Anda di halaman 1dari 88

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA

PPK-BLUD PPK-BLUD PUSKESMAS PIMPINAN DI


KABUPATEN SAMBAS

I. PENDAHULUAN

Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah


menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran
berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekannkan pada proses
apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan
(input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat
tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dengan demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola
pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas,
efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen
keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan
pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat (PPK-BLUD
Puskesmas) yang dulunya disebut PusPuskesmas, merupakan instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, sehingga PPK-BLUD Puskesmas juga dapat
menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis,
substantive dan admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang
harus dipenuhi oleh PPK-BLUD Puskesmas adalah adanya Standar
Pelayanan Minimal (SPM).

1
II. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PPK-BLUD PUSKESMAS DI
KABUPATEN SAMBAS

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah prognosa standar pelayanan


minimum PPK-BLUD Puskesmas di Kabupaten Sambas yang memuat
tentang pelayanan apa saja yang harus dilakukan dengan target dan indikator
pencapaiannya. SPM PPK-BLUD Puskesmas meliputi upaya kesehatan
wajib, pengembangan, dan penunjang.

2.1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib PPK-BLUD Puskesmas adalah upaya yang


ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta
yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
PPK-BLUD Puskesmas.
Adapun Upaya Kesehatan Wajib tersebut meliputi :
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
c. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
d. Upaya Kesehatan Lingkungan;
e. Upaya Promosi Kesehatan; dan
f. Upaya Pengobatan.

2.2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan PPK-BLUD Puskesmas adalah upaya


yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan PPK-BLUD

2
Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan dipilih dari daftar upaya
kesehatan pokok PPK-BLUD Puskesmas yang telah ada.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah;
b. Upaya Kesehatan Khusus;
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat;
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
2.3. Upaya Kesehatan Penunjang

Upaya Kesehatan Penunjang merupakan pelayanan penunjang dari


setiap Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan
yang meliputi :
a. Upaya Farmasi;
b. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana; dan
c. Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat PPK-BLUD Puskesmas
(SP2TP).

III. INDIKATOR DAN TARGET SPM

3.1. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Wajib

No Jenis Pelayanan Indikator Target


1. Upaya Kesehatan a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100 %
Ibu dan Anak serta b. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95 %
KB c. DO K1 – K4 < 10%
d. Cakupan Deteksi Dini Resiko Tinggi 20 %
(DDRT) ibu hamil
e. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 100 %
f. Cakupan kunjungan neonatus 90 %
g. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 90 %
h. Cakupan kunjungan bayi 90 %
i. Cakupan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) 100 %
yang ditangani
j. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra 90 %
sekolah 80 %
k. Cakupan peserta KB Baru 70 %
l. Cakupan peserta KB Aktif
2. Perbaikan Gizi a. Cakupan Balita terdaftar dan memliki KMS 100 %

3
Masyarakat b. Tingkat partisipasi Balita Datang nimbang ke 80 %
Posyandu satu bulan sekali ( D/S )
c. Balita yang naik Berat Badannya (N/D) 80 %
d. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 5%
e. Balita Gizi kurang tertangani 100 %
f. Balita Gizi Buruk tertangani 100 %
g. Balita mendapat Vit A 2 kali pertahun 90 %
h. Pelaksanaan PSG Posyandu 10 %
i. Pemantauan KADARZI 65 %
j. Ibu hamil yang diukur LILA (Lingkar 100 %
Lengan Atas)
k. Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) 100 %
tertangani
l. Ibu Nifas dapat Vitamin A 100 %
m. Ibu hamil dapat tablet Besi (Fe) 90 tablet 90 %
n. MP-ASI pada Bayi BGM dari Maskin 90 %

3. Upaya a. Imunisasi
Pemberantasan dan 1) Cakupan Imunisasi HB-0 Bayi lahir < 7 90 %
Pencegahan hari 100 %
Penyakit Menular 2) Cakupan Imunisasi BCG 100 %
3) Cakupan Imunisasi HB-DPT1 90 %
4) Cakupan Imunisasi HB-DPT3 90 %
5) Cakupan Imunisasi Polio-4 90 %
6) Cakupan Imunisasi Campak < 10%
7) DO HB-DPT1-Campak 100 %
8) Desa/Kelurahan UCI (Universal Chlid
Imunization) 95 %
9) Status T5 Ibu Hamil 100 %
10) Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD 100 %
11) Cakupan BIAS DT Kls 1TT Kls 2-3 SD 0%
12) Kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi)
b. Pemberantasan Penyakit (P2) 100 %
1) Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
ditangani < 24 jam 80 %
2) Desa/Kelurahan bebas rawan gizi ≥1
3) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 tahun 60 %
4) Penemuan Suspek TB Paru 10 %
5) Penemuan TB Paru BTA + 85 %
6) Kesembuhan penderita TB Paru BTA + 100 %
7) Pemeriksaan kontak serumah TB Paru
BTA + 100 %
8) Cakupan balita dengan Pneumonia yang
ditangani 80 %

4
9) Penderita DBD yang ditangani 100 %
10)Balita dengan diare yang ditangani 100 %
11) Penderita malaria yang diobati 100 %
12)Kasus gigitan hewan penular rabies
ditangani
4. Upaya Kesehatan a. Institusi yang dibina 70 %
Lingkungan b. Rumah/ bangunan bebas jentik nyamuk 95 %
Aedes 85 %
c. Tempat Umum (TTU/TPM) yang diawasi 85 %
d. Tempat Umum (TTU/TPM) yang memenuhi
syarat
e. Cakupan Sarana Air Bersih : 90 %
1) Pedesaan

f. Cakupan Jamban Keluarga : 84 %


1) Pedesaan
g. Cakupan SPAL : 85%
1) Pedesaan 80%
h. Cakupan Klinik Sanitasi

5. Upaya Promosi a. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 65 %


Kesehatan (Rumah tangga sehat)
b. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 80 %
(Bayi yang mendapat ASI Eksklusif)
c. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 90 %
(Desa dengan garam beryodium baik)
d. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 40 %
(Posyandu Purnama)
e. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 15 %
(Penyuluhan NAPZA oleh petugas
kesehatan) 100 %
f. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga Miskin (JamPuskesmas)

6. Upaya Pengobatan a. Rawat Jalan :


1) Cakupan Rawat Jalan 15 %
2) Pemberi pelayanan medis poliklinik
rawat jalan Tingkat PusPuskesmas :
a) Dokter umum (5 jam/hari kerja) 100 %
3) Pemberi pelayanan medis poliklinik 50 %
rawat jalan tingkat Pustu
4) Pemberi pelayanan medis rawat jalan 30 %
dengan PusPuskesmas Keliling
5) Jam Buka pelayanan 5 Jam

5
6) Kepuasan Pelanggan 80 %

7) Pelayanan Konseling (Pojok Gizi, Pojok 1 Unit


Laktasi, Pojok Oralit)
b. Rawat Darurat tingkat Pertama :
1) Jam Buka 5 jam
2) Pemberi pelayanan Medis Rawat Darurat 5 jam
Tingkat Pertama
3) Waktu tanggap pelayanan 5 menit
4) Penanganan rujukan setelah
5) Ketersediaan sarana, prasarana dan pasien
penunjang life saving datang
6) Kematian pasien < 24 jam 100 %
7) Kepuasan Pelanggan 100 %

3.2. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Pengembangan

No. Jenis Pelayanan Indikator Target


1. Upaya Kesehatan a. Cakupan pemeriksaan siswa SD dan 100 %
Sekolah setingkat oleh tenaga kesehatan/Guru
UKS/Dokter kecil 50 %
b. Pembentukan Dokter kecil tingkat SD 100 %
c. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja

2. Upaya Kesehatan a. Upaya Kesehatan Pralansia dan Lansia


Khusus 1) Cakupan Pelayanan 70 %
2) Posyandu Lansia 4 Klp
b. Upaya Kesehatan Mata
1) Screning (Hunting) penderita mata 10%
katarak 10%
2) Penemuan penderita mata katarak 80%
3) Penderita mata katarak yang dioperasi 80%
c. Upaya Pengobatan Tradisional

3. Upaya Perawatan a. PerPuskesmas untuk Bumil Resti 100 %


Kesehatan b. PerPuskesmas untuk Neonatal Resti 100 %
Masyarakat c. PerPuskesmas untuk Balita Resti 100 %
(PerPuskesmas) d. PerPuskesmas untuk penderita TB Paru 100 %

4. Upaya Kesehatan a. Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan 3%


Gigi dan Mulut kesehatan gigi dan mulut
b. Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan 80 %
kesehatan gigi dan mulut
c. Cakupan Desa binaan UKGMD 10 %

