Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
1 Spa 2

1.1 Latar Belakang


Komponen elektronika seperti diode, transistor dan sebuah IC (Integrated
Circuit) merupakan elemen-elemen yang terbuat dari semikonduktor. Pada zaman
sekarang perkembangan piranti elektronika sangat maju dan telah menjadi bahan
pembicaraan dalam dunia elktronika, kemajuan yang sangat cepat terjadi setelah di
temukan beberapa komponben semikonduktor (zat padat) yang meberi banyak sifat
listrik yang unik dan hamper dapat memecahkan semua masalah elektronika,
sehingga do kembangkan piranti elektronika dari bahan semikonduktor yang
memiliki efisisensi tinggi, seperti CdTe dan CdSe.
Selain cadmium telluride dan cadmium selenium bahan semikonduktor yang
dapat terjadi piranti elektronika adalah PbS, PbTe, dan PbSe. Ketiganya mempunyai
persamaan yaitu merupakan bahan semikonduktor tipe-n yang di buat dari perpaduan
antara golongan IV (Pb) dan golongan VI (Se, S, Te). Ketiga bahan PbSe, PbTe dan
PbSe tersebut masing-masing mempunyai energy gap pada suhu 300 K adalah 0,41
eV ; 0,31 eV dab 0,27 eV. Dari ketiga bahan tersebut sesui untuk aplikasi detector
inframera. Karakteristik bahan semikonduktor dapat di ketahui dengan mengukur
mobilitas electron dan hole, resistivitas, dan struktur Kristal. Masalah yang penting
adalah mendapat kemurnian dan kesempurnaan Kristal tunggaldari bahan
semikonduktor yaitu dengan teknik penumbuhan Kristal
Salah satu teknik penumbuhan keristal adalah teknik Bridgman. Teknik
Bridgman sering di gunakan dalam penelituan di laboratorium untuk penumbuhan
keristal. Proses dari teknik Bridgman lebih sederhana dan biaya relatif lebih murah.
Guna merancang dan melengkapi fasilitas pembelajaran dalam elektronika daya
yang menghubungkan dengan peralatan laboratorium.

1|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Kami dapat memahami karakteristik beberapa jenis komponen-komponen
listrik.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kami dapat mengamati dan melakukan pengukuran arus terhadap
komponen-komponen listrik.
2. Kami dapat membedakan karakteristik komponen listrik linear dan tak
linear.

2|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Komponen Listrik


Jika suatu komponen listrik di rangkai atau di hubungkan suatu sumber
tegangan. Maka pada rangkaian tersebut akanb mengalir arus listrik. Berdasarkan
respon dari arus listrik dan beda tegangan dapat di peroleh karakteristik dari
komponen tersebut dapat di golongkan atas:
1. Komponen listrik linier/ohmik yang memenuhi hukum ohm.
2. Komponen tak linier/tak ohmik yang tidak memenuhi hukum ohm.
Dari hasil pengukuran kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian yang di
beri beda tegangan diperoleh bentuk karakteristik berdasarkan jenis komponen
tersebut sebagai berikut.

Gambar 2.1 Grafik karakteristik komponen linear dan non linear (sumber:….)
Dari grafik tersebut di atas dapat di hitung tahanan resistor dan dioda dengan
persamaan:

∆V --- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (2.6.1)
R= =
∆I

Dimana: R = Resistor (Ω), ∆ V = Tegangan listrik (v), ∆ I = Arus Listrik (A)

3|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

(a) (b) (c)

Gambar 3.1 Peralatan Praktikum Komponen Listrik


(a) Komponen Resistor, (b)……

3.2 Prosedur Percobaan


Pertama-tama kami buat gambar rangkaian sesuai petunjuk asisten. Setelah itu,
kami mengukur nilai resistor atau dioda yang akan di gunakan dengan menggunakan
multitester. Kemudian, Berdasarkan gambar rangkaian, kami hubungkan antara
power supply dan rangkaian resistor dengan menggunakan kabel penghubung.
Setelah itu, kami minta petunjuk asisten untuk menentukan besarnya tegangan
dari power supply. Kemudian kami mengukur dan mencatat kuat arus yang mengalir
dengan menggunakan multitester. Lalu kami mengulangi prosedur tersebut diatas
untuk pariasi tegangan (minimal 3X).
Kemudian kami lakukan prosedur di atas untuk rangkaian komponen yang
lain dengan resistor dihubung secara seri, resistor dihubung secara parallel, dioda
dihubung secara seri, dioda dihubung secara parallel, resistor dan dioda dihubung
secara seri, serta resistor dan dioda di hubung secara paralel.

4|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Percobaan Komponen Listrik dilakakukan melalui pengukuran nilai


resistor atau dioda menggunakan multitester, hasil pengukuran tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan
Gambar
No Vs I1 I2 I3 I4
Rangkaian
0,003
5,5 0,003 0,0035 0,004
5
1
0,004
7,2 0,004 0,0045 0,0055
5

5,5 0,03 0,01 0,015 0,005


2
7,2 0,025 0,01 0,015 0,007

0,018
4,9 0,005 0,01 0,0045
5
3
0,008
8,8 0,005 0,01 0,0025
5
Hari / Tanggal Praktikum : Jum’at / 20 April 2018
Frekuensi : I
Anggota Kelompok : 1. Abd. Muhammad
2. Muhammad Imam Arif
3. Dandy Musda Pratama
4. Saiful
Makassar, 20 April 2018
Asisten

5|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
(ARIFUDDIN)
BAB V
PENGOLAHAN DATA

Perhitungan Rangkaian Seri Resistor

R1 = 182 Ω
R2 = 684 Ω
R3 = 563 Ω
R4 = 821 Ω
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
= 182 Ω + 684 Ω + 562 Ω + 821 Ω
= 2,249 Ω
a. Menghitung Vs1 = 5,5 dan Vs2 = 7,2
Vs 1
Itot =
Rtot
5,5
I1 = = 2,2445 x 10-3A
2249
7,2
I2 = = 3,201 x 10-3A
2249
Untuk Vs1 = 5,5 Volt
V = I.R
V1 = I1 . R 1 = 2,445 x 10-3 . 182 Ω = 0,447 Volt
V2 = I1 . R 2 = 2,445 x 10-3 . 684 Ω = 1,679 Volt
V3 = I1 . R 3 = 2,445 x 10-3 . 562 Ω = 1,379 Volt
V4 = I1. R4 = 2,445 x 10-3 . 821 Ω = 2,016 Volt
Vtot = V1 + V2 + V3 + V4
= 0,447 + 1,679 + 1,379 + 2,016
= 5,521 Volt
Untuk Vs2 = 7,2 volt
V = I. R
V1 = I2 . R 1 = 3,201 . 10-3 . 182 Ω = 0,583 Volt
V2 = I2 . R 2 = 3,201 . 10-3 . 684 Ω = 2,189 Volt

6|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
V3 = I2 . R 3 = 3,201 . 10-3 . 562 Ω = 1,798 Volt
V4 = I2. R4 = 3,201 . 10-3 .821 Ω = 2,628 Volt
Vtot = V1 + V2 + V3 + V4
= 0,583 + 2,189 + 1,798 + 2,628
= 7,198 Volt

b. Perbandingan Tegangan (V) & Arus Listrik (I)


Berdasarkan data hasil perhitungan karakteristik komponen listrik di
dapatkan pebandingan tegangan (V) dan arus listik (I) sebagaimana
terlihat pada tabel 6.5.1.
Tabel 5.1 Perbandingan Tegangan (V) & Arus Listrik (I)
No x(V) y(I) x.y X2
1 5,5 2,445.10-3 13,447.10-3 30,25
2 7,2 3,201.10-3 23,047.10-3 51,84
Ʃ 12,7 5,646.10-3 36,494.10-3 82,09

n ( Ʃx . y ) − ( Ʃx ) ( Ʃy )
a =
n ( Ʃ x2 ) −¿ ¿

2 ( 36,494 .1 0−3 ) −(12,7)(4,646 .1 0−3)


=
2 ( 82,09 )−¿ ¿

12,838. 1 0−4
=
2,89

= 4,442 . 10-4

yn = a . xn

y1 = a . x1 = 4,442 .10-4. 5,5 = 24,431 . 10-4

y2 = a . x2 = 4,442 .10-4 . 7,2 = 31,982 . 10-4

Tabel 5.2 Hubungan x dan y

No X Y
1 5,5 24,431. 10-4

7|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2 7,2 31,982. 10-4

Xmax− Xmin 7,2−5,5


Skala X = = = 0,85
n 2
X 1−Xmin 5,5−5,5
X1 = = =0
skala x 0,85
X 2−Xmin 7,2−5,5
X2 = = =2
skala x 0,85

