Anda di halaman 1dari 3

Analisis Wacana Relasi Agama, Etika dan Ekonomi

Selsilia Apriliani 18510240


Etika Bisnis D
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berhubungan dengan kesejahteraan makhluk hidup.
Dimana ekonomi adalah pengetahuan tentang perilaku dan persoalan yang berkaitan dengan
upaya manusia secara perseorangan atau pribadi dan kelompok dalam memenuhi kebutuhan
yang cenderung mengarah tidak terbatas dengan dihadapkan pada sumber-sumber pemenuhan
yang terbatas (Zadjuli 1999:8). Ilmu ekonomi merupakan kajian mengenai bagaimana perilaku
manusia dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi untuk menciptakan barang atau jasa serta
bagaimana mereka mendistribusikan untuk dikomsumsi(Kahf 1995:7). Dengan begitu, maka
dalam melakukan kegiatan ekonomi harus menjunjung tinggi nilai-nilai etis yang tertanam dalam
diri manusia sebagai makhluk ekonomi. Di mana nilai-nilai itu dapat dijadikan sebagai dasar
pandangan hidup atau dapat disebut etika(Siddiqi 1991:3). Sistem ekonomi Islam merupakan
sistem ekonomi yang berpihak pada nilai etik dan menjadikan agama sebagai sumber etika(Tim
Penulis FSEI 2008:186). Hal inilah yang membedakan ekonomi syariah dengan sistem ekonomi
lainnya, baik sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis. Sistem ekonomi kapitalis didasarkan
pada semangat bagaimana memperoleh laba semaksimal mungkin dengan sumber daya yang
terbatas(Sudarsono 2007:91). Sistem ekonomi kapitalis juga memberikan kebebasan tiap
individu yang besar mengalahkan masyarakat dan kepentingan sosial(Qardhawi 2001:85).
Sedangkan sistem ekonomi sosialis individu dama sekali tidak mempunyai peran penting dan
tidak memiliki andil dalam investari harga negara(Qardhawi 2001:70) atau dengan kata lain
ekonomi sosialisme mengabaikan kebebasan individu manusia dalam melakukan aktivitas
perekonomian (Tim Penulis FSEI 2008:180)
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama muslim.
Sehingga memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan etika islam dan kinerja
yang nantinya akan mengarah pada produktivitas dan performa bisnis. Nilai-nilai agama yang
diimplementasikan oleh tiap individu maupun perusahaan dapat membawa dampak terhadap
performa perusahaan dan juga kebajikan hidup sebagai manusia. Dalam pandangan islam, bisnis
merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan ke dalam masalah muamalah yang bersifat
horizontal dalam kehidupan manusia itu sendiri. Bisnis dalam islam menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi bukan ukuran utama dari pencapaian ekonomi itu sendiri melainkan juga
kesejahteraan dan pemerataan pelakunya. Hal penting dalam menjalankan bisnis syariah adalah
pelakunya sebagai produsen. Seorang pebisnis muslim harus menerapkan etika islam yang
mencakup Husnul Khuluq yang memegang teguh prinsip dan etika islam.
Dalam menjalankan suatu bisnis atau usaha seseorang pelaku harus memperhatikan
kegiatan operasionalnya. Seperti, laba perusahaan yang harus memberikan manfaat setidaknya
masyarakat sekitarnya. Poin penting dalam penulisan wacana ini adalah adanya suatu konsep
kemaslahatan. Dimana hal ini mengarah pada dampak yang akan terjadi dari tindakan individu
itu sendiri atau perusahaan yang bersangkutan. Dalam Al-Quran surah (An-Nisa 4:85) yang
berbunyi: “Barang siapa memberikan hasil yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian
pahala, Dan barang siapa menimbulkan akibat yang buruk, niscaya ia akan memikul
konsekuensinya”. Dalam melihat dampak nyata adanya etika dan moral islam sebagai suatu
proses dalam peningkatan performa perusahaan, penulis akan memberikan beberapa uraian
singkat terkait studi yang pernah dilakukan oleh banyak peneliti.
Study yang dilakukan oleh Naafilah 2014, yang berjudul Analisis Pengaruh Etika Kerja
Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Organizational Citizenship
Behavior. Menyimpulkan bahwa etika kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja. Etika kerja islam memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
organizational citizenship behavior. Dari penelitian ini, dapat diketahui kekuatan dari
pelaksanaan etika oleh agensi terhadap trus masyarakat pengguna jasa ataupun barang yang
diproduksi oleh perusahaan.
Study yang dilakukan oleh penelitian Center for Study of Religion and Culture (CSRS)
UIN Syarif Hidayatulla, menyimpulkan bahwa salah satu penyebab pengelolaan wakaf belum
profesional adalah dikarenakan masalah dalam sistem manajemen sumber daya manusia yang
kurang terarah.
Kajian yang dilakukan oleh H. Syafruddin dan Efa dalam Pengaruh Pemahaman Nilai
Nilai Syariah Terhadap Perilaku Bisnis Pedagang Minang pada Pasar AUR Kuning Bukti Tinggi.
Menyimpulkan adanya penambahan pemahaman terhadap nilai-nilai syariah akan berdampak
pada perubahan perilaku ke arah yang lebih baik dan jika pemahaman itu nol, maka nilai perilaku
menjadi negative. Perilaku yang positif akan mengarahkan kita pada keadaan kinerja sumber
daya manusia yang lebih baik..
Sehingga dengan penelitian-penelitian yang dilakukan di atas dapat dilihat bahwa
bagaimana seharusnya nilai etika dan moral yang dapat membantu kita dalam menjalankan
aktivitas sebagai manusia serta hubungannya dengan performa perekonomian. Sistem
manajemen merupakan sistem yang terbuka atas nilai, norma serta etika. Sehingga manajemen
diciptakan dari kondisi masyarakat yang selalu berkembang dan berubah. Namun, pegangan Al-
Quran dan Al Hadis merupakan pedoman yang harus dijalankan oleh kita sebagai umatnya.
Dengan perpedoman pada kebermaslahatan, kita diharapkan bisa meningkatkan kinerja dan
performa perusahaan. Dunia mulai melihat bahwa bisnis harus dijalankan dengan etika dan
moral yang baik sebagai upaya meminimalisir adanya kekurangan yang menyebabkan kegagalan
pasar. Sementara itu etika dan moral dalam pandangan islam telah diatur sedemikian rupa dalam
menjalankan kehidupan sebagai seorang manusia. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW yang menjalankan bisnisnya yang berpegang teguh terhadap Al-Quran dan Al Hadis:
1)Larangan menjual barang ataupun jasa yang haram. 2)Selalu bersikap benar, amanah dan jujur
yang merupakan kunci keberhasilan. 3)Menegakkan keadilan dan mengharamkan riba ataupun
bunga. 4)Menerapkan kasih sayang dan melarang monopoli serta menegakkan toleransi dan
persaudaraan.
Kesimpulan
1. Pelaksanaan etika dan moral islam dalam manajeman sumber daya manusia dapat
membawa dampak pada peningkatan performa perusahaan. Hal ini banyak dibuktikan
dari berbagai penelitian yang menerapkan manajemen sumber daya manusia secara islami
akan memberikan kebaikan dunia dan juga akhirat. Dampak dari konsep etika dan moral
bisnis tidak hanya berdasarkan pada laba perusahaan saja namun juga berkaitan dengan
kemaslahatan bagi orang sekitarnya sehingga kepercayaan masyarakat akan meningkat
sejalan dengan perbaikan sumber daya manusia sebagai daya saing kompetitif dalam
dunia persaingan perusahaan.
2. Dalam berbisnis manusia akan diberikan dua pilihan yang saling bertentangah, apakah
dia akan berbuat kebajikan dengan mengedepankan etika untuk kepentingan keadilan
atau akan melanggar nilai kebaikan dengan berbuat curang untuk kepentingan pribadinya.
Dengan adanya etika islam dapat memberikan solusi tengah dimana kegiatan ekonomi
dan bisnis tidak selalu diorientasikan untuk kepentingan laba atau benefit ekonomi
melainkan juga mengarahkan kita untuk mengendalikan dua kepentingan yang
berlawanan tersebut. Al-Ghazali mengatakan bahwa standarisasi akhlak yang baik
apabila keempat unsur ini seimbang maka baik pula akhlaknya yaitu ilmu, emosi,
syahwat dan adil. Praktek etika islam sangat memberikan pengarahan manusia dalam
menjalankan bisnis dan perubahan perekonomian negara untuk tidak menyimpang dan
selalu memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat.
3. Apabila performa perusahaan menghasilkan kinerja yang baik tentu ini akan memiliki
pengaruh signifikan terhadap umur operasional perusahaan. Perusahaan yang baik
menghasilkan respon konsumen yang puas atas produk dan jasanya. Ketika konsumen
merasa puas atas pelayanan perusahaan maka konsumen akan selalu bergantung kepada
perusahaan yang bersangkutan sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Untuk itu dapat diketahui bahwa hubungan antara agama, etika dan perekonomian
memiliki hubungan yang saling berkaitan. Jika kita menerapkan etika yang semestinya
seperti yang diajarkan oleh agama maka hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan
dalam melayani serta memenuhi keinginan konsumennya.
DAFTAR PUSTAKA:
Zadjuli, Imam, Suroso. 1999. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Surabaya: Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga
Kahf, Monzer. 1995. Ekonomi Islam: Telaah Analitik Terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tim Penulis FSEI. 2008. Filsafat Ekonomi Islam. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Sudarsono, Heri. 2007. Konsep Ekonomi Islam:Suatu Pengantar. Yogyakarta: Ekonisia
Qardhawi, Yusuf. 2001. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, alih bahasa Didin
Hafiduddin. Jakarta: Robbani Press

Anda mungkin juga menyukai