6
d. Ratio penambalan dan pencabutan gigi 2:1

e. Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan


mulut di PPK-BLUD Puskesmas:
1) Perawatan 10 menit
2) Pencabutan 30 menit
3) Scaling 60 menit
4) Curatage 10 menit
5) Pencabutan sulung 10 menit
6) Penambalan permanen 30 menit
7) Pengobatan oral 10 menit

3.3. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Penunjang

No. Jenis Pelayanan Indikator Target


1. Upaya Farmasi a. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90 %
b. Ketersediaan Obat esensial 100 %
c. Ketersediaan Obat Generik 80 %
d. Tata kelola Obat sesuai standar 100 %
e. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 5 menit
f. Waktu tunggu pelayanan obat racikan 7 menit
g. Penulisan resep sesuai formularium 100 %
h. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian 100 %
obat 5 Tahun
i. Tata kelola dokumen resep (100 %)

2. Upaya a. Durasi waktu pemeriksaan spesimen


Pemeriksaan laboratorium sederhana :
Laboratorium 1) Spesimen sputum 30 menit
Sederhana 2) Spesimen darah malaria 45 menit
3) Hb sahli 10 menit
4) Spesimen faeces cacing 15 menit
5) Gula darah kapiler 5 menit
6) Spesimen urine 10 menit
7) Cholesterol darah kapiler 5 menit
b. Hasil Lab terkonfirmasi kepada petugas 100 %
medis/berkompoten

7
3. Upaya Pencatatan a. Tepat waktu laporan Tanggal
dan Pelaporan 1) Laporan kegiatan KIA & KB 5
Tingkat PPK- 2) Laporan kegiatan GIZI 5
BLUD Puskesmas 3) Laporan kegiatan Imunisasi 3
(SP2TP) 4) Laporan kegiatan P2PM 5
5) Laporan kegiatan Promkes 5
6) Laporan kegiatan Kesling 5
7) Laporan SP2TP 10
8) Laporan Obat (LPLPO) 5
9) Laporan surveilan (EWARS) Senin
10) Laporan kegiatan lansia 5
11) Laporan kegiatan PerPuskesmas 5
12) Laporan kegiatan Gigi/UKGS 5
b. Registrasi Pasien dan Catatan Medik
1) Lama waktu pendaftaran pasien 5 menit
2) Waktu pembuatan dan penemuan catatan 10 menit
medik
3) Lama waktu distribusi catatan medik ke 1 menit
poli – poli pelayanan
4) Kelengkapan pengisian dan penataan 100 %
kembali rekam medik 24 jam setelah
selesai pelayanan
5) Kelengkapan informed concent setelah 100 %
mendapatkan informasi yang jelas
6) Waktu tunggu pasien dirawat jalan 5 menit
7) Kenyamanan ruang tunggu 80 %
8) Tata kelola rekam medik 5 tahun
(100 %)

IV. PERANAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

Peranan pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) di PPK-BLUD PusPuskesmas adalah sebagai berikut :

4.1. Pengorganisasian

4.1.1 Bupati bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan


PPK-BLUD PusPuskesmas sesuai SPM yang dilaksanakan oleh
PPK-BLUD PusPuskesmas di Kabupaten Sambas.

8
4.1.2 Penyelenggaran pelayanan PPK-BLUD Puskesmas sesuai SPM
sebagaimana dimaksud dalam butir 4.1.1 secara operasional
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.

4.2. Pelaksanaan dan Pembinaan

4.2.1 PPK-BLUD PusPuskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan


kesehatan sesuai dengan SPM yang disusun dan disahkan oleh
Bupati.

4.2.2 Pemerintah daerah wajib menyediakan sumber daya yang


dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan SPM.

4.2.3 Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi memfasilitasi


penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM dan
mekanisme kerjasama antar daerah kabupaten/kota.

4.2.4 Fasilitasi dimaksud dalam butir 4.2.3 adalah dalam bentuk


pemberian standar teknis, pedoman, bimbingan teknis, dan
pelatihan yang meliputi :
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan PPK-BLUD Puskesmas
sesuai SPM.
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian
target SPM.
c. Penilaian pengukuran kinerja.
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan
pemenuhan SPM PPK-BLUD Puskesmas.

9
4.3. Pengawasan

4.3.1 Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan


pelayanan kesehatan sesuai SPM PPK-BLUD PusPuskesmas di
Kabupaten Sambas.
4.3.2 Bupati menyampaikan laporan pencapaian kinerja pelayanan
PPK-BLUD PusPuskesmas sesuai SPM yang ditetapkan.

V. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


WAJIB

5.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

5.1.1 Cakupan K1 Ibu Hamil

Judul Cakupan K-1 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan PPK-BLUD Puskesmas dalam
mengakses pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 adalah ibu hamil yang
Operasional telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar,
minimal satu kali pada triwulan pertama di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal satu kali pada
triwulan pertama di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data

10
5.1.2 Cakupan K4 Ibu Hamil

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan PPK-BLUD Puskesmas dalam
mengakses pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang
Operasional telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar,
minimal empat kali sampai dengan triwulan keempat di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar, minimal empat kali
sampai dengan triwulan keempat di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan oleh
swasta
Target 95 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data

5.1.3 Drop Out (DO) K1 – K4

Judul DO ( Drop Out ) K1 – K4


Dimensi Mutu Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Agar ibu hamil memenuhi standar antenatal minimal empat
kali selama kehamilan.
Definisi DO K1-K4 adalah ibu hamil yang telah mencapai(K-1)
Operasional dikurangi ibu hamil yeng telah mencapai (K4) dibagi dengan
kunjungan ibu hamil K1 di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

11
Numerator Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
jumlah kumulatif standar minimal satu kali pada triwulan
pertama (K1) dikurangi jumlah kumulatif ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar,
minimal yang ke empat sampai dengan triwulan ke empat
(K4), di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal satu kali pada
triwulan pertama (K1) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan oleh
swasta
Target < 10 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monitoring dan
evaluasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data

5.1.4 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi

Judul Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terdeteksinya faktor resiko yang menyertai ibu hamil
Definisi Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi adalah cakupan
Operasional deteksi ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tinggi (Hb
< 8 gr %, tekanan darah tinggi sistole > 140mmHg, diastole
> 90mmHg, oedema nyata, eklampsia, perdarahan
pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/sepsis, persalinan premature) di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang dideteksi resiko tinggi di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta

12
Target 20 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, deteksi bumil resti/komplikasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data

5.1.5 Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Dirujuk

Judul Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terselamatkannya ibu hamil resiko tinggi dari ancaman
komplikasi yang secara langsung menyebabkan kesakitan
dan kematian ibu maupun bayinya.
Definisi Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk adalah ibu hamil resiko
Operasional tinggi/komplikasi yang dirujuk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang
dirujuk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ditemukan/dideteksi
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, deteksi bumil resti/komplikasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.6 Cakupan Kunjungan Neonatus

Judul Cakupan Kunjungan Neonatus


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan
rumah.
Definisi Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yang
Operasional memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh

13
tenaga kesehatan yang memiliki kompotensi klinis kesehatan
neonatal, paling sedikit 3 kali (KN I umur 6 – 48 jam, KN II
umur 3 - 7 hari dan KN III umur 8-28 hari), di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kumulatif neonatus yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar, paling sedikit 3 kali, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama.
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan
kunjungan neonatus di dalam gedung dan di luar gedung,
pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan dan kematian
neonatus, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.7 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Judul Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan
Operasional ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompotensi kebidanan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu, yang persalinannya memperoleh
pertolongan dari tenaga kesehatan yang memiliki
kompotensi kebidanan
Denominator Jumlah seluruh sasaran persalinan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama

14
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan
evaluasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.8 Cakupan Kunjungan bayi

Judul Cakupan Kunjungan Bayi


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Agar terpantau dan terpeliharanya kesehatan tumbuh
kembang bayi
Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi (29 hari – 11
Operasional bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki
kompotensi klinis kesehatan bayi, paling sedikit 4 kali, pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan, paling
sedikit 4 kali, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi,MTBS, DDTK, kunjungan bayi di
dalam gedung dan di luar gedung pembahasan melalui
Audit, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.9 Cakupan BBLR yang Ditangani

Judul Cakupan BBLR Yang Ditangani

15
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Menurunkan angka kejadian kesakitan dan kematian bayi
akibat BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Definisi Cakupan BBLR yang ditangani adalah cakupan BBLR (BBL
Operasional < 2500 gr) yang ditangani sesuai standar oleh dokter, bidan
dan perawat yang memiliki kompotensi klinis kesehatan
neonatal dan penanganan BBLR, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif BBLR yang ditangani sesuai standar oleh
tenaga kesehatan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kumulatif BBLR yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemantauan BBLR yang ditangani melalui KN di dalam
gedung dan di luar gedung, pelayanan rujukan BBLR,
pembahasan melalui Audit.
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.10 Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Para Sekolah

