Anda di halaman 1dari 2

AKANKAH WACANA MATA UANG TUNGGAL ASEAN MENJADI NYATA?

Oleh : Selsilia Apriliani 18510240

Manajemen Keuangan Internasional C

Salah satu bukti negara kita telah merdeka ialah negara tersebut telah mendapatkan pengakuan
dari negara lain. Namun pengakuan tersebut akan diperoleh apabila negara tersebut mampu
melaksanakan kerjasama dengan negara-negara lain yang saling menguntungkan. ASEAN
(Association of South East Asia Nations) merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama antar
negara dimana anggotanya terdiri dari negara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Terbentuknya kerjasama
ini tentu bukan hanya untuk bidang sosial dan politik namun juga mencakup bidang ekonomi.
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) merupakan salah satu bentuk kerjasama ekonomi yang
dilakukan ASEAN. Beberapa tahun yang lalu ASEAN berencana menciptakan mata uang
sendiri yang akan digunakan di negara-negara ASEAN sebagai bentuk kerjasama dalam bidang
ekonomi. Menurut mereka wacana tersebut dapat memberikan keuntungan bagi para pengguna.
Pada dasarnya penyatuan mata uang ASEAN merupakan sesuatu yang baik karena berbagai
alasan. Dengan mata uang tunggal ASEAN diharapkan mengurangi dominasi dolar Amerika dan
kesetaraan mata uang ASEAN dengan negara-negara lainnya serta dapat juga menurunkan biaya
berbagai transaksi antar negara ASEAN. Namun sayangnya hingga saat ini rencana tersebut
masih menjadi wacana bagi ASEAN.

Penyatuan mata uang tentu bukan hal yang mudah dilakukan terlebih lagi kondisi ekonomi
negara-negara ASEAN yang masih berfluktuatif dan masih dalam kategori negara berkembang
sehingga akan sulit sekali apabila ingin menyatukan mata uang seperti yang dilakukan uni eropa
yang menciptakan mata uang Euro. Euro merupakan mata uang tunggal pertama kali yang
diluncurkan pada 1 Januari 1999. Mata uang Euro ternyata pernah mengalami kejatuhan dan nilai
tukar Euro semakin melemah yang membuat ASEAN mengalami kegoyahan dalam wacana
pembuatan mata uang tunggal.
Beberapa pendapat ahli juga mengatakan bahwa pemberlakuan mata uang tunggal seperti yang
telah direncanakan ASEAN masih belum bisa dilakukan di ASEAN sebab kondisi ekonomi yang
belum stabil dan merata. Secara logika wacana ini memang sulit diterapkan di ASEAN
dikarenakan infrastruktur yang belum mendukung kebijakan tersebut. Kegagalan yang pernah
dialami uni eropa juga harus dijadikan pelajaran serta pertimbangan dalam pembentukan mata
uang tunggal ASEAN. Usulan mata uang tunggal ini sebenarnya dinilai sangat menguntungkan
para investor asing yang cemas terhadap fluktuasi kurs tukar.

Terkait dengan pemberlakuan sistem mata uang tunggal di negara ASEAN, maka sekiranya
terdapat dua syarat berlakunya mata uang tunggal: Pertama, sistem ekonominya sejenis dan
kedua tingkat perkembangan ekonominya tidak boleh terlalu jauh. Untuk negara ASEAN,
Kedua, upaya untuk membentuk kawasan mata uang tunggal di ASEAN perlu didukung oleh
persyaratan-persyaratan yang mengikat bagi anggotanya untuk bekerja sama secara transparan
dalam pertukaran informasi tentang perkembangan ekonominya masing-masing.

Memang ada dampak positif bila mata uang tunggal ASEAN diterapkan, akan tetapi kondisi
ekonomi masing-masing negara yang belum sama kuatnya masih menjadi kendala terbesar
wacana ini. Jika dalam kondisi seperti ini kebijakan pemberlakuan mata uang tunggal ASEAN
masih tetap dipaksakan maka akan merugikan negara anggota yang lemah perekonomiannya.
Tapi bukan tidak mungkin wacana ini menjadi kenyataan hanya saja perlu dilakukan
permatangan perekonomian masing-masing negara ASEAN. Diprediksikan mata uang tunggal
ASEAN dapat diwujudkan 20-30 tahun lagi, melihat masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari
masing-masing negara ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai