Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
ANALISIS RASIO KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA BANK
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2007-2019)
A. LATAR BELAKANG
Perbankan merupakan salah satu industri yang diharapkan dapat memberikan prospek
yang baik di masa yang akan datang. Dengan adanya sektor perbankan maka tentu tidak terlepas
dari sistem keuangan suatu negara. Semakin maju industri perbankan maka perbankan akan
mendominasi perkembangan bisnis dalam negara, bahkan aktivitas dan keberadaan industri
perbankan akan menjadi salah satu faktor dalam kemajuan negara tersebut. Adanya peraturan
pemerintah yang menetapkan standar modal usaha yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia
No.7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2005 yang menyatakan bahwa bank umum wajib memenuhi
modal inti sebanyak Rp80 miliar pada tanggal 31 Desember 2007 yang akan memaksa bank-bank
umum untuk mencari dana tambahan untuk memenuhi kebijakan tersebut. Dalam
mempertahankan eksistensi, industri perbankan dapat melakukan ekspansi bisnis dengan cara
melakukan penggabungan usaha untuk mencapai efisiensi lebih kompetitif dalam persaingan dan
untuk profit bank.
Penggabungan usaha dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti merger, akuisisi, dan
konsolidasi. Akuisisi menurut Hitt dalam Kurniawan (2011) adalah strategi yang melaluinya
suatu bank membeli hak untuk mengontrol atau seluruh kepemilikan terhadap bank lain dengan
maksud untuk menggunakan kompetensi inti bank itu secara efektif, dengan cara menjadikan
bank yang diakusisi itu sebagai bagian dari bisnis dalam portofolio bank yang mengakuisisi.
Dengan adanya akuisisi diharapkan bank dapat melanjutkan serta memenuhi kriteria standar
kebijakan Peraturan Bank Indonesia yang selanjutnya dapat saling bersinergi dalam mencapai
tujuan tertentu. Kondisi saling menguntungkan terjadi apabila kegiatan akuisisi tersebut
memperoleh sinergi. Dikatakan sinergi jika nilai gabungan dari kedua perusahaan tersebut lebih
besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan serta mampu
meningkatkan kinerja keuangan industri.1
Ada begitu banyak indikator yang digunakan dalam menilai efektivitas dari kinerja bank.
Menurut Kasmir rasio keuangan bank yang dianggap penting adalah rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas, dan rasio likuiditas.2 Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1
Ida Ayu Gede Kesuma Dewi dan Ni Ketut Purnawati, ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN
SESUDAH AKUISISI PADA BANK SINAR BALI, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6, 2016: 3504-3531 ISSN : 2302-
8912, Hal 3504-3505
2
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Edisi 1. Cetakan ke 6, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), Hal 310
36. Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
“untuk mengkaji bagaimana perubahan kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di bursa efek
indonesia sebelum dan sesudah melakukan akuisisi”.
Teori Kenyataan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan publik sebelum dan sesudah akuisisi
berdasarkan rasio keuangan, yaitu NPM (net profit margin), ROA (return on assets), ROE
(return on equity), EPS (earning pershare), Debt ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets
turnover dan Current ratio, dalam jangka panjang?
2. Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan publik sebelum dan sesudah akuisisi secara
simultan berbeda?
36. Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
yaitu:
1. Menganalisis adanya perbedaan kinerja keuangan dalam jangka panjang sebelum dan sesudah
akuisisi perusahaan secara parsial
2. Menganalisis adanya perbedaan kinerja keuangan dalam jangka panjang sebelu, dan sesudah
akuisisi pada secara simultan
36. Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
BAB II
1. NPL. Sebelum dilakukan akusisi lebih baik, hal ini dikarenakan jumlah risiko kredit
yang dinyatakan macet kurang lancar atau diragukan rasionya meningkat 0,16 persen
dari sebelum dilakukannya
2. LDR. Jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima menurun
sebesar 8,41 persen dari sebelum dilakukan akuisisi. Kemampuan yang dimiliki bank
dalam menyalurkan dana yang dimiliki menurun sehingga likuiditas bank semakin
tinggi. Hal tersebut akan menyebabkan bank memiliki dana menganggur (idle fund)
yang menghilangkan kesempatan Bank Sinar dalam memperoleh laba.
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Kinerja keuangan membaik
sesudah dilakukan akuisisi, ini dikarenakan rasionya menurun sebesar 0,86 persen
dari sebelum dilakukan akuisisi. Penurunan yang terjadi menunjukan semakin efisien
bank dalam operasinya.
4. ROA. Menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan sesudah dilakukan akuisisi
rasionya meningkat sebesar 0,05 persen dari sebelum dilakukannya akuisisi.
sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya aktifitas akuisisi ini tidak memberikan
pengaruh terhadap Return On Equity.
5. Kesimpulan secara keseluruhan menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan
kinerja keuangan pengakuisisi yang diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER)
antara sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya aktifitas akuisisi ini tidak memberikan
pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio.
6. Kesimpulan secara secara keseluruhan menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan kinerja keuangan pengakuisisi yang diukur dengan Total Asset Turnover
(TATO) antara sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya aktifitas akuisisi ini tidak
memberikan pengaruh terhadap Total Asset Turn Over.
Dari beberapa penelitian terdahulu di muka, maka dapat disusun matrik sebagai mana table 2.1
Dalam kamus Perbankan (Institut Bankir Indonesia), edisi kedua tahun 1999: CAMELS
adalah aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang
mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank, CAMELS merupakan tolok yang menjadi
obyek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank. CAMELS terdiri atas lima
criteria yaitu modal, aktiva, manajemen, pendapatan dan likuiditas. Analisis CAMELS
digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan bank umum di Inonesia.
CAMELS merupakan kepanjangan dari Capital (C), Asset quality (A), Management (M),
Earning (E), Liability atau Liquidity (L), dan Sensitivity to Market Risk (S).
Analisis CAMELS diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 perihal
36. Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia Nomor
9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan
Prinsip Syariah.
Hasil Hasil perhitungan rasio CAR dengan terjadinya proses akuisisi CAR BRI Agroniaga
mengalami perbaikan dengan semakin meningkatnya rasio CAR. begitu juga dengan rasio
ROA, ROE, NIM, dan BOPO bank menunjukkan angka rasio pasca akuisisi semakin
efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya. Kemudian pada perhitungan LDR pasca
akuisisi selalu memenuhi standar sesuai PBI No. 12/19/PBI/2010 yang berlaku mulai 1
maret 2011 yaitu 78%-100% dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja emiten
setelah akuisisi mengalami peningkatan positif.
Saran Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak jumlah periode serta
menambahkan berbagai macam rasio yang lainnya sehingga dapat menghasilkan penelitian
yang lebih akurat dan melengkapi hasil penelitian sebelumnya.
Ida dan Ni Ketut (2016)
Tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan Return On Asset (ROA), Beban Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan
(NPL) sebelum dan sesudah akuisisi pada Bank Sinar Bali.
Teori Akuisisi merupakan salah satu penggabungan usaha, dengan cara pengambilalihan atas
saham atau aset suatu bank lain dengan tujuan untuk penambahan modal inti. Dengan
dilakukannya akuisisi diharapkan bank dapat melanjutkan dan memenuhi kriteria standar
kecukupan modal dengan bantuan dan kerjasama dengan bank lain yang selanjutnya dapat
saling bersinergi untuk mencapai tujuan tertentu. Di Indonesia akuisisi mulai marak
dilakukan sejak majunya pasar modal. Akuisisi di dalam bank diharapkan mampu
memberikan sejumlah keuntungan yang akan tercipta apabila kombinasi perusahaan dapat
menekan biaya operasi karena biaya tetap per satuan mengalami penurunan atau dapat
menaikkan hasil usaha serta terjadi penghematan bank yang terjadi karena adanya sumber
pendanaan. Dengan kata lain kondisi saling menguntungkan terjadi apabila kegiatan
akuisisi tersebut memperoleh sinergi. Sinergi berarti nilai gabungan dari kedua perusahaan
tersebut lebih besar dari penjumlahan masing masing nilai perusahaan yang digabungkan
Wiagustini (2010:282). Sebagai akibat dari sinergi, bank diharapkan mampu meningkatkan
kinerja yang akan berdampak langsung pada keuangan bank.