Judul Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Pra Sekolah


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Untuk menemukan secara dini gangguan kesehatan dan
kelainan tumbuh kembang yang terjadi pada balita dan pra
sekolah
Definisi Cakupan deteksi dini balita dan anak prasekolah adalah
Operasional cakupan kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan
standar oleh dokter, bidan dan perawat, paling sedikit 4 kali
per tahun, dan cakupan deteksi dini anak umur 12 - 72 bulan
yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat, paling
sedikit 2kali per tahun di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan

16
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali per tahun
dan cakupan deteksi dini anak umur 12 – 72 bulan yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 2 kali per
tahun, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita dan anak prasekolah yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT Balita, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi kesehatan balita (MTBS, DDTK),
pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah di dalam
gedung maupun di luar gedung, pelayanan rujukan.
Penanggungjawab Subkor.KIA - KB
pengumpul data

5.1.11 Cakupan Peserta KB Baru

Judul Cakupan Peserta KB Baru


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk menjarangkan dan atau menunda kehamilan di antara
para Pasangan Usia Subur (PUS)
Definisi Cakupan peserta KB baru adalah cakupan kumulatif PUS
Operasional yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi
termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah
melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 bulan, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB Baru, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB, Hasil pendataan KB
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas,
PWS
Penanggungjawab Subkor.KIA - KB

17
pengumpul data

5.1.12 Cakupan Peserta KB Aktif

Judul Cakupan Peserta KB Aktif


Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk menunjukkan berapa besar Pasangan Usia Subur
(PUS) yang berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian
kehamilan dan untuk menilai kinerja program KB
Definisi Cakupan peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama
Operasional yang masih aktif memakai Alkon terus menerus hingga saat
ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri
kesuburan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB aktif di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB, hasil pendataan KB
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas,
PWS
Penanggungjawab Subkor.KIA – KB
pengumpul data

5.2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5.2.1 Cakupan Balita Terdaftar di Posyandu dan Memiliki KMS

Judul Cakupan Balita Terdaftar di Posyandu dan Memliki KMS


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar diketahui jumlah balita yang ada di setiap posyandu
untuk akses pemantauan tumbuh kembangnya.
Definisi Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki KMS
Operasional adalah balita (0-5 tahun) yang ada di setiap posyandu
tercatat dalam kohort balita dan memiliki KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data

18
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang terdaftar di posyandu dan
memiliki KMS/buku KIA
Denominator Jumlah seluruh balita (0-5 tahun) yand ada dan tinggal tetap
di wilayah posyandu.
Sumber data Data kelahiran, buku catatan dasa wisma.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan balita, pengadaan KMS/buku KIA dan
distribusinya
Penangungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.2 Cakupan Partisipasi Balita Datang Nimbang BB ke Posyandu


(D/S)

Judul Cakupan Partisipasi Balita Datang Nimbang Berat Badan


(BB) Setiap Bulan ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan partisipasi balita datang nimbang BB ke posyandu
Operasional adalah jumlah balita (0-5 tahun) yang hadir nimbang setiap
bulan di posyandu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang hadir nimbang di posyandu
Denominator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang ada dan tercatat di posyandu
Sumber data Kohort balita, data kelahiran, buku catatan dasa wisma.
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.3 Cakupan Balita Naik Berat Badannya Setiap Bulan (N/D)

Judul Cakupan Balita Yang Naik Berat Badannya Setiap Bulan


(N/D′)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas

19
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan balita yang naik BB nya setiap bulan adalah jumlah
Operasional balita (0-5 tahun) yang naik BB nya setiap bulan di
posyandu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang naik berat badannya
Denominator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang datang nimbang
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.4 Balita yang Berat Badannya pada KMS/Buku KIA di Bawah


Garis Merah (BGM)

Judul Balita Yang BB nya Pada KMS/Buku KIA di Bawah Garis


Merah (BGM)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di bawah garis
Operasional merah adalah jumlah balita (0-5 tahun) yang BB nya berada
di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) yang berat badannya di
bawah garis merah pada satu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah rerata balita (0-5 tahun) yang datang nimbang di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 5%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.5 Balita Gizi Kurang Tertangani

20
Judul Balita Gizi Kurang Tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi kurang tertangani adalah jumlah balita (0-5 tahun)
Operasional gizi kurang yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik, dan atau intervensi dengan PMT.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi kurang tertangani di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi kurang di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100 %
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, Intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.6 Balita Gizi Buruk Tertangani

Judul Balita Gizi Buruk Tertangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi buruk tertangani adalah jumlah balita (0-5 tahun)
Operasional gizi buruk (bb/tb) yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik, dan intervensi dengan PMT.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk tertangani
dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100 %
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, Intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
5.2.7 Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Per Tahun

21
Judul Balita mendapat Vitamin A 2 kali pertahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada
balita
Definisi Balita mendapat Vit A 2 kali setahun adalah pemberian
Operasional Vitamin A dosis tinggi pada balita (6 - 11 bulan) dan balita
(12-59 bulan) setiap Bulan Februari dan Agustus.
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator 1. Jumlah balita umur 6-11 bulan yang mendapatkan Vit A
100.000 IU (biru).
2. Jumlah balita umur 12-59 bulan yang mendapatkan Vit A
200.000 IU (merah).
Denominator 1. Jumlah balita (6-11 bln) yang ada.
2. Jumlah balita (12-59 bln) yang ada
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
sweeping
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.8 Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) Posyandu

Judul Pelaksanaan PSG Posyandu


Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau ketat status tumbuh kembang balita di
posyandu
Definisi Pelaksanaan PSG posyandu adalah suatu upaya pemantauan
Operasional status gizi balita yang dilakukan di posyandu oleh petugas
kesehatan dan kader
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah posyandu yang melaksanakan PSG
Denominator Jumlah posyandu
Sumber data Data UKBM

22
Target 10 %
Langkah Kegiatan Penentuan sampel posyandu, pelaksanan PSG, analisa data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.9 Pemantauan Keluarga Sadar Gizi (Kadarsi)

Judul Pemantauan KADARSI


Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Definisi Pemantauan KADARSI (Keluarga Sadar Gizi) adalah suatu
Operasional upaya pemantauan perilaku akan pola konsumsi melaui
survey keluarga yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah keluarga sadar gizi
Denominator Jumlah keluarga yang di survey.
Sumber data Data keluarga (KK)
Target 65 %
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanan kadarsi, analisa data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.10 Ibu Hamil yang Diukur LILA

Judul Ibu Hamil yang Diukur LILA


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memantau tingkat pemenuhan kalori ibu hamil
Definisi Pengukuran LILA bumil adalah suatu kegiatan yang
Operasional dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengukur lingkar
lengan atas ibu hamil (biasanya kiri) agar diketahui tingkat
pemenuhan kalori.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang diukur LILA nya dalam

23
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data keluarga (KK)
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanan kadarsi, analisa data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
5.2.11 Ibu Hamil KEK Tertangani

Judul Ibu Hamil KEK Tertangani


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan kalori selama kehamilan
Definisi Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) adalah jumlah
Operasional ibu hamil KEK yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik, dan intervensi dengan PMT.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil KEK yang ditangani dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu hamil KEK yang ada dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu hamil, F III Gizi.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT
pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
5.2.12 Ibu Nifas yang Mendapat Vitamin A

Judul Ibu Nifas Dapat Vitamin A


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan Vitamin A bagi ibu dan
bayinya sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat
dari difisiensi Vitamin A.
Definisi Ibu nifas dapat Vitamin A adalah Vitamin A diberikan pada
Operasional ibu nifas (0 – 42 hari) setelah melahirkan segera 1 kapsul
Vit.A (200.000 IU) warna merah dan satu kapsul lagi
diberikan dengan selang waktu 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data

24
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu nifas yang mendapatkan Vit A
(200.000 IU) dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah ibu nifas yang ada dalam satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu hamil, F III Gizi.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan kelahiran, distribusi Vit A melalui kunjungan
neonatus
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.13 Ibu Hamil Mendapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet

Judul Ibu Hamil Dapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hamil
sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari
defisiensi zat besi (anemia).
Definisi Ibu hamil dapat tablet besi (Fe) 90 tablet adalah ibu hamil
Operasional yang selama kehamilannya telah mengkonsumsi tambahan
zat besi dengan meminum tablet Fe minimal 90 tablet
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 90
tablet dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Ibu Hamil, F III Gizi.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.14 MP – ASI pada Bayi BGM dari Maskin

25
Judul MP-ASI Pada Bayi BGM Dari Maskin
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM dari
maskin sehingga terhindar dan atau jatuh ke dalam
kekurangan gizi
Definisi MP-ASI pada bayi BGM dari maskin adalah pemberian
Operasional makanan pendamping ASI pada bayi (6-11 bulan) BGM dari
maskin dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi BGM dari maskin yang mendapatkan
MP-ASI dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Bayi BGM dari Maskin yang ada dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, F III Gizi, pendataan maskin
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pengukuran BB Bayi, KIE, perencanaan dan intervensi
dengan MP-ASI
Penangungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.3 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

5.3.1 Pelayanan Imunisasi

a. Cakupan Imunisasi HB – 0 Bayi Baru Lahir Hidup < 7 Hari

Judul Cakupan Imunisasi HB-0 Bayi Lahir Hidup < 7 Hari


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada
bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit Hepatitis B
Definisi Cakupan imunisasi HB-0 bayi baru lahir adalah Imunisasi
Operasional Hepatitis B yang diberikan pertama kali (HB-0) kepada bayi
lahir hidup (dengan indikasi) sebelum berumur 7 hari,dengan
cara menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulandata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-0 < 7 hari di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

26
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Kohort Ibu Hamil, Kohort Bayi, Buku Catatan
Imunisasi termasuk pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

b. Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada
bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit Tubercolosis
Definisi Cakupan imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang
Operasional diberikan satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan Indikasi)
seawal mungkin (satu paket dengan HB-0, Polio-1) dengan
cara menyuntikan di lengan kanan atas, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi BCG di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Kohort Ibu Hamil, Kohort Bayi, Buku Catatan
Imunisasi termasuk pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

c. Cakupan Imunisasi HB – DPT 1

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT1


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis B (HB)

27
dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-1)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT1 adalah imunisasi kombinasi
Operasional HB dan DPT yang diberikan pertama saat bayi berumur 2
bulan (dengan Indikasi) (satu paket dengan Polio-2) dengan
cara menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT1 di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Buku catatan imunisasi termasuk pelayanan kesehatan
swasta.
Target 100 %
Langkah Kegiatan pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

d. Cakupan Imunisasi HB - DPT 3

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis
B (HB) dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-3)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi kombinasi
Operasional HB dan DPT lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4
bulan (dengan Indikasi) (satu paket dengan Polio-4) dengan
cara menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT3 di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama

28
Sumber data SIMPUS, Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk
pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, Pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

e. Cakupan Imunisasi Polio 4

Judul Cakupan Imunisasi Polio-4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit Polio
Definisi Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio lanjutan
Operasional yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan (dengan Indikasi)
(satu paket dengan HB-DPT3) dengan cara meneteskan
sebanyak 2 tetes dosis di mulut bayi, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

f. Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Campak

29
Definisi Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak yang
Operasional diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan Indikasi)
dengan cara menyuntikan di lengan kiri bayi, pada kurun
waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Campak di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
g. DO HB - DPT1 – Campak
Judul DO HB-DPT1 - Campak
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk mengetahui kelengkapan dan intensitas imunitas yang
didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi DO HB-DPT1 – Campak adalah Drop Out (DO) yang terjadi
Operasional dari pemberian imunisasi kontak II pada Bayi dengan
kelengkapan pemberian imunisasi (Campak) sebelum bayi
berumur 12 bulan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT1 dikurangi dengan
Jumlah kumulatif Imunisasi Campak di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kumulatif imunisasi HB-DPT-1 yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta
Target < 10 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi

30
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
h. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization)

Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization)


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan
intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh sasaran
bayi (0-12 bulan)
Definisi Desa/Kelurahan UCI adalah Desa atau Kelurahan dimana
Operasional tercapai target untuk indikator imunisasi yaitu BCG 100%,
DPT I 100%, DPT III 90%, Campak 90%, pada masing –
masing Desa/Kelurahan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

i. Status T5 Ibu Hamil

Judul Status T5 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk memberikan kekebalan seumur hidup pada ibu usia
subur dari ancaman penyakit tetanus yang menyerang
neonatus yang dikandung dan dilahirkan
Definisi Status T5 ibu hamil adalah wanita sampai dengan usia subur
Operasional dan selama kehamilan mendapatkan imunisasi TT sesuai
standar (T5)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

31
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang sudah berstatus T5, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Imunisasi saat bayi, Usia Sekolah (BIAS), WUS, PUS,
Hamil
Target 95 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dan penyimpanan data imunisasi dasar, data
BIAS, data WUS, PUS, PWS, hamil, pendataan sasaran,
perencanaan,pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

j. Cakupan BIAS Campak Kelas I SD

Judul Cakupan BIAS Campak Kelas I SD


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan Boster Campak kepada anak usia 6
tahun sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari
penyakit Campak maupun komplikasi Campak.
Definisi Cakupan BIAS Campak kls I SD adalah kegiatan imunisasi
Operasional anak Sekolah Dasar Negeri dan sederajat (biasanya pada
Bulan September) dengan memberikan suntikan Campak di
lengan kiri pada anak kelas I Sekolah Dasar.
Frekuensi Setiap tahun (September)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (September)
Numerator Jumlah Murid kls I SD yang mendapatkan suntikan Campak,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Murid kls I SD yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kls I, Absensi kelas.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls I SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

k. Cakupan BIAS DT Kelas I, TT Kelas II – III SD

Judul Cakupan BIAS DT Kelas I, TT Kelas II-III SD

32
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan Boster DT, TT kepada anak usia 6 -8
tahun sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari
penyakit Difteri dan Tetanus maupun komplikasinya.
Definisi Cakupan BIAS DT kelas I, TT kelas II-III SD adalah
Operasional kegiatan imunisasi Anak Sekolah Dasar Negeri dan sederajat
(biasanya pada Bulan Nopember) dengan memberikan
suntikan DT pada Murid Kelas I, TT pada Murid Kelas II-III
Frekuensi Setiap tahun (Nopember)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (Nopember)
Numerator 1. Jumlah murid kelas I SD yang mendapatkan suntikan DT,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
2. Jumlah murid kelas II-III SD yang mendapatkan suntikan
TT, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator 1. Jumlah murid kelas I SD yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
2. Jumlah murid kelas II-III SD yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kelas I,II,III Absensi kelas.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kelas I SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

l. Kejadian KIPI

Judul Kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui apakah terjadi kejadian ikutan setelah
pemberian imunisasi (Bayi, BIAS, Bumil).
Definisi Kejadian KIPI adalah kejadian dimana terjadi gejala atau
Operasional tanda yang diakibatkan langsung maupun tidak langsung
karena proses pemberian imunisasi.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kejadian (KIPI), di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran imunisasi yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama

33
Sumber data Buku catatan imunisasi termasuk pelayanan kesehatan
swasta
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi petugas kesehatan, peningkatan
SOP, penyelidikkan epidemiologi.
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

5.3.2 Pemberantasan Penyakit

a. Desa/Kelurahan yang Mengalami KLB Yang Ditangani < 24


Jam

Judul Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak penyakit
Definisi Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Operasional adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
pada suatu desa/kelurahan di satu wilayah kerja dalam
periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
pada satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI), EWARS, masyarakat, media
masa
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan
mata rantai, pengamatan pasca KLB
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

b. Desa/Kelurahan Bebas Rawan gizi

Judul Desa/Kelurahan Bebas Rawan Gizi


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <

34
15 %
Definisi Desa/Kelurahan bebas rawan gizi adalah desa/kelurahan
Operasional dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada Balita <
15 % pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan dengan prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk pada Balita < 15 % pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data PSG, SKDN, W1, EWARS.
Target 80 %
Langkah Kegiatan PSG, PE Gizi, penanggulangan KLB gizi.
Penanggungjawab Subkor. Gizi dan Subkor. P2PM
pengumpul data
c. Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000 Penduduk <
15 Tahun

Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk <
15 tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non polio
Operasional yang ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15 tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan surveilans AFP, EWARS
Target ≥1%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen,
kunjungan ulang, pencarian kontak (teman bermain).
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

d. Penemuan Suspek TB Paru

35
Judul Penemuan Suspek TB Paru
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan gejala batuk
berdahak / berdarah > 2 minggu
Definisi Penemuan suspek TB Paru adalah Jumlah penderita dengan
Operasional gejala batuk berdahak / berdarah > 2 minggu pada
penduduk > 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita dengan gejala batuk berdahak / berdarah >
2 minggu pada umur > 15 tahun yang diperiksa dahaknya
sebanyak 3 kali (SPS) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu pada umur
> 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan TB
Target 60 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen,
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
e. Penemuan TB Paru BTA +

