Anda di halaman 1dari 4

PUTUSAN SELA

Nomor
100/Pid.B/2019/PN Mlg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara
pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat
pertama, menjatuhkan putusan sela sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa;
Identitas terdakwa
Dianggap telah dibacakan

Menimbang, Majelis Hakim akan


mempertimbangkan keberatan penasihat hukum
terdakwa sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Penasehat Hukum menilai bahwa


Penuntut Umum dalam menguraikan waktu terjadinya
perkara masih belum merumuskan waktu yang tepat kapan
terjadinya perkara, dan menjadikan hal tersebut sebagai
perwujudan dari keragu-raguan dari Penuntut Umum
terhadap perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa. Juga
menyebabkan dilanggarnya syarat meteriil dari Surat
Dakwaan sebagaimana Pasal 143 ayat (2) KUHAP maka
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (3) KUHAP,
Surat Dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum tersebut
batal demi hukum dikarenakan dakwaan yang kabur/samar
(Obscuur Libel). (HUSNA)

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 143 ayat (2)


KUHAP tersebut, maka dalam membuat surat dakwaan
harus memenuhi dua syarat, yaitu syarat formil dan syarat
materiil; (HUSNA)
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 143 ayat (3)
KUHAP maka surat dakwaan yang tidak memenuhi syarat
materiil, surat dakwaan tersebut batal demi hukum ( Van
rechtswege nietig atau Null and Void), sedangkan
kekurangan syarat formil tidak menyebabkan surat
Halaman 1 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg
dakwaan batal demi hukum, tetapi dapat dibatalkan
(vernietigbaar/ voedable); (HUSNA)

Menimbang, Majelis Hakim sepakat dengan Penuntut


Umum, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak mencermati
Surat Dakwaan secara Teliti. Dikarenakan dalam hal ini,
penggunaan kata “pada hari yang sama” ialah mengenai waktu
terjadinya tindak pidana ( Tempus Delicti) yang dilakukan oleh
Terdakwa, yang merupakan sebuah kontinuitas dari perbuatan
yang dilakukan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana dan
dimaksudkan untuk menguraikan bahwa Terdakwa dalam
melakukan perbuatan untuk mewujudkan delik dalam
Pemenuhan Tindak Pidana yang dimulai pada hari Kamis tanggal
21 oktober 2018, waktu tersebut merupakan rangkaian perbuatan
yang dilakukan dalam satu rangkaian untuk mewujudkan tindak
pidana. Sebagaimana telah dijabarkan dalam uraian sebelumnya.
(HUSNA)

Menimbang, bahwa didalam KUHAP tidak mengatur


secara spesifik bagaimana penyebutan locus dan tempus delicti
dalam suatu dakwaan, dikarenakan penyebutan tempus delicti
bertujuan untuk menakar kadar daluwarsa suatu perkara. Maka
apabila perkara belum lewat waktu daluwarsa, Penuntut Umum
dapat menyebutkan teknis tempus delicti secara umum.
(TIARA)

Menimbang, bahwa dengan demikian penyebutan


tempus delicti dianggap sah, asalkan hal itu tidak kabur dan
menyesatkan, serta tetap harus memenuhi syarat cermat dan
jelas; (TIARA)

Menimbang, bahwa dengan demikian yang dimaksud


dengan surat dakwaan tidak cermat, apabila uraian perbuatan yang
didakwakan tidak bersesuaian satu sama lain bahkan terjadi
pertentangan antara perbuatan atau kejadian yang satu dengan
yang lain atau antara perbuatan atau kejadian dengan unsur delik
yang didakwakan; (TIARA)
Menimbang, bahwa sedangkan dalam perkara ini, setelah
Majelis Hakim membaca secara teliti surat dakwaan Penuntut
Umum, Majelis Hakim berpendapat surat dakwaan Penuntut Umum
telah disusun secara cermat karena tidak ada uraian perbuatan

Halaman 2 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg


yang didakwakan oleh Penuntut Umum yang tidak bersesuaian satu
sama lain, atau yang terjadi pertentangan/kontradiksi antara
perbuatan/ kejadian yang satu dengan yang lain antara perbuatan
atau kejadian dengan unsur delik yang didakwakan; (TIARA)

Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi mengenai


Surat Dakwaan Tidak Cermat dari Penasihat Hukum Terdakwa
tersebut dinyatakan TIDAK DITERIMA; (TIARA)

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-


pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat
bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum telah memenuhi
syarat formil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143
Ayat
(2) huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP) serta telah pula memenuhi syarat materiil
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 143 Ayat (2) huruf b
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
(KEVIN)

Menimbang, bahwa sedangkan dalam perkara ini,


setelah Majelis Hakim membaca secara teliti surat
dakwaan Penuntut Umum, Majelis Hakim berpendapat
bahwa surat dakwaan Penuntut Umum telah disusun
secara cermat karena tidak ada uraian perbuatan yang
didakwakan oleh Penuntut Umum yang tidak bersesuaian
satu sama lain dengan unsur delik yang didakwakan.
(KEVIN)

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan


tersebut diatas, maka keberatan Penasihat Hukum
Terdakwa ini haruslah dinyatakan tidak diterima;
(KEVIN)

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi dari


Penasihat Hukum Terdakwa tidak diterima, maka
pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan; (KEVIN)

Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini


mengenai keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa
Halaman 3 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg
terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, maka perhitungan
mengenai biaya perkara ini ditangguhkan sampai dengan
putusan akhir; (KEVIN)

Memperhatikan, KUHP, KUHAP serta peraturan


peraturan lainnya.

MENGADILI:

1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa


OKTAVIANA AYU KANYANATASYA tersebut tidak
diterima;
2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan
pemeriksaan perkara Nomor 100/Pid.B/2019/PN Mlg. atas
nama Terdakwa OKTAVIANA AYU KANYANATASYA,
tersebut di atas;
3. Memerintahkan terdakwa OKTAVIANA AYU
KANYANATASYA tetap ditahan;
4. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan


Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang, pada hari senin
tanggal 6 Maret 2019 oleh KEVIN SANABIL S.H., M.H. selaku
Hakim Ketua, HUSNA SYAHIRAH, SH., M.H. dan TIARA
TARIGAN SH., M.H.,
masing - masing sebagai Hakim Anggota yang diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat , tanggal 11 Maret
2019 dengan dibantu oleh JASMINE DEJAND, S.H. selaku
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Malang, serta
dihadiri oleh YASIR MUCHTAR S.H., M.H., dan HAMMAM
RAFI S. H., M.H. selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Malang dan Terdakwa dengan didampingi oleh Penasihat
Hukumnya.

Halaman 4 dari 18 Putusan Sela Nomor 100/Pid.B/2018/PN Mlg

Anda mungkin juga menyukai