00% dari target
100,00%
4) Masih rendahnya cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan50,00% dari target 100,00%
5) Masih rendahnya cakupanAngka bebas jentik di puskesmas Klari tahun
2019 dengan cakupan66,70% dari target 100,00%
6) Masih rendahnya cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta di
Puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 60,00% dari target
100,00%

6) UPAYA PTM
1) Masih rendahnya cakupan skrining kesehatan pada usia produktif di
Puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 61,95% dari target
100,00%
2) Masih rendahnya cakupan pelayanan hipertensidi puskesmas Klari tahun
2019 dengan cakupan 1,85% dari target 34,5%
3) Masih rendahnya cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 9,56% dari target
100,00%

7) UPAYA SURVEILENS DAN IMUNISASI


1) Masih rendahnya cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+di
Puskesmas klari tahun 2019 dengan cakupan 49,10% dari target 85,00%

23
2) Masih rendahnya cakupan Desa/Kelurahan UCIdi puskesmas Klari
tahun 2019 dengan cakupan 12,5% dari target 100,00%

b. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT’
1) Masih rendahnya cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 48,72% dari
target 75,00%
2) Masih rendahnya Cakupan pembinaan usia lanjut umur ≥ 60 tahun pada
kelompok usia lanjut di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan
48,72% dari target 75,00%

2. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


1) Masih rendahnya cakupan sekolah SD/MI sederajat yang melaksanakan
penjaringan kelas 1di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 73,00%
dari target 100,00%

3. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


1) Masih rendahnya Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 61,00% dari target 80,00%
2) Masih rendahnya Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep
Individudi puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 65,00% dari target
80,00%
3) Masih rendahnya Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga
di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 65,00% dari target 80,00%
4) Masih rendahnya Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III
dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah di puskesmas Klari tahun
2019 dengan cakupan 12,2% dari target 80,00%
5) Masih rendahnya Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep keluarga di puskesmas
Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,00% dari target 0,00%
6) Masih rendahnya cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV) pada keluarga
hipertensi yang mendapatkan askep keluarga di nPuskesmas klari tahun
2019 dengan cakupan 16,1% dari target 80,00%
7) Masih rendahnya Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 8,3% dari target 80,00%

24
8) Masih rendahnya cakupan Persentase kunjungan pasien ke Sentra
keperawatan aktifdi puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,00%
dari target 80,00%
9) Masih rendahnya cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 0,00% dari target 80,00%

4. UPAYA PROGRAM UKP (RAWAT JALAN NON DTP)


1) Masih rendahnya Cakupan kunjungan rawat Gigi di puskesmas Klari
tahun 2019 dengan cakupan 41,6% dari target 100,00%
2) Masih rendahnya Cakupan IGD di puskesmas Klari tahun 2019 dengan
cakupan 40,4% dari target 100,00%
3) Masih rendahnya cakupan ALOS( Average Length of Stay = Rata-rata
lamanya pasien dirawat) di puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan
5,8% dari target 100,00%
4) Masih rendahnya cakupan BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur) di puskesmas Klari tahun 2019 dengan
cakupan 38,5% dari target 100,00%

5. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


1) Masih rendahnya Cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat di
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 19,00% dari target
100,00%
2) Masih rendahnya Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulutdi
puskesmas Klari tahun 2019 dengan cakupan 67,00% dari target
100,00%
3) Masih rendahnya cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan
perawatan kesehatan Gigi di puskesmas Klari tahun 2019 dengan
cakupan 38,5% dari target 100%

II. ANALISA PENYEBAB MASALAH


Dari rumusan masalah yang ada di Puskesmas Klari, dilakukan analisis penyebab
masalah menggunakan metode tulang ikan (fish bone). Masing-masing masalah
dicari akar penyebabnya dari empat aspek yaitu Man (Manusia), Process (Proses),
Material (Sarana) dan Environment (Lingkungan), sebagai berikut

25
26
Gambar 1
Diagram Fishbone
Upaya KIA dan KB

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerjasama Kurangnya


lintas program dan pemahaman dari
lintas sektoral masyarakat tentang
Masih minimnya dana Kurangnya komplikasi kebidanan
pemahaman bidan
tentang Definisi
Operasional
Masih rendahnya
Cakupan Komplikasi
Kebidanan yang
ditangani. di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 38,7% dari
target 100,00%

Sarana pemeriksaan Kurang optimalnya


masih minim pendataan, pencatatan
Data dasar sering tidak dan pelaporan
mutakhir

Bahan Alat Metoda

27
Gambar 2
Diagram Fishbone
Upaya KIA dan KB

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerjasama Kurangnya


lintas program dan pemahaman dari
lintas sektoral masyarakat tentang
komplikasi neonatal

Masih minimnya dana Kurangnya


pemahaman bidan
tentang Definisi
Operasional
Masih rendahnya
Cakupan Neonatus
dengan Komplikasi
yang ditangani.di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 66,90% dari
target 100,00%

Sarana pemeriksaan Kurang optimalnya


masih minim pendataan, pencatatan
Data dasar sering tidak dan pelaporan
mutakhir Gambar 3
Diagram Fishbone

Bahan Alat Metoda


28
Upaya KIA dan KB

biaya manusia

Kurangnya kerjasama
lintas program dan
lintas sektoral

Masih minimnya dana Kurangnya kesadaran


masyarakat untuk
datang membawa
balita
Masih rendahnya Cakupan
Pelayanan Anak Balitadi
puskesmas klari tahun 2019
dengan cakupan 54,20%
dari target 100,00 %

Sarana pemeriksaan Kurang optimalnya


masih minim pendataan, pencatatan
Gambar 4
Data dasar sering tidak dan pelaporan
mutakhir Diagram Fishbone
Upaya Gizi

Bahan Alat Metoda


29
Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerjasama Kurangnya penyuluhan


lintas program Kurangnya kesadaran dan skrining Bumil dari
masyarakat tenang Gizi petugas
bumil

Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan presentase ibu
hamil KEK
mendapatkan makanan
Sarana pemeriksaan
tambahan 2019 dengan
masih minim
cakupan 68% dari
target 100%.

Kurang5optimalnya
Gambar
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
Diagramdan
Fishbone
pelaporan
Upaya Gizi

LingkunganBahan Dana Alat Manusia Metoda

30
Kurangnya kerjasama Kurangnya penyuluhan
lintas program Kurangnya kesadaran dan penkes tentang IMD
masyarakat tentang dari petugas
pentingnya IMD

Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan presentase BBL
mendapatkan IMD
2019 dengan cakupan
37,00% dari target
50,00%.

Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan
Gambar 6
Diagram Fishbone
Upaya Gizi

Bahan Alat Metoda

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerjasama Kurangnya penyuluhan


lintas program dan penkes tentang Asi
ekslusif dari petugas
31
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
memberikan ASI
Eksklusif pada bayinya

Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan ASI Eksklusif
di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 40,3% dari
target 75,00%.

Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan
Gambar 7
Diagram Fishbone
Upaya Gizi
Bahan Alat Metoda

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerjasama Kurangnya penyuluhan


lintas program Kurangnya kesadaran dari petugas tentang Gizi
masyarakat untuk seimbang
memberikan asupan Giji
yang baik untuk Balita
32
Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan prsentase balita
naik timbangan di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 67,00% dari
target 85,00%.

Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan

Bahan Alat Metoda

Gambar 8
Diagram Fishbone
Upaya Gizi

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerjasama Kurangnya peran petugas


lintas program Kurangnya kesadaran dalam pelaksanaan
remantri tentang pemberian TTD remantri
pentingnya TTD

33
Minimnya dana
Kurangnya dukungan
lintas sektoral Masih rendahnya
cakupan presentase
remaja putri di sekolah
usia 12-18 tahun
mendapatkan TTD di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 27,52% dari
target 100,00%.