Judul Penemuan TB Paru BTA +


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan BTA + pada
penderita Suspek TB Paru
Definisi Penemuan TB Paru BTA + adalah jumlah penderita dengan
Operasional BTA + pada penderita dengan gejala batuk berdahak /
berdarah > 2 minggu pada penduduk > 15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita BTA + yang ditemukan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu pada umur
> 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan TB
Target 10 %

36
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen,
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
f. Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +

Judul Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penderita TB Paru BTA + secara mikroskopis minimal
2 kali berturut-turut negatif
Definisi Kesembuhan penderita TB Paru BTA + adalah penderita
Operasional baru TB Paru BTA + yang sembuh diakhir pengobatan 85 %
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang sembuh di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang diobati di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB 08
Target 85 %
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kompotensi, monev
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

g. Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA +

Judul Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA +


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui rantai penularan dalam keluarga terutama
bagi anggota keluarga yang rentan (Balita)
Definisi Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA + adalah
Operasional pemeriksaan yang dilakukan terhadap semua angggota
kelurga sesuai standar pada penderita TB Paru BTA +
Frekuensi Setiap Ada Kasus TB Paru BTA +
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Ada Kasus TB Paru BTA +
Numerator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang dilakukan
pemeriksaan kontak serumah di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu

37
Denominator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB 08
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
h. Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani

Judul Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar balita yang menderita Pneumonia mendapatkan
tatalaksana penanganan sesuai standar.
Definisi Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani adalah
Operasional cakupan balita dengan pnemonia yang ditangani sesuai
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus pnemonia balita yang ditangani di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah perkiraan kasus pnemonia balita yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 ISPA, LB-1, termasuk pelayanan swasta.
Target 100 % (10 % dari populasi balita)
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah,
promkes, monev, kemitraan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
i. Penderita DBD Yang Ditangani

Judul Penderita DBD Yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kasus DBD mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar.
Definisi Penderita DBD yang ditangani adalah penderita DBD yang
Operasional penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu

38
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita DBD yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 DBD, SP2TP, pelayanan swasta
Target 80 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, PSN, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

j. Balita Dengan Diare Yang Ditangani

Judul Balita Dengan Diare Yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar balita dengan diare mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak berakibat
dehidrasi
Definisi Balita dengan diare yang ditangani adalah balita dengan
Operasional diare yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah balita dengan diare yang ditangani sesuai standar di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita dengan diare yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Diare, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

k. Penderita Malaria Yang Diobati

Judul Penderita Malaria Yang Diobati


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita malaria mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak berakibat wabah
Definisi Penderita malaria yang diobati adalah penderita malaria
Operasional yang mikroskopis positif yang penanganannya sesuai standar
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

39
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita malaria mikroskopis + yang ditangani
sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita malaria mikroskopis + yang ada di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Malaria, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
l. Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT)

Judul Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT)


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kusta mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak relaps, menimbulkan kecacatan
Definisi Penderita kusta yang selesai berobat (RFT) adalah penderita
Operasional kusta PB/MB yang penanganannya sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita kusta PB/MB yang ditangani sesuai
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta PB/MB yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Kusta, SP2TP, Pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, pemeriksaan kontak
serumah, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
m. Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Ditangani

Judul Kasus Gigitan Binatang Penular Rabies Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita gigitan hewan penular rabies mendapatkan
penanganan sesuai standar.
Definisi Kasus gigitan hewan penular rabies ditangani adalah

40
Operasional penderita yang digigit hewan penular rabies (anjing, kera,
kucing) mendapatakan penanganan sesuai dengan standar di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gigitan hewan penular rabies yang
ditangani sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita gigitan hewan penular rabies yang
ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan gigitan
Target 100 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi protap, persiapan VAR, investigasi, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penangungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

5.4 Upaya Kesehatan Lingkungan

5.4.1 Institusi Yang Dibina

Judul Institusi Yang Dibina


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar institusi yang ada didalam memberikan pelayanan/ jasa
tidak menimbulkan dampak resiko terhadap kesehatan
Definisi Institusi yang dibina adalah institusi yang dibina sesuai
Operasional standar kesehatan lingkungan di satu wilayah kerja tertentu
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Institusi yang dibina sesuai standar kesehatan
lingkungan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Institusi yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan Inspkesi Sanitasi (IS), laporan laboratorium
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan, kemitraan, pengawasan (Inspeksi Sanitasi/IS),
sosialisasi/advokasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

41
5.4.2 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes

Judul Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menekan kepadatan jentik nyamuk Aedes sehingga
siklus penularan penyakit melalui vektor bisa
dikurangi/diminimalisir.
Definisi Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes adalah
Operasional rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu
wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Inspkesi Sanitasi (IS), laporan laboratorium
Target 95 %
Langkah Kegiatan Surveilans, pengendalian vektor, promkes, monev.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.3 Tempat Umum (TTU/TPM) yang Diawasi

Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Tempat umum (TTU/TPM) yang diawasi adalah tempat
Operasional umum yang diawasi sesuai dengan standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah tempat umum yang diawasi sesuai standar hygiene
sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah tempat umum yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama

42
Sumber data Laporan TTU/TPM, laporan laboratorium
Target 85 %
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data
5.4.4 Tempat umum (TTU/TPM) yang Memenuhi Syarat

Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Memenuhi Syarat


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Tempat umum yang memenuhi syarat adalah tempat umum
Operasional yang diawasi yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah tempat umum yang diawasi yang memenuhi syarat
hygiene sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah tempat umum yang diawasi di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TTU/TPM, laporan laboratorium
Target 85 %
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.5 Cakupan Sarana Air Bersih

Judul Cakupan Sarana Air Bersih


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Cakupan sarana air bersih adalah sarana air untuk kebutuhan
Operasional rumah tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses air untuk kebutuhan rumah

43
tangga yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa

Target Perkotaan : 100%


Pedesaan : 90 %
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.6 Cakupan Jamban Keluarga

Judul Cakupan Jamban Keluarga


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap jamban
keluarga
Definisi Cakupan jamban keluarga adalah sarana jamban untuk
Operasional kebutuhan rumah tangga yang memenuhi persyaratan
hygiene sanitasi sesuai dengan standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses jamban untuk kebutuhan rumah
tangga yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa
Target Perkotaan : 100%
Pedesaan : 84 %
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

44
5.4.7 Cakupan SPAL

Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Cakupan SPAL dalah sarana SPAL untuk kebutuhan rumah
Operasional tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai
dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah KK/rumah tangga yang terakses SPAL untuk
kebutuhan rumah tangga yang memenuhi syarat hygiene
sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah KK/rumah tangga yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa
Target Perkotaan : 95 %
Pedesaan : 85 %
Langkah Kegiatan Pendataan, Sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.8 Cakupan Klinik Sanitasi

Judul Cakupan Klinik Sanitasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak sanitasi terhadap penyakit yang
timbul .
Definisi Cakupan klinik sanitasi adalah cakupan kunjungan penyakit
Operasional yang terkait sanitasi yang diberi pelayanan konseling sesuai
standar pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan karena terkait sanitasi yang di berikan
pelayanan konseling di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kunjuingan karena terkait sanitasi yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

45
Sumber data Laporan Penyakit terpadu, laporan kesling
Target 80 %
Langkah Kegiatan Penyediaan sarana,ruang,fasilitas lainnya.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.5 Upaya Promosi Kesehatan


5.5.1 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Rumah Tangga
PHBS)

Judul Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( Rumah


Tangga PHBS )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui tatanan tentang indikator rumah tangga
sehat .
Definisi Rumag tangga PHBS adalah proporsi rumah tangga yang
Operasional memenuhi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, timbang bayi
dan balita, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap
hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih,
tersedianya jamban, berantas jentik, cuci tangan dengan
sabun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Tahun sekali
Numerator Jumlah rumah tangga PHBS di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang di survei di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Pengkajian kuantitatif survei rumah tangga PHBS, hasil
pemetaan rumah tangga PHBS.
Target 65 %
Langkah Kegiatan Penentuan RT yang di survey (210 RT), kunjungan rumah,
pengkajian, analisa, tindak lanjut.
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

46
5.5.2 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Bayi yang
mendapat ASI Eksklusif)

Judul Penyuluhan PHBS ( Bayi dengan ASI Eksklusif )