Metode Paried sampels t-test digunakan sebagai alat analisis
Analisis
Hasil Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan ROA, BOPO, LDR, dan
NPL sebelum dan sesudah akuisisi pada Bank Sinar Bali sebelum dan sesudah dilakukan
akuisisi.
Saran Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti bank-bank lain yang melakukan
akuisisi dan menambah variabel kinerja keuangan dalam penelitian seperti Net Intrest
margin.
36. Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
Perbedaan yang terdapat pada keempat peneliti terdahulu yakni mereka menggunakan metode analisis
yang berbeda-beda dimana Asep Aulia, et al. (2018) menggunakan metode analisis CAMELS, Purwati
(2016) menggunakan metode analisis rasio, Ida dan Ni Ketut (2016) menggunakan metode analisis Paired
sampels t-test , dan Siti Fatimah (2013) menggunakan metode analisis uji normalitas, paired Sample T-
test dan Wilcoxon Sign Rank Test. Untuk Variabelnya tiap peneliti memilih variabel dengan jumlah yang
berbeda yakni Asep Aulia, et al. (2018) menggunakan variabel CAR, ROA, ROE, BOPO, Purwati (2016)
menggunakan variabel CAR, ROA, ROE, NIM, dan BOPO, Ida dan Ni Ketut (2016) menggunakan
varibel ROA, BOPO, LDR, dan NPL, Siti Fatimah (2013) menggunakan variabel CR, NPM, ROA, ROE,
DER, dan TATO.
Kesamaan yang terdapat ada pada jumlah objek perusahaan yang diteliti yakni penulis hanya mengambil
satu objek saja terkecuali jurnal milik Siti Fatimah (2013) yang menggunakan beberapa perusahaan
sebagai objek penelitiannya. Hasil penelitian dari Asep Aulia, et al. (2018) dan Purwati (2016)
menyatakan bahwa setelah dilakukannya akuisisi perusahaan mengalami peningkatan sinergi yang artinya
sejalan dengan teori (Suad Husnan dan Pudjiastuti, 2012) tindakan akuisisi bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi operasi, dan memanfaatkan bersama dua atau lebih keahlian. Manfaat dalam melakukan akuisisi
yaitu untuk memperkuat kinerja perusahaan. Sedangkan hasil dari penelitian Ida dan Ni Ketut (2016) dan
Siti fatimah (2013) yang bertentangan dengan teori yang disampaikan (Suad Husnan dan Pudjiastuti,
2012).
Dalam penelitian yang akan saya (Selsilia Apriliani) teliti menggunakan beberapa variabel yang dapat
menggambarkan bagaimana kondisi keuangan secara jelas dari perusahaan yang diteliti. Kemudian untuk
lebih menambah kualitas penelitian, objek yang diambil merupakan perbankan yang telah melakukan
akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2019. Kemudian dalam menganalisis
penulis akan mengambil data keuangan perusahaan dalam tahun sebelum dan dua tahun setelah akuisisi
dari tiap-tiap perbankan untuk dapat melihat perkembangan dan hasil akuisisi tersebut setelah beberapa
tahun melakukan akuisisi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ida Ayu Gede Kesuma dan Ni Ketut Purnawati. 2016. ANALISIS KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI
PADA BANK SINAR BALI. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6,
2016: 3504-3531 ISSN : 2302-8912
36. Selsilia Apriliani 18510240 (Analisis Rasio Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2019)
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke6. Rajawali Pers. Jakarta.
Suad Husnan dan Pudjiastuti. 2012. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. UPP STIM
YKPN. Yogyakarta.