Kurang optimalnya
Data dasar sering tidak
pendataan pencatatan,
mutakhir
dan pelaporan

Bahan Alat Metoda

Gambar 9
Diagram Fishbone
Upaya Promkes

Lingkungan Biaya Manusia

Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama beberapa program
lintas program

34
Realisasi dana sering Mitra petugas
terlambat kesehatan belum
semua paham tentang Masih rendahnya Cakupan
Kurangnya kerjasama DO PHBS Rumah pengkajian PHBS Rumah
lintas sektoral Tangga Tangga di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 48,46%dari target
Gambar 10 70,00%

Diagram Fishbone
Jadwal kunjungan
Upaya Promkes
kurang efektif
Akomodasi /
Sarana dan prasarana
kendaraan
masih kurang
petugas/sarana kurang
Lingkungan penunjang Biaya Manusia
Metode puldat kurang
optim

Kurangnya kerjasama
lintas program Bahan Alat Metoda

35
Minimnya dukungan Petugas merangkap
dana beberapa program

Masih rendahnya Cakupan


Kurangnya dukungan pemberdayaan
lintas sektoral individu/keluarga melalui
kunjungan rumah di
Gambar 11 puskesmas klari tahun 2019
dengan cakupan 6,20%
Diagram Fishbone dari target 100,00%
Instrumen sarana Jadwal kunjungan
Upaya Promkes
kunjungan belum kurang efektif
optimal Minimnya sarana
prasarana penunjang

Lingkungan Dana Manusia


Pencatatan dan
pelaporan belum
optimal

Kurangnya kerjasama
lintas program Bahan Alat Metoda

36
Minimnya dukungan Petugas memegang
dana beberapa program
Masih.rendahnya Cakupan
penyuluhan PHBS di
Kurangnya dukungan
lintas sektoral keluarga di puskesmas klari
tahun 2019 dengan cakupan
15,05% dari target
100,00%
Gambar 12
Materi/bahan Jadwal kurang optimal
Diagram Fishbone
penyuluhan kurang
inovatif Minimnya sarana
Upaya Promkes
prasarana penunjang

Pencatatan dan
pelaporan data belum
optimal
Lingkungan
biaya Manusia
Bahan Alat Metoda

Kurangnya kerjasama
lintas program

37
Minimnya dukungan Petuga memegang
dana beberapa program
Masih.rendahnya Cakupan
Penyuluhan kelompok oleh
petugas di dalam gedung
Puskesmas di puskesmas
klari tahun 2019 dengan
cakupan 66,70% dari target
100%

(
Petugas yang perlu di Jadwal kurang efektif
mapping dengan baik 4
Minimnya sarana
prasarana penunjang

Gambar 13
Pencatatan dan
Diagram Fishbone
pelaporan belum
optimal
Upaya Promkes

Bahan Alat Metoda

Lingkungan
biaya Manusia

Masih.rendahnya Cakupan
Kurangnya kerjasama penyuluhan PHBS di
lintas program Minimnya dukungan Petugas merangkap
tempat tempat umum di
dana beberapa program
puskesmas klari tahun
2019 dengan cakupan
66,70% dari target 100%
Kurangnya dukungan
lintas sektoral
38 (
4
1,
Gambar 14
Diagram Fishbone
Upaya Promkes

Lingkungan
biaya Manusia

Kurangnya kerjasama Masih.rendahnya Cakupan


lintas program Minimnya dukungan Pemahaman penggalangan kemitraan di
dana masyarakat dan puskesmas klari tahun 2019
petugas tentang dengan cakupan 67,00%
kemitraan masih dari target 100,00%
Kurangnya dukungan kurang Kurangnya
penggerakan dari
lintas sektoral (
pemegang program dan
39 pemangku jabatan 4
1,
Gambar 15
Diagram Fishbone
Upaya Kesling

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya Cakupan


presentase penduduk
Pendanaan masih terhadap akses air minum
Kurangnya dukungan Petugas bukan
minim yang berkualitas
lintas program dan Sanitarian
(memenuhi syarat) di
lintas sektoral
puskesmas klari tahun
2019 dengan cakupan
21,37% dari target 85.00%
40
Gambar 16
Diagram Fishbone
Upaya Kesling

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya dukungan Pendanaan masih Petugas bukan


lintas program dan minim Sanitarian
lintas sektoral
41
Masih rendahnya
Cakupan presentase
penduduk terhadap
akses sanitasi yg layak
(jamban sehat) di
puskesmas klari
tahun 2019dengan
cakupan 11,75% dari
target 75.00%

Gambar 17
Diagram Fishbone
Upaya Kesling

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan jumlah Desa
yang melaksanakan
STBM di puskesmas
Kurangnya dukungan Pendanaan masih Petugas bukan klari tahun 2018
lintas program dan minim Sanitarian dengan cakupan
lintas sektoral 12,50% dari target
75.00%
42
Gambar 18
Diagram Fishbone
Upaya Kesling

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan presentase
inspeksi kesling
terhadap sarana air
bersih,pasar
Pendanaan masih sehat,TFU,TPM di
Kurangnya dukungan Petugas bukan
lintas program dan minim Sanitarian puskesmas klari
lintas sektoral tahun 2019 dengan
cakupan 26,22% dari
43 target 75.00%
Gambar 19
Diagram Fishbone
Upaya P2M

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas merangkap
beberap program Masih.rendahnya Cakupan
deteksi dini havatitis B
pada Ibu Hamildi
Kurangnya kerja sama puskesmas klari tahun
lintas sektoral 2018 dengan cakupan
44 0,40% dari target
100,00%
Gambar 20
Diagram Fishbone
Upaya P2M

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama Masih.rendahnya


lintas program Minimnya dana Cakupan.Pelayanan
Petugas merangkap
kesehatan orang dengan
beberapa program
resiko terinfeksi HIV di
puskesmas klari tahun
2019 dengan cakupan
Kurangnya kerja sama 29,20% dari target
lintas sektoral
45 100,00%
Gambar 21
Diagram Fishbone
Upaya P2M

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas merangkap Masih.rendahnya
beberapa program Cakupan.Pelayanan Diare
pada kasus semua umurdi
puskesmas klari tahun
Kurangnya kerja sama 2019 dengan cakupan
lintas sektoral
46 50,00% dari target
100,00%
Gambar 22
Diagram Fishbone
Upaya P2M

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas merangkap
beberapa program Masih.rendahnya Cakupan
layanan Rehidrasioral
aktif (LROA) di
Kurangnya kerja sama puskesmas klari tahun
lintas sektoral 2019 dengan cakupan
47 50,00% dari target
100,00%
Gambar 23
Diagram Fishbone
Upaya P2M

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas memegang
beberapa program Masih.rendahnya
Cakupan. Angka bebas
jentik di puskesmas
Kurangnya kerja sama klari tahun 2019
lintas sektoral dengan cakupan
48 66,70% dari target
100,00%
Gambar 24
Diagram Fishbone
Upaya P2M

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas merangkap bebera
program Masih.rendahnya
Cakupan. Pemeriksaan
kontak pada penderita
kusta.di puskesmas klari
Kurangnya kerja sama
tahun 2019 dengan
lintas sektoral
49 cakupan 60,00% dari
target 100,00%
Gambar 25
Diagram Fishbone
Upaya PTM

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas merangkap
beberapa program Masih.rendahnya
Cakupan.pelayanan
skrining kesehatan pada
usia produktifdi
puskesmas klari tahun
Kurangnya kerja sama
lintas sektoral
50 2019 dengan cakupan
61,95% dari target
100,00%
Gambar 26
Diagram Fishbone
Upaya PTM

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Kurangnya pemahaman
petugas tentang definisi
operasional
Masih.rendahnya
Kurangnya kerja sama Cakupan. Pelayanan
lintas sektoral hipertensi di puskesmas
klari tahun 2019
dengan cakupan 1,85%
51 dari target 95,00%
Gambar 27
Diagram Fishbone
Upaya PTM

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas memegang
program lain

Masih.rendahnya
Kurangnya kerja sama Cakupan. Pelayanan orang
lintas sektoral dengan gangguan jiwa
beratdi puskesmas klari
tahun 2019 dengan
52 cakupan 9,56% dari
target 100,00%
Gambar 28
Diagram Fishbone
Upaya Surveilan dan imunisasi

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Kurangnya pemahaman
petugas tentang definisi
operasional
Masih.rendahnya
Kurangnya kerja sama Cakupan.Pelayanan
lintas sektoral Imunisasi Ibu Hamil
TT2+.di puskesmas
klari tahun 2019
Sweeping kurang
53 maksimal dengan cakupan
49,10% dari target
85,00%
Gambar 29
Diagram Fishbone
Upaya Surveilan dan imunisasi

Lingkungan Dana Manusia

Kurangnya kerja sama


Minimnya dana
lintas program Petugas memegang
program lain

Masih.rendahnya
Kurangnya kerja sama
Cakupan. Desa/Kelurahan
lintas sektoral
UCI di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan 12,5% dari
54 target 100,00%
Gambar 3
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan lansia yang
Masyarakat kurang
Minimnya dana Petugas memegang mendapatkan skrining
paham tentang Lansia
beberapa program kesehatan sesuai strandar di

Kurangnya kerjasama puskesmas klari tahun 2019


lintas program dan dengan cakupan 48,72%dari
lintas sektoral
target 75,00%

55
Gambar 31
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

Lingkungan Dana Manusia


Masih rendahnya
Cakupan pembinaan usia
lanjut umur > 60 th pada
kelompok usia lanjut di
Masyarakat kurang
Minimnya dana Pertugas memegang puskesmas klari tahun 2019
memahami tentang
beberapa program dengan cakupan
lansia
Kurangnya kerjasama 48,72%dari target 75,00%
lintas program dan 56
lintas sektoral
Gambar 32
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

Masih rendahnya
Lingkungan Dana Manusia
Cakupan sekolah SD?MI
sederajat yang
melaksanakan
penjaringan kesehatan
kelas 1di puskesmas
Minimnya dana Petugas merangkap klari tahun
Kurangnya kerjasama program lain
2019dengan cakupan
lintas program dan
57 73,00 % dari target
lintas sektoral
100,00 %
Gambar 33
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Lingkungan Dana Manusia

58
Minimnya dana Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama program lain
lintas program dan Masih rendahnya
lintas sektoral Cakupan keluarga
mandiri III dan IV pada
semua kasus di
puskesmas klari
tahun 2019 dengan
cakupan
Meningkatkan 61,00 % dari target
pembinaan dan 80,00 %
Sarana dan prasarana Gambar 34 pelaksanaan kegiatan
kurang memadai
Diagram Fishbone
Data kurang mutahir
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Bahan Alat Metoda


Lingkungan Dana Manusia

59
Minimnya dana Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama program lain
lintas program dan Masih rendahnya
lintas sektoral Cakupan kunjungan
rawat jalan umum
mendapat askep
individu di puskesmas
klari tahun 2019
dengan cakupan
Meningkatkan 65,00 % dari target
pembinaan dan 80,00 %
Sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan
kurang memadai

Data kurang mutahir Gambar 35


Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT
Bahan Alat Metoda

Lingkungan Dana Manusia Masih rendahnya


Cakupan keluarga
resiko tinggi mendapat
askep keluarga di
Minimnya dana Petugas merangkap
puskesmas klari
Kurangnya kerjasama program lain
tahun 2019 dengan
lintas program dan
lintas sektoral cakupa 65,00% dari
target 80,00 %

60
Gambar 36
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Lingkungan Dana Manusia

61
Minimnya dana Petugas merangkap
Kurangnya kerjasama program lain
lintas program dan Masih rendahnya
lintas sektoral Cakupan keluarga dg
TBC yang mencapai
KM III dan IV setelah
minimal 4 kali
kunjungan rumah di
puskesmas klari
Meningkatkan tahun 2019dengan
pembinaan dan cakupan
Sarana dan prasarana pelaksanaan
Gambar 37 kegiatan 12,2 % dari target 80,00
kurang memadai
Diagram Fishbone %
Data kurang mutahir
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Masih rendahnya
Bahan Alat Metoda Cakupan keluarga
Lingkungan Dana Manusia mandiri KM III dan IV
pada keluarga
hipertensi yang
mendapatkan askep
keluarga di
puskesmas klari
Minimnya dana Petugas merangkap tahun 2019dengan
Kurangnya kerjasama program lain cakupan
lintas program dan 16,1% dari target 80,00
lintas sektoral 62 %
Gambar 38
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Masih rendahnya

Lingkungan Dana Manusia Cakupan keluarga


mandiri KM III dan IV
pada keluarga ODGJ
yang mendapatkan
askep keluarga di
puskesmas klari

Minimnya dana Petugas merangkap tahun 2019dengan

Kurangnya kerjasama program lain cakupan


lintas program dan 0% dari target 80,00 %
lintas sektoral
63
Gambar 39
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan kelompok
resiko tinggi mendapat
askep di puskesmas
klari tahun 2019
Minimnya dana Petugas merangkap
dengan cakupan
Kurangnya kerjasama program lain
8,3 % dari target 80,00
lintas program dan
%
lintas sektoral 64
Gambar 40
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan presentase
kunjungan pasien ke
sentra keperawatan
aktif di puskesmas
Minimnya dana Petugas merangkap
program lain klari tahun 2019
Kurangnya kerjasama
lintas program dan dengan cakupan
lintas sektoral 0 % dari target 80,00 %

65
Gambar 41
Diagram Fishbone
UPAYA PERAWATAN KES. MASYARAKAT

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan
masyarakat/Desa
mendapat askep
Minimnya dana Petugas merangkap komunitas di
Kurangnya kerjasama program lain puskesmas klari
lintas program dan tahun 2019 dengan
lintas sektoral
cakupan
66 0 % dari target 80,00 %
Gambar 42
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP

Lingkungan Dana Manusia

Posisi ruangan kurang


strategis Masih rendahnya cakupan

Minimnya dana Petugas merangkap kunjungan rawat jalan Gigi


program lain di puskesmas klari
tahun 2019 dengan
Kurangnya kerjasama
lintas program dan cakupan 41,6% dari
sektoral target 100,00%

67
Gambar 43
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP

Lingkungan Dana Manusia


Masih rendahnya cakupan
IGDdi puskesmas klari
tahun 2019 dengan
Posisi kurang strategis
cakupan 44,4% dari
target 100,00%
Minimnya dana 5 S dari petugas

Kurangnya kerjasama 68
lintas program dan
sektoral
Gambar 44
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya cakupan


Posisi kurang strategis ALOSdi puskesmas klari
tahun 2019 dengan
Minimnya dana 5 S dari petugas cakupan
5,8% dari target 100,00%
Kurangnya kerjasama
lintas program dan
sektoral 69
Gambar 45
Diagram Fishbone
UPAYA PROGRAM UKP

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya cakupan


BORdi puskesmas klari
Posisi kurang strategis
tahun 2019 dengan
cakupan
Minimnya dana 5 S dari petugas
38,5% dari target 100,00%

Kurangnya kerjasama
lintas program dan 70
sektoral
Gambar 46
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN GIG DAN MULUT

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan pembinaan
kesehatan Gigi mulut di
masayarakatdi
Minimnya dana Petugas merangkap
program lain puskesmas klari tahun
Kurangnya kerjasama
lintas program dan 2019 dengan cakupan
lintas sektoral 19,00% dari target 100,00
%
71
Gambar 47
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Lingkungan Dana Manusia

Masih rendahnya
Cakupan pemeriksaan
Minimnya dana Petugas merangkap kesehatan Gigi dan mulut

Kurangnya kerjasama program lain siswa SDdi puskesmas


lintas program dan klari tahun 2019 dengan
lintas sektoral
67,00% dari target
100,00 %
72
Gambar 48
Diagram Fishbone
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Lingkungan Dana Manusia


Masih rendahnya
Cakupan penanganan
siswa SD yang
membutuhkan perawatan

Minimnya dana Petugas merangkap kesehatan Gigi

Kurangnya kerjasama program lain di puskesmas klari tahun


lintas program dan 2019 dengan cakupan
lintas sektoral 38,5% dari target 100,00 %

73
74
III. KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
Dari Diagram Fishbone didapatkan penyebab masalah sebagai berikut :
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB
I.UPAYA KIA DAN KB
1). Masih rendahnya Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
(38,70% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya pemahaman bidan tentang Definisi Operasional
b. Kurangnya pemahaman dari masyarakat tentang komplikasi
kebidanan
c. Masih minimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak mutakhir
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan

2) Masih rendahnya Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani


.(66,90% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya pemahaman bidan tentang Devinisi oprasional
b. Kurangnya pemahaman dari masyarakat tentang komplikasi Neonatal
c. Masih minimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak mutakhir
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

3) Masih rendahnya Cakupan Pelayanan Anak Balita


(54,20% dari target 100,00 %)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk datang membawa anaknya
ke posyandu
b. Masih minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral
d. Data dasar sering tidak mutakhir
e. Sarana pemeriksaan masih minim
f. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

75
2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1) Masih rendahnya Cakupan presentase ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan
(68,00% dari target 100,00 %)
Penyebab masalah :

a. Kurangnya penyuluhan dan skrining Bumil dari petugas


b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang KADARZI
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak mutakhir
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

2). Masih rendahnya cakupan presentase BBL mendapat IMD


( 37,00% dari target 50,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya IMD
b. Kurangnya penyuluhan dan Penkes tentang IMD dari petugas
c. MInimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program
e. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
f. Data dasar sering tidak mutakhir
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

3).Masih rendahnya Cakupan ASI Eksklusif


(40,3% dari target 75,00 %)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan ASI Eksklusif
pada bayinya
b. Kurangnya penyuluhan dan penkes tentang Asi ekslusif dari petugas
c. Minimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program
e. Kurangnya kerjasama lintas sektoral

76
f. Data dasar sering tidak mutakhir
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

4). Masih rendahnya cakupan presentase Balita naik timbangan


( 67,00% dari target 85,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asupan Gizi
yang baik untuk Balita
b. Kurangnya penyuluhan dari petugas tentang Gizi seimbang
c. Minimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program
e.Kurangnya kerjasama lintas sektoral
f. Data dasar sering tidak mutakhir
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

5). Masih rendahnya cakupan presentase remaja putri di sekolah usia


12-18 tahun mendapatkan TTD
(27,52% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya peran petugads dalam pelaksanaan pemberian TTd pada
Remantri
b. Kurangnya kesadaran Remantri tentang manfaat TTD
c. MInimnya dana
d. Kurangnya kerjasama lintas program
e. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
f. Data dasar sering tidak mutakhir
g. Kurang optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

3. UPAYA PROMKES
1) Masih rendahnya Cakupan pengkajian PHBS Rumah Tangga
(48,46% dari target 70,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Mitra petugas kesehatan belum semua paham tentang DO PHBS
Rumah tangga
c. Realisasi dana sering terlambat
d. Kurangnya kerjasama lintas program

77
e. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
f. Sarana dan prasarana masih kurang
g. Akomodasi/kendaraan petugas/sarana kurang penunjang
h. Jadwal kunjungan kurang efektif
i. Metoda PULDAT kurang optimal

2) Masih rendahnya Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui


kunjungan rumah
(6,20% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Minimnya dukungan dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya dukungan lintas sektoral
e. Instrumen sarana kunjungan belum optimal
f. Minimnya sarana prasarana penunjang
g. Jadwal kunjungan kurang efektif
h. Pencatatan dan pelaporan belum optimal

3) Masih rendahnya Cakupan Penyuluhan PHBS di keluarga


(15,05 dari target 100,00 %) Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. minimnya dukungan dana
c. kurang nya kerjasama lintas program
d. kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Materi atau bahan penyuluhan kurang inovatif
f. Minimnya sarana dan prasarana penunjang
g. Jadwal kurang optimal
h. Pencatatan dan pelaporan belum optimal

4) Masih rendahnya Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam


gedung Puskesmas
(66,70 % dari target 100,00 %)
Penyebab masalah :
a. Petugas memegang beberapa program

78
b. minimnya dukungan dana
c. kurangnya kerjasama lintas program
d. petugas yang perlu di mapping dengan baik
e. Minimnya sarana prasarana penunjang
f. Jadwal kurang epektif
g. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal

5) Masih rendahnya Cakupan penyuluhan PHBS di tempat tempat umum


(66,70% dari target 100,00 %)
Penyebab masalah :

a. Petugas merangkap beberapa program


b. minimnya dukungan dana
c. kurangnya kerjasama lintas program
d. kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Materi atau bahan penyuluhan kurang inovatif
f. Minimnya sarana prasarana penunjang
h. Jadwal penyuluhan kurang epektif
i. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal

6) Masih rendahnya Cakupan penggalangan kemitraan


(67,00 % dari target 100,00 %)
Penyebab masalah :

a. Pemahaman masyarakat dan petugas tentang kemitraan masih


kurang
b. minimnya dukungan dana
c. kurangnya kerjasama lintas program
d. kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. perlu peningkatan koordinasi
f. Minimnya sarana prasarana penunjang
g. Kurangnya penggerakan dari petugas dan pemangku jabatan
h. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal

4. UPAYA KESLING
1) Masih rendahnya Cakupan Presentase penduduk akses air minum yang
berkualitas ( memenuhi syarat)

(21,37% dari target 85,00%)


Penyebab masalah :

79
a. Petugas bukan Sanitarian
b. Pendanaan masih minim
c. Kurangnya dukungan lintas program dan sektoral
d. Data dasar sering tidak mutakhir
e. Tidak tersedia sarana transportasi khusus kesling untuk ke lapangan
f. Jadwal ke lapangan kurang optimal

2) Masih rendahnya Cakupan Presentase penduduk akses air minum yang


berkualitas (jamban sehat)
( 11,76% dari target 75,00 %)
Penyebab masalah :
a. Petugas bukan Sanitarian
b. ?Pendanaan masih minim
c. Kurangnya dukungan lintas program dan lintas sektoral
d. Data dasar sering tidak mutakhir
e. Tidak tersedia sarana transportasi khusus kesling untuk kelapangan
f. Jadwal ke lapangan kurang optimal

3) Masih rendahnya Cakupan Desa yang melaksanakan STBM

(12,50% dari target 75.00%)


Penyebab masalah :
a. Petugas bukan Sanitarian
b. Pendanaan masih minim
c. Kurangnya dukungan lintas program
d. Data dasar sering tidak mutakhir
e. Tidak tersedia sarana transportasi khusus kesling untuk ke lapangan
f. Jadwal ke lapangan kurang optimal

4) Masih rendahnya Cakupan presentase inspeksi kesehatan lingkungan


terhadap sarana air bersih,pasar sehat,TFU,TPM
(26,22% dari target 75,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas bukan Sanitarian
b. Pendanaan masih minim
c. Kurangnya dukungan lintas program dan lintas sektoral
d. Data dasar sering tidak mutakhir
e. Tidak tersedia sarana transportasi khusus kesling untuk ke lapangan

80
f. Jadwal ke lapangan kurang optimal

5. UPAYA P2M
1). Masih rendahnya Cakupan deteksi dini Hevatitis B pada ibu hamil
(0,40% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Minimnyadana
c. Kurangnya kerja sama lintas program
d. Kurangnya kerja sama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak dimutakhirkan
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Sweeping kurang maksimal
h. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal

2). Masih rendahnya Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan resiko


terinfeksi HIV
(29,20% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap dengan program lain
b. Kurangnya pemahaman petugas tentang definisi oprasional
c. Minimnya dana
d. Kurangnya kerja sama lintas program
e. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
f. Data dasar sering tidak di mutakhirkan
g. Sarana pemeriksaan masih minim
h. Sweeping masih kurang
i. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan

3).Masih rendahnya Cakupan pelayanan Diare pada kasus semua umur


(50,00% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap dengan program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak di mutakhirkan

81
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan

4). Masih rendahnya Cakupan layanan rehidrasi oral aktif (LROA)


(50,00% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak di mutakhirkan
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan

5). Masih rendahnya Cakupan Angka bebas jentik


(66,70% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap dengan program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak di mutakhirkan
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Sweeping kurang maksimal
h. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan

6) Masih rendahnya Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta


(60,00% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap dengan program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data dasar sering tidak di mutakhirkan
f. Sarana pemeriksaan masih minim
g. Sweeping kurang maksimal
h. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan

82
6. UPAYA PTM
1). Masih rendahnya Cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia produktif
(61,95% dari target pada pasien 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Perawat merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data sering tidak mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal

2). Masih rendahnya Cakupan pelayanan hipertensi


(1,85 % dari target 34,5%)
Penyebab masalah :
a. Masyarakat dan petugas kurang paham tentang Definisi
operasioanal
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
d. Kurangnya kerjasama lintas program
e. Data sering tidak mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal

3). Masih rendahnya Cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
(9,56% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas memegang program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data kurang mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Pencatatan dan pelaporan kurang noptimal

7. UPAYA SURVEILAN DAN IMUNISASI

83
1). Masih rendahnya Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+(49,10% dari
target pada pasien 85,00%)
Penyebab masalah :
a. Kurangnya pemahaman petugas tentang depinisi oprasional
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas program
d. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
e. Data sering tidak mutahir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Sweeping kurang optimal
h. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal

2). Masih rendahnya Cakupan Desa/kelurahan UCI


(12,5 % dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas memegang beberapa program
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerjasama lintas sektoral
d. Kurangnya kerjasama lintas program
e. Data dasar sering tidak mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Pencatatan dan pelaporan kurang optimal

B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1). Masih rendahnya cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar
(48,72% dari target 75,00%)
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Masyarakat kurang paham tentang pelayanan lansia
c. Minimnya dana
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
e. Data kurang dimutakhirkan
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Jadwal pelayanan posbindu belum optimal

84
2). Masih rendahnya Cakupan pembinaan usia lanjut umur > 60 tahun pada
kelompok usia lanjut
(48,72% dari target 75,00%)
a. Petugas merangkap beberapa program
b. Masyarakat kurang paham tentang pelayanan lansia
c. Minimnya dana
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
e. Data kurang dimutakhirkan
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Jadwal pelayanan posbindu belum optimal

2. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH


1) Masih rendahnya Cakupan sekolah SAD/MI sederajat yang
melakasanakan penjaringan kelas 1
(73,00% dari target 100,00%)
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Jadwal pelayanan kurang optimal

3. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


1) Masih rendahnya Cakupan tingkat keluarga mandiri III dan IV pada
semua kasus
(61% dari target 80,00%)
a. Petugas merangkap program lain
g. Minimnya dana
h. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
i. Data kurang mutakhir
j. Sarana dan prasarana kurang memadai
k. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

2) Masih rendahnya Cakupan kunjungan rawat jalan umum mendapatkan


askep individu
(65% dari target 80,00%)
a. Petugas merangkap program lain

85
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaandan pelaksanaan kegiatan

3) Masih rendahnya Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat askep keluarga


(65% dari target 80,00%)
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

4). Masih rendahnya Cakupan keluarga dengan TBC yang mencapai ( KM


III dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
(12,2% dari target 80,00%)
a. Petugas memegang beberapa program
b. Minimnya dukungan dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

5). Masih rendahnya Cakupan keluarga mandiri ( KM III dan IV) pada
keluarga hipertensi yang mendapatkan askep keluarga
(16,1% dari target 80,00%)
a. Petugas memegang beberapa program
b. Minimnya dukungan dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

86
6). Masih rendahnya Cakupan keluarga mandiri ( KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang mendapatkan askep keluarga
( 0% dari target 80,00%)
a. Petugas memegang beberapa program
b. Minimnya dukungan dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

7). Masih rendahnya Cakupan kelompok resiko tinggi mendapat askep


(8,3% dari target 80,00%)
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

8). Masih rendahnya Cakupan presentase kunjungan pasen ke


sentra keperawatan aktif
(0% dari target 80,00%)
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

9). Masih rendahnya Cakupan Masyarakat/Desa mendapat askep


komunitas
(0% dari target 80,00%)
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai

87
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

4. UPAYA PROGRAM UKP


1). Masih rendahnya Cakupan kunjungan rawat jalan Gigi (41,6% dari
target100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Posisi ruangan kurang strategis
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
e. Data kurang mutakhir
f. Sarana dan prasarana kurang memadai
g. Ada beberapa tindakan yang tidak dapat dilakukan karena
keterbatasan sarana dan prasarana dan keterbatasan SOP

2). Masih rendahnya Cakupan IGD(40,4% dari target 100,00%)


Penyebab masalah :
a. 5S dari petugas masih kurang
b. Minimnya dana
c. Posisi kurang strategis
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
e. Datakurang mutakhir
f. Sarana dan prasaran kurang memadai
g. Pengaturan jadwal dan peningkatan promosi kurang optimal

3). Masih rendahnya Cakupan ALOS


(5,8% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. 5S dari petugas masih kurang
b. Minimnya dana
c. Posisi kurang strategis
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
e. Data kurang mutakhir
f. Sarana dan prasaran kurang memadai
g. Pengaturan jadwal dan peningkatan promosi kurang optimal

4). Masih rendahnya Cakupan BOR

88
(38,5% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. 5S dari petugas masih kurang
b. Minimnya dana
c. Posisi kurang strategis
d. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
e. Data kurang mutakhir
f. Sarana dan prasaran kurang memadai
g. Pengaturan jadwal dan peningkatan promosi kurang optimal

5. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


1) Masih rendahnya Cakupan pembinaan kesehatan Gigi di masyarakat
( 19% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral
b. Data kurang mutakhir
c. Sarana dan prasarana kurang memadai
d. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

2) Masih rendahnya Cakupan pemeriksaan kesehatan Gigi dan mulut siswa SD


( 67% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

3) Masih rendahnya Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan


perawatan kesehatan Gigi
( 38,5% dari target 100,00%)
Penyebab masalah :
a. Petugas merangkap program lain
b. Minimnya dana

89
c. Kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sectoral
d. Data kurang mutakhir
e. Sarana dan prasarana kurang memadai
f. Meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

90
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB

1. UPAYA KIA dan KB

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH
Masih rendahnya Cakupan Kurangnya pemahaman Peningkatan pembinaan
bidan tentang Definisi bidan
Komplikasi Kebidanan yang
Operasional
ditangani(38,70% dari target
Kurangnya pemahaman dari
100,00%) Peningkatan penyluhan
masyarakat tentang
kepada masyarakat
komplikasi kebidanan

Masih minimnya dana Pemegang program


melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
Meningkatkan kerja sama
lintas program
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan Lokbul dan
Lokmin
program dan lintas sektoral

Data dasar sering tidak Melakukan pendataan


mutakhir

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim

Kurang optimalnya Pembinaan


pencatatan dan pelaporan

Masih rendahnya Cakupan Kurangnya pemahaman Pembinaan bidan


Neonatus dengan
bidan tentang Devinisi
Komplikasi yang ditangani.
(66,90% dari target oprasional
100,00%)

Kurangnya pemahaman dari Peningkatan penyuluhan


kepada masyarakat
masyarakat tentang
komplikasi Neonatal

Masih minimnya dana Pemegang program


melakukan perencanaan

91
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan Lokbul dan
Lokmin
program dan lintas sektoral

Data dasar sering tidak Melakukan pendataan


mutakhir

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim
Kurang optimalnya Pembinaan
pendataan,pencatatan dan
pelaporan

Masih rendahnya Cakupan Kurangnya kesadaran Peningkatan penyuluhan


Pelayanan Anak Balita kepada masyarakat
masyarakat untuk datang
(54,20% dari target 100,00
%) membawa anaknya ke
posyandu

Masih minimnya dana Pemegang program


melakukan perencanaan
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan Lokbul dan
Lokmin
program dan lintas sektoral

Data dasar sering tidak Melakukan pendataan


mutakhir

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim

Kurang optimalnya Pembinaan


pendataan, pencatatan dan
pelaporan

92
2.UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

93
ALTERNATIF
MASALAH PENYEBAB MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
Kurangnya penyuluhan dan
skrining bumil dari petugas. Meningkatkan penyuluhan.

Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang Meningkatkan penyuluhan.
Masih
KADARZI.
rendahnya
Cakupan Kurangnya kerjasama lintas
presentase ibu program. Melaksanakan Lokbul.
hamil KEK
mendapat Kurangnya kerjasama lintas
makanan sektoral. Melaksanakan Lokmin.
tambahan.
(68,00% dari Data dasar sering tidak
target mutakhir. Melakukan pendataan.
100,00%).
Sarana pemeriksaan masih
minim. Koordinasi lintas sektoral.

Kurang optimalnya
Pelatihan kader Desa
pendataan,pencatatan dan
Siaga.
pelaporan.
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang Meningkatkan penyuluhan.
pentingnya IMD

Kurangnya penyuluhan dan


Penkes tentang IMD dari Meningkatkan penyuluhan.
petugas.

Minimnya dana. - Pemegang program


Masih melakukan perencanaan
rendahnya dengan sebaik-baiknya.
cakupan - Kemudian meningkatkan
presentase kerjasama lintas
BBL mendapat program dan lintas
IMD. sektoral.
(37,00% dari Kurangnya kerjasama lintas
target 50,00%). program. Melaksanakan Lokbul.

Kurangnya kerjasama lintas


sektoral. Melaksanakan Lokmin.

Data dasar sering tidak


mutakhir. Melakukan pendataan.

Kurang optimalnya
pendataan,pencatatan dan Koordinasi lintas sektoral.
pelaporan.

Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
memberikan ASI Eksklusif Meningkatkan penyuluhan.
pada bayinya.

Kurangnya penyuluhan dan


penkes tentang Asi ekslusif Meningkatkan penyuluhan.
dari petugas.
Masih Minimnya dana. 94 - Pemegang program
rendahnya melakukan perencanaan
Cakupan ASI dengan sebaik-baiknya.
3. UPAYA PROMKES

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama
pengkajian PHBS Rumah beberapa program lintas program
Tangga (48,46% dari target - Mengajukan permohonan
70,00%) penambahan SDM
Mitra petugas kesehatan Melakukan penyuluhan
belum semua paham tentang tentang DO PHBS Rumah
DO PHBS Rumah Tangga Tangga
Realisasi dana sering Koordinasi dengan Dinkes
terlambat
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin
sectoral
Sarana dan prasarana masih Pengadaan
kurang Koordinasi lintas sektora
Akommodasi/ kendaraan Pengadaan
petugas/sarana kurang
menunjang
Jadwal kunjungan kurang Melakukan perencanaan
efektif dengan sebaik-baiknya
Metoda PULDAT kurang Mengoptimalisasi metode
optimal PULDAT
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama
lintas program
pemberdayaan beberapa program
- Mengajukan permohonan
individu/keluarga melalui penambahan SDM
kunjungan rumah (6,20% Minimnya dukungan dana - Pemegang program
dari target 100,00%) melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program

Kurangnya dukungan lintas Melaksanakan lokmin


sektoral

Instrumen sarana kunjungan Pengadaan


belum optimal

Minimnya sarana prasarana Update materi penyuluhan


penunjang

Jadwal kunjungan kurang Melakukan perancanaan

95
efektif sebaik-baiknya

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja


sama lintas program
Penyuluhan PHBS di beberapa program
- Mengajukan
keluarga (15,05 dari target permohonan
penambahan SDM
100,00 %)
minimnya dukungan dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja
sama lintas program dan
lintas sectoral
kurang nya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program

kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin


sektoral

Materi atau bahan Melakukan pembaharuan


materi atau bahan
penyuluhan kurang inovatif
penyuluhan agar lebih
inovatif

Minimnya sarana dan Pengadaan


prasarana penunjang

Jadwal kurang optimal Melakukan perencanaan


sebaik-baiknya

Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan


dan kerjasama lintas
belum optimal
program
Masih rendahnya Cakupan Petugas memegang - Meningkatkan kerja
Penyuluhan kelompok oleh sama lintas program
beberapa program
petugas di dalam gedung - Mengajukan
Puskesmas (66,70 % dari permohonan
target 100,00 %) penambahan SDM
minimnya dukungan dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja
sama lintas program dan
lintas sectoral
kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program

96
kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin
program

petugas yang perlu di Melakukan perencanaa


mapping petugas sebaik-
mapping dengan baik
baiknya
Minimnya sarana prasarana Pengadaan
penunjang

Jadwal kurang efektif Melakukan perencanaan


sebaik-baiknya
Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan
dan kerjasama lintas
yang belum optimal
program
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama
penyuluhan PHBS di tempat lintas program
beberapa program
tempat umum (66,70% dari - Mengajukan permohonan
target 100,00 %) penambahan SDM

minimnya dukungan dana - Pemegang program


melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan Lokbul
program

kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan Lokmin


sektoral

Materi atau bahan Koordinasi lintas sektoral


penyuluhan kurang inovatif

Minimnya sarana prasarana Pengadaan Koordinasi lintas


sektoral
penunjang

Jadwal penyuluhan kurang Melakukan perencanaan


dengan sebaik-baiknya
epektif

Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan


dan kerjasama lintas
yang belum optimal
program
Masih rendahnya Cakupan Pemahaman masyarakat Melakukan penyuluhan

97
penggalangan kemitraan dan petugas tentang tentang kemitraan
(67,00 % dari target 100,00
kemitraan masih kurang
%)
minimnya dukungan dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja
sama lintas program dan
lintas sectoral
kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program

kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin


sektoral

Perlu peningkatan koordinasi Meningkatkan koordinasi

Minimnya sarana prasarana


Pengadaan
penunjang

Kurangnya penggerakan dari Meningkatkan pergerakan


dari petugas dan pemangku
petugas dan pemangku
jabatan
jabatan
Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan
dan kerjasama lintas
yang belum optimal
program

4.UPAYA KESLING

PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Masih rendahnya Petugas bukan Mengajukan permohonan SDM.

98
Sanitarian.

Pendanaan masih - Pemegang program melakukan


minim. perencanaan dengan sebaik-
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
program.
cakupan persentase Kurangnya
penduduk akses air dukungan lintas
minum yang program dan Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
berkualitas (memenuhi sektoral.
syarat).
(21,37% dari target Data dasar sering
85,00%). tidak mutakhir. Melakukan pendataan.

Tidak tersedia
sarana transportasi Mengajukan pengadaan sarana
khusus kesling transportasi untuk meningkatkan
untuk ke lapangan. mobilisasi petugas.

Jadwal ke lapangan Melakukan perencanaan dan


kurang optimal. koordinasi dengan kader setempat
mengenai jadwal kegiatan.
Petugas bukan
Sanitarian. Mengajukan permohonan SDM.

Pendanaan masih - Pemegang program melakukan


minim. perencanaan dengan sebaik-
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih rendahnya program.
Cakupan persentase Kurangnya
penduduk akses air dukungan lintas
minum yang program dan lintas Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
berkualitas (jamban sektoral.
sehat).
Data dasar sering
(11,76% dari target Melakukan pendataan.
tidak mutakhir.
75,00 %).
Tidak tersedia
sarana transportasi Mengajukan pengadaan sarana
khusus kesling transportasi untuk meningkatkan
untuk ke lapangan. mobilisasi petugas.

Jadwal ke lapangan Melakukan perencanaan dan


kurang optimal. koordinasi dengan kader setempat
mengenai jadwal kegiatan.
Masih rendahnya Petugas bukan
Cakupan Desa yang Sanitarian. Mengajukan permohonan SDM.
melaksanakan STBM.
(12,50% dari target Pendanaan masih - Pemegang program melakukan
minim. perencanaan dengan sebaik-

99
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
program.
Kurangnya
dukungan lintas Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program.
Data dasar sering
Melakukan pendataan.
tidak mutakhir.
75,00%)
Tidak tersedia
Mengajukan pengadaan sarana
sarana transportasi
transportasi untuk meningkatkan
khusus kesling
mobilisasi petugas.
untuk ke lapangan.
Jadwal ke lapangan Melakukan perencanaan dan
kurang optimal. koordinasi dengan kader setempat
mengenai jadwal kegiatan.
Petugas bukan
Mengajukan permohonan SDM.
Sanitarian.
Pendanaan masih - Pemegang program melakukan
minim. perencanaan dengan sebaik-
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih rendahnya
program.
cakupan presentase
Kurangnya
inspeksi kesehatan
dukungan lintas
lingkungan terhadap Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
sarana air bersih,pasar
sektoral.
sehat,TFU,TPM.
(26,22% dari target Data dasar sering
Melakukan pendataan.
75,00%) tidak mutakhir.
Tidak tersedia
Mengajukan pengadaan sarana
sarana transportasi
transportasi untuk meningkatkan
khusus kesling
mobilisasi petugas.
untuk ke lapangan.
Jadwal ke lapangan Melakukan perencanaan dan
kurang optimal. koordinasi dengan kader setempat
mengenai jadwal kegiatan.