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui manfaat pentingnya pemberian ASI Eksklusif
.
Definisi Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya
Operasional mendapat ASI saja sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat hanya ASI saja sejak lahir
sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, R1 Gizi, SP2TP
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.3 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Desa dengan


Garam Beryodium baik)

Judul Penyuluhan PHBS (Desa Dengan Garam Beryodium Baik)


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui pentingnya manfaat garam beryodium .
Definisi Desa/Kelurahan dengan 21 sampel garam beryodium yang
Operasional diperiksa hanya ditemukan tidak lebih dari satu sampel
garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30
ppm pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah desa/kelurahan dengan garam beryodium baik di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang diperiksa
Sumber data Laporan pemantauan Gayo, hasil pencatatan lapangan

47
( tenaga gizi, guru, kader )
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.4 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Posyandu


Purnama)

Judul Penyuluhan PHBS (Posyandu Purnama)


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui keberadaan dan perkembangan status
posyandu .
Definisi Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan
Operasional frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata kader yang
bertugas 5 orang atau lebih, cakupan program utama (KIA,
KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50 % dan sudah ada 1 atau
lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50 %
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah posyandu purnama di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh posyandu di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan pemantauan Gayo, hasil pencatatan lapangan
(tenaga gizi, kader)
Target 40 %
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.5 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Penyuluhan


NAPZA oleh Petugas Kesehatan)

Judul Penyuluhan PHBS NAPZA Oleh Petugas


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak dari pada penyalahgunaan NAPZA .
Definisi Suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana yang
Operasional dilakukan untuk memperbaiki prilaku manusia sesuai
prinsip-pronsip pendidikan yakni pada tingkat sebelum

48
seseorang menggunakan NAPZA
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kegiatan PHBS NAPZA di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Promkes, SIMPUS, Dinkes Kab/Kota
Target 15 %
Langkah Kegiatan Identifikasi sasaran, penyuluhan, advokasi
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.6 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin


(JamPuskesmas)

Judul JPKM (JamPuskesmas )


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan
kesehatan sebagai peserta JPKM .
Definisi Cakupan JPK Gakin adalah proporsi penduduk gakin
Operasional terlindungi JPK ( Subsidi Pemerintah dan Pemda) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta JPK di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan JPK Kab/Kota, Asuransi Kesehatan Komersial.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi,
pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

49
5.6 Upaya Pengobatan

5.6.1 Rawat Jalan


a. Cakupan Rawat Jalan

Judul Cakupan Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tingkat pertama
Definisi Cakupan rawat jalan adalah jumlah kunjungan kasus baru
Operasional rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan dalam kurun
waktu 1tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di sarana
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK-BLUD Puskesmas
Target 15 %
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


PPK-BLUD Puskesmas

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat PPK-


BLUD Puskesmas
Dimensi Mutu Kompotensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga
dokter umum dan dokter gigi.
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat PPK-
Operasional BLUD Puskesmas adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga medis (dokter umum, dokter gigi) sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan

50
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik umum,
gigi yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum, dokter
gigi) di tingkat PPK-BLUD Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik
umum, gigi di tingkat PPK-BLUD Puskesmas pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK-BLUD Puskesmas
Target Dokter umum : 100 % (5 jam/hari kerja)
Dokter gigi : 100 % (pada hari jam kerja)
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

c. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


Pustu

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat Pustu


Dimensi Mutu Kompotensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga
dokter umum di tingkat pustu
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu
Operasional adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter
umum) sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
pelayanan oleh oleh tenaga medis (dokter umum) di tingkat
pustu pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat
pustu pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK-BLUD Puskesmas
Target 50 %
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

51
d. Pemberi Pelayanan Medis Rawat Jalan dengan PusPuskesmas
Keliling

Judul Pemberi Pelayanan Rawat Jalan dengan PusPuskesmas


Keliling
Dimensi Mutu Akses, Kompotensi
Tujuan Untuk menjangkau wilayah banjar/dusun terhadap pelayanan
poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter umum di wilayah
kerja yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Definisi Pemberi pelayanan rawat jalan dengan pusPuskesmas
Operasional keliling adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum) dengan pusPuskesmas keliling sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan dasar di wilayah banjar/dusun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah banjar/dusun yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar dengan pusPuskesmas keliling oleh tenaga
medis (dokter umum) pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh banjar/dusun yang ada pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK-BLUD Puskesmas
Target 30 %
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

e. Jam Buka pelayanan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses, kompotensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan selama
24 jam.
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan
Operasional untuk poliklinik umum dan kedaruratan yang diberikan
secara terus menerus selama Jam Kerja PusPuskesmas
Rawat Jalan (5 Jam )
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama

52
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK-BLUD Puskesmas.
Target 5 jam/Hari kerja
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

f. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar tersedia pelayanan poliklinik rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat
jalan yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survei ( n = 50 )
Sumber data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan.
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pembuatan kuisioner, pengambilan sampel
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

g. Pelayanan Konseling ( Pojok Gizi, Pojok Laktasi, Pojok


Oralit )

Judul Pelayanan Konseling ( Pojok Gizi, Pojok Laktasi, Pojok


Oralit )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedia pelayanan konseling yang terkait dengan Gizi,
Laktasi, dan Penanganan Rehidrasi Oral.
Definisi Pelayanan unit konseling adalah unit pelayanan yang
Operasional menyediakan pelayanan konseling untuk pasien yang
penyakitnya atau keluhannya terkait dengan perilaku dan
lingkungan
Frekuensi Setiap bulan

53
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penyediaan unit pelayanan konseling pada unit
pelayanan tingkat PPK-BLUD Puskesmas
Denominator 1 (satu) unit pelayanan konseling
Sumber data Tata ruang pelayanan PPK-BLUD Puskesmas
Target 1Unit
Langkah Kegiatan Penataan ruang, kelengkapan ruang, konselor
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Subkor. Promkes.
pengumpul data

5.6.2 Rawat Darurat Tingkat Pertama

a. Jam Buka Pelayanan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses, kompotensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan rawat darurat tingkat pertama
selama 5 jam.
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan
Operasional untuk kedaruratan yang diberikan secara terus menerus
selama 5 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan
Target 5 jam/Hari kerja
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Medis Rawat Darurat Tingkat Pertama

54
Judul Pemberi Pelayanan Medis Rawat Darurat Tingkat Pertama
Dimensi Mutu Kompotensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat darurat oleh tenaga dokter
umum
Definisi Pemberi pelayanan rawat darurat tingkat pertama adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum,)
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam/hari pelayanan rawat darurat yang diberikan
pelayanannya oleh kompotensi dokter umum PPK-BLUD
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam/hari buka pelayanan rawat darurat PPK-BLUD
Puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target 5 jam/hari
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

c. Waktu tanggap pelayanan

Judul Waktu Tanggap Pelayanan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap,
responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Waktu tanggap pelayanan adalah ketenggangan waktu sejak
Operasional pasien itu datang sampai mendapatkan penanganan sesuai
dengan standar kegawatan daruratan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan
semua pasien yang disampling secara acak sampai dengan
mendapatakan pelayanan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=25)
Sumber data Data sampling pasien UGD
Target 5 Menit terlayani setelah pasien datang
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, melengkapi sarana dan prasarana.
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

55
d. Penanganan rujukan

Judul Penanganan Rujukan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan yang cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien yang karena diagnose dan
Operasional indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tingkat PPK-
BLUD Puskesmas yang selanjutnya di reveral ke pelayanan
tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang karena diagnose dan indikasi
di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah pasien yang ada karena diagnose dan indikasi di
rujuk
Sumber data SIMPUS, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

e. Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Penunjang Life Saving

Judul Ketersediaan Sarana, Prasarana, dan Obat Live Saving


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar sarana, prasarana dan obat live saving tersedia setiap
saat di UGD sebagai pertolongan pertama untuk
penyelamatan.
Definisi Ketersediaan sarana, prasarana, dan obat live saving adalah
Operasional tersedia dan siap pakainya sarana, prasarana dan obat untuk
tindakan pertolongan pertama kasus kegawat daruratan
dalam rangka penyelamatan kehidupan pasien dan atau
mencegah kondisi pasien ke keadaan yang lebih buruk
(Irreversible)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis sarana, prasarana, obat live saving yang
tersedia dan siap pakai

