Anda di halaman 1dari 2

Fenomena Ragam Bahasa

oleh

Muhammad Rifad Khoiran (1303619064)

Bahasa Indonesia

Nur Sekhudin, S.Pd, M. Hum

Indonesia merupakan negara dengan lebih dari 17.000 pulau, dan tentunya dengan beragam suku dan
budaya yang sangat beragam menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki ciri khas tersendiri.
Indonesia memiliki lebih dari 1000 suku bangsa menurut Presiden RI Jokowi. Menurut Badan Bahasa
Mendikbud, Indonesia memiliki 652 bahasa daerah. Dengan bahasa daerah sebanyak itu tentunya tidak
lepas dari beragam fenomena ragam bahasa yang dialami masyarakat Indonesia termasuk saya.

Saya lahir di Cirebon, dan saya selalu berkunjung ke tempat kelahiran saya setiap libur lebaran. Pada
suatu hari, ketika saya hendak ingin membeli tahu gejrot khas cirebon, kebetulan sekali saya melihat
seorang kakek berjalan tersendu-sendu memikul dagangannya yaitu tahu gejrot, lalu saya
menghampirinya untuk membeli dagangannya. "Maaf kek,harganya berapaan ya 1 porsi?" Ucap saya,
lalu kakek tua itu menjawab dengan bahasa jawa, saya pun kebingungan karena saya belum terlalu
memahami bahasa jawa, pada akhirnya saya pun tidak jadi membeli dagangannya karena susah untuk
berkomunikasi. Kenapa hal ini bisa terjadi? Pertama karena wilayah, Cirebon merupakan perbatasan
Jawa Barat dengan Jawa Tengah (Brebes) maka dari itu di wilayah Cirebon terdapat beberapa sektor
daerah yang menggunakan bahasa sunda,bahasa jawa, maupun gabungan keduanya. Dan dapat dilihat
dari fenomena tadi bahwa bahasa merupakan unsur penting dalam berkomunikasi (sarana).

Ada fenomena lain yaitu, tempat tinggal saya sekarang adalah di Bogor, lebih tepatnya di Kabupaten
Bogor (Bogor Utara) dekat dengan Depok/Jakarta. Ketika kalian berkunjung ke bogor atau bahkan di St.
Bogor saja disana masih banyak yang menggunakan bahasa sunda (Pasar Anyar), di daerah Bogor yang
lainnya pun masih banyak yang menggunakan bahasa sunda kecuali di daerah perbatasan seperti
Bojonggede,Citayam,Semplak,Parung, yang dekat dengan wilayah Jakarta. Karena hal ini, bahasa sunda
pun tidak lagi digunakan di daerah perbatasan karena masyarakat perbatasan pun pasti sering pulang
pergi keluar kota terutama Jakarta yang mana hal ini berimbas kepada bahasa yang digunakan sehari-
hari di daerah perbatasan Bogor. Begitupun dengan Bekasi yang masih mayoritas menggunakan Bahasa
Indonesia atau bahkan Bahasa Betawi. Padahal jika kita sorot kearah Karawang, daerah setelah Bekasi,
di Karawang masih mayoritas menggunakan Bahasa Sunda. Kenapa? Lagi lagi karena Bekasi berada di
daerah perbatasan yang dekat dengan Jakarta. Karena hal ini banyak akulturasi bahasa yang dilakukan
oleh masyarakat perbatasan.

Kesimpulannya adalah Indonesia kaya akan Bahasa Daerahnya, kita sebagai masyarakat patut menjaga
dan melestarikan bahasa daerah, tapi tidak terlepas dengan menggunakan Bahasa Nasional kita yaitu
Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai