Anda di halaman 1dari 2

Gempa Palu 2018

Gempa Palu terjadi pada hari Minggu, tanggal 28 September 2018 pukul 18.02 WITA dengan
kekuatan M7,4. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu[ dengan
kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten
Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan
hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga
ketinggian 5 meter di Kota Palu. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Terdapat
korban yang menderita luka-luka ringan sampai dengan korban meninggal. Gempa ini pun
mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan yang mengalami rusak ringan hingga runtuh.
Sesaat setelah gempa tersebut terjadi, diperlukan aksi tanggap darurat untuk menanggulangi bencana yang
menyangkut pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya. Diperlukan
juga penentuan status keadaan darurat bencana; penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
pemenuhan kebutuhan dasar; perlindungan terhadap kelompok rentan; dan pemulihan prasarana dan
sarana vital dengan segera. Oleh karena itu, diperlukan kajian dampak bencana gempa melalui survei
lapangan yang mencakup kajian sumber gempa (baik gempa utama maupun gempa susulan). Selain itu,
kajian dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap infrastruktur berserta sarana dan
prasarana, dan lingkungannya juga penting dilakukan. Survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan
data dan informasi yang cepat, lengkap, dan akurat. Korban mengalami luka-luka maupun yang
meninggal umumnya akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung. Identifikasi kerusakan
bangunan menjadi penting agar bila terjadi gempa pada masa yang akan datang, korban dan kerusakan
infrastruktur dapat diminimalisasi dengan membangun bangunan yang tahan gempa. Survei lapangan ini
telah melibatkan berbagai tenaga ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Perhubungan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi Geospasial, Institut Teknologi
Bandung, dan unsur asosiasi/ praktisi/ perusahaan swasta. Kajian awal terhadap hasil survei tersebut
disampaikan pada Buku Kajian Gempa Palu 2018.
Daftar Pustaka

Widiyanbtoro Sri., Nugraha Dian Andri., Pepen Supendi,. 2018.Kajian Gempa Palu . Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai