Contoh tindakan agresi : pada saat perkuliahan MKDU di semester 1, di dalam satu
ruangan dengan jumlah mahasiswa rata - rata 40 orang. Kemudian adanya kegiatan
pembangunan yang terjadi di area kampus. Di mana akan muncul perasaan serta
kesan yang terbatas dari individu oleh lingkungannya, misalnya kapasitas mahasiswa
yang ada di ruang kelas kemungkinan ada yang merasa terganggu dengan adanya
suara - suara yang berasal dari internal maupun eksternal ruang kelas, sehingga
membuat mahasiswa dan dosen sulit untuk berkonsentrasi selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Di dalam ruangan kelas juga terjadi kepadatan karena
banyaknya mahasiswa. Kepadatan ini memiliki dampak yang cukup berpengaruh. Jika
kepadatan menurun, kondisi fisik maupun perilaku pada manusia dapat dikatakan
normal. Begitu pula sebaiknya jika kepadatan meningkat maka akan menimbulkan
penurunan kondisi fisik, seperti lelah dan penyimpangan perilaku, misalnya
mahasiswa yang mengganggu mahasiswa lain nya yang sedang memperhatikan dosen
di depan. Dari kepadatan ini akan muncul dua segi yaitu segi sosial dan segi
psikologis. Dari segi sosial akan timbul kenakalan pada mahasiswa, sedangkan dari
segi psikologis mahasiswa maupun dosen akan muncul stress, berubah nya suasana
hati, menurunnya kepedulian pada orang sekitar, turunnya kemampuan belajar atau
mengerjakan tugas, serta munculnya emosi yang dapat mengakibatkan tindak agresi.
Mahasiswa maupun dosen yang ada pada ruangan tersebut akan banyak menerima
stimulus yang akan mempengaruhi kognitifnya. Contoh temperatur yang ada pada
ruangan. Ruangan yang memiliki temperatur tinggi atau panas cenderung lebih cepat
membuat seseorang merasa mudah kesal, begitu pun sebaliknya