5. UPAYA P2M

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap beberapa - Meningkatkan kerja sama
lintas program
deteksi dini Hepatitis B pada program
- Mengajukan permohonan
ibu hamil (0,40% dari target penambahan SDM

100
100,00%) Minimnyadana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program

Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokmin


sektoral

Data dasar sering tidak Melakukan pendataan


dimutakhirkan

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim

Sweeping kurang maksimal Koordinasi program dengan


lintas sektoral
Pencatatan dan pelaporan Pembinaan
kurang optimal

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap dengan - Meningkatkan kerja sama


lintas program
pelayanan kesehatan orang program lain
- Mengajukan permohonan
dengan resiko terinfeksi HIV penambahan SDM
Kurangnya pemahaman Meningkatkan Pembinaan
(29,20% dari target 100,00%)
kepada petugas
petugas tentang definisi
oprasional

Minimnya dana - Pemegang program


melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral

101
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program

Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokmin


sektoral

Data dasar sering tidak di Melakukan pendataan


mutakhirkan

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim

Sweeping masih kurang Koordinasi program dengan


lintas sektoral
Kurang optimalnya pencatatan Pembinaan
dan pelaporan

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap dengan - Meningkatkan kerja sama


lintas program
pelayanan Diare pada kasus program lain
- Mengajukan permohonan
semua umur penambahan SDM
(50,00% dari target 100,00%) Minimnya dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program
Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokmin
sektoral

Data dasar sering tidak di Melakukan pendataan


mutakhirkan
Sarana pemeriksaan masih Pengadaan
minim
Kurang optimalnya pencatatan Pembinaan
dan pelaporan

102
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap
- Meningkatkan kerja sama
lintas program
layanan rehidrasi oral aktif beberapa program
- Mengajukan permohonan
(LROA) penambahan SDM
Minimnya dana - Pemegang program
(50,00% dari target 100,00%)
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program

Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokmin


sektoral

Data dasar sering tidak di Melakukan pendataan


mutakhirkan

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim

Kurang optimalnya pencatatan Pembinaan


dan pelaporan

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap dengan Meningkatkan kerja sama


-
lintas program
Angka bebas jentik program lain
- Mengajukan permohonan
(66,70% dari target 100,00%) penambahan SDM
Minimnya dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program

Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokmin


sektoral

Data dasar sering tidak di Melakukan pendataan


mutakhirkan

Sarana pemeriksaan masih Pengadaan


minim

Sweeping kurang maksimal Koordinasi program dengan


lintas sektoral
Kurang optimalnya pencatatan Pembinaan

103
dan pelaporan

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap dengan


- Meningkatkan kerja sama
lintas program
pemeriksaan kontak pada program lain
- Mengajukan permohonan
penderita kusta penambahan SDM
Minimnya dana - Pemegang program
(60,00% dari target 100,00%)
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul
program
Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokmin
sektoral

Data dasar sering tidak di Melakukan pendataan


mutakhirkan
Sarana pemeriksaan masih Pengadaan
minim
Sweeping kurang maksimal Koordinasi program dengan
lintas sektoral
Kurang optimalnya pencatatan Pembinaan
dan pelaporan

6. UPAYA PTM

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH
Masih rendahnya Cakupan Perawat merangkap - Meningkatkan kerja sama
lintas program
pelayanan skrining program lain
- Mengajukan permohonan
kesehatan pada usia penambahan SDM
produktif (61,95% dari Minimnya dana - Pemegang program
target pada pasien melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
100,00%) - Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul
program

104
Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokmin
sektoral
Data sering tidak mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan dan


kerjasama lintas program
kurang optimal

Masih rendahnya Cakupan Masyarakat dan petugas Melakukan penyuluhan


tentang definisi operasional
pelayanan hipertensi (1,85 kurang paham tentang
% dari target 34,5%) Definisi operasioanal

Minimnya dana - Pemegang program


melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerjasama lintas
Melaksanakan lokmin
sektoral

Kurangnya kerjasama lintas Melaksanakan lokbul


program

Data sering tidak mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan dan


kerjasama lintas program
kurang optimal

Petugas memegang - Meningkatkan kerja sama


lintas program
Masih rendahnya Cakupan program lain
- Mengajukan permohonan
pelayanan orang dengan penambahan SDM
gangguan jiwa berat (9,56% Minimnya dana - Pemegang program
melakukan perencanaan

105
dari target 100,00%) dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Kurangnya kerjasama lintas Melakukan lokbul
program

Kurangnya kerjasama lintas Melakukana lokmin


sektoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Pencatatan dan pelaporan Meningkatkan pembinaan dan


kerjasama lintas program
kurang noptimal

106
3. UPAYA SURVEILAN DAN IMUNISASI

PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Kurangnya
pemahaman petugas Meningkatkan pemahaman melalui
tentang definisi penyuluhan.
operasional.

Minimnya dana. - Pemegang program melakukan


perencanaan dengan sebaik-
baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih program.
rendahnya Kurangnya kerjasama
Cakupan lintas program. Melaksanakan Lokbul.
pelayanan
imunisasi ibu Kurangnya kerjasama
hamil TT2+. lintas sektoral. Melaksanakan Lokmin.
(49,10% dari
target pada Data sering tidak
pasien mutakhir. Melakukan pendataan.
85,00%).
Sarana dan - Mengajukan pengajuan kebutuhan
prasarana kurang sarana dan prasarana.
memadai. - Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-
baiknya mengenai kebutuhan
sarana dan prasarana.
Sweeping kurang
optimal. Koordinasi program lintas sektoral.

Masih Petugas memegang


Mengajukan penambahan SDM dan
rendahnya beberapa program.
pembinaan kader lapangan.
Cakupan
Desa/kelurahan Minimnya dana. - Pemegang program melakukan
UCI. perencanaan dengan sebaik-
(12,5 % dari baiknya.
target - Meningkatkan kerja sama lintas
100,00%). program.
Kurangnya kerjasama
lintas sektoral. Melaksanakan Lokbul.

Kurangnya kerjasama Melaksanakan Lokmin.


lintas program.

107
Data dasar sering
tidak mutakhir. Melakukan pendataan.

Sarana dan - Mengajukan pengajuan kebutuhan


prasarana kurang sarana dan prasarana.
memadai. - Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-
baiknya mengenai kebutuhan
sarana dan prasarana.
Pencatatan dan
pelaporan kurang Pembinaan mengenai pendataan yang
optimal. efisien.

B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1.UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama lintas
beberapa program. program.
- Melakukan pengajuan penambahan
SDM.
Masyarakat kurang
paham tentang Meningkatkan penyuluhan.
pelayanan lansia.
Masih Minimnya dana. - Pemegang program melakukan
rendahnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
cakupan - Meningkatkan kerja sama lintas
lansia yang program.
mendapatka Kurangnya kerja sama
n skrining lintas program dan Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
kesehatan lintas sektoral.
sesuai
standar. Data kurang
dimutakhirkan. Melakukan pendataan.
(48,72% dari
target Sarana dan prasarana - Mengajukan pengajuan kebutuhan
75,00%). kurang memadai. sarana dan prasarana.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Jadwal pelayanan Melakukan perencanaan dan koordinasi
posbindu belum dengan kader setempat mengenai jadwal
optimal. kegiatan.
Masih Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama lintas
rendahnya beberapa program. program.
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
pembinaan SDM.

108
Masyarakat kurang
paham tentang Meningkatkan penyuluhan.
pelayanan lansia.

Minimnya dana. - Pemegang program melakukan


perencanaan dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
usia lanjut program.
umur > 60 Kurangnya kerja sama
tahun pada lintas program dan Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
kelompok lintas sektoral.
usia lanjut. Data kurang
(48,72% dari dimutakhirkan. Melakukan pendataan.
target
75,00%). Sarana dan prasarana - Mengajukan pengajuan kebutuhan
kurang memadai. sarana dan prasarana.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Jadwal pelayanan Melakukan perencanaan dan koordinasi
posbindu belum dengan kader setempat mengenai jadwal
optimal. kegiatan.

2.UPAYA PERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap Meningkatkan kerja sama


lintas program
sekolah SAD/MI sederajat program lain
Mengajukan permohonan
yang melakasanakan penambahan SDM
penjaringan kelas 1 (73,00%
dari target 100,00%)
Minimnya dana Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul dan
lokmin
program dan lintas sektoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

109
Sarana dan prasarana Pengadaan
kurang memadai

Jadwal pelayanan kurang Melakukan perencanaan


dengan sebaik-baiknya
optimal

110
3. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENYEBAB ALTERNATIF
MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Petugas - Meningkatkan kerja sama lintas
merangkap program.
program lain. - Melakukan pengajuan penambahan
SDM.
- Pemegang program melakukan
Minimnya dana. perencanaan dengan sebaik-baiknya.
- Meningkatkan kerja sama lintas
program.
Kurangnya kerja
Masih sama lintas
rendahnya program dan lintas Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
Cakupan tingkat sektoral.
keluarga mandiri
III dan IV pada Data kurang
semua kasus. mutakhir. Melakukan pendataan.
(61% dari target
80,00%). - Mengajukan pengajuan kebutuhan
Sarana dan sarana dan prasarana.
prasarana kurang - Pemegang program melakukan
memadai. perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
pelaksanaan Meningkatkan pembinaan.
kegiatan.

Masih Petugas - Meningkatkan kerja sama lintas


rendahnya merangkap program.
Cakupan program lain. - Melakukan pengajuan penambahan
kunjungan rawat SDM.
jalan umum - Pemegang program melakukan
mendapatkan Minimnya dana. perencanaan dengan sebaik-baiknya.
askep individu. - Meningkatkan kerja sama lintas
(65% dari target program.
80,00%). Kurangnya kerja
sama lintas
program dan lintas Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
sektoral.

Data kurang
mutakhir. Melakukan pendataan.

Sarana dan - Mengajukan pengajuan kebutuhan


prasarana kurang sarana dan prasarana.
memadai. - Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya

111
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
pelaksanaan Meningkatkan pembinaan.
kegiatan.

Petugas - Meningkatkan kerja sama lintas


merangkap program.
program lain. - Melakukan pengajuan penambahan
SDM.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih program.
rendahnya Kurangnya kerja
Cakupan sama lintas
keluarga resiko Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
tinggi mendapat sektoral.
askep keluarga. Data kurang
Melakukan pendataan.
(65% dari target mutakhir.
80,00%) - Mengajukan pengajuan kebutuhan
sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
Masih - Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
rendahnya program.
memegang
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
beberapa program.
keluarga dengan SDM.
TBC yang - Pemegang program melakukan
mencapai ( KM Minimnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
III dan IV) dukungan dana. - Meningkatkan kerja sama lintas
setelah minimal program.
4 kali kunjungan Kurangnya kerja
rumah. sama lintas
(12,2% dari Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
target 80,00%) sektoral.
Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
Sarana dan - Mengajukan pengajuan kebutuhan
prasarana kurang sarana dan prasarana.
memadai. - Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan

112
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
program.
memegang
- Melakukan pengajuan penambahan
beberapa program.
SDM.
- Pemegang program melakukan
Minimnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
dukungan dana. - Meningkatkan kerja sama lintas
Masih
program.
rendahnya
Kurangnya kerja
Cakupan
sama lintas
keluarga mandiri Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
(KM III dan IV)
sektoral.
pada keluarga
Data kurang
hipertensi yang Melakukan pendataan.
mutakhir.
mendapatkan
- Mengajukan pengajuan kebutuhan
askep keluarga.
sarana dan prasarana.
(16,1% dari Sarana dan
- Pemegang program melakukan
target 80,00%) prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
Masih - Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
rendahnya program.
memegang
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
beberapa program.
keluarga mandiri SDM.
(KM III dan IV) - Pemegang program melakukan
pada keluarga Minimnya perencanaan dengan sebaik-baiknya.
dengan ODGJ dukungan dana. - Meningkatkan kerja sama lintas
yang program.
mendapatkan Kurangnya kerja
askep keluarga. sama lintas
(0% dari target Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
80,00%) sektoral.
Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
Sarana dan - Mengajukan pengajuan kebutuhan
prasarana kurang sarana dan prasarana.
memadai. - Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.

113
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
program.
merangkap
- Melakukan pengajuan penambahan
program lain.
SDM.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih program.
rendahnya Kurangnya kerja
Cakupan sama lintas
Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
kelompok resiko program dan lintas
tinggi mendapat sektoral.
askep. Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
(8,3% dari target - Mengajukan pengajuan kebutuhan
80,00%) sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.
Masih - Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
rendahnya program.
merangkap
Cakupan - Melakukan pengajuan penambahan
program lain.
presentase SDM.
kunjungan - Pemegang program melakukan
pasen ke sentra perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
keperawatan - Meningkatkan kerja sama lintas
aktif. program.
Kurangnya kerja
(0% dari target sama lintas
80,00%). Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
sektoral.
Data kurang
Melakukan pendataan.
mutakhir.
- Mengajukan pengajuan kebutuhan
sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan Meningkatkan pembinaan.
pembinaan dan

114
pelaksanaan
kegiatan.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Petugas
program.
merangkap
- Melakukan pengajuan penambahan
program lain.
SDM.
- Pemegang program melakukan
perencanaan dengan sebaik-baiknya.
Minimnya dana.
- Meningkatkan kerja sama lintas
Masih program.
rendahnya Kurangnya kerja
Cakupan sama lintas
Masyarakat/Des Melaksanakan Lokbul dan Lokmin.
program dan lintas
a mendapat sektoral.
askep Data kurang
komunitas. Melakukan pendataan.
mutakhir.
(0% dari target - Mengajukan pengajuan kebutuhan
80,00%) sarana dan prasarana.
Sarana dan
- Pemegang program melakukan
prasarana kurang
perencanaan dengan sebaik-baiknya
memadai.
mengenai kebutuhan sarana dan
prasarana.
Meningkatkan
pembinaan dan
Meningkatkan pembinaan.
pelaksanaan
kegiatan.

4. UPAYA PROGRAM UKP

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH
Masih rendahnya Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama
lintas program
Cakupan kunjungan rawat program lain
- Mengajukan permohonan
jalan Gigi (41,6% dari penambahan SDM
target100,00%) Minimnya dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Posisi ruangan kurang Melakukan perencanaan
penataan ruangan
strategis

Kurangnya kerja sama Melaksanakan lokbul dan lokmin


lintas program dan lintas

115
sectoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Ada beberapa tindakan Melakukan evaluasi dan


pengadaan
yang tidak dapat dilakukan
karena keterbatasan
sarana dan prasarana dan
keterbatasan SOP

Masih rendahnya 5S dari petugas masih Meningkatkan 5S petugas


kurang
Cakupan IGD(40,4% dari
Minimnya dana - Pemegang program
target 100,00%) melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sectoral
Posisi kurang strategis Melakukan perencanaan
penataan ruangan
Kurangnya kerja sama Melaksanakan lokbul dan lokmin
lintas program dan lintas
sektoral
Data kurang mutakhir Melakukan pendataan
Sarana dan prasaran Pengadaan
kurang memadai

Pengaturan jadwal dan Melakukann perencanaan


sebaik-baiknya
peningkatan promosi
kurang optimal

Masih rendahnya 5S dari petugas masih Meningkatkan 5S petugas


kurang
Cakupan ALOS (5,8% dari
Minimnya dana Pemegang program melakukan
target 100,00%) perencanaan dengan sebaik-
baiknya
Meningkatkan kerja sama lintas
program dan lintas sectoral
Posisi kurang strategis Melakukan perencanaan
penataan ruangan

Kurangnya kerja sama Melaksanakan lokbul dan lokmin

116
lintas program dan lintas
sectoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasaran a Pengadaan


kurang memadai
Pengaturan jadwal dan Melakukann perencanaan
sebaik-baiknya
peningkatan promosi
kurang optimal

Masih rendahnya 5S dari petugas masih Meningkatkan 5S petugas


Cakupan BOR (38,5% dari kurang
Minimnya dana Pemegang program melakukan
target 100,00%)
perencanaan dengan sebaik-
baiknya
Meningkatkan kerja sama lintas
program dan lintas sectoral
Posisi kurang strategis Melakukan perencanaan
penataan ruangan
Kurangnya kerja sama Melaksanakan lokbul dan lokmin
lintas program dan lintas
sektoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasaran Pengadaan


kurang memadai

Melakukann perencanaan
sebaik-baiknya
Pengaturan jadwal dan
peningkatan promosi
kurang optimal

5. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH

117
Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama
lintas program
pembinaan kesehatan Gigi program lain
- Mengajukan permohonan
di masyarakat(19% dari Minimnya dana penambahan SDM
target 100,00%) Pemegang program
-
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul dan
lokmin
program dan lintas sektoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Meningkatkan pembinaan Pembinaan


dan pelaksanaan kegiatan

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkapMeningkatkan kerja sama


-
lintas program
pemeriksaan kesehatan program lain
- Mengajukan permohonan
Gigi dan mulut siswa SD penambahan SDM
( 67% dari target 100,00%) Minimnya dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul dan
lokmin
program dan lintas sektoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Meningkatkan pembinaan Pembinaan


dan pelaksanaan kegiatan

Masih rendahnya Cakupan Petugas merangkap - Meningkatkan kerja sama


lintas program
penanganan siswa SD yang program lain
- Mengajukan permohonan
membutuhkan perawatan penambahan SDM
kesehatan Gigi Minimnya dana - Pemegang program
melakukan perencanaan
(38,5% dari target 100,00%) dengan sebaik-baiknya
- Meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas

118
sektoral
Kurangnya kerja sama lintas Melaksanakan lokbul dan
lokmin
program dan lintas sectoral

Data kurang mutakhir Melakukan pendataan

Sarana dan prasarana Pengadaan


kurang memadai

Meningkatkan pembinaan Pembinaan


dan pelaksanaan kegiatan

119

Anda mungkin juga menyukai