Ymax−Ymin 24,431. 1 0−4 −31,982. 1 0− 4


Skala Y = =
n 2

= 37,755.10-5

Y 1−Ymin 24,431. 1 0−4 −24,431. 1 0− 4


Y1 = = = 0
skala y 37,755 . 1 0−5

Y 2−Ymin 31,982. 1 0−4 −24,431. 1 0− 4


Y2 = skala y = = 2
37.755 .1 0−5

Tabel 5.6.3 Hubungan x dan y

No X y

1 0 0

2 2 2

Grafik 5.1 persamaan x dan y

BAB VI
ANALISA PERHITUNGAN

8|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
6.1. Tabel Hasil Perhitungan

Berdasarkan perhitungan karakteristik komponen listrik pada Bab V di


dapatkan data hasil perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel 6.1

Tabel 6.1 Hasil Perhitungan

No Rangkaian VS V1 V2 V3 V4

5,5 0,447 1,679 1,379 2,016


1 Seri
7,2 0,583 2,189 1,798 2,628

5,5 2,097 7,880 6,475 9,459


2 Paralel
7,2 2,745 10,316 8,476 12,382

4,9 13,605 51,129 17,940 18,089


3 Seri paralel
8,8 24,433 91,826 32,219 32,488

6.2. Pembahasan
Pada tabel data di atas kami dapat menganalisa bahwa tegangan berbanding
lurus dengan kuat arus dan berbanding terbalik pada hambatan. Pada rangkaian seri
seluruh hambatan yang masuk merupakan totalnya sedangkan pada rangkaian paralel
nilai arus yang masuk berbeda-beda serta pada suatu tegangan bergantung pada
resistor dan dioda, semakin besar hambatan maka semakin besar tegangan yang di
hasilkan.

BAB VII
PENUTUP

9|Page Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
7.1 Kesimpulan
Kami dapat simpulkan bahwa tegangan AC adalah arus listrik yang nilainya
berubah-ubah terhadap satuan waktu, hingga dapat disebut juga arus bolak balik dan
tegangan DC adalah arus listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, biasa juga di sebut arus searah.

7.2 Saran
7.2.1. Asisten
Asisten dan pratikan sebaiknya bekerja sama dengan baik agar pratikum dapat
berjalan drngan nyaman dan ilmu yang di sampaikan dapat di terima dengan baik.
7.2.2. Laboratorium
Sebaiknya alat laboratorium lebih di rawat untuk menghindari kerusakan.
Selain itu kebersihan laboratorium lebih diperhatikan agar pratikum dapat berjalan
dengan nyaman.
7.2.3. Pratikum
Dalam pratikum hendaknya lebih berhati-hati dan teliti dalam mengerjakan
laporan serta analisa pertitungan dan materi yang di bahas sebaiknya harus lebih
mendalam.

7.3. Ayat Yang Berhubungan

(Qs. An-Nur : 35) Yang Artinya :


“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita
besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu)
pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. Cah aya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Penjelasan:

10 | P a g e Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dari ayat ini kita tau bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sudah ada sejak
dahulu namun manusia belum mengetahuinya, dan ilmu yang ada diperumpamakan
dengan hal-hal lain, hal-hal lain ini yang menjadikan fakta di balik ilmu itu semua.
Tak hanya manusian yang dapat memberikan arti penting itu listrik namun al-quran
sudah berbicara lebih dahulu sebelum listrik itu ada.

DAFTAR PUSTAKA

Eka Murka, dan Priyambodo Tri. 2012. Fisika dasar listrik. Yogyakarta : Andi.

11 | P a g e Karakteristik Komponen Listrik


PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Giancoli Douglas. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Haliday, David. dan Resnick, Robert.1990. Fisika Edisi ke 3 Jilid 2. Jakarta :


Erlangga.

Soeharto. dan Furoidah. 1995. Fisika Dasar 2. Jakarta : Gramedia.

12 | P a g e Karakteristik Komponen Listrik

Anda mungkin juga menyukai