56
Denominator Jumlah dan jenis sarana, prasarana, obat live saving yang ada
Sumber data LPLPO Unit UGD, LPLPO PPK-BLUD Puskesmas
Target 100 %
Langkah KegiatanPenyediaan sarana, prasarana, dan Obat live saving,
seterilisasi, monev (simulasi)
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

f. Kematian pasien < 24 jam

Judul Kematian Pasien < 24 jam di UGD


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di UGD yang kompoten,
cepat, tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan
pasien
Definisi Kematian pasien < 24 jam adalah kematian pasien di UGD
Operasional sejak periode datang sampai mendapatkan penanganan yang
komprohensif < 24 jam dalam kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang meninggal < 24 jam di UGD
sejak periode datang pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang ditangani di UGD pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

g. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan pelayanan di UGD


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di UGD yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya

57
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien UGD
yang di survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien di UGD yang di survey ( n minimal =
50 ) pada kurun waktu yang sama
Sumber data Survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pangambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim.
pengumpul data

VI. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PENGEMBANGAN

6.1. Upaya Kesehatan Sekolah


6.1.1 Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan/Guru UKS/Dokter kecil

Judul Cakupan Pemeriksaan Siswa SD dan Setingkat Oleh Tenaga


Kesehatan/Guru UKS/Dokter Kecil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah

58
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat
Operasional adalah cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang
diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru uks/dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100 %
Langkah Kegiatan persiapan sarana dan prasarana perencanaan, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Subkor. UKS
pengumpul data

6.1.2 Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD

Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD


Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan
Tujuan Untuk meningkatkan kompotensi siswa di bidang kesehatan
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah
Definisi Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya
Operasional berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah
mendapatkan pelatihan dokter kecil
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah SD dan setingkat yang siswanya dilatih dokter kecil
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

59
Denominator Jumlah SD dan setingkat yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 50 %
Langkah Kegiatan Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan sarana
dan prasarana pelatihan, pengaturan jadwal dan materi
pelatihan
Penanggungjawab Subkor. UKS.
pengumpul data

6.1.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat anak remaja yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah cakupan
Operasional siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa kelas 1SMU/SMK
sederajat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja)
melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1
SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya melalui
penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja) di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1
SMU/SMK sederajat di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100 %
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaan dan pengaturan
jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Subkor. UKS dan Subkor. KIA - KB
pengumpul data

6.2. Upaya Kesehatan Khusus

60
6.2.1 Upaya Kesehatan Pralansia dan Lansia

a. Cakupan Pelayanan

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Para Lansia


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan lanjut usia
Operasional adalah pra usia lanjut dan usia lanjut yang memperoleh
pelayanan keehatan sesuai standar yang ada pada pedoman,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk pra usila dan usila yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam pedoman di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk pra usila dan usila yang ada di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Catpor pra usila dan usila, data kependudukan
(BPS,Camat,Desa)
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

b. Posyandu Lansia

Judul Posyandu Lansia


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Posyandu lansia adalah posyandu yang melakukan
Operasional pelayanan kepada usila, yang mengutamakan aspek promotif
dan preventif disamping aspek kuratif dan rehabilitatif, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Posyandu Lansia yang dibentuk di masing-masing

61
Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data desa/kelurahan, data posyandu
Target 4 Kelompok (1 desa minimal ada 1 kelompok)
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia,
pembentukan posyandu lansia, pelayanan lansia, monev.
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

6.2.2 Upaya Kesehatan Mata

a. Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak

Judul Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata karena
katarak
Definisi Screening (hunting) penderita mata katarak adalah kegiatan
Operasional penjaringan yang dilakukan di PPK-BLUD Puskesmas dan
jejaring kepada pasien rawat jalan yang beresiko, sesuai
dengan standar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif kunjungan baru yang discrening dalam
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan baru dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 10 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit Indera
Denpasar
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data

b. Penemuan penderita mata katarak

62
Judul Penemuan Penderita Mata Katarak
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata karena
katarak
Definisi Penemuan penderita katarak adalah ditemukannya katarak
Operasional mature pada kegiatan screening (hunting)
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak mature ditemukan dalam
screning di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita yang di skrening dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 10 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit Indera
Denpasar
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data

c. Penderita Mata Katarak Yang Dioperasi

Judul Penderita Katarak Yang Di Operasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan angka kebutaan akibat gangguan mata
karena katarak
Definisi Penderita katarak yang dioperasi adalah penderita karena
Operasional indikasi medis dilakukan tindakan operasi oleh di RSUP
maupun RS Khusus (RS Indera) di PPK-BLUD Puskesmas.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak yang dilakukan tindakan
operasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita katarak yang ada dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan RS Indera Denpasar
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

63
6.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
6.3.1 PerPuskesmas untuk Bumil Resti

Judul PerPuskesmas Untuk Ibu Hamil Resiko Tinggi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif,
dan rehabilitatif ) kepada bumil resti melalui kunjungan
rumah
Definisi PerPuskesmas untuk ibu hamil resti adalah pelayanan
Operasional kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil resti dengan cara
perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil resti yang dilakukan pelayanan dengan
perPuskesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh ibu hamil resti yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu, laporan PWS KIA, dan catatan lain termasuk
swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. PerPuskesmas
pengumpul data
6.3.2 PerPuskesmas untuk Neonatal Resti

Judul PerPuskesmas Untuk Neonatal Resiko Tinggi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif,
dan rehabilitatif ) kepada neonatal resti melalui kunjungan
rumah
Definisi PerPuskesmas untuk neonatal (0-28 hari) resti adalah
Operasional pelayanan kesehatan yang diberikan kepada neonatal resti
dengan cara perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

64
Numerator Jumlah neonatal resti yang dilakukan pelayanan dengan
PerPuskesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh neonatal resti yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, Rujukan
Penanggungjawab Subkor. PerPuskesmas
pengumpul data

6.3.3 PerPuskesmas untuk Balita Resti

Judul PerPuskesmas Untuk Balita Resiko Tinggi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif,
dan rehabilitatif ) kepada balita resti melalui kunjungan
rumah
Definisi PerPuskesmas untuk balita (0-5 tahun) resti adalah
Operasional pelayanan kesehatan yang diberikan kepada balita resti
dengan cara perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita resti yang dilakukan pelayanan dengan
PerPuskesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita resti yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. PerPuskesmas.

65
pengumpul data

6.3.4 PerPuskesmas untuk Penderita TB Paru

Judul PerPuskesmas Untuk Penderita TB Paru


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif,
dan rehabilitatif ) kepada penderita TB Paru melalui
kunjungan rumah
Definisi PerPuskesmas untuk penderita TB Paru adalah pelayanan
Operasional kesehatan yang diberikan kepada penderita TB Paru (BTA +)
dengan cara perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita TB Paru BTA + yang dilakukan pelayanan
dengan PerPuskesmas di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita TB Paru BTA + yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan program TB dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. PerPuskesmas.
pengumpul data

6.4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

66
6.4.1 Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut

Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi


dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut kepada penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi
Operasional dan mulut adalah kunjungan baru penduduk umum yang
mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai
standar di PPK-BLUD Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 3%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas, pelayanan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpul data

6.4.2 Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi


dan Mulut

67
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Operasional adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu
hamil baru yang berkunjung ke PPK-BLUD Puskesmas
dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil baru yang berkunjung ke PPK-
BLUD Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut
dalm kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru yang berkunjung ke PPK-BLUD
Puskesmas pada kurun waktu yanag sama
Sumber data Laporan kunjungan KIA, SIK, laporan kesehatan gigi dan
mulut
Target 80 %
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpul data

6.4.3 Cakupan Desa Binaan UKGMD

Judul Cakupan Desa Binaan UKGMD


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di masyarakat (posyandu)
Definisi Cakupan desa binaan UKGMD adalah pelayanan kesehatan

68
Operasional gigi dan mulut yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diberikan terhadap masyarakat melelui
kegiatan posyandu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah desa (posyandu) yang melakukan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah desa (posyandu) yang ada dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan posyandu, laporan kesehatan gigi dan mulut
Target 10 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpul data

6.4.4 Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi

Judul Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi


Dimensi Mutu Kualitas dan estetika
Tujuan Untuk meningkatkan kualitas gigi sehingga meningkatkan
derajat kesehatan dan penampilan.
Definisi Ratio penambalan dan pencabutan gigi adalah kemampuan
Operasional untuk mempertahankan kualitas keberadaan gigi sesuai
dengan standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan

69
Numerator Jumlah gigi yang dilakukan penambalan dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah gigi yang dicabut dalam kurun waktu yang sama.
Sumber data Laporan kesehatan gigi dan ulut
Target 2:1
Langkah Kegiatan KIE, pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpul data

6.4.5 Lama Waktu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di PPK-


BLUD Puskesmas:

Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di PPK-BLUD


Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
Definisi Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di PPK-BLUD
Operasional Puskesmas adalah waktu yang ditetapkan dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut untuk mewujudkan pelayanan yang
bermutu, cepat dan tepat
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang disampling secara acak sejak
pasien mulai ditangani sampai selesai.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk setiap
tindakan

