0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Usaha bersama dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 bermakna bentuk hubungan antara dua pihak untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini bertujuan merealisasikan transformasi ekonomi dan sosial serta menjamin kesejahteraan rakyat dengan memberdayakan ekonomi masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah.
Usaha bersama dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 bermakna bentuk hubungan antara dua pihak untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini bertujuan merealisasikan transformasi ekonomi dan sosial serta menjamin kesejahteraan rakyat dengan memberdayakan ekonomi masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah.
Usaha bersama dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 bermakna bentuk hubungan antara dua pihak untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini bertujuan merealisasikan transformasi ekonomi dan sosial serta menjamin kesejahteraan rakyat dengan memberdayakan ekonomi masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah.
Pertanyaan UAS Jelaskan makna Usaha Bersama dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) Pasal
33 ayat (1) menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Makna dari usaha Bersama :
Makna dari usaha Bersama adalah sebagai suatu bentuk hubungan antara 2 hal tertentu guna mencapai suatu tujuan yang sudah diharapkan, dan bentuk usaha Bersama yang diterapkan ini adalah berdasarkan dengan asas kekeluargaan, dalam arti lain asas kekeluargaan ini sudah menjadi saudara dengan realita pelaksanaan usaha Bersama dalam mewujudkan transformasi ekonomi serta transformasi sosial, maka dari itu kepentingan masyarakat (social-intherest) menduduki posisi prioritas paling utama sesuai dengan teori kolektivisme atau komunitarianisme. Sejak ditetapkannya UUD 1945, Indonesia melakukan kebijakan baru untuk melakukan “transformasi ekonomi dan transformasi sosial”, yang dimaksud dengan transformasi sosial adalah bentuk perubahan pola hubungan ekonomi subordinasi, seperti layaknya yang terjadi pada zaman dahulu misal tuan-hamba, juragan-buruh sebagaimana yang terjadi pada zaman belanda, padca VOC, dan kejadian tersebut perlu diubah menjadi hubungan ekonomi yang demokratis, yaitu struktur hubungan ekonomi yang pasipatori dan emansipatori. Sektor keuangan di Indonesia adalah salah satu sektor yang memiliki kedudukan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian ekonomi nasional, dan kegiatan perkembangan dan kemajuan pada sektor keuangan ini dilakukan oleh pihak bank maupun lembaga keuangan bukan bank, dan tentunya saja kedua pihak tersebut perlu dipertahankan. Oleh karena itu, usaha Bersama disini adalah bentuk wujud perilaku masyarakat Indonesia dalam mewujudkan transformasi ekonomi serta transformasi sosial ini, agar kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia lebih terjamin dan lebih memadai. Penyusunan undang-undang ini juga memiliki tujuan yang krusial, yakni mempermudah akses masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah untuk memperoleh pinjaman, memberdayakan ekonomi dan meningkatkan produktivitas masyarakat yang berpenghasilan rendah, serta mengingkatkan pendapatan dan juga kesejahteraan masyarakat miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah. Undang-undang ini pada dasarnya mengatur tentang kegiatan usaha LKM meliputi jasa peningkatan serta pemberdayaan masyarakat, baik melalui metode pinjaman maupun pembiayaan dalam skala mikro, dan intinya pembangunan ekonomi nasional harus tetap mendukung pembangunan ekonomi rakyat, arti rakyat disini adalah rakyat harus ikut terbawa dalam pengaruh pembangunan, bukan pembangunan ekonomi nasional yang akan menggusur hak-hak rakyat, oleh karena itu makna dan peranan usaha Bersama di dalam pasal ini sangat penting karena harus mewujudkan hasil yang optimal, seimbang dan juga adil, jangan sampai rakyat menjadi sengsara dan tidak terjamin keadilan sosial dan ekonominya.