Di susun oleh:
Fernanda Kristy Oriza
11-2017-176
Pembimbing :
dr. Andri, Sp.KJ
I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. TW
Tempat & tanggal lahir : 21 Februari 1984
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Bandung
A. KELUHAN UTAMA
Pasien dibawa oleh Petugas Satpol PP
2
Cipayung dan sekarang di Panti Sosial Bina Laras Sentosa 3. Saat itu pasien sedang
merokok di daerah Monas. WBS mengaku sejak 3 tahun yang lalu mendengar
bisikan-bisikan suara laki-laki yang mengajaknya ngobrol dan memberi perintah
untuk pergi keluar rumah (halusinasi auditorik). Sebelumnya pasien juga
mengatakan sering melihat bayangan-bayangan hitam dan putih berbentuk manusia
namun dia tidak tahu siapa (halusinasi visual), dan kadang-kadang mencium bau
jamu ketika sedang sendirian (halusinasi olfaktori) namun sekarang sudah tidak
muncul lagi. WBS juga mengatakan merasa tetangganya banyak yang membicarakan
dirinya (waham curiga). WBS sebelumnya tinggal di Bandung bersama ibu, istri dan
kedua anaknya namun kemudian WBS pergi ke Jakarta dengan berjalan kaki karena
merasa stress di rumah dan tidak bisa tidur (insomnia). WBS mengatakan pernah
menggunakan zat adiktif berupa heroin yang didapatkan dari teman kakak sepupunya,
WBS tidak pernah mengikuti rehabilitasi dan berhenti menggunakan heroin dengan
sendirinya.
3
a. Masa kanak-kanak:
WBS mengalami perkembangan kepribadian seperti anak seusianya. Mulai
dari masa kanak-kanak, pasien mampu aktif bergaul dengan orang lain di
lingkungannya.
b. Masa Remaja:
Perkembangan sesuai usia, WBS suka bolos sekolah dan jarang pulang ke
rumah dan tinggal di rumah temannya.
c. Masa Dewasa:
Perkembangan sesuai usia
3. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA
4. Riwayat pekerjaan
WBS pernah bekerja sebagai penjaga toko mainan
WBS pernah bekerja penjaga rental PS
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama Kristen dan tidak rajin beribadah
6. Kehidupan perkawinan
Pasien sudah menikah 2 kali. Istri pertama pasien meninggal karena sakit kanker
dan tidak mempunyai anak dari istri pertama.
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan :
4
Pasien tinggal di Panti Bina Laras Harapan Sentosa 3. Kesehariannya pasien
berhubungan baik dengan teman-temannya, dan mengikuti kegiatan setiap harinya.
III.STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
WBS seorang laki-laki berusia 35 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan
usianya, postur tubuh normal, warna kulit kuning langsat, rambut pendek rapi,
kuku pendek terawat. WBS berpenampilan rapi dengan mengenakan kaos seragam
Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 Daan Mogot berwarna orange. Pasien
tenang. Kontak verbal dan visual cukup baik.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak tidak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Normal, artikulasi jelas, volume bicara normal, pasien
terlihat antusias diajak ngobrol
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
5
1. Suasana perasaan (mood) : Mood Eutym
2. Afek :
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala diferensiasi : Luas
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Tidak dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Ada, halusinasi auditorik
Mendengar suara yang membisikan laki-laki yang mengajaknya ngobrol
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
6
Jangka pendek : Baik (Pasien ingat aktivitas tadi pagi)
Segera : Baik (Pasien ingat nama pemeriksa)
b. Gangguan : Tidak ada ditemukan adanya gangguan
7. Pikiran abstraktif
Persamaan : Baik (dapat memberitahukan persamaan apel dan semangka)
Perbedaan : Baik (pasien dapat membedakan apel dan bola)
8. Visuospatial : Baik
9. Bakat kreatif : tidak diketahui
10. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (Pasien mampu makan, mandi,
berpakaian, BAB dan BAK sendiri.)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Autistik
Kontinuitas : Koheren (hanya menjawab ketika pertanyaan
diajukan)
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Daya nilai realitas : Terganggu, pada pasien ditemukan adanya halusinasi
auditorik
7
H. TILIKAN : Derajat 1 (WBS menyangkal total terhadap penyakitnya)
I. RELIABILITAS : Buruk
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal: Tidak dilakukan
3. Mata : Dalam batas normal
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : Tidak dilakukan
7. Sensibilitas : Tidak dilakukan
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Fungsi bahasa :Baik
Fungsi memori : Baik
Fungsi orientasi : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
8
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
Fungsi hati : SGPT, SGOT
Fungsi ginjal: Ureum, kreatinin
9
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
Gangguan kejiwaan karena adanya distress/penderitaan dan menyebabkan
gangguan dalam kehidupan sehari-hari/hendaya.
Gangguan merupakan gangguan fungsional karena:
Tidak ada gangguan kesadaran neurologis
Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik,
infeksi, penyakit vaskuler, neoplasma).
Tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif.
Gangguan psikotik, karena adanya gangguan dalam menilai realita yang
dibuktikan dengan adanya:
Halusinasi auditorik: pasien mengatakan mendengar suara laki-laki
yang mengajaknya ngobrol
Working Diagnosis :
Menurut PPDGJ III, Pasien ini mengalami F20.3 Skizofrenia Tak Terinci,
karena: memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia dengan adanya
halusinasi auditorik, namun tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia
paranoid, hebefrenik, katatonik, skizofrenia residual atau depresi pasca-
skizofrenia.
Differential diagnosis:
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Pasien memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Adanya halusinasi dan/atau waham yang menonjol sebelumnya, yaitu:
Suara-suara halusinasi yang memberi perintah
Halusinasi olfaktori dan halusinasi visual
Waham curiga
10
Aksis V : Skala GAF 60 – 51 (gejala sedang mentap dan disabilitas sedang)
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik
2. Psikologi/psikiatrik :halusinasi auditorik
3. Sosial/keluarga : Penyalahgunaan zat
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Pro : Tn. TW
Umur : 35 tahun
2. Psikoterapi
Psikoterapi suportif
11
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam
memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan
pengertian mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan,
efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi pasien
supaya minum obat secara teratur.
Memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan berkurang dengan
minum obat yang teratur.
Bantu pasien untuk mengenali pikiran-pikiran dan mengatasi dengan cara
mengalihkan pikiran tersebut dengan aktivitas.
12