SKIZOFRENIA PARANOID
Di susun oleh:
Fernanda Kristy Oriza
11-2017-176
Penguji :
dr. Andri, Sp.KJ
I. IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. YK
Tempat & tanggal lahir : 25 januari 1980
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Manado
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Depok
A. KELUHAN UTAMA
Pasien dibawa oleh Petugas Satpol PP
2
Sebelum di bawa ke Panti, WBS sedang di Bekasi dan baru pulang dari rumah
temannya. WBS mengaku sudah lama mendengar suara-suara bisikan di telinganya
tapi tidak ada orang, menurut keterangan WBS suara tersebut adalah suara perempuan
seperti artis Lydia Kandou yang menyuruh-nyuruh dirinya untuk keluar rumah dan
bila tidak dilakukan maka suaranya tidak akan hilang (halusinasi auditorik). WBS
pernah di bawa ke dukun dan diberikan air namun suara tersebut masih tetap ada.
Setelah di panti, suara tersebut kadang masih didengar oleh WBS bila sedang duduk
sendirian dan menyuruh-nyuruh WBS untuk duduk atau mengatakan “hai”. WBS
sebelum masuk panti tinggal berdua bersama adik kandungnya, dan sering mencium
bau kemenyan bila di suruh-suruh di rumah (halusinasi olfaktori). WBS mengatakan
pernah melakukan percobaan bunuh diri ketika kelas 2 SMA dengan mengiris tangan
kirinya (suicide idea) karena stress dan banyak pikiran, orang tua sakit-sakitan. WBS
pernah memakai ganja sejak kelas 2 SMP yang didapatkannya dari teman sekolahnya,
setelah pemakaian 1 tahun WBS berhenti karena dadanya sakit. Lalu, WBS
mengkonsumsi nipam (benzodiazepine) selama 1 tahun ketika kelas 3 SMA, WBS
dapat mengkonsumsi 10 tablet dalam sekali minum.
3
a. Masa kanak-kanak:
WBS mengalami perkembangan kepribadian seperti anak seusianya. Mulai
dari masa kanak-kanak, pasien mampu aktif bergaul dengan orang lain di
lingkungannya.
b. Masa Remaja:
Perkembangan sesuai usia, pasien memiliki hubungan pertemanan yang baik
dengan teman-teman dan keluarganya
c. Masa Dewasa:
Perkembangan sesuai usia
3. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA
4. Riwayat pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama Kristen dan tidak rajin beribadah
6. Kehidupan perkawinan
Pasien belum pernah menikah
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan :
4
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
WBS seorang laki-laki berusia 38 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan
usianya, postur tubuh normal, warna kulit kuning langsat, rambut pendek rapi,
kuku pendek terawat. WBS berpenampilan rapi dengan mengenakan kaos seragam
Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 Daan Mogot berwarna biru. Pasien
tenang. Kontak verbal dan visual cukup baik.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak tidak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Normal, artikulasi jelas, volume bicara normal, reaksi
terhadap pertanyaan cepat.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
5
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Tidak dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Ada, halusinasi auditorik
Mendengar suara perempuan yang menyuruh-nyuruh WBS
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
6
8. Visuospatial : Baik
9. Bakat kreatif : bermain gitar/bass
10. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (Pasien mampu makan, mandi,
berpakaian, BAB dan BAK sendiri.)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Autistik
Kontinuitas : Koheren (hanya menjawab ketika pertanyaan
diajukan)
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Daya nilai realitas : Terganggu, pada pasien ditemukan adanya halusinasi
auditorik
H. TILIKAN : Derajat 4 (WBS menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya)
7
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
4. Nadi : 88 x/menit
5. Suhu badan : 36,50 C
6. Frekuensi pernapasan : 20x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskular : BJ I & BJ II normal regular, murmur (-) gallop
(-)
9. Sistem respiratorius : Ronki (-), wheezing (-)
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-skeletal : Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Tidak dilakukan
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemukan kelainan.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal: Tidak dilakukan
3. Mata : Dalam batas normal
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : Tidak dilakukan
7. Sensibilitas : Tidak dilakukan
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Fungsi bahasa :Baik
Fungsi memori : Baik
Fungsi orientasi : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
8
Fungsi hati : SGPT, SGOT
Fungsi ginjal: Ureum, kreatinin
9
Gangguan kejiwaan karena adanya distress/penderitaan dan menyebabkan
gangguan dalam kehidupan sehari-hari/hendaya.
Gangguan merupakan gangguan fungsional karena:
Tidak ada gangguan kesadaran neurologis
Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik,
infeksi, penyakit vaskuler, neoplasma).
Saat ini tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif.
Gangguan psikotik, karena adanya gangguan dalam menilai realita yang
dibuktikan dengan adanya:
Halusinasi auditorik: WBS mendengar suara perempuan yang
menyuruh-nyuruhnya.
Working Diagnosis :
Menurut PPDGJ III, Pasien ini mengalami Skizofrenia karena kumpulan gejala
yang dialami WBS menunjukkan satu gejala yang amat jelas yaitu adanya
halusinasi auditorik yang berlangsung lebih dari 1 bulan. Kemudian di
golongkan menjadi F20.0 Skizofrenia Paranoid, karena adanya halusinasi
auditorik yang menonjol berupa memberi perintah (commanding) dan
sebelumnya ada halusinasi olfaktori.
Differential diagnosis:
F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresi
Pasien memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Adanya afek depresi sebelumnya yaitu pikiran untuk bunuh diri
10
DD : 25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
Aksis II : Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medik umum
Aksis IV : Penyalahgunaan zat, masalah keluarga
Aksis V : Skala GAF 60 – 51 (gejala sedang menetap dan disabilitas sedang)
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik
2. Psikologi/psikiatrik :halusinasi auditorik
3. Sosial/keluarga : Penyalahgunaan zat, masalah keluarga
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Pro : Tn. YK
Umur : 39 tahun
2. Psikoterapi
Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam
memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian
mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping
yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi pasien supaya minum
obat secara teratur.
11
Memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan berkurang dengan minum
obat yang teratur.
Bantu pasien untuk mengenali pikiran-pikiran dan mengatasi dengan cara
mengalihkan pikiran tersebut dengan aktivitas.
Berbagi cerita dengan orang yang dipercaya jika ada masalah.
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran
agama yang dianutnya, yaitu beribadah ke gereja setiap hari minggu dan berdoa
kepada Tuhan YME.
Sosioterapi
12