70
Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut
Target Perawatan : 10 menit
Pencabutan : 30 menit
Scaling : 60 menit
Curretage : 10 menit
Pencabutan sulung : 10 menit
Tambal permanen : 30 menit
Pengobatan per oral : 10 menit
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
pelayanan
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Gugus Kendali
pengumpul data Mutu

VII. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PENUNJANG

7.1 Upaya Farmasi

7.1.1 Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai
dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
Operasional pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat PPK-
BLUD Puskesmas
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan

71
kesehatan dasar yang diberikan unit pengelola obat
Kabupaten
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di PPK-BLUD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 90 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.2 Ketersediaan Obat Esensial

Judul Ketersediaan Obat Esensial


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling banyak
Operasional diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli
yang kemudian dibakukan dalam Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN)
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat Kabupaten
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di PPK-BLUD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev

72
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.3 Ketersediaan Obat Generik

Judul Ketersediaan Obat Generik


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik untuk pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item obat
Operasional generik untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat Kabupaten
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di PPK-BLUD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 80 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.4 Tata Kelola Obat Sesuai Standar

Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar

73
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses perencanaan,
Operasional permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi sesuai
dengan standar tata kelola obat dan aturan perundangan yang
berlaku untuk katagori obat tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata
kelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data SIK, register obat, LPLPO, laporan Farmasi B
Target 100 %
Langkah Kegiatan Stok opname obat, kartu stok obat, gudang penyimpanan
obat, almari obat
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.5 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Pelayanan Obat jadi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
jadi
Definisi Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang diperlukan
Operasional dari penyerahan resep sampai diterimanya obat jadi yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi

74
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat jadi
Sumber data SIK, resep.
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan, sampling
survey, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

7.1.6 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
racikan
Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang diperlukan
Operasional dari penyerahan resep sampai diterimanya obat racikan yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data SIK, resep.
Target 7 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan, optimalisasi
sarana peracikan obat, sampling survey, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

7.1.7 Penulisan Resep Sesuai Formularium

75
Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai pedoman
Operasional dalam pemberian resep kepada pasien di PPK-BLUD
Puskesmas dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam 1
bulan ( n minimal 50 )
Sumber data SIK, Resep.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling.
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.8 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk peningkatan mutu pelayanan obat kepada pasien dan
memperhatikan keselamatan pengguna obat
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah
Operasional kejadian dimana petugas obat tidak salah dalam memberikan
jenis obat, jumlah obat, dosis obat, aturan pemakaian obat,
orang yang menerima obat, dan mengganti jenis obat tanpa
konfirmasi kepada petugas pembuat resep dan pengeluaran

76
obat harus berdasarkan resep
Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei, SIK, resep.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling, survei
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

7.1.9 Tata Kelola Dokumen Resep

Judul Tata Kelola Dokumen Resep


Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan dokumen resep sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang yang ada dalam kurun

77
waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Kegiatan Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,
pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.2 Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana

7.2.1 Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium


Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata waktu
Operasional yang diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaan
specimen laboratorium sederhana yang meliputi persiapan,
KIE, memproses specimen, membaca, dan
menginformasikan kepada pasien.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pemeriksaan setiap jenis spesimen
Denominator Jumlah jenis specimen yang diperiksa
Sumber data Register Laboratorium, SIK
Target 1. Sepesimen sputum : 30 menit/sputum
2. Spesimen darah malaria : 45 menit/slide
3. Hb sahli : 10 menit/orang

78
4. Spesimen feces cacing : 15 menit/orang
5. Gula darah kapiler : 5 menit/orang
6. Spesimen Urin : 10 menit
7. Cholesterol darah kapiler : 5 menit/orang
8. Uric Acid darah kapiler : 5 menit/orang
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompotensi
petugas, pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.2.2 Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas Medis/Berkompoten

Judul Hasil Laboratorium Terkonfirmasi ke Petugas Medis/


Berkompoten
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar hasil pemeriksaan laboratorium segera terkonfirmasi ke
petugas medis/kompoten
Definisi Hasil laboratorium terkonfirmasi ke petugas
Operasional medis/kompoten adalah semua jenis hasil pemeriksaan
laboratorium segera terkonfirmasi secara tertulis ke petugas
medis/kompoten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang segera
terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten secara tertulis
Denominator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang ada dan tercatat
Sumber data Register laboratorium, SIK
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pencatatan dan pelaporan. monev

79
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.3 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat PPK-BLUD Puskesmas


(SP2TP).

7.3.1 Tepat waktu laporan

Judul Tepat Waktu Laporan


Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara
berjenjang
Definisi Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil
Operasional kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan
tahunan) oleh jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
tanggal/waktu yang sudah ditetapkan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan
tanda bukti oleh jenjang yang lebih tenggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang lebih
tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi surat keluar, agenda surat
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 3
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5

80
6. Laporan kegiatan Kesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 7
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans : setiap senin (hari kerja)
(EWARS) : tanggal 5
10. Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12.Laporan kegiatan : tanggal 5
perPuskesmas : tanggal 5
13.Laporan kegiatan
Gigi/UKGS
14.Laporan UKK
Langkah Kegiatan Pengadaan administrasi surat menyurat, koordinasi lintas
program
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

7.3.2 Registrasi Pasien dan Catatan Medik

a. Lama waktu pendaftaran pasien

Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu
yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang
Operasional dibutuhkan mulai dari pasien di identifikasi sampai selesai
sesuai dengan standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

81
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga, sampling
survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

b. Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
Operasional adalah waktu yang dubutuhkan mulai dari pasien
teridentifikasi sesuai dengan standar SIK sampai mempunyai
lembar catatan medic
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
penemuan catatan medik pasien sesuai standar SIK dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Family folder, registrasi kunjungan (SIK)

82
Target 10 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana, prasarana,
pengaturan tenaga, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

c. Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Poli – Poli


Pelayanan

Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli Pelayanan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat,
akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli
Operasional pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari
teridentifikasinya catatan medik pasien sampai catatan
tersebut ke poli pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi
catatan medik pasien ke poli pelayanan dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
dalam kurun waktu yang sama

83
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 1 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir), sampling
survey
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

d. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik


24 jam setelah selesai pelayanan

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan Rekam


Medik Dalam Waktu 24 Jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang
bisa dipertanggung jawabkan secara teknis medis dan dijaga
kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan rekam
Operasional medik dalam waktu 24 jam adalah catatan medik pasien
yang sudah teridentifikasi secara teknis medis dan ditata
kembali dalam family folder dalam waktu maksimal 24 jam
setelah pasien mendapat pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai
standar dan tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100 %

84
Langkah Kegiatan Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik,
penataan family folder, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

e. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan


informasi yang jelas

Judul Kelengkapan Informed concent


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta
dibubuhi tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas
yang berkompoten tentang persetujuan jenis tindakan medis
yang dilakukan.
Definisi Kelengkapan informed concent adalah persetujuan tertulis
Operasional yang dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis
tindakan medis yang kemudian dibubuhi tanda tangan antara
pihak pasien/keluarga dengan petugas kesehatan yang
berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai
standar yang dilengkapi dengan informed concent dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai
standar dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100 %

85
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

f. Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu
sampai mendapatkan pelayanan.
Definisi Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang
Operasional dibutuhkan oleh pasien/pengunjung mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan pemanggilan
mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai pemanggilan untuk
dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

86
g. Kenyamanan ruang tunggu

Judul Kenyamanan Ruang Tunggu


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar pasien/keluarga/pengantar merasakan kenyamanan
selama proses pelayanan.
Definisi Kenyamanan ruang tunggu adalah persepsi/pernyataan
Operasional nyaman yang dirasakan oleh pasien/keluarga/pengantar
selama menunggu proses pelayanan di ruang tunggu.
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa nyaman
menunggu di ruang tunggu selama proses pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang berada di
ruang tunggu selama menunggu proses pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) , sampling survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan quisioner,
pelaksanan sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

h. Tata kelola rekam medik

Judul Tata Kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan

87
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan rekam medik sesuai dengan aturan perundangan
yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan
dimusnahkan sesuai aturan perundangan yang berlaku,
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Kegiatan Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan,
pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data

VIII. PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) PPK-BLUD PusPuskesmas di


Kabupaten Sambas merupakan standar pelayanan minimum untuk
memberikan batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
dasar yang diberikan oleh PPK-BLUD PusPuskesmas di Kabupaten Sambas

88

Anda mungkin juga menyukai