Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama, menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam perkara Terdakwa; Identitas terdakwa Dianggap telah dibacakan
Menimbang, Majelis Hakim akan
mempertimbangkan keberatan penasihat hukum terdakwa sebagai berikut:
Menimbang, bahwa Penasehat Hukum menilai bahwa
Penuntut Umum dalam menguraikan waktu terjadinya perkara masih belum merumuskan waktu yang tepat kapan terjadinya perkara, dan menjadikan hal tersebut sebagai perwujudan dari keragu-raguan dari Penuntut Umum terhadap perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa. Juga menyebabkan dilanggarnya syarat meteriil dari Surat Dakwaan sebagaimana Pasal 143 ayat (2) KUHAP maka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (3) KUHAP, Surat Dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum tersebut batal demi hukum dikarenakan dakwaan yang kabur/samar (Obscuur Libel). (HUSNA)
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 143 ayat (2)
KUHAP tersebut, maka dalam membuat surat dakwaan harus memenuhi dua syarat, yaitu syarat formil dan syarat materiil; (HUSNA) Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 143 ayat (3) KUHAP maka surat dakwaan yang tidak memenuhi syarat materiil, surat dakwaan tersebut batal demi hukum ( Van rechtswege nietig atau Null and Void), sedangkan kekurangan syarat formil tidak menyebabkan surat Halaman 1 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg dakwaan batal demi hukum, tetapi dapat dibatalkan (vernietigbaar/ voedable); (HUSNA)
Menimbang, Majelis Hakim sepakat dengan Penuntut
Umum, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak mencermati Surat Dakwaan secara Teliti. Dikarenakan dalam hal ini, penggunaan kata “pada hari yang sama” ialah mengenai waktu terjadinya tindak pidana ( Tempus Delicti) yang dilakukan oleh Terdakwa, yang merupakan sebuah kontinuitas dari perbuatan yang dilakukan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana dan dimaksudkan untuk menguraikan bahwa Terdakwa dalam melakukan perbuatan untuk mewujudkan delik dalam Pemenuhan Tindak Pidana yang dimulai pada hari Kamis tanggal 21 oktober 2018, waktu tersebut merupakan rangkaian perbuatan yang dilakukan dalam satu rangkaian untuk mewujudkan tindak pidana. Sebagaimana telah dijabarkan dalam uraian sebelumnya. (HUSNA)
Menimbang, bahwa didalam KUHAP tidak mengatur
secara spesifik bagaimana penyebutan locus dan tempus delicti dalam suatu dakwaan, dikarenakan penyebutan tempus delicti bertujuan untuk menakar kadar daluwarsa suatu perkara. Maka apabila perkara belum lewat waktu daluwarsa, Penuntut Umum dapat menyebutkan teknis tempus delicti secara umum. (TIARA)
Menimbang, bahwa dengan demikian penyebutan
tempus delicti dianggap sah, asalkan hal itu tidak kabur dan menyesatkan, serta tetap harus memenuhi syarat cermat dan jelas; (TIARA)
Menimbang, bahwa dengan demikian yang dimaksud
dengan surat dakwaan tidak cermat, apabila uraian perbuatan yang didakwakan tidak bersesuaian satu sama lain bahkan terjadi pertentangan antara perbuatan atau kejadian yang satu dengan yang lain atau antara perbuatan atau kejadian dengan unsur delik yang didakwakan; (TIARA) Menimbang, bahwa sedangkan dalam perkara ini, setelah Majelis Hakim membaca secara teliti surat dakwaan Penuntut Umum, Majelis Hakim berpendapat surat dakwaan Penuntut Umum telah disusun secara cermat karena tidak ada uraian perbuatan
Halaman 2 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg
yang didakwakan oleh Penuntut Umum yang tidak bersesuaian satu sama lain, atau yang terjadi pertentangan/kontradiksi antara perbuatan/ kejadian yang satu dengan yang lain antara perbuatan atau kejadian dengan unsur delik yang didakwakan; (TIARA)
Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi mengenai
Surat Dakwaan Tidak Cermat dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut dinyatakan TIDAK DITERIMA; (TIARA)
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum telah memenuhi syarat formil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 Ayat (2) huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) serta telah pula memenuhi syarat materiil sebagaimana ditentukan dalam Pasal 143 Ayat (2) huruf b Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). (KEVIN)
Menimbang, bahwa sedangkan dalam perkara ini,
setelah Majelis Hakim membaca secara teliti surat dakwaan Penuntut Umum, Majelis Hakim berpendapat bahwa surat dakwaan Penuntut Umum telah disusun secara cermat karena tidak ada uraian perbuatan yang didakwakan oleh Penuntut Umum yang tidak bersesuaian satu sama lain dengan unsur delik yang didakwakan. (KEVIN)
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan
tersebut diatas, maka keberatan Penasihat Hukum Terdakwa ini haruslah dinyatakan tidak diterima; (KEVIN)
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi dari
Penasihat Hukum Terdakwa tidak diterima, maka pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan; (KEVIN)
Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini
mengenai keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa Halaman 3 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, maka perhitungan mengenai biaya perkara ini ditangguhkan sampai dengan putusan akhir; (KEVIN)
Memperhatikan, KUHP, KUHAP serta peraturan
peraturan lainnya.
MENGADILI:
1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa
OKTAVIANA AYU KANYANATASYA tersebut tidak diterima; 2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor 100/Pid.B/2019/PN Mlg. atas nama Terdakwa OKTAVIANA AYU KANYANATASYA, tersebut di atas; 3. Memerintahkan terdakwa OKTAVIANA AYU KANYANATASYA tetap ditahan; 4. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang, pada hari senin tanggal 6 Maret 2019 oleh KEVIN SANABIL S.H., M.H. selaku Hakim Ketua, HUSNA SYAHIRAH, SH., M.H. dan TIARA TARIGAN SH., M.H., masing - masing sebagai Hakim Anggota yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat , tanggal 11 Maret 2019 dengan dibantu oleh JASMINE DEJAND, S.H. selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Malang, serta dihadiri oleh YASIR MUCHTAR S.H., M.H., dan HAMMAM RAFI S. H., M.H. selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Malang dan Terdakwa dengan didampingi oleh Penasihat Hukumnya.
Halaman 4 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg